Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Sebuah bangunan dapat digunakan jika sudah dilengkapi dengan sistem utilitas.
Utilitas berasal dari kata utility yang berarti kegunaan, dalam dunia arsitektur bangunan,
utilitas bangunan berarti suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untik
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi,
dan mobilitas dalam bangunan.

Dalam perencanaan bangunan, utilitas pada bangunan menjadi salah satu aspek
penting yang harus dituntut kesempurnaanya. Untuk itu perlu diketahui bahwa dalam suatu
proses operasional suatu bangunan, khususnya bangunan bertingkat tidak akan lengkap
atau dengan kata lain tidak akan tidak berfungsi dengan semestinya jika salah satu atau
beberapa system utilitas tidk menunjang atau dengan kata lain system utilitas pada suatu
bangunan merupakan rangkaian item pelengkap yang harus direncanakan sejak awal
sebelum gedung beroprasi dengan semestinya yang merupakan suatu system yang
terintegrasi dan menunjang dalam proses oprasionalnya sesuai dengan fungsi utilitas
masing-masing. System utilitas itu sendiri terdiri dari: sistem plumbing (sistem air bersih,
sistem air panas, sistem air buangan, sistem air hujan), sistem sampah, sistem penghawaan
alami, sistem pencahayaan alami, sistem pengkondisian udara ( AC langsung ), sistem
transportasi bangunan.

Sistem pengkondisian udara ( AC langsung ) adalah salah satu bagian dari system
utilitas bagunan. System pengkondisian udara AC penting karena berguna untuk
membantu menjaga suhu ruangan agar tetap konstan, juga bisa meningkatkan kualitas
udara dalam ruangan dan bisa mengurangi gejala asma dan alergi. AC sekarang telah
menjadi sebuah alat rumah yang sangat diperlukan, terutama untuk mengalahkan hawa
panas terik saat dimusim panas. Tidak hanya merubah hawa panas menjadi sejuk, tetapi
AC juga dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Namun AC bisa menimbulkan
beberapa risiko bagi kesehatan, terutama jika tidak dirawat dan dibersihkan dengan benar.

Jika membahas sistem pengkondisian udara pada suatu bangunan memang perlu
pengkajian secara lebih spesifik terhadap jenis dan fungsi bangunan yang akan
direncanakan, misalnya sistem pengkondisian udara rumah sakit, apartemen, hotel,
perkantoran atau rumah tinggal. Pada makalah ini sistem pengkondisian udara yang akan
dibahas adalah system pengkondisian udara pada rumah tinggal yang berlantai lebih dari
satu.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 3


1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada penjelasan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapatkami
jabarkan diantaranya :

1. Apa pengertian AC?


2. Bagaimana sistem kerja AC?
3. Apa saja jenis-jenis AC?
4. Apa saja komponen utama sistem pendingin?
5. Apa jenis AC yang digunakan pada objek (rumah tinggal) yang dikaji?
6. Apakah sistem pengkondisian udara pada objek (rumah tinggal) sudah baik ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada rumusan masalah yang dijabarkan di atas, tujuan penyusunan makalah
ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian AC.


2. Untuk mengetahui sistem kerja AC.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis AC .
4. Untuk mengetahui komponen utama sistem pendingin .
5. Untuk mengetahui jenis AC yang digunakan pada objek (rumah tinggal) yang
dikaji.
6. Untuk mengetahui sistem pengkondisian udara pada objek (rumah tinggal) sudah
baik atau belum.

1.4. MANFAAT

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang telah


dipaparkan diatas, maka dapat diuraikan manfaat dari pembuatan makalah ini
adalah :

1. Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip dasar sistem lingkungan dan


utilitas khususnya sistem pengkondisian udara ( AC langsung ) untuk
mendukung kinerja bangunan.
2. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar sistem lingkungan
dan utilitas khususnya sistem pengkondisian udara ( AC langsung ) pada
mata kuliah merancang arsitektur.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 4


BAB II
METODE DAN OBJEK

2.1. METODE

2.1.1. Rancangan

Hasil laporan ini merupakan hasil observasi tentang sistem pengkondisian


udara ( AC langsung ) pada rumah tinggal atau hunian lantai II yang disusun
dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan penjelasan secara deskriptif,
dengan teknik pengumpulan data yang berupa observasi (pengamatan secara
langsung) dan studi dokumentasi.

Dalam observasi ini diambil Rumah Tinggal atau Hunian sebagai objek
penelitian yang berlokasi di jalan Mandalasari V/4 Denpasar sebagai studi
kasus untuk materi kuliah sains dan utilitas 1 pada sistem pengkondisian udara
( AC langsung ).

2.1.2. Jenis dan Sumber data

Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini sebagaian besar terdiri dari
data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dan
sebagiannya lagi berupa data kualitatif yaitu data yang berbentuk kalimat atau
uraian dan data dokumentasi berupa foto-foto letak sistem pengkondisian
udara ( AC langsung ) yang ada pada bagian bangunan rumah tinggal.

2.1.3. Alat Pegumpulan Data

Dalam pengumpulan data observasi, kami menggunakan alat bantu berupa


pedoman hasil wawancara terhadap pemilik rumah, ditunjang juga dengan
beberapa alat bantu lain seperti alat tulis untuk mencatat informasi baik secara
manual maupun elektronik, meteran . Selain itu kami mempergunakan kamera
untuk mengambil data berupa foto-foto tangga pada objek rumah tinggal.

2.1.4. Teknik/Metode Pengumpulan Data

Metode yang kami pergunakan dalam pengumpulan data adalah berupa


observasi langsung dan dokumentasi sebagai bukti fisik.

2.1.5. Teknik Analisis Data

Hasil laporan ini merupakan hasil olahan data secara kualitatif, kuantitatif
dan deskriftif. Seluruh data diperoleh dari berbagai sumber baik hasil dari
observasi, ataupun studi dokumentasi, dibandingkan dengan literature dan
referensi internet, ditranskripsikan dalam bentuk tulisan dan pendeskripsian.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 5


2.2. OBJEK OBSERVASI

Nama Pemilik : Ir. I Made Sukarma

Di bangun : Tahun 1998

Alamat : Jalan Mandalasari V/4 Denpasar

Luas lahan : 2500 m2 (2,5 are)

Luas bangunan :- Lantai I : 131.25 m2

- Lantai II : 131,25 m2

Jumlah lantai : 2 Lantai

Fungsi : Bangunan ini difungsikan sebagai rumah tinggal,


yang dimana dalam bangunan ini dihuni oleh 4
orang civitas yang terdiri dari seorang ayah
sebagai kepala keluarga, seorang ibu, dan dua
orang anak-anaknya.

Peta lokasi : Gambar 2.2.1 Rumah tinggal

Sains Bangunan dan Utilitas 1 6


Sumber : www.google.co.id

Sains Bangunan dan Utilitas 1 7


2.3. FOTO HASIL OBSERVASI.

Gambar 2.3.1 Tampak luar bangunan


Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 2.3.3 Tampak depan menuju objek bangunan


Sumber : dokumentasi pribadi

Sains Bangunan dan Utilitas 1 8


BAB III
LANDASAN TEORI

3.1. PENGAERTIAN AC.


Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi
pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk
memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh.
Untuk negara beriklim tropis yang terdiri dari musim hujan dan musim panas, pada
saat musim panas suhu ruangan tinggi sehingga penghuni tidak nyaman. Di
lingkungan tempat kerja, AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal manusia membutuhkan
lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja secara optimal. Tingkat
kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan
tingkat kebersihan udara.
Untuk dapat menghasilkan udara dengan kondisi yang diinginkan, maka
peralatan yang dipasang harus mempunyai kapasitas yang sesuai dengan beban
pendinginan yang dimiliki ruangan tersebut.Untuk itu diperlukan survey dan
menentukan besarnya beban pendinginan.
Secara garis besar beban pendinginan terbagi atas dua kelompok,yaitu beban
pendinginan sensibel dan beban pendinginan laten. Beban pendinginan sensibel
adalah beban panas yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban panas yang
lewat kontruksi bangunan, peralatan elektronik, lampu, dll. Sedangkan beban
pendinginan laten adalah beban yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan
kelembaban udara.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 9


Di dalam ruang Pengajaran Umun, untuk merencanakan penggunaan Air
Conditioning (AC) perubahan pembebanan terjadi pada peralatan yang menghasilkan
kalor seperti: lampu, komputer. Selain itu faktor manusia dan kecepatan udara yang
masuk ke dalam ruangan juga mempengaruhi perubahan pembebanan, yang nilai
bebannya dapat berubah-ubah baik secara acak maupun teratur.
3.2. PRINSIP KERJA AC

Gambar 3.2.1. Prinsip Kerja AC.

Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigeran), jadi refrigeran yang masuk ke dalam
kompresor AC dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di kondensor.
Di bagian kondensor ini refrigeran yang dimampatkan akan berubah fase dari
refrigeran fase uap menjadi refrigeran fase cair, maka refrigeran mengeluarkan kalor
yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigeran. Adapun besarnya kalor
yang dilepaskan oleh kondensor adalah jumlah dari energi kompresor yang
diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari substansi yang akan
didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigeran yang berada dalam pipa-pipa
kondensor relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigeran yang
berada pada pipa-pipa evaporator.

