Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ELEKTROLISIS
Guru Pengajar : Drs.Hi.Supadi

Oleh:
Nama : Rima Rihhadatul Aissy
Kelas : XII IPA 1
Absen : 31

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 METRO

Jl. Ki Hajar Dewantara No.110 Kampus 15A (0725) 45963

KOTA METRO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Saya menyadari bahwa dalam upaya penyelesaian tugas Laporan praktikum
ini, banyak mengalami berbagai kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam
laporan ini masih banyak ditemukan kesalahan kesalahan. Namun, berkat petunjuk, bimbingan
dan nasehat dari bapak sebagai guru pembimbing sehingga tugas Laporan Praktikum ini
terselesaikan dengan baik walaupun penuh dengan kekurangan.
Untuk itu saya menyampaikan terimakasih kepada bapak/ibu guru di sekolah serta
untuk diri saya sendiri yang telah memberikan pengarahan dan semangat semangat kepada
saya atas selesainya Laporan Praktikum ini. Dan harapan saya, semoga Laporan Praktikum ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dan semoga kedepannya
dpat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam Laporan Praktikum ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan para
pembaca untuk memberikan kritik, saran, dan masukan untuk penyempurnaan Laporan
Praktikum ini. Atas kontribusinya tersebut saya ucapkan terima kasih.

Lampung, 25 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum..............................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................2

2.1 Landasan Teori...................................................................................................2

BAB III METODE PENGAMATAN..............................................................................3

3.1 Alat Dan Bahan..................................................................................................3


3.2 Cara Kerja..........................................................................................................3

BAB IV HASIL PEMBAHASAN.....................................................................................5

4.1 Hasil Pengamatan...............................................................................................5

BAB V KESIMPULAN.....................................................................................................6

BAB VI PENUTUP............................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metro adalah salah satu kota yang berada di provinsi Lampung. Metro merupakan
kota kecil yang biasa disebut dengan kota pendidikan. Kota metro memiliki banyak
lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta yang berada dibawah naungan
Kementrian Agama maupun Kementrian Pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan
yang berada di kota metro ini adalah MAN 1 Metro dibawah naungan KEMENAG kota
Metro yang beralamatkan di jalan Ki Hajar Dewantara no. 110.
MAN 1 Metro adalah sekolah berbasis agama yang sedikit berbeda dengan sekolah
lain, tetapi tetap sama dengan SMA lain yang memiliki 2 jurusan, yaitu IPA dan IPS. Di
jurusan IPA ada beberapa mata pelajaran wajib salah satunya adalah kimia. Dalam
pelajaran kimia kita akan sering melakukan praktikum untuk meningkatkan kemampuan
dan pengetahuan baik itu secara materi/teori maupun teknik bagi yang terkait. Salah satu
praktik yang akan kita jumpai di praktikum kimia adalah praktikum sel elektroisis.
Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi
kimia yang digunakan dan diinginkan secara luas di dalam masyarakat kita, seperti batrai
dan aki. Elektrode yang digunakan pada sel elektrolisis berbeda dengan elektrode pada sel
volta. Katode pada sel volta merupakan kutub positif dan anodenya merupakan kutub
negatif. Sedangkan pada sel elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anodanya
merupakan kutub positif. Pada sel volta, pemberian tanda kutub positif dan negatif
didasarkan pada potensi listrik di kedua elektrodenya. Adapun pada sel elektrolisis,
penentuan kutub positif dan negatif didasarkan pada potensial yang diberikan dari luar.
Pada tanggal 19 oktober 2023 siswa/siswi kelas XII IPA 1 melakukan praktikum sel
elektrolisis di laboratorium kimia MAN 1 METRO.

1.2 Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui reaksi yang terjadi ketika larutan Kalium Ionida (KI) di elektrolisis

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI


Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri
olch arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel
elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang
disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau
leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui
larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi
redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan
over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap
elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi
yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu
di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda adalah tempat terjadinya
reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda
bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda
bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.
Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat memperoleh
unsur- unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung
konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam,
serta salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi
permukaan suatu logam dengan logam lain.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu:
1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan atau
menerim elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah (DC). Faktor yang mempengaruhi Proses Elektrolisis:

2
 Jenis elektroda yang digunakan
 Kedudukan ion dalam elektrokimia
 Kepekatan ion
Elektroda yang menerima elektron dan sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi sedangkan anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap
elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron.Sel
elektrolisis juga memerlukan elektrode-elektrode, Ada 2 elektrode yang digunakan dalam
elektrolisis, yaitu:
a. Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au). Elektrode
tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi (Cu dan Ag).
b. Peristiwa elektrolisis banyak dimanfaatkan untuk melapisi logam atau pemurnian
logam. Bila suatu elektrolit (larutan atau leburan) di elektrolisis. maka elektrolit
tersebutakan terurai menjadi kation yang akan menuju katoda/elektrode positif (+)
dan anion yang akan menuju anoda/elektrode negatif (-).

