Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebuah bangunan dapat digunakan jika sudah dilengkapi dengan sistem utilitas.Utilitas
berasal dari kata utility yang berarti kegunaan, dalam dunia arsitektur bangunan, utilitas
bangunan berarti suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untik menunjang
tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas dalam
bangunan.

Dalam perencanaan bangunan, utilitas pada bangunan menjadi salah satu aspek penting
yang harus dituntut kesempurnaanya. Untuk itu perlu diketahui bahwa dalam suatu proses
operasional suatu bangunan, khususnya bangunan bertingkat tidak akan lengkap atau dengan
kata lain tidak akan tidak berfungsi dengan semestinya jika salah satu atau beberapa system
utilitas tidk menunjang atau dengan kata lain system utilitas pada suatu bangunan merupakan
rangkaian item pelengkap yang harus direncanakan sejak awal sebelum gedung beroprasi dengan
semestinya yang merupakan suatu system yang terintegrasi dan menunjang dalam proses
oprasionalnya sesuai dengan fungsi utilitas masing-masing. System utilitas itu sendiri terdiri dari:
sistem plumbing (sistem air bersih, sistem air panas, sistem air buangan, sistem air hujan),
sistem sampah, sistem penghawaan alami, sistem pencahayaan alami, sistem pengkondisian
udara ( AC langsung ), sistem transportasi bangunan.

Sistem plumbing adalah salah satu bagian dari system utilitas bagunan. System plumbing
terdiri dari sistem air bersih, sistem air panas, sistem air buangan, sistem air hujan. System
plumbing sangatlah penting mengingat air adalah sumber dari kehidupan.selain itu perlu juga
diketahui bagaimana cra mengelola air yang sudah bekas pakai agar tidak menimbulkan
pencemaran.

Jika membahas sistem plumbing pada suatu bangunan memang perlu pengkajian secara
lebih spesifik terhadap jenis dan fungsi bangunan yang akan direncanakan, karena setiap
bangunan berbeda kebutuhanya. Misalnya sistem plumbing rumah sakit, apartemen, hotel,
perkantoran atau rumah tinggal. Pada makalah ini sistem plumbing yang akan dibahas adalah
system plumbing pada rumah tinggal yang berlantai lebih dari satu.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada penjelasan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapatkami jabarkan
diantaranya :

1.2.1 Bagaimana sistem air bersih pada objek (rumah tinggal) yang di kaji?

Sains Bangunan dan Utilitas 1 1


1.2.2 Bagaimana sistem air panas pada objek (rumah tinggal) yang di kaji?

1.2.3 Bagaimana sistem air kotor pada objek (rumah tinggal) yang di kaji?
1.2.4 Bagaimana sistem air bekas pada objek (rumah tinggal) yang di kaji?

1.2.5 Bagaimana sistem air hujan pada objek (rumah tinggal) yang di kaji?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada rumusan masalah yang dijabarkan di atas, tujuan penyusunan makalah ini
adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui sistem air bersih pada objek (rumah tinggal) yang di kaji.
1.3.2 Untuk mengetahui sistem air panas pada objek (rumah tinggal) yang di kaji.
1.3.3 Untuk mengetahui sistem air kotor pada objek (rumah tinggal) yang di kaji.
1.3.4 Untuk mengetahui sistem air bekas pada objek (rumah tinggal) yang di kaji.
1.3.5 Untuk mengetahui sistem air hujan pada objek (rumah tinggal) yang di kaji.

1.4 MANFAAT

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang telah dipaparkan diatas,
maka dapat diuraikan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :

1.4.1 Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip dasar sistem lingkungan dan utilitas
khususnya sistem sampah untuk mendukung kinerja bangunan.
1.4.2 Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar sistem lingkungan dan utilitas
khususnya sistem sampah pada mata kuliah merancang arsitektur.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 2


BAB II
METODE DAN OBJEK
2.1 METODOLOGI PENDATAAN
Pendataan awal dilakukan dengan mencari bestek (gambar kerja) dari objek yang di
observasi, selanjutnya melakukan peninjauan langsung ke lokasi objek untuk mengetahui
keadaan asli di lapangan. Observasi yang dilakukan di lapangan meliputi pengamatan
terhadap objek utilitas, pengukuran, dokumentasi, serta melakukan survey tanya-jawab
dengan pemilik bangunan yang secara langsung terlibat selama proses pembangunan,
sehingga sekurangnya pemilik bangunan dapat memberikan data yang diperlukan, selain
data yang sudah terdapat dalam bestek.

2.2 METODE ANALISIS


Analisis dilakukan setelah data dari observasi dan survey selesai dilakukan,
perbandingan data dilapangan akan disesuaikan dengan materi yang telah di dapat selama
perkuliahan berlangsung. Sehingga metode analisis yang digunakan metode konstan
perbandingan, dimana data yang dimiliki langgsung dibandingkan dengan keadaan yang ada
dilapangan dengan dibantu informasi dari pemilik bangunan.

2.3 DATA OBJEK OBSERVASI


Peta Lokasi Objek

Nama Pemilik : Ir. I Made Sukarma

Di bangun : Tahun 1998

Alamat : Jalan Mandalasari V/4 Denpasar

Luas lahan : 2500 m2 (2,5 are)

Luas bangunan :- Lantai I : 131.25 m2

- Lantai II : 131,25 m2

Jumlah lantai : 2 Lantai

Fungsi : Bangunan ini difungsikan sebagai rumah tinggal,


yang dimana dalam bangunan ini dihuni oleh 4
orang civitas yang terdiri dari seorang ayah
sebagai kepala keluarga, seorang ibu, dan dua
orang anak-anaknya.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 3


Sains Bangunan dan Utilitas 1 4
Denah Objek

Denah Lantai 1 Rumah Tinggal :

Gambar 2.3.2. Denah Lantai 1.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 5


Denah Lantai 2 Rumah Tinggal :

Gamabar 2.3.3. Denah Lantai 2.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 6


Tampak Rumah Tinggal

Gambar 2.3.4. Tampak Depan.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 7


Potongan Rumah Tinggal

Gambar 2.3.6. Potongan A-A

Gambar 2.3.7. Potongan B-B

Sains Bangunan dan Utilitas 1 8


Gambar 2.3.8. Potongan C

2.3. FOTO HASIL OBSERVASI.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 9


Gambar 2.3.1. Tampak Luar Bangunan.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 10


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. OBSERVASI SISTEM PLAMBING


3.1.1 AIR BESRIH
A. LAYOUT/SRUKTUR UTILITAS AIR BERSIH

Gambar:. Sistem Air bersih pada lantai 1

Sumber : Hasil Survei

Keterangan :

Sumber air atau meteran

Keran air bersih

Sains Bangunan dan Utilitas 1 11


Gambar : Sistem Air Bersih pada lantai 2

Sumber : Hasil Survei

Keterangan :

Sumber air atau meteran

Keran air bersih

Sains Bangunan dan Utilitas 1 12


Seperti kita lihat diaatas gambar tersebut memperlihatkan darimana sumber
air bersih di dapatkan dan kemana saja air besih didistribrusikan dan bagaimana
kita akan membahas air bersih tersebut berikutlah kita akan membahas
bagaimana air bersih ini di didistribrusikan . ke setiap ruang yang adanya nanti

Tentu saja mengguanakan pipa air bersih yang ada dirumah ini umumnya pipa
air bersih ini memiliki ukuran yg tidak besar dan cenderung kecil dan
mengunakan bahan yang tak mudah terkena korosi dan tak mudah terkena bakteri
juga virus. karena itu material yang di butuhkan sangatlah penting

Pada gambarSistem Air bersih pada lantai 1 diatas terlihat garis yang bertanda biru
merupakan suatu hubungan antara saluran air dari wastafel, sink.Pipa dari sumber
PDAM disambung melalui halaman depan, melewati pinggiran padmassana kemudian
menuju sebelah kanan atau bagian timur rumah kemudian bercabang menuju toilet di
lantai satu, dan keran yang terdapat pada halaman depan. Salah satunya menuju lantai
2 melalui daerah gudang kemudian naik melewati belakang balkon bercabang menuju
toilet dan dapur.Pada toilet menggunakan vasilitas kloset duduk, shower (air panas dan
air dingin).

Pada gambarSistem Air bersih pada lantai 2 diatas terlihat garis yang bertanda biru
merupakan suatu hubungan antara saluran air dari lantai 1 menuju lantai2 melalui
daerah gudang kemudian naik melewati belakang balkon bercabang menuju toilet dan
dapur. Vasilitas yang ada pada toilet menggunakan vasilitas kloset duduk, shower (air
panas dan air dingin). Pada dapur terdapat zink

B. SISTEM UTILITAS AIR BERSIH

1. SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH


Sistem distribusi adalah sistem yang langsung berhubungan dengan
konsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang
telahmemenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur
system perpipaan dan perlengkapannya, hidran kebakaran, tekanan tersedia,
system pemompaan (bila diperlukan), dan reservoir distribusi. (Enri
Damanhuri, 1989).
Sistem distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup, dan
pompa yang membawa air yang telah diolah dari instalasi pengolahan menuju
pemukiman, perkantoran dan industri yang mengkonsumsi air. Juga termasuk
dalam sistem ini adalah fasilitas penampung air yang telah diolah (reservoir
distribusi), yang digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi,
meter air untuk menentukan banyak air yang digunakan, dan keran kebakaran.
Dua hal penting yang harus diperhatikan pada sistem distribusi adalah
tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi (kontinuitas

Sains Bangunan dan Utilitas 1 13


pelayanan), serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi
pengolahan.
Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air bersih
kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan factor
kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor
yang didambakan oleh para pelanggan adalah ketersedian air setiap waktu.
Sistem distribusi air bersih dibagi 2 yaitu : Continuous system dan Intermitten
system.
Pada objek bangunan rumah mempergunakanContinuous system.
Dalam sistem ini air bersih dapat disuplai 24 jam. Keuntungannya yaitu
kebutuhan pelanggan air akan air bersih dalam 24 jam dapat terpenuhi dengan
baik. Kerugiannya pemborosan air tidak dapat dihindari dan juga sistem ini
tidak cocok untuk daerah dengan sumber air yang terbatas
Intermitten system. Dalam sistem ini air bersih disuplai dalam jam yang
telah ditentukan, tidak disuplai24 jam. Kerugiannya adalah pelanggan air tidak
bisa setiap saat mendapatkan air dan perlu menyediakan tempat penyimpanan
air dan bila terjadi kebocoran maka air untuk fire fighter (pemadam
kebakaran) akan sulit didapat. Dimensi pipa yang digunakan akan lebih besar
karena kebutuhan air untuk 24 jam hanya disuplai dalam beberapa jam saja.
Sedang keuntungannya adalah pemborosan air dapat dihindari dan juga sistem
ini cocok untuk daerah dengan sumber air yang terbatas.

2. SISTEM PENGALIRAN DISTRIBUSI AIR BERSIH

Pada bangunan Studio Villa menggunakan sistem pengaliran distribusi


secara langsung.Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung langsung
terkoneksi dengan pipa utama penyediaan air bersih (misalnya : pipa utama
dibawah jalan dari perusahaan air minum). Karena terbatasnya tekanan dalam
pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, maka
sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung
kecil dan rendah. Ukuran pipa cabang biasanya diatur/ditetapkan oleh
perusahaan air minum. Tangki pemanas air biasanya tidak disambung
langsung kepada pipa distribusi, dan dibeberapa daerah tidak diizinkan
memasang katup gelontor (flush valve).

Kelebihan dari sistem distribusi langsung ini adalah :

Sistem perpipaan di luar bangunan lebih sederhana.


Relatif lebih hemat dari sisi biaya apabila dari Meter air langsung
didistribusi menuju sistim instalasi dalam rumah.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 14


Kelemahannya :

Debit air yang keluar dari PDAM setelah meter air tidak konstan dan
tekanan relatif kecil.
Debit air yang keluar seringkali tidak memenuhi kebutuhan apabila
beberapa peralatan saniter digunakan secara bersamaan.
Diameter pipa setelah meter air pada umumnya hanya , sehingga
untuk menyambungkan pipa distribusi dengan diameter yang lebih
besar harus menggunakan Socket Reducer.

Kekurangan dari sistem distribusi secara langsung yaitu debit air yang
keluar dari PDAM setelah meter air tidak konstan dan tekanan relatif kecil. Hal
yang dapat diaplikasikan agar distribusi kebutuhan air bersih bisa berjalan
dengan baik. Solusi yang dapat digunakan yaitu dengan menerapkan sistem
distribusi tidak langsung. Sistem tidak langsung ini dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan debit dan tekanan air yang mencukupi, sehingga
kenyamanan pemanfaatan air bersih dalam rumah atau hunian relatif terpenuhi.
Sebelum air bersih didistribusikan ke sistem, air ditampung terlebih dahulu
dalam suatu tangki penampungan, baik itu berupa tangki atas maupun tangki
dalam tanah (Groundtank) dengan volume tangki yang diperhitungkan mampu
untuk kebutuhan villa minimal dalam 1 hari.

Gambar: Penggunaan Sistem Rooftank dan Groundtank


Sumber: Herry Tarno, 2014

Ketinggian tangki atas yang rendah dan membuat tekanan dan debit air
relatif kecil. Dalam upaya memenuhi kebutuhan penghuni rumah, maka
Sains Bangunan dan Utilitas 1 15
dipasang pompa dengan spesifikasi yang tepat. Pompa tersebut berfungsi
sebagai pompa pendorong. Beberapa produk pompa pendorong telah banyak
beredar di pasaran dengan berbagai spesifikasi yang bisa dipilih untuk
keperluan tersebut.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, sumber air dari PDAM
seringkali tidak konstan. Oleh karena itu dibuatlah tangki dalam tanah
(Groundtank) dengan kapasitas tertentu untuk menampung air dari
PDAM,sebelum didistribusikan ke sistem instalasi atau dialirkan menuju tangki
atas. Untuk mengontrol kerja pompa, maka dipasang Level control-Switch.
Dengan mengatur pelampung atas dan bawah, maka pada ketinggian air
tertentu, maka pompa akan bekerja atau mati.

Kelebihan sistem pengaliran distribusi tidak langsung adalah :


Debit dan tekanan air bersih untuk keluarga dapat tercukupi, sehingga
kenyamanan dapat terpenuhi.
Apabila menggunakan tangki atas (sistem gravitasi), kebutuhan air
bersih masih dapat berfungsi apabila listrik padam.

3. SISTEM PERPIPAAN
Jaringan pipa instalasi hendaknya dilaksanakan sesederhana mungkin
dengan sedikit belokkan agar tidak banyak terjadi kehilangan tekanan pada
sistem distribusi. Secara sederhana tanpa menggunakan perencanaan yang
teliti, pipa distribusi utama untuk bangunan rumah 1 s/d 2 lantai menggunakan
diameter 1. Hal ini dimaksudkan apabila tekanan air tidak begitu bagus, maka
kehilangan tekanan dalam sistem dapat diminimalisir.
Pipa dari sumber air atau tangki dapat didistribusikan ke peralatan saniter
atau perlengkapan lainnya melalui bawah lantai yang disebut dengan sistem
dari bawah ke atas, atau melalui atas plafon rumah yang biasa disebut sistem
dari atas ke bawah. Sedangkan untuk bangunan lebih dari satu lantai seperti
objek rumah ini menggunakan gabungan dari dua sistem tersebut.Kelebihan dari
sistem atas ke bawah adalah apabila ada perbaikan, maka tidak akan banyak merusak
perlengkapan bangunan yang lainnya. Sedangkan kelemahan dari sistem dari bawah
ke atas adalah apabila ada perawatan perpipaan, maka mau tidak mau akan merusak
lantai bangunan (bangunan satu lantai).

Instalasi Air bersih pada objek rumah :


1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu
diletakkan.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 16


2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaanplesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus
dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan
pengecoran.
5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop
yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga
terjadi penyumbatan).
6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik /
as keramik, simetris dengan luas keramik.
9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

C. KOMPONEN UTILITAS AIR BERSIH


Komponen utilitas air bersih pada objek rumah yaitu:

Pipa PVC berfungsi untuk

D. KAPASITAS AIR BERSIH


Rumah tinggal kelompok menengah (perumahan biasa) kebutuhan air
bersihnya = 180 liter/hari/orang, serta rumah tinggal kelompok mewah (real
estate) kebutuhan air bersihnya = 250 liter/hari/orang.

Anggota keluarga pada objek rumah diatas terdiri dari, Ayah, Ibu, dan 2
orang anaknya maka jumlah personilnya adalah 4 orang, maka kita pilih jumlah
kebutuhan air bersihnya sebesar 180 liter/hari/orang lalu kita kalikan = 4 x 180
liter = 720 liter. Jadi kebutuhan air bersihnya adalah 720 liter/hari/4 orang.

Sekarang kita sudah mengetahui besaran jumlah air bersihnya dengan


dasar tersbut kita tentukanlah sarana atau tempat airnya yang biasa disebut tandon
atau bak air yang bahannya bermacam-macam, misalnya dari bahan fiber glass,
stainless steel, atau dari konstruksi beton, pilihan bahan kita tentukan misal dari
bak fiber glass karena jumlah kebutuhan airnya 720 liter maka kita beli bak air
tersebut yang kapasitasnya 1000 liter atau 1 meter kubik sebanyak 1 buah. Kalau

Sains Bangunan dan Utilitas 1 17


kita membeli yang kapasitas 500 liter maka harus membeli 2 buah bak airnya.
Penempatan bak air tersebut dapat diletakkan di atas menara air (water turn)
secara terpisah atau di buatkan konstruksi beton pada atap rumah.
3.1.2 AIR PANAS

A. LAYOUT/SRUKTUR UTILITAS AIR PANAS

Gambar :Air Bersih dan Air Panas pada lantai 1

Sumber : Hasil Survei

Keterangan :

Tangki water heater

Profil tank

Sains Bangunan dan Utilitas 1 18


Gambar : Air Bersih dan Air Panas pada lantai 2

Sumber : Hasil Survei

Keterangan :

Pipa air dingin

Keran air bersih

Pipa air panas

Sains Bangunan dan Utilitas 1 19


Pada objek bangunan menggunakan pemanas air tenaga
suryasolahart.Solahart Solar Water Heater adalah pemanas air dengan sistem
sirkulasi air dingin menjadi air panas dengan energi matahari yang bekerja terus-
menerus.Dengan sistem seperti ini akan ada faktor teknis yang akan menghambat
kinerja dalam pemanasannya.Yaitu penumpukan korosi oleh air sehingga kadang
bisa tersumbat dan air panas tidak keluar.

Sebagai pelengkap pemasangan solahart solar water heater agar dapat


berfungsi dengan maksimal, dibutuhkan beberapa perlengkapan untuk
penyaluran kebutuhan alat pemanas air,mulai dari pipa khusus air panas,pipa air
dingin hingga kabel listrik tambahan.Pipa biru merupakan pipa air dingin, pipa
disalurkan dari profil tank dipasang diatas dak kemudian dipasang horizontal
dalam dinding, dari dinding disambung vertikal ke atas menuju Plafond, dari
plafond pipa vertikal turun kebawah ke titik kran.

Pipa merah merupakan pipa air panas, pipa bertitik pusat pada profil tank
dan tangki water heater pada atap rumah, pipa dari profil tank dipasang
horizontal dan ditanam pada lantai kemudian pipa disambung vertikal keatas
menuju tangki water heater, dari tangki water heater pipa di pasang horizontal
mengelilingi atap dan dipasang vertikal kebawah menuju ke flafond, dari flafond
pipa dipasang horizontal selanjutnya dipasang vertikal kebawah menuju ke titik
kran..Objek bangunan pada kamar mandi lantai dua saja yang hanya
menggunakan fasilitas air panas. Unit mesin pemanas air dan panel kolektor
diletakkan pada atap rumah tepatnya di sebelah timur. Pada toilet
yangmenggunakan vasilitas air panas yaitu pada shower (air panas dan air
dingin).

B. SISTEM UTILITAS AIR PANAS

1. SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH


Sistem dan Teknis Pada Solar Water Heater

Unit mesin pemanas air tenaga surya terdiri dari storage tank atau tabung
penyimpan air panas yang bekerja seperti termos.
Panel kolektor adalah tempat untuk memanaskan air yang terdiri dari plate
absorber dan bagian ini berfungsi seperti kompor serta rangkaian pipa
penghubung untuk mengalirkan air panas dari panel kolektor ke storage
tank.
Pipa air dingin yang menuju storage tank mengalirkan ke panel kolektor
kemudian terjadilah sirkulasi. Panas air di dalam storage tank suhunya
kisaran 60 C karena dorongan air dingin maka akan di suplai menuju
saluran keluar atau kran kran. Dengan suhu yang terlalu panas maka dalam

Sains Bangunan dan Utilitas 1 20


penggunaanya harus dicampur dengan air dingin sampai mendapatkan
suhu yang aman. Baca juga tentang kelebihan menggunakan solar water
heater.

Cara Kerja Dari Sistem Pemanas Air Solar Water Heater

Cara kerja dari sistem pemanas air solar water heater (tenaga surya) adalah
menggunakan panel surya atau bisa juga disebut dengan kolektor. Komponen ini
dipasang pada atap rumah atau bangunan yang mana harus dapat menerima sinar
matahari secara langsung untuk mengumpulkan panas matahari dan
menggunakannya sebagai proses memanaskan air.

Proses pemanasan air dilakukan pada sebuah komponen yang bernama


cylinder atau tabung yang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan stok air
panas yang akan di alirkan menuju instalasi pipa air panas.

Energi matahari merupakan sumber daya yang relative aman selain bisa
didapatkan secara gratis dan tidak terbatas. Meskipun untuk iklim di Indonesia
terkadang ada musim penghujan, namun pemanas air tenaga surya ini dapat
menyimpan kebutuhan air panas untuk jangka waktu kedepan dengan dibantu
pemanas cadangan yang menggunakan daya listrik.

C. KOMPONEN UTILITAS AIR PANAS


Komponen utilitas air panas pada objek rumah yaitu:

Adapun instalasi instalasi pelengkap pemasangan tersebut meliputi :

PIPA AIR PANAS (Plumbing)

Instalasi pemasangan pipa air panas terdapat pada konstruksi bangunan


baik dalam tahap renovasi ataupun bangunan awal (dapat ditanam atau
terlihat diluar ruangan), Pipa air panas ini berfungsi sebagai media
distribusi air panas dari alat pemanas air ke titik titik pemakaian. Pipa air
panas ini tidak sama dengan pipa kebanyakan, karena ketahanan pipa yang
dibutuhkan adalah sangat kuat dan higienis, teknologi saat ini
menyarankan para pengguna air panas untuk menggunakan pipa berbahan
Polyphropeline Random (PPR) yang sangat tahan akan panas sehingga
meminimalisasi heat loss dari panas Solar Water Heater maupun pemanas
air jenis lain.Dan juga pipa air panas Rifenk,Tembaga.

PIPA AIR DINGIN

Pipa air dingin sebagai media penyaluran sirkulasi kebutuhan air bersih
hanya digunakan mulai dari sumber air hingga ke alat pemanas air solahart

Sains Bangunan dan Utilitas 1 21


POMPA DORONG

Dalam ruang lingkup solahart solar water heater pompa dorong sangat
dibutuhkan apabila peletakan unit pemanas air lebih tinggi daripada
sumber air yang berada pada water toren, hal ini dikarenakan agar air
bersih yang masuk kedalam unit solahart dapat tersirkulasi dengan
maksimal, selain itu air panas pun dapat keluar dengan deras dan kencang
sehingga dirasakan sangat nikmat oleh pengguna air panas. Adapun Pompa
dorong yang dibutuhkan 100-125 Watt saja.

KABEL LISTRIK

Instalasi tambahan ini berfungsi sebagai back up panas yang


menggunakan Listrik,pada dasarnya pemanas air tenaga matahari
memiliki back up listrik sebagai tenaga pemanas cadangan, sehingga
dibutuhkan tambahan kabel listrik hingga ke MCB.

RANGKA DUDUKAN / RIG BESI SIKU(BRACKET)

Rangka dudukan merupakan instalasi tambahan untuk menopang unit


solahart apabila lokasi di genteng tidak memungkinkan ataupun
permintaan khusus dari konsumen, adapun rangka dudukan ini dapat di
modifikasi sesuai jenis proyek di lapangan, artinya dalam kondisi
bagaimanapun solahart dapat dipasang di rumah tinggal.

D. KAPASITAS AIR PANAS


Hal pertama adalah mencari banyaknya air hangat ( campuran air dingin
dan panas) yang di butuhkan dalam satu hari. Jumlah penghuni yang
menggunakan air panas adalah 4 orang maka jika menggunakan shower dan
mandi pagi dan sore maka:

4 orang X 45 liter ( pemakaian shower ) X 2 = 360 liter

Jadi dalam satu hari dengan asumsi dua kali mandi dengan shower kita
membutuhkan air hangat sebanyak 360 liter.Sekarang kita akan mencoba
mencari banyaknya air panas yang dibutuhkan berdasarkan petunjuk di atas.

Sebelumnya kita harus tahu dulu suhu air dingin di daerah kita , suhu air hangat
yang diinginkan dan suhu air panas yang bisa dihasilkan oleh water heater.
misalnya :

Air Dingin = 26 C

Sains Bangunan dan Utilitas 1 22


Air Hangat = 39 C

Air Panas = 60 C

39 C - 26 C x 360 liter = 137,65 liter air panas ( 60 C )

60 C - 26 C

Maka air panas yang dibutuhkan dengan suhu 60 C adalah 137,65 liter

3.1.3 AIR BUANGAN


3.1.3.1 AIR KOTOR
A. LAYOUT/SRUKTUR UTILITAS AIR KOTOR

Gambar :Denah Air kotor pada lantai 1

Sumber : Hasil Suvei

Keterangan :

Sains Bangunan dan Utilitas 1 23


Air Kotor

Gambar : Denah Air kotor pada lantai 2

Sumber : Hasil Survei

keterangan :

Air Kotor

Dapat dilihat pada gambar bangunan lantai satu (lihat gambar),


saluran air kotor yang berasal dari kloset disalurkan keblakang menuju
tembok kemudian di hubungkan dengan system pembuangan air kotor yang
berasal dari lantai dua dan air yang disatukan tersebut disalurkan ke
septictank yang terdapat di luar banguanan dengan pipa pembuangan yang
di tanam di bawah lantai. Di dalam septictang air kotor kemudian di olah
yang seterusnya disalurkan kebak kontrol dan berakhir pada sumur resapan

Sains Bangunan dan Utilitas 1 24


dimana bak tersebut berfungsi untuk menyalurkkan air kedalam tanah yang
kemuudian disaring secara alami oleh tanah dan dapat dimanfaatkan
kembali sebagai air bersih di dalam tanah.
Pada denah lantai dua dapat terlihat saluran air kotor yang berasal dari
kloset disalurkan melalui pipa air kotor kelantai bawah yang kemudian
disatukan dengan air kotor yang berasal dari kloset di lantai bawah yang
nanatinya disalurkan ke system pembuuangan air kotor yaitu ke tangki
septictank kemudian ke bak kontrol dan berakhir di sumur resapan. (Lihat
gambar)
B. SISTEM UTILITAS AIR KOTOR
Pada objek bangunan menggunakan system individu (on site) atau system
pengelolaan air limbah setempat. Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
atau dikenal dengan sistem on-site yaitu satu kesatuan sistem fisik dan non
fisik dari prasarana dan sarana air limbah permukiman berupa pembuangan
air limbah skalaindividual dan atau komunal yang melalui pengolahan awal
dan dilengkapi dengan sarana pengangkut dan instalasi pengolahan lumpur
tinja.

Kelebihan sistem individu (on site) diantaranya adalah:


a. Menggunakan teknologi sederhana
b. Memerlukan biaya yang rendah
c. Masyarakat dan tiap-tiap keluarga dapat menyediakannya sendiri
d. Pengoperasian dan pemeliharaan oleh masyarakat
e. Manfaat dapat dirasakan secara langsung

Sedangkan kekurangan sistem individu (on site) adalah:


a. Tidak dapat diterapkan pada semua daerah misalnya tergantung
permeabilitas tanah, tingkat kepadatan dan lain-lain.
b. Fungsi terbatas pada buangan kotoran manusia dan tidak menerima
limbah kamar mandi dan air limbahbekas mencuci
c. Operasi dan pemeliharaan sulit dilaksanakan

Limbah dari WC melalui saluran, masuk ke septictank untuk diendapkan


dan di saring, kemudian dialirkan ke Drain Field sehingga dapat masuk ke
dalam air tanah. Sistem pembuangan air kotor dalam bangunan gedung
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Air kotor yang dibuang malalui alat-alat saniter, dialirkan melalui pipa
pembuangan air kotor ke tempat pengolahan air kotor (septic tank atau unit
pengolahan air kotor melalui riool kota).

Sains Bangunan dan Utilitas 1 25


Pada umumnya air kotor mengalir secara gravitasi, penggunaan pompa
hanya untuk memompa air kotor dari bak penampung air kotor yang
berlokasi di bagian bawah bangunan (basement) ke unit pengolahan air
kotor.

INSTALASI AIR KOTOR

1. Hal yang perlu diketahui : Denah instalasi dan diagram isometris


pipa air kotor serta jalur pembuangan.
2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
3. Sambungan harus betul-betul rapat.
4. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol
pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
5. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. (
diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya
ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah
ditentukan).
8. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet
(bila ada), di mana letak sparing clean out berada di samping atau
dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan
apabila closet terjadi penyumbatan.
10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak
percabangan dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya
untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet di
gelontor dengan air.
11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan
kurasan bak.

Berdasarkan hasil survey, semua air kotor akan dialirkan ke septictank.


Air kotor yang dimaksud adalah kotoran yang dihasilkan oleh manusia.
pipa-pipa yang digunakan unuk alur pembuanagan ini harus menggunakan
pipa yang besar berdiameter 3 sampai dengan 6 untuk memudahkan air
kotor tersebut.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 26


Gambar: Detail SepticTank

Sumber : Hasil Survei

SALURAN PIPA WC KE SEPTICTANK

1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan


kemiringannya, karena kemiringan pipa dapat memperlancar
penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan
minimal 2 %.
2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type
D. Pipa tipe D merupakan pipa dengan ketebalan sedang yang
mampu menahan tekanan hingga 5 kg/cm2. Pipa jenis ini cocok
untuk saluran pembuangan dan limbah.
3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah
(bangunan 1 lantai), karena bila ada penyumbatan susah untuk

Sains Bangunan dan Utilitas 1 27


perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat
clean out dan fan out.

C. KOMPONEN UTILITAS AIR KOTOR


1. Pipa
Pipa yang digunakan yaitu jenis pipa pvc yang memiliki diameter
10 cm dengan kemiringan 1% pipa ini dipilih karena memiliki
kelebihan yaitu :
a) Penginstalannya mudah.
b) Tahan terhadap bahan kimia
c) Memiliki daya tahan korosi.
d) Daya konduksi panas yang rendah
e) Biaya instalasinya rendah

2. Septic tank
Karena banguanan ini mengguakan system individu jadi
pengolahan lumpur tinja dilakukan secara individu pula dimana
dibutuhkan sebuah septic tank untuk pengolahan limbah tersebut.
Adapun septic tank yang digunakan yaitu dengan ukuran panjang 75
cm, lebar 75 cm dan dengan kedalaman septic tang yaitu 150 cm .
adapun bahan yang digunakan untuk septic tank ini yaitu terbuat dari
cor-coran beton tulang pada dinding septictank kemudian ditutup
dengan beton yang diberi pipa ven dari bahan pipa pvc dengan diameter
3cm yang bertujuan untuk mengurangi efek sifon atau tekanan.
3. Bak Kontrol
Bak kontrol pada villa ini memiliki fungsi yang sama dengan bak
kontrol pada umumnya yaitu digunakan sebagai pengontrol setiap saat
jika saluran air kotor terjadi hambatan atau terjadi genangan air yang
tak kita inginkan. Bak kontrol menggunakan penutup dari cor coran
beton tulang dilengkapi dengan besi pegangan untuk membuka. Dasar
bak kontrol dibuat lebih dalam dari dasar saluran air kotor agar endapan
yang terjadi mudah dibersihkan. Bak kontrol dari villa ini memiliki
ukuran panjang 3,5 lebar 3,5 dan dengan kedalaman 10 3

4. Sumur resapan
Sumur resapan merupakan lubang pada permukaan tanah yang
dibuat untuk penampung air kotor yang sebelumnya sudah melalui
sistem septic tank. Tujuan dari sumur resapan ini yaitu untuk
meresapkan air kedalam tanah yang kemudian tanah yang memfilter air
tersebut secara alami dan masuk ke dalam air tanah yang kemudian
dapat digunakan kembali sebagai air berih. Adapun diameter dari sumur

Sains Bangunan dan Utilitas 1 28


sesapa yang digunakan pada banguanan vila ini yaitu 1x1x2 m3 panjang
x lebar x tinggi. Bahan yang digunakan untuk membuat sumur sesapan
yaitu terbuat dari bahan cor-coran beton.
5. Kloset
Tipe kloset yang digunakan yaitu tipe kloset duduk.

3.1.3.2 AIR BEKAS


A. LAYOUT/SRUKTUR UTILITAS AIR BEKAS

Gambar: Denah Air bekas pada lantai 1

Sumber : Hasil Survei

Keterangan :

Air Bekas

Sains Bangunan dan Utilitas 1 29


Gambar : Denah Air bekas pada lantai 2

Sumber : Hasil Survei

Keterangan:

Air Bekas

Sains Bangunan dan Utilitas 1 30


Berdasarkan hasil survey, semua air bekas akan dialirkan ke
peresapan. Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian pakaian,
bekas cucian peralatan masak atau dari zink, washtapel dan FD( Floor
Drain) akan melalui perangkap kemudian akan disalurkan ke BK (Bak
Kontrol). Bak control ini akan menyaring benda-benda keras yang terlewat
dari saluran grey water . Bak control tersebut dapat dibuka tutup sehingga
dapat dibersihkan secara manual. Setelah itu akan berakhir di sumur
resapan, dimana ketika berada di sumur resapan air grey water tersebut
akan diresap ke dalam tanah sehingga dapat digunakan kembali atau
menjadi air yang bersih. Karena pasir merupakan filtrate yang baik untuk
menyaring air bekas.

B. SISTEM UTILITAS AIR BEKAS


Sitem utilitas pada air bekas ini merupakan system individual.
Dimana sistem on-site atau individual yaitu satu kesatuan sistem fisik dan
non fisik dari prasarana dan sarana air limbah satu villa berupa pembuangan
air limbah skala individual dan atau komunal yang melalui pengolahan awal
berupa saluran bak control dan sumur resapan untuk air bekas.
Kelebihannya adalah :
a. Menggunakan teknologi sederhana
b. Memerlukan biaya yang rendah
c. Masyarakat dan tiap-tiap keluarga dapat menyediakannya sendiri
d. Pengoperasian dan pemeliharaan oleh civitas villa tersebut
e. Manfaat dapat dirasakan secara langsung
Kekurangannya adalah :
a. Tidak dapat diterapkan pada semua daerah misalnya tergantung
permeabilitas tanah, tingkat kepadatan dan lain-lain.
b. Operasi dan pemeliharaan sulit dilaksanakan
Cara pengaliran gravitasi adalah air buangan yang mengalir dari
tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah secara gravitasi ke saluran umum
yang letaknya lebih rendah. Saluran ini biasanya digunakan untuk rumah
lantai 2 sehingga saluran air bekas dari lantai atas atau lantai 2

Sains Bangunan dan Utilitas 1 31


akangampang disalurkan ke bak control dan sumur resapan. Selain itu pipa
di lantai 2 saluran pipanya berada di dalam tembok sehingga tidak kelihatan
di bagian luar dan terlihat bersih. Untuk saluran pipa di lantai 1 dikubur di
bagian pondasi tanah sehingga mudah disalurkan ke pembuangan air bekas.

C. KOMPONEN DAN KAPASITAS UTILITAS AIR BEKAS


1. PIPA
Pipa pada villa ini menuunakan pipa PVC. Ukuran pipa PVC harus sama
atau lebih besar dengan ukuran lubang keluar perangkap alat plambing
dan untuk mencegah efek sifon pada air yang ada dalam perangkap.
Dimana diameter pipa untuk salurannya 80 mm. Dari saluran-saluran
grey water tersebut yang disalurkan melalui pipa PVC yang akan
disambungkan ke bagian pipa dari sumber grey water tersebut sehingga
menjadi satu saluran, Lalu setelah menjadi satu dalam sutu pipa akan
disalurkan ke BK ( Bak Kontrol).
a. Wastafel
b. Kran
c. Zink
d. Avur

2. BAK KONTROL
Bak Kontrol berfungsi sebagai penampungan sementara sebelum menuju
ke saluran pembuangan. Pada saat di bak control komponen air bekas
yang terdapat benda-benda padat akan menampung disana lalu ketika
penuh akan dibuka lalu dibersihkan dengan cara disedot atau dibersihkan
secara manual. Dibuat dari cor-coran beton tulang yang dilengkapi
dengan besi pembuka untuk memudahkan mengontrol benda-benda padat
yang masuk ke dalam air bekas seperti krikil ataupun benda yang tidak
sengajan masuk ke dalam zink, floor drain ataupun wastafel.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 32


3. SUMUR RESAPAN
Sumur Resapan adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang
dibuat untuk penampung air bekas agar dapat meresap ke dalam tanah.
Sumur resapan ini kebalikan dari sumur air minum ,sumur
resapan merupakan lubang untuk memasukan air kedalam tanah. Sumur
resapan dibuat dari cor-coran beton tulang yang digali terlebih dahulu
kemudian baru dicor. Sumur resapan ini sangat bermanfaat karena dapat
meresap air melalui tanah kemudian akan difilter di dalam tanah secara
alami yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi air bersih.

Gambar : Denah Peresapan

Sumber : Hasil Survei

Sains Bangunan dan Utilitas 1 33


4. ZINK
Kitchen Zink atau bak cuci piring merupakan hal utama yang sangat
berfungsi di dapur sebagai tempat mencuci tangan ataupun piring.
Dimana zink ini biasanya ditutupi dengan adanya rak yang memiliki level
lantai sekitar 5 cm agar ketika saluran pipa zink bocor tidak membasahi

ruangan atau bisa ditangani secepatnya.


Gambar : zink
Sumber : Hasil Survei

5. FLOOR DRAIN
Floor drain merupakan alat yang digunakan untuk menyaring
saluran pada kamar mandi biasanya saringan ini akan menjadi saluran air
bekas kamar mandi. Benda-benda seperti bekas keramas berupa rambut
akan terdapat di atas floor drain yang biasanya mudah dibersihkan secara
manual. Namu benda-benda seperti krikil atau benda padat lainnya yang
masuk ke dalam saluran ini akan dilalui perangkap kemudian akan
disalurkan ke bak control. Floor Drain akan mencegah terjadinya banjir
pada kamar mandi.

6. WASTAFEL
Wastafel adalah benda yang difungsikan sebagai tempat untuk mencuci
tangan, gosok gigi maupun hal lainnya yang menghasilkan grey water.
Biasanya wastafel ini diperlukan di kamar mandi untuk membersihkan

Sains Bangunan dan Utilitas 1 34


wajah atau bercermin. Wastafel pada villa ini menggunakan keran yang
otomatis sehingga pemakaiannya akan efektif dan sesuai keperluan. Hal
tersebut sangat berguna untuk meminimalisir penggunaan air yang
berlebihan pada wastafel.

3.1.4. AIR HUJAN


A. LAYOUT/SRUKTUR UTILITAS AIR HUJAN

Gambar : Denah Air Hujan

Sumber : Hasil Survei

Keterangan :

Pipa Air Hujan Pada Dak

Pipa talang dipasang pada atap untuk menyalurkan air hujan yang
jatuh dari atap ke tanah yang lalu diserap oleh tanah. Sedangkan pada
balkon, dipasang balcony drain untuk menghindari terjadinya genangan
pada area balkon. Air hujan lalu akan jatuh ke tanah lalu diserap oleh tanah
dan sumur resapan yang ada pada level terbawah. Halaman rumah ini

Sains Bangunan dan Utilitas 1 35


memiliki pe-level-an yang dirancang sedemikian rupa sehingga air tidak
menggenangi rumah. Sumur resapan dilokasi memiliki kapasitas
penyerapan dan penyimpanan yang cukup besar, karena menurut pemilik
seberapapun deras hujan tidak pernah terjadi banjir.
Sistem pembuangan air hujan diletakan terpisah dari system
pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di campurkan sering
terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir balik masuk
ke alat plambing yang terendah.
Pada objek bangunan menggunakan sistem peresapan air hujan.
Sumur Resapan (infiltration well) adalah sumur atau lubang pada
permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran
permukaan agar dapat meresap ke dalam tanah (sumber: Pedoman Umum
Pembangunan Sumur Resapan dalam Rangka Antisipasi Kekeringan).
Sistem pembuangan air hujan ini, air akan mengenai atap setelah itu
turun ke lantai atap melalui talang-talang air pada atap, pipa yang
posisinya turun kebawah menuju kealiaran got untuk air hujan itu turun
dari lantai atap tersebut, pemasanganya biasanya di dalam tembok.
Sesampainya di got air hujan akan di alirkan ke sungai sebagai
pembuangan ahir air hujan.

B. SISTEM UTILITAS AIR HUJAN


Lubang resapan, merupakan teknik baru dalam memperbaiki
lingkungan yang ada di sekitar kita. Lubang resapan dibuat dengar bor,
seperti hanya membuat sumur bor. Lubang resapan ini dapat membantu
dalam meresapkan air (khususnya air hujan) ke dalam tanah dan
meningkatkan kesuburan tanah (kritis).

Sains Bangunan dan Utilitas 1 36


Berikut adalah denah peresapan air hujan pada objek bangunan:
Gambar : Detail Peresepan Air Hujan

Sumber : Hasil Survei

Prinsip kerja dari sumur resapan adalah menyalurkan dan


menampung air hujan ke dalam sebuah lubang atau sumur, agar air hujan
dapat memiliki waktu tinggal di permukaan tanah lebih lama sehingga
sedikit demi sedikit air dapat meresap ke dalam tanah. Di bawah tanah, air
yang meresap ini akan merembes masuk ke dalam lapisan tanah yang
disebut lapisan tidak jenuh, dimana pada berbagai jenis tanah, lapisan ini
masih bisa menyerap air. Dari lapisan tersebut, air akan menembus
kedalam permukaan tanah (water table), dimana dibawahnya ada air tanah
(ground water), yang terperangkap dalam lapisan akuifer. Dengan

Sains Bangunan dan Utilitas 1 37


demikian, masuknya air hujan ke dalam tanah akan membuat imbuhan air
tanah akan menambah jumlah air tanah dalam lapisan akuifer.
Sumur resapan berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang
jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke
dalam tanah. Sumur resapan juga dapat mengurangi aliran permukaan
sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
Kelebihan sistem ini adalah:
a. Biaya murah dan pemasangannya relatif mudah karena tidak
menggunakan mesin atau peralatan rumit lainnya
b. Biaya perawatan murah
Kekurangan sistem ini adalah:
a. Penyalurannya hanya mengandalkan gaya gravitasi bumi, sehingga
jika kemiringan pada pipa kurang akan terjadi genangan pada saluran.

CARA MEMBUAT SUMUR RESAPAN


Cara membuat sumur resapan air ini sudah sering kita dengar. Namun
mengingat besarnya manfaat sumur resapan air tidak ada salahnya jika
cara membuat sumur ini diulas kembali.
Sebagai halnya biopori, sumur resapan air pernah digalakkan
pembuatannya. Manfaat dari sumur resapan air adalah meminimalisir
terjadinya bencana banjir saat musim penghujan sekaligus sebagai dengan
menanam air ke dalam tanah. Ini sekaligus menambah persediaan air
bersih di dalam tanah yang dapat dimanfaatkan pada musim kemarau.
Sebelum membuat sumur resapan air, ada beberapa syarat umum yang
harus dipenuhi. Syarat ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain:

1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah
berlereng, curam atau labil.
2. Sumur resapan berjarak minimal lima meter dari tempat penimbunan
sampah dan septic tank dan berjarak minimal satu meter dari fondasi
bangunan.
3. Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua
meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table)
tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah
menyerap air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu
menyerap genangan air setinggi 2 cm.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 38


Pembuatan sumur resapan air dibedakan berdasarkan kondisi rumah
dan lingkungan yaitu; untuk rumah dengan talang air, untuk rumah tanpa
talang air, dan untuk area terbuka (taman).

KEGUNAAN SUMUR RESAPAN

1. Mencegah banjir banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan


bagi warga. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari
masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan
memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu
banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir.
2. Tempat pembuangan sampah organik Banyaknya sampah yang bertumpuk
juga telah menjadi masalah tersendiri. Kita dapat pula membantu
mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita
menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat
kita buang dalam lubang biopori yang kita buat.
3. Menyuburkan tanaman sampah organik yang kita buang di lubang biopori
merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme
tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk
bagi tanaman di sekitarnya.
4. Meningkatkan kualitas air tanah Organisme dalam tanah mampu membuat
samapah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air.
Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
Konsep pembuatan sumur resapan memang tidak untuk memperbaiki
"kualitas" air tanah. tetapi cenderung menambah cadangan atau "kuantitas
" air tanah. Hal ini dimaksudkan supaya pada saat musim kering kita tidak
kekurangan air. Apabila tidak dibuat sistem serapan, maka yg terjadi
adalah pada saat musih hujan kita kebanjiran, dan pada saat musim
kemarau kita kekeringan. Jadi sistem serapan ibarat sebuah tabungan yg
menabung air saat melimpah, sehinga dapat kita ambil "tabungan" tsb di
musim kemarau. Apabila sistim ini mampu berjalan dg baik maka dua
masalah besar dapat diselesaikan, Bahkan system ini lebih baik dari sistem
banjir kanal yg hanya mengirim semua air hujan/tawar ke laut, dan
akhirnya pas musim kering kita benar2 kekurangan air.

C. KOMPONEN UTILITAS AIR HUJAN


1. Talang Vertikal
Talang Vertikal berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari atap menuju
talang horizontal.
2. Talang Horizontal

Sains Bangunan dan Utilitas 1 39


Talang horizontal berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari talang
vrtikal menuju bak kontrol dan sumur resapan..
3. Bak Control
Bak control merupakan bak berukuran 35cm x 35cm dengan kedalaman
80 cm. Bak kontrol terbuat dari PVC, tanah liat, beton, batu bata dan
batu kali yang kedap air.
4. Sumur Resapan
Sumur resapan berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang
jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke
dalam tanah. Sumur resapan berukuran diameter 1,4 meter dengan
kedalaman 1,5 meter. Dinding sumur dibuat dari pasangan bata atau
batako dari campuran 1 semen dan penutup sumur resapan dari plat
beton tebal 10 cm.
5. Roof Drain
Bahan yang dipakai adalah cast iron dengan diberi saringan berbentuk
kubah di atasnya. Roof drain berukuran 15cm x 15cm. Roof drain
berfungsi untuk menyalurkan air pada atap ke talang.
6. Balcony Drain
Bahan yang dipakai adalah cast iron dengan diberi saringan berbentuk
kubah di atasnya. Balcony drain berukuran 15cm x 15cm. Balcony
drain berfungsi untuk menyalurkan air pada balkon menuju tanah.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 40


BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
4.1.1.1 Air bersih pada objek (rumah tinggal) yang di kaji bersumber langsung dari PDAM. Pipa
dari sumber PDAM disambung melalui halaman depan, melewati pinggiran padmassana
kemudian menuju sebelah kanan atau bagian timur rumah kemudian bercabang menuju
toilet di lantai satu, dan keran yang terdapat pada halaman depan. Salah satunya menuju
lantai 2 melalui daerah gudang kemudian naik melewati belakang balkon bercabang
menuju toilet dan dapur. Dalam sistem distribusi air bersih, objek (rumah tinggal) yang di
kaji mempergunakan Continuous system. Dalam sistem ini air bersih dapat disuplai 24
jam.
4.1.2 Jenis pemanas air yang digunakan pada objek (rumah tinggal) yang di kaji menggunakan
pemanas air tenaga surya solahart. Solahart Solar Water Heater adalah pemanas air
dengan sistem sirkulasi air dingin menjadi air panas dengan energi matahari yang bekerja
terus-menerus. Sistem pengaliran air panas pada objek (rumah tinggal) yang di kaji: pipa
air panas bertitik pusat pada profil tank dan tangki water heater pada atap rumah, pipa
dari profil tank dipasang horizontal dan ditanam pada lantai kemudian pipa disambung
vertikal keatas menuju tangki water heater, dari tangki water heater pipa di pasang
horizontal mengelilingi atap dan dipasang vertikal kebawah menuju ke flafond, dari
flafond pipa dipasang horizontal selanjutnya dipasang vertikal kebawah menuju ke titik
kran. . Objek bangunan pada kamar mandi lantai dua saja yang hanya menggunakan
fasilitas air panas. Unit mesin pemanas air dan panel kolektor diletakkan pada atap rumah
tepatnya di sebelah timur.Komponen utilitas air panas pada objek (rumah tinggal) yang di
kaji adalah: pipa air panas, pipa air dingin, pompa dorong, kabel listrik, rangka dudukan
(bracket).
4.1.3 Sistem air kotor pada objek bangunan menggunakan system individu (on site) atau
system pengelolaan air limbah setempat. Saluran air kotor yang berasal dari kloset
disalurkan keblakang menuju tembok kemudian di hubungkan dengan system
pembuangan air kotor yang berasal dari lantai dua dan air yang disatukan tersebut
disalurkan ke septictank yang terdapat di luar banguanan dengan pipa pembuangan yang
di tanam di bawah lantai. Di dalam septictang air kotor kemudian di olah yang seterusnya
disalurkan kebak kontrol dan berakhir pada sumur resapan dimana bak tersebut berfungsi
untuk menyalurkkan air kedalam tanah yang kemuudian disaring secara alami oleh tanah
dan dapat dimanfaatkan kembali sebagai air bersih di dalam tanah. Pada denah lantai dua
dapat terlihat saluran air kotor yang berasal dari kloset disalurkan melalui pipa air kotor
kelantai bawah yang kemudian disatukan dengan air kotor yang berasal dari kloset di
lantai bawah yang nanatinya disalurkan ke system pembuuangan air kotor yaitu ke tangki
septictank kemudian ke bak kontrol dan berakhir di sumur resapan. Komponen utilitas air

Sains Bangunan dan Utilitas 1 41


kotor pada objek (rumah tinggal) yang di kaji yaitu pipa, septic tank, bak kontrol, sumur
resapan, kloset
4.1.4 System pengaliran air bekas pada objek (rumah tinggal) yang di kaji merupakan system
individual. Semua air bekas akan dialirkan ke peresapan. Air bekas yang dimaksud
adalah air bekas cucian pakaian, bekas cucian peralatan masak atau dari zink, washtapel
dan FD( Floor Drain) akan melalui perangkap kemudian akan disalurkan ke BK (Bak
Kontrol). Bak control ini akan menyaring benda-benda keras yang terlewat dari saluran
grey water . Bak control tersebut dapat dibuka tutup sehingga dapat dibersihkan secara
manual. Setelah itu akan berakhir di sumur resapan, dimana ketika berada di sumur
resapan air grey water tersebut akan diresap ke dalam tanah sehingga dapat digunakan
kembali atau menjadi air yang bersih.Komponen utilitas air bekas pada objek (rumah
tinggal) yang di kaji yaitu pipa, bak control, sumur resapan, zink, floor drain, wastafel.
4.1.5 Pada objek bangunan menggunakan sistem peresapan air hujan. Sumur Resapan (infiltration well)
adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran
permukaan agar dapat meresap ke dalam tanah. Pipa talang dipasang pada atap untuk
menyalurkan air hujan yang jatuh dari atap ke tanah yang lalu diserap oleh tanah.
Sedangkan pada balkon, dipasang balcony drain untuk menghindari terjadinya genangan
pada area balkon. Air hujan lalu akan jatuh ke tanah lalu diserap oleh tanah dan sumur
resapan yang ada pada level terbawah. Komponen utilitas air hujan pada objek (rumah
tinggal) yang di kaji yaitu talang vertical, talang horizontal, bak control, sumur resapan,
roof drain, balcony drain.

4.2 SARAN

4.2.1 Dalam pemasangan pemanas air tenaga suryasolahart pengguna harus memperhatikan
faktor teknisfaktor teknis yang akan menghambat kinerja pemanas.Yaitu penumpukan
korosi oleh air sehingga kadang bisa tersumbat dan air panas tidak keluar.

4.2.2dalamInstalasi Air bersih pada objek rumah, Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan
pembakaran.
4.2.3untuk mengetahui kapasitas penggunaan air panas, sebaiknya dihitung dulu individu yang
tinggal di dalam rumah tersebut.

Sains Bangunan dan Utilitas 1 42


DAFTAR PUSTAKA

Poerbo, H. 1992. Utilitas Bangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Mc. Guenness, W.J & Stein, B. 1971. Mechanical and Electrical Eguipment for Building.Fifth
Edision.New York, London, Sydney, Torondo, Jhn Wiley and Sons, Inc.

Muhtadi. 2012. Lubang Resapan Biopori dan Sumur Resapan [Online] tersedia:
http://enviroplant.blogspot.co.id/2012/06/lubang-resapan-biopori-dan-sumur.html

Anonim. 2015. Cara Kerja Pemanas Air Tenaga Surya dan Cara Perawatannya [Online] tersedia:
http://pompair.com/cara-kerja-pemanas-air-tenaga-surya/

Anonim. 2016. Instalasi Pipa Pemanas Air Tenaga Surya Solahart [Online] tersedia:
https://pemanasairtenagasuryasolahart.wordpress.com/instalasi-pipa-pemanas-air-tenaga-
surya-solahart/

Sains Bangunan dan Utilitas 1 43

Anda mungkin juga menyukai