Prinsip pendinginan udara pada AC melibatkan siklus refrigerasi, yakni udara


didinginkan oleh refrigerant / pendingin (freon), lalu freon ditekan menggunakan
kompresor sampai tekanan tertentu dan suhunya naik, kemudian didinginkan oleh
udara lingkungan sehingga mencair. Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang
sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus pendinginan pada udara yang
berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini ke luar ruangan.
Prinsip kerja mesin pendingin ruangan.

3.3. JENIS PENDINGIN RUANGAN.


Berdasarkan jenisnya ada 4 jenis AC yang sering dipergunakan pada rumah tangga
yatiu AC Split, AC Window, AC Sentral dan Standing AC.
1. AC Split
Mesin tata udara jenis ini, terbagi atas dua unit, satu di bagian luar ruangan
(Outdoor Unit) yang berisi kondensor dan kompresor, dan satu di dalam ruangan
(Indoor Unit) berisi evaporator dan kipas udara. Untuk AC split dengan
kapasitas besar, unit dalam ruangan dapat terdiri lebih dari satu unit (Multi Split)
sedang unit di luarnya tetap satu. Tipe lain dari AC sistem split ini adalah sistem
AC split duct. Pada sistem ini untuk mengalirkan udara dingin dibantu dengan
sistem ducting, sehingga jangkauannya lebih luas dan merata.
Pada akhir-akhir ini di pasaran mulai berkembang AC sistem split yang telah
dilengkapi dengan inverter. Pada AC split konvensional. motor pada kompresor
akan bekerja pada kecepatan maksimum jika suhu ruangan belum terpenuhi dan
akan mati bila suhu ruangan sudah terpenuhi. Sedangkan arus yang dibutuhkan
motor kompresor untuk start sangat tinggi sehingga menyebabkan biaya listrik
meningkat. Hal inilah yang coba dihindari oleh sistem AC split inverter. Pada
AC split dengan inverter ini hidup dan mati dari motor kompresor diminimalkan,
dengan menggunakan kompresor yang kecepatan motornya dapat berubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan. Pada saat suhu ruangan belum mencapai suhu yang
diinginkan. maka kecepatan motor kompresor akan maksimum dan kecepatan
motor ini akan semakin berkurang jika suhu ruangan sudah mendekati suhu yang
diinginkan.

[Type text] Page 11


Gambar 2.1 Iverter dan Convensional
Untuk penggunaan sistem Split di Mall dan Perkantoran biasanya unit
Compressor diletakkan di atap untuk mengurangi kebisingan didalam- ruangan.
Sedangkan untuk unit di dalam ruang mempunyai berbagai alternative
pemasangan, antara lain:
Ceiling cassete

Gambar 2.2 Ceiling casset.

[Type text] Page 12


Wall mounted

Gambar 2.3 Wall Mounted


Floor standing

Gambar 2.4 Floor Standing

[Type text] Page 13


Ceiling suspended

Gambar 2.5 ceiling suspended


2. AC Window.
AC jenis ini merupakan pendingin yang relatif murah untuk kapasitas kecil
mudah digunakan dan mudah pemasangannya. Kelemahan dari AC ini adalah
penggunaannya yang cenderung menimbulkan kebisingan di dalam
ruangan,karena letak kompresor AC dari ruangan berdekatan. Bagian kondensor
dari AC ini perlu diletakkan diluar ruangan. Pendingin jenis ini cocok digunakan
untuk ruangan yang kecil.

Gambar 2.6 AC Window

[Type text] Page 14


Pada AC jenis window, semua komponen AC seperti filter udara,
evaporator, blower, kompresor, kondenser, refrigerant filter, ekspansion valve
dan controll unit terpasang pada satu base plate, kemudian base plate beserta
semua komponen AC tersebut dimasukkan kedalam kotak plat sehingga menjadi
satu unit yang kompak. Biasanya dipilih karena pertimbangan keterbatasan
ruangan, seperti pada rumah susun.
3. AC Sentral
Pada AC jenis ini udara dari ruangan didinginkan pada cooling plant di luar
ruangan tersebut, kemudian udara yang telah dingin dialirkan kembali kedalam
ruangan tersebut. AC sentral ini biasa digunakan di hotel, mall atau gedung-
gedung dengan ruangan yang banyak. Berbeda dengan AC split dan AC
window. dalam sistem ini refrigerant yang digunakan tetap sama, tetapi untuk
mendistribusikan ke FCU dan AHU digunakan air dingin (chilled water) dengan
suhu sekitar 5C. Air dingin dihasilkan oleh chiller (mesin penghasil air dingin
yang juga menggunakan refrigerant sebagai zat pendingin).
AC sentral mempunyai dua unit terpisah, yaitu indoor unit (evaporator) dan
outdoor unit (kompresor dan kondensor). Secara singkat Cara kerja AC sentral
ini dapat dilihat pada gambar. Pada saat udara panas yang berasal dari ruangan
mengalir melalui koil evaporator, panas akan diserap oleh evaporator. Di dalam
evaporator ini terdapat air dingin yang dihasilkan oleh chiller. Air yang keluar
dari evaporator akan memiliki suhu yang tinggi dan akan disalurkan ke outdoor
unit yang terletak di luar ruangan. Di outdoor unit ini air akan mengalami
beberapa proses melalui kondensor, chiller, dan sebagainya, sehingga air yang
keluar dari kondensor ini akan kembali memiliki suhu yang rendah. Air ini
kemudian dialirkan ke evaporator untuk mengalami proses yang sama dengan
awal tadi. Udara dingin yang keluar dari evaporator akan disalurkan ke ruangan-
ruangan melalui ducting.

