Anda di halaman 1dari 10

METABOLISME TUMBUHAN DAN HEWAN

(Laporan Praktikum Biologi Umum)

oleh

ANGGRAINI

1614131027

FAKULTAS PERTANIAN

Universitas Lampung

2016
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Metabolisme Tumbuhan dan Hewan

Tanggal Praktikum : 7 Oktober 2016

Tempat Praktikum : Laboratorium Botani II

Nama : Anggraini

NPM : 1614131027

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Bandar Lampung, 7 Oktober 2016

Mengetahui

Asisten

Dian Neli Pratiwi

1417021028
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metabolisme adalah suatu proses reaksi kimia yang mutlak terjadi


pada setiap makluk hidup, dari makluk hidup bersel satu yang amat
sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan
hingga yang kompleks seperti manusia. Dalam proses ini, makhluk
hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Metabolisme terdiri atas proses sintetis anabolisme ( pembentukan


energi biokimia) dan katabolisme (pembentukan energi
fungsional). Anabolisme merupaka suatu proses pembentukan
sedangkan katabolisme adalah proses penguraian. Penyusunan
pada sel-sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan, tetapi sama
dalam hal katabolisme, yaitu meliputi proses respirasi. Respirasi
sendiri adalah proses pembongkaran zat-zat makanan menjadi
energi. Tumbuhan dan hewan mengambil makanan yang terdiri
atas protoplasma yang mengandung protein, karbohidrat, lemak,
dan juga vitamin, garam, serta air. Air dan garam anorganik diserap
langsung tanpa adanya pengubahan dari saluran pencernaan
sedangkan protoplasma harus melewati proses pengubahan terlebih
dahulu sebelum akhirnya digunakan.

Hal yang penting dalam metabolisme adalah detoksifikasi.


Detokfikasi adalah suatu proses reaksi pengubahan zat yang
II. TINJAUAN PUSTAKA

Proses pembebasan energi dalam sel dapat diberi berbagai istilah.


Istilah pembakaran yang sering dipakai dalam perbandingan
menyesatkan sekali, sebab menyangkut suhu yang tinggi. Kadang-
kadang digunakan istilah yang lebih umum, yaitu oksidasi. Tetapi
untuk proses pembebasan energi para ahli biologi biasanya
menggunakan istilah respirasi sel. (Sastrodinoto, 1980)

Respirasi adalah proses oksidasi donor elektron melalui pembawa


elektron yang terjadi di membran sel atau organela bermembran dan
menghasilkan ATP secara fosforilasi oksidatif (melalui ATP sintase).
Jadi proses respirasi memerlukan 3 hal, yaitu donor elektron, sistem
transfer elektron, dan akseptor elektron. Fermentasi memerlukan 2 hal,
yaitu donor dan akseptor elektron, tetapi tidak memerlukan sistem
transfer elektron. Beberapa senyawa dapat dipakai sebagai donor
elektron, yaitu NADH, hidrogen, tiosulfat, sulfat, besi, dan lainnya
(Purwoko, 2007).

Walaupun sangat berbeda mekanismenya, respirasi pada prinsipnya


serupa dengan pembakaran bensin dalam mesin mobil setelah oksigen
dicampur dengan bahan bakar (hidrokarbon). Makanan merupakan
bahan bakar untuk respirasi, dan buangannya ialah karbon dioksida
dan air. Walaupun karbohidrat, lemak, dan protein semuanya dapat
diproses dan dikonsumsi sebagai bahan bakar, kita terbiasa untuk
III. PROSEDUR KERJA

A. Alat dan Bahan


Respirometer
Jarum suntik
Stop watch
Lampu belajar
Stop watch
Jangkrik
Tissue
NAOH
Vaselin Eosin
Tumbuhan Serotofila
Kapas
Air
Cahaya Lampu

B. Tata cara
Respirasi pada hewan:
1. Menyiapkan jangkrik
2. Menyiapkan kristal NAOH yang dibungkus dengan tissue, dan
meletakannya ke dalam botol respirometer
3. Menyuntikkan eosin ke dalam tabung mistar respirometer hingga
mencapai skala nol
4. Memasukkan satu ekor jangkrik ke dalam botol respirometer.
5. Menyambungkan botol dan tabung mistar respirometer dan
merekatkannya dengan vaselin
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil:

Hasil Respirasi Hewan

No Waktu Jarak Eosin


1. 2 Menit 0,3
2. 4 Menit 0,53
3. 6 Menit 0,63
4. 8 Menit 0,72
5. 10 Menit 0,8

Hasil Fotosintesis Tumbuhan:

No Waktu Jumlah Gelembung


1. 2 Menit 6
2. 4 Menit 53
3. 6 Menit 97
4. 8 Menit 120
5. 10 Menit 150
V. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebaga


berikut:
1. Ada beberapa faktor yang mempengaru laju respirasi pada hewan,
diantaranya: aktifitas, ketersediaan oksigen, ketersediaan substrat,
suhu, tipe dan umur individu, kadar CO2, persediaan air, serta
pengaruh bahan-bahan kimia.
2. Pemberian vaselin pada perbatasan antara tabung dengan pipa kapiler
berfungsi agar oksigen di dalam tabung tidak dapat keluar masuk.
3. Pemberian NaOH pada percobaan respirasi pada hewan bertujuan
untuk mengikat CO2 agar hewan (jangkrik) tidak menghirup CO2.
4. Larutan eosin berfungsi sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh
organisme (jangkrik) pada respirometer.
5. Prinsip kerja respirometer adalah bahwa dalam pernapasan ada oksigen
yang digunakan oleh organisme dan ada karbondioksida yang
dikeluarkan olehnya.
6. Intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap laju fotosintesis
7. Gelembung pada percobaan membuktikan jika fotosintesis
menghasilkan oksigen.
8. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis antara lain: cahaya, kadar air,
konsentrasi CO2, suhu, oksigen, kandungan klorofil, air, kadar
fotosintat, dan tahap pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A; Reece, J.B; Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Jilid I. Edisi Kelima.

Penerbit Erlangga. Jakarta.

Purwoko, Tjahjadi. 2007. Fisiologi Mikroba. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Tim Biologi Umum. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Universitas

Lampung. Lampung.

Tim Penyusun. 1980. Biologi Umum II. PT Gramedia. Jakarta.


LAMPIRAN

Vaselin Percobaan Fotosintesis

Respirometer Eosin
Gelembung pada gelas jangkrik di dalam respirometer

Pergerakan eosin di dalam respirometer

Anda mungkin juga menyukai