Anda di halaman 1dari 9

Pemanfaatan Buah Nanas untuk Menghasilkan Energi

Listrik
Haniati Zahra*1, Rahadian Zainul2
*1
Laboratory of Analytical Chemistry, Padang State University, Air Tawar Barat, Padang.
2
Laboratory of Electrophotochemistry, Padang State University, Air Tawar Barat, Padang.

Abstract

In modern times, many alternative energy has been discovered by researchers. One
way to examine the use of alternative energy is the voltaic cell. The sample used was
pineapple, pineapple contains many minerals like calcium, phosphorus, iron, sodium,
potassium, magnesium, copper, manganese and selenium. Mineral is what produces
electrical energy. From research conducted found that one piece of data pineapple
with electrodes plugged into one cm can generate a voltage of 0.93 V, while the
electrodes with a depth of 2.5 cm generate a voltage of 0.980 V, a current of 0.015 A,
a power of 0,015 watts and power per unit breadth is 6 watts / m¬¬2. In the series
obtained pineapple coupled voltage of 2.89 V, a current of 0,044 A, and a power of
0.127 watts that can turn on the LED lights.

Keywords: Alternative energy, voltaic cells, pineapple, current, voltage, power and
LED

Abstrak

Pada zaman modern ini, banyak energi alternatif yang telah ditemukan oleh para
peneliti. Salah satu cara meneliti energi alternatif yang digunakan adalah sel volta.
Sampel yang digunakan adalah buah nenas, buah nenas memiliki kandungan mineral
yang banyak seperti kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, magnesium, tembaga,
mangan dan selenium. Mineral inilah yang menghasilkan energi listrik. Dari
penelitian yang dilakukan didapatkan data bahwa satu potong nenas dengan elektroda
yang ditancapkan dengan kedalam satu cm dapat menghasilkan tegangan sebesar 0,93
V, sedangkan elektroda dengan kedalaman 2,5 cm menghasilkan tegangan sebesar
0,980 V, arus sebesar 0,015 A, daya sebesar 0,015 watt dan daya per satuan luasnya
adalah 6 watt/m2. Pada nenas yang dirangkaikan seri didapatkan tegangan sebesar
2,89 V, arus sebesar 0,044 A, dan daya sebesar 0,127 watt yang dapat menghidupkan
satu lampu LED.

Kata kunci: Energi alternatif , sel volta, buah nenas, arus, tegangan, daya dan LED

1. Pendahuluan
1.1. Sel volta (galvani)
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi
kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan
banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua
kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis. Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua
elektroda, yang disebut katoda dan anoda, dalam larutan elektrolit. Pada elektroda
katoda terjadi reaksi reduksi. Sedangkan reaksi oksidasi terjadi pada anoda. Sel
elektrokimia dapat dibagi menjadi:
1. Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi listrik
Contoh : batere (sel kering) dan accu
2. Sel Elektrolisis à merubah energi listrik menjadi energi kimia
Contoh : penyepuhan, pemurnian logam

Dalam sel volta, reasi redoks spontan digunakan sebagai sumber arus listrik. Sel
elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik
digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks yang tidak spontan.

Sel elektrolisis terdiri dari sebuah wadah, elektroda, elektrolit, dan sumber arus
searah. Elektron memasuki kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan
menyerap elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara itu, spesi lain akan
melepas elektron di anoda dan mengalami oksidasi. Jadi sama seperti pada sel volta,
reaksi di katoda adalah reduksi, dan reaksi di anoda adalah oksidasi. Akan tetapi
muatan elektrodanya berbeda. Pada sel volta, katoda bermuatan positif, dan anoda
bermuatan negatif. Pada sel elektrolisis, katoda bermuatan negatif dan anoda
bermuatan positif. Deret volta diurutkan berdasarkan urutan potensial reduksi semakin
ke kiri, semakin kecil sehingga sifat pereduksi semakin kuat (logam semakin reaktif
atau semakin mudah meengalami oksidasi).

Potensial elektroda standar suatu elektroda adalah daya gerak listrik yang timbul
karena pelepasan elektron dari reaksi reduksi. Karena itu, potensial elektroda standar
sering juga disebut potensial reduksi standar. Potensial ini relatif karena dibandingkan
dengan elektroda hidrogen sebagai standar. Nilai potensial elektroda standar
dinyatakan dalam satuan Volt (V). Untuk elektroda hidrogen, E0 nya adalah 0,00V.
- Bila Eo > 0 à cenderung mengalami reduksi (bersifat oksidator)
- Bila Eo < 0 à cenderung mengalami oksidasi (bersifat reduktor)

Potensial standar sel adalah nilai daya gerak listrik sel yang besarnya sama dengan
selisih potensial reduksi standar elektroda yang mengalami reduksi dengan potensial
reduksi standar elektroda yang mengalami oksidasi.
Eosel = Eoreduksi - Eooksidasi
( http://notechaca.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-sel-volta.html )