4. Standing AC.

Jenis AC ini cocok dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan situasional dan


mobil karena fungsinya yang mudah dipindahkan, seperti seminar, pengajian

[Type text] Page 15


outdoor dsb.
3.4. KOMPONEN SISTEM PENDINGIN.
1. Kompresor
Kompresor atau pompa isap mempunyai fungsi yang vital. Dengan adanya
kompresor, refrigerant bisa mengalir ke seluruh sistem pendingin. Sistem
kerjanya adalah dengan mengubah tekanan, sehingga terjadi perbedaan tekanan
yang memungkinkan refrigeran mengalir (berpindah) dari sisi bertekanan rendah
ke sisi bertekanan tinggi.
Ketika bekerja, refrigerant yang dihisap dari evaporator dengan suhu dan
tekanan rendah dimampatkan sehingga suhu dan tekanannya naik. Gas yang
dimampatkan ini ditekan keluar dari kompresor lalu dialirkan ke kondensor,
tinggi rendahnya suhu dikontrol dengan thermostat. Jenis kompresor yang
banyak digunakan adalah kompresor torak, kompresor rotary, kompresor sudu,
dan kompresor sentrifugal.
a. Kompresor torak (Reciprocating compressor)
Pada saat langkah hisap piston, gas refrigerant yang bertekanan
rendah ditarik masuk melalui katup hisap yang terletak pada piston atau
di kepala kompresor. Pada saat langkah buang, piston menekan
refrigerant dan mendorongnya keluar melalui katup buang, yang
biasanya terletak pada kepala silinder.
b. Kompresor rotary
Rotor adalah bagian yang berputar didalam stator, rotor terdiri dari
dua baling-baling.Langkah hisap terjadi saat katup mulai terbuka dan
berakhir setelah katup tertutup.Pada waktu katup sudah tetutup dimulai
langkah tekan sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pada
katup secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap, demikian
seterusnya.

c. Kompresor sudu
Kompresor jenis ini kebanyakan digunakan untuk lemari es, frezer,
dan pengkondisan udara rumah tangga, juga digunakan sebagai
kompresor pembantu pada bagian tekanan rendah sistem kompresi
bertingkat besar.

[Type text] Page 16


2. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari evaporator
dan panas yang diperoleh dari kompresor, serta mengubah wujud gas menjadi
cair. Banyak jenis kondensor yang dipakai, untuk kulkas rumah tangga digunakan
kondensor dengan pendingin air. Jenis lain kondensor berpendingin air memiliki
pipa-pipa yang dapat dibersihkan.
Kondensor dibedakan menjadi 3 jenis, yakni Air-cooled Condensor, Water-
cooled Condensor dan Evaporative-cooled Condensor.
a. Air-cooled Condensor
Dalam Air-cooled condensor, kalor dipindahkan dari refrigeran ke udara
dengan menggunakan sirkulasi alamiah atau paksa.Kondensor dibuat dari
pipa baja, tembaga dengan diberi sirip untuk memperbaiki transfer kalor pada
sisi udara. Refrigeran mengalir didalam pipa dan udara mengalir diluarnya.
Air cooled condensor hanya digunakan untuk kapasitas kecil seperti
refrigerator dan small water cooler.
b. Water cooled Condensor.
Water cooled condensor dibedakan menjadi 3 jenis yakni shell and tube,
shell and coil, double tube.
Shell and Tube
Salah satu jenis alat penukar kalor yang menurut kontruksinya
dicirikan oleh adanya sekumpulan pipa (tabung) yang dipasangkan
didalam shell (pipa galvanis) yang berbentuk silinder dimana 2 jenis
fluida saling bertukar kalor yang mengalir secara terpisah (air dan freon).
Shell and Coil.
Terdiri dari sebuah cangkang yang dilas elektrik dan berisi koil air,
kadang-kadang juga dengan pipa bersirip.
Double Tube
Refrigeran mengembun diluar pipa dan air mengalir dibagian dalam
pipa pada arah yang berlawanan. Double tube digunakan dalam
hubungan dengan cooling tower dan spray pond.

