Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, akhirnya laporan praktikum kimia ini dapat diselesaikan. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang diridhoi Allah
SWT.
Laporan praktikum kimia ini mengacu pada praktikum yang telah usai
dilaksanakan. Untuk mendapatkan hasil dari sebuah praktikum tersebut, penulis
sendiri langsung bekerja secara berkelompok sesuai prosedur praktikum guna
mendapatkan hasil yang diinginkan. Penulis menyadari bahwa dalam membuat
laporan ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang menghadang, namun berkat
doa, kesungguhan hati, kerja keras dan bantuan berbagai pihak, baik berupa
dorongan, bimbingan, saran maupun bantuan lain yang turut mendukung dalam
penyelesaian laporan ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan dorongan moral maupun materil.
Akhir kata, kami harap semoga hasil praktikum yang kami susun ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan kita semua pada umumnya.

Pamulang,
2016

20

Penulis

Agustus

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I........................................................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2

Tujuan Percobaan....................................................................................... 1

BAB II.......................................................................................................................... 2
2.1 Sel Volta...................................................................................................... 2
2.2 Jembatan Garam......................................................................................... 2
2.2 Elektroda Sel Galvani................................................................................3
2.3 Jembatan Garam......................................................................................... 3
2.4 Perhitungan Potensial Standar................................................................3
2.5 Potensial Sel............................................................................................... 3
BAB III......................................................................................................................... 4
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................... 4
3.2 Cara Kerja.................................................................................................... 4
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................4
BAB IV......................................................................................................................... 5
4.1 Data Pengamatan...................................................................................... 5
4.2 Pembahasan............................................................................................... 5
BAB V......................................................................................................................... 8
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 8
5.2 Saran............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
LAMPIRAN................................................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Sel elektrolisis merupakan pemanfaatan arus listrik untuk menghasilkan reaksi


redoks. Oleh karena itu, elektrolisis adalah proses penguraian suatu senyawa
dengan pengaliran arus listrik yang melaluinya. Dalam elektrolisis, terjadi
perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sel elektrolisis merupakan kebalikan
dari sel volta karena listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak
spontan. Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya elektron dari arus listrik
searah ke dalam larutan melalui kutub negatif. Spesi tertentu atau ion yang
bermuatan positif akan menyerap electron dan mengalami reaksi reduksi di kutub
Negatif (Katoda ).
Spesi yang lain atau ion bermuatan negatif akan melepas electron dan
mengalami reaksi oksidasi di kutub positif ( Anoda). Elektroda positif dan negative
pada sel elektrolisis ditentukan oleh sumber arus listrik. Jenis elektroda yang
digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh pada hasil elektrolisis.
Elektroda dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan keaktifannya, yaitu elektroda
tidak aktif (tidak ikut bereaksi atau inert) seperti C, Pt, dan elektroda aktif (ikut
bereaksi atau tidak inert, selain C, Pt) pada proses elektrolisis.
Pada proses elektrolisis dengan elektroda aktif berlangsung reaksi elektroda dan
reaksi elektrolit, sedangkan proses elektrolisis dengan elektroda inert hanya
berlangsung reaksi elektrolitnya saja. Jika dalam elektrolisis digunakan elektrolit
berupa larutan, maka reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion-ion d alam
larutan, tapi juga air. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kompetisi antara ion
dengan molekul pelarutnya atau ion-ion lain dalam larutan pada saat mengalami
reaksi di anoda dan katoda. Spesi yang memiliki E lebih besar akan menang dalam
kompetisi tersebut.
1.2

Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui nilai beda potensial dari berbagai
elektroda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sel Volta
Luigi Galvani dan Alexandro Volta menemukan prinsip pembentukan energi listrik dari reaksi
kimia yang terjadi dalam suatu alat yang kini dikenal sebagai sel Galvani atau sel Volta dimana terjadi
reaksi oksidasi dan reduksi yang menghasilkan arus listrik (katoda (+) : reduksi; anoda (-) : oksidasi).
Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang mengubah zat kimia menjadi energi listrik.
Dalam sel volta reduktor dan oksidatornya dipisahkan sehingga pemindahan tidak terjadi secara langsung
tetapi melalui kawat penghantar. Zink, tembaga, dan magnesium merupakan elektroda. Terdapat 2 jenis
elektroda yaitu Katode (+) tempat terjadinya reduksi sedangkan pada anode (-) tempat terjadinya oksidasi.
Potensial elektroda sel dapat ditentukan melalui persamaan :
E sel = E reduksi - E oksidasi
E sel = E katode - E anode
E sel = E besar - E kecil
Prinsip-prinsip sel volta :
1.

Di dalam sel volta reaksi kimianya mengandung arus listrik, reaksi terjadi secara spontan.

2.

Terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik.

3.

Pada anode, terjadi reaksi oksidasi dan bermuatan negatif (-).

4.

Pada katode, terjadi reaksi reduksi dan bermuatan positif (+).

5.

