Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENELITIAN ELEKTROLISIS PADA LARUTAN TEMBAGA


(II) SULFAT (CuSO4) DAN LARUTAN KALIUM IODIDA (KI)

Guru Pembimbing :
Ana Cahyana, S.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok I – XII MIPA 4
 Abdulrohman Ilham Sutisna
 Alisa Syifa Desvira
 Amelia Salsabila
 Andhika Nur Rohim
 Ardell Muhammad
 Azizah Nur Saffanah
 Chintya Indah Nuranisa

SMA NEGERI 13 BANDUNG


Jl. Raya Cibeureum No.52, Campaka, Kec. Andir, Kota Bandung,
Jawa Barat 40535
2023
i

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Praktikum Kimia Penelitian Elektrolisis pada Larutan Tembaga (II)
Sulfat (CuSO4) dan Larutan Kalium Iodida (KI)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata pelajaran kimia. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang elektrolisis dikehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ana Cahyana, S.Pd,
selaku guru mata Pelajaran kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi kami.
Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Bandung, 2 November 2023


Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan Penelitian.......................................................................................1
1.3. Manfaat Penelitian.....................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
LANDASAN TEORI..............................................................................................3
2.1. Elektrolisis.................................................................................................3
2.2. Faktor yang Mempengaruhi Elektrolisis...................................................3
2.3. Proses Reaksi Elektrolisis.........................................................................4
BAB III....................................................................................................................5
METODOLOGI PENELITIAN...........................................................................5
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................5
3.2. Alat dan Bahan..........................................................................................5
3.3. Prosedur Penelitian....................................................................................5
BAB IV....................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................7
4.1. Tabel Hasil Pengamatan............................................................................7
4.2. Pembahasan...............................................................................................9
BAB V....................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
5.1. Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
LAMPIRAN DOKUMENTASI......................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia fisik yang mempelajari
aspek kelistrikan dari reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi
elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki.
Secara umum elektrokimia terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvani
dan sel elektrolisis. Reaksi elektrokimia dapat berlangsung secara spontan,
yaitu ketika dua elektroda yang direndam di dalam cairan elektrolit
dihubungkan dengan untai listrik.
Metode elektrokimia didasarkan pada reaksi redoks yang
menggabungkan proses oksidasi dan reduksi. Reaksi ini dilakukan pada
elektroda yang sama maupun yang berbeda. Sistem elektrokimia terbentuk
melalui reaksi elektrokimia yang ditimbulkan oleh sel elektrokimia (sel
galvani dan sel elektrolisis). Sel galvani menghasilkan listrik karena
adanya reaksi spontan, sedangkan sel elektrolisis menghasilkan listrik
karena adanya reaksi yang tidak spontan. Reaksi yang terjadi pada sel
elektrolisis disebabkan oleh perbedaan potensial yang dipicu dari luar
sistem.
Dalam elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi
kimia. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta karena listrik
digunakan untuk menyalakan reaksi redoks tak spontan. Proses elektrolisis
dimulai dengan masuknya elektron dari arus listrik searah ke dalam larutan
melalui kutub negatif. Dengan dasar diatas, kami akan membahas
hubungan antara reaksi elektrolisis dengan hasil dari praktikum yang telah
kami lakukan.

1.2. Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.

1
2

1. Mampu merancang dan melakukan percobaan elektrolisis.


2. Mampu menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada sel
elektrolisis.
3. Memahami reaksi sel elektrolisis pada kehidupan sehari-hari.
4. Mampu mengamati perubahan batang elektroda pada proses
elektrolisis.

1.3. Manfaat Penelitian


Kegiatan praktikum dilaksanakan dengan mengharapkan agar
siswa dapat meningkatkan pemahaman serta membuktikan reaksi kimia
yang terjadi di dalam sel elektrolisis yang teorinya telah dipelajari selama
ini.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Elektrolisis
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik pada
sel elektrolisis. Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui
larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi
kimia (reaksi redoks). Tiga ciri utama, yaitu:
a. Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir
melalui larutan.
b. Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (DC).
c. Ada 2 elektrode dalam sel elektrolisis.
Elektrode yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar
disebut katode, sedangkan elektrode yang mengalirkan elektron kembali
ke sumber arus listrik luar disebut anode. Katode adalah tempat terjadinya
reaksi reduksi yang elektrodanya negatif (-) dan anode adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya positif (+).

