Anda di halaman 1dari 14

LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN

APRA & SEJARAH PEMBERONTAKAN


REPUBLIK MALUKU SELATAN

Kelompok 3
-M. FAQIH FAKHREZI -PADIL SYARIAL A -SITI ANISA
-R AJENG ABIDAH -SALMA NURHAPIPAH
PEMBERONTAK
ANANGKATAN PERANG
RATU ADIL (APRA)
Latar Belakang Peristiwa pemberontakan

Peristiwa pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten KNIL


yang bernama Kapten Raymond Westerling, dengan
maksud untuk mempertahankan bentuk negera federal
di indonesia dan mempunyai tentara yang berdiri sendiri
pada negara – negara bagian Republik Indonesia Serikat
ini.

Asal usul dari gerakan ini awalnya didasari dengan


adanya kepercayaan rakyat terhadap ramalan
jayabaya yang mengatakan bahwa akan adanya
seorang Ratu Adil yang akan membawa mereka ke
dalam suasana yang aman dan tentram serta dapat
mempimpin secara adil dan bijaksana.
Alasan Pemberontakan
Pemberontakan APRA diawali dari pembentukan APRIS yang menimbulkan
ketegangan antara TNI dan bekas tentara KNIL ditambah dengan pertentangan politik
antara kelompok yang ingin mempertahankan bentuk negara bagian (yang didukung
pihak APRA yang terdiri dari bekas tentara KNIL) dan kelompok yang menginginkan
negara kesatuan (didukung oleh TNI).
APRA mengajukan ultimatum kepada Pemerintah RIS yang isinya menuntut supaya
APRA diakui sebagai Tentara Pasundan dan menolak dibubarkannya Pasundan/negara
Federal tersebut. Namun, ultimatum ini tidak ditanggapi oleh pemerintah.
Aksi APRA

23 januari 1950 Di
Bandung

Di bawah pimpinan mantan Kapten KNIL Raymond


Westerling, kelompok milisi 800 tentara KNIL, terdiri
dari pelarian-pelarian pasukan payung, barisan
pengawal "Stoottroepen" dan polisi Belanda dengan
dilindungi oleh kendaraan berlapis baja, mulai
memasuki kota Bandung dan membunuh semua orang
berseragam TNI yang mereka temui.

Aksi gerombolan ini telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya oleh


Westerling dan bahkan telah diketahui oleh pimpinan tertinggi militer
Belanda.
Aksi APRA

Staf Divisi Siliwangi yang pada hari itu hanya dijaga 15


prajurit, diserang dengan tak terduga. Seorang
Perwira menengah-Letkol Lembong tewas menjadi
keganasan APRA. Dalam penyerbuan APRA ini 79
anggota APRIS/TNI gugur.

Gerombolan APRA dapat dipaksa


mengundurkan diri dari Kota
Bandung.
Pemerintah RIS memperkuat pertahanan
kota Bandung mengirimkan bala bantuan
polisi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur,
yang ketika itu sedang berada di Jakarta.
Pada saat itu juga TNI mengkonsolidasi
kekuatannya.
Setelah melarikan diri dari Bandung,
Westerling masih ingin melanjutkan misinya Setelah diusut, ternyata otak
di Jakarta, yaitu menangkap semua Menteri dari pemberontakan ini
RIS yang sedang menghadiri Sidang adalah Sultan Hamid II yang
Kabinet dan membantainya. Tetapi, rapat kemudian berhasil ditangkap
dibatalkan karena ada tindakan preventif pada tanggal 4 April 1950.
dari pihak intelijen.

Setelah kedua misinya gagal, akhirnya


Westerling melarikan diri ke luar negeri
dengan menumpang pesawat Catalina milik
Angkatan Laut Belanda.
PLEASE ANTTENTION!!!!

ANY QUESTION ???


SEJARAH
PEMBERONTAKAN
REPUBLIK MALUKU
SELATAN
Awal Berdirinya Republik Maluku Selatan
Didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia,
menimbulkan respon dari masyarakat Maluku Selatan saat
itu. Seorang mantan jaksa agung Negara Indonesia Timur,
Mr. Dr. Christian Robert Soumokil, memproklamirkan
berdirinya Republik Maluku Selatan pada tanggal 25
April 1950. Hal ini merupakan bentuk penolakan atas
didirikannya NKRI, Soumokil tidak setuju dengan
penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia Timur ke
dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Dengan
mendirikan Republik Maluku Selatan, Ia mencoba untuk
melepas wilayah Maluku Tengah dan NIT dari Republik
Indonesia Serikat.
Berdirinya Republik Maluku Selatan ini langsung
menimbulkan respon pemerintah yang merasa
kehadiran RMS bisa jadi ancaman bagi
keutuhan Republik Indoensia Serikat. Maka dari
itu, pemerintah langsung ambil beberapa
keputusan untuk langkah selanjutnya
Awal Berdirinya Republik Maluku Selatan

pemerintah yang pertama dilakukan adalah dengan menempuh jalan damai. Dr. J. Leimena
dikirim oleh Pemerintah untuk menyampaikan permintaan berdamai kepada RMS,
tentunya membujuk agar tetap bergabung dengan NKRI. Tetapi, langkah pemerintah
tersebut ditolak oleh Soumokil, justru ia malah meminta bantuan, perhatian, juga
pengakuan dari negara lain, terutama dari Belanda, Amerika Serikat, dan komisi PBB untuk
Indonesia.
Awal Berdirinya Republik Maluku Selatan

Ditolaknya mentah-mentah ajakan


pemerintah kepada RMS untuk
berdamai, membuat pemerintah
Indonesia memutuskan untuk
melaksanakan ekspedisi militer.
Kolonel A.E. Kawilarang dipilih sebagai
pemimpin dalam melaksanakan
ekspedisi militer tersebut. Beliau itu
adalah panglima tentara dan teritorium
Indonesia Timur. Ia dirasa mengerti
dan paham bagaimana kondisi
Indonesia di wilayah timur.
Akhirnya kota Ambon dapat dikuasai pada awal November 1950. Akan
tetapi, ketika melakukan perebutan Benteng Nieuw Victoria, Letnan
Kolonel Slamet Riyadi gugur. Namun, perjuangan gerilya kecil-kecilan
masih berlanjut di Pulau Seram sampai 1962. Setelah itu, pada tanggal
12 Desember 1963, Soumokil akhirnya dapat ditangkap dan kemudian
dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta. Berdasarkan
keputusan Mahkamah Militer Luar Biasa, Soumokil dijatuhi hukuman
mati.

Setelah RMS mengalami kekalahan di Ambon, serta Soumokil yang telah


dijatuhkan hukuman mati, pada akhirnya pemerintahan RMS mulai mengungsi
dari pulau-pulau yang di tempati sebelumnya dan membuat pemerintahan
dalam pengasingan di Belanda. Sebanyak 12.000 tentara Maluku bersama
keluarganya berangkat ke Belanda setahun setelahnya. Pada akhirnya
pemberontakan RMS berhasil dihentikan oleh pemerintah Indonesia.
TARARENGKYU

Anda mungkin juga menyukai