Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebelum seorang mahasiswa yang nantinya akan memasuki sebuah dunia kerja
yang sesungguhnya, setiap dari pribadi mahasiswa harus memiliki kesiapan, kesigapan,
dan ketrampilan dalam bekerja, hal tersebut dimaksudkan untuk menjadi seseorang yang
memiliki sebuah keahlian dibidang kerjanya sendiri, oleh karena hal tesebut maka tidak
salah mayoritas Universitas di Indonesia menetapkan mata kuliah Kerja Praktek Sebagai
mata kuliah wajib yang harus diambil oleh para mahasiswa yang telah merasa bahwa
dirinya telah siap terjun ke fase percobaan dunia kerja.
Pada fase percobaan dunia kerja atau sering disebut sebagai kerja praktek ini para
mahasiswa akan mendapatkan ilmu yang tidak diajarkan oleh para pengajar di kampus,
begitu juga dengan Program Studi Arsitektur mata kuliah kerja praktek ini sangat
membantu dalam persiapan seorang mahasiswa masuk kedunia kerja yang
sesungguhnya, kita tahu bahwa arsitektur merupakan ilmu yang sangat kompleks
keberadaannya, maka sangatlah penting bagi para mahasiswa tidak hanya untuk sekedar
tahu teori tanpa menerapkannya, pada mata kuliah ini juga kita akan berhadapan
langsung dengan Arsitek yang sudah Ahli dalam bidangnya. Jadi hal itu patut
dimanfaatkan untuk mendapatkan ilmu dari beliau sebanyak mungkin.
Pada Universitas Udayana, mata kuliah Kerja Praktek ini dibedakan meliputi
bidang perencanaan dan bidang pelaksanaan, kedua bidang Kerja Praktek ini
mengajarkan bagaimana sebuah proses lahirnya sebuah desain dan juga bagaimana
melaksanakan desain tersebut dilapangan.
Kerja praktek bidang perencanaan merupakan salah satu bidang yang dapat
diambil oleh para mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang baru
dalam sebuah perencanaan ( bagaimana desain tersebut dapat ada ). Tentunya untuk

1
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

melaksanakan Kerja Praktek bidang perencanaan, mahasiswa diwajibkan untuk mencari


secara mandiri Konsultan Arsitektur yang bergerak murni dibidang perencanaan, baik
konsultan tersebut berskala besar maupun berskala kecil, salah satunya yakni PT.
Archimetriz yang dinaungi oleh seorang arsitek professional yang bernama I Putu
Swantara, ST, beliau merupakan seorang arsitek yang cukup terkenal di Bali, maupun
diluar bali, karya karya dari beliau memiki keunikan sendiri yakni sama seperti PT.
Archimetriz sendiri, semua desain yang beliau buat tidak akan pernah memiliki sebuah
kesimetrisan, hal tersebut merupakan ciri khas dari biro Konsultan ini.
Pertimbangan untuk pemilihan PT. Archimetriz yakni dilatar belakangi oleh
pengalaman biro Konsultan ini dalam bidang perencanaan yang luar biasa dan sudah
sangat dipercaya yakni salah satunya adalah “Ibu Cheppy Home and Gallery” di
Seminyak Bali.
Untuk mendalami proses desain yang dilakukan oleh PT. Archimetriz dalam
proses perencanaan desain dari “Ibu Cheppy Home and Gallery”. Maka akan disusun
dalam Laporan Kerja Praktek ini.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah:
1. Bagaimana manajemen k e r j a d a n m a n a j e m e n o r g a n i s a s i p a d a S tudio
serta apa saja tugas, wewenang, dan tanggung jawab PT. Archimetriz sebagai
konsultan perencana?
2. Bagaimana proses yang dilakukan oleh Konsultan Perencana PT.
Archimetriz Arsitek untuk memperoleh suatu pekerjaan, khususnya pada proyek
perencanaan “Ibu Cheppy Home and Gallery” ?
3. Siapa saja yang terlibat dalam proyek perencanaan “Ibu Cheppy Home and
Gallery” ?
4. Bagaimana tahapan dalam pelaksanaan proyek perencanaan “Ibu Cheppy Home
and Gallery” oleh Konsultan Perencana PT. Archimetriz Arsitek, ditinjau dari
aspek teknis maupun non teknis?

2
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktek perencanaan yang dilakukan di PT.Archimetriz,
yakni antara lain :

1. Mengetahui bagaimana manajemen studio dan manaj emen organisasi


pada studio serta apa saja tugas, wewenang, dan tanggung jawab PT.
Archimetriz Arsitek sebagai konsultan perencana.
2. Mengetahui proses yang dilakukan oleh Konsultan Perencana PT.
Archimetriz Arsitek untuk memperoleh suatu pekerjaan, khususnya pada
proyek perencanaan “Ibu Cheppy Home and Gallery”
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat dalam proyek perencanaan “Ibu Cheppy
Home and Gallery”
4. Mengetahui tahapan dalam pelaksanaan proyek perencanaan “Ibu Cheppy
Home and Gallery” oleh Konsultan Perencana PT. Archimetriz Arsitek,
ditinjau dari aspek teknis maupun non teknis

1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diaharapkan dalam penulisan laporan Kerja Praktek
perencanaan ini, antara lain:

1. Untuk Mahasiswa
a. Menambah pengalaman mahasiswa dalam menjalani fase percobaan
dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Mampu bekerja sama dalam sebuah konsultan perencana ataupun
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam menyelesaikan proyek.
c. Dapat membandingkan dan menerapkan ilmu yang didapat saat
perkuliahan dengan kenyataan di dunia kerja.
2. Untuk Dosen
a. Membantu penilaian terhadap kemampuan mahasiswa dalam pembuatan
Laporan Kerja Praktek Perencanaan
b. Menambah pengetahuan mengenai manajemen dalam dunia kerja,
terutama pada bidang perencanaan.
3
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

3. Untuk Masyatakat
Memberikan informasi kepada masyarakat agar mengetahui
mengenai salah satu bidang kerja arsitektur yakni bidang perencanaan, dan
juga memberikan bayangan terhadap masyarakat yang ingin memutuskan
untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi pada program studi
Arsitektur.

1.5. Lingkup dan Batasan


Adapun untuk memperjelas isi laporan akan diberikan lingkup bahasan dan
Batasan dari pembahasan , yakni antara lain

1.5.1. Lingkup
Lingkup pembahasan mahasiswa dalam laporan adalah sebagi
berikut:

1. Tinjauan mengenai konsultan perencana PT. Archimetriz Arsitek,


meliputi :
a. Identitas PT. Archimetriz
b. Status kelembagaan
2. Pembahasan mengenai bagaimana manajemen konsultan perencana
PT. Archimetriz, meliputi manajemen keuangan, manajemen studio,
manajemen administrasi, dan lain-lain.
3. Pembahasan mengenai proyek perencanaan “Ibu Cheppy Home and
Gallery” dari awal hingga selesai
a. Identitas proyek, latar belakang, proses mendapatkan proyek,
dan administrasi proyek.
b. Proses perencanaan proyek, dari tahapan persiapan hingga
penyelesaian gambar-gambar kerja/working drawing
(pembuatan rencana dan detail-detail).

1.5.2. Batasan
1. Batasan Waktu

4
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Penulisan laporan kerja praktek ini sesuai dengan lama waktu


pelaksanaannya di lapangan yaitu selama 12 minggu. Tepatnya dimulai
tanggal 22 Januari 2018 sampai dengan tanggal 22 April 2018,
namun apabila terjadi ketidaksesuaian pada jadwal maka waktu
pelaksanaan dilapangan dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan.

2. Batasan Pengamatan
Batasan kegiatan mahasiswa dalam proses pelaksanaan proyek
yang telah ditentukan yaitu sebagai berikut:
a. Mengetahui manajemen pengelolaan pekerjaan yang
ditetapkan oleh bagian perusahaan kepada masing-masing
karyawan dan juga ikut serta terlibat dalam kerja sebagai
mahasiswa kerja praktek.
b. Ikut mengamati pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai
dengan time schedule proyek selama 3 bulan kerja praktek.
3. Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan penulisan laporan kerja praktek ini secara
garis besar yaitu membahas tentang proyek perencanaan “Ibu Cheppy
Home and Gallery”

1.6. Metode Penulisan


1.6.1. Teknik Pengumpulan Data
1) Data Primer

Merupakan data yang dikumpulkan oleh mahasiswa kerja praktek


langsung dari sumbernya, dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengumpul
data. Data primer ini diperoleh melalui:

a. Wawancara, teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab


kepada pihak-pihak yang terkait dalam proses perencanaan, pihak
yang terkait yakni PT. Archimetriz
5
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

b. Teknik Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui


pengamatan langsung di lapangan serta menghasilkan data input
berupa laporan harian yang memuat urutan pekerjaan yang
dikerjakan selama jam kerja.

2) Data Sekunder

Merupakan data-data yang dikumpulkan oleh pihak lain, yang


kemudian digunakan oleh mahasiswa kerja praktek sebagai pertimbangan
dalam penulisan laporannya. Dalam hal ini mahasiswa kerja praktek
bertindak sebagai pemakai data, data sekunder diperoleh dari:

a) Studi literatur, merupakan teknik pengumpulan data melalui


literatur-literatur atau buku-buku yang berkaitan dengan judul, yaitu
mencari data literatur yang berkaitan dengan perencanaan proyek
rumah tinggal.
b) Internet Browsing, merupakan teknik pengumpulan data melalui
media internet (online).

1.6.2. Teknik Pembahasan


a. Deskriptif
Yaitu memaparkan dan menjelaskan berbagai proses kegiatan
pelaksanaan yang berlangsung pada proyek perencanaan “Ibu Cheppy Home
and Gallery”
b. Komparatif
Yaitu teori-teori yang didapat pada kuliah maupun literatur- literatur
yang ada, digunakan sebagai pembanding pada kenyataan dilapangan.

1.7. Sistematika Penulisan


BAB I – Pendahuluan
Berisikan tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metode penulisan, lingkup dan Batasan pembahasan serta
sistematika penulisan.
6
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

BAB II – Tinjauan Pustaka


Bagian kedua berisikan tentang teori-teori yang mendukung mengenai kerja
praktek dibidang perencanaan. “Ibu Cheppy Home and Gallery”
BAB III – Tinjauan Umum Konsultan dan Proyek
Pada bagian ini berisikan mengenai profil dari perusahaan dan cangkupan
pekerjaan dan organisasi dari pihak perusahaan dan tinjauan umum daripada proyek “
BAB IV – Pembahasan Proyek
Berisi mengenai proses dari perencaan proyek “Ibu Cheppy Home and Gallery”
dari awal hingga selesai.
BAB V – Penutup
Berisi kesimpulan dari hasil kerja praktek selama waktu yang telah ditentukan di
PT. Archimetriz, dan juga berisikan saran yang disampaikan kepada pihak Konsultan,
pihak jurusan dan juga pihak mahasiswa.

7
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

BAB II

TINJAUAN TEORI

Di dalam Bab ini akan membahas tentang teori yang berhubungan dengan konsultan
perencana arsitektur, teori perencanaan gedung dan teori mengenai Rumah dan juga Gallery
yang kemudian digunakan sebagai bahan acuan sekaligus pertimbangan dalam menyusun
laporan Kerja Praktek Perencanaan.

2.1. Konsultan Perencana Arsitektur


Sub bab ini membahas tentang pengertian konsultan perencana arsitektur, ruang
lingkup profesi, persyaratan dan klasifikasi, bentuk badan usaha, hak dan tanggung
jawab, serta cara mendapatkan pekerjaan

2.1.1. Pengertian Konsultan Perencana dan Arsitek


Berikut adalah uraian yang digunakan sebagai pendekatan untuk
mengetahui pengertian dari konsultan perencana tersebut, antara lain sebagai
berikut :
a. Berikut adalah merupakan pengertian arsitek menurut beberapa ahli :
1. Arsitek adalah sebutan ahli yang mampu melakukan peran dalam proses
kreatif menuju terwujudnya tata ruang dan tata massa guna memenuhi
kehidupan masyarakat dan lingkungannya, yang mempunyai latar
belakang atau dasar pendidikan tinggi arsitektur atau yang setara,
mempunyai kompetensi yang diakui sesuai ketentuan Ikatan Arsitek
Indonesia, serta melakukan praktek arsitek. (IAI, 2007:2)
2. Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang
bangun atau ahli lingkungan binaan. Istilah arsitek seringkali diartikan

8
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang


terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi
bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi
aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial.
Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang
arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup
bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan
regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang
ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangunan atau lingkungan
binaan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitek,3 April 2018)
b. Konsultan Perencana : adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan tugas konsultasi dalam bidang perencanaan (planning)
lingkungan, perancangan (designing) bangunan beserta kelengkapannya,
berfungsi membantu pengelola projek untuk melaksanakan pengadaan
dokumen perancangan, dokumen lelang, dokumen pelaksanaan konstruksi
dan memberikan penjelasan pada waktu pelelangan serta memberikan
penjelasan terhadap persoalan-persoalan perancangan yang timbul selama
tahap konstruksi serta bertanggung jawab secara konstruksi kepada pemimpin
projek atau pemimpin bagian projek. (Keputusan Direktur Jenderal Cipta
Karya No. 295/KPTS/CK/1997).
Jadi Arsitek dan konsultan perencana arsitektur adalah 2 hal yang
berbeda tetapi memiliki tugas yang sama yaitu mempunyai tugas/pekerjaan
untuk merancang suatu bangunan sehingga menghasilkan rancangan
bangunan yang bisa difungsikan/digunakan untuk orang/masyarakat. Arsitek
lebih dominan ke orangnya dan konsultan perencana lebih ke perusahaan
yang sudah diakui.

