Anda di halaman 1dari 15

TSB TSFT_UM Topik : Perancah dan Acuan Kode : NTSB526

Bagian : Bangunan. Judul : Job Program Bekisting Waktu : 6 x45 men.


Mt.Diklat : T. Perancah Pondasi Beton Tanggal : 13 September 2020
( Pondasi Footplat) Nama : Adam Ardiansyah
Kelas : D3 TSB
OFF A

A. Pondasi Beton ( Pondasi Footplat )

Sumber : Internet (https://blog.rhdesainrumah.com/cara-menghitung-


kebutuhan-besi-cakar-ayam-pondasi-footplat/)

Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu


bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan
mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar. Salah satu contoh yang
saya gunakan yaitu pondasi footplat merupkan jenis pondasi yang sangat populer
di Indonesia khususnya untuk pondasi rumah tinggal bertingkat. Pondasi foot plat
juga disebut dengan pondasi cakar ayam karena tulangan besi yang bentuknya
mirip cakar ayam. Biasanya pondasi footplat biasanya ditanam di tanah dengan

1
kedalaman 1 sampai 2 meter yang disesuaikan sampai ketanah yang keras,
Pondasi foot plat ini biasanya digunakan pada rumah atau bangunan gedung 2 – 4
lantai, dengan syarat kondisi tanah yang baik dan stabil.
B. Definisi Bekisting

Sumber : Internet
(http://taufikhurohman.blogspot.com/2012/12/bekisting.html)

Bekisting adalahkonstruksi bersifat sementara yang merupakan cetakan


untuk menentukan bentuk dari konstruksi beton pada saat beton masih segar,
biasanya bekisting terbuat dari bahan kayu,allmunium dan sebagainya. Berbagai
material dapat digunakan namun pemilihan jenisnya harus mempertimbangkan
dari segi teknis dan nilai ekonomisnya Menurut Stephens (1985), bekisting adalah
cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang
dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Dikarenakan berfungsi
sebagai cetakan sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar apabila beton
yang dituang telah mencapai kekuatan yang cukup.

C. Fungsi dan Manfaat Bekisting


1. Menahan beban beton sementara, pada saat pengecoran
2. Menentukan bentuk dari konstruksi beton yang akan dibuat.
3. Mempermudah pekerjaan dalam struktur bangunan
4. Sangat efisien dalam pembuatan struktur beton
5. Memikul dengan aman beban yang ditimbulkan oleh spesi beton serta
beban luar lainya yang menyebabkan perubahan bentuk pada beton.
6. Bekisting harus dapat dengan mudah dipasang, dilepas dan dipindahkan.
Mempermudah proses produksi beton masal dalam ukuran yang sama dan
mempermudah bagi tukang untuk pekerjaannya.
D. Job Description
Bahan dan Alat Pemmbuatan Pondasi Beton ( Pondasi Footplat )
1. Bahan

2
No Bahan Fungsi Gambar
1
Semen PC untuk mengikat
bahan-bahan
seperti pasir,
kerikil dan air
2
Kaso Sebagai penopang
5/7 plafon sekaligus
untuk mengecor
bangunan
3
Papan Sebagai papan
Kayu/Mul panel bekisting.
tipleks
2/20
4
Pasir Sebagai bahan
campuran beton

5
Besi Untuk
tulangan memperkuat gaya
tarik yang tidak
dimiliki beton dan
mampu menahan
gaya tekan

3
6
Air Untuk mengikat
semen pasir dan
kerikil

7
kawat Sebagai pengikat

8
Paku / melekatkan dua
sekrup bahan dengan
menembus
keduanya

1. Alat
No Bahan Fungsi Gambar
1
Meteran Untuk mengukur jarak
atau panjang

2
Benang Untuk memastikan
kelurusan

3 Untuk memotong atau


Gergaji pembelah kayu atau
benda lainnya.

