Disusun Oleh:
Aditya Rivardi Ramadan
41155030180049
Dosen Pembimbing:
Tyas Santri.,ST.,MT
1
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK GEDUNG INFRASTRUKTUR BANDUNG
ADVANCED AND CREATIVE ENGINEERING SPACE
(BASICS)
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Strata (S1) Teknik
Arsitektur
Disusun Oleh:
Aditya Rivardi Ramadan
41155030180049
Mengesahkan,
Bandung,22 Februari 2022
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. atas rahmat dan karunia-
Nya, penyusun dapat menyelesaikan Kerja Praktik ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
sahabatnya, dan umatnya. Laporan Kerja Praktik sebagai salah satu syarat akademis
yang harus ditempuh oleh penulis di Jurusan Arsitektur Universitas Langlangbuana.
Kerja Praktik ini dapat terselesaikan atas do’a bimbingan, dan bantuan dari
berbagai pihak, dengan demikian, penulis menggucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat yang tak
terhingga.
2. Bapak DR. IR. Marcus Gartiwa, MT selaku Dosen Pengampu
Matakuliah Kerja Praktik.
3. Ibu Tyas Santri.,ST.,MT. selaku Dosen Pembimbing.
4. Dosen-dosen di Prodi Arsitektur yang telah membantu penulis.
5. Staf Prodi Arsitektur yang telah memberikan kelancaran pelayanan
dalam urusan akademik.
6. Kepada orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa tiada henti,
semangat, serta dukungan baik moral maupun materi.
7. Teman-teman prodi Arsitektur yang telah bersedia meluangkan
waktunya dan selalu memberikan semangat dan motivasi.
8. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam mendapatkan informasi
baik secara langsung ataupun tidak langsung
3
Penyusun menyadari pada kerja praktik ini masih terdapat kekurangan
mengingat keterbatasan kemampuan penyusun. Oleh sebab itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai bahan
perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata penyusun berharap kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penyusun pada khususnya. Atas segala perhatiannya, penyusun
mengucapkan banyak terima kasih.
4
DAFTAR ISI
5
3.3.1 Data Proyek Gedung Infrastruktur Bandung Advanced And Creative
Engineering Space (BASICS) ........................................................................37
3.3.2 Struktur Organisasi Lapangan .........................................................38
BAB 4 ...........................................................................................................42
PELAKSANAAN PENGAWASAN PROYEK ..............................................42
4.1 Pelaksanaan Pengecoran Secara Bersamaan (Plat Lantai dan Balok) .42
4.1.1 Lingkup Kerja...............................................................................42
4.1.2 Flowchart Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai .............43
4.1.3 Produktivitas Pekerjaan ................................................................43
4.2 Metode Pelaksanaan ................................................................................44
4.3 Manajemen Kualitas ...............................................................................49
4.4Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai ...........................................52
BAB 5 ...........................................................................................................63
5.1 KESIMPULAN .......................................................................................63
5.2 SARAN....................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................65
6
DAFTAR GAMBAR
7
DIAGRAM TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Hadir dan Laporan Larian……………………………….....66
Lampiran 2. Surat Pengajuan Kerja Praktik di PT PP PERSERO........................70
Lampiran 3. Surat Pemberitahuan Kerja Praktik..............................................…71
Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Kerja Praktik...........................................72
Lampiran 5. Kartu Asistensi ................................................................................73
Lampiran 6. Denah site plan .................................................................................74
Lampiran 7. Denah Lantai besemen .....................................................................75
Lampiran 8. Denah Lantai 1 ……….....................................................................76
Lampiran 9. Denah Lantai 2.……... .....................................................................77
Lampiran 10. Denah Lantai 3.…….......................................................................78
Lampiran 11. Denah Lantai 4.……... ...................................................................79
Lampiran 12. Denah Lantai 5.……... .................................................................80
Lampiran 13. Denah Ruang mesin lift ……... ....................................................81
Lampiran 14. Denah Lantai atap…... ...................................................................82
Lampiran 15.Tampak depan…...…... ...................................................................83
Lampiran 16.Tampak Samping kanan…...….......................................................84
Lampiran 17.Tampak Samping kiri….…...….......................................................85
Lampiran 18.Tampak belakang… ….…...….......................................................86
Lampiran 19.potongan A-A…..… ….…...….......................................................87
8
Lampiran 20.potongan B-B…..… ….…...….......................................................88
Lampiran 21.potongan C-C…..… ….…...….......................................................89
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja praktek merupakan salah satu kegiatan kulikuler mahasiswa yang
dilakukan diluar kampus sebagai latihan praktek mahasiswa di industri dan
dilaksanakan secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan
pembentukan profesi.
Pada umumnya kegiatan kerja praktik yang dilakukan pada perusahaan
yang berkaitan dengan arsitektur yang meliputi: kerterkaitan antara gagasan
sebuah desain dengan pelaksanaan, keterampilan teknis yang memadai, dan
proses dalam tahap pembangunan sebuah gedung.
Kegiatan praktik kerja ini dilaksanakan di sebuah Proyek Pembangunan
Gedung LIPI, dengan harapan dapat mengetahui dan mengidentifikasi metode
pelaksanaan konstriksi serta mengetahui bahan material apa saja yang
digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Baru ini, Proyek
Pembangunan Gedung LIPI adalah lokasi yang dipilih.