2.1.2. Ruang Lingkup Profesi


Ruang lingkup layanan jasa konsultasi yang diberikan kepada konsultan
perencana mencakup layanan survey, layanan studi makro, layanan studi rinci,
9
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

layanan perancangan dan perencanaan, layanan pengawasan, layanan produksi dan


industri, layanan konsultasi operasi dan pemeliharaan serta rehabilitasi, layanan jasa
informasi, layanan jasa manajemen, penelitian dan pelatihan serta layanan jasa
penasehat. (Departemen Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
2000 : 55).
Suatu konsultan perencana yang qualified umumnya memiliki ruang lingkup
yang jauh lebih luas dari sekedar sebagai perencana atau pembuat dokumen tender
belaka. Pada hakekatnya ruang lingkup profesi konsultan perencana meliputi :
a. Sebagai konsultan perencana (bidang perencanaan) yang meliputi tugas-tugas
sebagai berikut :
1. Persiapan perencanaan yang mencakup penyelidikan, penelitian dan
penilaian mengenai keadaan pada saat perencanaan dan
kebutuhannya, pembiayaan dan tanah bangunan.
2. Pembuatan konsepsi perencanaan, sketsa pendahuluan dan gambar
pra rencana.
3. Pembuatan rencana pelaksanaan yang terdiri dari rancangan
arsitektur, rencana konstruksi, rencana mekanikal dan elektrikal,
rencana sanitasi dan plumbing, rancangan interior, rancangan
landscape, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
b. Sebagai konsultan pengawas memiliki tugas-tugas sebagai berikut :
1. Feasibility study, design requirement serta sebagai pendamping
pemberi tugas selama proses penyelenggaraan pembangunan. Jenis
pekerjaannya meliputi konstruksi, utilitas, interior, eksterior,
planologi dan survey.
2. Pengawasan pembangunan di lapangan baik dari segi teknis
pelaksanaannya maupun administrasinya.
3. Jenis pekerjaannya meliputi bangunan gedung, interior dan
eksterior.

10
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

2.1.3. Persyaratan dan Klasifikasi Konsultan Perencana


Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 95 Tahun 2007 tentang Perubahan
Ketujuh Atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi (buku 8
Pedoman Kualifikasi Seleksi Nasional Pekerjaan Jasa Konsultansi) menyatakan
persyaratan kualifikasi penyedia barang/jasa adalah sebagai berikut :

1. Memiliki ijin usaha jasa konstruksi;


2. Memiliki sertifikat badan usaha;
3. Memiliki sertifikat tenaga ahli;
4. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
5. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana;
6. Dalam hal penyedia jasa akan melaksanakan kemitraan, wajib
mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat
persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan;
7. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki
laporan bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21/pasal23 atau PPN sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir, kecuali untuk perusahaan baru yang
belum berkewajiban untuk melapor;
8. Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman
menyediakan jasa konsultansi termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
penyedia jasa konsultansi yang baru berdiri kurang dari 2 (dua) tahun;
9. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar
hitam di suatu instansi pemerintah;
10. Memilki kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai;
11. Untuk pekerjaan khusus/spesifik/teknologi tinggi dapat ditambahkan
persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang
diperlukan, atau pengalaman tetentu;

11
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

12. Memiliki kemampuan penyediaan fasilitas dan peralatan serta


personilyang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
13. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimiliki;
14. Tenaga ahli yang ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan jasa
konsultasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan bukti
penyelesaian kewajiban pajak;
b. Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasioleh instansi yang berwenang atau yang
lulus ujian negara, atau perguruan tinggi luar negeri yang
ijazahnya telah disahkan/diakui oleh instansi pemerintah yang
berwenang di bidang pendidikan tinggi;
c. Mempunyai pengalaman di bidangnya;
Berdasarkan peraturan lembaga pengembangan jasa konstruksi nomor 12A
tahun 2008 tentang registrasi usaha jasa perencana konstruksi dan jasa pengawas
konstruksi terhadap persyaratan penetapan kualifikasi usaha jasa perencana
konstruksi dan pengawas konstruksi yaitu :

1. Gred 1 ( perseorangan )
- PJBU diri sendiri minimum pengalaman lebih atau sama dengan enam
tahun dan SKA ahli muda.
- Pengalaman enam tahun di proyek konstruksi.
- Batasan nilai dari satu pekerjaan adalah Rp. 0 samapi dengan Rp.
50.000.000
- Mampu Melaksanakan pekerjaan beresiko rendah hingga sedang
dengan teknologi sederhana hingga menengah.
- Memiliki NPWP
2. Gred 2 ( kecil )
- Terdiri dari satu orang

12
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

- Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli
muda dan dapat dirangkap PJBU
- Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli
muda dan dapat dirangkap PJT
- Kekayaan bersih lebih kecil atau sama dengan 200 juta
- Batasan nilai satu pekerjaan 0 sampai Rp. 400 juta rupiah
- Bidang Arsitektur 1 orang dan bidang ME 1 orang
- Mampu melaksanakan pekerjaan beresiko rendah samapi sedang
dengan teknologi sederhana sampai menengah.
3. Gred 3 ( menengah )
- Terdiri dari satu orang
- Pengalaman lebih atau sama dengan enam tahun, minimal SKA ahli
muda dapat dirangkap PJBU
- Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli
muda dan dapat dirangkap PJT
- Pengalaman melaksanakan pekerjaan grid 2 sesuai dengan sub
bidangnya selama tujuh tahun terakhir, dengan total nilai lebih atau
sama dengan 400 juta rupiah
- Kekayaan bersih Rp. 200 juta samapi dengan Rp. Satu milyar rupiah
- Batasan nilai satu pekerjaan adalah lebih dari Rp. 400 juta rupiah
sampai dengan satu milyar rupiah.
- Mempu melaksanakan pekerjaan beresiko sedang dengan teknologi
menengah..
4. Gred 4 ( besar )
- Terdiri dari 1 (satu) orang
- Pengalaman ≥ 8 tahun, minimal SKA ahli madya
- Pengalaman ≥ 6 tahun, minimal SKA ahli muda (sesuai jumlah
bidang)
- Pengalaman melaksanakan pekerjaan Gred 3 sesuai subbidangnya
selama 7 (tujuh) tahun terakhir, dengan total nilai ≥ Rp 1 miliar
13
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

- Kekayaan bersih > Rp 1 miliar


- Batasan nilai satu pekerjaan > Rp 400 juta s.d. tak terbatas
- Mampu melaksanakan pekerjaan beresiko tinggi dan berteknologi
tinggi termasuk pekerjaan dengan biaya dibawah batasan biaya
Grednya.
- Berbadab Hukum PT
-
2.1.4. Kewajiban, Tanggung Jawab, Hak dan Wewenang Arsitek
Menurut buku Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan
Pengguna Jasa berikut merupakan kewajiban, tanggung jawab, Hak serta
wewenang arsitek : (IAI, 2007 : 13 - 15)
1. Kewajiban dan Tanggung jawab Arsitek
Dalam melakukan tugas profesi, maka arsitek mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut :
- Memberikan keahlian dan kemampuannya sesuai dengan
standar kinerja keahlian arsitek bersertifikat.
- Tunduk pada Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi
Arsitek IAI.
- Memahami serta menjunjung tinggi hak atas kekayaan
intelektual seperti diuraikan dalam Pasal 31 buku pedoman ini
dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku khususnya UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.
- Memenuhi syarat-syarat Kerangka Acuan Kerja (KAK)
perancangan yang ditentukan oleh pengguna jasa pada setiap
tahap pekerjaan. Apabila ada syarat-syarat yang tidak dapat
dipenuhi secara teknis maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku, maka arsitek wajib memberitahu dan
menjelaskan kepada pengguna jasa sebelum atau pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, supaya dilakukan perubahan atau
penyesuaian.
14
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

- Mengindahkan, menguasai, dan menerapkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku bagi terlaksanannya
penyelenggaraan konstruksi.
- Melakukan tugas koordinasi pekerjaan perancangan dengan
ahli atau sekelompok ahli atau konsultan lainnya, baik yang
ditunjuk langsung oleh pengguna jasa ataupun oleh arsitek,
agar proses perancangan dapat memenuhi sasaran mutu,
waktu, dan biaya. Ketidaksempurnaan maupun kesalahan
pekerjaan dalam bidang perancangan menjadi tanggung jawab
masing- masing ahli atau konsultan bidang yang
bersangkutan.
- Dalam hal Arsitek mendapat penugasan penuh untuk seluruh
tahapan, wajib melakukan pengawasan berkala atau
pemeriksaan konstruksi, agar konstruksi dilaksanakan sesuai
dengan gambar-gambar rancangan, Rencana Keria dan
Syaratsyarat(RKS), serta ketentuan-ketentuan lain yang
berlaku.

2. Hak dan wewenang Arsitek


Dalam melakukan tugas profesionalnya, maka arsitek
berhak dan berwenang :
- Mendapatkan imbalan jasa atas layanan jasa profesional
yang telah dikerjakan sesuai ketentuan yang berlaku.
- Mendapatkan imbalan jasa tambahan apabila pengguna jasa
melakukan penambahan penugasan atau melakukan
permintaan perubahan rancangan atas rancangan yang telah
disetujui sebelumnya.
- Menolak segala bentuk penilaian estetika atas hasil karyanya
oleh Pengawas Terpadu ataupun oleh Pengguna Jasa.

15
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

- Mengembalikan penugasan yang telah diberikan kepadanya


karena alasan-alasan : Pertimbangan dalam dirinya, Akibat
hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak(force
majeure), Akibat kelalaian pengguna jasa.
- Mengajukan perubahan rancangan dan mengambil tindakan-
tindakan yang dianggap perlu untuk memenuhi persyaratan
konstruksi dan segera menginformasikan kepada pengguna
jasa atas perubahan tersebut, termasuk perubahan waktu dan
biaya yang diakibatan atas jadi beban pihak pengguna jasa.
perubahan tersebut yang akan menjadi beban pihak
pengguna jasa.
- Dalam pengawasan berkala arsitektur, maka arsitek
mempunyai hak dan wewenang untuk:
a. Memerintahkan Pelaksana Konstruksi secara
tertulis melalui Pengawas Terpadu umtuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan persetujuan
tertebih dahulu dari pengguna jasa, dengan syarat
jumlah biaya pekerjaan tambahan tersebut tidak
melebihi biaya yang telah dialokasikan untuk
pekerjaan tersebut, dan atau bdak melebihi biaya
yang dialokasikan untuk pekerjaan tidak terduga,
dan atau tidak melebihi 10% dan biaya konstruksi.
b. Menilai pembayaran angsuran tahap pekerjaan
konstruksi yang telah diselesaikan dan menjadi hak
pelaksana konstruksi, sesuai dengan penilaian
besannya bobot prestasi laksanakan sampai dengan
waktu tertentu, yang kemudian pekerjaan yang
telah di direkomendasikan kepada pengguna jasa
untuk melaksanakan pembayaran angsuran
pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
16
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

2.1.5. Bentuk Badan Usaha Konsultan Perencana di Indonesia


Bentuk-bentuk badan usaha di Indonesia yang bisa untuk
melakukan pekerjaan perencanaan antara lain :

a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha
kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat
membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara
tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa
adanya batasan untuk mendirikannya. Modal perusahaan
berasal dari perseorangan yaitu dari pemilik itu sendiri. Pada
umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil,
terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja
/ buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi
sederhana. Dalam hal ini semua harta kekayaan milik pribadi
menjadi tanggungan dan jaminan dari semua utang perusahaan
perseorangan ini.

Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :

- Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan


- Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan
harta pribadi
- Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan
retribusi
- Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- Keuntungan yang kecil yang terkadang harus
mengorbankan penghasilan yang lebih besar
- Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur
hidup
17
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

- Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

b. Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership


Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki
oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja
sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam
badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan
komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha
persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi
pemerintah yang terkait.

c. Persekutuan Firma (Fa)


Persekutuan firma merupakan suatu bentuk persekutuan bisnis
yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk menjalankan
perusahaan dengan memakai nama bersama yang tanggung
jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
Untuk mendirikan firma, beberapa sekutu bersama - sama
harus membuat satu akte resmi yang didaftarkan pada
kepaniteraan pengadilan negeri dan menggunakannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) ataupun dengan
akte di bawah tangan.

Ciri dan sifat firma :

- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik


wajib melunasi dengan harta pribadi.
- Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi
pemimpin
- Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru
tanpa seizin anggota yang lainnya.
- Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup

18
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

- Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan


firma
- Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
- Mudah memperoleh kredit usaha
d. Komanditer (CV)
Persekutuan komanditer merupakan persekutuan atas
dasar kepercayaan seseorang atau beberapa orang yang
mempercayakan uang atau barang kepada seseorang yang
menjalankan perusahaan. Bentuk usaha ini memiliki dua jenis
sekutu yaitu sekutu komplementer untuk mereka yang
menjalankan dan memimpin perusahaan dan sekutu komanditer
untuk mereka yang tmempercayakan modalnya kepada sekutu
komplementer. Pembagian laba antara sekutu, sesuai dengan
ketetapan yang tercantum dalam akte pendirian. Umumnya
bagian laba dari sekutu komplementer lebih kecil dibandingkan
dengan bagian laba dari sekutu komanditer.

e. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas merupakan organisasi bisnis yang
memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua
orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan
yang ada di dalamnya dengan modal usaha yang terbagi atas
beberapa saham atau lebih. Untuk mendirikan PT / perseroan
terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah
tertentu dan berbagai persyaratan lainnya. Dalam Perseroan
Terbatas, setiap sekutu bertanggung jawab secara terbatas yaitu
menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam setiap saham.
Kreditor pada perusahaan ini tidak dapat menagih langsung
pada pemegang saham, melainkan hanya menagih pada
Perseroan Terbatas sebagai badan hukum. Di dalam PT pemilik
19
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat


menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi
pimpinan.