4
4
cangkul Untuk menggali tanah
sebagai tempat
pondasi

5
sekop Untuk

6
palu Untuk tumbukan pada
benda seperti paku

7
waterpass Untuk menentukan
sebuah benda atau
garis dalam posisi rata

8
Ayakan Sebagai pemisah
antara pasir dan krikil

5
9
Molen Untuk pengadukan
( mixer ) semen air kerikil dan
pasir

10
Sendok Unruk memples atau
spesi mencapur adonan
pasir dan semen

E. Perhitungan Volume Kebutuhan Bekisting Pondasi footplat

1. Papan Kayu/Triplek/Multiplek
 Luas triplek
 p×l
 1,12 x 2,44 m
 2,50m2

 Jumlah bekisting triplek yang dibutuhkan


 ( p × t pondasi ) × jumlah sisi × waste 5%
 ( 1,12 × 0,5 ) × 4 × waste 5%
 2,24m2 × waste 5%
 2,35m2

 Kebutuhan triplek untuk 1 bekisting pondasi

Luas bekisting 2,35 m 2


= = =0,94
Luas triplek 2,50 m 2
Atau di bulatkan 1 lembar

2. Kasau 5/7
 Kebutuhan kasau untuk rangka bekisting
 ((0,50 × 4) + (1,15 × 2)) × 4 × waste 5%
 18,06m

6
 Kebutuhan untuk penjepit dan penopang samping-samping bekisting
 (0,50 × 4) × 4
8m
 Total kebutuhan kasau
 18,06 + 8 m
 16,06 m
 Kebutuhan kasau per-satuan lonjor
16,06
=
4
 4,01 ~ 4 lonjor

3. Kebutuhan paku 5”
 (koef. Paku (kg/m2) × luas pekerjaan) × 2
 (0,50 × 1,30) × 2
 1.3 ~ 1,3Kg

Perhitungan pembebanan pada pondasi telapak


1. Beban mati
 Beban beton basah = 2.500 + γsat × 30%
= 2.500 + 1.000 × 30%
= 2800 kg/m2
 Beban vibrator = 300 Kg/m2

Beban beton basah + Beban vibrator = 3100 Kg/m2

2. Beban pada bekisting 30%


 qb = 3.100 kg/m2 × 30%
= 930 kg/m2

3. Momen
 Momen = 1/8 × q × l2
= 1/8 × 930 × 12
= 116,25

7
4. Tegangan ijin
 Tegangan ijin lentur kayu = 60 kg/m2
 σijin = M /W
M 116,25 x 100 x 15
I = 1 = 38,75 Kg/cm2 < 60 Kg /cm2 ( memenuhi )
x 2 x 30
y 12

5. Kekuatan kolom (menggunakan kolom ukuran 30 x 30 cm)


 Berat beton
0,30 × 0,30 × 1 m × 2.400 (massa jenis) = 216 kg/m2
0,30 × 0,30 × 1 m × 1.000 × 30% = 27
kg/m2
 Berat alat
= 300 Kg/m2
Berat beton + Berat alat
= 543 Kg/m2

6. Kekuatan tarik terstruktur


 Diameter angker = Ø12 mm
 Asteel = 3,14 × ¼ × 1,22 = 1,1304 cm2

7. Reaksi & segi tarik angker


 RA + RB =½×q×b
= ½ × 348 × 0,5
 RA = 87 kg

Kekuatan tarik angker


RA
∅ x q baja

Tegangan baja fe = 360, fy = 1.200 kg/m2


Kekuatan angker = 3,14 × 1/4 × 1,22 × 1.200 kg/m2 = 1.356,48 kg

8
F. Job Activity
Langkah langkah pemasangan pondasi footplat

1. Langkah pengalian tanah pondasi footplat

Sumber ( Daniel Havis Sanjaya ). Gambar galian tanah proyek perumahan


Royal Orchid Gardenia.Moyoketen, Tulungagung

a. Menggali tanah dengan alat alat seperti cangkul,sekop


b. Tebing dinding Galian tanah dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis
tanah kurang baik dan untuk tanah setabil dengan perbandingan 1:10.
c. Kedalaman saat menggali tanah untuk mencapai tanah padat atau keras
daya dukung yang harus dicapai kuat minimal 0,5 kg/cm2 atau 1-2 meter
kedalaman tetapi jika tanah masih kurang padat atau keras galian harus
diteruskan sampai mencapai kedalaman tanah keras
d. Untuk lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari
ukuran pondasi, agar pengerjaannya lebih mudah
Dan saat pekerjaan penggalian selesai ditempatkanlah tulangan kedalam
dasar galian tanah dan dilanjutkan pemasangan bekisting