PT.PP PERSERO merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang konsultan perencanaan & pengawasan yang telah memiliki
pengalaman dalam bidangnya, oleh karenanya PT.PP PERSERO telah
memberikan sebuah kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja
praktik ditempatnya, yang mana penulis dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan serta wawasan yang lebih dalam tentang dunia kerja yang belum
sempat diperoleh pada bangku perkuliahan.
10
1.2 Tujuan Kerja Praktik
1. Agar mahasiswa memahami dan membiasakan diri untuk dapat
beradaptasi dengan lingkungan kerja sehingga lebih siap ketika terjun ke dunia
nyata di kemudian hari
2. Agar mahasisa dapat mengetahui lebih dalam mengenai ilmu konstruksi
gedung yang terarah dan dapat mengembangkan diri dengan cara menambah
wawasan megenai ilmu konstruksi gedung.
3. Agar mahasiswa mendapat pengalaman dan mendapat bayangan akan
pekerjaan di dunia nyata.
4. Melatih keterampilan dan kemampuan, terutama kerja sama dan
komunikasi dalam keterlibatan langsung di dalam Proyek Pembangunan
Gedung LIPI.
1.3 Manfaat Kerja Praktik
a. Mendapatkan ilmu yang tidak didapatkan di perkuliahan
b. Mengetahui bagaimana menerapkan ilmu yang didapatkan di perkuliahan
ketika diterapkan di lapangan
c. Mahasiswa mengetahui gambaran permasalahan dan penanganan teknis
yang timbul pada saat di lapangan
d. Mahasiswa mampu memahami penanganan teknis dan pengendalian
sumber daya proyek secara maksimal efektif dan efisien.
1.4 Metode pengamatan
Adapun metode dalam laporan kerja praktik profesi, yakni sebagai berikut:
a. Metode identifikasi yaitu dengan melihat secara langsung proses
pelaksanaan dilapangan.
b. Metode interview yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pihakpihak
yang terlibat dengan pelaksanaan proyek dilapangan.
c. Metode literatur yaitu digunakan sebagai pengarah dan panduan dalam
penulisan laporan hasil kerja praktik profesi.
1.5 Sistematika Penulisan
11
Adapun sistematika penyusunan laporan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas mengenai gambaran umum isi tulisan, yang meliputi
latar belakang masalah kerja praktik profesi, maksud dan tujuan kerja praktik
profesi, lingkup dan pelaksanaan kerja praktik profesi, serta metode, sistematika
penyusunan laporan kerja praktik.
12
BAB 2
Tinjauan Umum
2.1. Pengertian Proyek
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya
tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya
serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan.
Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek,
maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber
daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron
sehingga tujuan proyek bisa tercapai.
Pengertian proyek menurut beberapa ahli sebagai berikut :
13
2.2 Tujuan Proyek Tujuan
a. Proyek Engineering-Konstruksi
Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari
pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan
konstruksi. Contoh proyek macam ini adalah pembangunan gedung,
jembatan, pelabuhan, jalan raya, fasilitas industri.
b. Proyek Engineering-Manufaktur
Proyek manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan
produk baru hasil dari usaha kegiatan proyek. Kegiatan utamanya
meliputi desainengineering, pengembangan produk (product
development), pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi
dan operasi produk yang dihasilkan. Contoh untuk ini adalah
pembuatan ketel uap, generator listrik, mesin pabrik, kendaraan.
c. Proyek Penelitian Dan Pengembangan
Proyek penelitian dan pengembangan (research and
development) bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan
dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam mengejar
hasil akhir, proyek ini seringkali menempuh proses yang
berubahubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya. Agar tidak
14
melebihi anggaran atau jadwal secara substansial maka perlu
diberikan batasan yang ketat perihal masalah tersebut.
d. Proyek Pelayanan Manajemen
Banyak perusahaan memerlukan proyek semacam ini, Di
antaranya:
• Merancang sistem informasi manajemen, meliputi perangkat
lunak ataupun perangkat keras.
• Merancang program efisiensi dan penghematan.
• Melakukan diversifikasi, penggabungan dan
pengambilalihan. Proyek tersebut tidak membuahkan hasil
dalam bentuk fisik, tetapi laporan akhir.
e. Proyek Kapital
Berbagai badan usaha atau pemerintah memiliki kriteria
tertentu untuk proyek kapital. Hal ini berkaitan dengan penggunaan
dana kapital (istilah akuntansi untuk investasi. Proyek kapital
umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian
material dan peralatan (mesin-mesin), manufaktur (pabrikasi) dan
konstruksi pembangun fasilitas produksi.
f. Proyek Radio Telekomunikasi
Proyek ini dimaksudkan untuk membangun jaringan
telekomunikasi yang dapat menjangkau area yang luas dengan biaya
yang relatif tidak terlalu mahal.
g. Proyek Konservasi Bio-Diversity
Proyek ini berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan.
Salah satu pendekatan yang terkenal ialah aplikasi sistem IPAS
(Integrated Protected Area System ), yaitu menentukan daerah yang
dilindungi atau "protected area", "zona buffer", dan "adjacent 15
area". Aspek yang dijangkau sistem IPAS meliputi sosial, ekonomi,
ekosistem, kependudukan, dan lain-lain. Komponen utama
kegiatannya terdiri dari:
15
Menyusun dan melaksanakan program penyuluhan dan
menyadarkan penduduk yang daerah pemukimannya akan terkena
proyek (tidak harus memindahkan mereka), bahwa proyek berusaha
melestarikan lingkungan dan menaikkan taraf hidup mereka.
