Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

ELEKTROLISIS

Dosen Pengampu : Fitria Fatichatul Hidayah, S.Si., M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Destyana Larasati

NIM : B2C017031

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan dan kelancaran sehingga “Laporan Praktikum Elektrolisis”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan praktikum ini dengan baik.
Shalawat serta salam juga tak lupa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan bersama syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami juga ingin mengucapkan terimakasih banyak bagi pihak – pihak


yang telah membantu dalam pembuatan laporan praktikum kimia fisika ini dan
berbagai sumber yang telah dipakai sebagai data dan fakta pada laporan praktikum
ini. Kami tentu menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan praktikum ini, agar
dikemudian hari dapat menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari
laporan praktikum ini. Pengetahuan mengenai kelarutan ini juga diharapkan dapat
menjadi media yang efektif untuk mempelajari ilmu sains dan dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari – hari ditinjau dari kegunaannya bagi pembaca.

Semarang, 24 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii


DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tanggal Praktikum ................................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................. 1
1.3 Dasar Teori ............................................................................................ 1
BAB II ISI
2.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 4
2.2 Prosedur Kerja ....................................................................................... 5
2.3 Data Pengamatan ................................................................................... 6
2.4 Analisis Data ......................................................................................... 6
2.5 Pembahasan ........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 7
3.2 Saran ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 8
LAMPIRAN ............................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tanggal Praktikum : Rabu, 22 Mei 2019


1.2 Tujuan Praktikum :
- Membuktikan hukum Faraday dan menghitung konstanta Faraday dalam
percobaan elektroplating
1.3 Dasar Teori
1. Elektrolisis

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik


searah. Dalam sel elektrolisis katoda dihubungkan kutub (+) sumber arus,
sedangkan anoda dihubungkan dengan kutub (-) sumber arus. Pada elektrolisis
bahan yang akan dideposisikan ditempatkan pada anoda, sedangkan substrat yang
akan dilapisi ditempatkan pada katoda. Apabila arus listrik dialirkan ke dalam
elektrolit, maka kation (ion positif) akan mengalami reduksi dengan menangkap
elektron dan anion (ion negatif) akan mengalami oksidasi dengan melepaskan
elektron. Oleh karena oksidasi terjadi di anoda dan reduksi terjadi di katoda, maka
anion akan menuju katoda, dan kation akan menuju anoda. Dalam elektrolisis,
banyaknya massa yang terbentuk pada elektroda dapat dihitung dengan hukum
Faraday. Massa zat yang terbentuk pada elektroda selama elektrolisis berbanding
lurus dengan jumlah arus listrik yang mengalir melalui sel elektrolisis.

Elektrolisis adalah proses yang menggunakan energy listrik agar areaksi


kimia tidak terjadi secara spontan. Elektrolisis mengubah energy listrik menjadi
energy kimia. Reaksi elektrolisis terjadi di sel elektrolisis yang merupakan sel
elektrokimia atau tempat dimana energy listrik digunakan untuk menghasilkan
reaksi redoks secara tidak spontan. Prinsip dasar elektrolisis adalah menggunakan
reaksi redoks dan tidak membutuhkan jembatan garam seperti sel volta atau sel
elektrokimia.

1
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi elektrolisis diantaranya adalah
overpotensial dimana tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dari yang
diharapkan, jenis elektroda dimana jenis elektroda ini dibagi menjadi dua yaitu
inert (tidak mudah bereaksi) dan tak inert (mudah bereaksi), reaksi elektroda
secara bersamaan dimana jika dua pasang reaksi terjadi bersamaan maka salah
satu setengah reaksi harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal reaksi
yang dapat dielektrolisis, faktor yang terakhir adalah keadaan pereaksi dimana
ketika reaksi tidak standar maka tegangan setengah sel akan berbeda dari nilai
standar.

2. Elektroplating (penyepuhan)

Elektroplating atau penyepuhan adalah suatu proses pengendapan lapisan


logam pada elektroda (substrat) yang bertujuan membentukan permukaan dengan
sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya dengan proses
elektrolisis. Logam yang akan disepuh diperlakukan sebagai katoda, dan logam
penyepuh diperlakukan sebagai anoda. Dalam penyepuhan kedua elektroda
dimasukkan dalam larutan elektrolit, yaitu larutan yang mengandung ion logam
penyepuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses elektroplating adalah:
kerapatan arus, konsentrasi larutan/derajat keasaman (pH) larutan dan adanya
pengotor/ kontak dengan logam lain yang lebih aktif permukaan lapisannya.
Proses elektroplating pada logam bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5. Skema alat elektroplating

2
Sistem elektroplating terdiri atas sirkuit luar, elektroda negatif (katoda)
yakni bahan logam yang akan dilapisi, larutan plating dan elektroda positif
(anoda). Untuk logam M yang akan dideposikan dari substrat di anoda maka
terjadi reaksi menurut persamaan:

Logam dalam bentuk padat akan teroksidasi menjadi ion logam cair dan
sejumlah elektron. Kation pada larutan kemudian berpindah dan melekat
dipermukaan katoda. Jika arus diamati pada saat deposisi berlangsung maka akan
tampak bahwa sejumlah massa M anoda akan terlapiskan pada katoda dan massa
M anoda akan terkurangi pada anoda sehingga konsentrasi larutan tidak berubah.
Hukum Faraday menyatakan bahwa berat bahan yang terbentuk pada elektroda
sebanding dengan arus yang melalui sel. Untuk bahan lain jika arus yang melalui
sel sama dengan sebelumnya maka berat lapisan yang terbentuk pada katoda
sebanding dengan berat ekivalennya.