Ciri dan Sifat PT :

- Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta


pribadi
- Modal dan ukuran perusahaan besar
- Kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik
saham
- Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian
saham
- kepemilikan mudah berpindah tangan
- mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
- keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam
bentuk dividen
- kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan
pemegang saham
- sulit untuk membubarkan PT
- pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak
deviden.
f. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Venootchap/CV)
Persekutuan Komanditer (CV) adalah suatu bentuk
perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-
orang yang bersedia memimpin, Mengatur perusahaan dan
bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya
dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak
bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab
terbatas pada kekayaan yang diikut Sertakan dalam
perusahaan tersebut.

20
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

1. Keanggotaan dalam CV/Partner/Sekutu


Di dalam CV umumnya terdapat dua jenis sekutu
yaitu sekutu Komplementer/Sekutu Pimpinan/General
Partner dan Sekutu Komanditer/Sekutu Terbatas/Limited
Partner. Sekutu Komplementer adalah mereka yang
menjalankan dan memimpin perusahaan dan mempunyai
tanggung jawab tidak terbatas. Sekutu Komplementer
sering juga disebut sekutu pemelihara. Sekutu
Komplementer adalah mereka yang mempercayakan
uangnya pada sekutu komplementer. Sekutu ini
bertanggung jawab terbatas terhadap hutang perusahaan
sebesar modal yang disetorkan. Selain Sekutu Pemimpin
dan Sekutu Terbatas, juga terdapat sekutu - sekutu yang
lainnya, seperti :

- Sekutu Diam (Silent Partner) Sekutu ini tidak ikut aktif


dalam kegiatan perusahaan tetapi diketahui oleh umum,
bahwa mereka termasuk sebagai anggota CV.
- Sekutu Rahasia (Secret Partner)
- Orang-orang yang berada dalam sekutu ini, aktif dalam
perusahaan tetapi tidak diketahui oleh umum bahwa
mereka termasuk anggota CV.
- Dormant (Sleeping Partner) yang merupakan sekutu
yang tidak aktif dalam perusahaan dan tidak diketahui
oleh umum bahwa mereka termasuk anggota CV.
- Sekutu Senior dan Yunior : Keanggotaan sekutu tersebut
umunya didasarkan pada lamanya investasi atau
lamanya bekerja pada suatu perusahaan.
2. Jenis – jenis CV meliputi :
- Persekutuan Komanditer Murni ; umunya hanya
terdapat satu sekutu komplementer.
21
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

- Persekutuan Komanditer Campuran ; bila dalam


persekutuan tersebut terdapat beberapa sekutu
Komplementer.
- Persekutuan Komanditer bersaham merupakan
persekutuan dengan mengeluarkan saham.

2.1.6. Proses Konsultan Perencana dalam Mendapatkan Proyek


Sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 4 tahun 2010, dalam
memperoleh suatu pekerjaan perencanaan, konsultan perencana
mendapatkannya melalui berbagai cara, antara lain :

a. Seleksi Umum : Pelelangan / seleksi umum merupakan metode


pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka
dengan pengumuman secara luas sekurang kurangnya di satu
surat kabar nasional dan/atau satu surat kabar provinsi sehingga
masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat serta memenuhi
kualifikasi dapat mengikutinya.
b. Seleksi Sederhana : Pelelangan / seleksi sederhana merupakan
metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara
terbatas karena ( jumlah penyedia barang/jasa yang diyakini
mampu terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks ) dengan
pengumuman secara luas sekurang kurangnya di satu surat kabar
nasional dan/atau satu surat kabar provinsi dengan
mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini
mampu , guna memberi kesempatan kepada penyedia
barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
c. Penunjukan Langsung : Merupakan metode pemilihan Penyedia
Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia
Barang/Jasa yang didasarkan pada kepercayaan dari pihak
pemberi tugas kepada konsultan perencana, yang

22
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

dilatarbelakangi atas penilaian karya-karya konsultan perencana


yang telah terwujud maupun melalui saran dari Departemen
Pekerjaan Umum atau pemerintah daerah yang selalu
memonitor hasil pekerjaan konsultan perencana.
d. Pengadaan Langsung : Pengadaan Langsung dapat dilakukan
terhadap Pengadaan Jasa Konsultansi yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
- merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I; dan/atau
- bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
e. Kontes / Sayembara : Merupakan metode pemilihan Penyedia
Jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan
inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan
berdasarkan Harga Satuan. Cara sayembara ditempuh dalam
upaya mencapai karya perencanaan yang seoptimal mungkin
terutama untuk bangunan khusus atau bersifat monumental dan
memiliki aspek planologi kota yang penting. Sayembara dapat
bersifat umum dan terbuka dengan undangan melalui media
massa maupun bersifat terbatas. Untuk hal tersebut, pimpinan
proyek membentuk suatu panitia atau tim juri untuk membuat
pedoman sayembara, tim juri ini nantinya berperan sebagai
panitia dan menentukan pemenang sayembara atas persetujuan
pimpinan proyek dengan catatan semua persyaratan yang
berlaku telah dipenuhi.

2.1.7. Pedoman Pelaksanaan Proyek


Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya no.
295/KPTS/CK/1997, tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan
Bangunan Gedung Negara yang penyelenggaraanya diberikan bantuan
teknis menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perencanan suatu

23
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

proyek, maka konsultan perencana harus berpedoman pada beberapa hal,


antara lain:

a. Pedoman yang bersifat umum


- Pedoman yang diberikan oleh pihak pemberi tugas kepada
perencana berupa Surat Perintah Kerja (SPK) dan kontrak
kerja.
- Permintaan dari bowheer berupa keinginan-keinginan dan
anggaran yang tersedia.
b. Peraturan-peraturan yang berlaku
- Peraturan Daerah (Perda)
- Norma-norma setempat
- Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2000
- Peraturan dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia
- Peraturan atau ketentuan dari Dinas Pekerjaan Umum
- Peraturan dari Dewan Normalisasi oleh Yayasan Normalisasi
Indonesia, yang meliputi:
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2
 Peraturan Pemeriksaan Bahan Bangunan NI-3
 Peraturan untuk Pemeriksaan Listrik Nt-5
 Standar-standar arsitektur yang sesuai dengan
kebutuhan perencanaan proyek yang bersangkutan.
 Ketentuan-ketentuan lain yang mengikat, seperti
standar harga bahan bangunan dan peraturan-
peraturan konstruksi yang berlaku.
c. Pedoman yang bersifat khusus
- Term of Reference (TOR)
- Perjanjian kontrak kerja
- Feasibilify Report
- Data eksisting site dan lokasi lingkungan.
24
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

2.1.8. Manajemen Waktu, Biaya, dan Mutu Konsultan Perencana


a. Manajemen Waktu Konsultan Perencana
Waktu adalah hal yang sangat penting dalam setiap pekerjaan.
Sama halnya dengan manajemen waktu proses perencanaan sebuah
proyek, konsultan perencana harus mempersiapkannya secara matang.
Apabila manajemen waktu tersebut tidak dipersiapkan secara matang,
selain terjadi pemborosan terhadap waktu pelaksanaan juga
berdampak terhadap biaya yang harus dikeluarkan pada proyek
tersebut. Manajemen waktu dalam sebuah proyek perencanaan dapat
dilakukan dengan penyusunan TSP (Time Schedule Project). TSP ini
dibuat oleh konsultan perencana untuk mempermudah perumusan
masalah dalam perencanaan proyek, menentukan metode atau cara
yang tepat agar proses berjalan lancar dan terorganisir sehingga
menghasilkan hasil yang optimum.
Penyusunan TSP ini sangat penting karena dari TSP ini
perencana dapat mengetahui dengan jelas kapan memulai kegiatan
dan kapan harus menyelesaikannya. Manajemen waktu dalam proses
perencanaan suatu proyektidak hanya dilakukan pada penyusunan
TSP, namun diperlukan kedisiplinan dalam penerapannya. Setiap
konsultan perencana, mempunyai deadline waktu masing-masing
dalam setiap tahap perencanaan mulai dari tahapkonsep,schematic
design, design development sampai pada tahap workingdrawing
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

b. Manajemen Biaya Konsultan Perencana


Manajemen biaya dalam sebuah proyek perencanaan dapat
dilakukan melalui penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Konsultan. RAB ini dibuat oleh konsultan perencana untuk
menentukan fee design yang harus diberikan/dibayar oleh pihak

25
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

owner. Dalam rencana anggaran biaya untuk konsultan, terdapat 2


macam biaya yaitu :

1. Biaya Personal
Yang termasuk kedalam perhitungan biaya personal
adalah tenaga ahli sesuai bidang yang dihitung berdasarkan
harga pasar yang berlaku danwajar serta didukung dengan
studi perbandingan, penelitian yang komprehensif serta
dokumen-dokumen yang dapat dipertanggung jawabkan

2. Biaya Non Personal


Yang termasuk kedalam perhitungan biaya non
personal adalah peralatanperalatan yang diperlukan selama
proses perencanaan desain yang juga disesuaikan dengan
harga pasar saat ini.

c. Manajemen Mutu Konsultan Perencana


Pada umumnya, setiap konsultan perencana akan senantiasa
menjaga mutu dari setiap pekerjaannya agar tetap eksis di bidangnya.
Untuk menjaga mutu pekerjaan setiap konsultan perencana, dapat
dilakukan melalui penyusunan TOR (Term Of Reference).
Penyusunan TOR atau yang biasa disebut dengan KAK (Kerangka
Acuan Kerja) dilakukan oleh pihak konsultan perencana dimana
TOR/KAK ini sah dimata hukum karena terdapat persetujuan antara
kedua belah pihak (pihak I dan pihak II) dan terdapat pembubuhan
tanda tangan diatas materai. TOR ini yangnantinya yang menjadi
acuan pekerjaan bagi konsultan perencana untuk memenuhi
persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultan kepada owner dalam
bidang perencanaan.

Tujuan disusunnya TOR atau KAK ini adalah untuk


mendapatkan suatu hasil perencanaan dan perancangan sebuah proyek

26
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

dengan hasil yang optimal dari segi aspek fungsi, arsitektural, dan
teknis kepada owner yang diberikan oleh konsultan perencana. Selain
penyusunan TOR/KAK tersebut, konsultan perencana dapat menjaga
mutu dari profesinya tersebut melalui interaksi berupa pengadaan
rapat/presentasi secara intern (dengan staff konsultan) dan secara
ekstern (dengan pihak owner).

2.2. Proses Perencanaan Bangunan


2.2.1. Tahapan Kerja Arsitek dan Honorarium
Layanan Utama Jasa Arsitek dalam pekerjaan perencanaan dan
perancangan Arsitektur akan dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan
sebagai berikut (sumber : IAI):

 Pekerjaan Tahap ke 1 : Tahap Konsep Rancangan


 Pekerjaan Tahap ke 2 : Tahap Pra Rancangan / Skematik
Desain
 Pekerjaan Tahap ke 3 : Tahap Pengembangan Rancangan
 Pekerjaan Tahap ke 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja
 Pekerjaan Tahap ke 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan
Konstruksi
 Pekerjaan Tahap ke 6 : Tahap Pengawasan Berkala.

Pelaksanaan tahapan-tahapan pekerjaan Perancangan


dilaksanakan sebagai berikut:

a. Tahap 1 : Tahap Konsep Rancangan


Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan
mengenai semua data dan informasi dari pengguna jasa yang terkait
tentang kebutuhan dan persyaratan pembangunan agar supaya maksud
dan tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna.

27
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang


meliputi pemeriksaan seluruh data serta informasi yang diterima,
membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan:

- Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan


data primer maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai
batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan
pembangunan yang berlaku. Setelah program rancangan diperiksa
dan mendapat persetujuan pengguna jasa, selanjutnya digunakan
sebagai dasar untuk konsep rancangan.
- Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan
pertimbangan - pertimbangan semua bidang terkait (baik struktur,
mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain bila
diperlukan) yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang
menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala
proyek. Setelah mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa
konsep ini merupakan dasar perancangan tahap selanjutnya.

b. Tahap 2 : Tahap Prarancangan / Skematik Desain


- Pra Rancangan
Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai
dan dapat memenuhi persyaratan program perancangan, arsitek menyusun
pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-
gambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram.
Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas
lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu
pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis
maupun gambar-gambar.Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari
pengguna jasa, arsitek akan melakukan kegiatan tahap selanjutnya.

- Sasaran tahap ini adalah untuk:

28
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

 Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang


tepat atas program dan konsep rancangan yang telah
dirumuskan arsitek.
 Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat,
waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang
paling ekonomis.
 Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas
konsep rancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan
lingkungan.
 Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan
terhadap ketentuan Rencana Tata Kota dalam rangka
perizinan.

c. Tahap 3 : Tahap Pengembangan Rancangan


- Pada tahap Pengembangan Rancangan, arsitek bekerja atas dasar
prarancangan yang telah disetujui oleh pengguna jasa untuk
menentukan:
 Sistem konstruksi dan struktur bangunan, sistem mekanikal-
elektrikal, serta disiplin terkait lainnya dengan
mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah
maupun secara terpadu.
 Bahan bangunan akan dijelaskan secara garis besar dengan
mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan,
konstruksi, dan nilai ekonomi.
 Perkiraan biaya konstruksi akan disusun berdasarkan sistem
bangunan, kesemuanya disajikan dalam bentuk gambar-
gambar, diagram-diagram sistem, dan laporan tertulis.
Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna
jasa, hasil pengembangan rancangan ini dianggap sebagai

29
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

rancangan akhir dan digunakan oleh arsitek sebagai dasar


untuk memulai tahap selanjutnya.
- Sasaran tahap ini adalah:
 Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud
karakter bangunan secara menyeluruh, pasti, dan terpadu.
 Untuk mematangkan konsep rancangan secara keseluruhan,
terutama ditinjau dari keselarasan sistem-sistem yang
terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi,
estetika, waktu, dan ekonomi bangunan.

d. Tahap 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja


- Pada tahap Pembuatan Gambar Kerja, berdasarkan hasil Pengembangan
Rancangan yang telah disetujui pengguna jasa, Arsitek menerjemahkan
konsep rancangan yang terkandung dalam Pengembangan Rancangan
tersebut ke dalam gambar-gambar dan uraian-uraian teknis yang terinci
sehingga secara tersendiri maupun secara keseluruhan dapat menjelaskan
proses pelaksanaan dan pengawasan konstruksi.
Arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan dalam bentuk gambar-
gambar kerja dan tulisan spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan
yang jelas, lengkap dan teratur, serta perhitungan kuantitas pekerjaan dan
perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat, dan terinci.
Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa,
Gambar Kerja yang dihasilkan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan siap
digunakan untuk proses selanjutnya.
- Sasaran tahap ini adalah:
 Untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan konstruksi, agar
supaya konsep rancangan yang tergambar dan dimaksud dalam
Pengembangan Rancangan dapat diwujudkan secara fisik dengan
mutu yang baik.

30
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

 Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif, agar supaya biaya dan


waktu pelaksanaan pembangunan dapat dihitung dengan seksama
dan dapat dipertanggungjawabkan.
 Untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi
pelaksanaan pembangunan dan memenuhi persyaratan yuridis yang
terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen
perjanjian/kontrak kerja konstruksi.
e. Tahap 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi
- Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana Konstruksi
Pada tahap ini, arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke
dalam bentuk format Dokumen Pelelangan yang dilengkapi dengan tulisan
Uraian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat teknis pelaksanaan pekerjaan-(RKS)
serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) termasuk Daftar Volume (Bill of
Quantity/BQ). Sehingga secara tersendiri maupun keseluruhan dapat
mendukung proses:
 Pemilihan pelaksana konstruksi
 Penugasan pelaksana konstruksi
 Pengawasan pelaksanaan konstruksi
 Perhitungan besaran luas dan volume serta biaya pelaksanaan
pembangunan yang jelas.
- Pada Tahap Pelelangan arsitek membantu pengguna jasa secara menyeluruh
atau secara sebagian dalam:
 Mempersiapkan Dokumen Pelelangan;
 Melakukan prakualifikasi seleksi pelaksana konstruksi;
 Membagikan Dokumen Pelelangan kepada peserta/lelang;
 Memberikan penjelasan teknis dan lingkup pekerjaan;
 Menerima penawaran biaya dari pelaksana konstruksi;
 Melakukan penilaian atas penawaran tersebut;
 Memberikan nasihat dan rekomendasi pemilihan Pelaksanaan
Konstruksi kepada pengguna jasa
31
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

 Menyusun Perjanjian Kerja Konstruksi antara Pengguna Jasa dan


Pelaksana Konstruksi.
- Sasaran tahap ini adalah:
 Untuk memperoleh penawaran biaya dan waktu konstruksi yang
wajar dan memenuhi persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan
sehingga Konstruksi dapat dipertanggungjawabkan dan
dilaksanakan dengan baik dan benar.
f. Tahap 6 : Tahap Pengawasan Berkala
- Dalam tahap ini:
 Arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di
lapangan dan mengadakan pertemuan secara teratur dengan
pengguna jasa dan Pelaksana Pengawasan Terpadu atau MK yang
ditunjuk oleh pengguna jasa.
 Dalam hal ini, arsitek tidak terlibat dalam kegiatan pengawasan
harian atau menerus.
 Penanganan pekerjaan pengawasan berkala dilakukan paling
banyak 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu atau sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
- Apabila lokasi pembangunan berada di luar kota tempat kediaman arsitek,
maka biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perjalanan arsitek ke
lokasi pembangunan, wajib diganti oleh pengguna jasa sesuai dengan
ketentuan yang berlaku atau yang ditetapkan dan disepakati bersama
sebelumnya.
- Sasaran tahap ini adalah:
 Untuk membantu pengguna jasa dalam merumuskan kebijaksanaan
dan memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk mendapatkan
keputusan tindakan pada waktu pelaksanaan konstruksi, khususnya
masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rancangan yang
dibuat oleh arsitek.

32
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

 Untuk membantu Pengawas Terpadu atau MK khususnya dalam


menanggulangi masalah-masalah konstruksi yang berhubungan
dengan rancangan yang dibuat oleh arsitek.
 Untuk turut memastikan bahwa pelaksanaan konstruksi dilakukan
sesuai dengan ketentuan mutu yang terkandung dalam rancangan
yang dibuat oleh arsitek.
2.3. Rumah Tinggal
Rumah tinggal juga merupakan salah satu bidang proyek yang dapat ditangani
oleh konsultan perencana arsitektur. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa hal yang
berkaitan tentang rumah tinggal.

2.3.1 Definisi Rumah Tinggal


Untuk mengerti lebih jauh tentang rumah tinggal, berikut beberapa definisi yang
dijabarkan dari beberapa sumber :
a) Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian
dan sarana pembinaan keluarga. (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan
dan Permukiman)
b) Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan
melangsungkan kehidupannya. Di samping itu, rumah juga merupakan
tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu
diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu
masyarakat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148)
c) Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan
(struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat.
Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk menikmati
kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam rumah,
penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini.
Rumah harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi
kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu,
33
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan


kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya. (Frick, 2006 : 1)
d) Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal (Kamus Bahasa Indonesia,
1997). Kebutuhan akan dapat berlindung sebenarnya termasuk kebutuhan
yang utama, selanjutnya karena manusia tidak lagi hidup secara berpindah-
pindah, maka mereka memerlukan tempat tinggal yang tetap, yang sekarang
bisa disebut rumah. (Juhana, 2000 : 31)
e) Rumah merupakan sarana pengaman bagi diri manusia, pemberi ketentraman
hidup, dan sebagai pusat kehidupan berbudaya. Di dalam rumah dan
lingkungannya itu, dibentuk dan berkembang menjadi manusia yang
berkepribadian. (Juhana, 2000 : 31)

2.3.2 Tujuan Rumah Tinggal


Rumah merupakan tempat berlindung dari pengaruh luar manusia, seperti
iklim, musuh, penyakit, dan sebagainya. A.Turner (dalam Jenie, 2001 : 45),
mendefinisikan tiga fungsi utama yang terkandung dalam sebuah rumah tempat
bermukim, yaitu :
a) Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang
diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh
rumah. Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni
dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi diri dari iklim
setempat.
b) Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity) keluarga untuk
berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi
pengemban keluarga. Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam
pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja guna
mendapatkan sumber penghasilan.
c) Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya
keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan

34
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

keamanan atas lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan


keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan (the form of tenure).

2.3.3 Jenis – jenis Rumah Tinggal


Menurut Richard Untermann & Robert Small (1986) dalam dalam buku
Perencanaan Tapak untuk Perumahan, maka ada beberapa tipe rumah antara lain:
a) Rumah Tinggal Tunggal
Rumah tinggal tunggal atau rumah terpisah adalah rumah tinggal yang
berdiri sendiri. Rumah tinggal tunggal dipakai biasanya hanya untuk
satu keluarga dan jarak antar rumahnya berjauhan. Selain itu cottage,
villa, bungalow, dan mansion juga termasuk dalam kelompok rumah
tinggal tunggal. Rumah tinggal tunggal dibangun diatas tanah yang
besarnya lebih besar dari bangunannya. Rumah tersebut dikelilingi
oleh halaman atau yard .
b) Rumah Tinggal Koppel
Rumah Tinggal kopel adalah Rumah Tinggal Tunggal yang di sekat
sama besar antara Kiri dan Kanan, biasanya rumah tinggal kopel ini
untuk disewakan pemiliknya untuk menghemat lahan bangunan.
c) Rumah Kota (Town House)
Adalah sama seperti rumah gandeng dengan penambahan tempat parkir
di dalam bangunannya. Parkir di bagian dalam memerlukan halaman
depan yang lebih lebar (untuk menampung pengemudi dan jalan masuk
dan ruangan bagian dalam untuk kegunaan tertentu) dan kadang-
kadang dibuat dengan suatu kedalaman kira-kira 150 feet. Rumah kota
menawarkan kenyamanan yang tinggi untuk sebuah keluarga tunggal
kecuali bila dibuat tanpa halaman samping.
d) Rumah Susun (Flat)
Rumah yang flesibel, yaitu mampu menyesuaikan berbagai
konfigurasi. Kerugian utama rumah susun adalah BC yang mengurangi
unit-unit yang dapat diorientasikan ke permukaan tanah. Rumah susun
35
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

umumnya berisi ganda, artinya mempunyai ruang-ruang yang berada


di luar pada unit-unit tersebut.
e) Rumah berpekarangan Dalam (Patio House)
Adalah suatu variasi pada rumah "ranch” berlantai satu tradisional.
Dengan pintu masuk di bagian tengah, ruang tamu terletak pada sisi
dan ruang-ruang tidur pada sisi lainnya. Untuk menyesuaikan pada
bidang tanah yang sempit, bentuk tersebut "dibengkokkan” dan ruang-
ruang pribadinya dikitari oleh pemagaran. Dengan menghilangkan
halaman-halaman samping dan depan, rumah "ranch” tersebut kini
menjadi rumah berpekarangan dalam (patio).
f) Maisonet (Maisonette)
Adalah sebuah tipe standar dari bangunan berkapasitas tinggi dan
bertingkat rendah. Yang telah sipergunakan secara luas di seluruh
dunia. Dikatakan berkepadatan tinggi karena merupakan suatu
penumpukan vertikal maksimum dari sebuah unit berlantai dua di atas
unit bangunan lainnya, dengan dua tahapan tangga untuk lantai utama
dari unit yang terletak lebih atas.
g) Rumah teras bertingkat (Terrace House)
Rumah gandeng dan berpekarangan dalam dapat saja dibuat
menjenjang ke atas maupun ke bawah sebuah perbukitan guna
meningkatkan arah pandangan, dan memberikan orientasi yang lebih
baik, juga memungkinkan taman-taman atau teras-teras di atas atap-
atap dari unit-unit di bawahnya.

36
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

2.3.4 Syarat Rumah Tinggal


Rumah tinggal harus memiliki syarat – syarat sebagai berikut :
a) Aksebilitas
 Kebutuhan transportasi terpenuhi dengan mudah dan murah.
 Jarak tempat ke fasilitas umum mudah dan cepat
 Jalan menuju lokasi kualitasnya cukup baik, aman, dan nyaman
hendaknya lancar.
b) Lingkungan
 Kesehatan lingkungan terpenuhi. misalnya : Jauh dari polusi
(Pabrik maupun kendaraan umum )
 Cukup ruang terbuka. misalnya : taman atau komunitas
 prasarana dan sarana memadai. misalnya : jalan lingkungan, tempat-
tempat ibadah, olahraga, taman, sekolah dll.
c) Secara fisik rumah itu sendiri harus
 Sehat
 Nyaman
 Aman

37
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

2.4. Gallery
Pada bagian ini akan membahas mengenai definisi dari gallery,
fungsi dan tinjauan umum, klasifikasi jenis kegiatam, dan lain-lain

2.4.1 Tinjauan Umum Galeri


Beberapa sumber berpendapat bahwa galeri adalah, “An art
gallery is a space for the exhibition of art”. Berarti suatu tempat untuk
memamerkan hasil karya, baik berupa karya maupun budaya.
Galeri berasal dari kata latin yaitu “galleria”, sebuah kata benda yang
bermakna “sebuah ruang terbuka tanpa pintu yang dibatasi dinding
berbentuk U dan disangga tiang-tiang kantilever yang berfungsi sebagai
ruang pertemuan umum untuk berdiskusi apa saja. Pengertian tersebut
dapat ditarik sebuah pengertian bahwa galeri adalah tempat/ruang yang
digunakan sebagai memamerkan karya dan budaya dalam bentuk dan
penataan secara estetis. Galeri bukan saja digunakan sebagai pusat hiburan,
melainkan sebagai pengembang wawasan dan edukasi setiap pengunjung.
Galeri berbeda dengan museum, selain berbeda dari ukuran, perbedaan
yang paling menonjol dari galeri dan museum adalah bila galeri hanya
menjual karya, sedangkan museum hanya tempat atau wadah untuk
memamerkan koleksi benda-benda yang memiliki nilai sejarah dan langka.
2.4.2. Fungsi dan Tujuan Terhadap Galeri
Fungsi dan tujuan galeri berdasarkan jenisnya, yaitu :

1. Galeri di dalam museum yaitu galeri khusus untuk memamerkan


benda-benda yang dianggap memiliki nilai sejarah ataupun
kelangkaan.

2. Galeri kontemporer yaitu galeri yang memiliki fungsi komersial


dan dimiliki oleh perorangan.

3. Vanity Gallery yaitu galeri seni artistik yang dapat diubah menjadi
suatu kegiatan didalamnya, seperti pendidikan dan pekerjaan.

38
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

4. Galeri arsitektur yaitu galeri untuk memamerkan hasil karya-karya


di bidang arsitektur yang memiliki perbedaan antara 4 jenis
galeri menurut karakter masing-masing.

5. Galeri komersil adalah galeri untuk mencari keuntungan, bisnis secara


pribadi untuk menjual hasil karya. Tidak berorientasi mencari
keuntungan kolektif dari pemerintah nasional atau lokal.

2.4.3. Klasifikasi Jenis Kegiatan pada Galeri


Jenis kegiatan pada galeri dapat dibedakan menjadi beberapa
bagian tugas, yaitu :

a. Pengadaan

Hanya beberapa benda yang dapat dimasukan ke dalam


galeri, yaitu hanya benda-benda yang memiliki syarat-syarat
seperti : Mempunyai nilai budaya, artistik, dan estetis. Dapat
diidentifikasi menurut wujud, asal, tipe, gaya dan sebagainya
yang mendukung identifikasi.

b. Pemeliharaan
Pada bagian pemeliharan ini akan terbagi menjadi 2
aspek, yaitu :
1. Aspek Teknis
Dipertahankan tetap awet dan tercegah dari
kemungkinan kerusakan.
2. Aspek Administrasi
Benda-benda koleksi harus mempunyai keterangan
tertulis yang membuatnya bersifat monumental.
c. Konservasi
Konservasi yang dilakukan bersifat cepat dan ringan,
yaitu pembersihan karya seni dari debu atau kotoran dengan
peralatan sederhana.

39
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

d. Restorasi
Restorasi yang dilakukan berupa perbaikan ringan, yaitu
mengganti bagian-bagian yang sudah usang/termakan usia.
e. Pendidikan
Kegiatan ini lebih ditekankan pada bagian edukasi tentang
pengenalan- pengenalan materi koleksi yang dipamerkan.
f. Rekreasi
Rekreasi yang bersifat mengandung arti untuk dinikmati dan
dihayati oleh pengunjung dan tidak diperlukan konsentrasi yang
menimbulkan keletihan dan kebosanan.

2.4.4. Klasifikasi Jenis Aktifitas Galeri


Aktifitas pada galeri dapat dibedakan menjadi beberapa aspek,
yaitu :

1. Aspek Aktifitas Pengunjung


Pengunjung akan melalui proses penerimaan dengan
memberikan pengarahan ataupun pendidikan.Pengunjung yang
datang untuk berekreasi. Pengunjung yang hanya ingin
mendapatkan informasi dan karya dari yang telah dipamerkan.
2. Aspek Aktifitas Kurator
Kuratorial untuk menjaga dan memelihara semua koleksi.
Kuratorial untuk mengumpulkan objek. Kuratorial untuk
membuat proses ata pengawasan untuk mendapatkan perawatan
pada benda. Kuratorial untuk dokumentasi. Kuratorial untuk
konservasi. Kuratorial untuk menampilkan koleksi

2.4.5. Klasifikasi Fasilitas


Untuk fasililitas yang terdapat dalam pada gallery yakni
biasanya terdapat sebagai berikut :

40
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

1. Tempat untuk memamerkan karya (exhibition room)

2. Tempat untuk membuat karya seni (workshop)

3. Tempat untuk mengumpulkan karya seni (stock room)

4. Tempat untuk memelihara karya seni (restoration room)

5. Tempat mempromosikan karya dan sebagai pembelian


karya (auction room)

6. Tempat untuk berkumpul

7. Tempat pendidikan yang bersifat non-formal (sanggar)

2.4.6. Persyaratan Berdirinya Sebuah Gallery


1. Persyataran Umum
 Lokasi yang strategis dan menunjang perancangan galeri.
Lokasi yang membuat sirkulasi para pengunjung mudah,
terutama jalur darat. Terletak dikawasan perumahan dan
perkantoran.
 Kondisi existing yang sesuai dengan perancangan galeri,
terutama pada iklim dan curah hujan yang ekstrim.
2. Persyaratan Khusus
 Menurut Prinsip Perancangan Ruang Galeri
Proporsi, Keseimbangan (balance), Variasi ukuran serta
keseimbangan model bentuk dan komposisi Baik dua
dimensi maupun tiga dimensi, harus diimbangi dengan
corak yang berselang seling dari vinil pameran, ukuran
objek, serta teknik pencahayaan. Tekanan (emphasis),
Komposisi titik berat haruslah pada objek yang akan
dipamerkan. Irama (rhythm)
 Menurut Bahan dan Koleksi
41
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Kelompok bahan organik dan anorganik. Bahan


organik terbuat dari bahan organik atau langsung
mengambil dari alam, sedangkan bahan anorganik yang
terbuat dari bahan fabrikasi.
 Menurut Elemen Ruang Dalam
Elemen Lantai Sebagai Pembentuk Ruang Pamer
Lantai merupakan elemen horizontal pembentuk ruang.
Pada ruang pamer lantai dengan segala perubahannya sangat
berperan dalam menciptakan suasana ruang. Menurut
Ching (1979), elemen horizontal suatu ruang dapat
dipertegas dengan cara meninggikan maupun menurunkan
bidang lantai dan lantai dasar. Demikian akan terbentuk
ruang yang terpisah.
Kesatuan ruang dan kesatuan visual pada ruang
pamer yang ada akibat penurunan dan peninggian elemen
lantai terhadap keadaan sekelilingnya bergantung pada
skala perbedaan ketinggian, yaitu sebagai berikut Sisi-sisi
bidang tertentu, kesatuan hubungan ruang dan visual
dipertahankan maka pencapaian secara fisik mudah
ditetapkan.
 Beberapa hubungan visual dipertahankan, dan bila kesatuan
ruang terputus maka pencapaian secara fisik diharuskan
adanya tangga atau ramp.
 Kebutuhan ruang visual atau ruang terputus, maka daerah
bidang yang ditinggikan diisolir dari tanah atau bidang
lantai dan bidang tanah yang ditinggikan diubah menjadi
unsur atap dari ruang dibawahnya.
 Elemen Ceiling sebagai Pembentuk Ruang Pamer
Menurut gardner (1960), langit-langit/ceiling yang
sesuai untuk ruang pamer (exibition hall) adalah langit-
42
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

langit yang sebagian dibiarkan terbuka untuk keperluan


ekonomis dan memberikan kemudahan untuk akses
terhadap peralatan yang digantung pada langit-
langit/ceiling. Elemen ini merupakan elemen non-
struktural yang dapat membatasi pandangan manusia,
karena tidak perlu menahan pengaruh-pengaruh cuaca
maupun memikul beban. Dan ceiling berfungsi sebagai
tempat untuk meletakan komponen yang terkait dengan
pencahayaan yang menjadi salah satu faktor penting.
 Elemen Fleksibilitas Pembentuk Ruang Pamer
Disesuaikan dengan kondisi yang baru. Elemen
flexibilitas berarti elemen pembentuk ruang yang dapat
diubah untuk menyesuaikan dengan kondisi berbeda
dengan tujuan kegiatan baru yang diwadahi seoptimal
mungkin pada ruang yang sama. Flexibilitas dalam
perencanaan memiliki beberapa unsur berikut Elemen
Fleksibilitas Pembentuk Ruang Pamer
Flexibilitas can definded as : eaxily changed to suit
new condition (Homby,1987) dan dalam Bahasa
Indonesia artinya mudah disesuaikan dengan kondisi yang
baru. Elemen flexibilitas berarti elemen pembentuk ruang
yang dapat diubah untuk menyesuaikan dengan kondisi
berbeda dengan tujuan kegiatan baru yang diwadahi
seoptimal mungkin pada ruang yang sama. Flexibilitas
dalam perencanaan memiliki beberapa unsur berikut :
A. Efsiensi atau daya guna, dimanfaatkan seoptimal
mungkin dengan sedikit atau tanpa berbagai
kesulitan yang ditemui.
B. Efektifitas atau tepat guna, melalui pewadahan
fasilitas berdasarkan karakteristik kegiatan dan
43
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

aktifitas yang diinginkan, sehingga fasilitas dapat


dimanfaatkan secara optimal dengan kebutuhan.

 Menurut Sistem Pencahayaan dan Fleksibilitas Ruang


Adanya cahaya pada lingkungan ruang dalam
bertujuan menyinari berbagai bentuk elemen-elemen yang
ada di dalam ruang, sehingga ruangan menjadi teramati dan
dapat dirasakan suasana visualnya (Honggowidjaja, 2003).
Disamping itu, cahaya diharapkan dapat membantu pemakai
ruang untuk melakukan kegiatan/aktifitasnya dengan baik
dan nyaman.
Sistem pencahayaan yang mendukung sebuah ruang
pamer berdasarkan sumber dan fungsinya dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
a. Pencahayaan Alami
Pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
Sinar matahari memiliki kualitas pencahayaan
langsung yang baik. Pencahayaan ini dapat
diperoleh dengan memberikan bukaan- bukaan
pada ruangan, berupa jendela atau ventilasi
bahkan pada langit-langit. Pencahayaan alami
dapat mengurangi biaya operasional.
b. Pencahayaan Merata Buatan (general artificial
lighting)
Pencahayaan ini merupakan pencahayaan
berasal dari tenaga listrik. Kebutuhan
pencahayaan merata buatan disesuaikan dengan
kebutuhan aktifitas akan intensitas cahaya
secara luasan ruang.

44
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

c. Pencahayaan Objek (Spothlight)Merupakan


cahaya yang berasal dari tenaga listrik dan
dimaksudkan untuk memberikan penerangan
pada objek tertentu pada tempat dekorasi
sebagai point of view dalam suatu
ruang.Intensitas cahaya yang disarankan sebesar
50 lux dengan meminimalisir radiasi ultra violet.
 Menurut Sirkulasi Ruang
Faktor sirkulasi dalam galeri hampir sama dengan
museum, dimana mengantarkan pengunjung untuk memberikan
kelayakan dalam memamerkan hasil karya. Pengelola
pergerakan jalur dalam suatu kegiatan ruang pameran perlu
dilakukan agar memberikan kenyamanan antara objek dengan
pengunjung. Hal ini perlu diperhatikan yaitu kecenderungan-
kecenderungan sirkulasi yang dibutuhkan pada tempat
pengamatan yang relatif kompleks. Menurut Ormbee, 1961,
mengungkapkan kecenderungan pengunjung melakukan
pergerakan yang bertolak belakang emosional manusia, dan
dipengaruhi oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya, yaitu :
A. Faktor pendorong
Kecenderungan untuk bergerak ke suatu tempat yang
memikat, yaitu perubahan tempat, suasana atau bentuk.
Kemudian tempat mempunyai kontras kuat dan sesuatu
yang aktual adanya kegiatan yang menarik.
B. Faktor Penghambat
Kecenderungan pengunjung yang lelah ketika
mengamati, adanya rintangan fisik karena tuntutan atau
bahaya. Dan yang perlu diperhatikan dalam sirkulasi
yaitu pencahayaan, kelembaban dan suhu. Menurut
45
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Ching (2000), faktor yang berpengaruh dalam sirkulasi


eksterior maupun interior yaitu pencapaian, aksen pintu
masuk, konfigurasi jalur, hubungan jalur dan ruang,
bentuk ruang sirkulasi. Dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pencapaian yaitu jalur yang ditempuh untuk
mendekati/menuju bangunan. Dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu :

(Tabel 2.1. Sirkulasi Pencapaian, Sumber : Ching, 2000:231)

b. Aksen pintu masuk yaitu penekanan pada jalur masuk menuju


bangunan. Penekanan ini dapat diwujudkan dengan
pembayangan, gradasi, proporsi, skala, warna, material,
tekstur, bentuk langgam, karakter pintu masuk, sudut
kecondongan. Dalam merancang aksen yang terpenting
adalah tujuan yang akan dicapai dalam perancangan pintu
masuk.
c. Konfigurasi jalur yaitu tata urutan pergerakan pengunjung
sampai titik pencapaian akhir. Konfigurasi dapat dibedakan
sebagai berikut :

46
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

(Tabel 2.2. Konfigurasi Jalur Sirkulasi)


d. Hubungan jalur dan ruang dapat difungsikan sebagai
fleksibilitas ruang-ruang yang kurang strategis. Hubungan
jalur dan ruang dapat dilihat sebagai berikut :

47
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

(Tabel 2.3. Hubungan Jalur dan Ruang)

e. Bentuk ruang sirkulasi lebih utama pada interior


bangunan yang dapat menampung gerak pengunjung waktu
berkeliling, berhenti sejenak, beristirahat, atau menikmati
sesuatu yang dianggapnya menarik. Ruang pembentuk
sirkulasi antara lain :

48
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

(Tabel 2.4. Ruang Pembentuk Sirkulasi)

 Menurut Tempat Display


Masalah display ini tergantung tata letak ruang, jenis objek
dan penerangannya sehingga dalam penampilan tampak harmonis
dan artistik.
 Menurut Keamanan Objek Bagi Pengunjung
Masalah keamanan sangatlah penting dalam display karena
objek koleksi tersebut sangat menarik bagi pengunjung terutama
kolektor, sehingga keamanan harus terjamin. Sistem keamanan
menurut pendokumentasian, antara lain :
a. Pencatatan identitas benda koleksi
b. Pemeriksaan tentang penyakit atau cacat objek.
c. Pemotretan kondisi koleksi baik sebelum dan
sesudah konservasi.
d. Catatan bahan kimia yang pernah diaplikasikan.

49
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

e. Pemberian nomor inventaris dan pengkartuan yang


sistematis pada benda koleksi. Pencatatan yang
menyeluruh dalam bentuk formulir.
Keselamatan benda-benda koleksi harus diperhatikan,
unsur-unsur yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain,
tumbuhan, kotoran, dan bahkan manusia.

 Ditinjau dari Vitrine


Merupakan lemari untuk menata benda-benda koleksi.
Umumnya untuk tempat memamerkan benda-benda yang tidak
boleh disentuh, benda-benda yang mempunyai bentuk yang
kecil dan bernilai sehingga dikhawatirkan takur hilang atau
dicuri. Bentuk vitrine harus memenuhi syarat-syarat berikut :

a. Keamanan koleksi harus terjamin


b. Memberi kesempatan kepada pengunjung agar lebih
leluasa melihat koleksi yang ditata di dalamnya. Tinggi
rata-rata tubuh manusia Indonesia antara 160 cm - 180
cm, dan kemampuan gerak anatomi leher sekitar 30
derajat (gerak ke atas, ke bawah dan ke samping), maka
tinggi vitrine sekitar 240 cm dengan alas terendah 65 cm
- 75 cm dan tebal minimal 60 cm.

Gambar 2.1. Jarak dan sudut pandang pengamat,


Sumber : Neufert 2002:250

50
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

c. Pengaturan cahaya tidak mengganggu koleksi ataupun


menyilaukan pengunjung.
d. Bentuk vitrine harus sesuai dengan ruangan yang akan
ditempati oleh vitrine tersebut. Menurut bentuknya disesuaikan
dengan penempatan, yaitu :
- Vitrine dinding, vitrine yang diletakkan berhimpit dengan
dinding. Dapat dilihat dari sisi samping dan depan, bagian
yang tampak diberi kaca, sedangkan yang tidak tampak
terhimpit dinding dan tertutup rapat.
- Vitrine tengah, diletakkan ditengah dan tidak berhimpit pada
dinding. Isinya harus terlihat dari segala arah, sehingga
keempat sisinya terbuat dari kaca. Untuk penerangan dapat
menggunakan lampu sorot pada ceiling atau sudut ruangan.
- Vitrine sudut, letaknya disudut ruangan. Vitrine ini hanya
dapat dilihat dari satu arah saja, yaitu dari depan dan sisi lain
melekat pada dinding.
- Vitrine lantai, letaknya agak mendatar di bawah pandangan
mata kita. Biasanya untuk menata benda-benda kecil dan
harus dilihat dari dekat. Dapat ditempatkan dengan
menggantungkannya pada dinding, berdiri sendiri atau
bergabung dengan vitrine lainnya. Ukurannya tidak boleh
terlalu rendah karena menyulitkan pengunjung untuk
melihat koleksi di dalamnya.
- Vitrine tiang, vitrine yang secara khusus ditempatkan di
sekitar tiang. Masih tergolong vitrine tengah karena dapat
dilihat dari berbagai arah. Vitrine ini dapat dipadukan
dengan berbagai variasi sederhana, yang terpenting benda-
benda dapat tertampung dan ruangan tampak seimbang dan
serasi. (Udansyah, 1980).

51
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

 Ditinjau dari Sarana penunjang Galeri


Tempat pertunjukan pada galeri sebagai penambah fasilitas
dan tempat rekreatif agar pengunjung galeri tidak merasa jenuh.

52
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

BAB III

TINJAUAN UMUM KONSULTAN ARCHIMETRIZ


ARCHITECT & PERENCANAAN PROYEK “IBU CHEPPY HOME
AND GALLERY”

3.1. Tinjauan Konsultan Perencana Archimetriz Architect


Berikut merupakan pembahasan yang lebih mendetail mengenai konsultan
perencana arsitektur PT. Archimetriz Architect yang menjadi tempat bagi penulis
untuk melaksanakan Kerja Praktek Perecanaan dan Perancangan.

3.1.1. Identitas Konsultan Perencana


Nama Perusahaan : PT. Archimetriz Architect

Alamat : Jl. Kedampang, No. 9, Kerobokan, Badung, Bali

Telepon/HP : 081236122999

Email : project@archimetriz.com

Website :-

Pimpinan : I Putu Swantara Putra, ST, IAI

53
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Peta Lokasi PT. Archimetriz Architect :

Gambar 3.1. Peta Pulau Bali


Sumber: http://loketpeta.pu.go.id (13/03/18)

Gambar 3.2. Peta Kawasan Sarbagita


Sumber: http://loketpeta.pu.go.id (13/03/18)

Gambar 3.3. Lokasi Archimetriz Architect Consultant


Sumber: Googlemaps.com (13/03/18)

54
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Gambar 3.4. Suasana kantor Archimetriz Architect


Sumber: Dokumentasi pribadi

3.1.2. Sejarah Singkat Terbentuk Konsultan Archimetriz Architect


PT. Archimetriz Architect merupakan salah satu konsultan perencana
yang diprakarsai oleh bapak Putu Swantara Putra sekaligus sebagai owner dan
juga principal architect pada perusahaan tersebut. PT. Archimetriz Architect
merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa perencanaan suatu
bangunan. Awalnya PT. Archimetriz Architect berdiri sekitar 8 tahun yang lalu
yaitu pada tahun 2010, dimana awalnya bapak Putu Swantara Putra merupakan
salah satu tangan kanan dari salah satu arsitek terkenal di Bali yaitu bapak Yoka
Sara, bapak Putu Swantara Putra banyak mendapatkan ilmu dari bapak Yoka
Sara dalam hal merancang dan juga sudah sangat lama bekerja dengan bapak
Yoka Sara. Lalau sekitar tahun 2010 bapak Putu Swantara Putra memutuskan
untuk keluar dari konsultan bapak Yoka Sara dan memutuskan untuk
membangun perusahaaan konsultannya sendiri yang kemudian diberi nama PT.
Archimetriz Architect.
PT. Archimetriz Architect sudah banyak mengambil proyek yang
rata-rata berupa resort, villa, hotel, rumah, residence, beach club, dan lain-lain
sehingga sangat berpengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek skala besar
dan juga sangat berpengalaman dalam bidang hospitality. Sesuai dengan nama
perusahaan konsultan perencana yaitu PT. Archimetriz Architect dimana setiap
desain bangunan yang direncanakan memiliki bentuk asimetris atau tidak

55
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

teratur, sehingga memiliki kesan unik dan menarik, sehingga hal tersebut
menjadi nilai jual tersendiri.
3.1.3. Status Kelembagaan
PT. Archimetriz Architect hingga saat penyusunan laporan KP ini
masih berbentuk Perseroan Terbatas (PT). PT merupakan organisasi bisnis
yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang
dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan
harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya dengan modal usaha
yang terbagi atas beberapa saham atau lebih (badanusaha.com, 13/03/18)
Berdasarkan badan hukum, maka PT. Archimetriz Architect merupakan
konsultan perencana yang memiliki badan hukum sah dengan bentuk Perseroan
Terbatas (PT) yang berkedudukan di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

3.1.4. Kualifikasi Konsultan Perencana Archimetriz Architect


Mengacu pada PeraturanPresiden RI No. 95 Tahun 2007 dan Peraturan
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Registrasi Usaha Jasa Perencana Konstruksi dan Jasa Pengawas Konstruksi
Bab II bagian keempat tentang Kualifikasi Jasa Perencana Konstruksi dan Jasa
Pengawas Konstruksi paragraf 1 pasal 10 menyatakan bahwa:
a) Penggolongan kualifikasi usaha jasa perencana konstruksi dan jasa
pengawas konstruksi didasarkan pada kriteria tingkat atau
kedalaman kompetensi dan potensi kemampuan usaha, serta
kemampuan melakukan perencanaan dan pengawasan pekerjaan
berdasarkan kriteria risiko dan/atau kriteria penggunaan teknologi
dan/atau kriteria besaran biaya
b) Penggolongan kualifikasi usaha jasa perencana konstruksi dan jasa
pengawas konstruksi sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1),
jenjang kompetensinya dalam gred, dapat dibagi dalam golongan:
1) Kualifikasi usaha besar, berupa: Gred 4 ( > 1 miliar )

56
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

2) Kualifikasi usaha menengah, berupa : Gred 3 ( 200 juta


– 1 miliar )
3) Kualifikasi Usaha Kecil, berupa : Gred 2 dan Gred 1
(usaha orang perseorangan) ( 0-200 juta )

Berdasarkan atas kualifikasi penggolongan usaha jasa perencana


konstruksi tersebut, Konsultan PT. Archimetriz Architect merupakan konsultan
perencana dengan kualifikasi gred 3 sehingga dapat mengerjakan sebuah
proyek yang memiliki nilai proyek 200 juta hingga 1 milyar rupiah.
Sesuai dengan Keppres no. 16 tahun 1994, tentang prakualifikasi untuk
calon rekanan menyebutkan dengan kualifikasi tingkat I mengharuskan sebuah
perusahaan jasa konsultan perencana memiliki luas ruang studio minimal 150
m2. Luas tersebut mengacu pada ketersediaan fasilitas dan peralatan di dalam
studio, khususnya peralatan gambar yang membutuhkan ruang yang cukup
besar. Sedangkan, pada Konsultan PT. Archimetriz memiliki ruang studio
dengan luas lantai hanya 48 m2. Hal ini dapat dianalisa bahwa ketersediaan
ruangan dengan ukuran tersebut mengingat bahwa aktivitas studio pada kantor
konsultan ini tidak lagi menggunakan sistem gambar manual dengan
menggunakan meja gambar, namun sudah menggunakan sistem drafting
menggunakan computer atau laptop sehingga membutuhkan space yang kecil.
Sementara untuk mencetak pekerjaan menggunakan plotter yang lebih mudah
dan cepat serta memerlukan ruang yang relatif sedikit.
Berdasarkan nilai kualifikasi pada sebuah konsultan perencana, maka
konsultan PT. Archimetriz termasuk ke dalam kualifikasi usaha besar, dengan
nilai proyek di atas 1 milyar. Dalam pengerjaan suatu proyek, konsultan PT.
Archimetriz menggunakan sistem rolling sebagai salah satu alternatif untuk
mengatasi kendala yang dihadapi. Kendala tersebut adalah terjadinya ketidak
seimbangan antara jumlah Sumber Daya Manusia ( SDM ) atau pegawai yang
bekerja di dalam konsultan dengan kuantitas proyek yang ditangani oleh
konsultan ini. dalam mengerjakan sebuah proyek khususnya proyek Bone
57
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Malea Resort, jumlah orang yang terlibat hanya tiga orang yang terdiri dari
seorang project architect yang dibantu oleh dua orang junior architect.
namun terkadang, junior architect yang mengerjakan proyek hotel ini juga
ditugaskan untuk menangani proyek lain di luar proyek hotel ini apabila terjadi
kepadatan pekerjaan. Dalam pengerjaan resort ini, konsultan dalam waktu yang
bersamaan juga mengerjakan empat buah proyek yang berlainan dengan
deadline yang lebih pendek. Kondisi project architect yang menangani lebih
dari satu proyek ini menyebabkan tidak konstannya waktu kerja pada sebuah
proyek yang ditangani sehingga untuk proyek yang masa deadline-nya masih
cukup jauh terkadang tidak ditangani atau progresnya berjalan lambat dan juga
proyek Bone Male Resort tersebut masih menunggu keputusan dari owner
sehingga konsultan dapat mengerjakan proyek lain yang sedang deadline.
Berikut ini adalah nama-nama tenaga kerja beserta perannya berdasarkan
struktur organisasi yang terdapat pada konsultan perencana PT. Archimetriz
Architect ( lihat tabel 3.1) :
NO NAMA JABATAN

1 Putu Swantara Putra ST. DIREKTUR, DESIGNER, PRINCIPAL


ARCHITECT
2 DIANA SURYA ST. PROJECT LEADER
3 I PUTU AGUS SUARTANA ST. PROJECT ARCHITECT
4 HENDRA PROJECT ARCHITECT
5 FEBRY PROJECT ARCHITECT
6 AGUNG RIFQI HIDAYAT PROJECT ARCHITECT
7 MULIARTI STAFF MANAGER
Tabel 3.1. Tenaga Kerja Pada Konsultan PT. Archimetriz Architect
Sumber : ARSIP PT. ACHIMETRIZ ARCHITECT Tahun 2018

58
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

3.1.5. Perpindahan status jabatan pekerjaan pada konsultan Arsitektur di


Archimetriz
Status jabatan yang di dapatkan oleh seseorang yang baru memasuki
dunia kerja dalam dunia Arsitektur yakni seorang “Junior Architect”, junior
architect merupakan jabatan paling kecil dalam sebuah dunia arsitek, lalu
jabatan tersebut bisa menjadi jabatan yang lebih tinggi ke jenjang berikutnya
yakni “Project Architect”. Dimana syarat untuk naik ke jenjang yang lebih
tinggi yakni dinilai oleh Seorang “Principal Architect” dimana kriteria yang
dinilai meliputi :
1. Kemampuan Desain Developing
Dimana dalam dunia kerja arsitek bukan hanya ditugaskan untuk
menggambar, namun dalam desain developing, yakni bagaimana
kita dituntut bisa untuk mengembangkan sebuah desain yang
telah di konsepkan oleh seorang principal architect, jadi disini
principle melihat kemampuan kemampuan para pekerjanya
dalam mengembangkan sebuah desain konsep yang telah
diberikan
2. Komunikasi dengan pihak lain
Komunikasi dengan pihak lain merupakan tahapan yang penting,
yakni bagaimana kita menjelaskan sebuah konsep yang kita
gunakan dalam sebuah desain untuk meyakinkan client terhadap
desain yang kita buat. Dengan lancarnya dan yakinnya
komunikasi yang disampaikan, hal tersebut akan meyakinkan
client dalam pemilihan jasa konsultan.
3. Team work
Dalam perancangan sebuah desain bukan hanya 1 orang yeng
terlihat, namun banyak, baik dari pihak intern maupun pihak
eksteren yang terlibat didalamnya. Bagaimana pihak principal
menilai bagaimana seseorang tersebut apakah bisa bekerja dalam

59
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

team atau tidak, karena bekerja dalam dunia arsitek selamanya


akan bekerja dalam team.
4. Kedisiplinan dan Tanggung jawab
Kedisiplinan dan tanggung jawab sangatlah diperlukan dalam
dunia kerja apapun, semakin tinggi tingkat kedisiplinan dan
tanggung jawab seseorang maka akan semakin dipercaya oleh
atasannya, hal tersebut dimana faktor untuk berpindah jabatan
dengan cepat.
5. Kecerdasan Emosional
Dimana kecerdasan emosional ini sangat dilatih, apalagi dalam
menghadapi pekerjaan yang dikejar deadline dan saat pekerjaan
yang sangat crowded, dimana emosi seseorang akan diuji disini,
bagaimana dalam menghadapi dunia kerja yang seperti demikian

