Anda di halaman 1dari 49

PERSENTASI KERJA PRAKTEK

Proyek Daswin Office Tower


Rasuna Said– Jakarta Selatan

Metode Pelaksanaan Bored Pile


1
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana
2016
2
3 Data Umum Proyek
 Nama Proyek : Daswin Office Tower , Rasuna Said . Kuningan
 Alamat Proyek : Jl. H.R Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan
 Lingkup Pekerjaan : Pondasi Bored Pile
 Luas Tanah : ± 1.6 Ha
 Jenis Bangunan : Mix Used
 Pemilik Proyek : PT. Windas Development
 Kontraktor Pondasi : PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk
 Konsultan Arsitektur : PT. W Architect
 Konsultan Struktur : PT. Shimizu IDD
 Konsultan MK : PT. Trimatra Jasa Prakasa
4 Struktur Organisasi Proyek
Daswin Office Tower
Struktur
5
Organisasi Kontraktor
PT. Indonesia Pondasi Raya
6 Daswin Office Tower Jakarta

Adapun batas-batas daerah proyek tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Gama Tower

b. Sebelah Barat : Kedutaan Besar Malaysia

c. Sebelah Selatan : Direktorat Jendral Ketenaga Listrikan

d. Sebelah Timur : Jl. Achmad Bakrie Timur


7 Uraian Pekerjaan Pondasi Bore
Pile
 Bored Pile : 578 titik.
 Ø 1200 mm kedalaman = 35 m (205 ttk)
 Ø 1120 mm kedalaman = 40 m (98 ttk)
 Ø 800mm kedalaman = 25 m (275 ttk)
 Test Pile : 9 tiang
Axial Loading Test
Pile Driving Analyzer
8 Peralatan Pekerjaan

Crawler Crane Mesin Bored Pile Auger

Cleaning Bucket Temporary Casing Corong Tremie


9
Peralatan Pekerjaan

Pipa Tremie Truck Mixer Welding Machine

Meteran Theodolit Excavator


10 Peralatan Pekerjaan

Silo Dump Truck Tangki BBM

Generator Set Pompa Air Lampu Penerangan


11 Material Bored Pile

1. Beton Ready Mix didatangkan dari

PT. Adhimix Precast dan PT Holcim

Indonesia Tbk sebagai pemegang

supplier beton pada proyek Daswin

Office Tower. Mutu beton yang

digunakan adalah fc’= 40&30 Mpa atau

setara dengan beton K – 450&350.


12 Material Bored Pile

2. Mutu baja tulangan yang

digunakan yaitu :

a) D 13 mm BJTS 40

b) D 16 mm BJTS 40

c) D 19 mm BJTS 40

d) D 22 mm BJTS 40

e) D 25 mm BJTS 40

f) D 32 mm BJTS 40
13 Metode Pelaksanaan Bored
Pile
Persiapan

Pengeboran

Pembesian

Pengecoran
14 Persiapan
 Menentukan titik Bore Pile
Denah Titik Bored Pile
15
16
Pengeboran
17
Pembesian
18
Pengecoran
19 Penyelesaian
Setelah pengerjaan penuangan beton, maka seluruh sisa
rangkaian pipa tremie diangkat dan dibersihkan. Kemudian
casing baja diangkat dengan bantuan alat Crawler Crane.
20 Detail Bored Pile Diameter 1200
mm
21 Detail Bored Pile Diameter 1200
mm
22 Detail Bored Pile Diameter 1120
mm
23 Detail Bored Pile Diameter 1120
mm
24 Detail Bored Pile Diameter 800
mm Normal
25 Detail Bored Pile Diameter 800
mm Normal
26 Detail Bored Pile Diameter 800
mm Tension
27 Detail Bored Pile Diameter 800
mm Tension
28 Kelebihan Pondasi Bored Pile
 Peralatan pengeboran mudah dipindah-pindah sehingga
waktu pelaksanaan relatif lebih cepat.
 Suara dan getaran yang ditimbulkan oleh alat drilling relatif
lebih kecil.
 Dapat digunakan untuk segala macam kondisi tanah.
 Diameter dan kedalaman lubang bor dapat divariasikan
sehingga lebih ekonomis untuk beban-beban kolom yang
besar.
 Ketahanannya terhadap korosi dapat lebih baik dari pada
tiang pancang karena ketebalan selimut betonnya mudah
disesuaikan.
29 Kekurangan Pondasi Bored Pile
 Kurang dapat diandalkan untuk daya dukung tahanan geser
karena proses pelaksanaanya tidak sekaligus memadatkan
tanah tetapi justru mengurangi massa tanah.
 Proses pelaksanaan kadang-kadang sangat sensitif terhadap
kondisi tanah yang dijumpai dan pengaruh cuaca.
 Semakin besar diameter bored pile semakin besar pula daya
dukungnya tetapi biaya untuk keperluan loading test lebih
tinggi.
 Semakin besar diameter bored pile semakin besar pula daya
dukungnya tetapi biaya untuk keperluan loading test dan test
pile lebih tinggi.
30 Tinjauan Khusus

Axial Loading Test Pile Driving Analyzer


31 Axial Loading Test
Pengujian Axial Loading Test dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besar kapasitas ijin tiang. Pengujian
pembebanan ini dilakukan dengan memilih tiang pondasi
pile group secara random/acak. Pada pengujian loading
test proyek Daswin Office Tower yaitu : Titik Bored Pile
BP. 176 (Ø 1200 mm) dengan kapasitas percobaan
2000ton (250 % x beban rencana), pelaksanaan percobaan
dimulai tanggal 28-30 September 2018.
Metode Percobaan
32 Pembebanan
1. Pelaksanaan percobaan dilakukan dengan menggunakan sistem kentledge dan
sesuai dengan spesifikasi ASTM-D1143-07 dengan prosedur pembacaan dan
pembebanan siklik (cyclic loading procedure).
2. Percobaan ini menggunakan concrete block dengan berat total 2002 Ton.
3. Hydraulic Jack diletakkan tepat di tengah-tengah test pile. Sewaktu jack bekerja
maka jack akan menekan test beam ke atas sehingga akan ada reaksi tekan ke tiang
percobaan. Penyaluran beban test beam di tahan oleh cross beam yang dipasang
melintang dengan test beam, dan penyaluran beban cross beam ditahan oleh
concrete block yang terpasang diatas cross beam.
4. Penurunan dari pondasi tiang percobaan diukur oleh 4 (empat) buah extentiometer
(dial gauge) yang dihubungkan dengan profil.
5. Baja kanal sebagai reference beam dan 2 buah dial gauge untuk pembacaan
pergeseran lateral tiang.
6. Reference beam yang dipasang dengan kokoh dan di bracing. Hasil penurunan
untuk tiang percobaan dalam percobaan ini dapat dilihat pada grafik dan hasil
pembacaan loading test.
33 Alat-alat yang Gunakan

Concrete Block Counterweight

Reference Beam

Extentiometer (Dial Gauge) Pompa (Elctric Pump)


34

Hydraulic Jack Cross Beam


35 Prosedur Pembacaan
Beban penurunan dan waktu akan dicatat saat
penambahan dan pengurangan beban. Pencatatan untuk
beban tekan adalah sebagai berikut:
1. Selama penambahan beban pada masing-masing beban akan
dicatat setiap 10 menit yaitu, 0 – 10 – 20 - 30 – 40 – 50 – 60
menit.
2. Selama pengurangan beban pada masing-masing beban
akan dicatat dengan interval 10 menit selama 1 jam.
3. Untuk beban puncak 250% dari design load (2000 ton untuk
bored pile diameter 1200 mm), pembebanan harus ditahan
selama 12 jam atau maksimal 24 jam dan kecepatan
penurunan tidak lebih dari 0,25 mm/jam.
4. Rebound akan dicatat setelah beban 0 ton, selama 12 jam.
Prosedur Pembacaan Loading Test
36 Kapasitas 2000 ton (250%)
• Bored pile diameter 1200 mm

