Anda di halaman 1dari 10

INTEGRASI TIMOR

TIMUR
ALTHAF RAFI MUZAKKI (02)
ANGGIA ANANDA (04)
LATAR BELAKANG KONDISI
TIMOR-TIMUR
• Sejak 1769, bangsa Portugis, mulai berkuasa di Timor-Timur. (1769)

• Pulau Timor dibagi menjadi dua bagian, wilayah barat dikuasai oleh Belanda, sedangkan
wilayah timur dikuasai oleh Portugis. (1914)

• Terjadi Revolusi Bunga di Portugal. Kudeta tersebut menumbangkan Presiden Americo


Tomas serta Perdana Menteri Marcelo Caetano dan digantikan dengan pemerintahan
militer yang demokratis, Pemerintahan baru Portugal akhirnya memerdekakan negara
jajahannya yang masih tersisa di dunia, seperti Angola,Mozambik, dan Timor-Timur.
(1974)
KRONOLOGI INTEGRASI TIMOR-TIMUR
● Gejolak politik yang terjadi diPortugal dimanfaatkan
olehsebagian tokoh politik Timor-Timur untuk segera
memerdekakan bangsa mereka dengan membentuk suatu
pemerintahan yang berdaulat.
● Partai Apodeti dan Partai UDTmenginginkan agar Timor
Timur bergabung dengan Indonesia karena alasan politik,
sosial, budaya, dan ras.
● Partai Fretilin yang menginginkan kemerdekaan Timor-
Timur berdaulat diatas kaki sendiri.
-Partai Fretilin berusaha menekan lawan-lawan politiknya
menggunakankekuatan bersenjata hingga terjadi perang
saudara di Timor-Timur,
- Tekanan Fretilin tersebut menyebabkan terjadinya
pengungsian 50.000 wargaTimor-Timur ke Indonesia pada
pertengahan 1975.
PENYELESAIAN KONFLIK TIMOR-TIMUR
• Keadaan Timor-Timur semakin memburuk, Fretilin
mengumumkan proklamasinya berdirinya Republik,
Demokrasi Timor-Timur di Kota Dili dengan Xavier do
Amaral sebagai Presiden. 28 November 1975
• Proklamasi Fretilin tersebut ditandingi oleh Apodeti dan
UDT dengan pernyataan integrasi Timor-Timur dengan
Indonesia. 30 November 1975
• Apodeti dan UDT menggelar sidang dengan
permerintahan sementara dan membahas Integrasi Timor-
Timur. Keputusan sidang tersebut antara lain :
1. Menyampaikan petisi integrasi kepada pemerintahan
indonesia,
2. Pembentukan komisi rumusan petisi integrasi,
3. Mempercayakan ketua sidang untuk menentukan delegasi.
31 Mei 1976
PENGESAHAN TIMOR-TIMUR MENJADI
BAGIAN INDONESIA
• Permerintah Indonesia menyambut baik petisi integrasi Timor-
Timur dan langsung mengirim 36 delegasi dan 11perwakilan negara
asing ke Timor-Timur. Proses integrasi berjalan dengan dibuatnya
Rancangan Undang-UndangIntegrasi Timor-Timur. 7 Juni 1976

• RUU tersebut disahkan oleh DPR dalam UU no. 7 tahun 1976


tentang pengesahan Timor Timur sebagai provinsi ke-27 Indonesia.
17 Juli 1976

• Keputusan Integrasi Timor-Timur diperkuat dengan Tap. No 6


Tahun 1978, dalam sidang umum MPR tahun 1978. Sesuai dengan
undang-undang tersebut, Timor-Timur resmi ditetapkan statusnya
sebagai provinsi Indonesia.
LATAR BELAKANG REFERENDUM TIMOR-
TIMUR (1999)
• Faktor utama yang menjadi alasan bagi rakyat Timor-Timur
pada masa itu adalah berjuang demi kemerdekaannya.
• Selain itu yaitu kemiskinan, keragaman etnis, sistem politik
yang represif, degradasi sumber daya, kesenjangan sosial,
dan pelanggaran HAM
KRONOLOGI REFERENDUM TIMOR-
TIMUR (1999)

• 27 Januari 1999, Habibie meminta sekjen


PBB, yaitu Kofi Annan menjembatani
perundingan antara Indonesia dengan
Portugal mengenai Timor-Timur.
• 5 Mei 1999, dibuatlah New York
Agreement antara Indonesia dengan
Portugal untuk melaksanakan Referendum
di Timor-Timur.
• Pemerintah menawarkan dua opsi untuk
penyelesaian masalah Timor-Timur, yaitu
menerima otonomi khusus untuk Timor-
Timur di dalam NKRI atau menolak
otonomi khusus tersebut lalu memisahkan
diri dari Indonesia.
HASIL REFERENDUM TIMOR-
TIMUR (1999)
● 30 Agustus 1999 dilaksanakan Referendum yang
diikuti sekitar 451 ribu pemilih.
● 3 September 1999, Sekjen PBB menyampaikan hasil
Referendum kepada Dewan Keamanan PBB.
● Hasilnya 78,5% suara menolak otonomi, 21,5%
suara mendukung otonomi, Hasil Referendum
tersebut kemudian diumumkan secara resmi di Dili,
pada 4 September 1999.
● MPR dalam Sidang Umum pada 1999 mencabut Tap
MPR No.VI Tahun 1978 dan mengembalikan
Timor-Timur seperti tahun 1975.
TERIM
A
KASIH !

Anda mungkin juga menyukai