Anda di halaman 1dari 8

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PADA

PEMBUATAN ES KRIM

LAPORAN KIMIA

DISUSUN OLEH
RAIDA RAISA PARI
XII MIPA 5

SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG SELATAN


TAHUN AJARAN 2020/2021
Daftar Isi
I. Tujuan..............................................................................................................3

II. Landasan Teori..............................................................................................3

A. Sifat Koligatif Larutan...............................................................................3

B. Penurunan Titik Beku Larutan.................................................................3

C. Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim................4

III. Alat Dan Bahan............................................................................................5

IV. Langkah Kerja..............................................................................................5

V. Pembahasan....................................................................................................5

VI. Kesimpulan...................................................................................................6

VII. Lampiran.....................................................................................................7

VIII. Daftar Pustaka...........................................................................................8


I. Tujuan
i. Mengetahui penurunan titik beku larutan dengan membuat es krim.
ii. Membuktikan aplikasi atau penerapan dari sifat koligatif larutan.
iii. Dapat menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan es krim.

II. Landasan Teori


A. Sifat Koligatif Larutan
Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif. Kata koligatif berasal dari kata
Latin colligare yang berarti berkumpul bersama. Sifat ini bergantung pada pengaruh
kebersamaan (kolektif) semua partikel dan tidak pada sifat dan keadaan partikel. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat pelarut,
melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi partikel zat terlarutnya. Larutan yang
memiliki sifat koligatif harus memenuhi dua asumsi yaitu zat terlarut tidak mudah
menguap sehingga tidak memberikan kontribusi pada uapnya. Asumsi yang kedua
adalah zat terlarut tidak larut dalam pelarut padat.

Terdapat 4 macam sifat koligatif larutan, yaitu:

 Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)


 Penurunan Titik Beku (ΔTF)
 Kenaikan Titik Didih (ΔTB)
 Tekanan Osmotik (𝞹)

B. Penurunan Titik Beku Larutan


Titik beku adalah suhu di mana pelarut cair dan pelarut padat berada pada
kesetimbangan, sehingga tekanan uap keduanya sama. Penurunan titik beku adalah
penurunan titik beku pelarut akibat penambahan zat terlarut yang tidak mudah
menguap. Ketika zat terlarut yang tidak mudah menguap ditambahkan ke dalam
pelarut cair yang mudah menguap, tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada zat
pelarut murni. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari tekanan uap
pelarut, larutan membeku pada temperatur yang lebih rendah dibanding titik beku
pelarut murni. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut
penurunan titik beku (ΔTF). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali
molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (KF), dinyatakan dengan
persamaan:

ΔTF = KF · m · i,

Dimana:

 ΔTF, penurunan titik beku, didefinisikan sebagai TF (pelarut murni) − TF (larutan).


 KF, tetapan krioskopis, yang tergantung pada sifat-sifat pelarut, dan bukan zat
terlarut.
 m adalah molalitas.
 i adalah faktor van 't Hoff.

C. Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3 ° C atau lebih
rendah. Sedangkan temperatur normal dari campuran es dan air adalah 0 ° C. Untuk
mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim.
Garam berfungsi untuk menurunkan titik beku larutan. Ketika es diampur dengan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan
temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Adonan es krim berperan
dalam menyediakan panas, sehingga terjadi perpindahan kalor dari adonan ke dalam
campuran es batu, air dan garam. Adonan es krim diputar-putar dalam wadah yang
berisi rendaman es batu dan air yang telah diberi garam agar mendapatkan suhu yang
lebih rendah dari 0° C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku
dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni.
III. Alat Dan Bahan
- Plastik ziplock
- Plastik kiloan
- Gelas
- Sendok
- Es batu
- Susu
- Garam kasar
- Topping sesuai selera

IV. Langkah Kerja


- Persiapkan susu cair dan es batu secukupnya.
- Tuang susu ke dalam plastik dengan ziplock. Rekatkan plastik dan pastikan
agar susu tidak tumpah.
- Taruh es batu ke dalam plastik yang lebih besar sampai sekitar ½ nya. Lalu
tabur dan ratakan beberapa sendok makan garam kasar.
- Masukkan susu ke dalam plastik yang berisi campuran es batu dan garam
kasar.
- Kemudian, kocok plastik tersebut selama 10-15 menit sampai susu memadat
menjadi es.
- Buka plastiknya dan taruh es krim ke wadah. Tambahkan topping sesuai selera.
Es krim siap disajikan.

V. Pembahasan
Adonan es krim dalam plastik yang berisi rendaman es batu dan garam, membeku
seiring dengan proses pengocokan. Hal ini terjadi karena penambahan garam,
sehingga es mengalami peleburan tanpa adanya penambahan panas. Partikel garam
merupakan pemicu leburnya es. Karena peleburan es memerlukan energi, maka es
menyerap kalor dari dirinya sendiri, kemudian dari adonan es krim. Hal ini membuat
es dan air yang terbentuk dari proses peleburan tersebut, memiliki suhu yang sangat
dingin. Sehingga adonan es krim pun dapat membeku.

VI. Kesimpulan
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat
pelarut, melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi partikel zat terlarutnya.
2. Ketika zat terlarut yang tidak mudah menguap ditambahkan ke dalam pelarut
cair yang mudah menguap, tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada zat
pelarut murni. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari
tekanan uap pelarut, larutan membeku pada temperatur yang lebih rendah
dibanding titik beku pelarut murni.
3. Temperatur normal dari campuran es dan air tidak cukup untuk membekukan
adonan es krim. Karena itu, perlu ditambahkan garam dalam proses pembekuan
es krim. Garam berfungsi untuk menurunkan titik beku larutan. Ketika es
dicampur dengan garam, es mencair dan terbentuk larutan air garam serta
menurunkan suhunya menjadi dibawah titik beku air murni. Proses ini
memerlukan kalor dari luar. Adonan es krim berperan dalam menyediakan
panas, sehingga terjadi perpindahan kalor dari adonan ke dalam campuran es
batu, air dan garam. Adonan es krim pun dapat membeku.
VII. Lampiran
VIII. Daftar Pustaka
“Penurunan titik beku.” Id.wikipedia.org. 7 November 2019.
<https://id.wikipedia.org/wiki/Penurunan_titik_beku;

“Sifat koligatif larutan.” Id.wikipedia.org. 8 Juli 2020.


<https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan;

“Sifat Koligatif Larutan” Zenius.net.


<https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/53/Sifat-Koligatif-Larutan;

Al Wahida, Zainab. “Penerapan sifat koligatif larutan.”


keseimbangankimia15a.blogspot.com. 16 Juni 2017.
<http://keseimbangankimia15a.blogspot.com/2017/06/penerapan-sifat-koligatif-
larutan_15.html;

Karina, Elfrida. “Laporan percobaan sifat koligatif.” ekscerita.blogspot.com. 22


Februari 2016. <http://ekscerita.blogspot.com/2016/02/laporan-percobaan-sifat-
koligatif.html;

Mutia, Faiqah. “Penerapan sifat koligatif larutan pada pembuatan es krim.”


faiqahmutia.blogspot.com. 23 Juni 2019.
<https://faiqahmutia.blogspot.com/2019/06/penerapan-sifat-koligatif-larutan-
pada.html.

Anda mungkin juga menyukai