• Beban rencana = 800 ton

• Beban maksimal 250% = 2000 ton


Grafik Siklus Pembebanan Bored Pile diameter 800 mm
dengan load test capacity 2000 ton (250%)
37
38 Hasil Uji Axial Loading Test
Berdasarkan hasil percobaan pembebanan yang dilakukan pada pondasi
Bored Pile BP 176 diameter 1200 mm didapat hasil sebagai berikut :

1. Pada beban percobaan sebesar 2000 ton (250% dari beban rencana) :
 Penurunan total (total settlement) = 10.69 mm
 Penurunan tetap (permanent settlement) = 3.18 mm
 Penurunan rebound (elastic settlement) = 7.51 mm
39 Pile Driving Analyzer

Pile Driving Analyzer (PDA) adalah suatu


sistem pengujian dengan menggunakan data
digital komputer yang diperoleh dari strain
transducer dan accelerometer untuk
memperoleh kurva gaya dan kecepatan ketika
tiang dipukul menggunakan palu dengan berat
tertentu.
Pile Driving Analyzer pada proyek Daswin
Office Tower dilaksanakan pada tanggal 22
Oktober 2018 (BP-520)
40 PDA Test
 Adapun hasil yang didapat dari PDA test adalah :
 Kapasitas daya dukung tiang
 Nilai keutuhan tiang
 Penurunan /displacemen tiang
 Efisiensi dari transfer energy pukulan palu/hammer terhadap
tiang
 Pada umumnya, pengujian dengan metode PDA
dilaksanakan setelah tiang mempunyai kekuatan yang
cukup untuk menahan tumbukan hammer/palu atau umur
tiang telah mencapai 28 hari.
41 Data Tiang Uji
1. Bore Pile 520

Pile Pile Pile Pile


Pile Testing
Pile No Dimension Length Embedment Penetration Hammer
Type Date
(cm) (m) (m) (m)

Bored
BP-520 Ø80 26 24 23.8 22-Oct-18
Pile
DROP H
25.0 Tons
Peralatan yang digunakan
42

Pile Driving Analyzer PAX


Wirelles strain transducer
43

Hammers Wirelles accelerometer


44 Tahap Pelaksanaan Pengujian
 Ratakan kepala tiang,
dan kondisi tiang
harus simetris dan
tegak lurus
45

 Persiapkan palu/hammer
dan cushion pada kepala
tiang.

 Menempatkan 2 pasang
sensor secara berlawanan
• 2 buah Accelerometer
• 2 buah Strain Transducer
46

 Posisi alat cukup jauh dari


tiang yang akan diuji
 Sumber listrik PLN 220 V,
genset atau baterai 12 V

 Masukkan data tiang dan


palu/hammer dalam PDA
PAX.
47

 Pengujian dilakukan
dengan menjatuhkan
palu/hammer ke kepala
tiang, dijatuhkan2-3 kali

 Setelah pengujian PDA


dilaksanakan, dilakukan
analisa lebih lanjut dengan
CAPWAP
48 Kesimpulan
Dari hasil penurunan pengujian Axial Loading Test dan Pile Driving
Analyzer ternyata penurunan Pile Driving Analyzer lebis besar
dibandingkan dengan penurunan Axial Loading Test. Dengan penurunan
sebesar 17 mm (BP- 520) pada pengujian PDA Test, dan 10.69 mm (BP-
176) pada pengujianAxial Loading Test.

PERBEDAAN PDA TEST AXIAL TEST


EFISIENSI WAKTU V
EFISIENSI TEMPAT V
EFISIENSI BIAYA V
JENIS LOADING TEST DYNAMIC STATIC
SAFETY - -
AKURASI DATA V
49

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai