Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM ELKTROGRAVIMETRI

DiSUSUN OLEH:

RESNITA YULI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

TAHUN 2024

SMK NEGERI 1 SEI MENGGARIS


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena telah
memberikan kita kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas yang
berjudul “ Laporan Praktikum Elektogravimetri “ ini tepat pada waktu yang
telah diberikan.

Adapun tujuan dalam penulisam laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
mata pelajaran “ Analisis kimia itnsrumen “ yang telah diberikan oleh guru
mata pelajaran “ Analisis kimia intsrumen “ . pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya jepad gurumata pelajara
yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini dan juga kepada teman-
teman yang telah memberikan bantuan kepada saya dalam membuat laporan
ini.

Saya menyadari bahwa laporan praktikum ini masih banyak kekurangan


dan kesalahan serta masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat saya harapan.

Sei menggaris, 6 febuari 2024

PENULIS RESNITA YULI

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................................I

KATA PENGANTAR..........................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................2

A. Pengertian Elektrogravimetri......................................................2
B. Prinsip Dasar Elektrogravimetri..................................................4

BAB III METODE PEENELITIAN.....................................................7

A. Waktu dan Tempat......................................................................7


B. Alat dan Bahan............................................................................7
C. Prosedur Kerja.............................................................................7
D. Hasil ...........................................................................................8

BAB IV PENUTUP..............................................................................9

A. Kesimpulan.................................................................................9
B. Saran........................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Eletrogravimetri adalah suatu metode analisis kuantitatif berdasarkan
pengendapan atau pendepositan logam tersebut pada elektroda dengan bantuan
arus listrik, dapat digunakan untuk menentukan kadar suatu logam tertentu
dalam larutannya.
Pada elektrogravimetri atau eletroanalisis elemen diendapkan pada
elektroda yang stabil dan arus yang dipakai adalah arus searah. Pada prinsipnya
eletrogravimetri sama dengan eletrolisis, hanya pada eletrogravimetri dibuat
khusus untuk gravimetri. Dimana diharapakan endapan logam mengendap pada
katoda dengan baik dan anodanya tidak larut. Seperti juga pada eletrolisis
pengendapan pada eletrolisis.
Pada Praktikum kali ini terjadi peristiwa eletrolisis. Peristiwa elektrolisis
terjadi ketika arus listrik dialirkan melalui senyawa ionik dan senyawa tersebut
mengalami reaksi kimia. Larutan eletrolit dapat menghantar listrik karena
mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang
menghantarkan arus listrik melalui larutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Elektrogravimetri?
2. Bagaimana prinsip dasar Elektrogravimetri?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Elektrigravimetri?
2. Untuk mengetahui prinsip dasar Elektrogravimetri?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Elektrogravimetri

Elektrogravimetri merupakan salah satu metode penentuan secara


kuantitatif. Secara sederhana komponen yang dianalisis diendapkan pada suatu
elektrode yang telah diketahui beratnya dan setelah terjadi pengendapan yang
sempurna ditimbang kembali elektrode dan endapannya. Secara ideal endapan
harus melekat kuat pada elektrode, rapat dan halus sehingga apabila dicuci,
dikeringkan dan ditimbang tidak menyebabkan kehilangan berat. Endapan
yang terbentuk haruslah berbutir halus, seragam dan nampak seperi logam.

Apabila endapan berbentuk sponge, serbuk dan gumpalan yang tidak


melekat baik apda elektrode maka mempunyai kemurnian yang kurang. Faktor
utama yang mempengaruhi sifat fisis endapan adalah rapat arus, temperatur,
ada tidaknya zat pengompleks. Besarnya rapat arus yang baik sehingga
diperoleh endapan yang sempurna adalah < 0,1 A/cm2. Pengendapan bersama
dengan gas hydrogen dapat merapuhkan dan tidak menguntungkan.
Pembentukan gas hidrogen dapat dicegah dengan penambahan suatu
depolarisasi katoda. Misal, ion nitrat.
NO3- + 10H+ + 8e- ↔ NH4+ + 3H2O

menstabilkan potensial katoda yang kemudian menjadi menjadi tidak cukup


negatif untuk mereduksi logam lain, seperti nikel, yang mingkin terdapat dalam
sample (itu juga mencegah reduksi H+, yang tak disukai karena pembebasan
hidrogen yang terjadibersama-sama akan menyebabkan endapan tembaga
menjadi seperti karet dan tak maumenempel.Beberapa istilah yang dipakai
dalam analisis elektrogravimetri: Sel volta (galvani) dan sel elektrolisis adalah
suatu sel terdiri dari dua elektroda dan satu atau lebih larutan dalam wadah
yang sesuai. Jika sel inti dapat memberi energi listrik kepada suatu sistem-luar
(eksternal), ia disebut sel volta atau galvani. Sel elektrolisis adalah energi

2
kimia diubah sedikit banyak dengan lengkap menjadi energi listrik, tetapi
sebagian dari energi itu terbuang menjadi kalor (panas). Jika energi listrik itu
diberikan dari suatu sumber luar, sel melalui mana yang mengalir dinamakan
sel elektrolisis. Dan hukum-hukum faraday menjelaskan perubahan utama pada
elektroda-elektroda. Suatu sel tertentu dapat berfungsi sesaat sebagai sel
galvani dan pada saat lain sebagai elektrolisis. Contoh : akumulator, timbal
atau aki. Selama suatu elektrogravimetri, sebuah sel galvani Selagi produk-
produknya terbentuk diatas elektroda-elektroda. Jika arus dimatikan,produk ini
cenderung menghasilkan suatu arus dengan arah yang berlawanan dimana arus
elektrolisis dilakukan.

Katoda adalah elektroda pada mana reduksi terjadi. Dalam sebuah sel
elektrolisis,elektrode yang melekat pada terminal negatif dari sumber, karena
elektron-elektron meninggalkan sumber dan masuk kedalam sel elektrolisis
pada terminal tersebut. Katodaadalah terminal positif dari sebuah sel galvani,
karena sel demikan menerima elektron-elektron ada terminal ini.Anoda adalah
elektrode dimana oksidasi terjadi. Ini adalah terminal positif dari suatusel
elektrolisis atau terminal negatif dari suatu sel volta.Penetapan
elektrogravimetri sederhana , digunakan secara meluas untuk logam.Teknik itu
sangat berhasil bila logam yang cukup mulia seperti tembaga atau perak
harusditetapkan dalam sample yang konstitusi-konstitusi lainnya tak semudah
H+ untuk direduksi.Elektrode terpolarisasi adalah suatu elektrode yang
terpolarisasi jika potensialnyamenyimpang dari nilai reversibelnya atau nilai
keseimbangannya.

Pada umumnya digunakan elektrode Pt, keuntungannya adalah bersifat inert,


dapat dipijarkan untuk menghilangkan lemak, bahan organik atau gas tanpa
merusak logam Pt. Untuk logam-logam Zn, Bi dan Ga tidaklah diendapkan
secara langsung pada elektrode Pt, tetapi elektrode Pt akan dilapisi dulu dengan
logam tembaga.

3
B. Prinsip Dasar Elektrogravimetri
Analisis secara elektrogravimetri didasarkan pada prinsip sel elktrolisis dimana
penentuan jumlah listrik dan variabel waktu menjadi sangatlah penting.
Secara kinetik, arus listrik menyatakan laju mengalirnya muatan listrik setiap
saat.
Pada umumnya terdapat tiga macam kondisi yang dapat diterapkan pada
suatu sel elktrolisis, yaitu:
1. Elektrolisis dilakukan pada suatu harga potensial luar yang
digunakan (Eapp) pada harga yang tetap.
2. Elektrolisis dilakukan pada suatu harga arus yang tetap.
3. Elektrolisis dilakukan dengan mempertahankan potensial salah satu
elektrodenya (elektrode kerja) pada suatu harga tetap.
Apabila arus listrik mengalir ke dalam suatu sel elktrokimia, keseluruhan
potensialnya dapat dipengaruhi oleh 3 fenomena lain yang timbul, yaitu
dengan adanya potensial ohmik, polarisasi konsentrasi dan polarisasi
kinetik.
Potensial ohmik ini disebut juga sebagai potensial jatuh dimana harga
dari potensial ohmik ini sebesar IR. Potensial ohmik ini dapat terjadi
baik pada sel galvani maupun pada sel elektrolisis. Pengaruh dari
potensial ohmik ini adalah dapat memperbesar potensial yang diperlukan
untuk menggerakkan suatu sel elktrolisis dan sebaliknya dapat
memperkecil potensial yang terukur pada suatu sel galvani. Bagaimana
pun potensial ohmik ini selalu dikurangkan terhadap potensial teoritis
dari suatu sel:
Esel = Ekatode – Eanode – IR

Untuk harga arus yang kecil, secara eksperimen didapatkan hubungan


yang linier antara potensial dengan arus, akan tetapi jika harga arus
cukup besar maka akan terjadi penyimpangan. Konsekuensi yang terjadi
adalah suatu sel elktrolisis yang terpolarisasi memerlukan Eapp yang
lebih besar daripada potensial teoritis, sebaliknya sel galvani yang

4
terpolarisasi memberikan potensial yang lebih rendah dibanding potensial
yang diramalkan. Polarisasi sel dapat menjadi sangat ekstrim sehingga
arus tidak tergantung lagi pada potensial, dimana keadaan seperti ini
disebut sebagai keadaan terpolarisasi sempurna. Polarisasi merupakan
suatu fenomena pada suatu elektrode sehingga kedua jenis elektrode pada
suatu sel elektrokimia dapat dipengaruhi. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya polarisasi, yaitu: ukuran, bentuk dan komposisi
elektrode, temperatur, laju pengadukan, besarnya arus, dan keadaan fisik
dari spesi-spesi yang terlibat di dalam reaksi sel. Fenomena dari
polarisasi ini dapat digolongkan menjadi polarisasi konsentrasi dan
polarisasi kinetika.

