Disusun Oleh:
Abdullah
(1114030026)
Detia Farah Ghina
(1114030003)
Pembimbing Industri:
Chistian H, S.T
Pembimbing Jurusan:
Istiatun
(NIP. 19660518 199010 2001)
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Judul Laporan : Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek
Atlanta Residence
2. Nama Mahasiswa :
a. Nama Lengkap : Abdullah
NIM : 1114030026
b. Nama Lengkap : Detia Farah Ghina
NIM : 1114030003
3. Pembimbing Industri :
a. Nama Lengkap : Christian H, S.T
b. Jabatan : Site Operation Manager
4. Pembimbing Jurusan :
a. Nama Lengkap : Istiatun, S.T, M.T
b. Jabatan : Dosen Jurusan Teknik Sipil
NIP 19630402198903
ii 1 003
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehedirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini disusun sebagai bahan
evaluasi kinerja kami sewaktu Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Proyek
ATLANTA RESIDENCE selama kurang lebih dua bulan. Selain itu, laporan ini
juga menjadi salah satu syarat kelulusan mata kuliah semester VI.
Dalam penulisan laporan praktik kerja lapangan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karenanya
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
sebesarbesarnya
kepada:
1. Bapak Agung Budi Broto selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta.
2. Bapak Cselaku Pembimbing Industri.
3. Ibu Istiatun selaku Dosen Pembimbing Jurusan.
4. Para karyawan dan staff dari HK , yang bertugas di proyek.
5. Rekan-rekan sesama mahasiswa kerja praktik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk menyempurnakan laporan praktik kerja lapangan ini. Dan pada
akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Terima kasih.
Penulis
iii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
DAFTAR ISI
iv
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
v
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta lokasi ............................................................................................3
Gambar 1.2 Lokasi proyek .......................................................................................3
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan .........................................................12
Gambar 2.2 Susunan Dewan Komisaris ................................................................13
Gambar 2.3 Susunan Dewan Direksi .....................................................................14
Gambar 2.4 Proses pembesian kolom ....................................................................25
Gambar 2.6 Pengecoran plat lantai .......................................................................26
Gambar 2.7 Situasi di lokasi proyek ......................................................................27
Gambar 2.8 Kebijakan Mutu K3L ..........................................................................28
Gambar 2.9 Bagan Alir Proedur Ijin Kerja ...........................................................34
Gambar 2.10 Tata tertib Proyek Proyek ................................................................35
Gambar 2.11 Safety Helmet ...................................................................................36
Gambar 2.12 Tali pengaman ..................................................................................36
Gambar 2.13 Pakaian Kerja ..................................................................................37
Gambar 2.14Sepatu Kerja ......................................................................................37
Gambar 2.15 Kacamata Kerja ...............................................................................38
Gambar 2.16 Sarung tangan ...................................................................................38
Gambar 2.17 Penutup telinga ................................................................................39
Gambar 2.18 Masker ..............................................................................................39
Gambar 2.19 Rambu-Rambu K3L ..........................................................................40
Gambar 2.20 Nomor telepon Tanggap Darurat ....................................................40
Gambar 3.1 Atlanta Residence ..............................................................................43
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek Atlanta Residenc ...................................55
Gambar3.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Proyek ......................................................57
Gambar 4.1 Master Schedule Proyek Atlanta Residence.......................................62
Gambar 4.2 Cheklist tulangan ...............................................................................63
Gambar 4.3 Pelaksanaan Safety Talk ....................................................................65
Gambar 4.4 Bon Penyerahan Beton Mix ...............................................................66
vi
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
vii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
viii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
ix
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB 1
PENDAHULUAN
x
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
11
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut sensus penduduk tahun 2015 pertumbuhan penduduk kota Depok
dinilai sangat pesat. Hal inilah yang membuat kebutuhan akan hunian semakin
meningkat. Hunian merupakan kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan oleh
manusia yang berfungsi sebagai tempat perlindungan dan peristirahatan.
Pembangunan hunian di Indonesia-pun saat ini semakin berkembang. Hal ini
dikarenakan kebutuhan ekonomi juga bertambah, sehingga kebutuhan akan
sarana dan infrastruktur pun ikut bertambah. Untuk itu pemerintah perlu
memenuhi laju pertumbuhan penduduk yang terus bertambah dari tahun
ketahun. Pertumbuhan penduduk inilah yang akan menuntut pembangunan di
kota Depok untuk memenuhi kebutuhan papan penghuninya.
