Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

ELEKTROLISIS
SEMESTER GENAP 2015/2016

NAMA : SHOFIANA
NIM : 140621008
KELOMPOK : 2 ( DUA )

LABORATORIUM KIMIA FISIKA II


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON 2016

Tanggal, 12-06-2016

PERCOBAAN 2 :
ELEKTROLISIS
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui proses elektrolisis pada Cu dan Ag dengan elektroda karbon.
2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada katoda dan anoda dari proses
elektrolisis.
3. Mengetahui perbedaan sel volta dan sel elektrolisis.
II. TEORI DASAR
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Sel elektrolisis
merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan untuk
melangsungkan reaksi redoks tak spontan dan reaksi kimianya akan terjadi jika
arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik (arus listrik)
diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Sel elektrolisis terdiri dari sebuah
elektrode, elektrolit dan sumber arus searah. Elektron memasuki sel elektrolisis
melelui kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron
dari katoda dan mengalami reduksi. Sedangkan spesi lain melepas elektron di
anoda dan mengalami oksidasi.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu:
1. Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui
larutan.
2. Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
a. Elektroda inert/tidak aktif contoh (elektroda C, Pt dan Fe)
b. Elektroda selain inert/aktif contoh seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak
(Ag). Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar
disebut katoda (tempat terjadinya reaksi reduksi), sedangkan elektroda
yang mengalirkan electron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
anoda (tempat terjadinya reaksi oksidasi). Katoda merupakan elektroda
negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda
positif karena melepas elektron.
3. Ada sumber arus listrik dari luar,seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah (DC).

Faktor yang mempengaruhi proses elektrolisis:


1. Jenis elektroda yang digunakan
2. Kedudukan ion dalam elektrokimia
3. Kepekatan ion.
Persamaan dan perbedaan sel volta dan sel elektrolisis:
Persamaan:
Anoda selalu terjadi reaksi oksidasi dengan kata lain elektroda yang terjadi reaksi
oksidasi disebut anoda.
Katoda selalu terjadi reaksi reduksi dengan kata lain elektroda yang terjadi reaksi
reduksi disebut katoda.
Perbedaan:
Pada Sel Volta
Merubah energi kimia menjadi energi listrik.
Anoda (oksidasi) adalah elektroda negatif (-) dan katoda (reduksi) adalah
elektroda positif (+).
Pada Sel Elektrolisis
Merubah energi listrik menjadi energi kimia.
Anoda (oksidasi) adalah elektroda positif (+) dan katoda (reduksi) adalah
elektroda negatif (-).
Macam elektrolisis:
1. Elektrolisis leburan elektrolit. Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada
sel elektrolisis. Leburan elektrolit tanpa menggunakan air. Contoh: NaCl.
2. Elektrolisis air. Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni,
tidak terjadi elektrolisis. Tetapi, jika larutan H2SO4/KNO3 ditambahkan air murni
dengan konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan
arus listrik.
3. Elektrolisis larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion-ion
dalam larutan saja, tetapi juga air. Contoh: KI
4. Elektrolisis larutan non elektrolit
III.

PRINSIP KERJA
Elektrolisis artinya penguraian suatu zat akibat arus listrik. Zat yang terurai
dapat berupa padatan, cairan, atau larutan. Arus listrik yang digunakan adalah arus
searah (direct current = DS). Tempat berlangsungnya reaksi reduksi dan oksidasi
dalam sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu anode (reaksi oksidasi) dan
katode (reaksi reduksi). Perbedaan sel elektrolisis dan sel volta terletak pada kutub
elektrode. Pada sel volta, anoda () dan katoda (+), sedangkan pada sel elektrolisis
sebaliknya, anode (+) dan katode ().
Pada sel elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub positif sumber energi
listrik, sedangkan katode dihubungkan dengan kutub negatif. Oleh karena itu pada

sel elektrolisis di anode akan terjadi reaksi oksidasi dan di katode akan terjadi
reaksi reduksi.

IV.

ALAT DAN BAHAN


A. Alat : gelas kimia dan Rangkaian listrik DC
B. Bahan : larutan HCl dan Elektrode Cu dan Ag

V.

CARA KERJA
1. Pasang perangkat sel elektrolisis dengan benar.
2. Tuangkan 250 mL larutan HCl ke dalam gelas kimia.
3. Celupkan elektrode Cu dan Ag k dalam gelas kimia yang berisi larutan HCl
tersebut.
4. Hubungkan kedua elektrode itu dengan sumber arus searah (baterai atau
adaptor) yang memiliki GGL sekitar 6 12 volt

VI.

ANALISIS HASIL PENGAMATAN


PENGOLAHAN DATA
Elektrolisis larutan asam klorida (HCl) menggunakan elektroda Cu dan Ag
Percoba

Tegangan

Perubahan elektrolisis yang

Perubahan warna sesudah

an Ke

(Volt)

terjadi pada

eletrolisis pada

Katoda (-) Ag
1

3 volt

Terdapat
gelembung
dielektrodanya

9 volt

Gelembung
banyak
dielektrodanya

Anoda (+) Cu

Katoda (-) Ag

Anoda (+) Cu

Terdapat

Terdapat

Cu

sedikit

sedikit lapisan berwarna silver,

gelembung

hitam

dielektrodanya

elektroda Ag

Gelembung

Lapisan hitam Cu

banyak

pada

dielektrodanya

elektroda Ag

sedikit

pada karena

Cu

mengelupas
berwarna

silver

banyak
3

18 volt

Gelembung

Gelembung

lebih banyak

lebih

dari yang
sebelumnya

Lapisan hitam Cu

banyak pada

dielektrodanya

berwarna silver

Elektroda Ag atau warna putih


lebih banyak

PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yaitu tentang elektrolisis, dalam hal ini sampel
yang kita gunakan adalah larutan asam klorida (HCl) yang menggunakan
elektroda Cu dan Ag. Pada sel elektrolisis, Cu berperan sebagai anoda dan Ag
berperan sebagai katoda.
Dalam percobaan ini ketika larutan asam klorida (HCl) dielektrolisis
dengan elektroda Cu dan Ag diberikan tegangan sebesar 3 volt selama proses
pengelektrolisissan terdapat sedikit gelembung dielektroda Ag dan terdapat
sedikit lapisan hitam pada Ag, hal ini karena Cu yang melapisi Ag dan Cu
mengalami sedikit pengelupasan. Dan begitu juga dengan diberikannya
tegangan yang lebih besar lagi yang awalnya Ag terdapat sedikit gelembung
menjadi banyak gelembung dan lapisan hitam pada Ag juga lebih banyak
karena Cu terus melapisi Ag oleh karena itu Cu terus mengalami pengelupasan
atau pengikisan dan akhirnya Cu berubah warna menjadi silver atau sedikit
putih.

lebih

Untuk lebih jelasnya perubahan yang terjadi pada proses elektrolisis pada
larutan HCl yang menggunakan elektroda Ag dan Cu ini bisa dilihat pada
pengolahan data dan lampiran foto yang telah kita ambil pada saat proses
praktikum berlangsung.
VII.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit,yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi
redoks).
Sel elektrolisis adalah dimana energi listrik yang digunakan untuk
berlangsungnya suatu reaksi kimia. Pada sel elektrolisis zat-zat dapat terurai
sehingga terjadi perubahan massa. Peruraian tersebut disebabkan oleh energy
listrik yang diangkut oleh ion-ion yang bergerak di dalam larutan elektrolit,
atau karena adanya daya gerak listrik di dalam sel tersebut. Daya gerak listrik
ini merupakan perbedaan potensial standar electrode negatif (katode) dan
potensial standar electrode positif (anode). Perbedaan potensial standar ini
biasanya disebabkan perbedaan bahan yang dipakai antara anode dan katode,
namun bisa juga bahan yang dipakai sama, tetapi konsentrasi larutan
elektrofitnya berbeda. Jenis yang terakhir ini disebut sel konsentrasi
(Daryoko.dkk. 2009)
Pada percobaan elektrolisis larutan asam klorida (HCl) yang
menggunakan elektroda Ag dan Cu. Dimana Ag yang berperan sebagai katoda
ini ketika diberi tegangan ia akan menghasilkan gelembung dan terdapat
lapisan hitam akibat Cu yang melapisi Ag, dan Cu mengalami pengelupasan
atau pengikisan sehingga ia berubah warna menjadi warna silver yang awalnya
berwaran kuning keemasan, hal ini karena Cu lebih mudah teroksidasi
dibandingkan dengan Ag
B. SARAN
Saran untuk praktikum kali ini dan untuk seterusnya semoga kita lebih
bisa untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan benar dan sebaiknya
sebelum dilakukannya percobaan berikan arahan terlebih dahulu agar
praktikan mengerti dan faham dengan isi modul baik dari segi teori, langkah
kerja ataupun yang lainnya, agar praktikan tidak melewatkan sesuatu, yang

seharusnya mereka lakukan untuk mendapatkan suatu data yang sesuai dengan
tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyani, Sri & Hendrawan. KIMIA FISIKA II. Bandung: UPI


Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta : UIN

P.IPA FITK- Press


Rani,
Yuriska

http://www.scribd.com/doc/132380029/elektrolisis pada tanggal 25 Mei 2014


Mulyono. 2009. Optomasi Proses Reaksi Pembangkitan Ag 2+ pada Sel
Elektrolisis

Sekar.

Berkapasitas

2013.

satu

liter.

Elektrolisis.

Diakses

dari

Diakses

dari

http://jurnal.sttn-

batan.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/D-12%20_MULYONO_.pdf

pada

tanggal 16 Mei 2014.

Praktikan

Shofiana
Nim: 140621008

Dosen Pengampu

Dewiantika Azizah, S.Si.,M.Pd.

LAMPIRAN
a. Diberikan tegangan sebesar 3 volt

b. Diberikan tegangan sebesar 9 volt

c. Diberikan tegangan sebesar 18 volt

Anda mungkin juga menyukai