1.2. Buah nanas (Ananas comosus L. Merr)


Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan
tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam
familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya
rendah, herba(menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam,
tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa
Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama
'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang
sangat baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari
buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.
Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan gabungan
buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit buahnya) yang dalam
perkembangannya tergabung—bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk—
menjadi satu 'buah' besar. Nanas yang dibudidayakan orang sudah kehilangan
kemampuan memperbanyak secara seksual, namun ia mengembangkan tanaman muda
(bagian 'mahkota' buah) yang merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif. nanas
meningkatkan pencernaan dan mengurangi jerawat. Di Indonesia, provinsi Lampung
merupakan daerah penanaman nanas utama, dengan beberapa pabrik pengolahan nanas
juga terdapat di sana. (https://id.wikipedia.org/wiki/Nanas)
Kandungan Buah Nanas: “Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai
antioksidan. Juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium,
dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai antiradang,
membantu melunakkan makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker.
Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit.”
(http://manfaatdankandungan.blogspot.co.id/2012/11/manfaat-buah-nanas.html)

1.3. Lampu LED


Light Emitting Dioda (LED) adalah perangkat semikonduktor yang memancarkan
spektrum cahaya dangkal incoherent, ketika secara elektrikal dipantulkan dari arah depan.
Efek ini adalah bentuk dari cahaya electroluminescence. Warna dari cahaya yang
dipancarkan, bergantung pada komposisi kimiawi dari bahan semiconducting yang
digunakan. Sama seperti dioda, LED akan bekerja jika terjadi bias forward, bedanya pada
LED kemampuan mengalirkan arusnya hanya 20 mA. Dalam penelitian ini menggunakan
LED karena relatif lebih murah dan cahaya yang dihasilkan lebih efisien meski sumber
tegangan rendah.(Faissler 1991)

Gambar 1. Lampu LED


Tegangan kerja / jatuh tegangan pada sebuah menurut warna yang dihasilkan :
1. Infra merah : 1,6 V
2. Merah : 1,8 V – 2,1 V
3. Oranye : 2,2 V
4. Kuning : 2,4 V
5. Hijau : 2,6 V
6. Biru : 3,0 V – 3,5 V
7. Putih : 3,0 – 3,6 V
8. Ultraviolet : 3,5 V

2. Eksperimental
2.1. Alat dan Bahan
2.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 buah Multimeter (Heles), 1
buah lampu LED (LED Ultinon), Kabel dan Penjepit buaya,
2.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah nanas (Ananas
comosus L. Merr) sebanyak 1 buah.
2.2. Prosedur Kerja
2.2.1. Preparasi Sampel dan Preparasi Alat
Eksperimen ini dilakukan hanya dalam dua tahap. Pada tahap pertama,
menyediakan 1 buah nanas dan elektroda yang akan digunakan yaitu tembaga
(Cu) dan seng (Zn). Masing-masing lempeng Cu dan Zn disediakan 3 buah
lempeng dengan ukuran (3,3 x 5)cm. Kemudian elektroda yang telah disediakan,
dibersihkan. Selanjutnya tahap kedua adalah uji kinerja sel volta sebagai sumber
listrik alternatif pada buah nanas. Pengujian pertama dilakukan dengan
memvariasikan luas lempeng elektroda. Lalu tegangan paling besar yang
dihasilkan pada variasi luas lempeng elektroda dipakai untuk pengukuran
tegangan dengan menyambungkan sebuah LED pada 3 potong buah nanas
dengan rangkaian seri. Sedangkan untuk pengukuran tegangan saja diukur pada
1 potongan buah nanas dan 3 potong buah nanas dengan rangkaian seri.
2.2.2. Skema Pengukuran Tegangan
2.2.3. Skema Pengujian dengan LED

3. Hasil dan Pembahasan

Gambar 1. Tiga potong buah nanas Gambar 2. Satu potong buah nanas.
dengan rangkaian seri.

Sel volta buah nanas yang menjadi objek pada penelitian ini. Buah nanas yang digunakan
untuk uji kinerja sel volta sebagai sumber listrik alternatif yaitu tanpa diekstrak.
Eksperimen dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, menentukan rangkaian sel
volta buah nanas yang digunakan untuk uji kinerja sebagai sumber listrik alternatif. Agar
mendapatkan hasil yang lebih baik dilakukan dengan memvariasikan rangkaian sel volta
buah nanas serta luas lempeng elektroda yang ditancapkan pada buah nanas. Hasil kerja
tahap pertama ini didapatkan bahwa yang menghasilkan tegangan paling besar ketika sel
volta dirangkai secara seri sebanyak 3 potong buah nanas ditunjukkan pada Gambar 1.
Rangkaian inilah yang kemudian digunakan untuk uji kinerja sel volta buah nanas sebagai
sumber listrik alternatif menggunakan LED.
Berikut tabel variasi luas lempeng elektroda :

No Buah nanas Luas lempeng elektroda Tegangan


yang ditancapkan pada (volt)
buah nanas (cm2)
1 Satu potong 1 0,93
2 Satu potong 2,5 0,98
Tiga potong bagian
3 buah nanas dengan 2,5 2,89
rangkaian seri

