Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEL ELEKTROLISIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elektrokimia I


Dosen Pengampu: Rizka Nurlaila, S.SI., M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok IV (A4)

Aidil Fajar NIM. 200140083


Suci Anggraini NIM. 200140119
Bunga Tazkia Br. Damanik NIM. 200140152
Putri Hairani Ritonga NIM. 210140047
Rika Septina Br Siregar NIM. 210140156

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2022/2023

1
DAFTAR ISI
Daftar Isi …………………………………………………………………………. 2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................4
2.1 Konsep Dasar Elektrolisis..................................................................................4
2.2 Mekanisme Elektrolisis......................................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Elektrolisis.......................................................................................7
2.4 Contoh/Penerapan Elektrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari............................9
BAB III............................................................................................................................11
KESIMPULAN................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elektrokiamia dalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dan reaksi
kimia. Secara garis besar, sel elektrokimia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
Sel Galvani dan Sel Elektrolisis. Elektrokimia sendiri juga memiliki banyak
manfaat dalam bidang analisis kimia.
Reaksi redoks yang membutuhkan sejumlah energi agar reaksi itu dapat
berlangsung disebut reaksi redoks tidak spontan. Elektrokimia dengan reaksi
redoks tidak spontan terjadi pada peristiwa elektrolisis.
Elektrolisis merupakan penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Dalam
elektolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sel elektrolisis
merupakan kebalikan dari sel volta karena listrik digunakan untuk melangsungkan
reaksi redoks tak spontan. Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya electron
dan arus listrik searah kedalam larutan melalui kutub negatif.
Dengan dasar diatas, kami akan membahas lebih detailnya tentang
elektrolisis melalui makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari elektrolisis?
2. Bagaimana mekanisme elektrolisis?
3. Apa saja jenis-jenis elektrolisis?
4. Contoh/penerapan elektrolisis?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari elektrolisis.
2. Untuk mengetahui mekanisme elektrolisis.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis elektrolisis.
4. Untuk mengetahui contoh/penerapan elektrolisi
BAB II

3
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Dasar Elektrolisis


Elektrolisis adalah proses yang menggunakan arus listrik untuk
memisahkan senyawa kimia menjadi komponen-komponennya. Proses ini
dilakukan dengan menempatkan senyawa tersebut dalam larutan elektrolit dan
mengalirkan arus listrik melalui elektrolit menggunakan elektroda positif (anode)
dan negatif (katode).

Konsep dasar elektrolisis melibatkan reaksi kimia di mana elektron


dipindahkan dari elektroda negatif (katode) ke senyawa kimia yang ada di dalam
larutan elektrolit, sementara elektron diterima di elektroda positif (anode) dari
senyawa kimia yang terpisah.

Dalam sel volta/galvani, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan


spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi
listrik. Sedangkan elektrolisis merupakan reaksi kebalikan dari sel volta/galvani
yang potensial selnya negatif atau dengan kata lain, dalam keadaan normal tidak
akan terjadi reaksi dan  reaksi dapat terjadi bila diinduksi dengan energi listrik
dari luar. 
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut
Katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus
listrik luar disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan
anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda
negative karena menangkap electron sedangkan anoda merupakan elektroda
positif karena melepas elektron. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan
anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan
negatif dan anoda bermuatan positif

Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :

4
1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion–ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir
melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan
arus listrik searah (DC).

Reaksi elektrolisis melibatkan beberapa konsep penting seperti:


1. Elektrolit: Senyawa kimia yang terurai menjadi ion ketika dilarutkan
dalam larutan dan dapat melakukan konduksi listrik.
2. Elektroda: Konduktor yang digunakan untuk menghubungkan sumber arus
listrik ke larutan elektrolit.
3. Katode: Elektroda negatif di mana ion positif dari senyawa kimia yang
terurai menarik elektron dan mengalami reduksi.
4. Anode: Elektroda positif di mana ion negatif dari senyawa kimia yang
terurai kehilangan elektron dan mengalami oksidasi.
5. Reaksi reduksi: Reaksi kimia di mana ion positif dari senyawa kimia
menerima elektron dan mengalami pengurangan.
6. Reaksi oksidasi: Reaksi kimia di mana ion negatif dari senyawa kimia
kehilangan elektron dan mengalami oksidasi.

2.2 Mekanisme Elektrolisis


Mekanisme elektrolisis melibatkan reaksi kimia yang dipicu oleh aliran
arus listrik melalui larutan elektrolit. Proses ini terjadi pada saat elektroda (anode
dan katode) dicelupkan dalam larutan elektrolit, dan terhubung ke sumber arus
listrik eksternal seperti baterai atau generator.
Mekanisme elektrolisis melibatkan beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Ionisasi: Saat senyawa kimia yang akan diuraikan (elektrolit) dilarutkan


dalam air, senyawa tersebut terionisasi menjadi ion positif dan ion negatif.
Misalnya, dalam larutan garam dapur (NaCl), senyawa terurai menjadi ion
Na+ dan Cl-.

5
2. Elektroda anode: Pada elektroda anode, terjadi reaksi oksidasi dimana ion
negatif dari larutan elektrolit (misalnya ion Cl- dalam larutan NaCl)
kehilangan elektron dan membentuk gas klor (Cl2) atau senyawa kimia
lainnya.
3. Elektroda katode: Pada elektroda katode, terjadi reaksi reduksi dimana ion
positif dari larutan elektrolit (misalnya ion Na+ dalam larutan NaCl)
menerima elektron dan membentuk atom atau senyawa kimia lainnya,
seperti Na atau H2.
4. Elektrolit: Selama proses elektrolisis, ion positif dan negatif yang
terbentuk dari senyawa kimia yang terionisasi bergerak menuju elektroda
yang bermuatan berlawanan. Ion positif bergerak menuju elektroda negatif
(katode), sedangkan ion negatif bergerak menuju elektroda positif (anode).
Pada elektroda, ion-ion ini berpartisipasi dalam reaksi redoks, dan hasil
akhirnya tergantung pada jenis senyawa kimia yang digunakan dan kondisi
elektrolisis.
5. Produktivitas: Efisiensi elektrolisis dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
arus listrik, jenis elektrolit, dan keadaan elektroda. Kondisi elektrolisis
harus dikontrol dengan cermat agar dapat memastikan hasil yang konsisten
dan dapat diulang.

6
Pada kompartemen yang berisi larutan elektrolit, dicelupkan 2 buah
elektroda, kemudian kedua elektroda tersebut dihubungkan dengan sumber listrik.
Nah, elektron yang berasal dari sumber listrik nantinya akan masuk ke katoda dan
keluar melalui anoda. Jadi katoda akan bermuatan negatif sedangkan anoda akan
bermuatan positif.
Di dalam kompartemen tersebut, larutan elektrolit juga akan mengion
menjadi kation dan anion. Kation akan tertarik ke arah katoda karena katoda
bermuatan negatif dan anion akan tertarik ke arah anoda karena anoda bermuatan
positif.
Untuk larutan elektrolit yang bisa digunakan dalam sel elektrolisis yaitu
larutan garam, larutan asam, larutan basa, dan bisa juga digunakan lelehan dan
leburan garam.

2.3 Jenis-Jenis Elektrolisis


Adapun jenis-jenis elektrolisis sebagai berikut:

1. Elektrolisis leburan logam: Pada jenis elektrolisis ini, elektrolit adalah


cairan leburan logam yang diuraikan untuk memurnikan logam. Contoh
elektrolisis ini adalah elektrolisis leburan aluminium, dimana aluminium
dihasilkan dari bahan baku bijih bauksit.

7
2. Elektrolisis air: Pada jenis elektrolisis ini, air diuraikan menjadi oksigen
dan hidrogen dengan bantuan arus listrik. Elektrolisis air digunakan untuk
menghasilkan gas hidrogen sebagai bahan bakar alternatif.
3. Elektroplating: Pada jenis elektrolisis ini, lapisan tipis logam
dideposisikan pada permukaan logam lainnya dengan bantuan arus listrik.
Elektroplating digunakan untuk meningkatkan ketahanan korosi dan
memberikan tampilan yang menarik pada permukaan logam.
4. Elektrolisis pengolahan bijih: Pada jenis elektrolisis ini, bijih diuraikan
menggunakan arus listrik untuk memperoleh logam murni. Contoh
elektrolisis ini adalah elektrolisis pengolahan bijih tembaga.
5. Elektrolisis produksi gas: Pada jenis elektrolisis ini, gas dihasilkan dari
elektrolit yang diuraikan dengan bantuan arus listrik. Contoh elektrolisis
ini adalah elektrolisis produksi gas klorin dan hidrogen.
6. Elektrolisis sintesis organik: Pada jenis elektrolisis ini, senyawa organik
dibuat melalui reaksi kimia yang dikatalisis oleh arus listrik. Elektrolisis
sintesis organik digunakan dalam produksi beberapa senyawa kimia
penting, seperti asam adipat dan asam oksalat.
7. Elektrolisis pengolahan limbah: Pada jenis elektrolisis ini, limbah
diuraikan dengan bantuan arus listrik untuk menghasilkan produk yang
lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.
8. Elektrolisis sel bahan bakar: Pada jenis elektrolisis ini, bahan bakar seperti
hidrogen dan metanol diuraikan secara elektrokimia untuk menghasilkan
listrik dan air. Elektrolisis sel bahan bakar dapat digunakan sebagai
sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
9. elektrolisis sel fotovoltaik: Pada jenis elektrolisis ini, arus listrik yang
dihasilkan dari sel fotovoltaik digunakan untuk menguraikan air menjadi
oksigen dan hidrogen. Proses ini digunakan dalam produksi gas hidrogen
sebagai bahan bakar alternatif.
10. Elektrolisis sel membran: Pada jenis elektrolisis ini, elektrolit dipisahkan
dari anode dan katode menggunakan membran selektif ion. Proses ini

