PRAKTIKUM ELKTROGRAVIMETRI
DiSUSUN OLEH:
RESNITA YULI
TAHUN 2024
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena telah
memberikan kita kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas yang
berjudul “ Laporan Praktikum Elektogravimetri “ ini tepat pada waktu yang
telah diberikan.
Adapun tujuan dalam penulisam laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
mata pelajaran “ Analisis kimia itnsrumen “ yang telah diberikan oleh guru
mata pelajaran “ Analisis kimia intsrumen “ . pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya jepad gurumata pelajara
yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini dan juga kepada teman-
teman yang telah memberikan bantuan kepada saya dalam membuat laporan
ini.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL...............................................................................................I
KATA PENGANTAR..........................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................2
A. Pengertian Elektrogravimetri......................................................2
B. Prinsip Dasar Elektrogravimetri..................................................4
BAB IV PENUTUP..............................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................9
B. Saran........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eletrogravimetri adalah suatu metode analisis kuantitatif berdasarkan
pengendapan atau pendepositan logam tersebut pada elektroda dengan bantuan
arus listrik, dapat digunakan untuk menentukan kadar suatu logam tertentu
dalam larutannya.
Pada elektrogravimetri atau eletroanalisis elemen diendapkan pada
elektroda yang stabil dan arus yang dipakai adalah arus searah. Pada prinsipnya
eletrogravimetri sama dengan eletrolisis, hanya pada eletrogravimetri dibuat
khusus untuk gravimetri. Dimana diharapakan endapan logam mengendap pada
katoda dengan baik dan anodanya tidak larut. Seperti juga pada eletrolisis
pengendapan pada eletrolisis.
Pada Praktikum kali ini terjadi peristiwa eletrolisis. Peristiwa elektrolisis
terjadi ketika arus listrik dialirkan melalui senyawa ionik dan senyawa tersebut
mengalami reaksi kimia. Larutan eletrolit dapat menghantar listrik karena
mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang
menghantarkan arus listrik melalui larutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Elektrogravimetri?
2. Bagaimana prinsip dasar Elektrogravimetri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Elektrigravimetri?
2. Untuk mengetahui prinsip dasar Elektrogravimetri?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Elektrogravimetri
2
kimia diubah sedikit banyak dengan lengkap menjadi energi listrik, tetapi
sebagian dari energi itu terbuang menjadi kalor (panas). Jika energi listrik itu
diberikan dari suatu sumber luar, sel melalui mana yang mengalir dinamakan
sel elektrolisis. Dan hukum-hukum faraday menjelaskan perubahan utama pada
elektroda-elektroda. Suatu sel tertentu dapat berfungsi sesaat sebagai sel
galvani dan pada saat lain sebagai elektrolisis. Contoh : akumulator, timbal
atau aki. Selama suatu elektrogravimetri, sebuah sel galvani Selagi produk-
produknya terbentuk diatas elektroda-elektroda. Jika arus dimatikan,produk ini
cenderung menghasilkan suatu arus dengan arah yang berlawanan dimana arus
elektrolisis dilakukan.
Katoda adalah elektroda pada mana reduksi terjadi. Dalam sebuah sel
elektrolisis,elektrode yang melekat pada terminal negatif dari sumber, karena
elektron-elektron meninggalkan sumber dan masuk kedalam sel elektrolisis
pada terminal tersebut. Katodaadalah terminal positif dari sebuah sel galvani,
karena sel demikan menerima elektron-elektron ada terminal ini.Anoda adalah
elektrode dimana oksidasi terjadi. Ini adalah terminal positif dari suatusel
elektrolisis atau terminal negatif dari suatu sel volta.Penetapan
elektrogravimetri sederhana , digunakan secara meluas untuk logam.Teknik itu
sangat berhasil bila logam yang cukup mulia seperti tembaga atau perak
harusditetapkan dalam sample yang konstitusi-konstitusi lainnya tak semudah
H+ untuk direduksi.Elektrode terpolarisasi adalah suatu elektrode yang
terpolarisasi jika potensialnyamenyimpang dari nilai reversibelnya atau nilai
keseimbangannya.
3
B. Prinsip Dasar Elektrogravimetri
Analisis secara elektrogravimetri didasarkan pada prinsip sel elktrolisis dimana
penentuan jumlah listrik dan variabel waktu menjadi sangatlah penting.
Secara kinetik, arus listrik menyatakan laju mengalirnya muatan listrik setiap
saat.