• Mengadakan survei "biofisik" (biophysical) dan sosio-
ekonomi.
• Menentukan batas-batas "protected area", "zona buffer", dan
"adjacent area" (zoning, delineation, dan demarkasi).
• Membangun "zona buffer" dan "adjacent area" dengan cara
penghijauan, "agro forestry", konservasi tanah, dan
"community development" seperti pernbuatan jalan dan
jembatan.
16
2.4 Karakteristik Proyek Konstruksi
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan
dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
17
Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan
kehidupan manusia dan kemajuan teknologi. Dalam kategori-
kategori /jenis yang rinci dan tegas, namun secara umum (garis besar)
klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat dibagi menjadi.
18
Syah, M.S., 2004 dalam bukunya “Manajemen proyek - kiat sukses
mengelola proyek” menyatakan dalam manajemen proyek selalu di
ungkapkan bahwa suatu proyek dalam pelaksanaannya harus memenuhi
3 tiga Kriteria, yaitu: ¾ Biaya Proyek, tidak melebihi batas yang telah
direncanakan atau yang telah disepakati sebelumnya atau sesuai dengan
kontrak pelaksanaan suatu pekerjaan. ¾ Mutu Pekerjaan, atau mutu hasil
akhir pekerjaan dan prosescara pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi
standar tertentu sesuai dengan kesepakatan, perencanaan, ataupun
dokumen kontrak pekerjaan. ¾ Waktu Penyelesaian Pekerjaan, harus
memenuhi batas waktu yang telah disepakati dalam dokumen
perencanaan atau dokumen kontrak pekerjaan yang bersangkutan. Untuk
itulah, setiap perusahaan dengan beberapa manajernya yang andal selalu
melakukan langkah antisipasi dengan perencanaan dan pengembangan
sumber daya tenaga dan manajemennya, agar selalu menjadi yang
terdahulu dan terdepan dalam setiap era perkembangan teknologi,
aplikasi teknologi, dan kebutuhan atau tren di masa depan. Dengan
penjelasan seperti diatas, maka tolok ukur sukses atau berhasil
pengelolaan proyek bisa di ringkas menjadi 5 lima poin berikut, yaitu: ¾
Tepat biaya ¾ Tepat mutu ¾ Tepat waktu ¾ Lingkungan kerja yang sehat
dan aman Penerapan K-3 yang konsisten ¾ Semua pihak yang terkait
pelaksanaan proyek puas
19
• Pemilik Proyek
• Konsultan Perencana
• Konsultan Pengawas
• Pelaksana Proyek
Setiap unsur yang terlibat harus dapat berinteraksi dengan baik dan
saling menunjang antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan
wewenang dan fungsinya masing-masing agar sasaran pelaksanaan dapat
tercapai sebagaimana diharapkan.
20
Daftar Jabatan dalam Struktur Organisasi Proyek
Sumber : https://www.pengadaan.web.id/2020/03/struktur-organisasi-
proyek.html
21
2. Site Engineer
Tugas dan tanggung jawab dari Site Engineering adalah:
22
• Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang akan dimasukkan ke dalam
monthly certificate (MC) atau laporan bulanan.
• Memeriksa kualitas bahan material yang akan digunakan agar sesuai
dengan spesifikasi yang terdapat di dalam dokumen kontrak.
• Membuat laporan bulanan dari hasil pengendalian kualitas untuk
mendukung data kuantitas setiap bulannya.
• Mengikuti petunjuk teknis dan perintah dari site manager dalam
setiap item pekerjaan.
• Memeriksa semua data tentang kendali mutu terhadap bahan material
yang digunakan.
• Melakukan pengujian terhadap komposisi material yang akan
dipergunakan.
6. Drafter
Tugas dan tanggung jawab dari Drafter adalah:
23
• Membantu pelaksanaan kegiatan dalam mempersiapkan proses serah
terima khususnya terlibat dalam hal pelaporan jenis dan kuantitas
hasil akhir pelaksanaan kerja kontraktor secara menyeluruh.
8. Staff Akutansi
Tugas dan tanggung jawab dari Staff Akutansi adalah :
• Membuat dan menyusun buku kas umum beserta buku penunjangnya,
termasuk mengelola kas kecil.
• mengolah data yang bersifat kearsipan yang menyangkut dengan
pembukuan.
• Bertanggung jawab atas kas proyek yang diamanatkan oleh pimpinan
proyek.
• Membuat laporan periodik mengenai penerimaan, penyimpanan, dan
pengeluaran serta bertanggung jawab sepenuhnya atas pengolahan
keuangan proyek.
• Membuat dan menyusun Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pembangunan (SPJP)
9. Administrasi dan Umum
Tugas dan tanggung jawab Administrasi dan Umum adalah :
24
• Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Mekanikal Bangunan
• Merancang dan menerapkan modifikasi peralatan secara cost-
effective
• Membahas dan memecahkan masalah kompleks dengan departemen
manufaktur, sub-kontraktor, supplier dan pelanggan
• Mengelola proyek dengan menggunakan prinsip rekayasa dan teknik
25
13. Supervisor
14. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab dari Surveyor adalah :
26
• Mewakili perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pihak luar
seperti Owner, MK, dan Konsultan.
• Melengkapi semua kebutuhan operasional termasuk seluruh
dokumen pada internal perusahaan demi kelancaran kerja perusahaan
secara menyeluruh.
• Bertanggung jawab dalam mendata, memelihara dan merawat seluruh
aset perusahaan yang telah dibeli.
27
Tugas dan tanggung jawab dari Safety Supervisor dan SHE adalah :
28
c. Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap
hal yang tidak memenuhi ketentuan dalam kontrak.
d. Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun
gambar.
2. Kewajiban dan tugas konsultan pengawas :
a. Pengolahan dan pengawasan mencakup
• Pengesahan sub kontraktor dan sub pemborong
meliputi kemampuan teknis, keuangan, dan
administrasi yang bersangkutan.
• Menetapkan, menyediakan, dan mengkoordinir
tenaga ahli yang khusus.
• Meminta keputusan arsitek perencana yang
menyangkut perubahan arsitektural yang perlu
dilakukan.
• Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang
jelas dalam rancangan dan perencanaan.
b. Pengawasan administrasi
• Menyelenggarakan surat-menyurat yang berkaitan
dengan pelaksanaan proyek.
• Membuat laporan berkala mengenai kegiatan
pembangunan kepada pemberi tugas.
• Mencatat dan menghitung pekerjaan ataupun
pengurangan pekerjaan.
• Pengawasan teknik menjalankan pelaksanaan
kualitas, bahan, peralatan, tenaga, hasil pekerjaan,
waktu, serta cara-cara pelaksanaan sesuai dengan
perjanjian pemborong.
3. Wewenang konsultan pengawas :
a. Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan
terhadap bahan dan peralatan.
b. Melakukan penilaian prestasi kerja kontraktor.
29
c. Membatalkan pembelian dan mencabut pekerjaan dari
tangan pemborong, menyerahkan persetujuan
pekerjaannya pada pemborong lain tanpa
pemberitahuan kepada pemilik proyek.
d. Memberitahukan persetujuan, menolak atau
mengadakan perubahan terhadap rencana kerja yang
telah dibuat kontraktor.
e. Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai
dengan apa yang diminta.
2.8.3 Lingkup Pekerjaan Konsultan Pengawas
a. Time Schedule Pekerjaan
Pada suatu proyek, pihak pengawas diberikan waktu
oleh pemilik proyek untuk menyelesaikan proyek dalam
waktu yang telah ditentukan. Untuk dapat mengendalikan
serta mengontrol suatu proyek ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya,maka dibuat time schedule dan diagram
kurva S.
Time schedule merupakan rencana waktu yang
digunakan untuk memulai kegiatan pembangunan sampai
bangunan tersebut selesai dibangun, di mana ini menjadi
pedoman bagi kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
sehari-harinya agar pekerjaan berjalan lancar dan efisien.
Data yang diperlukan untuk menyusun time schedule adalah
sebagai berikut :
• Gambar konstruksi dan arsitekturnya.
• Peraturan dan syarat sesuai bestek.
• Situasi proyek.
• Waktu yang tersedia.
• Jenis pekerjaan.
• Material dan alat yang tersedia serta jumlah tenaga kerja
dan ahlinya.
30
Data pelaksanaannya memiliki dua time schedule
yang didalamnya terdapat diagram kurva S :
• Diagram kurva S rencana, yaitu diagram kurva S dari
prosentase pekerjaan yang direncanakan untuk dicapai
setiap minggunya.
• Diagram kurva S pelaksanaan, yaitu diagram kurva S
dari prosentase pekerjaan yang dilaksanakan setiap
minggunya.
Faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun time
schedule, yaitu :
• Kemampuan untuk kebutuhan tenaga manusia.
• Peralatan dan fasilitas.
• Urut-urutan pekerjaan dan waktu pelaksanaan.
• Material yang dibutuhkan.
• Biaya yang tersedia.
• Man power schedule.
Adapun tujuan dari pembuatan time schedule adalah :
• Untuk mencapai waktu pelaksanaan yang telah diatur
dengan efektif dan efisien.
• Untuk mencapai urut-urutan pekerjaan dan penyediaan
tenaga dan bahan secara sistematis.
• Untuk mencapai hasil fisik.
Sedangkan fungsi time schedule adalah :
• Sebagai pegangan bagi kontraktor.
• Sebagai sarana pengaturan pelaksanaan pekerjaan.
• Sebagai sarana pengontrol / pengendali terhadap
pencapaian prestasi dan penentuan sanksi.
31
2.8.4 Pelaksanaan Pengawasan Pekerjaan
Pelaksanaan pengawasan pekerjaan pada suatu proyek
adalah sebagai berikut :
a. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas, serta laju pencapaian volume.
b. Mengawasi pekerjaan serta produknya.
c. Mengawasi ketepatan waktu dan biaya konstruksi.
d. Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di
lapangan untuk memecahkan permasalahan yang timbul
selama pekerjaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat di lapangan secara berkala.
f. Menyusun dan mengevaluasi daftar kekurangan-
kekurangan dan cacat pekerjaan selama masa pemeliharaan.
g. Mengkoordinasi pengadaan dua set gambar sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan yang disiapkan oleh kontraktor.
32
• Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
c. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga
ahli professional pengawasan yang terlibat.
33
BAB 3
34
dikuatkan dengan Akta No. 78 tanggal 15 Maret 1973. Kegiatan usaha inti
perusahaan ini adalah di bidang jasa konstruksi.
