Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA TEKNIK

PENGAPLIKASIAN ELEKTROKIMIA

Dosen :
Dr. Imam Basori, ST. MT. (197906072008121003)

Nama Penyusun Makalah :


Asabijak Harianto (1520622026)

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun makalah ini dengan baik serta tepat waktu.

Tugas ini saya buat sebagai syarat memenuhi penugasan mata kuliah Kimia Teknik dimana
pada makalah ini akan saya lampirkan materi mengenai contoh pengaplikasian elektrokimia.
Namun sebagai manusia biasa, saya menyadari masih banyaknya kekurangan yang terdapat
pada makalah ini. Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen
pengajar mata kuliah Kimia Teknik, Bapak Imam Basori. Serta Kepada pihak yang sudah
membantu saya dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya
ucapkan banyak terima kasih.
Daftar Isi

BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3. Tujuan Masalah...................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................................5
2.1. Pengertian Elektrokimia.....................................................................................................5
2.2. Pelapisan Logam dengan Elektrokimia ...................................................................................6
2.3. Pengaplikasian pelapiaan logam dengan Elektrokimia ...........................................................7
BAB III......................................................................................................................................................8
PENUTUP ................................................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia merupakan salah satu cabang ilmu yang dekat dengan manusia. Salah satu ilmu kimia yang
banyak digunakan aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari adalah elektrokimia. Elektrokimia
adalah ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dan reaksi kimia. Elemen yang digunakan
dalam reaksi elektrokimia di karakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki, dengan kata
lain elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan arus listrik dan potensi. Sel
elektrokimia merupakan pemanfaatan arus listrik yang dihasilkan dari sebuah reaksi kimia ataupun
arus listrik yang menyebabkan terjadinya suatu reaksi kimia.

Metode elektrokimia merupakan salah satu hal yang penting dalam bidang kimia. Pengukuran
secara elektrokimia dilakukan dengan menggunakan sel elektrokimia. Terdiri dari dua atau lebih
elektroda dan elektronik untuk mengontrol serta menentukan arus dan potensial. Elektrokimia
merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi kimia dengan arus
listrik. Elektrokimia dapat diaplikasikan dalam berbagai keperluan manusia, seperti
keperluan sehari-hari dalam skala rumah tangga dan industri-industri besar seperti industri yang
memproduksi bahan-bahan kimia baik organik maupun anorganik, farmasi, polimer, otomotif
perhiasan, pertambangan, pengolahan limbah, bidang analisis, gas maupun minyak. Dalam industri
proses elektrolisis untuk logam meliputi Electroplatting, Anodizing, dan Chroming. Pada ketiga
proses elektrolisis tersebut terjadi reaksi reduksi ion logam dalam larutan yang mengandung
senyawa elektrolit.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu elektrokimia?
 Contoh pengaplikasian elektrokimia?

1.3 Tujuan Masalah


 Mengetahui pengertian elektrokimia
 Mengetahui contoh pengaplikasian elektrokimia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Elektrokimia


Elektrokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari tentang perpindahan elektron yang
terjadi pada sebuah media pengantar listrik (elektroda). Elektroda terdiri dari elektroda
positif dan elektroda negatif. Hal ini disebabkan karena elektroda tersebut akan dialiri oleh
arus listrik sebagai sumber energi dalam pertukaran elektron. Konsep elektrokimia didasari
oleh reaksi reduksi-oksidasi (redoks) dan larutan elektrolit. Reaksi redoks merupakan
gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung secara bersamaan. Pada reaksi
reduksi terjadi peristiwa penangkapan elektron sedangkan reaksi oksidasi merupakan
peristiwa pelepasan elektron yang terjadi pada media pengantar pada sel elektrokimia.

Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi elektrokimia atau reaksi perpindahan
elektron yang diakibatkan arus listrik atau menghasilkan arus listrik. Sel elektrokimia terdiri
dari dua buah elektroda konduktif, yaitu katoda dan anoda. Katoda akan terjadi reaksi
reduksi, sedangkan pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi. reaksi redoks mendorong
perpindahan elektron dari zat yang teroksidasi ke zat yang direduksi. Elektron dapat
berpindah karena sel elektrokimia menggunakan larutan elektrolit untuk menghantarkan
elektron. Perpindahan elektron tersebut terjadi secara terus-menerus hingga menghasilkan
arus listrik.

Sel elektrokimia terbagi menjadi dua yaitu sel galvani atau sel volta dan juga sel
elektrolisis.

1. Sel Galvani atau Volta

Sel galvani atau sel volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik dari
reaksi redoks yang spontan. Sel volta terdiri dari dua elektroda dalam elektrolit yang
berbeda dan disambungkan oleh jembatan garam. Jembatan garam adalah elektrolit
inert yang ion-ionnya akan berdifusi ke dalam sel yang terpisah untuk menyeimbangkan
muatan.

Reaksi redoks pada sel volta, terjadi secara alami tanpa harus diberikan pemicu oleh
manusia. Sel volta menghasilkan energi listrik dari reaksi redoks yang dipicu oleh energi
potensial kimia. Reaksi redoks kemudian mengalirkan elektron dari anoda ke katode,
dan menghasilkan arus listrik. Arus listrik yang dihasilkan sel volta adalah arus searah
(DC).

2. Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menggunakan reaksi redoks tidak spontan.
Sel elektrolisis menggunakan dua katoda dalam larutan elektrolit yang sama (tidak
dipisahkan seperti pada sel volta). Reaksi redoks pada sel elektrolisis tidak terjadi secara
spontan, melainkan dipicu oleh perbedaan potensial listrik. Anoda sel elektrolisis
dihubungkan ke terminal positif, sedangkan katodanya dihubungkan ke terminal negatif.
Arus listrik kemudian dialirkan ke dalam katoda. Arus listrik yang mengalir kemudian
memicu terjadinya reaksi redoks pada elektrodenya. Sehingga, sel elektrokimia
mengubah energi listrik menjadi energi kimia.

2.2 Pelapisan dengan Elektrokimia


Dalam elektrokimia, proses pengaplikasiannya dapat dilakukan melalui 3 cara. Yaitu
Chroming (chrom platting), Anodizing, dan Electroplatting.

1. Electroplatting

Elektroplating (electroplating) atau lapis listrik atau penyepuhan merupakan salah satu
proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan bantuan arus listrik
melalui suatu elektrolit. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating
dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana,
electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan menggunakan
bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan partikel logam
pelapis ke material yang hendak dilapis. Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink),
galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material. Perbedaan
utama dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan adalah larutan
elektrolisisnya.

Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material.
Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah
bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya
kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan
tarik maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan
sebelumnya.

2. Chroming (Chrom Platting)

Chrom Platting adalah suatu perlakuan akhir menggunakan elektroplatting oleh


kromium. Pelapisan dengan krom dapat dilakukan pada berbagai jenis logam seperti
besi, baja, atau tembaga. Pelapisan krom juga dapat dilakukan pada plastik atau jenis
benda lain yang bukan logam, dengan persyaratan bahwa benda tersebut harus dicat
dengan cat yang mengandung logam sehingga dapat mengalirkan listrik.
Pelapisan krom menggunakan bahan dasar asam kromat, dan asam sulfat sebagai
bahan pemicu arus, dengan perbandingan campuran yang tertentu.

3. Anodizing

Anodizing merupakan teknik pelapisan logam dengan cara mengonversi permukaan


logam membentuk lapisan oksida secara elektrolisis, yang salah satu tujuannya adalah
meningkatkan nilai kekerasan lapisan dan meningkatkan Kemampuan adhesi cat.
Melalui proses elektrokimia ini akan terbentuk lapisan oksida berpori yang
memungkinkan untuk dilakukan proses sekunder yaitu pewarnaan. Proses anodizing ini
dapat meningkatkan keandalan dari permukaan material serta dapat meningkatkan
ketahanan terhadap korosi. Aluminium merupakan logam yang sering di anodizing.
Logam non-feros lain yang biasa di anodizing adalah Magnesium dan Titanium

2.3 Pengaplikasian Pelapisan Logam dengan Elektrokimia


Pada kehidupan sehari hari, banyak barang barang di sekeliling kita yang mengalami
proses pelapisan ataupun penyepuhan guna menaikkan efisiensi logam dan membuat logam
tersebut tahan lama. Salah satu yang paling umum adalah penyepuhan perak menggunakan
emas melalui proses electroplatting (Gold Platting)

Penyepuhan emas atau Gold Platting adalah metode memberikan lapisan tipis emas ke
permukaan logam lain, biasanya tembaga atau perak, dengan menggunakan bahan kimia.
Gold Plating adalah proses elektrik (elektrokimia) yang merupakan proses perubahan energi
listrik menjadi energi kimia. Proses ini melibatkan elektroda (logam-logam yang
dihubungkan dengan sumber listrik) dan elektrolit (cairan tempat logam-logam tadi
dicelupkan).

Secara tradisional proses penyepuhan menggunakan emas 24 karat. Penyepuhan


dilakukan pertama-tama dengan merendam logam (perak) di dalam air panas yang
sebelumnya dibubuhi potasium, kemudian, logam dicuci dengan buah lerak dan disikat
dengan seksama. Setelah benar-benar bersih, perhiasan dicelupkan dalam larutan potas dan
emas yang dipanasi. Untuk membuat larutan sepuh, emas dikaitkan pada kawat tembaga
yang disambungkan pada kutub positif aki kering. Logam yang disepuh dikaitkan pada kawat
tembaga pada sambungan kutub lain. Untuk meratakan lapisan, perhiasan digoyang-
goyangkan beberapa kali.

Penyepuhan perak oleh emas digunakan dalam pembuatan perhiasan. Namun, karena
atom perak berdifusi ke lapisan emas, lambat laun akan memudarkan warnanya dan
akhirnya menodai lapisan permukaan. Proses ini dapat berlangsung berbulan-bulan dan
bahkan bertahun-tahun, tergantung pada ketebalan lapisan emas. Sebuah “penghalang”
berupa lapisan logam digunakan untuk melawan efek ini. Tembaga, yang juga dapat
bermigrasi menjadi emas, kecepatannya jauh lebih lambat daripada perak. Perak berlapis
emas biasanya merupakan perak yang disubstrat dengan lapisan tembaga dan nikel, dan
emas berada pada lapisan paling atas.

BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang perpindahan elektron pada sebuah
elektroda. Tempat terjadinya Elektrokimia adalah sel elektrokimia. Pada proses
elektrokimia, elektron dapat berpindah karena sel elektrokimia menggunakan larutan
elektrolit.

Pada elektrokimia, tahap pelapisan logam menggunakan larutan elektrolit dimana kedua
kutub dihubungkan oleh katoda dan anoda yang nantinya kutub kutub tersebut saling
melakukan reduksi oksidasi yang memindahkan elektron sehingga terlahirlah arus listrik.

Pada elektrokimia, terdapat 3 jenis pelapisan logam, yakni Electroplatting, Chroming, dan
Anodizing. Salah satu contoh penerapan elektrokimia yang paling umum adalah pelapisan
perak menggunakan emas.
Daftar Pustaka
 Ramadani, Devi dkk. 2019. Elektrokimia. Riau : academia.edu
https://www.academia.edu/50242403/Elektrokimia
 Prastiwi, Riken dkk. 2020. Elektrokimia. Madiun : Studocu
https://www.studocu.com/id/document/ssekolah-menengah-
atas-negeri-10-fajar-harapan/matematika/makalah-
elektrokimia/30456253
 Sahlengineering. 2017. Mengenal plating service dan hard chrome.
https://sahlengineering.com/mengenal-plating-service-dan-hard-
chrome/
 Laskar Teknik. 2011. Cara pelapisan krom.
https://laskarteknik.co.id/cara-pelapisan-krom/
 Apaitunet. 2022. Apa yang dimaksud dengan elektroplatting? .
https://pengertian.apa-itu.net/apa-yang-dimaksud-dengan-
elektroplating.html
 Romlie, Maftuchin dkk. 2017. PENGARUH VARIASI LARUTAN
ELEKTROLIT TERHADAP WARNA DAN KEKERASAN LAPISAN HASIL
PROSES ANODIZING. Malang : Jurnal teknik mesin
http://journal2.um.ac.id/index.php/jurnal-teknik-mesin/article/vie
w/1108#:~:text=Anodizing%20merupakan%20teknik%20pelapisan
%20logam,lapisan%20dan%20meningkatkan
%20kemampuanadhesi%20cat

Anda mungkin juga menyukai