Semakin berkembangnya Kota Depok membuat masayarakat di luar depok
berbondong-bondong pindah dan menetap di Kota Depok, ditambah lagi
tingginya harga tanah di kawasan Ibu kota DKI Jakarta yang semakin
membuat kota Depok menjadi sasaran hangat bagi para pendatang untuk
menetap di sana.Karena harga tanah di kota Depok relative lebih rendah
dibandingkan harga tanah di Ibu kota. Hal tersebutyangmengakibatkan lahan
dikota depok semakin terbatas untuk hunian horizontal.
Untuk menyikapi hal tersebut PT.AGUNG MULTI BERJAYA berinisiatif
membagun hunian dengan arah vertikal yaitu apartemen. ATLANTA
RESIDENCEdinilai sebagai hunian praktis dan berkelas premium untuk hidup
di zam
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
1.2 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai pada Praktik Kerja Lapangan dibagi menjadi
duabagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui dan menghayati proses pelaksanaan suatu kegiatan proyek
Atlanta Residencesehingga memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas
3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
4
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
5
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
6
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAN
7
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
8
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
9
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
10
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
11
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
2.3.3 Motto
12
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
(President Commisioner)
(IndependentCommisioner)
13
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
2. Direktur I : Suroto
14
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
INFRASTRUKTUR CGC
15
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
STRUKTUR GCG :
DEWAN KOMISARIS
16
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
1. Dewan komisaris akan melakukan pengawasan baik diminta atau tidak diminta
oleh direksi dan/atau pemegang saham
5. Fungsi pengawasan adalah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Dewan
Komisaris berkomitmen tinggi untuk menyiapkan waktu dan melaksanakan
seluruh tugas dewan komisaris secara bertanggung jawab.
DIREKSI
17
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
KOMITE AUDIT
Komite yang dibentuk oleh dewan komisaris yang juga merangkap sebagai
anggota komite audit, keanggotaan komite audit sekurang kurangnya terdiri dari
satu orang dewan komisaris, dan sekurang kurangnya dua anggota lainnya yang
berasal dari luar perusahaan.
18
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Komite audit memiliki tugas membuat program kerja tahunan komite audit
yang disahkan oleh dewan komisaris. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
serta hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh satuan pengawasan internal
Membantu dewan komisaris untuk memastikan efektifitas peran dan
pelaksanaan tugas editor external.
Mengevaluasi tindaklanjut atas temuan editor external
Melakukan penelaahan atas efektifitas system pengendalian internal
persahaan
Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan system pengendalian
menejemen serta pelaksanaannya
Memberikan saran dan masukan atas permasalahan yang diajukan oleh
dewan komisaris
melakukan penalaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan
perundang undangan yang berhubung dengan kegiatan perusahaan.
19
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
20
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
catatan, karyawan, dana, dan asset serta sumberdaya perusahaan yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya.
SEKERTARIS PERUSAHAAN
21
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Unit SPI dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggung jawab secara
langsung kepada Direktur Utama dan membawahi Departemen Pengawasan
Keuangan serta Departemen Pengawasan Operasional. Kepala Satuan
Pengawasan Intern bertanggung jawab atas akuntabilitas pelaksanaan tugas dan
wewenanag SPI, sehubungan dengan bantuan konsutasi intern bagi unit kerja lain
khususnya konsultasi mengenai pengawasan dan pengendalian dan koordinasi
dengan Komite Audit untuk mengevaluasi kinerja Perseroan dan menangani
permasalahan hasil audit yang dilaksanakan oleh pengawas fungsional intern
maupun eksternal.
Pulang : 18.00
Sedang pakaian yang digunakan, seragam coklat pada hari senin sampai
jumat.karyawan yang bekerja pada PT. Hutama Kareya (Persero) tersebut.
22
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
a. Memenuhi semua ketentuan aturan dan persyaratan lain dan rekaan, terkait
23
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Sanksi yang diberikan apabila peraturan tidak dipatuhi dapat dilihat pada table :
1. Mulai dari pos security sampai dengan kantor lapangan ( safe office,
• Merokok
24
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Kewajiban karyawan
Pengawasan Kerja
25
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
26
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
27
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
28
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
29
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
13. Memperoleh keseresaian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya.
30
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
e. Pekerjaan galian.
- Memakai alat pelindung diri yang sesuai dengan resiko yang dihadapi.
c. Alat Bantu yang digerakan dengan listrik harus dicheck terlebih dahulu
sebelum dioperasikan (sudah aman untuk dipakai).
31
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
d. Pengoperasian Alat Bantu harus orang yang terlatih yang ditunjuk oleh
kepala bagian masing-masing.
e. Seluruh panel dan alat Bantu listrik yang sifatnya tidak bergerak harus
diardekan.
K3 seperti :
a. Pagar pengaman.
b. Rambu-rambu peringatan
d. Jaring pengaman.