5. 1991- 2002
Selama lebih dari 5 (lima) dekade, PT PP (Persero) telah menjadi
pemain utama dalam bisnis konstruksi nasional, berbagai mega proyek
nasional dikelola dan dikerjakan PT PP (Persero). Pada 1991, PT PP
(Persero) menempuh diversifikasi kegiatan usaha, yakni properti dan realti,
di antaranya usaha sewa ruang kantor di Plaza PP dan pengembangan usaha
realti di kawasan Cibubur. Selain itu, PT PP (Persero) juga membentuk
beberapa anak perusahaan dengan menggandeng mitra dari dalam dan luar
negeri di antaranya PT PP-Taisei Indonesia Construction, PT Mitracipta
Polasarana dan PT Citra Waspphutowa.
6. 2004
PT PP (Persero) melaksanakan program EMBO (Employee
Management Buy Out), yaitu pembelian Saham Negara Republik Indonesia
untuk program kepemilikan saham oleh karyawan dan manajemen, dalam
hal ini diwakili oleh Koperasi Karyawan Pemegang Saham PT PP
(KSPSPP). Pelaksanaan program EMBO tersebut telah mendapatkan
persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 64 Tahun 2003 tentang Penjualan
Saham Milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pembangunan Perumahan tanggal 31 Desember 2003.
Perjanjian jual beli saham tersebut dilakukan antara Pemerintah Negara
Republik Indonesia dan KKPSPP secara notarial pada 9 Februari 2004.
Dengan pelaksanaan program EMBO tersebut, terjadi perubahan
kepemilikan saham Perseroan menjadi RI sebesar 51% dan KKPSPP
sebesar 49%.
7. 2009
Pada tahun ini, Perseroan melaksanakan program Penawaran
Umum Perdana Saham kepada masyarakat (Initial Public Offering/IPO).
Pelaksanaan program IPO PT PP (Persero) Tbk telah mendapatkan
persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 76 tahun 2009 tentang Perubahan
35
Struktur Kepemilikan Saham Negara melalui Penerbitan dan Penjualan
Saham Baru pada PT PP (Persero) tanggal 28 Desember 2009.
8. 2010
Seiring dengan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Struktur
Kepemilikan Saham Negara, maka pada 9 Februari 2010 Perseroan telah
memenuhi kewajiban pencatatan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak
tanggal tersebut, saham PT PP (Persero) Tbk secara resmi telah tercatat dan
dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
9. 2011
Perseroan berhasil menyelesaikan proyek investasi pertama, yaitu
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan daya 65 megawatt di
Talang Duku, Sumatera Selatan. Proyek yang diresmikan oleh Direktur
Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada Oktober 2011 ini turut memberikan
kontribusi kebutuhan listrik selama berlangsungnya SEA Games di
Palembang. Dengan demikian, PT PP (Persero) Tbk kembali menempuh
diversifikasi kegiatan usaha, yakni Engineering, Procurement &
Construction (EPC) dan investasi.
10. 2012
Perseroan dipercaya untuk mengerjakan berbagai proyek
infrastruktur di Indonesia di antaranya New Tanjung Priok dengan nilai
kontrak Rp8,2 triliun, salah satu mega proyek PT PP (Persero) pada tahun
ini. Selain itu, Perseroan juga menangani pembangunan 7 (tujuh) bandar
udara selama 2012. Perusahaan melakukan berbagai aksi korporasi baik
finansial maupun operasional, seperti proses obligasi yang dilakukan pada
penghujung 2012.
11. 2011
Guna mendukung perkembangan bisnis pada 2013, Perseroan telah
melakukan berbagai aksi korporasi baik secara finansial maupun
operasional, di antaranya Penawaran umum berkelanjutan Obligasi,
Akuisisi PT PP Dirganeka menjadi PP Pracetak, spin-off Divisi Properti,
pembukaan cabang 8 di Sulawesi, Perubahan Visi Misi dan Budaya
Perusahaan serta rencana akuisisi PT Prima Jasa Aldo Dua.
12. 2014
36
Akuisisi PT Prima Jasa Aldo Dua menjadi PT PP Peralatan.
Persiapan Perusahaan melakukan aksi Korporasi melalui Persiapan Obligasi
berkelanjutan Tahap II.
13. 2015
PT PP Properti Tbk melakukan penawaran umum perdana pada
tanggal 19 Mei 2015. Hal ini menandai dicatatkannya saham anak
perusahaan PT PP (Persero) Tbk dan diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia. Selain itu PT PP (Persero) Tbk juga mengeluarkan obligasi tahap
2 senilai Rp300 miliar.
14. 2016
Aksi Korporasi, Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 2,25
triliun, dan Spin Off 2 (dua) Divisi Bisnis menjadi Anak Perusahaan, Divisi
Bisnis Energi Menjadi PT PP Energi dan Divisi Bisnis Infrastruktur menjadi
PT PP Infrastruktur.
Sumber :
a. Data Umum
37
• Nama Pekerjaan : Gedung Infrastruktur Bandung Advanced
And Creative Engineering Space (BASICS)
• Lokasi : Jl. Sangkuriang, Komplek Lipi Gd. 20, Jl.
Cisitu Lama, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa
Barat 40135.