Untuk memperoleh modifikasi tegangan yang dihasilkan, maka eksperimen dilakukan


dengan memvariasikan lama waktu elektroda ditancapkan pada sel volta buah nanas.
Hasil menunjukkan bahwa untuk rangkaian sel volta 1 potong buah nanas, nilai tegangan
memperlihatkan turun terhadap waktu. Tegangan mula-mula 0,980 V dan terus turun
menjadi 0,871 V saat t = 60 menit. Pengamatan lebih lanjut penurunan tegangan terhadap
waktu ditunjukkan pada Gambar 3. Data diambil mulai t = 0 menit (awal elektroda
ditancapkan pada buah nanas yang dihubungkan ke multimeter) dan seterusnya. Tipikal
penurunan tegangan juga diamati untuk rangkaian seri sel volta 3 potong buah nanas.
Secara keseluruhan pada rangkaian seri sel volta 3 potong buah nanas mengalami
penurunan tegangan yang lebih besar dibandingkan pada rangkaian sel volta 1 potong
buah nanas.

Setelah uji tegangan pada dua macam rangkaian sel volta di atas, maka dapat diketahui
bahwa nilai tegangan yang dihasilkan lebih besar adalah pada rangkaian seri sel volta 3
potong buah nanas. Rangkaian inilah yang akan digunakan untuk uji kinerja sel volta
buah nanas sebagai sumber listrik alternatif menggunakan LED. Teramati dengan jelas
bahwa penurunan tegangan secara drastis terjadi pada t = 15 menit menjadi 2,43 V.
Setelah itu tegangan konstan pada interval waktu t = 25 menit sampai dengan t = 50
menit.

Berikut ini adalah tabel dan grafik hasil variasi waktu terhadap tegangan :

Tegangan (v) Tegangan (v)


Tegangan (v)
t dengan dengan
No tanpa
(menit) rangkaian seri rangkaian seri
rangkaian seri
tanpa LED +lampu LED
1 0 0,98 2,89 2,57
2 1 0,98 2,89 2,57
3 5 0,98 2,8 2,56
4 10 0,97 2,78 2,5
5 15 0,97 2,75 2,43
6 20 0,96 2,73 2,42
7 25 0,95 2,7 2,4
8 30 0,94 2,69 2,4
9 35 0,93 2,66 2,4
10 40 0,92 2,65 2,4
11 45 0,91 2,64 2,4
12 50 0,90 2,64 2,4
13 55 0,89 2,63 2,39
14 60 0,87 2,63 2,34

Variasi waktu terhadap tegangan pada 1 buah


nanas tanpa LED
1.00
0.98
0.96
Tegangan

0.94
0.92 Tegangan (v) tanpa
0.90 rangkaian seri
0.88
0.86
0 20 40 60 80
Waktu (menit)

Variasi waktu terhadap tegangan pada 3 buah


nanas tanpa LED dengan rangkaian seri
2.95
2.9
2.85
Tegangan

2.8
2.75 Tegangan (v) dengan
rangkaian seri tanpa
2.7
LED
2.65
2.6
0 20 40 60 80
Waktu (menit)
Variasi waktu terhadap tegangan pada 3 buah nanas
menggunakan LED dengan rangkaian seri
2.6
2.55
2.5
Tegangan

2.45
Tegangan (v) dengan
2.4 rangkaian seri +lampu
LED
2.35
2.3
0 20 40 60 80
Waktu (menit)

4. Kesimpulan
Uji kinerja sel volta buah nanas telah dilakukan dengan menggunakan dua lempeng
konduktor yaitu Cu dan Zn terhubung melalui potongan-potongan buah nanas. Pada
penelitian ini akan dikaji rangkaian yang lebih baik untuk kinerja sel volta buah nanas
(Ananas comosus L. Merr) sebagai sumber listrik alternatif menggunakan LED.
Modifikasi rangkaian sel volta dilakukan dengan memvariasikan luas lempeng elektroda
yang ditancapkan pada buah nanas. Hasil eksperimen menunjukkan nilai tegangan yang
dihasilkan lebih besar yaitu pada luas lempeng cm2. Luas lempeng ini digunakan untuk
uji kinerja tegangan pada dua macam rangkaian sel volta buah nanas. Yaitu rangkaian sel
volta 1 potong buah nanas dan rangkaian seri sel volta 3 potong buah nanas. Rangkaian
seri sel volta 3 potong buah nanas ini menghasilkan nilai tegangan yang lebih besar
dibandingkan rangkaian sel volta 1 potong buah nanas. Rangkaian seri sel volta 3 potong
buah nanas ini yang digunakan untuk uji kinerja sebagai sumber listrik alternatif
menggunakan LED.
REFERENSI

http://notechaca.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-sel-volta.html

http://manfaatdankandungan.blogspot.co.id/2012/11/manfaat-buah-nanas.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Nanas

http://dokumen.tips/documents/sel-volta-5584686434f6d.html

Faissler, W. (1991). Modern Electronics. Canada, John Wiley & Sons Inc.

Anda mungkin juga menyukai