Anda di halaman 1dari 37

PLAT LANTAI

 Plat / Lantai Kayu


Lantai kayu disangga langsung oleh balok anak
( gelegar ).

Jarak balok anak berkisar 0,50 m, mengingat tebal


papan lantai berkisar 2 cm, dan memperhatikan
panjang papan efktif.

Balok anak dapat ditahan langsung oleh dinding /


rangka badan atau oleh balok induk.

Pada umumnya balok induk ditahan oleh dinding atau


kolom.
• Potongan memanjang
• Potongan melintang
o Lantai 2, lantai 3 dst.
o Balok anak diusahakan pada bentang yang minimal.
o Harus diperhatikan dimana perletakan balok anak.
o Dapat dibuat balok induk jika tidak ada perletakan untuk balok
anak.
o Perhatikan dimensi konstruksi penahan balok induk.
o Perhatikan konstruksi untuk void terutama lubang tangga.
• contoh

x
• Lantai 1

• Perhatikan kearah mana kita harus meletakan gelegar, kearah x atau


kearah y.
• Kearah y ada bentang yang mencapai 10 m, kearah y ada bentang yang
mencapai 6 m.
• Kita perlu membuat balok induk . . . . . dimana.
• contoh

• Rencana Bal0k induk dan gelegar untuk Lantai 2


• Balok induk kita buat pada bentang 4 m arah y dan bentang 3 m arah y lihat gambar.
• Semua gelegar mempunyai bentang 3 m.
contoh
• contoh

o Denah lantai 1, seperti pada gambar, rencanakan lantai 2.


o Dibuat balok induk dengan bentang 4,75 m pd arah X.
o Gelegar dipasang pada arah Y dengan bentang 3,00 m.
• Detai balok induk

Balok penutup 9/9 Gelegar 8/12

Baut 2 Ø 16 Gapit 2x 4/22

Balok penutup 9/9 Gelegar 8/12

12

22

Gapit 2x 4/22 Gapit 2x 4/22


Baut 2Ø 16
• Balok induk dengan konstruksi rangka.

Gapit 2x 4/8
8/8
Balok penutup 9/9 Gelegar 8/12
Baut

0,60
 Plat / Lantai beton tumbuk.

o Plat lantai beton tumbuk (tanpa tulangan )


o Plat lantai beton dengan tulangan praktis.

 Konstruksi plat lantai diatas


merupakan konstruksi untuk lantai
dasar, dimana plat lantai berhubungan
langsung dengan tanah.
 Tanah dasar harus padat sehingga tidak
terjadi penurunan yang dapat
menyebabkan lantai menjadi retak.
 Plat / Lantai beton tumbuk.

 Gambar detail
Plat lantai beton

• Pelat-lantai dari beton bertulang umumnya dicor di tempat, bersama-


sama balok penumpu dan kolom pendukungnya. Dengan demikian akan
diperoleh hubungan yang kuat yang menjadi satu kesatuan.
• Hubungan pelat beton dengan balok penumpu dapat berupa :
– Tertumpu bebas.
– Terjepit elatis.
– Terjepit penuh.
• Pada pelat-lantal beton dipasang tulangan baja pada kedua arah, tulangan
silang, untuk menahan momen positip dan negatip. Untuk dapat menahan
gaya dengan baik pengakhiran tulangan harus diberi bengkokan.
• Perencanaan dan hitungan .pelat-lantai dan beton bertulang, harus
mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku “Peraturan Beton
Bertulang Indonesia ”
• Beberapa persyaratan tersebut antara lain
adalah:
– Pelat-lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12 cm,
sedang untuk pelat-atap sekurang-kurangnya 7 cm;
– Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8 mm, dari
baja lunak atau baja sedang;
– Pada pelat-lantai yang tebalnya Iebih dan 25 cm harus dipasang
tulangan rangkap atas dan bawah;
– Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dan 2,5 cm dan tidak
lebih dari 20 cm atau dua kali tebal pelat, dipilih yang terkecil;
– Semua tulangan pelat harus terbungkus lapisan beton setebal
minimum 1 cm ;
– Bahan beton untuk pelat harus dibuat dan campuran 1 semen : 2 pasir
: 3 kerikil + . bila untuk lapis kedap air dibuat dan campuran 1 semen:
1½ pasir: 2½ kerikil.
• Pelat-Iantai dan beton mempunyai banyak keuntungan, antara lain adalah:
1. mampu mendukung beban besar,
2. merupakan isolasi suara yang baik,
3. tidak dapat terbakar dan dapat dibuat lapis kedap air.
4. dapat dipasang tegel untuk keindahan Iantai,
5. merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan
berumur panjang

• Bentangan pelat beton.


– Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan pelat-lantai
dibuat tidak terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai
tumpuan yang juga berfungsi menambah kekakuanpelat.
– Bentangan pelat yang besar juga akan menyebabkan pelat menjadi
terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih
banyak.
– Bentangan pelat-lantai yang banyak dianjurkan adalah: 3 x 3,3 x 4,3 x
5, 3½ x 4, 3 x 4½, 4 x 4 (dalam meter persegi).
– Untuk memperoleh bentangan dapat diatur jarak-jarak kolom dari
balok portalnya, dan apabila diperlukan dapat diberi balok-anak.
15/45
Ø 8 - 15

Ø8 - 15 Ø8 - 15 Ø8 - 15
Ø 8 - 15

Ø8 - 15 Ø8 - 15 Ø8 - 15
15/40

15/40
15/40

15/45
Ø 8 - 15

Ø 8 - 15
Ø 8 - 15

Ø 8 - 15

Ø8 - 15 Ø8 - 15 Ø8 - 15
Ø8 - 15 Ø8 - 15 Ø8 - 15

15/45
Ø10 - 15

Ø10 - 15

Ø10 - 15
Ø10 - 15
3 Ø 16 3 Ø 16
begel Ø 8 -15 begel Ø 8 -15
2 Ø 16 2 Ø 16

3 Ø 16 3 Ø 16
2 Ø 16 2 Ø 16
3Ø16
Ø8 - 15
2Ø16

3Ø16
A B A
2Ø16

3Ø16 2Ø16

10 10

40 40
Ø8 - 15 Ø8 - 15

2Ø16 3Ø16
15 15
POTONGAN A POTONGAN B
o Rencana plat lantai 1 dan 2
4
o Buat pola pondasi untuk
posisi dari pondasi tongkat,
sehingga memudahkan
3 perletakan keep , gelegar.
o Dengan pola dapat ditentukan
posisi tongkat , keep dan
gelegar dengan baik.
o Untuk konstruksi lebih dari 1
lantai, harus diperhatikan
2 posisi pondasi / tongkat harus
berada pada konstruksi /
dinding yang menahan lantai
2.
o Jalur A, B, C, D menahan lantai
2.
1 o Jalur 1, 2, 3, 4 menahan lantai
2.

A B C D
o RENCANA LANTAI 1
o Konstruksi kayu
o Pondasi tongkat 11/11 -3,50 m
o Keep 11/ 11
o Gelegar 8/8
o Perencanaan lantai
2
• Perhatikan denah lantai 2.
• Dititik titik mana lantai 2
tertumpu, lihat lantai 2
tertumpu pada dinding
lantai 1, yang diberi tanda
garis merah.
• Tentukan posisi void, dan
pindahkan kelantai 1
• Perencanaan lantai 2
menggunakan lantai 1
• Akan berbeda untuk
konstruksi lebih dari dua
lantai dan konstruksi beton.
o Gelegar dipasang pada
ara X , bentang gelegar
maksimum 3,50 m.
o Overstek maksimum
gelegar 1,00, pada
daerah void dan pada
teras samping.
o Diperlukan 2 balok
induk.
o Balok induk 1 bentang
2,50 m
o Balok induk 2 bentang
4,50 m.
 RENCANA LANTAI 1 DAN LANTAI 2

o Dinding kanan bangunan


merupakan batas tanah.
o Konstruksi atap tertumpu pada
struktur berjarak 1,20 m dari
dinding.
o Pondasi merupakan pondasi
setempat, minipile.
o Lantai 1 dan lantai 2 konstruksi
beton beton bertulang.
o Rencana pola perletakan kolom dan balok.
o Pola balok dibuat pada arah X dan Y, dimana perpotongan balok merupakan
rencana letak kolom.
o Letak kolom diatur supaya tidak mengganggu ruangan, berada ditengah
ruangan atau pada pintu.
o Perpotongan grs2 X dan Y harus / diusahakan berada pada dinding baik pada
lantai satu maupun lantai 2.
o Grs- grs X dan Y merupakan lokasi balok lantai, jadi harus memperhatikan
luasan lantai.
o Pola Grs-grs X dan Y harus sama pada setiap lantai, jika terjadi perbedaan
harus benar diperhitungkan kekuatan strukturnya.

o Pola rencana.
o Pola pada lantai 1 sama dengan pola pada lantai 2.
o Perpotongan grs-grs X dan Y tidak mengganggu ruang karena berada pada
dinding.
o Kolom dapat menerus dari pondasi, lantai 1, lantai 2 dan plat dak.
o Perhatikan gambar berikut.
Pola grs-grs X dan Y
o Rencana plat lantai 1 dan 2 konstrksi beton.
o Tentukan posisi balok ( grs X dan Grs Y)
o Lokasi kolom

Anda mungkin juga menyukai