32
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
11. Dilarang merokok di area proyek kecuali ditempat yang telah disediakan.
13. Dilarang naik bucket concrete atau material lainnya pada waktu diangkat
tower crane.
15. Bila terjadi kecelakaan Kepala Bagian / Mandor agar segera melaporkan
ke divisi Safety / K3 guna penanganan selanjutnya.
16. Barang siapa melanggar peraturan ini akan diberi sangsi/denda sesuai tarif
yang berlaku dan di keluarkan dari proyek.
17. Hal-hal lain yang belum diatur dan dianggap perlu akan diberitahukan
kemudian.
33
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAGAN ALIR
Mulai
Permintaan untuk
OK Tdk memperbaiki /
melengkapi kekurangan
Ya
Selesai
34
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
35
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
36
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Pada pekerjaan yang berada di ketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri
berupa tali pengaman (safety harness). Alat pelindung diri ini digunakan jika
bekerja pada ketinggian lebih dari 1.8 meter. Hal ini akan melindungi pekerja agar
terhindar dari potensi jatuh dari ketinggian.
37
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja
konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran
dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak
terluka kalau tertimpa benda dari atas.
38
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama
penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab
tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan
sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya
berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-meerus dapat mengakibatkan
lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.
h.) Masker
Gambar 2.18Masker
39
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
40
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB III
PENGENALAN PROYEK
41
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB III
PENGENALAN PROYEK
42
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
43
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
e. Fungsi Bangunan :
44
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
f. Pondasi
Site Plan adalah gambar dua dimensi yang menunjukan detail dari rencana
yang akan direalisasikan.Adapun Site Plan proyek ini terlampir pada Lampiran
3.1.
45
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
STRUKTUR :
- Pekerjaan Borpile
- Pekerjaan Tanah
ARSITEKTUR :
- Pekerjaan Lantai
- Pekerjaan Plafond
46
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
- Instalasi Hexosfan
- Pekerjaan Pompa
- Kolam Renang
- Lift
- Gondola
- Genset
-Instalasi lampu
- Elektronik
47
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
saling berkaitan dan bekerja sama. Konsultan dan kontraktor memiliki tanggung
jawab yang sama terhadap pemilik (owner).
Pada setiap jabatan struktur organisasi proyek memiliki batasan tugas agar
masing-masing personil yang terlibat dalam proyek mengetahui setiap tugas,
wewenang dalam melaksanakan pekerjaan dan harus bertanggung jawab pada
bidangnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
konstruksi (MK).
48
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
pekerjaan konstruksi.
b. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang atau badan yang membuat perencanaan
bangunan secara lengkap baik dalam bidang arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal
maupun bidang lain yang terkait dan membentuk sebuah 33ctual bangunan. Pada
Proyek ini, yang ditunjuk sebagai konsultan perencana adalah PT. Hema Cipta
Kreastika.
Tugas dan wewenang konsultan perencana adalah :
1. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,
hitungan struktur, rencana anggaran biaya, dan rencana kerja beserta
syaratsyaratnya
49
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
d. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana ini merupakan pihak yang penawarannya telah
diterima dan telah diberi surat penunjukkan serta telah menandatangani perjanjian
pemborongan kerja dengan pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan proyek.
Kontraktor bertanggung jawab secara langsung kepada pemilik proyekdan dalam
melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dariOwner serta dapat
berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang
terjadi dalam pelaksanaan. Pada proyek ini, yang ditunjuk sebagai Kontraktor
Utama adalah PT. Hutama Karya (Persero) divisi gedung.
Tugas dan tanggung jawab kontraktor pelaksana adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi
50
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
51
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
b. Site Manager
Site Manager mempunyai tanggung jawab langsung kepada
Project Manager, mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Project Manager
dalam melaksanakan pekerjaan proyek jika Project Manager berhalangan hadir.
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Site Manager adalah sebagai berikut :
1. Membantu Project Manager dalam menangani technical planning di lapangan
dan juga menaati Project Quality Plan.
2. Membina hubungan kerja di dalam poyek dan bertanggung jawab penuh atas
kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek.
3. Mengevaluasi progress proyek secara berkala bersama seluruh tim proyek.
4. Mengadakan surat-menyurat dengan wakil Owner dan konsultan pengawas
berkaitan dengan kegiatan di lapangan.
5. Bersama Site Engineer memeriksa dan mengevaluasi biaya subkontraktor.
6. Membahas hasil rapat dengan Owner dan konsultan pengawas.
7. Memeriksa laporan biaya proyek.
8. Bersama Project Manager membuat dan mengontrol Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
9. Menyelenggarakan rapat-rapat intern.
10. Menyelidiki sebab-sebab terjadinya ketidaksesuaian pekerjaan.
11. Memprakarsai dan mengawasi tindakan efektivitas perbaikan dan
pencegahan.
52
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
c. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor bertanggung jawab secara langsung kepada
ProjectManagerdalam menangani kontrak yang dibuat, serta membuat RKS
demi kelancaran suatu proyek.
Tugas dari Quantity Surveyor, adalah sebagai berikut :
1. Melakukan market survey untuk mendapatkan harga material bahan bangunan
yang akan digunakan mengacu pada technical specification dan dokumen
bestek.
2. Melakukan perhitungan terhadap Analisa Harga Satuan berikut Harga Satuan
Pekerjaan sesuai kebijakan manajemen proyek.
3. Melakukan perhitungan quantity masing-masing pekerjaan dari gambar kerja
yang sudah disiapkan oleh setiap bagian yaitu arsitek, sipil, geoteknik,
mekanikal dan elektrikal.
4. Memasukkan item pekerjaan dalam form Bill of Quantity yang terstandar
untuk masing-masing badan usaha
d. Quality Control
Quality Control ditetapkan sebagai jaringan yang mendukung kegiatan
Qualaity Assurance, dan memiliki wewenang serta tanggung jawab untuk
menjamin bahwa seluruh persyaratan mutu/kualitas untuk proyek harus
dilaksanakan.
Tugas dan tanggung jawab Quality Control adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan, mengarsipkan, dan mengendalikan prosedur proyek dengan
benar.
2. Membandingkan dan mengarsipkan catatan-catatan untuk dokumen.
3. Mengusahakan, melaksanakan, dan menjamin semua kegiatan dengan
kualitas yang benar, sesuai dengan program-program proyek.
4. Mengawasi perbaikan atas prosedur kegiatan yang menyimpang.
5. Mempersiapkan informasi kebutuhan material, upah atau subkontraktor yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek, baik dalam bentuk volume, jenis,
dan gambar kerja.
53
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
e. Engineering Team
Engineering adalah tim kontraktor yang bertugas :
1. Megevaluasi gambar for conts, RKS, dan spesifikasi yang dijadikan gambar
kerja.
2. Kerja sama dengan drafter membuat shop drawing dan metode kerja.
3. Monitoring berkala ke lapangan untuk memastikan area proyek sudah aman
(safety check).
f. Drafter
Drafter merupakanorang yang bekerja membuat gambar atau menyiapkan
gambar-gambar kerja teknik dari proses design menjadi gambar kerja
terjemahan sehingga gambar tersebut dapat dengan jelas dan mudah di mengerti
orang lain dan mudah dalam proses realisasinya. Selain itu tugas drafter lainnya,
yaitu :
1. Membuat gambar kerja/shop drawing dengan benar dan jelas.
2. Membuat gambar detail pekerjaan – pekerjaan yang rumit.
3. Membuat as built drawing berdasarkan shop drawing dan actual pelaksanaan
di lapangan.
4. Menertibkan administrasi gambar kerja.
5. Menjamin distribusi shop drawing yang telah disetujui pihak konsultan
6. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan sesuai referensi dari gambar yang
dibuat.
g. Bar Base Start (BBS)
BBS bertugas dalam hal menghitung volume pembesian yang actual yang
ada di lapangan.
h. Safety Manager
Safety Manager bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Lingkungan (K3L) di lingkungan proyek seperti alat – alat
perlengkapan dasar dapat berfungsi sebagaimana yang dibutuhkan ketika ada
ketidaksesuaian pekerjaan, contohnya ada benda jatuh.
i. Pelaksana Ukur (Surveyor)
Surveyor atau pelaksana ukur bertugas untuk menentukan koordinat
54
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
55
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
56
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Uraian tahap-tahap pelaksanaan seperti yang ada dalam diagram adalah sebagai
berikut:
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan yaitu tahapan untuk memperoleh gambaran tentang
kemungkinan apa yang akan terjadi dengan proyek tersebut. Apakah proyek
yang akan dibangun akan memberikan manfaat secara komersial atau yang
bersifat non-komersial.
Hasil studi kelayakan merupakan informasi yang sangat berharga bagi
pemilik proyek/ pemberi pinjaman dalam rangka memudahkan pengambilan
57
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
2. Perencanaan
Semua proyek konsruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan
dibangun berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah pemilik.
Gagasan yaitu tahapan untuk mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan untuk
membangun dan menunjuk perencana arsitek.
Pihak yang berkepentingan antara lain:
a. Pemilik
b. Perencana/arsitek
3. Pelelangan
Tujuan pokok pelelangan adalah:
a. Memilih kontraktor.
b. Memperoleh penawaran biaya pelaksanaan pembanguan yang wajar serta
memenuhi syarat sehingga pelaksanaan pembanguanan dapat dilakukan
dengan baik.
Pihak yang terlibat adalah pemilik, pelaksana jasa konstruksi (kontraktor),
konsultan MK.
4. Pelaksanaan
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh
pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan
biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.
58
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
59
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB IV
60
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB IV
1. Quantity Surveyor
61
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
2. Quality Control
62
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
d. Keadaan cuaca.
e. Dokumentasi.
63
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
3. Administrasi
4. Drafter
Tugas drafter yaitu membuat gambar kerja/shop drawing dan metode kerja,
membuat gambar detail pekerjaan – pekerjaan yang rumit, membuat as built
drawing berdasarkan shop drawing dan actual pelaksanaan dilapangan dan
memudahkan pelaksanaan pekerjaan sesuai referensi dari gambar yang dibuat.
Kegiatan K3L yang dijalankan selama praktik kerja lapangan yaitu safety
induction dan safety talk.Safety induction adalah sebuah latihan tentang
keselamatan dan kesehatankerja yang diberikan dihari pertama saat datang
kelokasi konstruksi.Isi dari safetyinduction adalah mengkomunikasikan bahaya –
bahaya keselamatan dankesehatan kerja umum yang terdapat selama pekerjaan
atau kunjungan (dalam halini adalah selama masa praktek kerja lapangan)
sehingga sadar serta bisamelakukan tindakan pengendalian terhadap bahaya
64
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
65
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Slump test adalah adalah suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk
menentukan konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak) dari campuran
beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability nya. Kekakuan
dalam suatu campuran beton menunjukkan berapa banyak air yang digunakan.
Untuk itu uji slump menunjukkan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan,
atau cukup air. Dalam suatu adukan/campuran beton, kadar air sangat
diperhatikan karena menentukan tingkat workability nya atau tidak. Campuran
beton yang terlalu cair akan menyebabkan mutu beton rendah, dan lama
mengering. Sedangkan campuran beton yang terlalu kering menyebabkan adukan
tidak merata dan sulit untuk dicetak.
1. Logistik/Material
Diserahkan kepada
pelaksana
YA TIDAK
66
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Sebelumnya Tim Logistik telah menghitung seluruh kebutuhan material dari awal
hingga akhir proyek, dalam bentuk table Rencana Kerja dan Syarat. Lalu owner
membuat kesepakatan dengan pihak pengadaan material untuk jadwal pengiriman
barang secara berkala sesuai dengan kebutuhan. Misal : Pengiriman semen
Powerbond dilaksanakan 1 minggu 1 kali dengan jumlah 13 karung. Dan jika
terjadi perbedaan perhitungan dari rencana awal, maka Tim Logistik wajib
merevisi bentuk table Rencana Kerja dan Syarat yang telah di buat sebelumnya.
67
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
1. Semen akan bereaksi dengan air dan membentuk suatu batuan massa.
Semen itu mempunyai sifat, jika dicampur dengan air beralih menjadi masa yang
keras. Semen jika telah mengeras tidak dapat dipergunakan lagi, sehingga dalam
penyimpanannya harus sebaik mungkin untuk menghindari pengerasan. Pada
Proyek Atlanta Residence, jenis semen yang digunakan adalah jenis PCC(Portland
Composite Cement). Produk yang digunakan yaitu semen Tiga Roda yang tertera
pada gambar
68
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
69
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Memiliki daya rekat tinggi terutama pada daerah basah, seperti kamar
mandi, kolam renang, basement dan lain-lain.
70
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Agregat halus (pasir) merupakan salah satu unsur dari campuran beton
yang terpenting.Pasir yang digunakan pada proyek ini terdiri dari partikel-partikel
yang tajam dan keras, pasir yang digunakan juga cukup bersih dari bahan organis,
zat54 zat alkali dan substansi yang dapat merusak beton.Gambar 4.12 merupakan
gambar agregat halus yang digunakan pada proyek ini.
71
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Kawat pengikat digunakan untuk mengikat tulangan agar tetap pada tempatnya,
tidak berubah jaraknya, dan sesuai dengan konstruksi yang dikehendaki. Dalam
perdagangan, kawat pengikat tersedia dalam bentuk gulungan seperti pada gambar
4.15 dan diperdagangkan dalam satuan kg. Kawat pengikat terbuat dari baja lunak
dengan diameter minimum
72
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Hollow yang digunakan pada Proyek Atlanta Residence yang tertera pada gambar
4.17 berfungsi sebagaipenopang dalam pemasangan bekisting pada balok, kolom,
pelat &shear wall.Hollow yang digunakan dalam konstruksi ini memiliki
permukaan yang halus dantidak membahayakan pekerja serta lebih mudah
digunakan dibandingkan denganmenggunakan kayu.
73
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Paku yang digunakan pada proyek ini mempunyai beragam ukuranseperti pada
gambar 4.18 Adapun kegunaannyadisesuaikan dengan ukuran. Ada 3 jenis
ukuran paku yang digunakan, yaitu 2” (5 cm), 3” (7 cm) dan 5” (10 cm), Paku
skrup 4”. Masing - masing paku digunakan untuk dimensi kayu yang berbeda-
beda.
Gambar 4.18Paku
15.) Dinding Precast
74
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Gambar 4.19 Precast panel Gambar 4.20 Precast panel dari luar
l6) . Pipa
Untuk keperluan mekanikal, elektrikal dan pump pada proyek ini gunakan
berbagai jenis pipa. Ada berbagai macam jenis pipa berdasarkan bahan
pembuatannya yang digunakan. Untuk keperluan mekanikal dan pump digunakan
pipa PVC dan pipa dari besi dengan berbagai ukuran diameter. Untuk keperluan
elektrikal digunakan pipa PVC kecil sesuai kebutuhan. Pipa untuk keperluan
elektrikal ini biasa digunakan sebagai pembungkus kabel penerangan dan alarm.
Pada gambar 4.21 merupakan gambar pipa yang telah terpasang pada area kamar
mandi, pipa hijau menunjukan istalasi air bersih, pipa putih menunjukan instalasi
air kotor, pipa merah menunjukan instalasi kebakaran
75
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Beton ready mix adalah adukan beton siap pakai yang dibuat sesuai
dengan mutu pesanan sehingga pemesan dapat langsung menggunakannya untuk
keperluan pengecoran. Efisiensi waktu, biaya, tenaga kerja dan jaminan
keseragaman mutu beton adalah faktor utama pemilihan penggunaan ready mix
dalam pekerjaan pengecoran beton. Beton Ready mix yang digunakan dalam
proyek ini adalah Beton Adhimix dan Beton Waskita. Gambar 4.23 merupakan
gambar mobil molen yang baru saja tiba di lokasi proyek. Mutu beton yang
menggunakan beton ready mix adalah fc‟ 30 Mpa dan fc‟ 35 Mpa, dengan nilai
slump sebesar 12 ± 2 cm.
18.) Calbond
Calbond seperti pada gambar 4.24 adalah cairan yang digunakan untuk
menyatukan antara beton yang lama dengan beton yang baru akna dilakukan
pengecoran agar tidak terjadi keretakan pada garis pertemuan beton tersebut. Cara
pelaksanaan cukup mudah yaitu dengan mengoleskan atau menyemprotkan
Calbondpada beton lama sebelum memulai pekerjaan pengecoran yang baru.
76
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Gambar 4.24Calbond
19.) Bata Ringan
Bata ringan/hebel pada gambar 4.25 adalah bahan bangunan yang dibuat
dengan teknologi modern sehingga kekuatan hebel tersebut sangatlah kuat dari
bata merah ataupun batako. Tetapi hebel sangat ringan dan mudah
pemasangannya. Kelebihan hebel lainnya yaitu ekonomis, ukuran akurat, kedap
suara, tahan lama, tahan panas dan api, hemat energi serta ramah lingkungan.
Hebel yang digunakan berukuran 10 x 20 x 60 cm.
77
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
roman dengan berbagai ukuran dan bertekstur kasar seperti pada gambar dibawah
ini :
dan untuk keramik lantai pada ruangan kering, menggunakan keramik granite
ukuran 60x60 cm.
2. Peralatan
78
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Berikut ini, beberapa peralatan jenis peralatan yang digunakan pada Proyek
Atlanta Residence :
a. Tower Crane
Tower crane merupakan suatu alat berat yang sangat penting terutama
dalam pembangunan gedung-gedung bertingkat, karena dalam pembangunan
gedung bertingkat diperlukan bahan atau alat lainnya ke tempat-tempat yang sulit
dijangkau atau karena bangunan yang tinggi sehingga dibutuhkan tower crane.
Proses kerja TC dalam mengangkat bahan-bahan material dan alat di ketinggian
tertentu dilaksanakan dengan cara menyeimbangkan berat yang diangkat
maksimal dengan pemberat atau beban yang diletakkan di ruang kendali/operator.
79
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Tower crane dapat berputar sehingga dalam pengangkutan barang dapat mudah
diangkut dan diletakkan sesuai dengan keinginan. Tower crane harus ditempatkan
sebaik mungkin agar dapat menjangkau seluruh wilayah proyek dengan manuver
yang aman tanpa terhalang apapun. Kendala yang perlu diperhatikan adalah
apabila jangkauan yang dikehendaki terlalu sulit sehinggadapat bertabrakan
dengan gedung atau bekisting daripada plat atau balok, sehingga perlu diadakan
koordinasi yang baik pada masing-masing operator tower crane. Pada proyek ini
terdapat 2 (dua) tower crane. tower crane yang digunakan memiliki kapasitas
maksimal sebesar 2 ton. Adapun gambarnya tertera pada gambar 4.28.
b. Escavator
80
Gambar 4.29Eskavator
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
c. Dump Truck
d. Concrete Mixer
81
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
82
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
f. Concrete Bucket
Selang tremie adalah pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh
beton pada saat pengecoran. Selang tremie seperti gambar 4.34biasa dipasang
pada ujung bawah concrete bucket sehingga beton yang keluar dari concrete
bucket tidak langsung jatuh dan menumbuk lokasi pengecoran. Usahakan sedekat
mungkin antara selang tremie dengan permukaan beton lama, hal ini dilakukan
untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton.
83
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
84
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
i. Concrete Vibrator
85
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
b. Ladder berfungsi sebagai tambatan di atas main frame jika ketinggian yang
dibutuhkan kurang.
c. Joint pin berfungsi sebagai penghubung antara main frame dengan ladder.
d. Scaffolding yang berupa portal besi, disebut main frame dan dirangkai di atas
jack base.
f. Cross brace berfungsi sebagai penghubung dua main frame dalam ara
memanjang.
d. Memiliki kekuatan dan daya tahan terhadap cuaca yang lebih baik
dibandingkan oleh kayu atau bambu.
86
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
87
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
gambar 4.41 ini berisi gulungan benang yang didalamnya dicampur dengan tinta.
Alat ini memudahkan pekerja dalam marking as.
Gambar 4.41Sipatan
l. Bar Bender
88
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
4.42 adalah bar bender yang terdapat pada proyek Altanta Residence yang
berjumlah 2 buah.
m. Bar Cutter
Bar cutter yaitu alat yang digunakan untuk memotong tulangan baja secara
mekanis agar sesuai dengan panjang tulangan yang dibutuhkan.Gambar
4.43merupakan bar cutterpada proyek ini yang berjumlah 2 buah.
89
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
o. Air Compressor
90
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
1. Pekerjaan Kolom
Kolom adalah beton bertulang yang diletakkan diatas pondasi dengan posisi
tegak/ vertikal. Kolom berfungsi disamping sebagai pengikat pasangan dinding
bata juga berfungsi sebagai penerus beban dari atas menuju pile cap yang
kemudian diterima oleh pondasi. Kolom struktur lantai basement sampai lantai 9
memiliki dimensi 1100 x 1100 dengan Fc’ 30 dan Fy 400, kolom struktur lantai
lantai 10 sampai lantai 31 memiliki ukuran 600 x 800 dengan Fc’ 30 dan Fy 400.
91
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
92
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
93
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
94
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
95
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
96
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
97
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Material yang digunakan pada pekerjaan bekisting Balok dan Plat adalah :
a. Playwood t = 15 mm
c. Minyak bekisting
d. Paku
Alat yang digunakan pada pekerjaan bekisting Balok dan Plat adalah :
a. Scaffolding
b. Steel support
c. Palu gergaji
98
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
d. Meteran
99
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
b. Kawat bendrat
c. Beton decking
a. Gegep
b. Bar bender
c. Bar cutter
100
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
a. Concrete vibrator
b. Compressor
c. Cangkul
d. Garuk kayu
e. Talang
101
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
f. Waterpass
h. Slump test
102
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
4. Pembongkaran Bekisting
103
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
2. Sisi bawah dan balok, plat dengan support masih terpasang = 3 hari
4. Pelaksanaan Tangga.
a. Penentuan As Tangga
2. Diukur dari tepian kolom terluar untuk menentukan panjang dan lebar
tangga sesuai dengan gambar rencana.
3. Kemudian diberi papan sesuai dengan panjang dan lebar yang ada untuk
marking anak tangga.
104
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
105
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
c. Penulangan Tangga
3. Pada penulangan plat lantai, untuk menjaga jarak antara tulangan atas
dengan tulangan bawah menggunakantulangan cakar ayam dari tulangan
ulir diameter 10 mm dengan jarak ± 80 cm.
d. Pengecoran Tangga
106
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Titik jatuh beton ±100 cm dari dasar bekisting bertujuan untuk menghindari
tersebarnya split akibat titik jatuh beton terlalu tinggi. Beton cair dipadatkan
menggunakan alat vibrator pada saat proses pengecoran. Pemadatan dilakukan
pada beberapa titik dengan jarak ±30 cm dengan durasi ±5 detik tiap titiknya.
107
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
108
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
b. Pekerjaan Plesteran
109
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
110
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
Sebelum dilakukan acian, plesteran harus kering dan tidak terjadi lagi
penyusutan. Seharusnya acian dinding dilakukan pada plesteran berumur 2-3
minggu untuk dinding dalam sedangkan untuk dinding luar bisa lebih cepat (2
minggu). Apabila acian terlalu cepat dilakukan maka dapat menimbulkan retak
pada acian.Jika dinding bata sangat basah pada saat dilakukan plesteran, maka air
akan terperangkap sehingga diperlukan waktu lama untuk mengeluarkan air
tersebut. Sebaliknya permukaan plesteran yang kering juga berpengaruh buruk
terhadap hasil acian. Acian terdiri dari campuran air dan semen.
1 .Basahi dulu permukaan plesteran dengan air. Hal tersebut penting untuk
menghindari agar acian atau white mortar tidak terlalu cepat kering.
2. Ambil adukan dari ember mengunakan sendok spesi, lalu oleskan pada
permukaan dinding, lalu ratakan.
Tebal acian juga mempengaruhi kulitas hasilnya. Tebal acian seharusnya adalah
1-3 mm. Jika kurang dari 1 mm akan mengering terlalu cepat. Apabila lapisan
pertama kurang dari 1 mm maka sebelum lapis pertama tersebut kering harus
dilakukan lapis berikutnya sampai minimal 1 mm.
111
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
112
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
113
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
1.) Mapping pengecoran struktur pada Zona C (lantai 25, 26 dan 27) , dan
Memonitoring progress pekerjaan pengecoran pada setiap Zona sebagai
bahan untuk mendapatkan kesesuaian rencana dengan actual di lapangan.
Hasil dari pelaksanaan telah sesuai dengan rencana awal dan tidak terjdi
penyimpangan yang terlalu signifikan. Seperti pelaksanaan pengecoran
kolom yang direncanakan 2 hari dan selesai dalam waktu 2 hari pula.Mutu
beton yang direncanakan yaitu fc’ 30 Mpa telah sesuai dengan rencana.
2.) Melakukan ceklist penulangan struktur lantai 25, 26 dan 27 yang meliputi
struktur balok ukuran 750x350 , pelat lantai ukuran 860 x 740 , kolom
ukuran 1100 x 1100, shear wall, core wall dan tangga. Adapun ceklist
yang dikerjakan terlampir pada pengecekan tulangan terpasang yang telah
dikerjakan sesuai dengan recncana. Pemakaian ukuran tulangan, jumlah
tulangan, hingga jarak antar tulangan telah sesuai dengan gambar rencana.
Jika tulangan yang dibutuhkan tidak tersedia, maka terjadi perubahan
tulangan dengan cara mengkonfersi tulangan rencana dengan tulangan
yang tersedia. Hal ini menyebabkan perubahan jumlah tulangan dari
sebelumnya.
114
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
4.) Mengamati cara membuat as bantu pada lantai yang baru di cor, untuk
penempatan kolom dan balok di atas nya agar penempatan kolom dan
balok tetap presisi dari lantai dasar hingga lantai teratas.
Adapun penanganan dari kasus ini adalah dengan cara dilakukan Pressure
grouting/injection (Suntikan) pada beton yang bolong. Berikut langkah kerja
pelaksanaan Pressure grouting/injection (Suntikan) :
115
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
116
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
3.) Pada pelaksanan struktur plat lantai terdapat void untuk tangga yang
terlalu lebar dari ukuran aslinya sejarak lebar dari hebel dimulai dari lantai 17
sampai ke atas pada zona 1. Hal ini disebabkan dari kesalahan dari surveyor untuk
menandai letak void serta kesalahan saat pemasangan bekisting. Permasalahan ini
mengakibatkan kurangnya ruang untuk peletakkan hebel. Lalu solusinya adalah
dengan memasang tulangan tambahan serta bekisting sesuai dengan ukuran void
tangga dan dilakukan pengecoran tambahan.
117
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
4.) Pada pekerjaan shear wall lantai 16 permukaan dinding tidak rata
dan masih melekat potongan kayu bekisting yang terlihat seperti gambar di
bawah. Hal ini disebabkan kurang diberi minyak pada bekisting serta terlalu
lamanya jarak waktu antara selesai pengecoran dengan pelepasan bekiting
sehingga diperlukan pembobokan secara perlahan dan dilakukan pekerjaan
finishing struktur supaya hasil permukaan dinding lebih baik.
118
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB V
PENUTUP
119
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah:
120
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK APARTEMEN ATLANTA RESIDENCE DEPOK
5.2 Saran
Untuk mencapai proyek yang tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya maka:
121