Elektrokimia
OLEH:
KELOMPOK VI KELAS C
Audry Fenanda Siregar 2107124941
Anlili Ansari Lasmiadi 2107124337
Hanifa Yestiana 2107114028
Reihan Faizaldi 2107136511
Riska Rahma Dani 2107113607
Asisten :
Irfan Alfandi
Dosen Pengampu :
Sri Rezeki Muria, ST,MP,MSc.
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum kimia fisika menganai elektrokimia.
Laporan ini telah Penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laoran pr ini. Untuk itu
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Terlepas dari semua itu, penulis
sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan
praktik ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan praktikum mengenai
sistem zat tiga komponen ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu untuk
setiap pembaca.
Reihan Faizaldi
2107136511
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
BAB I LATAR BELAKANG ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 2
2.1 Elektrokimia....................................................................................... 2
2.2 Elektrolit ............................................................................................ 3
2.3 Sel Elektrokimia ................................................................................ 5
2.3.1 Sel Volta................................................................................. 6
2.3.2 Deret Volta ............................................................................. 7
2.3.3 Sel Galvani ............................................................................. 8
2.4 Sel Elektrolisis ................................................................................... 9
2.5 Hukum Faraday................................................................................ 10
2.6 Persamaan Nernst ............................................................................ 10
2.7 Akuades ........................................................................................... 12
2.8 Natrium Hidroksida (NaOH) ........................................................... 14
2.9 Garam (NaCl) .................................................................................. 15
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ................................................... 17
3.1 Alat ..................................................................................................... 17
3.2 Bahan .................................................................................................. 17
3.3 Prosedur .............................................................................................. 17
3.3.1 Elektrolisis untuk menentukan bilangan Avogadro .................. 17
3.3.2 Mengukur GGL sel dan menguji persamaan Nernst ................ 18
DAFTAR GAMBAR
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah:
1. Menentukan bilangan Avogadro (N0) secara elektrolisis.
2. Menyusun dan mengukur GGL sel elektrokimia.
3. Mencoba menguji persamaan Nernst
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Elektrokimia
Elektrokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari tentang
perpindahan elektron yang terjadi pada penghantarlistrik (elektroda). Elektroda
terdiri dari elektroda positif dan elektroda negatif. Hal ini disebabkan karena
elektroda tersebut dialiri oleh arus listrik sebagai sumber energi dalam pertukaran
elektron. Konsep elektrokimia didasari oleh reaksi reduksi-oksidasi (redoks) dan
larutan elektrolit. Reaksi redoks merupakan gabungan dari reaksi reduksi dan
oksidasi yang berlangsung secara bersamaan. Proses elektrokimia membutuhkan
media penghantarsebagai tempat terjadinya pertukaran elektron dalam suatu
sistem reaksi yang dinamakan larutan. Larutan dapat dikategorikan menjadi tiga
bagian yaitu larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah dan larutan bukan
elektrolit. Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang mengandung ion-ion
terlarut yang dapat mengantarkan arus listrik sangat baik sehingga proses
pertukaran elektron berlangsung cepat dan energi yang dihasilkan relatif besar.
Sedangkan larutan elektrolit lemah merupakan larutan yang mengandung ion-ion
terlarut cenderung terionisasi sebagian sehingga dalam proses pertukaran elektron
relatif lambat dan energi yang dihasilkan kecil. Namun demikian proses
elektrokimia tetap terjadi. Untuk larutan bukan elektrolit, proses pertukaran
elektron tidak terjadi.
2
3
adalah spesies yang melakukan reduksi memberikan elektron kepada zat yang
tereduksi. Setelah reaksi zat teroksidasi memiliki bilangan oksidasi lebih tinggi
sedangkan zat tereduksi memiliki bilangan oksidasi lebih rendah.
2.2 Elektrolit
Elektrolit adalah zat yang akan menghasilkan larutan ionik saat dilarutkan
dengan pelarut cair. Zat yang bersifat elektrolit akan tersebar didalam larutan .
Senyawa yang menghasilkan ion yang banyak saat dilakukan pelarutan disebut
sebagai elektrolit kuat sedangkan senyawa yang menghasilkan ion sedikit saat
dilakukan pelarutan disebut sebagai elektrolit lemah. Cara termudah untuk
mengetahui sebuah larutan merupakan elktrolit kuat atau lemah adalah dengan
melihat kemampuan larutan dalam menghantarkan listrik. Kemampuan dalam
menghantarkan listrik dapat di coba dengan baterai dan bola lampu kecil. Jika
4
lampu bersinar terang maka larutan bersifat elektrolit kuat sedangkan jika lampu
redup maka larutan elektrolit bersifat lemah (Dalal, 2018).
