Anda di halaman 1dari 17

SISTEM UTILITAS BANGUNAN UTILITAS HOTEL AMARIS YOGYAKARTA

DOSEN:

Dr. Laina Hilma Sari, S.T, M. Sc

DISUSUN OLEH:

1. NURUL FADILAH (2004104010002)


2. MUHAMMAD AZAM (2004104010003)
3. FITHRIA ZAHWA KH (2004104010007)
4. DAFISA WAFA NAILAH (2004104010010)
5. PUTRI ANANDA(2004104010099)

PRODI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengetahui dan menambah wawasan tentang sistem utilitas pada bangunan
bertingkat tinggi secara teknis dan prosesnya secara berkelompok untuk dijadikan sebuah
laporan. High rise building atau bangunan tinggi merupakan istilah yang sering
digunakan merujuk kepada bangunan yang memiliki struktur menjulang tinggi atau
bangunan dengan jumlah tingkat yang banyak.
Utilitas bangunan gedung merupakan suatu kelengkapan konstruksi bangunan
yang ditujukan untuk mendukung aktifitas penghuni di dalamnya hingga penghuni dapat
merasa nyaman dan aman. Maka dari itu utilitas merupakan bagian penting dalam suatu
pembangunan selain dari keindahan dan kekuatan bangunan itu.
Dalam bidang arsitektur, utilitas adalah hal-hal yang menyebabkan bangunan
dapat digunakan atau berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan adanya penerapan sistem
utilitas yang benar dan tepat maka bangunan tersebut dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Oleh karena itu, kami menyadari bahwa pengetahuan mengenai penerapan
sistem dan jaringan utilitas sangatlah penting. Melalui makalah ini, kami mengharapkan
kesediaan pihak Amaris Hotel Diponegoro Yogyakarta untuk memberikan ijin survey
utilitas bangunan di Amaris Hotel Diponegoro Yogyakarta.

2. Rumusan Masalah
a. Sistem utilitas seperti apa yang diaplikasikan pada Amaris Hotel
Diponegoro Yogyakarta?
b. Bagaimana system utilitas tersebut bekerja?

3. Tujuan
Mempelajari penerapan sistem dan jaringan utilitas pada bangunan berlantai banyak
(lebih dari 3 lantai), meliputi sistem dan jaringan air bersih, sistem dan jaringan air kotor,
sistem transportasi dalam bangunan (lift, tangga umum, dan tangga darurat), sistem
HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), sistem penerangan, sistem
pencegahan kebakaran.
BAB 2
PEMBAHASAN

1. DASAR TEORI

SUMBER AIR BERSIH

Jaringan transmisi

PENYIMPANAN Jaringan distribusi PEMAKAIAN

A. Sistem distribusi air bersih


1) Up-feed system
Dalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah (ground tank)
dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama penyediaan air bersih
pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa.

Karena terbatasnya tekanan dalam pipa dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari
pipa utama tersbut, sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan
gedunggedung kecil yang rendah.

2) Down-feed system
Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu di tangki bawah (ground tank),
kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang di atas
atap atau di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh
bangunan.
PEMBAHASAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH HOTEL AMARIS
YOGYAKARTA
a. Sistem tangki
Tangki air bersih yang digunakan adalah tangki beton ground tank yang terletak di bagian
basement. Tangki pada Amaris Hotel ini berbentuk seperti ruangan yang besar dengan dinding-
dinding berupa beton. Ada dua tangki air yang pertama berkapasitas 4000 liter dan kyang kedua
3000 liter sehingga total kapasitas air bersih di tangki adalah 7000 liter. Letak tanki air bersih
bersebelahan dengan ruang pompa dimana pada ruang pompa selain berisi pompa, juga terdapat
filter air bersih.
Pendistribusian air bersih di Amaris Hotel berasal dari PAM (Perusahaan Air Minum) yang
dipompakan dan langsung disalurkan ke setiap kamar pada setiap lantai. Karena tangki air bersih
hanya ada pada bagian bawah, jika listrik padam maka air tidak dapat dipompakan ke kamar.
Namun hal itu dapat di antisipasi dengan penyediaan sumber listrik lain, seperti genset.