• Unit : LPSE Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
• Anggaran : APBN 2021 APBN 2022
• Nilai Pekerjaan : -
• Kode Tender : 2638362
• Nama Tender : Pembangunan Infrastruktur Bandung
Advanced Science and Creative Engineering Space (BASICS)
(Paket 3)
• Waktu Pelaksanaan : 9 Februari 2021
• Tahun Anggaran : 2021
Sumber : https://www.ptpp.co.id/about/organization-structure
Secara garis besar tugas / jobdesk dari setiap orang dapat diuraikan sebagai
berikut :
39
pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan, mempelajari
perencanaan mutu yang dipakai pada pekerjaan, menyiapkan
laporan terkait pengendalian dan pemeriksaan mutu serta
memeriksa dan menjaga kualitas pekerjaan dari subkontraktor
agar sesuai dengan spesifikasi teknis yang berlaku.
d. HSEO ( Healthy and Safety Environment Officer ),
mengidentifikasi dan melakukan pemetaan potensi bahaya
pada lingkungan kerja, membuat program yang berkaitan
dengan K3.
e. SEM ( Site Engineering Manager ), bertugas merangcang
metode pelaksanaan, merancang gambar kerja ( Shop
Drawing ), perencanaan jadwal pelaksanaan, jadwal bahan,
jadwal peralatan, perencanaan mutu, perencanaan cash flow,
pemilihan subkontraktor dan safety plan.
f. SOM ( Site Operation Manager ), betugas melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik teknis maupun
keuangan sebagaimana disiapkan oleh unit engineering,
membina dan melatih ketrampilan para staf, tukang, dan
mandor, mengkoordinasikan para kepala pelaksana (General
Superintendant) dalam mengendalikan dan mengontrol
pekerjaan para mandor dan subkontraktor.
g. SAM ( Site Administration Manager), bertugas untuk
menyiapkan urusan administrasi penagihan kepada pemilik
proyek, melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal
(media pembukuan), melakukan verifikasi seluruh dokumen
transaksi pembayaran, mengurus masalah perpajakan dan
asuransi, dll.
h. SAK, bertugas untuk membatu site administration manager
dalam menyiapkan berkas-berkas administrasi yang
diperlukan dalam suatu proyek seperti laporan keuangan,
laporan bobot prestasi proyel, laporan pergudangan, mengisi
data kepegawaian, membuat dan melakukan verifikasi bukti
pekerjaan yang akan dibayar oleh pemilik proyek.
i. POP ( Pengendalian Oprasional Peralatan), bertugas untuk
melakukan pembelian dan sewa alat berat sesuai dengan
tingkatan proyek dengan mengkoordinasi penggunaan alat
berat serta membuat jadwal pengoprasian alat berat yang akan
digunakan dalam proyek.
40
j. QS ( Quantity Surveyor ), bertugas untuk menghitung volume
pekerjaan, merekomendasikan cost control melalui
perhitungan volume pekerjaan, melakukan quality check,
melakukan pengecekan apabila ada perubahan dalam gambar
kerja.
k. SP Ars, bertugas untuk mengumpulkan dan mengolah data
dan informasi lapangan, memberi input terhadap design
arsitektural yang dihasilkan dan bertanggung jawab atas hasil
perencanaan pada bidangnya.
l. SP ME, bertugas untuk mengumpulkan dan mengolah data
dan informasi lapangan, mengadakan review dan diskusi
sesuai dengan bidang terkait, memberi input terhadap design
mekanikal dan elektrikal yang dihasilkan dan bertanggung
jawab atas hasil perencanaan pada bidangnya.
m. Surveyor, bertugas untuk membantu kegiatan survey dan
pengukuran tipografi lapangan, menyusun & menggambar
data-data lapangan, mengawasi survey lapangan yang
dilakukan kontraktor, melakukan survey dan penyelidikan
tempat-tempat lokasi yang akan dikerjaan untuk pekerjaan.
n. Drafter, tugas dari seorang drafter yaitu membuat gambar
pelaksanaan / shop drawing, membuat pemodelan bangunan
sesuai dengan rencana, membuat gambar akhir pekerjaan / as
built drawing, serta menyesuaikan shop drawing dengan
gambar dari perencana.
41
BAB 4
42
4.1.2 Flowchart Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai
43
4.2 Metode Pelaksanaan
Supaya pekerjaan pengecoran balok dan pelat lantai dapat dilakukan
sesuai rencana, maka diperlukan shop drawing sebagai acuan bagi pelaksana
dalam memberikan arahan kepada pekerja lapangan dalam melakukan setiap
bagian pekerjaan. Adapun ilustrasi denah balok dan pelat dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
A. Persiapan Cor
Pengecoran
C.Pemadatan Cor
46
tanpa cold joint.Adapun ilustrasi pemadatan cor dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
E. Curing Beton
47
Adapun ilustrasi curing beton dapat dilihat pada
gambar dibawah ini
Alat
• Theodolite
• Tower Crane & Bucket
• Sling Baja
• Vibrator
• Trowel
• Jidar
Material
• Beton Readymix
• Calbond
• Kawat Ayam
• Semen
• Pasir
• Besi Tulangan
• Air
• Kayu
• Multiplek
48
• Paku
• Beton Readymix
• Calbond
• Kawat Ayam
B. Quality Control
49
C. Quality Target
D. Test Plan
1. Concrete Test
2. Slump Test
Tujuan pengujian slump adalah dengan mendapatkan data tentang :
50
a. Kekentalan beton
b. Faktor air semen Adapun ilustrasi slump test dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
51
4.4Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai
Penentuan Elevasi Pelat Lantai
Penentuan elevasi balok dan pelat lantai harus dilakukan secara cermat dan
teliti, agar menghasilkan elevasi yang sama. Penentuan ini dilakukan dengan
mengukur dari kolom atau dinding yang telah di-marking terlebih dahulu.
Berikut urutan untuk menentukan elevasi balok dan pelat lantai:
1. Buat marking (garis pinjaman) setinggi 1 meter pada kolom
menggunakan meteran yang diukur dari tinggi elevasi lantai.
2. Kemudian digunakan waterpass untuk membuat marking pada
beberapa kolom lainnya, di mana kolom yang telah di-marking
tersebut akan digunakan sebagai titik koordinat untuk
mengukur dan mengecek elevasi balok dan pelat lantai.
3. Dari marking tersebut, waterpass diletakkan di posisi yang
sesuai untuk mengecek elevasi balok dan pelat lantai, kemudian
diukur ketinggian elevasi dasar bekisting balok dan pelat lantai.
4. Dari dasar balok dan pelat lantai tersebut diukur ketinggian
balok dengan menambahkan nilai ketinggian marking dengan
tinggi balok untuk bacaan yang dibaca pada waterpass.
Pemasangan Scaffolding
52
yang akan digunakan, kemudian pelaksanaan pembuatan bekisting
pelat lantai dapat dilakukan. Berikut urutan pemasangan scaffolding:
53
a. Pembuatan bekisting disesuaikan dengan gambar yang
telah direncanakan.
b. Pemasangan bekisting dengan tepat dan sudah diperkuat,
sesuai dengan design dan standard yang telah ditentukan.
c. Pasang papan plywood bekisting secara lurus dan harus
rapat dengan papan yang lain agar kedap air.
d. Papan plywood disambung dengan menggunakan paku.
Pembesian
54
3. Untuk mendapatkan jarak tertentu antara tulangan atas dan bawah
dipasang tulangan kaki ayam yaitu potongan besi yang dipotong
sedemikian rupa sehingga dapat menjaga jarak antara tulangan atas
dengan tulangan bawah pelat.
Proses Pengecoran
1. Sebelum dicor antara beton baru dan beton lama diberi calbond
(lem beton) terlebih dahulu agar beton saling mengikat.
2. Beton dari truk ready mix di alirkan ke concrete pump.
3. Dari concrete pump beton ready mix akan dipompa dan dialirkan
ke elemen struktur yang akan dicor. Pompa dapat disesuaikan
55
dengan cara disambung atau dilepas, serta terdapat pemutar pipa
sehingga penuangan beton dapat dilakukan secara merata.
4. Segera setelah beton di tuang, maka beton diratakan dengan
penggaruk agar beton dapat tersebar secara merata. Setelah itu,
akan dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator.
5. Pemadatan beton dilakukan untuk mengeluarkan udara yang
terperangkap dalam beton sehingga beton dapat menjadi lebih padat
dan menghasilkan mutu beton yang baik. Pemadatan tidak boleh
terlalu lama untuk menghindari terjadinya bleeding, biasanya
pemadatan tidak boleh dilakukan lebih dari 30 detik.
6. Setelah beberapa saat, maka permukaan beton akan diratakan dan
diperhalus menggunakan papan kayu
sumber : dokumentasipribadi
56
Pembongkaran Bekisting
Sumber : http://kartinihalief.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/87202/Jurnal+3+-
+1+dari+2.pdf
Perawatan
57
4. Menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi
penguapan air dan dibasahi secara berkala.
5. Menggunakan material khusus untuk perawatan beton
sepertcuring compound.
Sumber : https://lauwtjunnji.weebly.com/curing-beton.html
4.3.1 Definisi
Mockup adalah sebuah media visual yang akan menampilkan preview dari
konsep desain yang akan kita buat. Sebagai contoh, saat kita mendesain
sebuah rumah terkadang desainnya masih sulit dibayangkan bentuk
visualnya saat menjadi bangunan.
58
Dari pengertian mockup di atas, dapat kita simpulkan beberapa fungsi
dari mockup itu sendiri.
-Menghemat biaya karena kita tidak perlu mencetak desain hanya untuk
sebagai contoh.
59
4.4 MONITORING PROYEK
Monitoring proyek adalah jasa yang bisa diberikan penilai publik di luar
jasa penilaian. Sederhananya, monitoring proyek mengawasi semua
tugas dan mengawasi kegiatan proyek untuk memastikan proyek
dilaksanakan sesuai rencana. Monitoring proyek adalah jasa yang bisa
diberikan penilai publik di luar jasa penilaian. dan itu diatur di PMK 228
tahun 2019. Namun, banyaknya pembangunan infrastruktur di
Indonesia, peluang itu belum banyak yang bisa tergarap.
Monitoring proyek, bukan hanya untuk memenuhi persyaratan rencana
manajemen proyek. Monitoring proyek sejatinya untuk memantau
pelaksanaan proyek, untuk membantu manajer proyek dan tim untuk
meramalkan risiko dan hambatan bila tidak di tangani dengan baik, bisa
menggagalkan proyek itu sendiri. Monitoring proyek ini juga penting
untuk memantau manajer proyek, misal dalam mengambil keputusan
tanpa data yang diverifikasi, yang membuat tindakan itu membuat tidak
efisien atau membuang waktu dan sumber daya. Itu alasannya
monitoring proyek menjadi penting memantau proyek yang dilakukan
secara rutin, menggunakan data benar untuk membuat keputusan tepat.
