Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin (1959- 1965) Firda Nurfadilah Jihan Fijria Panji Pangestu Stanley Nicholaus Zalfa Neysa S.
KELOMPOK 5 SEJARAH INDONESIA XII MIPA 3 B. Perkembangan Ekonomi Masa Demokrasi Terpimpin
• Sejak UUD 1945 kembali diberlakukan, dimulailah pelaksanaan ekonomi terpimpin
• Beberapa langkah yang dilakukan: - Membentuk Depernas
- Melakukan sanering mata uang kertas
Dewan Perancang Nasional • Disusun di bawah Kabinet Karya pada tanggal 15 Agustus 1959 • Dipimpin Muhammad Yamin dengan beranggotakan 80 orang • Tugas Depernas: Menyusun overall planning meliputi: bidang ekonomi, kultural, dan mental • Depernas menyusun program kerja berupa pola pembangunan nasional yang disebut sebagai Pola Pembangunan Semesta Berencana. Pola tersebut terdiri atas Blueprint tripola. • Pola Proyek Pembangunan Naional Semesta Berencana tahap 1 dibuat untuk tahun 1961- 1969, proyek ini disingkat dengan Penasbede • Depernas pada tahun 1963 diganti dengan Bappenas Badan Perancangan Pembangunan Nasional • Bappenas dipimpin langsung Presiden Soekarno • Tugas Bappenas: Menyusun rancangan pembangunan jangka panjang dan jangka pendek, baik nasional maupun daerah, serta mengawasi laporan pelaksanaan pembangunan, dan menyiapkan dan menilai Mandataris untuk MPRS Kebijakan Sanering • Kebijkan sanering yang dilakukan pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 2/1959 yang berlaku tanggal 25 Agustus 1959 pukul 06:00 pagi • Peraturan ini bertujuan mengurangi banyaknya uang beredar untuk kepentingan perbaikan keuangan dan perekonomian negara. • Kebijakan tersebut diikuti pula kebijakan pembekuan sebagian simpanan pada bank-bank yang nilainya di atas Rp 25.000,00 dengan tujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. • Kebijakan keuangan diakhiri dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 6/1959 Rehabilitas Ekonomi • Setelah keamanan nasional berhasil dipulihkan, pemerintah mulai melakukan rehabilitas ekonomi. • Konsep rehabilitas ekonomi disusun oleh tim yang dipimpin Ir. Djuanda dan hasilnya disebut dengan Konsep Djuanda. • Konsep ini mati sebelum lahir karena mendapat kritikan tajam dari PKI karena dianggap bekerja sama dengan negara revisionis, Amerika Serikat dan Yugoslavia. Membentuk Panitia 13 • Anggota panitia 13 yaitu ahli ekonomi, pimpinan partai politik, anggota Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR), pimpinan DPR, DPA. • Menghasilkan konsep Deklarasi Ekonomi (Dekon) sebagai strategi dasar ekonomi Indonesia dalam pelaksanaan Demokrasi Terpimpin. Dekon terdiri atas beberapa tahap : 1. Tahap pertama : menciptakan suasana ekonomi yang bersifat nasional demokratis yang bersih dari sisa imperialisme dan kolonialisme. 2. Tahapan kedua : tahap ekonomi sosialis. • Kondisi ekonomi Indonesia semakin memburuk karena anggaran belanja terus meningkat. Salah satunya adalah proyek pembangunan mercusuar misalnya pembangunan Monumen Nasional (Monas), pertokoan Sarinah dan kompleks olahraga Senayan yang dipersiapkan untuk Asian Games VI dan Games Of the New Emerging Forces (Ganefo). • Kondisi perekonomian yang merosot mendorong pemerintah untuk mendapatkan devisa kredit jangka panjang yang harus dibayar setelah 1 atau 2 tahun. • Dampak dari kebijakan tersebut ekonomi semakin semrawut dan kenaikan barang menjadi 200%- 300% pada tahun 1965 sehingga pemerintah mengeluarkan pecahan mata uang baru Rp 1,00 yang diikuti dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar. Hal inilah yang menyebabkan aksi Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).