Dinding beton yang tidak rapat sampai ke atas yang dibaliknya adalah tangki air bersih

Filter air bersih sebanyak dua buah


b. Up-feed System
Dari keberadaannya tangki air, maka dapat diketahui sistem distribusi apa yang
digunakan oleh Amaris Hotel ini, yaitu up-feed system. Diperkuat lagi dengan hasil
wawancara dengan pihak ME Hotel yang mendampingi kami bahwa sistem
pendistribusian air bersih yang digunakan Amaris Hotel adalah air bersih yang ditampung
di ground tank akan dipompa dan langsung didistribusikan ke kamarkamar. Letak tangki
air bersih dengan daerah sanitasi buangan seperti pengolahan limbah dan lainnya
memiliki jarak lebih dari 45m.

Skema Pendistribusian Air Bersih Hotel Amaris

3 pompa untuk memompa air bersih ke setiap kamar

GT P
>45m

PL

GT = Ground Tank P = Ruang Pompa PL = Pengolahan Limbah


Dalam penggunaan distribusi air bersih secara up-feed system, ada kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihannya adalah pembuatan relatif murah. Namun jika
dibandingkan, sistem ini lebih banyak memiliki kekurangan, yaitu:
a. Pompa bekerja secara terus menerus
b. Pompa cepat rusak
c. Ketinggian terbatas karena kekuatan pipa terbatas untuk mengantisipasi
tekanan di dalamnya.
B. SISTEM AIR KOTOR DAN LIMBAH
a) Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan.
1. Sistem pembuangan air kotor.
Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari
kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran
manusia dari alat plambing lainnya ( black water ).
2. Sistem pembuangan air bekas.
Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari
bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya ( grey water ). Untuk
suatu daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat
menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air
kotor terlebih dahulu
3. Sistem pembuangan air hujan
Sistem pembuangan air hujan harus merupakan system terpisah
dari system pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di
campurkan sering terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan
akan mengalir balik masuk ke alat plambing yang terendah.
4. . Sistem air buangan khusus
Sistem pembuangan air yang mengandung gas, racun, lemak,
limbah pabrik, limbah rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya
yang bersifat khusus.

b) Klasifikasi Sistem Buangan yang Digunakan


1. Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan cara
pembuangannya :
a) Sistem pembuangan air campuran, yaitu sistem
pembuangan dimana air kotor dan air bekas dialirkan
kedalam satu saluran / pipa.
b) Sistem pembuangan air terpisah, yaitu sistem pembuangan
dimana air kotor dan air bekas masing-masing dialirkan
secara terpisah atau menggunakan pipa yang berlainan.
2. Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan
perletakannya:
a) Sistem pembuangan gedung, yaitu sistem pembuangan
yang berada didalam gedung.
b) Sistem pembuangan luar, yaitu sistem yang berada diluar
gedung, disebut juga riol gedung. Sebelum air buangan dari
peralatan saniter maupun dari buangan dapur dibuang ke
saluran umum / kota maka harus dilakukan pengolahan
terlebih dahulu dengan Sewage Treatment Plant ( STP ),
sehingga memenuhi ambang baku yang dipersyaratkan.

PEMBAHASAN SISTEM AIR KOTOR DAN LIMBAH HOTEL AMARIS


YOGYAKARTA
Sumber air kotor dan limbah berasal dari :
1. Toilet 2. Drainase Kamar Mandi 3. Air Hujan 4. Wastafel 5. Dapur
Klasifikasi Sistem Buangan yang Digunakan
a) Menurut jenisnya
1. Sistem Pembuangan Air Tinja 2. Sistem Pembuangan Air Sabun dan Lemak 3. Sistem
Pembuangan Air Hujan dan Air Pembuangan AC 4. Sistem Pembuangan Air Khusus
b) Menurut cara pembuangannya
Sistem pembuangan terpisah (Two-pipe system) dimana saluran untuk air tinja dan air
sabun dipisah walaupun dalam satu kamar mandi.
c) Menurut cara pengaliran
Sistem gravitasi yaitu air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi secara gravitasi
ke saluran umum yang letaknya lebih rendah. Pada Amaris hotel ini ada juga yang
menggunakan sistem bertekanan dimana air buangan dikumpulkan terlebih dahulu
setelah mengalami proses pengolahan limbah lalu dipompakan ke riol kota.
d) Menurut letaknya
Pada Amaris Hotel, letak STP (sewage treatment plant) berada diujung bangunan namun
bergabung dengan bangunan, sehingga sistem pembuangannya terletak di dalam
bangunan.

