Ada dua prinsip yang dikembangkan pada KSLL ini; pertama, dengan
memamfaatkan tanah sebagai bagian dari struktur pondasi. Pemamfaatan tanah
yang mencapai 90% bahan konstruksi ini membuat KSLL menjadi lebih ekonomis,
dengan menghemat penggunaan beton dan besi beton. Kedua, menyatukan elemen-
elemen pada sistem pondasi menjadi satu kesatuan fungsi yang harmonis dan
monolit. Dengan demikian jika terjadi penurunan yang terjadi bukan sebagian, tetapi
seluruhnya.
Rib Settlement, rib ini memiliki ketinggian 200 cm s.d. 300 cm, dengan
ketebalan 10 s.d. 15 cm yang berfungsi untuk mengatasi settlement. Posisi
rib ini selalu mengelilingi gedung dibatasi setiap 200 m2. Rib ini
melindungi saat terjadi penurunan dengan cara menjaga tanah menyebar
kesamping.
Rib Konstruksi, berfungsi untuk menyebarkan gaya pengkaku plat
pondasi dan pelindung tanah yang telah dipadatkan. Pada satu kolom dibagi
8 rib konstruksi dengan pola diagonal. Tinggi rib konstruksi berkisar dari
50 cm s.d. 150 cm dengan ketebalam 10 cm s.d. 15 cm.
Rib Pembagi, jika jarak kolom lebih dari enam meter, diperlukan rib
pembagi yang lebih pendek dibandingkan dengan rib konstruksi. Jadi
mekanisme penyaluran beban adalah: kolok - rib - plat - tanah perbaikan
terus disalurkan ke tanah pemikul.
Sistem pondasi mempunyai kekakuan ( Rigidity) jauh lebih tinggi dan bersifat
monolit dibanding dengan sistem pondasi dangkal lainnya.
Plat Konstruksi Sarang Laba-Laba didesain berfungsi ganda untuk plat
pondasi, septictank, bak reservoir, lantai, pondasi tangga, kolom praktis dan
dinding.
Rib konstruksi KSLL berfungsi sebagai penyebar tegangan atau gaya-gaya
yang bekerja pada kolom.
Pekerjaan pondasi memerlukan waktu yang singkat karena memakai sistem ban
berjalan dan padat karya yang sederhana dan tidak menuntuk keahlian tinggi.
Pembesian rib dan plat cukup dengan pembesian minimum, 100 kg - 150 kg/m3
volume beton rata-rata 0,20 - 0,45 m3 beton/m2.
Pondasi sistem KSLL akan menjadi suatu sistem struktur bawah sangat kaku
dan kokoh serta aman terhadap penurunan dan gempa.
Memamfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai struktur bawah dengan
komposisi lebih kurang 85% tanah dan 15% beton.
Sistem ini berhasil menjawab dilem yang timbul pada pondasi untuk gedung-
gedung yang bertingkat tanggung antara 2 sampai dengan 8 lantai, yang
didirikan diatas tanah dengan daya dukung rendah. Sedangkan untuk tanah
dengan daya dukung baik bisa digunakan lebih dari 8 lantai.
Untuk gedung yang menggunakan basement, biaya konstruksi basement bisa
dihemat, karena pondasi bisa berfungsi ganda sebagai lantai dan dinding
basement.
Kemampuan memikul beban cukup tinggi. Untuk kondisi tanah yang kurang
baik, misalnya tanah 0,4 kg/cm2, sistem ini mampu untuk memikul beban
titik/kolom sampai 750 ton.
1. JOB DESCRIPTION
Perhitungan Beban
Menurut PTPP (2003) Untuk mencari tekanan maksimum, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan (Metoda Tabulasi), antara lain sebagai berikut:
Kecepatan cor beton (direncanakan 10 m/h)
Tinggi beton (direncanakan, 1,5 m untuk rip settlement dan rip
konstruksi)
Berat jenis beton (2,4 ton/m3)
Panjang rib (4 m untuk keliling 1 kotak sarang laba-laba, 4x(2)1/2= 5,66
m 5,5 m untuk sisi diagonal (5,5/2 = 2,75) 2,8 m untuk setengah
sisi diagonal yang akan dipasang bekisting dan setengah rib konstruksi 2
m)
Dengan data yang sudah rencanakan dan di cocokkan pada tabel 1, maka
diperoleh tekanan beton pada keliling KSLL dan sisi setengah diagonal sebesar = 3,60
ton/m2
Cek Panel (Jarak Balok Vertikal)
Tekanan Beton P = 3,6 ton/m2
Dipakai Playwood tebal = 12mm
Posisi Pemasangan = Melintang arah serat
Sumber : https://bintangkayu.weebly.com/menghitung-volume-kayu/menghitung-
kayu-per-m3
dan
https://cienties.com/2018/01/20/jumlah-paku-per-kg/
Analisis Statika Pembebanan Bekisting Rib KSLL
1. Playwood yang digunakan 12mm
2. Perencanaan bekesting rib
a. Tinggi rib = 1,5 m
b. Panjang rib = 4 m (rib keliling)
2 m (setengah rib konstruksi)
2,8 m (rib konstruksi setengah diagonal)
c. Lebar beton = 15 cm = 0,15 m
3. Tekanan beton per 1 meter q = berat jenis beton x luas beton
= 2400 x 1 x 0,15
= 360 kg/m 3,6 kg/cm
menurut tabel tegangan ijin kayu mutu A kelas III 5/7 fb = 75 kg/cm2
5,51 kg/cm2 < 75 kg/cm2 OK.
Jadi menurut perhitungan, 1m bisa digunakan untuk jarak balok
horizontal
menurut tabel tegangan ijin kayu mutu A kelas III 5/7,𝜏 = 8 kg/cm2
𝟎, 𝟐𝟔 kg/cm2 < 8 kg/cm2 OK
Supervisor Stucture
Ahli dalam menyusun rencana kerja dan mengkoordinasikan para mandor
Mandor
Ahli dalam pemilihan tenaga kerja serta mengkoordinasikan para tukang.
Mengawasi pekerjaan tenaga kerja dibawahnya. Dituntut untuk memiliki
pengetahuan teknis dalam taraf tertentu, misalnya dapat membaca gambar
konstruksi, dapat membuat perhitungan ringan, dapat membedakan kualitas
bahan bangunan yang akan digunakan.
Tenaga tukang
Harus ahli dalam bidangnya berdasarkan pengalaman dan cara kerja yang
sederhana.
Tukang kayu
Ahli dalam pekerjaan kayu (pembuatan bekesting)
o Pakaian kerja
o Rompi
o Sepatu kerja
o Kacamata kerja
o Sarung tangan
o Helm
o Sabuk pengaman
o Penutup telinga
o Masker
o P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
Selalu mengikuti aturan yang telah di buat, Standar Operating Procedure (SOP)
DAFTAR RUJUKAN