2.2. Faktor yang Mempengaruhi Elektrolisis


a) Spesi-spesi yang berada di dalam larutan elektrolit.
 Spesi yang tereduksi adalah spesi dengan potensial reduksi lebih
positif.
 Spesi yang teroksidasi adalah spesi dengan potensial reduksi lebih
negatif (potensial oksidasi lebih positif).
b) Sifat bahan elektrode, inert atau aktif.
 Elektrode inert adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi
redoks elektrolisis. Contoh: platina (Pt), emas (Au), dan grafit (C)

3
4

 Elektrode aktif adalah elektrode yang dapat terlibat dalam reaksi


redoks elektrolisis. Contoh: tembaga (Cu), krom (Cr), dan nikel (Ni)
c) Potensial tambahan (overpotensial) yang diberikan.
Overpotensial dibutuhkan untuk melampaui interaksi pada permukaan
elektrode yang umumnya sering terjadi ketika elektrolisis menghasilkan
gas.
d) Reaksi elektrodan yang bersamaan.
Jika dua pasang setengah reaksi terjadi secara bersamaan, maka salah satu
setengah reaksi harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal
reaksi yang dapat dielektrik.
e) Keadaan Pereaksi.
Jika pereaksi tidak sesuai standar, maka tegangan setengah sel akan
berbeda dari nilai standar. Pada kasus ini, larutan anoda setengah sel akan
mempunyai pH lebih tinggi atau rendah dari standar pH, yaitu 4.

2.3. Proses Reaksi Elektrolisis


Prinsip kerja sel elektrolisis adalah menghubungkan kutub negatif dari
sumber arus searah ke katoda dan kutub positif ke anoda sehingga terjadi
overpotensial yang menyebabkan reaksi reduksi dan oksidasi tidak spontan
dapat berlangsung. Elektron akan mengalir dari katoda ke anoda. Ion-ion
positif akan cenderung tertarik ke katoda dan tereduksi, sedangkan ion-ion
negatif akan cenderung tertarik ke anoda dan teroksidasi.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia SMA Negeri 13
Bandung pada hari Jumat, tanggal 27 Oktober 2023, pukul 07:30-10:10
WIB.

3.2. Alat dan Bahan


1) Power supply
2) Tabung U
3) Plat tetes
4) Pipiet tetes
5) Elektroda karbon
6) Kabel
7) Statif dan klem
8) Beker glass
9) Spatula
10) Corong
11) Kertas lakmus
12) Larutan CuSO4 1 M
13) Larutan KI 1 M
14) Larutan phenolptalein
15) Larutan kanji

3.3. Prosedur Penelitian


A. Percobaan I
1. Cuci bersih alat-alat yang akan di gunakan, kecuali catu
daya. Lalu, keringkan dengan tisu.

5
6

2. Pasang klem pada statif, pastikan klem menggenggam


statif dengan erat.
3. Setelah dirasa kuat, lalu pasang tabung U pada klem.
Kencangkan klem dengan perlahan.
4. Lalu tuangkan 50 ml Larutan CuSO4 1 M ke dalam
tabung U.
5. Menggunakan kabel capit yang terhubung dengan catu
daya. Capit kedua elektroda karbon masing-masing
dengan kabel capit merah dan hitam tersebut.
6. Nyalakan Power Suply.
7. Amatilah larutan pada sampai 10 menit, catatatlah
perubahan yang terjadi.
8. Alat-alat yang bersentuhan langsung dengan larutan
CuSO4 cuci bersih kembali, lalu keringkan.

B. Percobaan 2
1. Rangkai alat seperti pada percobaan 1.
2. Masukan 50 ml Larutan KI 1 M ke dalam tabung U.
3. Nyalakan Power Suply.
4. Amatilah larutan pada sampai 10 menit, catatatlah
perubahan yang terjadi.
5. Kemudian, pipet larutan dari Anoda dan Katoda. Lalu,
simpan dalam plat tetes (masing-masing 3 lubang).
6. Setelah itu, tetesi larutan dari Anoda dengan larutan kanji
6 tetes dan tetesi larutan dari katoda dengan larutan
penolptalien 6 tetes.
7. Amatilah larutan pada 10 menit, catatalah perubahan
yang terjadi pada kedua larutan tersebut.
8. Cuci bersih alat alat-alat yang sudah digunakan, lalu
keringkan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tabel Hasil Pengamatan


a. Percobaan I (Larutan Tembaga (II) sulfat)
CuSO4(aq)  Cu2+(aq) + SO42-(aq)

Hasil Pengamatan Reaksi yang terjadi


Katoda (c) Timbul endapan berwarna Cu2+(aq) + 2e-
• Kabel berwarna coklat kemerahan pada Cu(s)
hitam ujung elektroda.
• bermuatan negatif
(-)
Anoda (c) - Timbul gelembung- H2O(l)  4H (aq)
• kabel berwarna gelembung gas. + O2(g) + 4e-
merah - Ketika dicelupkan
• bermuatan positif kertas lakmus biru ke
(+) dalam larutan, kertas
lakmus tersebut
berubah menjadi
merah, yang
membuktikan bahwa
larutan tersebut bersifat
asam (H+). Maka dari
itu, larutan tidak
berubah warna.

b. Percobaan II (Larutan Kalium Iodida)


KI(aq) K+(aq) + I-(aq)

Hasil Pengamatan Reaksi yang terjadi

7
8

Katoda (c) - Timbul gelembung- 2H2O(l) + 2e- 


• Kabel berwarna gelembung gas. 2OH-(aq) + H2(g)
hitam - Ketika dicelupkan
• Bermuatan negatif kertas lakmus merah ke
(-) dalam larutan, kertas
lakmus tersebut
berubah menjadi biru,
yang membuktikan
bahwa larutan tersebut
bersifat basa (OH-).
Anoda (c) - Timbul gelembung- 2I-(aq)  I2(g) + 2e-
• Kabel berwarna gelembung gas
merah - Ujung elektroda
• Bermuatan positif menghasilkan warna
(+) kuning kecoklatan dan
alirannya ke bawah.
Bau dan warnanya
seperti betadine

Ketika masing-masing larutan sudah disimpan dalam plat tetes dan diberi
larutan kanji dan penolptalien, menghasilkan:

 Di katoda saat diberi larutan penolptalien, yang asalnya tidak berwarna


berubah menjadi warna pink.
 Di anoda saat diberi larutan kanji, yang asalnya berwarna kuning
kecoklatan berubah menjadi biru tua atau ungu.

Hal ini membuktikan bahwa:

 Penolptalien akan berubah warna pink jika dalam larutan basa yang
terdapat di katoda.
 Larutan kanji akan berubah warna menjadi ungu ketika bereaksi dengan
iodida (I-).
9

4.2. Pembahasan
a. Percobaan I (Larutan Tembaga (II) sulfat)
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada elektroda
karbon. Elektroda pada katoda (-) berwarna tetap, sedangkan elektroda
pada anoda (+) berubah menjadi coklat (menyepuh). Hal ini menunjukkan
reaksi menghasilkan larutan yang sifatnya asam (oksidasi H₂O) pada
anoda. Sementara, pada elektroda, katoda terdapat endapan dan anoda
tidak terdapat endapan (banyak gelembung). Hal tersebut menunjukkan,
pada katoda terjadi reduksi Cu yang menghasilkan endapan Cu dan pada
anoda terjadi oksidasi H2O yang menghasilkan gas oksigen (O2).
Sebagaimana reaksinya :
Katoda(-) : 2Cu2+ + 4e-  2Cu
Anoda(+) : 2H2O  4H+ + O2 +4e-
Reaksi keseluruhan : 2Cu2+ + 2H2O  2Cu + 4H+ + O2

b. Percobaan II (Larutan Kalium Iodida)


Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan.
Katoda berwarna ungu dan anoda (+) berwarna kuning kecoklatan. Hal
ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan yang sifatnya basa (reduksi
H2O pada katoda). Sementara, pada elektroda, katoda dan anoda memiliki
banyak gelembung. Hal ini menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh
katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas hydrogen (reduksi H 2O)
dan anoda menghasilkan gas lodin. Sebagaimana reaksinya:
Katoda(-) : 2H2O + 2e-  2OH- + H2
Anoda(+) : 2I  I2 + 2e-
Reaksi keseluruhan : 2H2O + 2I  2OH- + I2
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari data hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

c. Larutan CuSO4 mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung.


Pada katoda terjadi reduksi. Pada ektrolisis larutan CuSO 4, ion Cu2+
tereduksi. Pada anoda terjadi oksidasi H2O karena H2O lebih mudah
teroksidasi dari pada asam oksi yang ada pada larutan yaitu SO42-.
d. Larutan KI mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung.
Pada anoda terjadi oksidasi. Pada elektrolisis larutan KI terjadi oksidasi
ion I- karena anion I- lebih mudah teroksidasi dari pada air. Pada katoda
terjadi reduksi H2O menjadi ion OH- dan gas H2.

Dalam penelitian elektrolisis larutan KI, CuSO4 dapat diamati beberapa tanda
terjadinya elektrolisis. Timbulnya gas dapat diamati melalui adanya gelembung
udara dan ciri khas warna gas tersebut. Adanya basa dan asam dapat diamati
melalui perubahan warna pada kertas lakmus. Adanya endapan juga dapat diamati
dengan timbulnya endapan logam di elektroda.

10
11

DAFTAR PUSTAKA

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Elektrokimia
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Elektrolisis
https://www.studiobelajar.com/sel-elektrolisis/
12

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai