PRAKTIKUM ELEKTROLISIS
OLEH
NAMA : SALMA APRIANA HANAFI
KELAS : XII MIPA-2
Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat Rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan
judul “Laporan Praktikum Elektrolisis Larutan KI & NaCl” selesai tepat pada waktunya.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Tuty
Kusmalawati, M.Si selaku Guru Kimia karena telah membimbing dan mendampingi
kami dalam pembelajaran.
Manusia tidak luput dari kesalahan dan saya menyadari kekurangan dalam tugas
ini, sehingga kritik dan saran sangat saya harapkan untuk menyempurnakan tugas ini.
Semoga tugas yang saya buat ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan........................................................................................................8
4.2. Saran...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.2 Faktor yang mempengaruhi elektrolisis
Adapun faktor – faktor yang memengaruhi elektrolisis antara lain adalah:
a. Penggunaan Katalisator
Misalnya H2SO4 dan KOH berfungsi mempermudah proses penguraian air
menjadi hidrogen dan oksigen karena ion-ion katalisator mampu mempengaruhi
kesetabilan molekul air menjadi menjadi ion H dan OH- yang lebih mudah di
elektrolisis karena terjadi penurunan energy pengaktifan. Zat tersebut tidak
mengalami perubahan yang kekal (tidak dikonsumsi dalam proses elektrolisis).
Penggunaan asam sulfat sebagai katalis dalam proses elektrolisis menjadi pilihan
utama dibandingkan KOH. Karena asam sulfat melepaskan H+ yang
memudahkan membentuk gas hidrogen. Sedangkan KOH melepaskan OH – yang
menghambat pembentukan gas hidrogen.
b. Luas permukaan tercelup
Semakin banyak luas yang semakin banyak menyentuh elektrolit maka semakin
mempermudah suatu elektrolit untuk mentransfer elektronnya. Sehingga terjadi
hubungan sebanding jika luasan yang tercelup sedikit maka semakin mempersulit
elektrolit untuk melepaskan electron dikarenakan sedikitnya luas penampang
penghantar yang menyentuh elektrolit. Sehingga transfer elektron bekerja lambat
dalam mengelektrolisis elektrolit
c. Sifat logam bahan elektroda
Penggunaan medan listrik pada logam dapat menyebabkan seluruh elektron bebas
bergerak dalam metal, sejajar, dan berlawanan arah dengan arah medan listrik.
Ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu
beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor, muatan- muatan
bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik. Konduktivitas
listrik didefinisikan sebagai ratio rapat arus terhadap kuat medan listrik.
Konduktifitas listrik dapat dilihat pada deret volta seperti, Li K Ba Sr Ca Na Mg
Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au. Semakin ke kanan
maka semakin besar massa jenisnya.
2
1.2.3 Konsentrasi Pereaksi
Semakin besar konsentrasi suatu larutan pereaksi maka akan semakin
besar pula laju reaksinya. Ini dikarenakan dengan prosentase katalis yang semakin
tinggi dapat mereduksi hambatan pada elektrolit. Sehingga transfer elektron dapat
lebih cepat meng-elektrolisis elektrolit dan didapat ditarik garis lurus bahwa
terjadi hubungan sebanding terhadap prosentase katalis dengan transfer elektron.
1.3 Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan di Ruangan Kelas XII MIPA-2 SMA Negeri 1 Kendari
pada Senin, 12 September 2022.
3
BAB II
METODE PERCOBAAN
Bahan :
Larutan Ki 0,5 M
Larutan fenolftalein
Larutan Amilum/Kanji
Larutan NaCl
4
2.2 Gambar Instalasi
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
3.2 Jawaban Pertanyaan
1. Larutan Ki
KI(aq) →K+(aq) + I-(aq)
Katoda : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2
Anoda : 2I- (aq) → I2(g) + 2e-
Reaksi sel :
2H2O(l) + 2I-(aq) → 2OH-(aq) + H2(g) + I2(g)
Larutan NaCI
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Katoda : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Reaksi sel :
2H2O(l) + 2Cl-(aq) → 2OH-(aq) + H2(g) + Cl2(g)
2. Larutan Kl :
Pada katoda terjadi reduksi H2O. Sedangkan pada anoda, terjadi oksidasi I. Dari
reaksi yang terjadi pada katoda, maka gelembung gas yang terbentuk adalah H2.
Terbentuknya I2 akibat oksidasi I- menyebabkan perubahan warna yang bereaksi di
anoda.
Larutan NaCl :
Pada katoda muncul gas berupa H2. Sedangkan gas yang muncul pada anoda adalah
gas Cl2. Ini disebabkan karena pada katoda terjadi reduksi H2O yang dimana H2O lebih
mudah tereduksi daripada ion Na+. Pada anoda terjadi oksidasi ion Cl-, disebabkan
karena karena kation Cl- lebih mudah teroksidasi daripada air (H2O).
3. Larutan Kl :
Selama proses elektrolisis berlangsung, larutan KI mengalami reaksi redoks. Pada
elektrolisis larutan Kl terjadi oksidasi ion I‾, hal ini disebabkan karena anion I‾
lebih mudah terkoksidasi dari pada air. Pada ruang katoda terjadi reduksi H2O menjadi
ion OH- dan gas H2.
Larutan NaCl :
Larutan NaCl juga mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
ruang katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion Na+.
Pada ruang anoda terjadi oksidasi ion Cl-, sebab kation Cl- lebih mudah teroksidasi
daripada air (H2O).
7
3.3 Diskusi
Pada Anoda NaCI yang telah di elektrolisis selama 5 menit, seharusnya terdapat
perubahan warna, namun tidak terjadi perubahan warna karena pipet tetes yang telah
terkontaminasi akibat ujung pipet yang menyentuh zat lain. Beberapa penelitian
mungkin mengalami kecacatan, akibat penggunaan pipet tetes secara ceroboh tanpa
mendengarkan petunjuk dari guru pembimbing.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,
energi listrik (aruslistrik) → energi kimia (redoks).
Hasil elektrolisis KI adalah muncul gelembung pada ruang katoda akibat
terbentuknya gas H2 dan perubahan warna kuning pada anoda akibat terbentuknya I2.
Larutan NaCl mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion Na+. Pada
anoda terjadi oksidasi ion Cl- karena kation Cl- lebih mudah teroksidasi daripada air
(H2O).
4.2 Saran
Disarankan kepada siswa/i yang akan melakukan praktikum elektrolisis ini agar
terlebih dahulu membaca petunjuk, mendengar, dan mengikuti intruksi dari guru
pembimbing agar tidak ada terjadinya kecacatan dalam hasil praktikum. Baiknya juga
agar tempat praktik itu dilakukan di tempat yang datar agar mempermudah dalam
melakukan praktikum.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://aido.id/health-articles/apa-itu-nacl-ketahui-kegunaannya-di-sini/detail
file:///C:/Users/Dell/Downloads/Documents/001123628.pdf
https://id.scribd.com/doc/78535737/Kata-Pengantar-Laporan-Praktikum-Sts
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_elektrokimia
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolisis
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_iodida#:~:text=Kalium%20iodida%20adalah
%20suatu%20senyawa,ketika%20beberapa%20jenis%20radiofarmaka%20digunakan
Tim Pengajar Olimpiade Kimia. 2010. Kimia 3. Jakarta:PT Graha Cipta Karya.
Wikibook.Subjek:Kimia/Materi:Elektrokimi.Oktober
9
LAMPIRAN
Praktikum pada larutan Ki