Kenapa bangsa Indonesia sangat rentan terjadi proses disintegrasi, buatlah analisis latar
belakang, contoh peristiwa dan solusi efektif untuk menanggulanginya.
Kemukakan pula apa yang kalian lakukan sebagai pelajar dalam proses integrasi
bangsa/persatuan bangsa.
Bangsa indonesia dinilai masih rentan dengan disintegrasi. Ancaman Disintegrasi Bangsa
berarti ancaman akan cerai berainya suatu bangsa. Kondisi integrasi Indonesia semakin kritis
dikarenakan berbagai macam krisis politik, ekonomi, sosial budaya dan krisis mental serta
moral bangsa.
Saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Dengan jumlah yang
sebanyak itu, mengatasi penduduk indonesia bukanlah perkara yang mudah. Belum lagi,
penduduk Indonesia memiliki tingkat perbedaan yang tinggi dari sudut etnis, adat istiadat,
bahasa, agama, dan sosial ekonomi. Berkembangnya ideologi selain pancasila ditengah
masyarakat juga dapat mengancam persatuan, dan tengah diperangi perkembangannya.
Seperti komunisme, leninisme, marxisme, dan neoliberalisme.
Sektor ekonomi dan politik lebih berpotensial menyebabkan disintegrasi. Model sentralisasi
pembangunan yang hanya dipraktikkan selama orde baru membuat kapital kecemburuan
daerah dan tuntutan keadilan atas perlakuan terhadap daerah, yang pada beberapa kasus
berkembang menjadi isu separatisme, seperti di Irian Jaya dan Aceh. Isu-isu lain yang bisa
dipandang memiliki potensi untuk menciptakan disintegrasi adalah soal otonomi daerah,
tuntutan referendum, perubahan UUD 1945, dwi fungsi militer dan penegakan hukum
mengenai KKN.
1
Contoh Peristiwa Disintegrasi
2
Mission (AMM).
- Menghancurkan pandangan dan ide GAM serta menangkal dan mencegah
terpengaruhnya masyarakat NAD dari gerakan separatis
- Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk menjamin
kesejahteraan masyarakat NAD
- Pemberdayaan pranata agama
G30S/PKI
Analisis Latar Belakang
- G30S/PKI merupakan gerakan yang terjadi pada malam tanggal 30 September atau
tanggal 1 Oktober dini hari tahun 1965. Gerakan ini bertujuan mengambil alih
kekuasaan atau kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia.
- PKI menganggap revolusi 1945 telah gagal dan belum selesai. Revolusi hanya akan
berhasil apabila dilakukan oleh kelompok komunis.
- Dalam pemilihan umum pertama 1955, PKI berhasil muncul sebagai salah satu
partai pemenang Pemilu 1955.
- Konsep Nasakom memberikan kekuatan kepada PKI untuk mempengaruhi
pemerintahan.
- Pada 27 Agustus 1964, dibentuk Kabinet Dwikora yang memasukkan beberapa
tokoh PKI sebagai menteri dan pejabat negara lainnya.
- PKI selalu menganggap TNI-AD sebagai musuh utama. Guna menghadapi TNI-
AD, selain isu Dewan Jenderal, PKI mengeluarkan isu Dokumen Gilchrist.
Jalannya Pemberontakan
- PKI melancarkan aksi kudetanya pada 1 Oktober 1965 dini hari di bawah pimpinan
Letnan Kolonel Untung.
- Sasarannya menculik perwira-perwira AD yang dianggap sebagai penghalang bagi
PKI dalam mencapai tujuannya.
- Perwira-perwira AD yang diculik, kemudian dibawa ke daerah Lubang Buaya
hingga akhirnya tewas dan dikubur dalam sebuah sumur.
- G30S/PKI tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Yogyakarta. Peristiwa ini
menewaskan perwira menengah AD Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan
Kepala Staf Korem 072, Letnan Kolonel Sugiono.
Solusi Penanggulangan Pemberontakan
- Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima Kostrad segera mengambil langkah-
langkah untuk memulihkan keamanan ibu kota.
- Menyelamatkan dua objek vital, yaitu Gedung RRI dan pusat telekomunikasi
- Operasi penumpasan dilanjutkan dengan sasaran Pangkalan Udara Utama/Lanuma
Halim Perdanakusuma, yang menjadi basis kekuatan G30S/PKI. Operasi ini
bertujuan untuk mencari tempat dan mengusut nasib jenderal yang diculik.
3
- Operasi Lubang Buaya
- Anggota ABRI yang diduga terlibat dalam Gerakan 30 September di sidang dalam
Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub).
- Mereka yang selamat dalam pembantaian kemudian dijadikan tahanan politik
(tapol) dan dibuang di Pulau Buru, Maluku.
4
tidak lagi mendeklarasikan kemerdekaannya.
PRRI Permesta
Analisis Latar Belakang
- Pemberontakan ini dilandasi kekecewaan para politis dan perwira di daerah atas
kebijakan pemerintah pusat Republik Indonesia yang berbasis di Jakarta. Kebijakan
pemerintah pusat dianggap terlalu sentralistis dan tidak memperhatikan kepentingan
daerah.
- Kedekatan presiden Soekarno dengan PKI membuat para perwira dan polisi di
daerah tidak senang, karena mereka banyak yang sangat anti komunis dan pro barat.
- Pada masa ini Indonesia sedang sangat tidak stabil dalam sisi politis karena sistem
Demokrasi Liberal yang menganut pemerintahan parlementer.
Jalannya Pemberontakan
- Pada 10 Februari 1958, Kolonel Ahmad Husain berpidato di depan masyarakat dan
menyampaikan ultimatum kepada pemerintah pusat.
- Isi ultimatum di antaranya adalah (1) Kabinet Djuanda harus menyerahkan
mandatnya kepada presiden dalam waktu 5 × 24 jam, atau presiden yang mencabut
mandat tersebut dan (2) presiden menugaskan Hatta dan Sri Sultan Hamengku
Buwono IX untuk membentuk Kabinet Nasional.
- Pemerintah membentuk sebuah pasukan Operasi Militer yang operasinya disebut
Operasi Merdeka pada bulan April 1958 dan operasi tersebut dipimpin oleh Letkol
Rukminto Hendradiningrat.
- Pada tanggal 29 Mei 1961, Achmad Husein menyerahkan diri, dan pada
pertengahan tahun 1961, para tokoh-tokoh yang bergabung dalam gerakan
PERMESTA juga menyerahkan diri.
Solusi Penanggulangan Pemberontakan
- Upaya awal yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menumpas PRRI adalah
memecat beberapa anggota militer yang terlibat.
- Operasi militer dilancarkan oleh Jenderal Ahmad Yani, dan diplomasi dilakukan
dengan pemberian amnesti atau ampunan agar bergabung kembali dengan Indonesia
- Membagi wilayah Sumatera Tengah menjadi tiga provinsi Sumatera Barat, Riau
dan Jambi
5
Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Analisis Latar Belakang
- Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah organisasi yang didirikan pada
tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat yang
saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya, dan untuk
memisahkan diri dari Indonesia.
- OPM beranggapan bahwa penyatuan wilayah papua kedalam NKRI hanya
merupakan hasil perjanjian yang dilakukan antara bangsa Indonesia dengan bangsa
Belanda, dimana bangsa belanda menyerahkan wilayah jajahannya kepada bangsa
Indonesia.
- Presiden Soeharto menandatangani kontrak karya kepada Freeport. Dengan kontrak
itu Freeport diberikan hak untuk mengeruk Erstberg alias Gunung Bijih yang kaya
tembaga dalam periode 30 tahun. Lokasi freeport adalah daerah yang sakral bagi
suku-suku tertentu di Papua, Mereka yang menolak proses itu kemudian menjadi
bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena mereka ingin membentuk
sebuah negara-bangsa sendiri di Papua.
Jalannya Pemberontakan
- Sejak 1976, para pejabat perusahaan pertambangan Freeport Indonesia sering
menerima surat dari OPM yang mengancam perusahaan dan meminta bantuan
dalam rencana pemberontakan. Perusahaan menolak bekerja sama dengan OPM.
- Tahun 1982, Dewan Revolusi OPM (OPMRC) didirikan dan di bawah
kepemimpinan Moses Werror, OPMRC berusaha meraih kemerdekaan melalui
kampanye diplomasi internasional.
- 14 Februari 1986, Freeport Indonesia mendapatkan informasi bahwa OPM kembali
aktif di daerah mereka dan sejumlah karyawan Freeport adalah anggota atau
simpatisan OPM.
- Dalam insiden terpisah pada bulan Januari dan Agustus 1996, OPM menawan
sejumlah orang Eropa dan Indonesia; pertama dari grup peneliti, kemudian dari
kamp hutan. Dua sandera dari grup pertama dibunuh dan sisanya dibebaskan.
- Juli 1998, OPM mengibarkan bendera mereka di menara air kota Biak di pulau
Biak. Mereka menetap di sana selama beberapa hari sebelum militer Indonesia
membubarkan mereka.
- 24 Oktober 2011, Dominggus Oktavianus Awes, kepala polisi Mulia, ditembak oleh
orang tak dikenal di Bandara Mulia, Puncak Jaya. Kepolisian Indonesia menduga
sang penembak adalah anggota OPM. Rangkaian serangan terhadap polisi Indonesia
memaksa mereka menerjunkan lebih banyak personel di Papua.
- 1 Desember 2018, Sebanyak 31 pekerja jembatan di Jalan Trans Papua di
Kabupaten Nduga dibunuh kelompok kriminal bersenjata bagian dari faksi militer
OPM. Pembunuhan itu dilakukan pada hari Papua Merdeka.
6
Solusi Penanggulangan Pemberontakan
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau separatisme,
melalui perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi dan
pemerataan pembangunan antardaerah.
- Meningkatkan kualitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi.
- Mendeteksi secara dini dan pencegahan awal potensi konflik dan separatisme.
- Melaksanakan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta melalui
media massa dalam rangka pemulihan keamanan untuk menindak secara tegas
separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat sipil.
- Meningkatkan rasa saling percaya.
- Menguatkan kelembagaan pemerintah daerah di bidang pelayanan publik.
- Menguatkan komunikasi politik pemerintah dengan masyarakat.
7
Daftar Pustaka
Indra, Yusuf. “Upaya Mempertahankan Integrasi Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.” Lesprivatsurabaya.net. 2 Mei 2013. <https://lesprivatsurabaya.net/upaya-
mempertahankan-integrasi-dalam-wadah-negara-kesatuan-republik-indonesia/;