3.1.6. Ruang Lingkup Profesi Arsitek


Ruang lingkup profesi meliputi lingkup kegiatan yang berhak
dilakoni oleh suatu badan usaha. Kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh
perseroan adalah berupa konsultan perencanaan dan pengawasan bangunan
termasuk jembatan, jalan-jalan, pengairan, pekerjaan-pekerjaan penggalian
atau penimbunan tanah, pemasangan instalasi listrik, instalasi air dan lain-
lain yakni pekerjaan yang lazim dilakukan oleh suatu perusahaan bangunan.
PT. Archimetriz Architect merupakan biro jasa dan konsultan yang
bergerak dalam bidang perencanaan. Dari sekian banyak proyek yang
ditangani oleh PT. Archimetriz Architect, sebagian besar berupa
perencanaan private house, villa, dan resorts, residence, hotel dan lain-lain
akan tetapi tidak menutup kemungkinan PT. Archimetriz Architect akan
merambah pengerjaan proyek lain, selama masih mampu ditangani oleh PT.
Archimetriz Architect.
Berdasarkan kontrak-kontrak kerja yang dibuat antara perusahaan
dan client sebagai pengguna jasa, PT. Archimetriz Architect merupakan
60
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

konsultan perencana yang khusus melayani pengadaan desain atau


rancangan arsitektural. Adapun scope atau lingkup profesi PT. Archimetriz
Architect sangat jelas yaitu melayani client yang ingin dibantu dalam
perencanaan dan perancangan bangunan. Berikut merupakan ruang lingkup
profesi PT. Archimetriz :
a. Planning and Design, meliputi:
 Architectural Planning and Design
 Landscape Planning and Design
 Lighting Planning and Design
b. Design Direction, meliputi:
 Structure
 Mechanical & Electrical
 Interior Design
 Communication Media

3.1.7. Peran, Wewenang, dan Tanggung Jawab


PT. Archimetriz Architect sebagai konsultan Perencana, memiliki
wewenang dan tanggung jawab terhadap client, dimana memiliki peranan,
wewenang dan tanggung jawab perusahaan yaitu:
a. Peranan Konsultan Perencana
Sebagai sebuah konsultan perencana, PT. Archimetriz
memiliki peranan di dalam usaha untuk menerjemahkan,
mengolah data serta mentransformasikan keinginan owner atau
pemberi tugas ke dalam bahasa gambar yang bersifat
arsitektural, sehingga owner dapat memperoleh gambaran
visual atas ide atau keinginan yang dilontarkan. Tampilan
bangunan yang estetis juga tidak terlepas dari kemampuan dan
kreatifitas yang dimiliki oleh arsitek itu sendiri dalam mengolah
data-data yang ada, untuk kemudian diwujudkan menjadi

61
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

bangunan yang dapat mewadahi dan memberikan rasa nyaman


untuk berbagai aktifitas penghuninya.
b. Wewenang Konsultan Perencana
Wewenang PT. Archimetriz sebagai konsultan perencana
dan pihak yang diberi tugas yaitu berhak mengajukan gagasan
yang dapat digunakan dalam penyempurnaan desain, akan tetapi
tidak boleh bertentangan dengan keinginan owner ataupun
menyimpang terlalu jauh dari tujuan dan sasaran semula. PT.
Archimetriz berwenang mengajukan proposal atau ikut terlibat
dalam pemilihan calon rekanan proyek (tender) yang lain seperti
mechanicsl & electrical, landscape, construction, bahkan
interior design.
c. Hak Konsultan Perencana
Hak konsultan perencana PT. Archimetriz dalam
perencanaan sebuah proyek yakni sebagai berikut :
 Memperoleh imbalan jasa untuk perencanaan yang
besarnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
 Meminta penjelasan data yang ada hubungannya dengan
pekerjaan perencanaan.
 Mengembalikan tugas yang diberikan kepadanya
apabila terjadi kesalahan yang diperbuat pihak pemberi
tugas dengan memperoleh ganti rugi yang wajar.
d. Kewajiban
Kewajiban konsultan perencana PT. Archimetriz dalam
perencanaan sebuah proyek yakni sebagai berikut :
 Membuat rencana waktu penyelesaian pekerjaan.
 Menyelesaikan pekerjaan perencanaan yang diberikan
oleh pemberi tugas sesuai dengan lingkup pekerjaan
yang diberikan.

62
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

 Mentaati kode etik dalam melaksanakan tugas


profesionalisme sebagai arsitek.
 Mengadakan konsultasi secara periodik dengan pihak
pemberi tugas.
 Memberikan penjelasan secara teknis kepada kontraktor
yang akan melakukan pekerjaan pembangunan.
 Melakukan perbaikan-perbaikan/perubahan terhadap
gambar-gambar bila diperlukan.
e. Tanggung jawab
Tanggung jawab konsultan perencana PT. Archimetriz
dalam perencanaan sebuah proyek yakni sebagai berikut :
 PT. Archimetriz dalam segala hal secara profesional
akan bertindak sebagai penasehat yang setia bagi client
selama bertugas, perusahaan akan bertindak adil
terhadap client ataupun konsultan lainnya.
 PT. Archimetriz akan mencoba semua kemungkinan,
baik kemampuan penanganan dan diligence dalam
discharge tugasnya berdasarkan dengan perjanjian.
 PT. Archimetriz tidak akan menjadi media pembayar
yang mengatas namakan client, kepada para kontraktor
dan atau suplier, kecuali khusus diminta secara tertulis
untuk dilakukan oleh client
 PT. Archimetriz dapat menghubungi konsultan atau ahli
lainnya mengenai penjabaran pekerjaan dalam
perjanjian tersebut. Akan tetapi, seorang arsitek tidak
berhak atas biaya-biaya lainnya kecuali dengan
persetujuan dari client terlebih dahulu.
 PT. Archimetriz sebagai perencana bertanggung jawab
pula atas segala hasil desain yang dibuat, kerugian-
kerugian yang timbul akibat kesalahan-kesalahan yang
63
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

diperbuat perencana termasuk keterlambatan waktu


pelaksanaan pekerjaan perencanaan.
 Konsultan perencana tidak bertanggung jawab terhadap
kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh pihak ketiga
diluar perjanjian.

3.1.8. Pengalaman Kerja


Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan
perencana, tentu PT. Archimetriz Architect sudah pernah mengerjakan
proyek perencanaan. Adapun beberapa proyek yang pernah ditangani oleh
konsultan Archimetriz Architect beberapa diantaranya dapat dilihat pada
Gambar dibawah ini:

Gambar 3.5 Decolina House


Sumber : Archimetriz Architect

64
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Gambar 3.6 Parva House - Kerobokan


Sumber : Archimetriz Architect

Gambar 3.7 Bong Hostel – Nusa Lembongan


Sumber : Archimetriz Architect

3.2 Manajemen Studio PT. Archimetriz Architect


3.2.1 Kantor sebagai Studio Architect
Konsultan PT. Archimetriz ini memiliki kantor yang juga merupakan
ruang studio bersama.
Studio yang menjadi satu kesatuan ruang tidak ada dinding permanent
yang membatasi atau membagi-bagi ruang antara ruang arsitek desainer,
principal arsitek, project arsitek dan team arsitek, melainkan semua nya
menjadi satu kesatuan ruang bersama, yang membedakannya hanya sebatas
meja kerja.

65
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Gambar 3.8 Meja direktur sekaligus desainer dan principal arsitek PT.
Archimetriz Architect.
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.9 Ruang kerja – studio kerja PT. Arsimetriz Architect


Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 3.10 Ruang Tamu PT. Archimetriz Architect


Sumber : Dokumentasi pribadi

66
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

3.2.2 Manajemen Waktu Kerja


Waktu kerja studio yang diterapkan pada konsultan PT. Archimetriz
Architect ini tidak jauh berbeda dengan waktu kerja yang digunakan pada
konsultan-konsultan lainnya. Waktu kerja yang digunakan yaitu 8 jam perhari
dimulai dari jam 08.30 - 17.30 wita. Jumlah hari kerja yang digunakan adalah
5 hari dalam seminggu, terhitung mulai dari hari Senin hingga hari Jumat. Akan
tetapi apabila sebuah projek sedang dalam deadline atau harus dikerjakan lebih
cepat maka project architect sering bekerja lewat dari jam kerja yang telah
ditentukan. Pekerjaan ini dihitung sebagai pekerjaan lembur.

3.2.3 Meknisme Manajemen Proyek


PT. Archimetriz Architect biasanya mendapatkan suatu proyek dari
perseorangan atau swasta, mereka biasanya adalah rekan bisnis, klien yang
pernah menggunakan jasanya ataupun orang lain yang tidak dikenal dan
mengetahui PT. Archimetriz Architect dari mulut ke mulut serta karya – karya
yang sudah pernah dikerjakan. Pada awal berdiri PT. Archimetriz Architect
menggunakan bagian marketing untuk memperkenalkan dan menawarkan jasa
agar dapat memperoleh proyek, namun setelah PT. Archimetriz Architect
cukup dikenal oleh kalangan luas, bagian marketing tersebut sudah tidak
dipergunakan lagi karena proyek selalu datang tanpa dipromosikan lagi

3.2.4. Mekanisme Proses PT. Archimetriz Mendapatkan Proyek


Proses awal – dengan pemberi proyek (owner ) jika ada permintaan
suatu proyek yang datang untuk PT. Archimetriz Melakukan kontak secara
langsung – bertemu langsung dengan Arsitek PT. Archimetriz Architect,
Dengan 3 tujuan, yaitu:

1. Untuk mengetahui keseriusan dari klien


2. Untuk menyampaikan secara langsung portofolio, yang kemudian
juga secara langsung menjelaskannya.
3. melakukan pertemuan secara langsung, Karena, ada perihal yang
tidak bisa disampaikan secara visual/grafis, dengan artian didalam
67
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

kontak secara langsung (face to face) arsitek juga akan


meyampaikan pesan-pesan dalam hal desain dan meng-edukasi
klien secara verbal.
setelah oke atau ada kecocokan dengan klien Kemudian, PT.
Archimetriz mengajukan proposal untuk proyek, yang berisi:
 bhrief klien
 data lapangan / data site
Koleksi Data  data bhrief fungsi / kebutuhan (segmen rancangan)
 bisnis plan (segmen rancangan)
 studi fungsi / kebutuhan (bagaimana standar aturannya)

Proposal Proyek
Menurut Bapak Swantara Putra dan yang terpenting dalam
mendapatkan proyek adalah pengalaman dan prestasi. Jika perusahaan
konsultan desain mempunyai banyak pengalaman dan sudah mengerjakan
proyek dengan prestasi yang cukup baik serta dapat memuaskan maka klien
pun mendengar, percaya, dan mudah tertarik. Antara klien yang satu dengan
yang lain secara tidak langsung akan mempromosikan pihak konsultan yang
dianggapnya telah berhasil mewujudkan keingingan kliennya. Dengan
demikian proyek-proyek selanjutnya akan datang secara bertahap dan
menawarkan beberapa proyek untuk dikerjakan secara profesional dan
terpercaya.
Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkesinambungan,
rangkaian kegiatan ini dapat dibagi dalam beberapa Tahap atau Phase. Tahap-
tahap pada sebuah proyek yang dikerjakan oleh Archimetriz Architect
umumnya sebagai berikut:

68
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Manajemen Proyek – Tahapan dan Proses

 TAHAP 1
Sebagai bentuk tahapan awal dengan melakukan pendekatan ke klien,
Proses:
o PRE – IDEA
Proses ini merupakan proses di dalam tahap 1, yang merupakan
pengajuan ide awal, dengan gambaran by sketches yang sederhana,
penggambaran by sketching ini juga merupakan proses conceptual
design yang klien/owner inginkan.
*apabila deal dengan klien, maka akan berlanjut menuju proses
agreement.
- AGREEMENT yang merupakan surat kontrak, perjanjian antara biro
konsultan dengan owner.

 TAHAP 2
Merupakan tahapan Perencanaan dan Perancangan,
yang didalamnya terdiri atas:
 Phase 1
 Phase 2
 Phase 3

 TAHAP 3
Merupakan tahapan dalam pengawasan pembangunan, yang dimana
Arsitek diupayakan turun kelapangan untuk memastikan pembangunan
sesuai design.

69
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

TAHAP Pada tahap ini juga diperlukan


3 Seorang Project Manager – skala
perusahaan, sebagai wakil dari owner,
Arsitek Phase yang bertugas untuk mengelola dan
melakukan mengkoordinasikan apa-apa terkait
pengawasan
tender
Memilih kontraktor project, menghubungkan antara
*sesuai perjanjian
OWNER

Biro konsultan

Kontraktor

Pihak-pihak lainnya

Gambar 3.11. Diagram Hubungan


Sumber : Arsip Archimetriz

Setiap proyek yang dikerjakan PT. Archimetriz Architect ditangani oleh


satu orang staff arsitek sekaligus sebagai project architect yang dikoordinir
oleh Project Leader atau Principal Arsitek. Seorang staff arsitek tidak menutup
kemungkinan mengerjakan lebih dari dua proyek apabila proyek yang
dikerjakan kerjakan oleh kantor lebih dari jumlah staff yang ada. Departemen
Arsitek pada PT. Archimetriz Arcitect terdiri dari beberapa orang Project
Architect, satu orang Project Leader, dan seorang Architecture Designer /
Principal Architect sebaga penanggung jawab desain, diagramnya dapat dilihat
pada diagram dibawah

70
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

Direktur
Principal & Architectural Designer
(Penanggung Jawab)

Project Leader

Project Architect Project Architect Project Architect

Team Team Team


Architect Architect Architect

Gambar 3.12. Struktur Hubungan dari jabatan tertinggi hingga ke staff


Sumber : Arsip Archimetriz

Setiap proyek yang ditangani oleh PT. Archimetriz Architect akan


dikonsepsi terlebih dahulu oleh Bapak Putu Swantara Putra sebagai
penanggung jawab desain dan juga sekaligus sebagai principal - architect
designer, selanjutnya akan diserahkan kepada project architect setelah di
handle oleh Project Leader.
Project Leader adalah orang yang terlibat dan juga ikut bertanggung jawab
atas phase I dan phase II dari setiap proyek yang sedang dikerjakan. Kemudian
phase III dan IV akan diserahkan kepada salah satu project architect, nantinya
project architect yang ditunjuk dituntut agar mampu menyelesaikan dan
bertanggung jawab atas gambar kerja dari proyek yang sedang dikerjakan. Dalam
beberapa pekerjaan, PT. Archimetriz Arsitect juga menyerahkan sub pekerjaan
kepada seseorang atau perusahaan yang dipercaya untuk menyelesaikan beberapa

71
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

bagian pekerjaan dari suatu proyek. Pekerjaan tersebut seperti pengerjaan 3D,
rendering, animasi, serta untuk menyelesaikkan perspektif interior dan exterior.
Dalam mekanismenya untuk menghasilkan sebuah desain yang baik perlu
diadakan evaluasi secara bertahap dari setiap proses yang sedang dikerjakan.
Evaluasi tersebut biasanya disebut dengan istilah “asistensi”. Bimbingan atau
asistensi ini dapat dilakukan setiap saat oleh para project architect kepada Bapak
Putu Swantara Putra selaku Principal -Architectural Designer, selain itu kegiatan
ini juga dapat digunakan sebagai “kontrol” untuk mengetahui apakah ide atau
gagasan yang direncanakan sudah dibuat dengan benar atau tidak. Selain kepada
principal-architect designer, project architect juga dapat menanyakan sesuatu
yang kurang jelas terhadap project leader.
Untuk mengetahui bagaimana diagram koordinasi dan evaluasi yang
dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.13

Principal -
Architect
Designer

Project Project
Leader Architect

KOORDINASI
EVALUASI

Gambar 3.13. Diagram Mekanisme kerja PT. Archimetriz Architect


Sumber : Arsip Archimetriz

72
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

3.2.5. Mekanisme Penyusunan Gambar


Penyusunan gambar dalam tiap konsultan memiliki susunan yang
berbeda, pada konsultan arsitek PT. ARCHIMETRIZ, memiliki cara sendiri
dalam penyusunan gambar yang tentunya disesuaikan dengan standard yang
berlaku, antara lain ada architectural drawing (Gambar lengkap dari
bangunan ) dan coordination drawing ( berisikan mengenai Kontraktor site
dan Struktur)
Urutan daripada Architectural drawing antara lain :
 Working drawing list,
berisikan mengenai penggunaan layer dalam
pembuatan gambar kerja dari sebuah proyek, untuk
memudahkan konsultan lain yang terlibat mengerti terhadap
gambar yang sudah dibuat.
 Site Location,
Merupakan peta lokasi dari sebuah project.
 Starting Point
Starting Point merupakan gambar dimana akan ada
saat sudah ditentukan strukturnya
 Master plan
Merupakan tampak atas keseluruhan bangunan
 Floor plan
Merupakan gambar denah dari sebuah rencana
bangunan
 Overview
Overview merupakan nama lain dari siteplan (Tampak
Atas bangunan dengan site sekitar)
 Section
Merupakan gambar potongan dari sebuah bangunan.

73
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

 Detail
Detail global dari sebuah bangunan ( detail pondasi,
detail atap, dll )
 Detail and Spesification
Detail khushs yang menyertakan spesifikasi produk
yang akan digunakan dalam proyek

3D Visualization
 3D Approach
Merupakan hasil visualisasi 3d dari sebuah proyek
agar memudahkan client yang kaum awam agar mengerti
terhadap maksud dari gambar yang telah di buat, namun masih
dalam bentuk gambar kasaran
 3D Impression
Visualisasi final yang telah melalui tahap Rendering.

3.2.6. Penanganan client dengan data yang valid dan tidak valid
a. Penanganan Teknis Desain
Penanganan teknis desain ini sudah jelas tiap konsultan arsitek
memiliki penanganan yang berbeda, penanganan teknis ini biasanya
didasari oleh data oleh client, biasanya ada client yang memiliki data dan
tidak memiliki data. Untuk teknis penanganannya adalah sebagai berikut.
A.1 ) Client yang tidak memiliki data lengkap
1. Meski tidak memiliki data lengkap seorang client pasti
punya sertifikat tanah, dari sertifikat tanah tersebut pihak
arsitek akan meminta Badan Pertanahan
Nasional (disingkat BPN) adalah suatu lembaga pemerintah
nonkementerian di Indonesia yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
74
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

undangan. Jadi jika sertifikat yang di miliki client


merupakan sertifikat jenis lama maka pihak arsitek akan
meminta bantuan BPN untuk melakukan Re-Patok
(Pemberian batasan site) secara global.
2. Jika client tidak memiliki data lengkap seorang arsitek
haruslan dating kelapangan untuk site visit, untuk
merasakan bagaimanakah feel dari site tersebut, sehingga
penghayatan sangat diperlukan utunk menghasilkan desain
yang baik. Kemudian untuk permasalahan topografi, dll,
arsitek akan mengajak site surveyor untuk menangani
masalah tersebut.
3. Proses Desain dimulai
- Pre Idea
- Phase 1
- Phase 2
- Phase 3
Dari kategori ini dibagi dalam 2 bagian yakni. Client
dengan data lengkp namun tidak mengerti teknis, dan yang
tidak mengerti teknis desain.
a. Mengerti teknis desain
Jadi client akan menggunakan jasa
konsultan sebagai pendamping dari proyek
yang akan dikerjakan,
b. Tidak mengerti teknis desain
Pihak client biasanya menyerahkan
semuanya ke pihak konsultan, jadi pihak ini
benar-benar tidak mengerti proses desain, dapat
dikatakan sebagai kaum awam yang tidak
paham sama sekali mengenai desain,

75
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

A.2) Client yang memiliki data lengkap


Jika client memiliki data lengkap dari site tersebut
maka akan langsung ke tahapan proses desain. Namun data
yang dimaksudkan disini dapat dikategorikan data site
lengkap dan data bangunan yang sudah ada lengkap untuk
di review desainnya, jika client ingin mengonsep sendiri,
clienr dapat menggunakan jasa drafter, jika tidak maka jasa
arsitek akan menjadi pilihan. Jadi di tegaskan bahwa
Arsitek ≠ Drafter

B. Kaitannya dengan permasalahan di lapangan :


Berkaitan dengan desain Ibu Cheppy Home and Gallery, pihak
client in memiliki data yang lengkap namun tidak menetahui teknis , jadi
untuk penaganannya pihak arsitek juga kelapangan untuk site visit,
kemudian mereview site tersebut untuk di rencanakan bagaimana desain
bangunan nantinya. Dan pihak client proyek ini menyerahkan
seluruhnya kepada sang arsitek, namun tetap kendali terbesar dipegang
oleh client.

C. Pembebanan dana jika perlu bantuan tambahan diluar konsultan


Dimisalkan jika tanah tersebut tidak memiliki data yang tidak
lengkap mengenai tanah, maka dari pihak konsultan memerlukan site
surveyor untuk mendata site tersebut secara detail, dan untuk
pembebanan biaya pihak konsultan tidak menerima pembayaran
tersebut, melainkan hal tersebut langsung dibayarkan dari pihak client ke
pihak site surveyor secara langsung, pihak konsultan hanya menawarkan
jasanya yang biasa bekerjasama dengan pihak konsultan

76
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

3.3. Tinjauan Proyek Perencanaan “Ibu Cheppy Home and Gallery ”


3.3.1 Identitas Proyek
Berikut ini dijabarkan identitas Proyek Perencanaan “Rosalba House” :

Nama Proyek : Ibu Cheppy Home and Gallery (Rumah Tinggal)

Lokasi Proyek : Seminyak Bali

Status Proyek : Proyek Swasta

Waktu Perencanaan : ±4 Bulan

Owner : Mrs. T. Lusiantari Kurnia H.A.M

Luasan Site : 194 m2

Luasan Bangunan : 429, 20 m2

Konsultan Perencana : PT. Archimetriz Architect

Principal Architect : Putu Swantara Putra, ST

Project Leader : Diana Surya, ST

Project Architect : Putu Febryana Putra, ST

Team Architect : 1. Putu Agus Suartana, ST

2. Putu Ari Hendrawan, ST

3. Agung Rifki Hidayat

Konsultan Struktur : Ir. I Ketut Ardhana, MT. IP.MD

Konsultan ME : Bayu Putra, ST

Konsultan Interior : Archimetriz Architect

Konsultan Landscape : Archimetriz Architect

3D Visual Rendering : Agung Rifqi Hidayat

77
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

3.3.2 Peta Lokasi Proyek

Gambar 3.14. Peta Lokasi Proyek Ibu Cheppy Home and Galley
Sumber : Googlemap.com (14/03/18)

78
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
KERANGKA BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3. Tujuan........................................................................................................................ 3
1.4. Manfaat...................................................................................................................... 3
1.5. Lingkup dan Batasan ................................................................................................... 4
1.5.1. Lingkup ................................................................................................................ 4
1.5.2. Batasan ................................................................................................................. 4
1.6. Metode Penulisan ........................................................................................................ 5
1.6.1. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 5
1.6.2. Teknik Pembahasan.............................................................................................. 6
1.7. Sistematika Penulisan.................................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN TEORI .................................................................................................. 8
2.1. Konsultan Perencana Arsitektur .................................................................................. 8
2.1.1. Pengertian Konsultan Perencana dan Arsitek ...................................................... 8
2.1.2. Ruang Lingkup Profesi......................................................................................... 9
2.1.3. Persyaratan dan Klasifikasi Konsultan Perencana ......................................... 11
2.1.4. Kewajiban, Tanggung Jawab, Hak dan Wewenang Arsitek .......................... 14
2.1.5. Bentuk Badan Usaha Konsultan Perencana di Indonesia............................... 17
2.1.6. Proses Konsultan Perencana dalam Mendapatkan Proyek ............................. 22
2.1.7. Pedoman Pelaksanaan Proyek ........................................................................ 23
2.1.8. Manajemen Waktu, Biaya, dan Mutu Konsultan Perencana .......................... 25
2.2. Proses Perencanaan Bangunan .............................................................................. 27

79
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

2.2.1. Tahapan Kerja Arsitek dan Honorarium ........................................................ 27


2.3. Rumah Tinggal ...................................................................................................... 33
2.3.1 Definisi Rumah Tinggal ...................................................................................... 33
2.3.2 Tujuan Rumah Tinggal........................................................................................ 34
2.3.3 Jenis – jenis Rumah Tinggal .............................................................................. 35
2.3.4 Syarat Rumah Tinggal ......................................................................................... 37
2.4. Gallery ................................................................................................................... 38
2.4.1 Tinjauan Umum Galeri ..................................................................................... 38
2.4.2. Fungsi dan Tujuan Terhadap Galeri.................................................................. 38
2.4.3. Klasifikasi Jenis Kegiatan pada Galeri ............................................................. 39
2.4.4. Klasifikasi Jenis Aktifitas Galeri ...................................................................... 40
2.4.5. Klasifikasi Fasilitas ........................................................................................... 40
2.4.6. Persyaratan Berdirinya Sebuah Gallery ........................................................ 41
BAB III TINJAUAN UMUM KONSULTAN ARCHIMETRIZ ARCHITECT &
PERENCANAAN PROYEK “IBU CHEPPY HOME AND GALLERY” ......................... 53
3.1. Tinjauan Konsultan Perencana Archimetriz Architect .......................................... 53
3.1.1. Identitas Konsultan Perencana ........................................................................... 53
3.1.2. Sejarah Singkat Terbentuk Konsultan Archimetriz Architect............................ 55
3.1.3. Status Kelembagaan ....................................................................................... 56
3.1.4. Kualifikasi Konsultan Perencana Archimetriz Architect ............................... 56
3.1.5. Perpindahan status jabatan pekerjaan pada konsultan Arsitektur di
Archimetriz................................................................................................................... 59
3.1.6. Ruang Lingkup Profesi Arsitek ...................................................................... 60
3.1.7. Peran, Wewenang, dan Tanggung Jawab .......................................................... 61
3.1.8. Pengalaman Kerja .............................................................................................. 64
3.2 Manajemen Studio PT. Archimetriz Architect ...................................................... 65
3.2.1 Kantor sebagai Studio Architect ......................................................................... 65
3.2.2 Manajemen Waktu Kerja .................................................................................... 67
3.2.3 Meknisme Manajemen Proyek ............................................................................ 67
3.2.4. Mekanisme Proses PT. Archimetriz Mendapatkan Proyek ................................ 67
3.2.5. Mekanisme Penyusunan Gambar ....................................................................... 73
3.2.6. Penanganan client dengan data yang valid dan tidak valid ................................ 74
80
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

3.3. Tinjauan Proyek Perencanaan “Ibu Cheppy Home and Gallery ” ............................ 77
3.3.1 Identitas Proyek .................................................................................................. 74
3.3.2 Lokasi Proyek .................................................................................................... 74

81
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”
LAPORAN KERJA PRAKTEK - PERENCANAAN

DIAGRAM KERANGKA PIKIR

82
PERENCANAAN “IBU CHEPPY HOME AND
GALLERY, SEMINYAK-BALI”

Anda mungkin juga menyukai