Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

RESPIRASI PADA SERANGGA

Disusun oleh
1. Eka Oktaviani (08)
2. Levina Larasati (18)
3. Muhammad Zihni Affan (23)
4. Rohmi Hidayah (26)
5. Zaskia Aulia Listi (34)
6. Zhul Hilman Al Mubarok (35)

XI MIPA 6

SMA NEGERI 1 BUMIAYU


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………... 1
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………………. 2
BAB III METODE PRAKTIKUM ………………………………………………...…… 3
2.1 Alat dan Bahan …………………………………………………………………… 3
2.2 Cara Kerja ………………………………………………………………………… 4
2.3 Tabel Pengamatan …………………………………………………………...……. 4
2.4 Hasil Pengamatan ………………………………………………………………… 4
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………… 5
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 5
3.2 Saran …………………………………………………………………………….... 5
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 6
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………… 7

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan Praktikum
Biologi Respirasi pada Serangga ini dengan tepat pada waktunya. Harapan kami, semoga
laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi laporan ini kedepannya dengan lebih baik
lagi.
Sebelumnya kami meminta maaf kepada Guru Mata Pelajaran Biologi kami yaitu
Bapak Sarim Karsiwan, S,Si., M.Kom., kami menyadari bahwa laporan yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa meridhai
usaha kita. Aamiin.

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
a. Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas adalah proses memasukkan serta
mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan itu
mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan mengandung
karbondioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk melakukan
proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi.
Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas
kehidupannya. Selain menghasilkan energi, respirasi juga menghasilkan
karbondioksida dan uap air yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses
bernapas.
b. Pernapasan/respirasi secara umum merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk
hidup untuk memperoleh energi dengan cara pembongkaran sari makanan melalui
pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2).
c. Maka dari itu kami melakukan praktikum pengamatan mengenai system
pernapasan/respirasi pada hewan jangkrik.

B. RUMUSAN MASALAH
Apakah peranan NaOH/KOH dalam percobaan?
Faktor apakah yang memengaruhi pergeseran eosin?
Apakah berat serangga dapat mempengaruhi laju pergeseran eosin ? mengapa?

C. TUJUAN
Tujuan dilakukan pengamatan ini adalah untuk :
1. Mempelajari proses pernapasan hewan.
2. Mengetahui pengaruh berat serangga yaitu jangkrik terhadap laju respirasi.
3. Mengetahui volume udara pernapasan pada Jangkrik.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi
melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia
ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Ditinjau dari
kebutuhannya akan oksigen, rspirasi dapat dibedakan menjadi respirasi aerob yaitu respirasi yang
menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi dan respirasi anaerob atau biasa disebut
dengan proses fermentasi yaitu respirasi yang tidak menggunakan oksigen namun bahan bukunya
adalah seperti karbohidrat, asam lemak, asam amino sehingga hasil respirasi berupa
karbondioksida, air dan energi dalam bentuk ATP (Anonim1,2009).
Pertukaran gas antara atmosfer, darah, sel-sel disebut respirasi. Tiga proses dasar terlibat
dalam respirasi yaitu, pertama ventilasi paru atau bernapas, adalah inspirasi (aliran masuk) dan
ekspirasi (aliran keluar) udara antara atmosfer dengan paru-paru. Proses kedua dan ketigaa
melibatkan pertukaran gas di dalam tubuh. Respirasi eksternal dan respirasi paru adalah pertukaran
gas antar paru-paru dan darah. Respirasi saringan adalah pertukaran gas antara darah dan sel-sel
tubuh (Soenaryo, 1999).
Bernafas merupakan salah satu ciri dan aktivitas makhluk hidup. Istilah pernafasan sering
di sama artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah
berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti
memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam
tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran
(oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi. Pada hewan
– hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru – paru, insang atau
trakea, sementara pada hewan – hewan tingkat rendah dan tumbuhan proses pertukaran udara
tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel – sel tubuhnya. Dari alat
pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh yang
membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam sel guna
menghasilkan energy (Campbell,2000).

2
BAB III
METODE PRAKTIKUM

Tujuan : Mengetahui jumlah udara pernapasan pada hewan.