Elektron mengalir dari anode menuju katode

2.2 Jembatan Garam


Jembatan garam dapat dibuat dengan melarutkan garam-garam yang mudah larut dalam air
(KNO3), pada larutan agar-agar atau dengan mencelupkan kertas saring pada larutan garam. Fungsi
jembatan garam :
1.

Menyeimbangkan kelebihan jumlah ion pada kedua elektroda


2

2.

Membuat rangkaian tertutup sehingga terjadi aliran elektron yang melibatkan beda potensial sel

dapat terbaca di voltmeter/avometer.

2.2 Elektroda Sel Galvani


Elektroda dalam sel Galvani terbalik dengan elektroda sel elektrolisis. Dalam sel Galvani:
-

Anoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi oksidasi (kehilangan elektron). Anoda menarik anion.

- Katoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi reduksi (menerima elektron). Katoda menarik kation.
2.3 Jembatan Garam
Jembatan garam dapat dibuat dengan melarutkan garam-garam yang mudah larut dalam air
(KNO3), pada larutan agar-agar atau dengan mencelupkan kertas saring pada larutan garam. Fungsi
jembatan garam :
1.

Menyeimbangkan kelebihan jumlah ion pada kedua elektroda

2.

Membuat rangkaian tertutup sehingga terjadi aliran elektron yang melibatkan beda potensial sel

dapat terbaca di voltmeter/avometer.


2.4 Perhitungan Potensial Standar
Potensial listrik standar dapat ditentukan dengan menggunakan tabel
potensial standar setengah sel. Langkah pertama adalah mengetahui logam apa
yang bereaksi dalam sel. Kemudian mencari potensial elektroda standar (E0) dalam
volt, dari masing-masing dua setengah reaksi.
2.5 Potensial Sel
Sel volta menjadikan perubahan energi bebas reaksi spontan menjadi energi
listrik. Energi listrik ini berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua
elektroda (voltase) atau disebut juga potensial sel (Esel) atau gaya electromotive
(emf)
Untuk proses spontan Esel > 0, semakin positif Esel semakin banyak kerja
yang bisa dilakukan oleh sel. Satuan yang digunakan adalah 1 V = 1 J/C.

Potensial sel sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi, oleh karena itu
potensial sel standar diukur pada keadaan standar (298 K, 1 atm untuk gas, 1 M
untuk larutan dan padatan murni untuk solid).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
No.

Alat dan Bahan

Ukuran/Konsentrasi

Jumlah/Volume

100 mL

4 buah

1 buah

Alat:
1

Gelas Kimia

Voltmeter

Kabel/Jepit Buaya

Merah dan Hitam

@1 buah

Jembatan Garam

1 buah

Gelas Ukur

100ml

4 buah

1 buah

2 x 1 cm2

@1 buah

Bahan:
1

Elektrode Zn, Cu, Mg,


dan Fe

Larutan CuSO4

0,1 M

50 mL

Larutan ZnSO4

0,1 M

50 mL

Larutan MgSO4

0,1 M

50 mL

Larutan FeSO4

0,1 M

50 mL

Larutan KNO3

0,1 M

50 mL

3.2 Cara Kerja

- Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng seng kedalam gelas kimia itu!

- Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng tembaga kedalam gelas kimia tersebut!
4

- Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam!


- Hubungkan kedua lempeng logam melalui voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak
ke arah negatif, segera putuskan hubungan itu. Jika jarum bergerak ke arah
positif, biarkan dan baca beda potensialnya. Catat beda potensial dalam tabel
pengamatan!
- Lakukan langkag 1 dan 3 dengan pasangan setengah sel seperti tercantum dalam
tabel pengamatan!
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Hari/Tanggal : Senin, 19 September 2016
Waktu

: 11.00 12.00 WIB

Tempat

: Laboratorium Kimia SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
No.

(+) Setengah
Sel Katoda

CuSO4
Cu

ZnSO4
Zn

MgSO4
Mg

FeSO4
Fe

-0,94 V

-0,50 V

-0,48 V

-0,15 V

0,46 V

(-) Setengah
Sel Anoda
Cu//CuSO4

Zn//ZnSO4

0,94 V

Mg//MgSO4

0,50 V

0,15 V

Fe//FeSO4

0,48 V

-0,46 V

0,67 V
-0,67 V

4.2 Pembahasan
1. Bagaimanakah harga potensial sel hasil percobaan bila dibandingkan
dengan potensial sel hasil perhitungan yang berdasarkan potensial
elektroda standar?
a. Cu
(-) oksidasi
Zn
(+) reduksi
Eo Cu = +0,34
Eo Zn = -0,76
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi = -0,76-0,34= -1,1V
Esel percobaan = -0,94V
b. Cu
(-) oksidasi
Mg
(+) reduksi
5

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

Eo Cu = +0,34
Eo Mg = -2,37
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi
Esel percobaan = -0,50V
Cu
(-) oksidasi
Fe
(+) reduksi
Eo Cu = +0,34
Eo Fe = -0,44
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi
Esel percobaan = -0,48V
Zn
(-) oksidasi
Cu
(+) reduksi
Eo Zn = -0,76
Eo Cu = +0,34
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi
Esel percobaan = 0,94V
Zn
(-) oksidasi
Mg
(+) reduksi
o
E Zn = -0,76
Eo Mg = -2,37
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi
Esel percobaan = -0,15V
Zn
(-) oksidasi
Fe
(+) reduksi
Eo Zn = -0,76
Eo Fe = -0,44
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi
Esel percobaan = 0,46V
Mg
(-) oksidasi
Cu
(+) reduksi
Eo Mg = -2,37
Eo Cu = +0,34
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi
Esel percobaan = 0,50V
Mg
(-) oksidasi
Zn
(+) reduksi
Eo Zn = -0,76
Eo Mg = -2,37
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi
Esel percobaan = 0,15V
Mg
(-) oksidasi
Fe
(+) reduksi
Eo Fe = -0,44
Eo Mg = -2,37
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi
Esel percobaan = 0,67V
Fe
(-) oksidasi
Cu
(+) reduksi
o
E Cu = +0,34
Eo Fe = -0,44
6

= -2,37-0,34= -2,71V

= -0,44-0,34= -0,78V

= 0,34+0,76= 1,1V

= -2,37+0,76= -1,61V

= -0,44+0,76= 0,32V

= 0,34+2,37= 2,71V

= -0,76+2,37= 1,61V

= -0,44+2,37= 1,93V

Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi = 0,34+0,44= 0,78V


Esel percobaan = 0,48V
k. Fe
(-) oksidasi
Zn
(+) reduksi
Eo Zn = -0,76
Eo Fe = -0,44
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi = -0,76+0,44= -0,32V
Esel percobaan = -0,46V

l.

Fe
(-) oksidasi
Mg
(+) reduksi
Eo Fe = -0,44
Eo Mg = -2,37
Esel = Eo reduksi - Eo oksidasi = -2,37+0,44= -1,93V
Esel percobaan =- 0,67V

2. Apa fungsi jembatan garam pada percobaan ini?


Jembatan garam berfungsi untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada
larutan. Karena konsentrasi larutan elektrolit pada jembatan garam lebih
tinggi daripada konsentrasi elektrolit di kedua bagian elektroda, maka ion
negatif dari jembatan garam masuk ke salah satu setengah sel yang
kelebihan muatan positif dan ion positif dari jembatan garamberdifusi ke
bagian lain yang kelebihan muatan negatif.
Dengan adanya jembatan garam terjadi aliran electron yang kontinu
melalui kawat pada rangkaian luar dan aliran ion-ion melalui larutan sebagai
akibat dari reaksi redoks yang spontan yang terjadi pada kedua
elektroda.sedangkan fungsi agar-agar dlm jembatan garam: diantaranya
menjaga agar larutan elektrolit di satu bagian elektroda tidak mengalir ke
bagian elektroda lainnya saat permukaan kedua larutan elektrolit di kedua
elektrolit berbeda.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa berbeda jenis larutan, berbeda pula beda potensial yang
diperoleh. Pada proses percobaan juga tidak selalu diperoleh hasil yang tepat seperti pada potensial
standar. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:
a. Kurang teliti dalam membuat larutan serta saat penimbangan
b.

Larutan yang digunakan tidak tepat 1 M konsentrasinya

c. Larutan sudah bercampur dengan larutan yang lain saat peneliti melakukan percobaan
d. Kurang bersihnya elektroda yang digunakan walaupun telah dilakukan pengamplasan
e. Voltmeter tidak langsung menunjukkan dengan tetap dan jarum diam pada satu angka, namun ada
pergerakan yang terjadi pada jarum sehingga kurang akurat dalam menentukan beda potensialnya.
5.2 Saran
Untuk melakukan praktikum ini, hal-hal yang harus diperhatikan yaitu kebersihan
alat-alat untuk melakukan praktikum agar saat pengambilan data untuk laporan
lebih akurat dan tepat. Teliti dalam pengambilan data, serta membaca voltmeter
juga merupakan faktor penting dalam penelitian ini. Sebaiknya, untuk mendapatkan
hasil yang lebih tepat, pada saat pengukuran potensial sel, voltmeter ditunggu
beberapa saat agar data yang berada di skala adalah data yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Imam. 2013. http://www.imamahmadi.wordpress.com/sel-volta/
Anonim. 2009. http://belajar-sob.blogspot.com/2009/09/reaksi-redoks-dan-elektrokimia.html
Anonim. 2013. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/reaksi-kimia-kimia-kesehatanmateri_kimia/reaksi-oksidasi-dan-reduksi/
Anonim. 2013. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/potensial-sel-reaksi-sel-danpenentuan-potensial-reduksi/
Anonim. 2013. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4310/sel_jembatan_garam.htm
Esdi. 2011. http://esdikimia.wordpress.com/2011/09/28/sel-elektrolisis/
Maron, Samuel H. dan Lando, Jerome B. 1965. Fundamentals Of Physical Chemistry. Macmillan
Publishing Co., Inc. : New York.
Sukardjo. 1989. Kimia Fisika. Bina Aksara : Jakarta.
Wikipedia. 2013.http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_galvani

LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai