EKOTOKSIKOLOGI
OLEH :
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN DESKRIPSI
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada uji toksisitas
insektisida nabati terhadap Culex sp. didapatkan hasil sebagai berikut.
No. 10 Menit Ke- Gambar Keterangan
1. Pertama Larva Culex sp. masih bergerak
dengan aktif dan belum ada
tanda-tanda kematian.
Universitas Sriwijaya
4.3. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada percobaan uji toksisitas
insektisida nabati terhadap Culex sp. digunakan daun pepaya (Carica papaya L.)
sebagai pestisida nabati. Pada daun pepaya (Carica papaya L.) mengandung
beberapa senyawa atau zat toksik yakni saponin, alkaloid karpain, papain, dan
flavonoid. Menurut Ariyanti et al. (2017) menyatakan bahwa senyawa papain juga
bekerja sebagai racun perut yang masuknya melalui alat mulut pada serangga.
Kemudian cairan tersebut masuk lewat kerongkongan serangga dan selanjutnya
masuk saluran pencernaan yang akan menyebabkan terganggunya aktivitas makan.
Kondisi larva Culex sp. pada 10 menit pertama masih bergerak dengan
aktif dan belum ada tanda-tanda kematian. Lalu, pada 10 menit kedua beberapa
larva Culex sp. mengalami kematian tetapi masih ada yang bertahan dan masih
bergerak aktif. Kemudian, 10 menit ketiga hanya beberapa larva Culex sp. yang
masih hidup, sementara yang lainnya sudah mengalami kematian. Berdasarkan
pernyataan Payangka et al. (2019) untuk pertumbuhannya, larva nyamuk
memerlukan senyawa-senyawa protein layaknya lesitin dan karena adanya
aktivitas proteolitik dari papain, pertumbuhan larva tersebut menjadi terhambat.
Selain daun pepaya (Carica papaya L.), masih banyak tumbuhan yang
berpotensi menjadi insektisida nabati salah satunya bunga kembang bulan
(Tithonia diversifolia A. Gray). Menurut Azwana et al. (2019), tanaman ini
mengandung senyawa golongan alkaloid, seskuiterpenlakton, monoterpen
bisikklik (α-pinene dan β-pinene) dan golongan flavonoid yang menyebabkan
mortalitas pada serangga. T. diversifolia selain sebagai insektisida juga bersifat
penghambat makanan. Kandungan kimia daun, kulit batang dan akar mengandung
saponin, polifenol, dan flavonoida.
Pestisida nabati sangat berpengaruh untuk pengendalian hama serangga.
Pestisida ini tidak berpengaruh pada manusia dan hewan. Memiliki kelebihan
karena mudah terurai di alam. Menurut Asikin dan Yuli (2021), pestisida nabati
dapat digunakan sebagai agen pengendalian hama, yang bersifat mematikan hama,
bersifat sebagai zat menghambat perkembangan serangga hama, juga bersifat
sebagai zat pemikat, zat penolak, dan zat penghambat makan.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, R., Elvi, Y., dan Shinta, E. 2017. Pembuatan Pestisida Nabati dengan
Cara Ekstraksi Daun Pepaya dan Belimbing Wuluh. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Teknik. 4(2): 1-9.
Azwana, Siti, M., dan Rizky, R, Z. 2019. Efikasi Insektisida Nabati Ekstrak
Bunga Kembang Bulan (Tithonia diversifolia A. Gray) Terhadap Hama
Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) pada Tanaman Sawi di Laboratorium.
Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan. 5(2): 131-142.
Jujuaningsih, Khairul, R., Yudi, T., Widya, L., dan Dahrul, A, H. 2021.
Penggunaan Pestisida Nabati Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.)
pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) untuk Mengurangi
Dampak Pencemaran Lingkungan di Desa Gunung Selamat, Kec. Bilah
Hulu, Kab. Labuhanbatu. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
4(3): 1-4.
Payangka, J., Risma, dan Prajogo, W. 2019. Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya
(Carica papaya) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes agypti Instar III.
Medical and Health Science Journal. 3(1): 7-16.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Gambar 3. Kondisi larva Culex sp. Gambar 4. Kondisi larva Culex sp.
10 menit pertama 10 menit kedua
4
Gambar 5. Kondisi larva Culex sp. 10 menit ketiga
Universitas Sriwijaya