9
Sumber ( Daniel Havis Sanjaya ). Gambar galian tanah proyek perumahan
Royal Orchid Gardenia.Moyoketen, Tulungagung

2. Langkah pemasangan bekisting footplat

Gambar dipetik dari internet oleh Elmi Rahmatika Sumber :


https://www.99.co/blog/indonesia/pondasi-cakar-ayam/

a. Ketika pekerjaan pemasangan bekisting, bekisting harus disusun secara


rapih berdasarkan bentu pondasi yang akan dicor dengan beton
b. Pasangan bekisting mengeliling sisi pondasi footplat pada ke empat
sisi nya
c. Bekisting disambung dengan klem atau penguat paku, dan bekisting
tidak boleh bocor saat pengecoran

3. Pengerjaan pengecoran bekisting pondasi footplat

Sumber : Internet (https://www.besibeton.net/news/prosedur-pemasangan-

10
g
n
i
s
a
k
u
P
M
o
A
T
y
l
e
r
d
t pondasi-cakar-ayam/)

a. Persiapkan semen, pasir, kerikil, serta air dan peralatan yang akan
digunakan untuk pengecoran
b. Lalu membuat pasta beton dengan bantuan mollen (mixer) dengan
perbandingan 1:2:3, kemudian bahan bahan dimasukkan ke mollen
(mixer) dengan ketentuan yang dianjurkan, untuk pengadukan sekitar
4-10 mnt
c. Setelah pasta beton sudah tercampur rata, pasta beton di tuangkan
kedalam kotak bekisting pondasi yang sudah ada tulangannya,
penuangan harus merata dan sedikit demi sedikit supaya tidak ada
rongga dari tulangan yang tersisa
d. Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut
dibiarkan mongering sekitar 7/14/21 hari dan setelah mongering
lepaskan acuan bekisting. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan
sloof .

G. Job Connection

1. Manajer proyek adalah orang yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan


dan memastikan bahwa timnya bisa menyelesaikan sebuah proyek
konstruksi. Manajer proyek harus mampu memimpin para pekerja yang
berada di bawahnya sehingga timnya dapat bekerja secara optimal dalam
menyelesaikan sebuah proyek. Seorang manajer proyek juga memiliki tugas
mengembangkan project plan bersama dengan anggota timnya. Tugas
komunikasi manajer proyek adalah sebagai berikut:
a. Menyusun rencana pekererjaan bekisting
b. Memantau dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan bekistingan.
c. Menentukan rencana upah biaya overhead dan alat.

2. Pelaksana adalah bahan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk


pelaksanaan sebuah proyek. yang bertugas dan bertanggung-jawab terhadap
pelaksanaan teknik di lapangan. Tugas komunikasi pelaksana antara lain:
a. Mempelajari sepenuhnya gambar rencana pekerjaan bekistingan , apabila
ada kejanggalan maka harus dikoordinasikan dengan pihak direksi.
b. Memberi penjelasan gambar kerja kepada mandor mengenai teknis dan
pelaksanaan proyek.
c. Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan bekisting di
lapangan.
d. Memberikan laporan harian maupun mingguan kepada manager proyek
3. Mandor adalah orang terdepan yang akan menentukan dalam pencapaian hasil
akhir dari suatu proyek konstruksi, mandor juga diberikan wewenang

11
melaksanakan pekerjaan teknis di lapangan dan mengatur mendatangkan
pekerja atau mengatur pengelolaan konstruksi lainnya, tugasnya ialah:
a. Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas para tukang dan asisten
tukang.
b. Mengawasi kegiatan dan memberi contoh para tukang dan asisten tukang
dalam melaksanakan pekerjaan bekistingan
4. Tukang adalah seorang orang yang mempunyai kepandaian dalam pekerja.
Tukang pada proyek konstruksi mempunyai ketrampilan dan keahlian yang
berbeda-beda, dalam pekerjaan konstruksi tukang tersebut mempunyai
tanggung jawab masing masing sesuai keahlian bidangnya. Tugas
komunikasi tukang diantaranya:
a. Melaksanakan instruksi dari mandor dalam melaksanakan pekerjaan
bekistingan
b. Berkoordinasi dengan mandor jika terjadi permasalahan dalam pekerjaan
bekistingan
c. Memberikan perintah kepada asisten tukang untuk membantu pekerjaan
bekistingan
5. Asisten tukang adalah rekan dari tukang untuk membantu perkerjaan atau
mempersiapkan dari alat bahan dan sebagainya. Tugas komunikasi asisten
tukang antara lain:
a. Membantu tukang untuk menyelesaikan pekerjaan bekistingan
b. Berkoordinasi dengan tukang jika terjadi permasalahan dalam pekerjaan
bekistingan

H. Job Safety

Sumber : Internet (https://surabaya.proxsisgroup.com/jenis-jenis-alat-


pelindung-diri-apd-beserta-fungsinya/ )

K3 ( kesehatan dan keselamatan kerja ) merupakan bagian dari penerapan


suatu pekerjaan pembangunan konstruksi baik pembangunan konstruksi
bersekala kecil maupun besar. Menurut definisi K3 adalah instrument yang
melindungi pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan dari hal hal

12
merugikan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas pekerja contoh hal hal yang
merugikan seperti kerusakan pada saat pembangunan yang mengenai pekerja
atau yang lainnya, dan pada lingkungan bertujuan untuk mencegah timbulnya
dampak negatif dari alat atau sumber sumber produksi yang mengenai suatu
lingkungan di sekitar proyek. tujuan K3 untuk menjamin setiap tenaga kerja
mendapat perlindungan kesehatan dan keselamatan selama bekerja, menjamin
setiap sumber produksi layak dan aman digunakan sehingga mengurangi resiko
kerugian yang di akibatkan oleh kecelakaan kerja. Dalam memenuhi suatu
komponen K3 yang harus dimiliki suatu pekerja yaitu alat pelindung, Berikut ini
alat alat pelindung yang dibutuhkan untuk pekerja sebagai pelindung saat
memulai suatu pekerjaan :
1. Helm pelindung ( Safety helmet )
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.
2. Sabuk pengaman ( Safety belt )
Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada di
atas ketinggian. Memungkinkan jiak pekerja mengalami kecelakaan seperti
jatuh akan terbantu tertahan oleh safety belt
3. Sepatu pengaman ( Safety shoes )
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan
sebagainya.
4. Sepatu karet
Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk pekerja
yang berada di area basah (becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet
di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat,
benda panas, cairan kimia dan sebagainya
5. Sarung tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
6. Masker
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat
dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dan sebagainya).
7. Apron ( celmek )
Melindungi dari percikan partikel partikel kecil yang di akibatkan dari
bahan kimia dan suhu panas
8. Rompi ( safety vest )
Untuk mencegah terjadinya kontak kecelakaan pada pekerja selain itu juga
supaya saat melakukan pekerjaan malam safety vest akan terlihat oleh

13
pekerja lainnya
9. Baju praktek/ baju pengaman ( Safety clothing )
Untuk melindungi tubuh dari hal yang dapat membahayakan atau
mengakibatkan kecelakaan saat bekerja. Tingkat perlindungan yang
diberikan pun beragam sesuai dengan kebutuhan
10. Jas hujan ( rain coat )
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja misal bekerja pada
waktu hujan atau sedang mencuci alat berat atau sebagainya
11. Kaca mata pengaman ( safety glasses )
Berfungsi untuk melindungi mata penggunaannya seperti ketika berada
diproyek yang penuh debu atau ketika saat pekerjaan mengelas
12. Penutup telinga ( earplug )
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang
bising., penggunaanya seperti pada saat pekerjaan menebalkan kayu
menggunakan ketam kayu elektrik
13. Pelindung wajah ( face shield )
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
misal pekerjaan menggerinda
14. Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau
dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam. Contohnya pada
pekerjaan pengelasan di laut

DAFTAR RUJUKAN

Bali, I. (n.d.). Jenis Jenis pondasi serta Kelebihan dan Kekurangannya. Retrieved
from Image Bali Architc and Contractor: https://imagebali.net/detail-
artikel/991-jenis-jenis-pondasi-serta-kelebihan-dan-kekurangannya.php
Jenis Jenis Alat Pelindung Diri (ADP) Beserta Fungsinya. (2013, maret).
Retrieved september 2020, from Proxsis East:
https://surabaya.proxsisgroup.com/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd-
beserta-fungsinya/
Jenis-Jenis Bekisting. (2012, November). Retrieved September 2019, from Ilmu
Teknik Sipil: https://www.ilmutekniksipil.com/bekisting/jenis-jenis-
bekisting
putra. (2020, juni). Pengertian K3 Fungsi, Tujuan dan Prosedur Keselamatan
Kerja. Retrieved september 2020, from Salamadian:
https://salamadian.com/pengertian-k3-kesehatan-dan-keselamatan-kerja/
Spot, S. (2019, july). Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Telapak. Retrieved
september 2020, from Civil Engineering:
https://civilstruktur.blogspot.com/2019/07/metode-pekerjaan-pekerjaan-
pondasi.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai