APRA
Latar Belakang
APRA mengajukan ultimatum kepada Pemerintah RIS yang isinya menuntut supaya APRA
diakui sebagai Tentara Pasundan dan menolak dibubarkannya Pasundan/negara Federal
tersebut. Namun, ultimatum ini tidak ditanggapi oleh pemerintah.
Aksi APRA
Aksi gerombolan ini telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya oleh Westerling dan bahkan
telah diketahui oleh pimpinan tertinggi militer Belanda.
Staf Divisi Siliwangi yang pada hari itu hanya dijaga 15 prajurit, diserang
dengan tak terduga. Seorang Perwira menengah-Letkol Lembong tewas
menjadi keganasan APRA. Dalam penyerbuan APRA ini 79 anggota
APRIS/TNI gugur.