Anda di halaman 1dari 13

SANITASI AIR BERSIH

DAN AIR KOTOR


1. Sistem Sanitasi Bangunan Skema jaringan air bersih dari PAM
Saluran
Pada perencanaan sistem sanitasi bangunan dapat diuraikan Tersier
lebih lanjut menjadi 2 bagian, yaitu:
-Instalasi/jaringan air bersih
-Alat-alat saniter Saluran
Sekunder
a. Instalasi/jaringan air bersih
Saluran
Sumber-sumber air bersih Primer
-Perusahaan Air Minum (PAM)
-Sumber setempat (sumur / mata air artesis) PAM

Persyaratan air bersih untuk Air minum, Mandi, Cuci Reservoar


-Jernih
-Tidak berwarna
-Tidak berbau
-Kadar bakteri rendah

Persyaratan untuk sistem jaringan


-Tidak mengganggu sistem struktur bangunan Kran
-Tidak mengurangi estetika Kebakaran
Box Meter Konsumen
-Terlindung
-Peralatan saniter memenuhi standar
Skema jaringan air bersih lokal Dimensi pipa pada jaringan

-di halaman : 1½” s.d. 2”


Bak Penampung / Tandon -menempel dinding bangunan: 1”
-menembus bangunan : ½” atau ¾”
-ukuran kran : ⅜” , ¾” dan ½”

Perlengkapan pada Bak Penampung / Tandon


lubang kontrol
Pipa Tekan
Pipa Distribusi saluran udara

Pompa dari pompa ¾”


Peluap ¾”
Distribusi
Air minum

Pipa Hisap Distribusi


¾” atau ½”
Mandi
kran
Sumur Artesis
penguras
Cuci
Keuntungan penggunaan tandon adalah dapat menyimpan air/ terdapat
persediaan air pada waktu listrik padam/aliran PAM mati. Yang perlu
diperhatikan adalah perawatan / pemeliharaan bak tandon secara
perodik.
b. Alat-alat Saniter

- Bath tub
untuk mandi, dilengkapi kran air dingin dan kran air panas
- Shower
untuk pancuran air mandi
- Closet
untuk buang air besar/kecil, dengan model jongkok/duduk
- Urinoir
untuk buang air kecil khusus pria
- Bidet
untuk buang air kecil khusus wanita
- Washtafel/Lavatory
untuk cuci tangan Bidet
Shower
- Zink
untuk cuci piring/dapur

Floor Drain Closet duduk


Bath Tub
Washtafel

Trap

Pipa PVC Contoh penempatan peralatan pada kamar mandi


2. Sistem Drainase Bangunan Persyaratan untuk sistem jaringan
-Jaringan tidak boleh langsung masuk ke saluran kota,
Pada perencanaan sistem drainase bangunan dapat diuraikan kecuali saluran air hujan
lebih lanjut menjadi 2 bagian, yaitu: -Sistem harus dilengkapi trap yang berfungsi sebagai
-Instalasi/jaringan air kotor penahan bau dari saluran pembuang
-Perlengkapan drainase -Jaringan dibuat sependek mungkin
-Jangan terlalu banyak bangunan
a. Instalasi/jaringan air kotor -Belokan tidak boleh tajam < 90°
-Pertemuan dan belokan diberi bak kontrol
Sistem jaringan -Kemiringan saluran minimal 1%
-Sistem Terbuka -Perlu perawatan secara periodik
untuk air hujan / saluran yang tidak menimbulkan bau
-Sistem Tertutup
untuk saluran yang menimbulkan pencemaran / polusi Saluran air hujan
Dalam pelaksanaannya untuk saluran tertutup dipisah -Air hujan dari cucuran atap serta ruang terbuka/halaman
menjadi 2, yaitu: disalurkan ke saluran kota (jika sudah tersedia) atau
● saluran dari WC >> Septictank >> Peresapan dibuatkan peresapan lokal
● saluran dari Kamar Mandi/Dapur/Cuci >> Peresapan -Saluran dibuat terbuka agar mudah dibersihkan
-Menggunakan pipa ½  20 cm
Septic Tank Peresapan -Sebaiknya dibuatkan peresapan tersendiri sebagai usaha
konservasi air tanah
-Pada bagian yang terkena sirkulasi diberi/ditutup dengan
pelat beton/kisi-kisi besi beton
-Pada pertemuan dan belokan diberi bak kontrol
WC Kamar Mandi/
Dapur/Cuci
b. Perlengkapan drainase

Peresapan Air Hujan

Peresapan

Batu pecah

Pasir
Septic Tank Pipa hawa  2”
Berfungsi sebagai tempat proses pengahancuran disposal
padat secara biologis / dibantu bakteri pembusuk Pelat beton

dari WC
ke Peresapan
P

L proses penghancuran
disposal

Dimensi dalam cm
Kapasitas Contoh penentuan dimensi ruang penghancur :
T Tampung T P L Kebutuhan air/orang/hari = 25 liter
Kotoran hancur dalam waktu = 3 hari
15 orang 150 100 75 Tinggi air dalam septic tank (T) = 150 cm =1,5 m
25 orang 150 150 100 Volume air (V) = 15 x 25 x 3 = 1125 liter = 1,125 m³
50 orang 150 250 120 Misal direncanakan panjang ruang (P) = 1 m
100 orang 150 250 120 maka lebar ruang (L) = _V_ = 1,125 = 0,75 m
150 orang 150 300 150 T.P 1,5.1
200 orang 150 400 150
Peresapan Air Kotor Peresapan model sumuran
Berfungsi sebagai filter aliran air dari septictank sebelum
meresap ke dalam tanah
Terdapat 2 model peresapan, yaitu:
-model memanjang
dipergunakan bila halaman cukup luas / tanah merupakan
lapisan pasir dari Septic Tank
-model sumuran  4”
dipergunakan pada halaman yang sempit / lapisan tanah
bagian atas tidak mudah meresap air
Peresapan model memanjang

Tanah urug dari Septic Tank


 4”
Ijuk

Kerikil halus Batu pecah

Pipa PVC  4”, pada sepanjang pipa


diberi lubang-lubang kecil
Kerikil
Kerikil Kapasitas Panjang
kasar Tampung Peresapan
15 orang 5m Pasir
25 orang 7m
50 orang 10 m Ijuk
100 orang 12 m
Bak Kontrol Air Kotor
Berfungsi untuk pemeliharaan jaringan secara periodik
Penempatan bak kontrol, yaitu:
-dibuat pada setiap jarak panjang 6 m

-pada jaringan pipa yang membelok Bak kontrol dari aliran WC

-pada pertemuan pipa jaringan

Bak kontrol dari limbah cuci


c. Contoh Desain Sistem Sanitasi dan Drainase

Denah Instalasi Air Bersih


Denah Instalasi Air Kotor
LEMBAR KERJA SISWA

Menggambar Sistem Sanitasi dan Drainase


pada bangunan Rumah Tinggal

TUGAS (Individu) :
Sesuai dengan Tugas Besar “Rencana Rumah Tinggal 1 Lantai”, buatlah gambar :
1. Denah Instalasi Air Kotor, skala 1 : 100
2. Detail model Septic Tank dan Peresapan Sumuran, skala 1 : 20
SELAMAT BEKERJA !!!

Anda mungkin juga menyukai