Menggunakan 3 serangga
skala
waktu
ml
s
b) Data pengamatan pada kecambah
No
Jumlah
kecambah
Perubahan safranin
2 menit 4 menit 6 menit 8 menit 10 menit
1 20 kecambah 0,04 0,18 0,28 0,36 0,44
2 25 kecambah 0,18 0,46 0,7 0,98 1,16
Kecepatan pergerakan kecambah
Menggunakan 20 kecambah
skala
waktu
ml
s
Menggnakan 25 kecambah
12) PEMBAHASAN
Pada praktikum respirasi pada hewan dan tumbuhan dengan menggunakan
respirometer sederhana kali ini, kami mengukur kecepatan respirasi tumbuhan dan hewan
dengan larutan berwarna yaitu dengan menggunakan eosin. Perolehan Data dilakukan
dengan cara mengamati kedudukan eosin yang terus bergerak pada skala respirometer,
tiap dua menit dalam rentan waktu sepuluh menit. Hal ini dipastikan karena eosin yang
bergerak tersebut disebabkan oleh aktivitas kecambah ataupun serangga. Di dalam tabung
respirometer selain terdapat kecambah atau serangga, juga diberi KOH (padat) yang telah
dibungkus kapas. Peran KOH adalah menyerap H2O hasil respirasi, karena KOH bersifat
hidrofil (hydrofilic) maka H2O hasil dari respirasi akan tersrap oleh KOH. Maka dari itu
KOH dilapisi kapas agar sifat kaustik dari KOH tidak terlalu berefek pada makhluk hidup
yang ada di dalam tabung ketika melakukan respirasi. CO2 dari sisa metabolisme kecambah
atau serangga akan diikat oleh KOH menjadi K2CO3 dan H2O. Reaksinya adalah sebagai
berikut :
2KOH + CO2 K2CO3 + H2O
Dimana CO2 memiliki volume terbesar karena merupakan gas yang dikeluarkan hasil dari
respirasi, sedangkan K2CO3 sendiri berbentuk padat. Akibatnya, volume CO2 dalam tabung
kaca berisi kecambah atau serangga akan terus berkurang karena CO2 diikat menjadi
K2CO3. Sementara itu voleme O2 juga semakin berkurang karena terus digunakan oleh
kecambah atau serangga. Volume udara yang berkurang akan menyebabkan adanya
tekanan negatif yang menyebabkan larutan eosin terus bergerak menuju tabung kaca yang
berisi kecambah atau serangga. Sehingga semakin banyak udara (oksigen) yang
dibutuhkan maka semakin cepat laju respirasinya, maka eosin juga akan lebih cepat
bergerak ke arah tabung. Eosin sebagai indikator sekaligus memisahkan udara yang ada di
dalam tabung dan udara yang ada di luar tabung.
a) Laju respirasi pada serangga
Laju respirasi pada serangga dengan menggunakan dua serangga yang dimasukkan
ke dalam respirometer adalah sebesar
.
Pada dua serangga laju respirasi terbukti lebih lambat daripada laju reaksi pada tiga
serangga. Hal ini disebabkan oleh aktivitas serangga yang terjadi dalam tabung
respirometer. Semakin banyak serangga yang dimasukan kedalam tabung dan
semakin banyak melakukan pergerakan, maka oksigen yang diperlukan untuk
membentuk energi semakin banyak. Hal ini yang menyebabkan eosin pada pipa
respirometer bergerak semakin cepat karena terdesak udara (oksigen) dari luar.
b) Laju respirasi pada kecambah
Perlakuan untuk mengukur kecepatan / laju reaksi pada kecambah sama dengan
perlakuan terhadap serangga. Menggunakan KOH untuk mengikat CO2 dan eosin
sebagai indikator sekaligus pemisah udara dalam dan luar tabung.
Pada kecambah berjumlah 20, laju reaksi yang dihasilkan adalah sebesar
. Hal ini juga memiliki konsep yang sama dengan respirasi pada
serangga. Semakin banyak individu yang memerlukan oksigen untuk bernafas
dalam tabung respirometer, semakin cepat pula laju eosin yang terdesak udara dari
luar menuju tabung.
Namun terdapat sedikit perbedaan antara cepat laju kecambah dengan serangga.
Ya, karena serangga melakukan pergerakan secara aktiv sehingga oksigen untuk
membentuk energi yang diperlukan pun semakin banyak. Tidak seperti kecambah
yang melakukan pergerakan secara pasif sehingga laju reaksinya terkesan lambat.
13) KESIMPULAN
1. KOH sebagai pengikat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu KOH
juga berfungsi sebagai pengikat CO2. Kristal KOH dapat mengikat CO2 karena
bersifat hidroskopis.
Reaksi antara KOH dengan CO2, sebagai berikut :
(1) KOH + CO2 KHCO3
(2) KHCO3 + KOH K2CO3 + H2O
2. Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu, aktivitas atau pergerakan
makhluk hidup, dan jenis hewan/tumbuhan (makhluk hidup).
3. Saat proses respirassi berlangsung baik hewan maupun tumbuhan menghirup
O2 dan mengeluarkan CO2 dan uap air dan menghasilkan sejumlah energi.
14) DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi
http://maindakon.blogspot.com/2011/05/respirasi-aerob-dan-anaerob
http://www.slideshare.net/agielodrigues/sistem-respirasi-11855895
http://rheeaputri.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-biologi-respirasi.html