Alat : a. Respirometer sederhana


b. Neraca (timbangan)
c. Pipet tetes
Bahan : • Kristal KOH atau NaOH
• Plastisin
• Kertas tisu/kapas
• Eosin
• Serangga (jangkrik)

Cara Kerja
a. Bungkus kristal KOH/NaOH dengan kertas tisu/kapas, dan masukkan ke dalam tabung
respirometer.
b. Timbang berat tubuh serangga.
c. Masukkan serangga ke dalam tabung respirometer.
d. Tutup tabung respirometer dengan pipa kapiler respirometer hingga rapat.
e. Oleskan plastisin pada bagian persambungan antara tabung dengan pipa respirometer.
f. Teteskan eosin pada ujung pipa, amati pergerakan eosin di dalam pipa.
g. Catat data pergerakan eosin dengan interval waktu setiap 5 menit selama 15 menit.
Pergerakan eosin menunjukkan jumlah udara pernapasan serangga dalam satuan waktu
yang telah ditentukan.
h. Jika sudah 15 menit, buka pipa respirometer dan lepaskan serangga ke alam.
i. Ulangi percobaan tersebut menggunakan serangga dengan jenis yang sama tetapi memiliki
berat tubuh yang berbeda-beda.
j. Catat datanya ke dalam tabel pengamatan, dan bandingkan dengan data percobaan dari
kelompok lain yang menggunakan jenis serangga yang berbeda.
k. Jawablah pertanyaan dan berikan kesimpulannya.

3
Tabel Pengamatan :
Volume Udara Pernapasan Setiap 1 Menit Volume
Berat (garis skala atau strip) Jumlah Udara
Jenis Rata-rata
Tubuh Pernapasan 3
Serangga Respirasi
(gram) 0 1 2 3 Menit (mL)
(mL/menit)

Jangkrik I 44,1 0,35 0,51 0,6 0,69 0,34 0,02267


Jangkrik II 45,4 0 0,54 0,75 0,9 0,9 0,06
Jangkrik III 45,05 0 0,15 0,29 0,44 0,44 0,0293

Hasil Pengamatan
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa jangkrik yang terbesar memerlukan lebih banyak oksigen
dalam pernafasan daripada jangkrik yang lebih kecil.
Jangkrik ke-1 (yang terkecil) memiliki rata rata kecepatan pernafasan 0,02267 ml/menit. Saat
melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0,35. Pada menit ke-5
kedudukan eosin ada pada skala 0,51. Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada skala 0,6. Dan
pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala 0,69.
Jangkrik ke-2 (yang terbesar) memiliki rata rata kecepatan pernafasan 0,06 ml/menit. Saat
melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0. Pada menit ke-5
kedudukan eosin ada pada skala 0,54. Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada skala 0,75. Dan
pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala 0,9.
Jangkrik ke-3 (yang berukuran sedang) memiliki rata rata kecepatan pernafasan 0.0293 ml/menit.
Saat melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0. Pada menit ke-5
kedudukan eosin ada pada skala 0,15. Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada skala 0,29. Dan
pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala 0,44.
Dari data yang didapatkan, berat badan jangkrik mempengaruhi laju pernafasan jangkrik. Semakin
berat jangkrik, semakin cepat pula laju pernafasannya.

4
BAB IV
PENUTUP
A. Saran
Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur kerja serta
memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi guna
memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum maupun dalam penyusunan laporan
praktikum.

B. Kesimpulan
Bedasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa KOH/NaOH
dapat Membantu mempercepat proses pernapasan pada serangga, dan terdapat hubungan antara
berat serangga dengan kecepatan pernafasannya, Semakin Berat tubuh jangkrik maka semakin
banyak oksigen yang di butuhkan sehingga semakin cepat pernapasannya. Sebaliknya, Semakin
ringan berat jangkrik maka makin sedikit pula oksigen yang ia butuhkan sehingga semakin
lambat pernapasannya.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://berbagiseputarduniapendidikan.wordpress.com/2015/05/29/3mengukurudarapernapasan/
http://anisneztart.blogspot.co.id/2015/03/laporan-pratikum-biologi-respirasi-pada.html
http://amyraintan18.blogspot.co.id/2015/04/laporan-praktikum-biologi-mengukur.html
http://desywidyan.blogspot.co.id/2015/02/laporan-praktikum-biologi-mengukur.html
http://secuilmimpi.blogspot.co.id/2013/10/laporan-respirasi-pada-serangga-jangkrik.html
https://paprilia885.wordpress.com/2015/08/18/laporan-praktikum-pernapasan-pada-serangga/
Buku Paket Erlangga biologi untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI

6
LAMPIRAN

7
Nilai
No. Nama
Eka Levina Affan Rohmi Zaskia Hilman

1. Eka - 100% 100% 100% 100% 100%

2. Levina 100% - 100% 100% 100% 100%

3. Affan 100% 100% - 100% 100% 100%

4. Rohmi 100% 100% 100% - 100% 100%

5. Zaskia 100% 100% 100% 100% - 100%

6. Hilman 100% 100% 100% 100% 100% -

Rata-rata 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Anda mungkin juga menyukai