Anda di halaman 1dari 5

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 4

SISTEM STRUKTUR FLAT PLATE

Disusun oleh :

NAMA : 1. ARI PRAYOGO 18090003


2. ALAM RENGGA PABUDI 18090022
3. FIRDAUS 18090017
4. AMOS PLUS HALAWA 18090006
5. PANGIHUTAN SITOHANG 18090021
PRODI : ARSITEKTUR
MATA KULIAH : STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 4
DOSEN : MUHAMMAD DAHARI, S.T

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
TAHUN 2020
Flat plate (pelat datar) adalah pelat beton pejal dengan tebal merata yang mentransfer beban
secara langsung ke kolom pendukung tanpa bantuan balok atau kepala kolom atau drop panel. Flate
plate dapat dibuat dengan cepat karena bekisting dan susunan tulangan yang sederhana. Pelat ini
memerlukan tinggi lantai terkecil untuk memberikan persyaratan tinggi ruangan dan memberikan
fleksibilitas terbaik dalam susunan kolom dan partisi. Pelat ini juga memberikan sedikit penghalang
untuk pencahayaan dan ketahanan api yang tinggi karena hanya ada sedikit sudut-sudut tajam dimana
pengelupasan beton dapat terjadi. Flat plate mungkin merupakan sistem pelat yang paling umum
dipakai saat ini untuk hotel beton bertulang bertingkat banyak, motel, apartemen, rumah sakit, dan
asrama.

 Sistem ini terdiri dari lempengan (flat atau plat) yang terhubung ke kolom (tanpa menggunakan
balok).
 plat datar adalah sistem framing beton bertulang dua arah yang memanfaatkan pelat dengan
ketebalan seraam, bentuk struktural paling sederhana.

 Flat slab adalah sistem struktural dua arah yang diperkuat yang mencakup panel jatuhkan atau
modal kolom pada kolom untuk menahan beban yang lebih berat dan dengan demikian
memungkinkan bentang yang lebih panjang.
 Resistensi lateral tergantung pada kekakuan lentur komponen dan koneksinya, dengan pelat
sesuai dengan gelagar rangka kaku.
 Cocok untuk membangun hingga 25 lantai.
Struktur plat lantai metode half slab adalah pekerjaan plat lantai beton bertulang dengan secara
separuh precast dan separuhnya lagi di buat di tempat, alasannya hanya di buat separuh precast karena
menyesuaikan beban maksimal yang masih aman di angkat oleh tower crane jadi jikalau dilokasi proyek
tersedia alat berat yang mampu mengangkat seluruh tebal plat maka akan lebih baik jika menggunakan
system satu precast utuh.

Kekurangan plat lantai metode half slab


1. Sulit di aplikasikan pada area tepi gedung
2. prlu trik khusus jika di gunakan pada area toilet atau atap gedung agar tidak mengalami
kebocoran.
3. jika proyek berada di perkotaan, maka ada peraturan lalu lintas yang harus dipatuhi, waktu
pengiriman dengan kendaraan besar biasanya hanya boleh dilakukan pada malam hari agar
tidak menyebabkan kemacetan
4. keterbatasan kapasitas berat angkut tc perlu di perhitungkan dengan beban satu plat half slab
yang akan di angkat
5. mengurangi lapangan kerja tukang bekisting

Kelebihan plat lantai metode half slab


 waktu pengerjaan lebih cepat di banding plat lantai system konvensial, namun jika produksii plat
half slab berada di lokasi terpisah dengan proyek maka perlu dipastikan ketetapan jadwal
pengirimannya agar pekerjaannya dapat berjalan secara continyu
 efesiensi pemakaian material bekisting, bisa menghilangkan pengguna kayu
 karena tidak menggunakan kayu maka telah melaksanakan program green building yang tidak
merusak lingkungan.
Contoh bangunan yang menggunakan metode half slab :

GEDUNG Fave Hotel Cilacap

GEDUNG Fave Hotel Cilacap adalah gedung hotel dengan 6 lantai yang dibangun di daerah
Cilacap yang merupakan kategori resiko gempa tinggi. Gedung tersebut dibangun dengan menggunakan
beton bertulang biasa (pelat balok, kolom). Dalam suatu perencanaan gedung, cenderung selalu
mengutamakan penghematan-penghematan agar memperoleh keuntungan yang maksimal.
Penghematan boleh dilakukan asalkan tidak mengurangi unsur kekuatan gedung tersebut. Salah satu
alternatif nya adalah dengan menggunakan metode flat slab

[1]. Sistem struktur flat slab terbilang mempunyai kelebihan dibanding dengan sistem struktur
beton bertulang biasa, yaitu lebih ekonomis, waktu pelaksanaan yang cepat dan memberikan ruang
antar lantai yang lebih besar

[2]. Beberapa kelebihan lain penggunaan struktur pelat datar adalah sebagai berikut: Instalasi
utilitas mekanikal dan elektrikal yang lebih mudah. Mengurangi tinggi bangunan. Pelaksanaan konstruksi
bekisting dan penulangan yang sederhana. Bekistingnya lebih sedikit. Secara estetika dan arsitektur jauh
lebih bagus dibandingkan dengan struktur lantai biasa. Lebih ekonomis. Perancangan dan perilaku
struktur flat slab terbukti baik untuk menerima beban gravitasi. Namun, kekurangan dari metode flate
slab adalah untuk menerima beban lateral (gempa) belum terbukti ketepatan dan keakuratannya
[3]. Bangunan yang didesain menggunakan sistem flat slab hanya bisa didesain pada zona
gempa rendah hingga zona gempa menengah. Sehingga perencana harus mengetahui betul zona gempa
dari lokasi proyek yang akan dibangun. Untuk mengatasi kekurangan dari sistem flat slab tersebut, maka
dalam perencanaannya akan digabungkan dengan dinding geser (shearwall). Gabungan dari sistem flat
slab dan dinding geser diharapkan mampu memikul beban akibat gempa rencana pada kategori resiko
gempa tinggi. Sehingga bisa mengurangi resiko terjadinya retak pada slab akibat gaya geser atau gaya
akibat gempa rencana.

Anda mungkin juga menyukai