V
R = I ............................................................................................................ (2.1)
Keterangan:
R = Hambatan Listrik
V = Beda Potensial
1
G = R.......................................................................................................... (2.2)
Keterangan:
G = Konduktansi Listrik
R = Hambatan Listrik
5
Hubungan listrik antara dua setengah sel harus dilakukan dengan cara
tertentu. Kedua elektroda logam dan larutannya harus berhubungan, dengan
demikian lingkar arus yang sinambung terbentuk dan merupakan jalan agar
partikel bermatan mengalir. Secara sederhana, elektroda saling berhubungan
dengan kawat logam yang memungkinkan aliran elektron (Petrucci, 1985). Sel
terdiri dari dua setengah sel yang elektronnya dihubungkan dengan kawat dan
larutannya dengan jembatan garam. Ujung jembatan disumbat dengan bahan
berpori yang memungkinkan ion bermigrasi, tetapi mencegah aliran cairan dalam
jumlah besar. Potensiometer mengukur perbedaan potensial antara dua elektroda
(Petrucci, 1985).
Aliran listrik antara dua larutan harus berbentuk migrasi ion. Hal ini dapat
dilakukan melalui larutan lain yang “menjembatani” kedua setengah sel dan tak
padat dengan kawat biasa. Hubungan ini disebut jembatan garam. Elektroda Zn
akan mengalami reaksi oksidasi sedangkan elektroda Cu akan mengalami reaksi
reduksi. Elektron mengalir dari atom Zn ke kawat penghantaar, dan berdifusi
menjauhi ion-ion Zn2+ ini dimasuki larutan dan berdifusi menjauhi jembatan
(Petrucci, 1985). Ion negatif berdifusi lewat jembatan garam menuju ke elektroda
Zn. Elektron yang dilepaskan oleh atom Zn memasuki kawat penyambung dan
menyebabkan elektron-elektron pada ujung lain berkumpul pada permukaan
elektroda Cu. Elektron-elektron ini bereaksi dengan ion Cu2+ untuk membentuk
atom Cu yang melekat pada elektroda (Keenan, 1980).
Ion SO4 - yang ditinggalkan oleh Cu2+ akan berdifusi menjauhi elektroda
Cu. Dari jembatan garam NaCl, ion Na+ akan berdifusi keluar menuju ke Cu.
Jadi, sementara reaksi itu berjalan, terdapat jerakan keseluruhan dari ion negatif
menuju elektroda Cu. Jalan untuk aliran ion secara terarah lewat larutan ini dapat
dibayangkan sebagai rangkaian dalam, dan jalan untuk aliran elektron lewat kawat
penghantar dibayangkan sebagai rangkaian luar (Keenan, 1980).
terjadi adalah Zn mereduksi Cu2+ (berasal dari CuSO4) dan menghasilkan endapan
logam Cu karena Zn terletak di sebelah kiri Cu.
Salah satu aplikasi dari sel elektrolisis yaitu penyepuhan logam emas
dengan menggunakan larutan elektrolit yang mengandung unsur emas (Au). Hal
ini dilakukan untuk melapisi kembali perhiasan yang kadar emasnya sudah
berkurang (Harahap, 2016).
menarik satu sama lain melalui insulasi molekul air, sehingga terdiosiasi (Keenan,
1980).
habis, barulah sistem itu berada dalam kesetimbangan. Pada kondisi ini Esel = 0
dan faktor K dalam persamaan Nernst setara dengan tetapan kesetimbangan
(Keenan, 1980).
2.7 Akuades
Akuades merupakan air tawar yang dibuat dengan menghilangkan
pengotor pada air. Pengotor pada air dihilangkan dengan merebus air biasa hingga
mendidih dan mengembunkannya kembali menjadi air. Akuades disebut sebagai
distilled water dalam bahasa inggris yang mempunyai banyak kegunaan. Akuades
digunakan dalam berbagai bidang pada rumah tangga penggunaan akuades
terfokus sebagai air minum dikarenakan akuades termasuk kedalam air yang
dimurnikan (Schaffer, 2006). Struktur molekul dari akuades dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
untuk reaksi dengan asam lemah, dimana asam lemah seperti natrium karbonat
tidak efektif, tidak bisa terbakar meskipun reaksinya dengan metal amfoter seperti
aluminium, timah, seng menghasilkan gas nitrogen yang bisa menimbulkan
ledakan, dalam bentuk padat akan langsung bereaksi dengan karbon dioksida di
udara untuk membentuk sodium karbonat, dalam bentuk padat akan bereaksi
dengan karbon menoksida untuk membentuk sodium format saat diberikan
tekanan dan kelambaban. Sifat kimia NaOH dapat dilihat pada tabel 2.4.
terlarut didalam air laut. Komposisi garam pada air laut diperkirakan memiliki
rata-rata 2,6% dari keseluruhan air laut berdasarkan ukuran berat. Satu kilometer
kubik air laut mengandung garam sebanyak 458x106 NaCl, 66x106 MgCl, dan
30x106 kalsium sulfat (Westphal et al., 2010). Struktur kimia Sodium Klorida
dapat dilihat pada gambar 2.5.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam melakukan praktikum elektrokimia meliputi:
1. Kristal NaCl
2. Kristal NaOH
3. Aquadest
4. CuSO4.5H2O 1,0 M
5. ZnSO4.7H2O 1,0 M
6. NH4NO3 atau KNO3
3.3 Prosedur
Tahapan prosedur yang dilakukan dalam melaksanakan praktikum
elelktrokimia meliputi:
17
18