Sistem jaringan yang digunakan pada Amaris Hotel adalah two pipe system dimana pipa
saluran air tinja dengan air kotor dipisah lalu digabungkan di ruang STP (sewage
treatment plant) lalu dipompa menuju riol kota selanjutnya.
Skema Pembuangan Air Kotor dan Limbah

Closet

Keran Air Panas

Keran Air Dingin

Floordrain
C. LIFT, TANGGA UMUM DAN DARURAT
Alat transportasi bangunanmerupakan alat yang menunjang dan memfasilitasi sirkulasi didalam
suatu bangunan gedung, terutama gedung berlantai banyak. Selain itu alat transportasi
merupakan sarana prasarana yang memperlancar pergerakan manusia didalam bangunan
tersebut. Transportasi pada bangunan dapat dibagi secara vertical dan horizontal serta manual
dan mekanis.\
A. Transportasi Secara Vertikal dan Horizontal
ELEVATOR

VERTIKAL TANGGA

TRANSPORTASI ESKALATOR
DALAM BANGUNAN

KONVEYOR
HORIZONTAL
KORIDOR

1. TRANSPORTASI VERTIKAL
Transportasi vertical, adalah metoda transportasi digunakan untuk mengangkut
suatu benda atau manusia dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai
macam tipe transportasi vertical, di antaranya tangga, lift, travator, escalator, dan
dumbwaiter.
2. TRANSPORTASI HORIZONTAL
Sistem transportasi horizontal merupakan jalur angkut / lalu-lalang antar ruang
dalam satu lantai. Prosentase kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari
10
%. Alat transportasi yang bersifat horizontal ini adalah konveyor dan koridor.
B. Transportasi Manual dan Mekanis

UMUM

TANGGA

MANUAL DARURAT

RAMPS

TRANSPORTASI
DALAM BANGUNAN ESKALATOR

MEKANIS KONVEYOR

PENUMPANG
LIFT
(ELEVATOR)
BARANG

1. TRANSPORTASI MANUAL
Sistem transportasi ini disebut juga dengan sistem transportasi tanpa mesin.
Sehingga sistem transportasi yang dipakai berupa tangga dan ramps. Sistem ini
pun tidak perlu mengeluarkan banyak biaya seperti pada sistem mekanis.
2. TRANSPORTASI MEKANIS
Berbeda dengan sistem manual , sistem transportasi ini disebut juga dengan
sistem transportasi alat / mesin. Sistem ini tentunya akan mengeluarkan banyak
biaya , diantaranya saat pemesanan, operasionalnya sehari- hari dan biaya untuk
perawatannya. Sistem transportasi mekanis ini berupa eskalator, konveyor, lift
dan escalator.

BAGIAN – BAGIAN
A. Tangga
Tangga merupakan salah satu alat transportasi dalam bangunan
yang menghubungkan antar lantai satu dengan lantai lain dengan system
transportasi manual. Penggunaan tangga pada bangunan bertingkat lebih
dari tiga lantai, biasanya digunakan sebagai tangga darurat.

Tangga pada umumnya memiliki syarat:


a. Kemiringan sudutnya tidak diperbolehkan lebih dari 38˚
b. Jika jumlah anak tangga lebih dari dua belas anak
tangga, maka harus memakai bordes.
c. Lebar anak tangga untuk satu orang cukup 90 cm,
sedangkan untuk dua orang 110-120cm. 4. Tinggi
balustrade sekitar 80-90 cm.
B. Tangga darurat
Keriteria dan persyaratan sebuah tangga darurat diantaranya:
a. Kemiringan maximum 40˚;
b. Letak antar tangga darurat dalam bangunan 30-40 m (+100 feet) ;
c. Dilengkapi penerangan yang cukup dengan listrik cadangan
menggunakan baterai selama listrik bangunan dimatikan karena keadaan
darurat;
d. Harus terlindung dengan material tahan api termasuk dinding (beton)
dan pintu tahan api(metal);
e. Suplai udara segar diatur / dialirkan (menggunakanExhaust fan atau
Smoke Vestibule pada puncak / ujung tangga) sehingga pernafasan tidak
terganggu;
f. Dilengkapi peralatan darurat;
g. Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung ke arah luar gedung;
h. Pada tangga darurat, tiap lantai harus dihubungkan dengan pintu masuk
ke dalam ruang tangga tersebut.
PEMBAHASAN LIFT, TANGGA UMUM DAN HOTEL AMARIS YOGYAKARTA
A. TANGGA
Pada hotel Amaris, terdapat 5 jenis tangga berdasarkan fungsi dan aksesnya .
Kelima jenis tangga tersebut memiliki fungsi yang berbeda – beda dan penempatan yang
berbeda pula.
Fungsi tangga – tangga tersebut diantaranya:
1. Tangga depan atau atau tangga akses menuju ke dalam bangunan
2. Tangga penghubung tiap lantai
3. Tangga untuk maintenance peralatan
4. Tangga akses pada roof top
Tangga yang menghubungkan ruang staff dengan basement Gambar denah.
peletakan setiap tangga :
1. Tangga Umum

Tangga depan Tangga Tangga yang menghubungkan ruang Tangga


atau atau tangga penghubung staff dengan basement darurat
akses menuju ke tiap lantai
dalam bangunan

Tangga depan Jumlah lantai pada hotel Tangga ini hanya difungsikan Jumlah tangga
hanya berjumlah amaris ini adalah 3 buah khusus untuk staff ( karyawan). darurat sama
1 buah, karena ditambah basement. Tangga ini merupakan tangga dengan tangga
hanya Sehingga toltal tangga akses antara ruang karyawan umum yaitu 3
difungsikan penghubung yang ada Hotel Amarisdengan ruang buah.
sebagai entrance berjumlah 3 buah service pada basement
Komponen – komponen penting tangga umum yang terdapat pada amaris hotel:
No Nama Gambar Keterangan
1 Penerangan Penerangan sangat diperlukan didalam
kenyamanan akses tangga. Penerangan di buat
untuk mempermudah pengguna hotel melihat
pijakan tangga yang ada. Hotel amaris ini
menggunakan penerangan alami pada siang
hari dengan memanfaatkan sifat glass block
yang tembus cahaya

2 Railing Railing merupakan bagian tangga yang


berfungsi sebagai pegangan untuk user
saat menaiki ataupun menuruni tangga

3 Step nose Step nose berfungsi untuk menghindari


pengguna dari licinnya lantai. Selain itu untuk
menghindari pengguna dari ujung anakan
tangga yang tajam

4 Keramik Plin Keramik Plin berfungsi untuk menghindari


tembok dari kotoran akibat alas kaki pengguna
3. Tangga Darurat
4. Tangga depan

Terdapat pintu keluar dari Step nose berfungsi untuk


dalam tangga menuju ke luar menghindari pengguna dari
bangunan. Selain berfungsi licinnya lantai. Selain itu
sebagai exit door, Pintu ini untuk menghindari
pengguna dari ujung
juga berfungsi sebagai
anakan tanggayang tajam.
penghalangagar tidak ada
Step Nose ini harus ada di
orang asing masuk kedalam Pada koridor tiap lantai
dalam suatu tangga darurat
bangunan hotel melalui tangga terdapat penanda / Sign keluar untuk menjaga
58 keamanan
darurat tersebut jika terjedi keadaan genting pengguna
atau darurat
Tangga depan merupakan tangga entrance / masuk untuk para tamu hotel. Pada umumnya
untuk menghindari dari bahaya banjir, lantai dasar bangunan biasanya ditinggikan. Selain
itu peninggian lantai juga untuk memberikan ruang pada semi basement yang ingin
dibuat. Dengan adanya ketinggian lantai tersebut maka diperlukan akses berupa tangga
untuk ke lantai dasar bangunan hotel. Tangga entrance pada Hotel Amaris ini didisain
semenarik mungkin pada kiri dan kanannya agar menarik pengunjung untuk masuk
kedalam hotel.

5. Tangga untuk maintenance peralatan

Gambar disamping merupakan tangga akses untuk maintenance peralatan


Hotel yang ada diatasnya. Tangga ini dibuat khusus agar memudahkan staff
ataupun mekanis memperbaiki alat – alat hotel yang rusak dan perlu dilakukan
perawatan.

6. Tangga akses pada roof top


Tangga akses pada roof top berfungsi
untuk memberikan kemudahan karyawan
dalam melakukan pengecekan terhadap alat – alat atau mesin – mesin Hotel
yang ada di roof top tersebut.

Anda mungkin juga menyukai