Pada umumnya terdapat tiga macam kondisi yang dapat diterapkan pada
suatu sel elktrolisis, yaitu:
1. Elektrolisis dilakukan pada suatu harga potensial luar yang
digunakan (Eapp) pada harga yang tetap.
2. Elektrolisis dilakukan pada suatu harga arus yang tetap.
3. Elektrolisis dilakukan dengan mempertahankan potensial salah satu
elektrodenya (elektrode kerja) pada suatu harga tetap.
Apabila arus listrik mengalir ke dalam suatu sel elktrokimia, keseluruhan
potensialnya dapat dipengaruhi oleh 3 fenomena lain yang timbul, yaitu
dengan adanya potensial ohmik, polarisasi konsentrasi dan polarisasi
kinetik.
Potensial ohmik ini disebut juga sebagai potensial jatuh dimana harga
dari potensial ohmik ini sebesar IR. Potensial ohmik ini dapat terjadi
baik pada sel galvani maupun pada sel elektrolisis. Pengaruh dari
potensial ohmik ini adalah dapat memperbesar potensial yang diperlukan
untuk menggerakkan suatu sel elktrolisis dan sebaliknya dapat
memperkecil potensial yang terukur pada suatu sel galvani. Bagaimana
pun potensial ohmik ini selalu dikurangkan terhadap potensial teoritis
dari suatu sel:
Esel = Ekatode – Eanode – IR
4
terpolarisasi memberikan potensial yang lebih rendah dibanding potensial
yang diramalkan. Polarisasi sel dapat menjadi sangat ekstrim sehingga
arus tidak tergantung lagi pada potensial, dimana keadaan seperti ini
disebut sebagai keadaan terpolarisasi sempurna. Polarisasi merupakan
suatu fenomena pada suatu elektrode sehingga kedua jenis elektrode pada
suatu sel elektrokimia dapat dipengaruhi. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya polarisasi, yaitu: ukuran, bentuk dan komposisi
elektrode, temperatur, laju pengadukan, besarnya arus, dan keadaan fisik
dari spesi-spesi yang terlibat di dalam reaksi sel. Fenomena dari
polarisasi ini dapat digolongkan menjadi polarisasi konsentrasi dan
polarisasi kinetika.
5
d. Overpotensial nampak jelas pada proses-proses elektrode yang
menghasilkan gas seperti gas hidrogen atau oksigen dan overpotensial
dapat diabaikan jika terbentuk endapan atau terjadi perubahan bilangan
oksidasi.
e. Besarnya overpotensial dalam satuan yang ditentukan adalah sulit
untuk diramalkan secara tepat karena hal tersebut ditentukan oleh
sejumlah variabel yang tidak dapat dikontrol.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Laboratorium Kimia Analisis SMKN 1 Sei Menggaris 6 Februari 2024
Bahan:
C. Prosedur Kerja
1. Hal pertama yang kita lakukan adalah menimbang elektroda yang akan
dipanaskan dan kemudian kita dinginkan sebagai langkah awal, didapatkan
sebesar 5.2872.
2. Selanjutnya kita rankai alat dimana elektroda yang kita gunakan kemudian
dicolokan kepada kabel merah sebagai katoda dan kabel hitam sebagai anoda.
7
3. Selanjutnya kita celupkan kedua batang elektroda kedalam larutan CO yang
telah dibuat dalam prosedur kemudian didiamkan sehingga terjadi proses
elektrolisis.
4. kemudian periksa kembali dengan cara dicuci elektroda tersebut dengan air
kemudian dicelupkan kembali kemudian dimatikan alatnya.
5. Kemudian kita ambil katoda, kemudian kita cuci dengan alkohol dan asam
aseton.
6. Selanjutnya kita panaskan selama 5 menit, lalu kita di dinginkan setelah dingin
kita timbang hingga berat akhir 5.2959.
D. Hasil
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah bahwa prinsip
elektrogravimetri ialah suatu metode yang menggunakan alat listrik ( sacara
elektrolisis ) untuk mengendapkan analit pada sebuah elektroda. Elektroda
katoda menghasillkan endapan tembaga dan elektroda anoda menghasikan
gelembung gas oksigen. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kadar
tembaga (II) yaitu sebesar 5,48%.
B. Saran
1. berjalan dengan lancar semua dengan keinginan.
2. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya mengerti kegunaan alat dan bahan
dan cara menggunakannya.
3. Untuk melakukan praktikum sebaiknya lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/elektrogravimetri.html
10