Polarisasi konsentrasi timbul apabila gaya difusi, gaya tarik-menarik


elektrostatik dan pengadukan mekanik tidak cukup untuk mengangkut
reaktan dari atau menuju ke elektrode pada suatu laju yang diperlukan
oleh arus secara teoritis. Polarisasi ini dapat menyebabkan potensial dari
suatu sel galvani menjadi lebih rendah dari harga potensial teoritis dan
akibat adanya penurunan sebesar IR dan sebaliknya, polarisasi
konsentrasi pada sel elktrolisis akan meningkatkan potensial
terpasangnya.
Polarisasi kinetik sendiri dapat disebabkan karena apabila laju reaksi
elektrokimia pada salah satu atau kedua elektrode berlangsung secara
lambat sehingga diperlukan tambahan potensial (overpotensial) untuk
mengatasi energi penghalang bagi setengah selnya. Pada polarisasi
kinetik ini arus lebih banyak diatur oleh laju proses pemindahan elektron
daripada laju pemindahan massa. Beberapa hal umum yang menyangkut
dengan overpotensial, antara lain:
a. Overpotensial meningkat terhadap kenaikan rapat arus (rapat arus
dinyatakan dalam I dengan satuan ampere per cm2 luas permukaan
elektrode).
b. Overpotensial menurun dengan naiknya temperatur.
c. Overpotensial berubah terhadap komposisi elektrode.

5
d. Overpotensial nampak jelas pada proses-proses elektrode yang
menghasilkan gas seperti gas hidrogen atau oksigen dan overpotensial
dapat diabaikan jika terbentuk endapan atau terjadi perubahan bilangan
oksidasi.
e. Besarnya overpotensial dalam satuan yang ditentukan adalah sulit
untuk diramalkan secara tepat karena hal tersebut ditentukan oleh
sejumlah variabel yang tidak dapat dikontrol.

6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Laboratorium Kimia Analisis SMKN 1 Sei Menggaris 6 Februari 2024

B. Alat dan Bahan


Alat:
1. Beker glass
2. Botol semprot
3. Cawan porselen
4. Desikator
5. Elektrogravimetri
6. Neraca analitik
7. Oven
8. Pipet tetes

Bahan:

1. Asam Nitrat (HNO3)


2. Asam Sulfat (H2SO4)
3. Air Aquadest
4. Alkohol Aseton

C. Prosedur Kerja
1. Hal pertama yang kita lakukan adalah menimbang elektroda yang akan
dipanaskan dan kemudian kita dinginkan sebagai langkah awal, didapatkan
sebesar 5.2872.
2. Selanjutnya kita rankai alat dimana elektroda yang kita gunakan kemudian
dicolokan kepada kabel merah sebagai katoda dan kabel hitam sebagai anoda.

7
3. Selanjutnya kita celupkan kedua batang elektroda kedalam larutan CO yang
telah dibuat dalam prosedur kemudian didiamkan sehingga terjadi proses
elektrolisis.
4. kemudian periksa kembali dengan cara dicuci elektroda tersebut dengan air
kemudian dicelupkan kembali kemudian dimatikan alatnya.
5. Kemudian kita ambil katoda, kemudian kita cuci dengan alkohol dan asam
aseton.
6. Selanjutnya kita panaskan selama 5 menit, lalu kita di dinginkan setelah dingin
kita timbang hingga berat akhir 5.2959.

D. Hasil

Berat awal Berat akhir


5.2872 5.2959

8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah bahwa prinsip
elektrogravimetri ialah suatu metode yang menggunakan alat listrik ( sacara
elektrolisis ) untuk mengendapkan analit pada sebuah elektroda. Elektroda
katoda menghasillkan endapan tembaga dan elektroda anoda menghasikan
gelembung gas oksigen. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kadar
tembaga (II) yaitu sebesar 5,48%.

B. Saran
1. berjalan dengan lancar semua dengan keinginan.
2. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya mengerti kegunaan alat dan bahan
dan cara menggunakannya.
3. Untuk melakukan praktikum sebaiknya lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/elektrogravimetri.html

10

Anda mungkin juga menyukai