Hukum Faraday mengenai elektrolisis menyatakan bahwa jumlah


peerubahan kimia yang terjadi pada proses elektrolisis tergantung pada jumlah
muatan listrik yang melalui sel elektrolisis tersebut. Hukum Faraday ini dapat
dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:

Ar×I×t
w=
e×F
Keterangan :

F = Kons. Faraday (9,65 x 104 coulomb/g)

t = Waktu proses pelapisan (s)

I = Arus (ampere = coulomb/detik)

Ar = Berat atom

w = Massa zat (g)

e = Valensi unsur

3
Hukum Faraday kedua menyatakan bahwa dalam elektrolisis jumlah
muatan listrik yang sama akan menghasilkan jumlah ekivalen yang sama pula
tanpa bergantung pada jenis zat yang terlihat dalam elektrolisis.

BAB II

ISI

2.1 Alat dan Bahan


- Alat

DC Power Supply (Arus DC)

Gelas Beaker

Stop Watch

4
- Bahan

Sekeping Logam Tembaga


Larutan CuSO4
Aquadest
2 Buah Paku

Atur tegangan
Timbang Logam sumber arus DC
Rangkai alat
Besi (paku) yang pada tegangan
elektroplating
telah diamplas tertentu dan ukur
arusnya

Hubungkan
sumber arus DC
Setelah 5 menit
Lakukan proses dengan rangkaian
matikan sumber
penyepuhan alat bersamaan
arus DC dan stop
selama 5 menit dengan
watch
menghitung
waktunya

Timbang logam
besi yang sudah
terelapisi tembaga

2.2 Prosedur Kerja

5
2.3 Data Pengamatan

Dari hasil praktikum yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

Berat besi Berat besi


Tegangan Waktu
No. awal akhir
(volt) (detik)
(gram) (gram)

1. 2,564 2,569 9 volt 300

2. 2,553 2,581 9 volt 480

3 2,625 2,698 9 volt 660

2.4 Pembahasan

Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai elektrolisis dengan sampai
besi yang digunakan adalah paku dan larutan yang digunakan adalah larutan
CuSO4. Larutan CuSO4 dapat diurainkan menjadi Cu2+ + SO42- . Pada proses

6
reaksinya muncul gelembung – gelembung di dalam larutan. Gelembung –
gelembung yang terdapat dalam larutan merupakan gas O2. Dibagian katoda yang
merupakan tempat paku diletakkan terdapat pengotor – pengotor berwarna coklat
dan juga terdapat sedikit endapan berwarna coklat. Endapan ini merupakan
endapan dari logam Cu / logam tembaga.

Pada proses elektrolisis di katoda terjadi proses reduksi. Zat Cu 2+ terletak


dibagian kanan H sehingga memiliki E° yang jumlahnya besar. Hasil dari proses
reduksi di katoda ini adalah adanya tembaga yang mengendap dan menempel pada
paku. Di dalam elektrolisis katoda bermuatan negatif sehingga dapat mengikat ion
yang bermuatan positif yaitu Cu2+. Cu2+ mengalami reduksi dan membentuk
endapan Cu sehingga tidak ada ion yang dihasilkan di ruang katoda setelah proses
elektrolisis. Persamaan reaksi yang terjadi selama proses elektrolisis berlangsung :

Anoda : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e

Katoda : 2Cu2+ + 4e → 2Cu

2Cu2+ + 2H2O → 2Cu + 4e + O2

Dari hasil praktikum diketahui bahwa semakin lamanya waktu


penyepuhan yang berlangsung maka berat dari paku yang disepuh akan semakin
bertambah. Menurut hukum Faraday massa zat yang terbentuk pada elektroda
selama proses elektrolisis akan berbanding lurus dengan jumlah arus listrik yang
mengalir melalui sel elektrolisis.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Pada katode terjadi reduksi

7
2. Pada elektrolisis CuSO4 kation Cu2+ tereduksi
3. Terdapat endapan Cu dikatoda
4. Terdapat gelembung gas pada anoda
5. Semakin lama waktu penyepuhan maka berat paku yang disepuh semakin
bertambah

3.2 Saran

Untuk praktikum selanjutnya diharapkan agar alat dan bahan dapat


tersedia lebih lengkap lagi sehingga kegiatan praktikum dapat sesuai dengan
diktat. Selain itu juga diharapkan dapat lebih berhati – hati lagi dalam melakukan
praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, PW. 1994. Kimia Fsika. Jakarta: Elangga

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep – Konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga.

Jakarta: Erlangga

Johari, J. M. C. dan Rachmawati. 2008. Kimia SMA dan MA untuk kelas XII.

Jakarta: Esis.

Tim Pengajar Olimpiade Kimia. 2010. Kimia 3. Jakarta: PT Graha Cipta.

LAMPIRAN

8
Mengamplas paku Menyiapkan alat

Larutan CuSO4 Melakukan penyepuhan

9
Paku mulai berkarat

Mengamati perubahan

Besi yang sudah terlapisi tembaga

10

Anda mungkin juga menyukai