8
digunakan untuk menghasilkan gas hidrogen dan oksigen dalam sel bahan
bakar dan produksi gas.
11. Elektrolisis elektrokimia: Pada jenis elektrolisis ini, elektrolit diuraikan
dengan bantuan arus listrik untuk menghasilkan produk kimia seperti
senyawa organik dan anorganik.
12. Elektrolisis plasma: Pada jenis elektrolisis ini, plasma gas digunakan
sebagai elektrolit untuk menghasilkan reaksi kimia yang tidak dapat
dicapai melalui elektrolisis konvensional.
13. Elektrolisis elektromagnetik: Pada jenis elektrolisis ini, elektrolit diuraikan
menggunakan medan elektromagnetik, seperti medan mikro, untuk
menghasilkan produk kimia. Proses ini digunakan dalam produksi
nanopartikel dan senyawa organik.

2.4 Contoh/Penerapan Elektrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Elektrolisis air: Elektrolisis air digunakan untuk menghasilkan gas
hidrogen dan oksigen. Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengalirkan
arus listrik melalui air yang mengandung elektrolit seperti garam atau
asam sulfat.
2. Elektroplating: Elektroplating digunakan untuk melapisi permukaan logam
dengan lapisan tipis logam lainnya, seperti emas atau perak. Proses ini
dapat dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik melalui elektrolit
yang mengandung ion logam yang ingin dideposisikan.
3. Elektrolisis leburan aluminium: Elektrolisis leburan aluminium digunakan
untuk memurnikan aluminium dari bijih bauksit. Proses ini melibatkan
elektrolisis cairan leburan aluminium oksida dengan elektroda karbon.
4. Produksi gas hidrogen: Elektrolisis digunakan untuk menghasilkan gas
hidrogen sebagai bahan bakar alternatif. Proses ini melibatkan elektrolisis
air menggunakan elektroda platina atau nikel.
5. Produksi klorin: Elektrolisis digunakan untuk menghasilkan klorin dari
elektrolit garam laut atau natrium klorida. Proses ini melibatkan

9
elektrolisis cairan garam laut atau natrium klorida dengan elektroda
titanium.
6. Produksi senyawa organik: Elektrolisis digunakan dalam sintesis senyawa
organik seperti asam adipat dan asam oksalat. Proses ini melibatkan
elektrolisis cairan elektrolit yang mengandung prekursor senyawa organik.
7. Pengolahan limbah: Elektrolisis digunakan untuk mengolah limbah
industri dan domestik menjadi bahan yang dapat didaur ulang. Proses ini
melibatkan elektrolisis cairan elektrolit dengan elektroda yang dipilih
untuk mendegradasi limbah menjadi bahan yang lebih sederhana dan
aman.

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. Elektrolisis adalah proses kimia yang melibatkan penguraian zat melalui
reaksi redoks yang dipicu oleh arus listrik yang mengalir melalui
elektrolit.
2. Proses elektrolisis memerlukan sumber arus listrik yang stabil, elektroda
yang tepat, dan elektrolit yang cocok untuk menghasilkan reaksi kimia
yang diinginkan.
3. Sel elektrolisis adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan reaksi
elektrolisis dengan menggunakan sumber arus listrik yang dikendalikan.

10
4. Ada beberapa jenis elektrolisis, termasuk elektrolisis konvensional,
elektrolisis leburan, elektrolisis aki, elektrolisis air, dan elektrolisis
atmosfer.
5. Elektrolisis memiliki banyak aplikasi dalam industri, seperti pemurnian
logam, produksi bahan bakar alternatif, produksi bahan kimia, pengolahan
limbah, perlakuan permukaan, dan sintesis senyawa organik.
6. Penggunaan elektrolisis dapat membantu mengurangi limbah dan
meningkatkan efisiensi proses produksi dalam industri.

DAFTAR PUSTAKA

Harjani, Tarti, dkk. 2012. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Sidoarjo: Masmedia
Buana Pustaka.
Sel Elektrolisis - Pengertian, Reaksi, dan Contoh Soal (zenius.net)
Atkins, P. W. and de Paula, J. (2010). Atkins' Physical Chemistry. Oxford: Oxford
University Press.

Bard, A. J. and Faulkner, L. R. (2001). Electrochemical Methods: Fundamentals


and Applications. New York: John Wiley & Sons.

11

Anda mungkin juga menyukai