Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

RESPIRASI PADA SERANGGA DAN UJI URINE

Disusun Oleh:

Argya Ardharatu (XI IPA 8 / 03)

Lintang Firdaus ( XI IPA 8 / 12)

Ribka Oktaviani H. ( XI IPA 8 / 22)

Jl. Raya Prapen No.59, Panjang Jiwo, Kec. Tenggilis Mejoyo, Kota
SBY, Jawa Timur 60299

TAHUN PELAJARAN 2019-2020


RESPIRASI PADA SERANGGA
BAB I

I. TUJUAN KEGIATAN

Mengetahui banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh serangga (jangkrik)


Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada serangga (jangkrik)

II.                DASAR TEORI

Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik


sehingga mehasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O .Pertukaran gas O2 dan CO2
berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan
dapat berupa paru-paru, insang, trakea, maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan
pertukaran gas O2 dan CO2. Alat pernafasan serangga berupa sistem trakea yang berfungsi
untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea
memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan
tubuh, jadi. Dalam sistem ini tidak membutuhkan batuan sistem transportasi darah. Udara
masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh
serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan
sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot
tubuh yang bergerak secara teratur.

III . ALAT DAN BAHAN

ALAT :
         Respirometer sederhana dengan pipa berskala
         stopwatch
         pipet tetes

BAHAN :
         kapas
         vaselin/ plastisin
         eosin
         jangkrik dan belalang
         Kristal KOH/NaOH
BAB II
IV.             CARA KERJA

Siapkan alat dan bahan dan susunlah instrumen seperti gambar diatas, caranya sebagai
berikut:

1.      Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam


tabung respirometer.
2.      Kemudian masukkan jangkrik/belalang yang sudah ditimbang ke dalam tabung
respirometer
3.      Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi vaselin
agar tidakada udara yang masuk dan keluar
4.      Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes /
suntik secukupnya
5.      Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala ( 2
menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit, 10 menit)

V.                HASIL PENGAMATAN
Oksigen yang dibutuhkan (dalam menit)
Nama organisme 1' 2' 4' 6' 8'

 jangkrik  0,2  0,3 0,4  0,6 0,8

VI.             PERTANYAAN:
1.      Apakah fungsi eosin pada percobaan ini?
2.      Apakah fungsi dari Kristal KOH/NaOH ?
3.      Pada percobaan ini faktor-faktor apa saja yang memperngaruhi respirasi pada
jangkrik?
BAB III

VII.             Analisa data dan pratikum :

1.      Fungsi cairan eosine adalah untuk mengetahui banyaknya oksigen yang diperlukan
serangga dengan melajunya eosin dalam respirometer yang udaranya tidak terlalu
banyak.
2.      Fungsi dari KOH/NaOH adalah mengikat CO2, sehingga pergerakan dari eosin
benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen sehingga kapas membantu
untuk mengikat CO2 tersebut.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi serangga :
a. Jenis kelamin
b. Jangkrik jantan/betina memiliki keaktifan berbeda
c. Massa organisme
d. Jangkrik/belalang semakin besar ukurannya maka oksigen yang diperlukan
banyak dan tergantung pada aktifitas serangga karena walaupun belalang kecil
tetapi oksigen yang diperlukan juga banyak.
e. Oksigen yang ada
f. O2 yang ada pada tabung juga mempengaruhi karena jika oksigennya banyak
laju respirasi bisa cepat namun bisa lambat karena tergantung keaktifannya.
g. Aktifitas yang dilakukan
h. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan maka oksigen yang diperlukan
banyak karena untuk membakar nutrisi kebutuhan tubuhnya untuk dihasilkan
energi yang banyak. Jika serangganya diam,O2 yang diperlukan sedikit karena
energi yang diperlukan sedikit.

VIII.          KESIMPULAN

Bahwa banyak oksigen yang dihirup oleh tiap serangga berbeda- beda dan oksigen
yang dihirup sesuai dengan berat badan hewan tersebut. Semakin berat hewan tersebut
semakin banyak oksigen yang dihirupnya. Kemudian jenis kelamin, dan Kandungan
O2 yang ada. Tetapi mungkin dari semua faktor yang paling mempengaruhi adalah
aktifitas hewan tersebut karena jika hewannya besar tetapi hanya diam  maka O2 yang
diperlukan sedikit karena pembakaran nutrisi menjadi energi tidak terlalu banyak
dibutuhkan walaupun pada percobaan jika hewan membelakangi walaupun aktif dan
besar kandungan eosin yang berfungsi untuk menunjukkan kandungan oksigen (ml)
yang dibutuhkan tidak terlalu bergerak. Terakhir, Fungsi KOH/NaOH adalah
mengikat CO2 agar eosin bergerak karena menghirup oksigen.
UJI URINE
BAB IV

A.    Landasan Teori

Sistem ekskresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang
sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk
larutan. Ekskresi terutama berkaitan dengan pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Manusia
memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa
hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya karbondioksida (CO 2), air
(H2O), amoniak (NH3), urea dan zat warna empedu.

Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus
dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Organ atau alat-alat
ekskresi pada manusia terdiri dari  paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Di dunia
kedokteran ginjal biasa disebut ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah,
berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11 x 6 x 3 cm.
Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari kulit ginjal (korteks), sumsum
ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron
yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari badan Malpighi dan
saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman
(Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerulus. Fungsi ginjal diantaranya sebagai
berikut.

a.       Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh.

b.       Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan

c.       Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal

d.      Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia

e.       Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah
(SDM) di sumsum tulang.

