Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTROLISIS

OLEH
NAMA : SALMA APRIANA HANAFI
KELAS : XII MIPA-2

SMA NEGERI 1 KENDARI


2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat Rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan
judul “Laporan Praktikum Elektrolisis Larutan KI & NaCl” selesai tepat pada waktunya.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Tuty
Kusmalawati, M.Si selaku Guru Kimia karena telah membimbing dan mendampingi
kami dalam pembelajaran.
Manusia tidak luput dari kesalahan dan saya menyadari kekurangan dalam tugas
ini, sehingga kritik dan saran sangat saya harapkan untuk menyempurnakan tugas ini.
Semoga tugas yang saya buat ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Kendari, 19 September 2022

Penulis

DAFTAR ISI

i
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...................................................................................................1


1.2. Kajian Teori.......................................................................................................1
1.3. Pelaksanaan........................................................................................................3
1.4. Judul Percobaan ................................................................................................3
1.5. Tujuan Percobaan...............................................................................................3

BAB II : METODE PERCOBAAN

2.1. Alat dan bahan....................................................................................................4


2.2. Gambar Instalasi.................................................................................................5
2.3. Prosedur Kerja....................................................................................................5

BAB III : PEMBAHASAN

3.1. Lembar Pengamatan...........................................................................................6


3.2. Jawaban Pertanyaan ..........................................................................................7
3.3. Diskusi................................................................................................................8

BAB IV : PENUTUP

4.1. Kesimpulan........................................................................................................8
4.2. Saran...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel elektrokimia adalah suatu alat yang mampu menghasilkan energi listrik dari
reaksi kimia atau menggunakan energi listrik untuk menjalankan reaksi kimia. Sel
elektrokimia yang menghasilkan arus listrik disebut sel Volta atau sel Galvani dan sel
yang menghasilkan reaksi kimia, melalui elektrolisis misalnya disebut sel elektrolisis.
Contoh sel Galvani yang umum adalah sel 1,5 volt standar yang banyak
digunakan. Suatu baterai terdiri dari satu atau lebih sel, yang terhubung baik dalam pola
paralel, seri atau seri dan paralel.Sel elektrokimia tersusun dari dua material penghantar
atau konduktor listrik yang disebut dengan katode dan anode. Kedua material
penghantar ini disebut dengan elektrode.

1.2 Kajian Teori


1.2.1 Pengertian Elektrolisis
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik pada sel
elektrolisis. Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Tiga ciri utama, yaitu:
1.) Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan
atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2.) Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah (DC).
3.) Ada 2 elektrode dalam sel elektrolisis.
Elektrode yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut katode,
sedangkan elektrode yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut anode. Katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanya
negatif (-) dan anode adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya positif
(+).

1
1.2.2 Faktor yang mempengaruhi elektrolisis
Adapun faktor – faktor yang memengaruhi elektrolisis antara lain adalah:
a. Penggunaan Katalisator
Misalnya H2SO4 dan KOH berfungsi mempermudah proses penguraian air
menjadi hidrogen dan oksigen karena ion-ion katalisator mampu mempengaruhi
kesetabilan molekul air menjadi menjadi ion H dan OH- yang lebih mudah di
elektrolisis karena terjadi penurunan energy pengaktifan. Zat tersebut tidak
mengalami perubahan yang kekal (tidak dikonsumsi dalam proses elektrolisis).
Penggunaan asam sulfat sebagai katalis dalam proses elektrolisis menjadi pilihan
utama dibandingkan KOH. Karena asam sulfat melepaskan H+ yang
memudahkan membentuk gas hidrogen. Sedangkan KOH melepaskan OH – yang
menghambat pembentukan gas hidrogen.
b. Luas permukaan tercelup
Semakin banyak luas yang semakin banyak menyentuh elektrolit maka semakin
mempermudah suatu elektrolit untuk mentransfer elektronnya. Sehingga terjadi
hubungan sebanding jika luasan yang tercelup sedikit maka semakin mempersulit
elektrolit untuk melepaskan electron dikarenakan sedikitnya luas penampang
penghantar yang menyentuh elektrolit. Sehingga transfer elektron bekerja lambat
dalam mengelektrolisis elektrolit
c. Sifat logam bahan elektroda
Penggunaan medan listrik pada logam dapat menyebabkan seluruh elektron bebas
bergerak dalam metal, sejajar, dan berlawanan arah dengan arah medan listrik.
Ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu
beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor, muatan- muatan
bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik. Konduktivitas
listrik didefinisikan sebagai ratio rapat arus terhadap kuat medan listrik.
Konduktifitas listrik dapat dilihat pada deret volta seperti, Li K Ba Sr Ca Na Mg
Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au. Semakin ke kanan
maka semakin besar massa jenisnya.