Berikut Monitoring Pekerjaan Plat Lantai
60
sumber : dokumen pp
sumber : dokumen pp
sumber : dokumen pp
61
sumber : dokumen pp
62
BAB 5
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan kegiatan Kerja Praktik selama 3 bulan di Proyek
Pembangunan Gedung Infrastruktur Bandung Advanced And Creative
Engineering Space (BASICS) yang berlokasi di Jl. Sangkuriang, Komplek Lipi
Gd. 20, Jl. Cisitu Lama, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat
40135. Memberikan banyak hal yang dapat penulis pelajari. Tentunya
pengalaman selama kegiatan Kerja Praktik sangat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan, wawasan, serta penerapan ilmu yang didapat selama perkuliahan.
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan di proyek, penulis mengambil
kesimpulan yaitu:
a. Pada proyek Gedung Infrastruktur Bandung Advanced And Creative
Engineering Space (BASICS) Bandung ini, konstruksinya telah
terlaksana dengan baik, kerjasama tim yang baik, pengawasan yang
tepat, manajemen orang, alat dan material yang baik. Terbukti dengan
progress bulanan tidak pernah defisit.
b. Pelaksanaan praktik kerja ini memberikan pengalaman baru bagi
penulis sebagai mahasiswa, dimana ada banyak wawasan yang penulis
dapatkan di lapangan namun tidak didapatkan dalam kelas perkuliahan,
akan sangat berguna unutk bekal ilmu di dunia pekerjaan nanti.
c. Pada proyek Gedung Baru Rumah Sakit Hermina Arcamanik jenis
pondasi yang digunakan adalah Bore Pile.
d. Koordinasi serta komunikasi yang baik oleh pihak kontraktor, konsultan
perencana, konsultan pengawas dan owner terjalin dengan cukup baik,
hal ini dibuktikan dengan adanya pertemuan dan kunjungan yang
dilakukan setiap akan membahas kemajuan dan hambatan selama
proses pekerjaan.
e. Secara umum, metode pelaksanaan di proyek ini menggunakan alat
berat, baik pengerjaan struktur vertikal maupun struktur horizontal.
63
5.2 SARAN
Saran dari penulis atas kekurangan yang terdapat pada proyek
Pembangunan Gedung Infrastruktur Bandung Advanced And Creative Engineering
Space (BASICS) yaitu:
a. Dikarenakan saat praktik berbarengan dengan pandemi COVID 19,
saran penulis adalah pihak HSE lebih tegas dalam menerapkan
protokol kesehatan baik di lapangan maupun di kantor agar tidak
terjadi penyebaran virus di lingkungan proyek.
b. Disarankan pihak HSE lebih tegas terhadap pekerja atau yang
mengunjungi lapangan agar mematuhi peraturan untuk
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan standar
dan tegas terhadap kedisiplinan para pekerja agar tidak banyak
yang melanggar, seperti memakai ADP yang lengap dan sesuai
standar.
64
DAFTAR PUSTAKA
65
TANDA TANDA TANDA
TANGA TANGAN TANGAN
N MAHASISWA DOSEN
PEMBIM PEMBIMBING
NO KEGIATAN TANGGAL DOKUMENTASI
BING
LAPANG
AN
1 WFH 28/Oktober/21
mengerjakan
mockup 3d
interior
selasar lantai
1
2 Mengawas 29/Oktober/21
lapangan
pemasangan
scaffolding
lantai 2
3 WFH 04/November/21
mengerjakan
mockup 3d
interior
ruang tamu
lantai 1
4 Tahap 05/November/21
lapangan
pengecoran
lantai 2
5 WFH 10/November/21
mengerjakan
mockup 3d
interior
ruang
computer
lantai 2
6 Pemasangan 12/November/21
dan
pengecoran
plat lantai
lantai 3
66
7 Modeling 19/November/21 -
eksterior
kanopi
Gedung 2
8 Pemasangan 26/November/21
scaffolding
lantai 4
9 WFH 02/Desember/21 -
mengerjakan
mockup 3d
interior
pengerjaan
dinding
10 Tahap 03/Desember/21
persiapan
pengecoran
lantai 4
11 WFH 09/Desember/
mengerjakan 21
mockup 3d
interior
ruang
resepsionis
12 Pengecoran 10/Desember/21
kolom lantai
4
67
13 WFH 16/Desember/21
mengerjakan
mockup 3d
interior
ruang rapat
14 Membuat 22/Desember/21 -
furniture
meja
15 Pengerjaan 24/Desember/21
tahap lantai
5
16 WFH 30/Desember/21
mengerjakan
mockup 3d
desain
interior
ruang
fotocopy dan
ruang atk
lantai 4
17 Mengerjakan 03/Januari/22 -
mockup 3d
desain
interior
ruang rapat
lantai 5
18 Tahap 04/Januari/22
pemasangan
ACP
68
19 Mengerjakan 05/Januari/22 -
mockup 3d
desain
interior
lantai 5
20 Tahap 06/Januari/22
pengecekkan
21 Membantu 07/Januari/22 -
mengerjakan
laporan
administrasi
22 Mengerjakan 10/Januari/22 -
mockup 3d
desain
interior
bagian
lighting
23 Monitoring 14/Januari/22
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89