B. Tujuan Praktikum
Mengetahui kondisi fisik dan kandungan zat kimia dalam urine
BAB V

C. Alat dan Bahan


1.       Tabung reaksi 5 buah

2.       Rak tabung reaksi

3.       Penjepit tabung reaksi

4.       Pembakar spiritus

5.       Gelas ukur

6.       Pipet tetes

7.       Indikator universal

8.       Larutan AgNO3 5%

9.       Larutan Fehling A dan B

10.   Larutan biuret

11.   Urine

D. Langkah Kerja
  1.             Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.

2.             Isilah 3 tabung reaksi masing-masing dengan 1 Ml urine yang sama dari salah satu anggota
kelompok.

3.             Untuk mengukur Ph urine, masukkan universal ke dalam urine pada tabung reaksi 1, cocokkan
warna yang terjadi dengan standar Ph. Catatlah hasil pengamatan.

4.             Untuk mengenal adanya urea pada urine, panaskan tabung reaksi 2 yang berisi urine dengan
pembakar spiritus. Ciumlah baunya dan catatlah hasil pengamatan.

5.             Untuk menguji kandungan klorin pada urine, masukkan 5 tetes AgNO 3 5% ke dalam tabung
reaksi 3 yang berisi urine. Amati perubahan yang terjadi. Catatlah hasilpengamatan kalian.

6.             Untuk menguji adanya glukosa pada urine,teteskan 5 tetes Larutan Fehling A dan B ke dalam
tabung reaksi 4 yang berisi urine.Panaskan dengan pembakar spiritus. Amati perubahan warna yang
terjadi. Catatlah hasil pengamatan.

7.             Untuk menguji adanya protein,tambahkan 5 tetes larutan biuret ke dalam tabung reaksi 5
yang berisi urine, biarkan selama 5 menit. Amati perubahan warna yang terjadi
BAB VI
Tabel Pengamatan Uji Urine

Tabung Pengujian Hasil Kesimpulan


1 pH urine 6 Normal
2 Bau urine Bau amonia Normal
3 Urine + AgNO3 5% Putih susu Normal, tidak
mengandung klorin
4 Urine + Fehling A dan B Hijau tua kehitaman Normal, tidak
mengandung glukosa
5 Urine + biuret Tetap (hijau kehitaman) Normal, tidak
mengandung protein

E. Permasalahan

1) Bagaimana kondisi fisik urine yang sehat?


2) Bagaimana kandungan zat kimia dari urine yang diamati?
3) Kelainan apa saja yang dapat diketahui dari pemeriksaan urine
4) Tulislah kesimpulan dari percobaan ini

F. Analisis Data

G. Jawaban Permasalahan

1) Urine yang sehat biasanya berwarna kuning jernih atau sedikit keruh akibat mukus, sperma,
cairan prostat, atau sel kulit.
2) Banyak mengandung amonia
3) Dari pemeriksaan warna:

1. Kuning tua atau pekat


Warna ini disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan
cairan. Namun, bila terjadi terus, merupakan tahap awal penyakit
liver.
2. Kemerahan
Ini berarti urin mengandung darah. Kondisi ini bisa
menandakan gangguan batu ginjal dan kandung kemih. Namun,
bisa juga karena mengkonsumsi obat pencahar secara berlebihan.
3. Kecoklatan
Pertanda terjadi kerusakan otot, akibat aktivitas tubuh yang
berlebihan.
4. Oranye
Mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria. Pyridium,
antibiotic yang biasa digunakan untuk infeksi kandung kemih dan
saluran kencing juga dapat mengubah warna urin menjadi oranye.
BAB VII
H. Kesimpulan
Urine objek yang kami uji adalah urine normal. Normalnya urine memiliki PH 4,5 -7,5, berbau khas
ammonia, memiliki kandungan garam dan tidak memiliki kandungan protein dan glukosa.
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa urine dapat dijadikan sebagai indikator untuk
mengukur kadar pH, mendeteksi kandungan amoniak, glukosa, dan protein.

Urine dengan sampel urine Argya Ardharatu, memiliki kadar pH yaitu 6, yang berarti bahwa urine
bersifat asam normal. Pada saat urine ini dipanaskan dengan pembakar spirtus, tercium bau pesing
yang menandakan bahwa urine tersebut mengandung amoniak. Sampel urine ini juga , mengandung
sedikit glukosa yang dibuktikan dengan hasil percobaaan antara 2 mL urine ini dengan 5 tetes larutan
benedict menghasilkan warna hijau dan terdapat endapan berwarna kuning busuk warna Hijau
tersebut berarti kandungan glukosa berada pada kadar 0.5 % – 1 % . Serta, sampel urine ini juga
mengandung protein. Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil percobaan antara 2 mL urine ini dengan
5 tetes larutan biuret menghasilkan warna coklat samar dan terdapat endapan berwarna biru.
BAB VIII
RESPIRASI SERANGGA

UJI URINE
BAB XI

DAFTAR PUSTAKA

LKS Biologi Viva Pakarindo kelas XI Semester 2

https://www.academia.edu/27946338/LAPORAN_BIOLOGI_UJI_URINE_XI_IPA

http://kurnakuru.blogspot.com/

https://jejaksma.blogspot.com/2019/01/laporan-uji-urine-lengkap.html

http://tutishare.blogspot.com/2016/07/laporan-praktikum-uji-urine.html

http://phunsukhwang.blogspot.com/2016/07/laporan-praktikum-respirasi-serangga.html

Anda mungkin juga menyukai