2
1.2.3 Konsentrasi Pereaksi
Semakin besar konsentrasi suatu larutan pereaksi maka akan semakin
besar pula laju reaksinya. Ini dikarenakan dengan prosentase katalis yang semakin
tinggi dapat mereduksi hambatan pada elektrolit. Sehingga transfer elektron dapat
lebih cepat meng-elektrolisis elektrolit dan didapat ditarik garis lurus bahwa
terjadi hubungan sebanding terhadap prosentase katalis dengan transfer elektron.

1.3 Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan di Ruangan Kelas XII MIPA-2 SMA Negeri 1 Kendari
pada Senin, 12 September 2022.

1.4 Judul Percobaan


Adapun judul percobaan ini ialah “Reaksi Elektrolisis”

1.5 Tujuan Percobaan


Untuk mengetahui reaksi yang terjadi di Katoda dan Anoda pada proses
elektrolisis larutan kalium iodida (Ki) dan natrium klorida (NaCl).

3
BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah:
Alat :
 Pipet tetes 3 buah
 Pensil 2 buah
 Baterai 9 Volt
 Kabel hitam merah 50 cm
 Penjepit buaya 4 buah
 Plastik cover jilid bening
 Kertas saring

Bahan :
 Larutan Ki 0,5 M
 Larutan fenolftalein
 Larutan Amilum/Kanji
 Larutan NaCl

4
2.2 Gambar Instalasi

2.3 Prosedur Kerja


Pada bagian berikut, disajikan langkah kerja dalam penetelian elektrolisis :
1. Teteskan larutan KI pada plastik cover jilid.
2. Celupkan elektroda grafit yang sudah terhubung dengan sumber arus listrik,
diujung yang berbeda.
3. Lakukan proses elektrolis larutan KI selama 5 menit.
4. Amati perubahan pada katoda dan anoda.
5. Teteskan larutan fenoftalein dikatoda dan teteskan larutan amilium/kanji di
anoda.
6. Lakukan langkah 1 sampai 6 terhadap larutan NaCI.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Lembar Pengamatan


Kalium iodida (Ki) adalah suatu senyawa kimia, obat-obatan, dan suplemen
makanan. Sebagai obat-obatan hal ini digunakan pada penyakit hipertiroidisme, dalam
radiasi darurat, dan untuk melindungi kelenjar tiroid ketika beberapa jenis radiofarmaka
digunakan. Pada dunia berkembang saat ini, hal ini juga digunakan untuk mengobati
sporotrikosis dan fikomikosis pada kulit. Sebagai suplemen, hal ini digunakan pada
seseorang yang memiliki asupan iodin yang rendah dalam makanan, yang diberikan
melalui mulut.
Pada praktikum yang dilakukan, saat larutan Ki dihubungkan dengan sumber
arus listrik dengan cara seperti pada prosedur kerja dan didiamkan selama 5 menit di
elektrolisis, di katoda tidak terjadi perubahan warna melainkan terdapat buih – buih.
Setelah diteteskan larutan fenolftalein terjadi perubahan warna menjadi merah muda
(pink). Sedangkan di anoda setelah didiamkan selama 5 menit di elektrolisis, terjadi
perubahan reaksi yaitu perubahan warna dari bening ke warna kecoklatan dengan bau
seperti betadine. Setelah diteteskan larutan amilum tidak terjadi perubahan reaksi
apapun.
NaCl adalah senyawa yang memiliki komposisi gabungan dari Na (Natrium) dan
Cl (Klorida) dan membentuk serbuk kristal putih atau bisa diformulasikan menjadi
sebuah cairan. Dalam dunia medis NaCl tentunya sudah tidak asing lagi. Sebab NaCl
merupakan komponen utama yang sering digunakan untuk pengobatan di beberapa
bagian tubuh. Secara umum salah satu kegunaan utama NaCl adalah untuk menjaga
kandungan cairan elektrolit dalam tubuh agar tetap seimbang.
Saat praktikum dilakukan, larutan NaCl dihubungkan dengan sumber arus listrik
dengan cara seperti prosedur diatas dan didiamkan selama 5 menit di elektrolisis, di
katoda terdapat buih – buih yang bereaksi dengan cepat dan banyak. Setelah diteteskan
fenolftalein terjadi perubahan warna menjadi warna merah muda (pink). Sedangkan di
anoda setelah didiamkan 5 menit di elektrolisis, terdapat buih – buih yang lebih besar
dan bereaksi dengan lambat. Setelah diteteskan larutan amilum, tidak terjadi perubahan
reaksi apapun.

6
3.2 Jawaban Pertanyaan
1. Larutan Ki
KI(aq) →K+(aq) + I-(aq)
Katoda : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2
Anoda : 2I- (aq) → I2(g) + 2e-
Reaksi sel :
2H2O(l) + 2I-(aq) → 2OH-(aq) + H2(g) + I2(g)
Larutan NaCI
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Katoda : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Reaksi sel :
2H2O(l) + 2Cl-(aq) → 2OH-(aq) + H2(g) + Cl2(g)
2. Larutan Kl :
Pada katoda terjadi reduksi H2O. Sedangkan pada anoda, terjadi oksidasi I. Dari
reaksi yang terjadi pada katoda, maka gelembung gas yang terbentuk adalah H2.
Terbentuknya I2 akibat oksidasi I- menyebabkan perubahan warna yang bereaksi di
anoda.
Larutan NaCl :
Pada katoda muncul gas berupa H2. Sedangkan gas yang muncul pada anoda adalah
gas Cl2. Ini disebabkan karena pada katoda terjadi reduksi H2O yang dimana H2O lebih
mudah tereduksi daripada ion Na+. Pada anoda terjadi oksidasi ion Cl-, disebabkan
karena karena kation Cl- lebih mudah teroksidasi daripada air (H2O).
3. Larutan Kl :
Selama proses elektrolisis berlangsung, larutan KI mengalami reaksi redoks. Pada
elektrolisis larutan Kl terjadi oksidasi ion I‾, hal ini disebabkan karena anion I‾
lebih mudah terkoksidasi dari pada air. Pada ruang katoda terjadi reduksi H2O menjadi
ion OH- dan gas H2.
Larutan NaCl :
Larutan NaCl juga mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
ruang katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion Na+.
Pada ruang anoda terjadi oksidasi ion Cl-, sebab kation Cl- lebih mudah teroksidasi
daripada air (H2O).

7
3.3 Diskusi
Pada Anoda NaCI yang telah di elektrolisis selama 5 menit, seharusnya terdapat
perubahan warna, namun tidak terjadi perubahan warna karena pipet tetes yang telah
terkontaminasi akibat ujung pipet yang menyentuh zat lain. Beberapa penelitian
mungkin mengalami kecacatan, akibat penggunaan pipet tetes secara ceroboh tanpa
mendengarkan petunjuk dari guru pembimbing.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,
energi listrik (aruslistrik) → energi kimia (redoks).
Hasil elektrolisis KI adalah muncul gelembung pada ruang katoda akibat
terbentuknya gas H2 dan perubahan warna kuning pada anoda akibat terbentuknya I2.
Larutan NaCl mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion Na+. Pada
anoda terjadi oksidasi ion Cl- karena kation Cl- lebih mudah teroksidasi daripada air
(H2O).

4.2 Saran
Disarankan kepada siswa/i yang akan melakukan praktikum elektrolisis ini agar
terlebih dahulu membaca petunjuk, mendengar, dan mengikuti intruksi dari guru
pembimbing agar tidak ada terjadinya kecacatan dalam hasil praktikum. Baiknya juga
agar tempat praktik itu dilakukan di tempat yang datar agar mempermudah dalam
melakukan praktikum.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://aido.id/health-articles/apa-itu-nacl-ketahui-kegunaannya-di-sini/detail
file:///C:/Users/Dell/Downloads/Documents/001123628.pdf
https://id.scribd.com/doc/78535737/Kata-Pengantar-Laporan-Praktikum-Sts
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_elektrokimia
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolisis
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_iodida#:~:text=Kalium%20iodida%20adalah
%20suatu%20senyawa,ketika%20beberapa%20jenis%20radiofarmaka%20digunakan
Tim Pengajar Olimpiade Kimia. 2010. Kimia 3. Jakarta:PT Graha Cipta Karya.
Wikibook.Subjek:Kimia/Materi:Elektrokimi.Oktober

9
LAMPIRAN
Praktikum pada larutan Ki

Praktikum pada larutan NaCl

Anda mungkin juga menyukai