c. Evaporative Condensor
Refrigeran pertama kali melepaskan kalorya ke air kemudian air

[Type text] Page 17


melepaskan kalornya ke udara dalam bentuk uap air. Udara meninggalkan
uap air dengan kelembaban yang tinggi seperti dalam cooling tower. Oleh
karena itu kondensor evaporative menggabungkan fungsi dari sebuah
kondensor dan cooling tower. Evaporative condensor banyak digunakan
dipabrikamoniak.
Kondensor yang digunakan disini adalah jenis water cooled kondensor tipe
shell and tube, karena lebih mudah dalam menganalisa temperatur jika
dibandingkan dengan Air cooled Kondensor yang sering terjadi fluktuasi
pada temperaturnya. Watercooled condensor ini ditempatkan di antara
kompresor dan alat pengatur bahan pendingin (pipa kapiler). Posisinya
ditempatkan berhubungan langsung dengan udara luar agar gas di dalam
kondensor juga didinginkan oleh suhu ruangan.
Gas yang berasal dari kompresor memiliki suhu dan tekanan tinggi, ketika
mengalir di dalam pipa kondensor, gas mengalami penurunan suhu hingga
mencapai suhu kondensasi kemudian mengembun. Wujud gas berubah
menjadi cair dengan suhu rendah sedangkan tekanannya tetap tinggi.
3. Katup Ekspansi
Komponen utama yang lain untuk mesin refrigerasi adalah katup ekspansi.
Katup ekspansi ini dipergunakan untuk menurunkan tekanan dan untuk
mengekspansikan secara adiabatik cairan yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi sampai mencapai tingkat tekanan dan temperatur rendah, atau
mengekspansikan refrigeran cair dari tekanan kondensasi ke tekanan evaporasi,
refrigerant cair diinjeksikan keluar melalui oriffice, refrigerant segera berubah
menjadi kabut yang tekanan dan temperaturnya rendah.
Selain itu, katup ekspansi juga sebagai alat kontrol refrigerasi yang berfungsi:
1. Mengatur jumlah refrigeran yang mengalir dari pipa cair menuju evaporator
sesuai dengan laju penguapan pada evaporator.
2. Mempertahankan perbedaan tekanan antara kondensor dan evaporator agar
penguapan pada evaporator berlangsung pada tekanan kerjanya.
4. Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah salah satu alat ekspansi. Alat ekspansi ini mempunyai dua
kegunaan yaitu untuk menurunkan tekanan refrigeran cair dan untuk mengatur
aliran refrigeran ke evaporator. Cairan refrigeran memasuki pipa kapiler tersebut

[Type text] Page 18


dan mengalir sehingga tekanannya berkurang akibat dari gesekan dan percepatan
refrigeran. Pipa kapiler hampir melayani semua sistem refrigerasi yang berukuran
kecil, dan penggunaannya meluas hingga pada kapasitas regrigerasi 10kw. Pipa
kapiler mempunyai ukuran panjang 1 hingga 6 meter, dengan diameter dalam 0,5
sampai 2 mm (Stoecker, 1996). Diameter dan panjang pipa kapiler ditetapkan
berdasarkan kapasitas pendinginan, kondisi operasi dan jumlah refrigeran dari
mesin refrigerasi yang bersangkutan.
Konstruksi pipa kapiler sangat sederhana, sehingga jarang terjadi gangguan.
Pada waktu kompresor berhenti bekerja, pipa kapiler menghubungkan bagian
tekanan tinggi dengan bagian tekanan rendah, sehingga menyamakan tekanannya
dan memudahkan start berikutnya. Pipa kapiler ditunjukkan pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Pipa Kapiler

5. Evaporator (Penguap)
Evaporator adalah komponen pada sistem pendingin yang berfungsi sebagai
penukar kalor, serta bertugas menguapkan refrigeran dalam sistem, sebelum
dihisap oleh kompresor. Panas udara sekeliling diserap evaporator yang
menyebabkan suhu udara disekeliling evaporator turun. Suhu udara yang rendah
ini dipindahkan ketempat lain dengan jalan dihembus oleh kipas, yang
menyebabkan terjadinya aliran udara.
Ada beberapa macam evaporator sesuai tujuan penggunaannya dan

[Type text] Page 19


bentuknya dapat berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena media yang
hendak didinginkan dapat berupa gas, cairan atau padat. Maka evaporator dapat
dibagi menjadi beberapa golongan, sesuai dengan refrigeran yang ada di
dalamnya, yaitu : jenis ekspansi kering, jenis setengah basah, jenis basah, dan
sistem pompa cairan.
1) Jenis ekspansi kering
Dalam jenis ekspansi kering, cairan refrigerant yang diekspansikan melalui
katup ekspansi pada waktu masuk ke dalam evaporator sudah dalam keadaan
campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator dalam keadaan uap air.
2) Evaporator jenis setengah basah
Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan kondisi
refrigeran diantara evaporator jenis ekspansi kering dan evaporator jenis basah.
Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigeran cair dalam pipa
penguapnya.

3) Evaporator jenis basah


Dalam evaporator jenis basah, sebagian besar dari evaporator terisi oleh
cairan refrigeran. Perpindahan panas yang terjadi pada evaporator adalah
konveksi paksa yang terjadi di dalam dan di luar tabung serta konduksi pada
tabungnya. Perpindahan panas total yang terjadi merupakan kombinasi dari
ketiganya. Harga koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat ditentukan
dengan terlebihi dahulu menghitung koefisien perpindahan kalor pada sisi
refrigeran dan sisi udara yang telah dijelaskan sebelumnya. Selanjutnya
koefisien perpindahan panas total dihitung berdasarkan luas permukaan dalam
pipa dan berdasarkan luas permukaan luar pipa.

[Type text] Page 20


BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

AC yang digunakanpadarumah yang telahdiobservasiinimenggunakan AC


Split jenisWall Mounted.
ACdigunakanpadasetiapkamaryaituterdiridaritigakamartidurdansaturuangkeluar
ga yang menggunakan AC denganjenis AC yang sama.
4.1. JENIS AC YANG DIGUNAKAN
1. AC Split
Mesin tata udara jenis ini, terbagi atas dua unit, satu di bagian luar ruangan
(Outdoor Unit) yang berisi kondensor dan kompresor, dan satu di dalam ruangan
(Indoor Unit) berisi evaporator dan kipas udara. AC split dengan kapasitas
besar, unit dalam ruangan dapat terdiri lebih dari satu unit (Multi Split) sedang
unit di luarnya tetap satu. Padarumahiniterdiridaritiga unit AC dan juga tiga unit
di luarkarenakapasitasnya yang kecil.

Gambar 4.1.1. AC dalam Ruang. Gambar 4.1.2. Floor Standing

Pada akhir-akhir ini di pasaran mulai berkembang AC sistem split yang telah
dilengkapi dengan inverter. Pada AC split konvensional. motor pada kompresor
akan bekerja pada kecepatan maksimum jika suhu ruangan belum terpenuhi dan
akan mati bila suhu ruangan sudah terpenuhi. Sedangkan arus yang dibutuhkan
motor kompresor untuk start sangat tinggi sehingga menyebabkan biaya listrik
meningkat. Hal inilah yang coba dihindari oleh sistem AC split inverter. Pada
AC split dengan inverter ini hidup dan mati dari motor kompresor diminimalkan,
dengan menggunakan kompresor yang kecepatan motornya dapat berubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan. Pada saat suhu ruangan belum mencapai suhu yang

[Type text] Page 21


diinginkan maka kecepatan motor kompresor akan maksimum dan kecepatan
motor ini akan semakin berkurang jika suhu ruangan sudah mendekati suhu yang
diinginkan. AC padarumahinitelahmenggunakan system
tersebutdiatasyaitumenggunakan AC system split yang telahdilengkapidengan
inverter pada AC konvensional.
Sehinggapadasaatsuhuruanganbelummencapaisuhu yang
diinginkanmakakecepatan motor kompresorakanmaksimumdankecepatan motor
kompresoriniakansemakinberkurangjikasuhuruangansudahmendekatisuhu yang
diinginkan.

Gambar 4.1.3. Iverter dan Convensional

Gambar 4.1.4. AC Split jenis wall mountain.


Pemasangan AC Ruangsangatmenentukankualitaskedinginandankeawetan AC Ruang.
berikutinibeberapahal yang perludiperhatikanketikapemasangan AC Ruang:

1. Posisi Indoor Unit


posisi indoor unit harusterletak minimal 15 cm dariatapinibertujuan agar
sirkulasiudaralebihbaiksebabudara yang ditiupkanoleh indoor unit
dihisapdaribagianatasdandepan indoor unit
jadikalaubagianatastertutupatapakansangatmengurangikualitaspendinginan.
Kemudian yang perludiperhatikandaripemasangan indoor unit adalahbarang yang
terletakdibawahnya, janganmemasang indoor unit yang bawahnyasumberlistrik,
alatelektronik, komputer, danalat-alat yang tidakbolehterkena air

[Type text] Page 22


inidilakukanuntukmengantisipasiapabila AC Ruangdalamkondisikotordan air
akanmenetesdari indoor unit.
Kemudianjanganmengarahkanhembusanudaradinginlangsungmengenaitubuhhalinid
apatmengakibatkankulitmenjadikeringdankurangbaikuntukpernafasan.

Jikadilihatdaribeberapapersyaratandiatasdengandemikianpemasangan Ac indoor
padarumahinidapatdikatakansudahsessuaidenganpersyaratanpemasangan. Hal
tersebutdapatdibuktikandenganfotodariobservasidiatasletakposisi indoor unit
padaobjekrumahtinggalsudah 15
derajaddibawahatapdandibawahnyatidakadanyabarang-barangbersumberlistrik,
elektronik, computer, dll.

2. Posisi Outdoor Unit


posisi outdoor unit sangatmenentukankeawetan AC
Ruangsebabsebagianbesarmesin AC Ruangterletakpada outdoor unit,
olehkarenaitupemasangan outdoor unit haruslebihrendah minimal 30 cm
antaranepel (sambunganpipa) indoor dan outdoor halinibertujuan agar
olimesinakanselalukembalike outdoor unit,
sebabolikompresorakanikutbersirkulasibersamarefrigran, jika outdoor
lebihtinggimakaolikompresordalam 1-2 tahunakanberpindahke indoor unit
dantidakdapatkembalike outdoor unit, oli yang berada di indoor unit
akanmenghalangipenghisapanhawapanasselainitumenyebabkankompresorkekurang
anolidan lama-kelamaanakanmenyebabkankompresorrusak. Kemudianhal yang
tidakkalahpentingnyadalampemasangan outdoor adalahposisi outdoor minimal
50cm daridepan, 20 cm daribelakangataukalaumemungkinkanditempat yang
mempunyaisirkulasiudara yang baik.

[Type text] Page 23


3. PipaPenghubung Outdoor-Indoor
Pipapenghubungharusdiperhatikansebabjikapipasampaibengkokiniakanmenggangg
usirkulasirefrigran. Panjangpipapenghubung yang paling baikantara 3 meter sampai
6 meter (iniadalahpanjang ideal)
namunjikatidakmemungkinkanbisaditambahhingga 9 meter sampai 12 meter
(tergantungdaya AC Ruang)
jikakurangdari 3 meter sebaiknyapipapenghubungdigulungdibelakang outdoor
sehinggamencapai 3 meter.

Pipaoudoor-indoor tidakterdapatpipa yang


bengkoksehinggadapatdikatakanbahwaalatjalursirkulasirefriganbaikmakadengande
mikiansirkulasirefrigan juga baikatau lancer

4. JalurPembuangan Air
jalurpembuangan air juga harusdiperhatikansebabjikatidakbenar air
akanmenetesdari indoor unit halinimembuattidaknyaman,
olehkarenaitusaatkitamembuatjalurpembuangan air kitaharusingatbahwa air
mengalirdaritempat yang tinggiketempatlebihrendah.

Dalamhalinipadaobyekobservasisudahmemenuhisyaratyaituletakpembuanganbe
radalebihrendahdanlangsungtersalurkanketanah yang
beradadiluarterasrumahdanlangsungmeresaketanahsehinggapembuangan
airtidakmenggangguestetika.

5. Letakposisi AC terhadapbukaan
Letakposisi AC di setiapruangpadaobyekrumahtinggal yang kami survey
sudahsesuaistandaryaitutidakmenghadapkearahbukaankarenaapabilaletak AC
langsungmenghadapkebukaanmakaudara yang dikeluarkandari AC

[Type text] Page 24


tersebutakanlangsungkeluarmelaluibukaantersebuttanpamengalirdidalamruangan.
Dapatdilihatdarigambardenahdibawahini :

Gambar 4.5.1.Denahlantai 1

Gambar 4.5.2. Denah Lantai 2.

Letak AC

4.2. KAPASITAS AC.


sangatberpengaruhbesardalammemenuhikebutuhansuhuataupenghawaan yang
diinginkanpadasuaturuangantertentu. Berikutperhitungankapasitas AC
untukmengetahuikapasitas AC tealhmemenuhipersyaratanatautidak.

BTU/hour = (P x L x T x I x E) / 60

[Type text] Page 25


Keterangan
P : Panjangruangan (dalamukuran kaki/feet)
L : Lebarruangan (dalamukuran kaki/feet)
T : Tinggi ruangan (dalamukuran kaki/feet)
I : Nilai 10 jikaruangberinsulasi (berada di lantaibawah,
atauberhimpitdenganruang lain). Nilai 18 jikaruangtidakberinsulasi (di lantaiatas).
E :Nilai 16 dindingterpanjangmenghadaputara.

*1 Meter = 3,3Feet

13,2 x 9,9 x 8,25 x 10 x 16 = 2.773, 33 BTU/h

Kemudiansesuaikandengantabelkapasitas AC berdasarkanPK :

AC PK = 5.000 BTU/h
AC PK = 7.000 BTU/h
AC 1 PK = 9.000 BTU/h
AC 1 PK = 12.000 BTU/h
AC 2 PK = 18.000 BTU/h

Makauntukmenyesuaikan2.773, 33 BTU/h, dibutuhkan PK AC.


Sementarabesarnya 1 PK AC setara375wattdalam 1 jam.
Angkatersebutbelumtermasukrugidaya,
kipaspendinginindoorataupunoutdoor.Konsumsilistrik AC 1/2 PKbahkanbisamencapai
KWh ataubahkanlebih.Semakinbesar PK makasemakinbesardayalistrik yang
dibutuhkan. Sementarajika PK AC tidakmencapaibesaranya BTU yang
dibutuhkanakanmemperlambatkinerja AC untukmencapaisuhu yang diinginkan.
Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwa PK AC padaruangan
ruanganpadaobyekinisudahmencapaibesarnya BTU yang
dibutuhkansehinggatidakberpengaruh negative terhadapkinerja AC untukmencapaisuhu
yang diinginkan.

Demikianlahfaktorteknis yang harusdiperhatikandalampemasangan AC


Ruang, faktorkeindahanrelatifuntuksetiap orang jaditempatkan AC
Ruangsesuaipersyaratanstandar agar dapatmemperolehsuhuruang yang
sesuaikeinginan

[Type text] Page 26


BAB V

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi


pengembangan dari teknologi mesin pendingin
2. Prinsip pendinginan udara pada AC melibatkan siklus refrigerasi, yakni udara
didinginkan oleh refrigerant / pendingin (freon), lalu freon ditekan menggunakan
kompresor sampai tekanan tertentu dan suhunya naik, kemudian didinginkan oleh
udara lingkungan sehingga mencair. Apa saja jenis-jenis AC?
3. Berdasarkan jenisnya ada 4 jenis AC yang sering dipergunakan pada rumah tangga
yatiu AC Split, AC Window, AC Sentral dan Standing AC.
4. Komponen utama sistem pendingin yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi,
pipa kapiler, dan evaporator.
5. AC yang digunakan pada rumah yang telah diobservasi ini menggunakan AC Split
jenis Wall Mounted. AC digunakan pada setiap kamar yaitu terdiri dari tiga kamar
tidur dan satu ruang keluarga yang menggunakan AC dengan jenis AC yang sama.
6. Pemasangan AC indoor pada objek dapat dikatakan sudah sessuai dengan
persyaratan pemasangan, karena letak posisi indoor unit pada objek rumah tinggal
sudah 15 derajad dibawah atap dan dibawahnya tidak adanya barang-barang
bersumber listrik, elektronik, computer, dll. Pipa oudoor-indoor tidak terdapat pipa
yang bengkok sehingga dapat dikatakan bahwa alat jalur sirkulasi refrigan baik
maka dengan demikian sirkulasi refrigan juga baik atau lancer. Dalam hal ini pada
obyek observasi sudah memenuhi syarat yaitu letak pembuangan berada lebih
rendah dan langsung tersalurkan ke got pembuangan air. Jadi secara keseluruhan
sistem pengkondisian udara pada objek sudah baik.

4.2 SARAN

1. dalam pemasangan AC pengguna harus memperhatikan faktor teknis yang harus


diperhatikan dalam pemasangan AC agar menimbulkan kenyamanan dan AC dapat
berfungsi sesuai dengan keinginan.

2. Bagi para pengguna AC agar tetap melaksanakan perawatan AC secara berkala agar
sistem AC dapat berfungsi sesuai dengan keinginan.

[Type text] Page 27


DAFTAR PUSTAKA

Poerbo, H. 1992. Utilitas Bangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Mc. Guenness, W.J & Stein, B. 1971. Mechanical and Electrical Eguipment for Building.
Fifth Edision. New York, London, Sydney, Torondo, Jhn Wiley and Sons, Inc.

Affandi. 2012. Pengetahuan Dasar Tentang AC [Online] tersedia: http://air-conditioner-


ariffandisaputra.blogspot.com/2012/03/bab-iii-pengetahuan-dasar-tentang-
ac.html

Anonim. 2011. Pemasangan AC Ruang yang Baik [Online] tersedia:


http://www.zonateknik.com/2011/01/pemasangan-ac-ruang-yang-baik.html

[Type text] Page 28

Anda mungkin juga menyukai