3
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat Dan Bahan

3.1.1 Alat

1. Tabung U
2. Elektroda karbon
3. Kabel dan batrai 9 volt
4. Gelas kimia
5. Corong
6. Pipet tetes
7. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi

3.1.2 Bahan

8. Larutan KI 1M
9. Larutan phenoftalin
10. Larutan amilum

3.2 Cara Kerja


1. Masukkan larutan KI kedalam pipa U kemudian lakukan proses elektrolisis seperti
pada gambar.

2. Dengan menggunakan pipet tetes, ambil larutan yang ada pada tabung katoda dan
masukkan kedalam dua tabung reaksi yang terseda, kemudia tetesi dengan
indikator phenoftalin dan larutan amilum, amati perubahan yang terjadi, catat
dalam hasil pengamatanmu.
3. Dengan menggunakan pipet tetes, ambil larutan yang ada pada tabung anoda dan
masukan kedalam dua tabung reaksi yang tersedia, kemudian tetesi dengan

4
indikator phenoftalin dan larutan amilum, amati perubahan yang terjadi dan catat
dalam hasil pengamatanmu.
3.1.3 Lembar Pertanyaan
1. Berdasarkan pengamatanmu zat apakah yang terbentuk pada kutub
katoda, berikan alasannya.
2. Berdasarkan pengamatanmu zat apakah yang terbentuk pada kutub
anoda, berikan alasannya.
3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada kutub anoda dan kutub katoda.
4. Hitung masa I2 , yang terjadi pada elektrolisis larutan KI, bila
elektrolisis tersebut menggunakan waktu selama 9650 detik dan kuat arus
e .i . t
listrik sebesar 10 Ampere. ( W¿ ) diketahui Ar, I=127.
96500
3.1.4 Menjawab Pertanyaan

1. Zat yang terbentuk di ruang katoda adalah gugus basa (OH -), Hal ini terbukti
setelah ditambakan phenolftalein terjadi perubahan warna yang menandakan
bahwa pada Katoda elektrolisis bersifat basa serta terdapat ion K + sehingga
mereduksi air direduksi menghasilkan H2 dan OH- Hal tersebut dapat
ditandai dengan munculnya gelembung, maka reaksi yang terjadi yaitu:
2H₂O+2e→H₂+20H
2. Zat yang terbentuk di ruang anode adalah lodin (I 2) karena terjadi oksidasi I-
menjadi I2 dengan persamaan reaksi 2I-→I2 + 2e
3. Yang terbukti dengan adanya Reaksi Elektrolisis dari larutan KI adalah
Katode (-) : 2H2O + 2e → 2OH- + H2
Anode (+) : 2I → I2 + 2e
perubahan warna larutan dari kuning menjadi hitam setelah ditetesi dengan
amilum.
4. Diketahui
I : 10 Ampere
t : 9650 detik
e : 127
Jawab : W = e.i.t /96500
= 127.10.9650/96500
= 127 gram

5
BAB VI
HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Percobaan

No Larutan Dari Kutub Perubahan Yang Terjadi Setelah Penambahan

Saat Elektrolisis Penambahan Penambahan


Indikator PP Indikator Amilum

1 Katoda Bening Ungu Tidak berubah

2 Anoda Kuning Tidak berubah Hitam

Gambar 1 Gambar 2

6
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan pada kutub
katoda terbentuk gugus basa OH- . Pada saat reaksi berlangsung muncul gelembung-
gelembung gas pada katode yang merupakan gelembung gas H 2. Warna larutan yang di tetesi
indikator PP, warnanya akan berubah menjadi ungu. Hal tersebut menunjukan bahwa larutan
hasil elektrolisis pada katode bersifat basa dan mengandung ion OH - (hidroksida). Sedangkan
saat ditetesi amilum, larutan tidak mengalami perubahan hanya terlihat sedikit keruh.
Pengamatan zat pada kutub anode terbentuk zat I 2 (iodin). Ketika reaksi berlangsung,
muncul gelembung-gelembung gas pada anode. Warna larutan anode berubah warna menjadi
semakin kuning hal ini dikarenakan adanya ino-ion I - yang bergerak menuju kutub positif
(anode). Kemudian setelah larutan ditetesi indikator PP, warnanya tidak berubah, hal ini
menunjukan pada anode tidak dihasilkan OH -. Sedangkan saat ditetesi amilum, larutan
menjadi ungu. Amilum sendiri merupakan indikator iodium. Jika suatu larutan ditetesi
amilum berubah warna, maka larutan tersebut mengandung iodium. Jadi, anoda mengandung
iodium.
Hasil praktikum juga mendapatkan reaksi anode dan katode:
2I → I2 + 2e- (anode, zat yang terbentuk yaitu iodium).
2H2O+ 2e- →H2 + 2OH-(katode, zat yang terbentuk yaitu gas hidrogen dan ion hidroksida).
e . i. t
Masa I2 juga diperoleh dengan rumus W = Jika diketahui kuat arus sebesar 10 A, Ar I
96500
10.127. 9650 1270
= 127 dan waktu 9650, maka W = = = 127
96500 10

7
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan hasil percobaan diatas, dapat di simpulkan bahwa ion
yang terdapat di ruang katode setelah reaksi elektrolisis adalah OH- karena
penambahan pp larutan menjadi ungu dan menghasilkan gas hidrogen dan ion
hidroksida dengan reaksi 2H2O + 2e- →H2 + 2OH-. Sedangkan pada hasil elektrolisis
di ruang anode adalah I2 karena setelah ditetesi amilum, larutan menjadi hitam maka
larutan tersebut mengandung iodium. Jadi, anoda mengandung iodium dan memiliki
reaksi
2I → I2 + 2e-
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan,
didapatkan saran sebagai berikut. Diharapkan mampu mengembangkan media
pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan dan diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan media
pembelajaran, sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan media pembelajaran.Siswa diharapkan mampu mengembangkan
media pembelajaran yang menarik

Anda mungkin juga menyukai