Anda di halaman 1dari 12

DI/TII Jawa Tengah

Disusun Oleh :
1. Angelique M. Kynanti
2. Arya Nugraha
Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah dipimpin oleh Amir Fatah
Wijaya Kusumah atau yang biasa disebut Amir Fatah. Pemberontakan
ini terjadi pada 23 Agustus 1948 yang dilatarbelakangi dengan adanya
penandatanganan Perjanjian Renville. Masyarakat Jawa Tengah,
khususnya Amir Fatah dan pasukannya, merasa banyak dirugikan dari
perjanjian tersebut, salah satunya terjadi persengketaan di wilayah
Pekalongan.
Latar Belakang
Munculnya gerakan DI/TII di Jawa Tengah diawali dengan adanya
perubahan situasi politik di daerah Tegal-Brebes akibat
penandatanganan Perjanjian Renville. Dalam perjanjian tersebut
disebutkan satu pasal yang berisi bahwa semua kekuatan pasukan RI
yang berada di daerah pendudukan Belanda harus ditarik dan
ditempatkan di daerah RI. Wilayah karesidenan Pekalongan termasuk
daerah pendudukan Belanda, sehingga pasukan RI harus meninggalkan
dan mengosongkan daerah tersebut. Namun, meskipun demikian,
rupanya tidak semua pasukan meninggalkan daerah mereka, seperti di
Brebes dan Tegal.
Para pejuang di dua wilayah tersebut masih tetap bertahan dan
menyusun strategi untuk melakukan perlawanan. Mereka melakukan
operasi militer dengan membentuk Gerakan Antareja Republik
Indonesia (GARI) dan Gerilya Republik Indonesia (GRI).
Terbentuknya dua gerakan ini memicu timbulnya gerakan-gerakan lain
yang menghasilkan pemberontakan di Jawa Tengah.
Amir Fatah
Amir Fatah bernama lengkap Amir Fatah Wijaya Kusumah, adalah salah
satu pimpinan Hizbullah Fisabilillah di daerah Besuki, Jawa timur
sebelum bergolaknya pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah. Ketika
perjanjian Renville ditanda tangani oleh
pihak Belanda dan Indonesia, maka
semua kekuatan republik diharuskan
untuk pindah ke Jawa Tengah termasuk
kesatuan Hizbullah dan Fisabilillah yang
dipimpinnya.
Pada tahun 1950, ia memproklamirkan wilayahnya merupakan bagian
DI/TII Kartosuwiryo. Melalui operasi yang dilakukan oleh TNI untuk
sementara waktu kekuatan mereka melemah tetapi akibat ada
pembelot, kekuatan DI/TII Amir Fatah kembali kuat. Sebagian dari
sayap pemberontak DI/TII beroperasi di daerah hutan pegunungan
Dayeuhluhur, yang bentengnya berada di sebuah gunung bernama
Karang Gumantung, tapi pada akhirnya pasukan Amir Fatah dapat
ditaklukkan di perbatasan Pekalongan - Banyumas
Kepimpinan Amir Fatah
Sebelum adanya pemberontakan DI/TII di bawah kepemimpinan Amir
Fatah, di Jawa Tengah sudah lebih dulu pernah muncul gerakan yang
serupa dipimpin oleh Abas Abdullah. Pasukan yang dipimpin Abas ini
bernama Pasukan Hizbullah, di mana saat itu mereka memutuskan
untuk pergi ke wilayah sengketa Indonesia-Belanda, yaitu Brebes.
Sampai di sana, pasukan ini membentuk pasukan baru bernama
Mujahidin yang disebut sebagai Majelis Islam (MI).
Bukan hanya pasukan Hizbullah, Amir Fatah juga saat itu tengah
mendatangi Brebes, minatnya untuk kemudian turut bergabung dalam
pemberontakan ini adalah karena ia merasa memiliki cara pandang dan
ideologi yang sama, khususnya dalam membentuk Negara Islam
Indonesia. Akhirnya pada 23 Agustus 1949, Amir bersama teman-
temannya memutuskan bergabung dengan NII yang dipelopori oleh
Kartosoewirjo. Sejak saat itu, Amir Fatah beserta kelompoknya
melakukan penyerangan terhadap TNI dan beberapa desa, seperti Desa
Rokeh Djati dan Pagerbarang.
Akhir Pemberontakan
Demi melemahkan kekuatan para tentara Amir Fatah serta penyerangan
mereka, TNI membentuk Gerakan Banteng Nasional (GBN). GBN
adalah komando penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah.
Para pemimpin dari GBN sendiri adalah Letnan Kolonel Sarbini,
Letnan Kolonel Bachrum, dan Letnan Kolonel Ahmad Yani. Unsur
penting yang ada di dalam GBN adalah Banteng Raiders, sebuah
pasukan elit di bawah kepemimpinan Ahmad Yani untuk memburu
gerilyawan DI/TII.
Selama proses pembekukan, pasukan Mujahidin serta Hizbullah sempat
berhasil meloloskan diri dari tangkapan TNI. Sampai akhirnya pada 22
Desember 1950, pasukan-pasukan ini berhasil ditangkap saat berada di
Desa Cisayong, Tasikmalaya. Amir Fatah yang juga ikut tertangkap
dipenjara selama dua tahun.
Source
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/26/130311579/pemberont
akan-di-tii-di-jawa-tengah?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Fatah
https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_Islam_Indonesia
Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai