Anda di halaman 1dari 100

ARA - 303

. STRUKTUR KONSTRUKSI

IV

BENTANG LEBAR
KELOMPOK CH

212018157 MUHAMMAD HAFIZH NABHAAN


212018158 DIKI DARMAWAN
212018160 SHAFIRAH AURELIA IKRAM
212018161 RAFI RAHMAN AKHMAD
212018168 DEDE SETIAWAN
212018169 KHAIRINA ALFIN NADA
212018170 ARMI PERTIWI NUGRAHA
212018171 FATHIN DARDA
212018173 RENDI DWI NURRAHMAN

Dosen :
Ir. Elim Hasan., M.T.
FORM ACTIVE

CABLE SYSTEM

KHAIRINA ALFIN NADA


212018169
CABLE SYSTEM

Struktur kabel adalah sebuah


sistem struktur yang bekerja
berdasarkan prinsip gaya tarik,
terdiri atas kabel baja, sendi,
batang, dan sebagainya yang
menyanggah sebuah penutup
yang menjamin tertutupnya
sebuah bangunan.

Keutungan:
1.Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yg
luas.
2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstuksi
3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter
mengungguli semua sistem lain
4. Memberi efisensi ruang lebih besar.

Kekurangan:
Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan
dengan sempurna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh
pembengkokan tetapi struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan robohnya bangunan.

Sumber:https://www.scribd.com/doc/286059679/Form-Active-sistem-struktur
JENIS - JENIS STRUKTUR KABEL
STUDI KASUS

Nama: Bruce Stadium


Fungsi : tempat pertandingan nasional dan internasional
Tahun : 1977
Lokasi : Bruce , Australian Capital Territory
Terlihat pada gambar, bahwa bangunan
struktur atap stadion tidakse penuhnya
menutupi stadion namun hanya terletak pada
sisi sebelah barat dan timur saja. Atap pada
stadion memiliki struktur seluas 112m x20m.
Terdapat 5 tiang struktur disepanjang atap.
Tiang ini dihubungkandengan tiga penggantung
ke balok atap dan kolom baja yang runcing..
Atap kabel berdiameter 36mm, kabel
npenggantung belakag berdiameter 52 mm
yang dibuat dari 37x7mm kabel.

Sumber: https://docuri.com/download/national-athletics-stadium-baru_59c1e629f581710b286bd06f_pdf
Sumber: https://docuri.com/download/national-athletics-stadium-baru_59c1e629f581710b286bd06f_pdf
FORM ACTIVE

TENT SYSTEM

DIKI DARMAWAN
212018158
TENT SYSTEM
Struktur tenda adalah struktur membran yang bekerja dengan
memberikan gaya eksternal yang menarik membran. (Schodek, 1998)
Salah satu cara untuk memberikan prategang pada membran adalah
dengan memberikan gaya jacking yang cukup untuk tetap menegangkan
membran pada berbagai kondisi pembebanan yang mungkin terjadi.
Gaya jacking berasal dari kata ‘jack’ yang berarti dongkrak. Prinsip kerja
dari struktur membran prategang ini adalah mempertahankan semua
permukaan membran mengalami tarik dalam semua kondisi pembebanan.
Cara kerja struktur membran adalah dengan memanfaatkan gaya tarik
dan tekan pada sebuah membran. Menurut Schodek (1998) terdapat dua
kelompok besar sistem penguatan membran yaitu: struktur prategang dan
struktur membran berrangka dalam. Struktur prategang dibagi menjadi dua
yaitu struktur pneumatik dan struktur tenda. Struktur pneumatik adalah
struktur membran yang bekerja dengan memberikan gaya internal pada
membran hingga membentuk volume tertutup (seperti balon), sementara
struktur tenda adalah struktur membran yang bekerja dengan memberikan
gaya eksternal yang menarik membran (seperti tenda pramuka). Struktur
pneumatik terbagi lagi menjadi dua, yaitu: air-supported structure dan
air-inflated structure.
Pada air-supported structure udara mengisi seluruh
volume internal (dapat diibaratkan pengguna berada
di dalam balon), sementara pada air-inflated
structure udara diisolasi diantara membran rangkap
yang diberi tekanan (dapat diibaratkan pengguna
dinaungi atap yang terbuat dari balon). Terdapat tiga
istilah yang terkait dengan struktur membran, yaitu:
membran, tents (tenda), dan jaring. ‘Membran’
adalah lembaran tipis yang fleksibel dan ‘Tents’ atau
tenda biasanya dibuat dari permukaan membran.
Bentuk sederhana maupun kompleks dapat dibuat
dengan menggunakan membran-membran.
Sementara itu, ‘Jaring’ adalah permukaan tiga
dimensi yang terbuat dari sekumpulan kabel
lengkung yang melintang. Jaring dapat dianalogikan
sebagai kulit membran. Dengan mengatur bukaan
jaring divariasikan sesuai keperluan, sangat banyak
bentuk permukaan yang dapat diperoleh. (Schodek,
1998)
(Sumber: Struktur. Daniel L. Schodek:431)
Contoh bangunan tent system Jenis-jenis tent system Jenis-jenis tent system
STADION GELORA BUNGKARNO
STUDI KASUS
Dibangun :1960 –1962
Alamat :Jalan Pintu Satu Senayan, Kota Jakarta Pusat 10270, Indonesia
Arsitek :Friedrich Silaban
Fungsi : Ruang olahraga
Desain :Salah satu stadion terbesar di Asia ini memiliki pola gridradial
dilengkapi 8 entrancedari segala sisidengan kapasitas mencapai 88.083penonton
Struktur :Rangka beton untuk gedung, dan rangka baja (truss) yang disambung dengan
jointuntuk atap
Berat atap disalurkan dibantu disalurkan ke bawah dengan kolom
Utilitas :-Selain dinding yang diberi lubang sebagai ventilas,terdapat juga AC
karena harus memenuhi standarFIFA untukstadion internasional.
-Untuk pencahayaan lapangan, digunakan lampu sorot berkekuatan 1.500 Lux.
Sedangkan untuk dalam gedung ada dinding kaca besar pada siang hari danlampu
downlightuntuk malam hari.
-Untuk pasokan air harus dari PDAM, tidak boleh membuat sumur sendiri
karena bisa mengakibatkan persediaan air di sekitar GBK ikut tersedot.
sumber
:https://docplayer.info/46969855-Perancangan-arsitektur-v-bangunan-bentang-lebar.html
STUDI KASUS

BENTUK BANGUNAN FASAD BANGUNAN


Atap Temugelang pada Stadion Senayan Atap Temugelang pada Stadion Senayan
Salah satu hal menarik dalam proyek mercusuar Lampu warna-warni kini jadi daya tarik
Sukarno adalah pembangunan Stadion Utama Senayan. di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

POTONGAN BANGUNAN DENAH STADION GELORA BUNG KARNO


Potongan dari dua bagian stadion. denah peletakan tribun penonton
dari arah timur ,barat,selatan,utara.
ATAP TRUSS
Rangka atap memiliki fungsi menyalurkan tekanan dari
atap ke struktur bangunan lainnya yang
berada dibawahnya. Rangkap atau juga memiliki fungsi sebagai
penahan atap dari tekanan - tekanan yang diberikan dari atap itu
sendiri. Dalam perkembangan jaman rangka atap punikut
berkembang yang biasanya pada dahulu kala bahan yang di
gunakan untuk membuat rangka atap adalah balok kayu dengan
seiring perkembangan jaman balok kayu pun mulai ditinggalkan.
Sekarang kebanyakan pengembang perumahan sudah beralih
ke baja ringan.

DETAIL STRUKTUR
FORM ACTIVE

ARCH SYSTEM

212018171 FATHIN DARDA


SURFACE ACTIVE
212018160 SHAFIRAH AURELIA IKRAM
PRISMATIC
FOLDED
STRUCTURE
SYSTEM
Folded Structure System

Struktur pelat lipat adalah kumpulan pelat datar, atau pelat, miring ke arah yang berbeda dan disambungkan di
sepanjang tepi longitudinalnya. Dengan cara ini sistem struktural mampu membawa beban tanpa perlu
tambahan balok pendukung di sepanjang tepi timbal balik. Teknik ini berasal dari Jerman pada 1920-an dan
menjadi populer di Rusia dan Amerika Serikat selama 1930-an untuk membangun atap gudang industri dan
bangunan umum.Struktur pelat lipat modern biasanya terbuat dari beton bertulang cor di tempat atau pracetak,
atau pelat baja. Mereka dapat memberikan banyak bentuk dan bentuk keseluruhan:

•Prismatik: Pelat persegi Panjang


•Piramida: Pelat non-persegi panjang.
•Prismoidal: Pelat segitiga atau trapesium. Ada beberapa keuntungan dari konstruksi pelat lipat. Mereka lebih
sederhana untuk dibuat daripada cangkang lain seperti cangkang silinder, dengan bekisting yang relatif
sederhana, dan biasanya menggunakan bahan yang lebih sedikit. Namun, pelat yang dilipat membutuhkan lebih
banyak bahan daripada cangkang melengkung karena biasanya lebih banyak pembengkokan. Struktur pelat
lipat memiliki kekakuan intrinsik dan daya dukung beban tinggi yang membuatnya ekonomis dalam bentang
panjang yang harus bebas dari kolom internal dan penghalang lainnya.
Prismatic Folded Structure System

Pengertian Struktur lipatan adalah bentuk yang terjadi pada lipatan bidang-bidang datar
dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhaan bentuk itu sendiri. Bentuk
lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar
dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula.
Prinsip dasar Semakin banyak
lipatan maka semakin kuat
struktur yang menopang beban.
Transfer beban dalam struktur
lipat terjadi melalui kondisi
struktural dari pelat (beban tegak
lurus terhadap bidang tengah)
atau melalui kondisi struktural
dari paralel (slab load ke
pesawat).
Folded plate dua segmen
Komponen dasar daristruktur
folded plate terdiri dari plat
miring, plat tepi yang digunakan
untuk menguatkan plat yang
lebar, pengaku untuk membawa
beban ke penyangga dan
menyatukan plat, serta kolom
untuk menyangga struktur.
Folded plate tiga segmen
Pengaku terakhirnya berupa
rangka yang lebih kaku dari pada
balok penopang bagian dalam.
Kekuatan dari reaksi plat di atas
rangka kaku tersebut akan cukup
besar dan di kolom luar tidak
akan diseimbangkan.
Bentuk Z
Masing-masing unit di atas
mempunyai satu plat miring yang
lebar dan dua plat tepi yang
diatur dengan jarak antara unit
untuk jendela. Bentuk ini disebut
Z shell dan sama dengan louver
yang digunakan untuk ventilasi
jendela. Bentuk Z ini adalah
bentuk struktur yang kurang
efisien karena tidak menerus dan
kedalaman efektifnya lebih kecil
dari pada kedalaman vertikalnya.
Folded plate penyangga tepi (edge
supported folded plate)
Pada struktur ini, plat tepi dapat
dikurangi dan struktur atap
dapat dibuat terlihat sangat tipis
jika plat tepi ditopang oleh
rangkaian kolom.
Kanopi
Bentuk ini digunakan untuk
kanopi kecil dientrance
bangunan. Struktur ini
mempunyai empat segmen.
Pengaku struktur disembunyikan
di permukaan atas sehingga tidak
terlihat dan plat (shell) akan
muncul untuk menutup dari
kolom vertikal. Di dinding
bangunan harus ada juga
pengaku struktur tersembunyi di
konstruksi dinding.
Folded plate yang meruncing ke
ujung (Tapered Folded plate)
Struktur ini dibentuk oleh
elemen-elemen runcing. Berat
plat di tengah bentang
merupakan dimensi kritis
untukkekuatan tekukan. Struktur
ini tidak efisien dan tidak cocok
untuk bentang lebar karena
kelebihan beban untuk bentang
lebar.
Dinding yang menerus
Dinding yang menerus dengan
plat Pada struktur ini , dinding
merupakan konstruksi beton
yang miring. Dinding didesain
menerus dengan plat atap. Kolom
tidak dibutuhkan di pertemuan
tiap-tiap panel dinding karena
dinding ditahan di ujung atas.
Folded plate truss
Terdapatnya ikatan pada sisi
horizontal yang melintang di sisi
lebar hanya ditepi bangunan. Hal
ini memungkinkan folded plate
digunakan pada bentang lebar
dengan pertimbangan struktural
yang matang.
Rangka kaku folded plate
Sebuah lengkung dengan segmen
lurus biasanya disebut rangka
kaku. Struktur ini tidak efisien
untuk bentuk kurva lengkung
karena momen tekuk lebih besar.
Kelemahan dan keunggulan, Keuntungan dan kerugian dari
bentuk konstruksi lipatan adalah sebagai berikut :
segi konstruksinya adalah sebagai bidang vertical, yang dapat
menggantikan kolom-kolom dan sekaligus menjadi bearing wall.
Sebagai bidang horizontal dapat menggantikan balok-balok.
Batangan dapat dicapai lebih besar (dengan perbandingan
tertentu antara bentangan dan tinggi lipatan).
STUDI KASUS : YOKOHAMA PORT
TERMINAL
Arsitek : Foreign Office Architects
Area : 34,732m²
Panjang : 430m, tinggi : 15m, lebar : 70m
Pengenalan
•struktur rangka baja dirancang dengan
pemandangan pelabuhan yang indah
•Fasilitas tiga tingkat dengan bentuk curva
•Basement- ruang mesin
•Lantai pertama - parkir
•Lantai dua- terminal penumpang, ruang
serbaguna
•Plaza atap-atap, dek pengunjung
Dermaga utama memiliki kemampuan untuk
kapal pelabuhan dengan berbagai ukuran
termasuk
kapal penumpang terbesar. Pelabuhan
memiliki pejalan kaki dan kendaraan
koneksi ke daratan. Mulus
transisi menghadirkan “dikotomi yang melekat
antara sistem transportasi global.
URUTAN SIRKULASI
PARKIR
Urutan sirkulasi menunjukkan node
menarik sebagai salah satu pendekatan dan
masuk ke pelabuhan dari kota. pendekatan
menunjukkan urutan pejalan kaki dan
kendaraan.
Seseorang dapat melihat bagaimana terprogram
elemen hanyalah zona dan ada
tidak ada pemisahan konkret antar zona
program dan sirkulasi. zona yang tumpang tindih
menyediakan diagram di
tepat di mana hanya awal dan akhir
urutannya adalah node yang tidak tumpang
tindih.
Sirkulasi
Pemanfaatan dan persepsi file
ruang terus dimodifikasi oleh ukurannya
dan pengaturan kapal. Jurusan
jalur sirkulasi menjadi jelas selama
waktu lalu lintas tinggi tetapi tikungan lembut
struktur memungkinkan orang untuk mengalir
hampir sepenuhnya tidak dibatasi. Keduanya
aliran yang berbeda adalah dari memulai dan
turun, keduanya tumpang tindih terus-menerus,
dan menambahkan aliran sirkulasi kecil
seperti penjemputan pengunjung dan penumpang,
benar-benar menghidupkan arsitektur.
Evaluasi Bagian
Ketika struktur mulai terbentuk, bentuknya yang luar biasa
menjadi jelas baik secara eksternal maupun internal. Bagian kerja
dan bagian konseptual sebelumnya menunjukkan geometri inovatif.
Geometri-geometri ini memperlihatkan pita-pita ruang abstrak yang
digunakan oleh arsitek, bersama dengan lipatan di tanah yang
diterjemahkan struktur pembungkus, dalam satu operasi besar
platform bekerja secara aktif dan efisien sistem. Misalnya, piazza
terletak di pusat proyek tidak hanya fungsi penyaluran aliran
pelancong tetapi juga menghasilkan bidang tekanan cenderung
mendorong mereka untuk menjelajahi berbagai arah. Arsitek
mengandung dan melihat ini sebagai memproyeksikan intensitas
perkotaan Yokohama di bagian dalam port itu sendiri, sebuah
elemen penting dari mereka pendekatan proyek sebagai prasyarat
filosofis dan teknis yang mereka
telah dikembangkan dan diterapkan secara sistematis
PENCAHAYAAN
Dek atas yang sangat besar adalah gulungan lanskap kayu dan rumput dirancang
sebagai ruang publik baru untuk Tokyo. Ini atap kemudian melipat kembali ke dirinya
sendiri. Pokok dari piring yang terlipat itu luar biasakoherensi, dengan ranah publik
berputar dari luar ke dalam membentuk landau di area internal. Ini menempatkan
kedatangan dan aula keberangkatan (gambar di kanan) di kegelapan di hampir
sepanjang hari. Ini secara fundamental memanusiakan arsitektur.
Kulit langit-langit origami yang dipadukan dengan pencahayaan strategis mampu
menghadirkan ruang
untuk hidup terutama saat kegelapan. Kurva gelap aula kedatangan dan
keberangkatan menghadirkan kontras yang dramatis kurva lanskap atap yang
diterangi matahari di atas. Diagram di sebelah kanan menunjukkan kedatangan
dan aula keberangkatan di tiga berbeda tahapan hari ini. Tahap pertama kira-kira
jam 6 pagi ketika aula sebenarnya
mengalami iluminasi paling alami. (Waktu dimaksudkan untuk mewakili waktu satu
jam atau lebih melewati matahari terbit, yang dengan musim) Yang kedua diagram
menunjukkan aula pada siang hari jam saat matahari berada di puncaknya di langit
dan aula itu menjadi 'gua kelelawar'. Itu tahap terakhir mewakili waktu yang
mengikuti matahari terbenam di mana aula itu, tentu saja, gelap dan seseorang dapat
mulai melihat efek dari lampu pada struktur langit-langit origami.
Akson
Desainnya berusaha untuk mencakup keharusan fungsional umum dari terminal kapal pesiar
(sebagai penghubung yang berfungsi mulus antar darat dan transportasi air) dan
kemungkinan-kemungkinan sipil tertentu yang disarankan oleh konfigurasi dermaga itu sendiri.
Struktur itu dipahami sebagai bangunan yang tidak lengkap atau sebagian -pihak, baik secara
konseptual maupun formal, program membingkai ambang batas dalam dua kontinum yang berbeda
namun tumpang tindih: siklus terminal kapal pesiar dan peran sipil bangunan sebagai tempat
istirahat dan rekreasi.
Terminal adalah bangunan gudang berukuran panjang 412 meter dan terdiri dari 27 rangka baja
dengan bentang rata-rata 42,5 meter dan ditempatkan di Interval 16 meter. Gulungan disambung
secara longitudinal oleh struktur rangka konvensional, dan purlins membawa, baik logam cladding
atau glazing. Rangka diangkut pada tiang beton yang memanjang dari tingkat parkir basement
melalui apron ke permukaan tingkat utama. Gudang besar menggunakan bentuk terpadu melalui
unit-unit struktural yang berulang-ulang untuk menutupi satu ruang homogen. Transformasi tersebut
menghasilkan kompleks ruang yang dengan mulus menggabungkan berbagai program terminal,
sipil, dan taman di dalam dan di bawah rentangnya
SURFACE ACTIVE
212018173 RENDI DWI NURRAHMAN
PYRAMIDAL
FOLDED
Pengertian bentuk pyramidal
STRUCTURE yaitu bentuk lipatan yang terdiri

SYSTEM
dari bidang lipatan yang
berbentuk segitiga.
1.Permukaan Datar (Model Al)

DE Focatiis dan Guest (2002) memanfaatkan daun pohon untuk memanfaatkannya dalam desain struktur yang
dapat dilipat. Percobaan ini dilakukan pada permukaan persegi datar yang dibagi menjadi empat daun yang
berukuran sama secara simetris, asalkan bentuknya terlipat ke arah tengah persegi. Demi kesederhanaan lipatan ini,
Peta Miura-Ori (Bain, 1980),telah dipertimbangkan. bagian dari empat persegisudut harus kurang dari 90 °; alasan di
baliknya adalah untuk mencegah dan mengurangi ketegangan selama penerapan model. Percobaan untuk
mendapatkan bentuk limas tiga dimensi ini menunjukkan bahwa perubahan kecil pada sudut siku-siku serta
menghilangkan beberapa bagian di tengah setiap sisi persegi harus dilakukan.

Faktanya, piramida ini tidak memberikan pengurangan yang baik dalam hal tinggi, lebar, dan kedalaman pada lipatan
terakhir, dan tidak akan menjadi ide yang baik meskipun ada di salah satunya, karena lipatan pada model ini tidak akan
terlalu kompak.
Meskipun uji coba tidak berhasil, ia mendapat manfaat dari poin utama yang sama dalam desain. Titik teratas model
harus tetap dan bergerak tegak lurus selama proses penerapan dan pelipatan. Selanjutnya, membagi bentuk menjadi
beberapa bagian utama dan kemudian membagi setiap bagian utama menjadi bagian yang lebih kecil adalah baik.
Faktanya, pembagian untuk bagian-bagian utama berada di tengah-tengah sisi persegi. Namun demikian, percobaan
pembagian berikutnya akan dilakukan di sudut alun-alun.
1.Melipat Satu Muka Piramida (model A2, A3)

Kami mendapatkan keuntungan dari Model A1 dengan mengerjakan model datar


untuk menghilangkan beberapa bagian untuk mendapatkan bentuk piramida 3-D.
Artinya pada Model A2 kita mulai dari bentuk akhir, yaitu piramida yang terbagi
menjadi empat bagian utama yang membentuk empat buah segitiga identik yang
bertemu pada satu titik, yaitu titik puncak limas. Ini dibandingkan dengan empat
kotak di Model A l. Agar bisa membuat bentuk ini bisa dilipat maka kita harus
membagi setiap segitiga menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Ketika
bagian-bagiannya terbagi menjadi daun pohon, bentuk akhirnya menunjukkan
pengurangan lebar yang tinggi dan beberapa peningkatan tinggiKarena
peningkatan tinggi di Model A2, gagasan membagi secara tegak lurus dan
horizontal tampak lebih logis. Ini akan mendukung anggapan bahwa semakin
banyak pembagian akan semakin banyak pengurangan area. Peta Miura
menggunakan divisi zigzag daripada divisi vertikal dan horizontal lurus. Ini membuat
lipatan lebih mudah dan mengurangi ketegangan. Lipatan zigzag mengubah struktur
bentuk pelat dari persegi menjadi persegi panjang. Dengan kata lain, mengubah
sudut siku-siku pada permukaan yang dapat dilipat menyebabkan pengurangan
regangan selama melipat. Peta Miura adalah permukaan persegi panjang atau
persegi sedangkan permukaan piramida berbentuk segitiga. Ini membuat lipatan
vertikal dalam bentuk segitiga tidak sama dengan lipatan empat sisi. Lebih baik
menambahkan lipatan horizontal zigzag ke model A2 untuk mendapatkan
pengurangan tinggi pada lebar dan tinggi Dengan cara ini volume 3-D struktur
berkurang, sehingga mencapai model yang sangat kompak. Bagaimanapun , ini
sejauh ini hanya bekerja pada satu permukaan datar. Pada bagian berikut,
menggabungkan wajah-wajah itu untuk membentuk piramida lengkap akan
ditangani.
1. Merakit Wajah Piramida
Poin penting harus diperhatikan untuk mencapai struktur lipat 3D tertutup. Pada
awalnya, mekanisme pelipatan dan pemasangan harus tanpa bahan yang fleksibel
dan sebisa mungkin bebas ketegangan. Di sisi lain, struktur dengan kebebasan
kurang akan terjadi, yang berarti bahwa tidak akan ada ujung bebas, yaitu tidak ada
sambungan antar segmen, atau sambungan fleksibel antara segmen ini, terutama
yang berada pada posisi kritis seperti garis punggungan piramida. Selain itu,
gerakan simetris harus diterapkan selama proses pelipatan dan pemasangan.
Dalam kasus piramida, titik puncak piramida akan menjadi titik pusat dari gerakan
simetris. Dengan kata lain, selama melipat, setiap titik dalam struktur bergerak
dalam jalur tertentu ke titik pusat dan menggunakan jalur yang sama dengan arah
berlawanan selama penerapan.
Saat merakit empat sisi piramida untuk dilipat, kita harus memastikan bahwa
sambungan antar pelat memberikan gerakan bebas untuk semua pelat selama
pemasangan dan pelipatan berdasarkan gerakan tegak lurus dari titik puncak
piramida. Dengan demikian, pada tahap ini pemotongan akan dilakukan sesuai teori
Miura Maps yaitu mengikuti garis zigzag pada pemotongan horizontal dan garis
lurus yang membentang dari titik puncak pada piramida hingga ke sisi alas
membentuk pemotongan vertikal. Panjang di sisi alas memiliki jarak yang sama.
Dalam model A4 , sisi alas akan dipotong menjadi delapan panjang yang sama,
yaitu sudut kemiringan tidak akan sama pada setiap persilangan antara bagian
vertikal dan horizontal. Lipatan horizontal dibuat menjadi lima tingkat, sedangkan
lipatan vertikal dibuat menjadi delapan bagian utama. Tinggi limas sama dengan
seperempat sisi alas persegi. Penilaian dalam model ini membutuhkan tinjauan dari
setiap tahap penerapan dan pelipatan. Oleh karena itu, tahapan harus dibagi
menjadi A, B, dan C. Catatan paling signifikan pada model ini adalah bahwa proses
pelipatan membutuhkan lebih banyak gaya pada titik-titik yang terletak di area
kontak antara empat permukaan punggungan piramida. Juga diperhatikan bahwa
dalam model ini gerakannya adalah suatu urutan, yaitu tegangan dibuat pada titik
kontak yang terletak di punggungan piramida. Selanjutnya, titik berikutnya mulai
bergerak tetapi dengan tekanan yang lebih rendah hingga bergeser dari A ke B
secara berurutan. Dalam uji coba ini, tidak ada perangkat untuk mengatasi masalah
“regangan tinggi” kecuali dengan memotong material pada punggungan piramida
sebelum proses pemasangan. Kemudian dilakukan penerapan model secara
berurutan, dimulai dari titik kontak divergen ke titik berikutnya .Meskipun uji coba ini
diterapkan pada piramida dengan ketinggian yang relatif rendah, dan membutuhkan
tekanan tinggi untuk melipat, solusi yang disarankan untuk masalah ini adalah
melepaskan permukaan utama piramida hanya dalam satu sudut untuk
menyediakan proses pemasangan dan pelipatan yang fleksibel. Masalah
mendasarnya adalah memasang dan melipat pelat di punggungan piramida. Ini
mengasumsikan bahwa masalah utama adalah sudut siku-siku yang terletak di
antara permukaan piramida yang harus ditangani agar memiliki bentuk piramida
lipat yang sempurna.
Menerapkan dan melipat dalam uji coba ini akan mengikuti langkah-langkah
selanjutnya hingga mencapai lipatan lengkap. Pemasangan piramida yang
lengkap dianggap sebagai tahap A, sedangkan langkah B berikutnya akan
menggeser piramida ke piramida dasar segi delapan. Langkah ini dilakukan
setelah mengubah empat sudut yang terletak di antara empat permukaan asli
dari 90 ° menjadi 180 ° dan kemudian melipat empat tepi ekstra di ujung
piramida ke arah atas untuk membentuk alas segi delapan seperti yang
diperlihatkan.
Untuk meminimalkan ketinggian dari piramida kita perlu untuk diselipkan tingkat
horisontal satu sama lain. Dari tampilan atas o f model sejumlah segi delapan
bercampur bentuk dapat dilihat, sedangkan tingkat pertama yang lebih kecil akan
dimasukkan di tingkat kedua dan kedua ke ketiga dan seterusnya. Proses
penyebaran dari B ke C memerlukan berlaku pada semua bagian dari model karena
kurangnya dari ruang yang memadai antara bagian-bagian dari tingkat pertama dan
kedua. Akibatnya, ada kurva dan tekukan atau cacat pada sambungan, sehingga
menimbulkan masalah regangan tinggi yang sama. Namun, bergerak dari panggung
(C) ke tahap (D), gaya akan lebih kecil dibandingkan dengan lipat antara tahap B
dan C. Pada akhir dari tahap D, model akan berubah menjadi ukuran yang sangat
kecil dibandingkan dengan percobaan sebelumnya. Ini akan mendukung gagasan
untuk menemukan solusi dari mengabaikan salah satu kondisi yang disebutkan di
atas, atau dengan menemukan solusi yang membahayakan tanpa mengubah
struktur atau merusak bagian dari pelat dan sambungan.
Dari pembahasan di bagian sebelumnya, dapat dilihat bahwa masalah
regangan tinggi harus ditangani dengan hati-hati. Jika solusi yang disarankan
untuk tegangan tinggi adalah memberi struktur lebih banyak derajat kebebasan
selama proses penerapan (misalnya, dengan memasukkan potongan di
engsel), maka penting untuk mengontrol atau menghapus kebebasan setelah
penerapan penuh. Solusi lainnya adalah dengan melepaskan beberapa pelat
pada tingkat pertama dari rekan-rekannya di tingkat kedua pada awalnya
hingga proses penerapan melewati titik regangan tinggi dalam Model A7.
Kemudian setelah dipasang sepenuhnya, pelat-pelat ini kemudian dapat
dihubungkan satu sama lain. Ini mungkin solusi sementara yang dapat diterima
untuk struktur piramida yang dapat dilipat sepenuhnya.
Pembagian tambahan pelat pada tingkat kedua dalam model ini dibuat di setengah
pelat, dan tidak di semua pelat. Dibandingkan dengan Model A6, divisi dibuat di
sana hanya pada dua bagian di sisi kiri setiap muka piramida, ditunjukkan dengan
warna biru. Bagian yang dihasilkan yang ditunjukkan dengan warna merah
dihubungkan dengan bagian yang sesuai di tingkat yang sama, yang terputus
dengan bagian-bagian dari tingkat pertama. Tujuan pemutusan adalah untuk
memberikan gerakan bebas di tepinya. Bagian ini dilipat ke bawah; Sementara itu,
bagian yang sesuai pada tingkat pertama dilipat ke atas yang menghasilkan cukup
ruang yang memungkinkan struktur melewati titik regangan tinggi tanpa menambah
regangan.
Tepi pelat tingkat kedua membentuk bentuk segi delapan kedua. Ketika ujung atas
piramida ditarik ke bawah untuk melipat pelat pada tingkat pertama dan yang pada
tingkat kedua yang tidak terhubung mulai melipat untuk membentuk piramida segi
delapan lainnya dengan empat sirip menonjol yang lebih kecil dari yang pertama.
Piramida segi delapan yang lebih kecil ini terbentuk hanya dari setengah dari pelat
tingkat pertama. Karena lebih kecil, ini menyediakan ruang tambahan yang cukup
untuk panjang pelat tingkat kedua untuk bergerak ke bawah melewati apa yang
akan menjadi titik regangan tinggi tanpa benar-benar meningkatkan regangan
tinggi. Piramida yang dapat dilipat penuh ada di langkah titik-titik yang terhubung
antara level pertama dan level kedua. Bentuk antara yang berbeda ditunjukkan
ketika titik puncak piramida ditarik ke atas. Dalam model ini, pelat di tingkat pertama
dan di tingkat kedua yang tidak terhubung melipat untuk membentuk piramida
persegi kecil dan sirip yang menonjol kali ini dilipat sebagai empat sirip ke atas di
tingkat kedua punggung bukit. Untuk mendapatkan piramida yang dapat dilipat,
bagian lipatan ini harus dibuat lipatan ke dalam, sedangkan lipatan tersebut
sebenarnya adalah lipatan luar untuk membentuk pinggiran piramida terakhir. Model
ini memenuhi sebagian besar kebutuhan kondisi, terutama kekakuan setelah
penyebaran, serta kurangnya ketegangan yang dibangun up selama penerapan dan
pelipatan di semua tahap. Karenanya, Model A7 dianggap sebagai solusi lipat
paling tepat untuk bentuk piramida. Namun, semua uji coba, pengujian, dan studi
yang dilakukan sejauh ini hanya pada model yang "tidak memiliki ketebalan" atau
bahan yang sangat tipis.
SURFACE ACTIVE

ROTATIONAL
SHELL SYSTEM

212018157 MUHAMMAD HAFIZH NABHAAN


SHELL SYSTEM ROTATIONAL
Definisi Shell System

● Menurut Schodecik (1998), shell atau ● Rotational Shell Adalah bidang yang
cangkang adalah bentuk struktural diperoleh bilamana suatu garis
tiga dimensional yang kaku dan tipis lengkung yang datar diputar
yang mempunyai permukaan terhadap suatu sumbu. Shell dengan
lengkung. permukaan rotational dapat dibagi
tiga yaitu Spherical Surface, Elliptical
Surface, Parabolic Surface.

● Menurut Ishar (1995), cangkang atau ● Synclastic/ rotation/ dome shape shell
shell bersifat tipis dan lengkung. Jadi, merupakan salah satu jenis doubly
struktur yang tipis datar atau curved shell dan memiliki
lengkung tebal tidak dapat dikatakan lengkungan yang sama disemua
sebagai shell. arahnya.
JENIS - JENIS

Sphere Surface
Shell yang bidang Pada spherical dome yang
permukaannya terbentuk jika landai hanya menahan
suatu segment lingkaran kompresi horizontal/hoop
berputar terhadap sumbu saja, tetapi pada spherical
vertikal dome yang tinggi berada di
kompresi horizontal diatas
Pada rotation shell berbentuk 45 derajat dan kompresi
hemisphere, karena garis-garis dibawah
lengkung berbentuk setengah
lingkaran,terdapat
kecenderungan dome akan stabil
diatas tapi melendut dibagian
bawah.
JENIS - JENIS

Eliptical Surface
Bidang permukannya
terbentuk jika ½ ellips
berputar terhadap sumbu
vertikal

Ellipsoid dome adalah bentuk


dome yang lebih datar
dibagian atas daripada
dibagian bawah, mampu
menahan kecenderungan
untuk melendut dibagian
bawah sehingga lebih
bergantung pada ketegangan
ring untuk stabilitas
JENIS - JENIS

Parabolic Surface
Bidang permukaannya
terbentuk jika ½ parabola
berputar terhadap sumbu
vertikal

● Paraboloid dome yang


memiliki bentuk
keatas
● Memiliki
kecenderungan yang
lebih sedikit untuk
melendut dibagian
bawah dan
● Menghasilkan tekanan
ring/hoop yang lebih
rendah.
PENYALURAN BEBAN
1. Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang terbagi rata
dan dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
2. Gaya-gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat
diperoleh dengan meninjau keseimbangan dalam arah transversal.
3. Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh dengan
memplot persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meredional selalu bersifat tekan,
sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut tertentu.
4. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
5. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain struktur.
Secara ideal tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan
cangkang.
6. Tegangan membran didalam kulit kerang tipis, merupakan suatu membran
melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang
dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga
tidak akan menekuk di bawah tegangan-tegangan tekan kecil, seperti yang akan terjadi
pada suatu membran.
Spruce Goose Dome
Long Beach, USA
Architect : R. Duell and Associates
Engineer / Builder : Temcor

A- Aluminum cover plate with silicone seal


B- Aluminum gusset plates, bolted to struts
C- Aluminum batten secure silicone gaskets
D- Triangular aluminum panels
E- Wide-flange aluminum struts
F- Stainless steel bolts
SURFACE ACTIVE

ANTICLASTIC
SHELL
SYSTEM

Rafi Rahman Akhmad 212018161


Pengertian
Anticlastic Shell System adalah
sistem penutup atap yang memiliki dua
kurva dengan arah lengkungan
berlawanan. Ini biasanya digambarkan
sebagai bentuk pelana.

Terdapat beberapa macam


lengkungan, antara lain:
1. Monoclastic
2. Synclastic
3. Variable
Monoclastic
Monoclastic Shell System adalah
sistem penutup atap yang hanya terdapat
satu kurva lengkung dan melengkung
pada satu arah.
Synclastic
Synclastic Shell System adalah
sistem penutup atap yang memilki dua
kurva lengkung dan melengkung pada
satu arah.
Variable
Variable Shell System adalah sistem
penutup atap yang memilki lebih dari dua
kurva lengkung dan membentuk beberapa
lengkungan ke berbagai arah.
Studi Kasus Bangunan Bentang
Lebar dengan Anticlastic Shell
System

Anticlastic Monoclastic Variable


Nama Bangunan : Coal Yard PLTU
Nama Bangunan : PKP Warszawa Ochota Nama Bangunan : Serpentine Galery
Lokasi : Tenayan, Pekanbaru,
Lokasi : Ochota, Warsaw, Polandia. Lokasi : London
Indonesia
Tahun : 1962 Tahun : 1970
Tahun : 2019
Fungsi : Stasiun Bawah Tanah Fungsi : Galeri Seni
Fungsi : Gudang Batu Bara
Struktur : Surface Active Structure Struktur : Surface Active Structure
Struktur : Space Frame Structure
System “ Anticlastic “ System “ Variable “
System
212018168 DEDE SETIAWAN

VECTOR ACTIVE
STRUKTUR
SYSTEM

FLAT TRUSS SYSTEM


PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Bangunan bentang lebar memiliki 4 sistem


Bangunan bentang lebar merupakan bangunan struktur salah satunya vektor truss active system
yang memungkinkan penggunaan ruang bebas yang terdiri dari flat truss system, curved system,
kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. dan space truss system. Struktur yang akan di
Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari pakai dalam bangunan ini adalah flat truss
2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang system.
lebar kompleks. Bentang lebar sederhana
berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada
dipergunakan langsung pada bangunan
berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan Tujuan
modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan Menjelaskan karakteristik dan konstruksi flat
bentang lebar kompleks merupakan bentuk truss system yang temasuk ke dalam vektor
struktur bentang lebar yang melakukan active structure system.
modifikasi dari bentuk dasar.
LANDASAN TEORI
PENGERTIAN VECTOR ACTIVE Hanya gaya tarik atau tekan yang timbul di dalam batang pada
Vector Active Structure System atau sistem struktur vektor aktif yang rangka batang yang setiap batangnya dihubungkan secara sendi
dimaksud disini adalah sebuah struktur yang mengalihkan atau apabila beban-beban hanya bekerja pada titik-titik hubung. Pada
menyalurkan gaya eksternal terutama dari susunan antara unsur konstruksi rangka batang semua titik simpul berfungsi
tekan dan unsur tarik yang menerus, seperti struktur rangka batang. sebagai engsel; berarti bisa menyalurkan gaya saja, bukan
momen-momen. Pembentukan konstruksi rangka batang ikut
Susunan tersebut pada umunya terdiri atas batang-batang yang
pertimbangan tentang stabilitas rangka batang yang kokoh saja
membentuk struktur yang kok dan statis tertentu. Struktur ini dapat
bila terdiri hanya dari segitiga-segitiga saja. Perkembangan
membentuk struktur secara 2 dimensi (garis) atau 3 dimensi konstruksi rangka batang dapat dianggap selalu sebagai susunan
(ruang). atau penambahan segitiga.
Karena susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk yang stabil,
maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan
Pembebanan hanya dapat dilakukan pada titik simpul saja
sistem penyaluran gaya tekan dan gaya tarik bekerja dalam
kaku. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal. Pada
masing-masing batang untuk saling menyeimbangkan.
batang tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan pada batang tepi Adakalanya batang tarik menahan gaya tekan agar tidak
bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat berpindah tempat. Batang tarik berfungsi untuk membuat batang
timbul pada setiap batang, yang mungkin saja terjadi pola berganti tarik tetap pada tumpuanya / tempatnya.
dan tekan.
PENGERTIAN FLAT TRUSS SYSTEM

Truss berasal dari bahasa Francis tua “trousse” sekitar abad 1200,
yang berarti kumpulan hal yang terikat bersama – sama. Dalam
teknik sipil, rangka batang ( truss ) adalah struktur yang terdiri dari
gabungan batang – batang yang membentuk struktur berbentuk
segitiga dan terhubung satu sama lain, serta di bebani pada sendi –
sendinya.

Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau


kombinasi segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam
satu bidang tunggal. Dalam perkembangannya, sistem struktur
rangka batang ini dapat dimanfaatkan menurut bentuknya sebagai
segitiga (kuda-kuda), dengan bentuk kotak (Konstruksi jembatan),
dengan tepi atas dan bawah lengkung (konstruksi busur) maupun
yang bersudut (konstruksi portal), Bentuk segitiga. Prinsip
pembagian rangka pada konstruksi kuda-kuda adalah membagi
dalam bentuk segitiga yang lebih kecil sehingga mengurangi panjang
batang masing-masing.
Gambar 2 : Flat truss system pada rangka
batang 2 dimensi
Rangka batang 2 dimensi umumnya terdiri dari bagian atas (top chord),
bagian bawah (bottom chord) dan bagian tengah yang biasa disebut dengan
web. Struktur tersebut umumnya didesain agar stabil (tidak bergerak), aman
(tidak runtuh atau membahayakan pengguna), dan nyaman (defleksi yang
terjadi tidak terlalu besar).

Truss ada dua macam, yaitu plane truss dan space truss.

1.Plane Truss (rangka bidang)

Adalah truss yang elemen dan joint berada dalam suatu bidang 2 dimensi.
terdapat dua bentuk dasar dari plane truss, yaitu:
◦Pitched truss atau common truss, dapat dibedakan dari bentuk segitiganya.
Tipe ini sering digunakan untuk konstruksi atap. Beberapa tipe truss ini
dinamai sesuai dengan web configuration-nya. Ukuran elemen dan web
configuration ditentukan berdasarkan bentang, beban dan spasi.
◦Parallel chord truss atau flat truss, biasanya digunakan untuk konstruksi
Gambar 3 : Nama bagian dari konstruksi rangka
batang 2 dimensi lantai.
◦kombinasi dari dua bentuk tersebut adalah truncated truss, digunakan pada
konstruksi hip roof.
Tipe - tipe plane truss ( rangka bidang ) b.Vierendeel truss

a.Pratt truss

Dipatenkan pada tahun 1844 oleh Caleb Pratt dan Ialah truss dimana letak elemennya tidak membentuk segitiga
putranya Thomas Willis Pratt. Didesain menggunakan melainkan membentuk bukaan segi empat, dan merupakan frame
balok vertikal untuk memikul tekan dan balok horizontal dengan joint jepit yang mampu mentransfer bending moment. Tipe
truss ini dinamai demikian sesuai dengan insinyur Belgia yang
untuk memikul tarik. bentuk ini masih dipertahankan sejak mengembangkannya pada tauhn 1896 yaitu Arthur Vierendeel.
masih digunakan material kayu hingga kini baja.
c.King post truss d.Town's lattice truss

Merupakan salah satu tipe truss yang paling mudah


Didesain oleh arsitek Amerika, Ithiel Town sebagai alternatif
diimplementasikan terdiri dari dua tumpuan dengan sudut jembatan kayu besar (heavy timber bridge).
tertentu yang bertumpu pada tumpuan vertikal. Queen post,
sama halnya dengan king post, perbedaan utamanya adalah
adanya balok horizontal. truss tipe ini hanya cocok untuk
bentang pendek.
Gambar 4 : Space truss pada bangunan berbentuk setengah lingkaran Gambar 5 : Detail sambungan ( joint – joint ) Space truss pada bangunan

2.Space Truss (rangka ruang)


Space truss adalah truss yang memiliki elemen - elemen dan joint - joint yang membentuk 3 dimensi.
Bentuk dasar penyusun space truss adalah limas (tetrahedron). Dalam aplikasinya, space truss untuk
atap dikembangkan dalam beberapa bentuk relevan.
PEMBAHASAN

Terdapat 3 struktur pada bangunan bentang lebar yaitu,


vector active, form active, surface active. Pada kesempatan
kali ini vector active yang di pilih sebagai studi kasus yang
dibagi 3 bagian lagi yaitu, flat truss system, curve truss
system, space truss system.
Gambar 6 : flat truss system Gambar 7 : Curve truss system
Vector active merupakan sistem struktur yang menyalurkan
beban secara menerus terdiri dari batang – batang. Dapat
membentuk struktur 2 dimensi maupun 3 dimensi.

Struktur 2 dimensi pada vector active disebut juga flat truss


system. Terdapat bagian atas ( top chord ), bagian bawah
(bottom chord) dan bagain tengah ( web ). Didesain agar
stabil, tidak bergeser, aman, dan efisien.

Susunan elemen – elemen linear yang membentuk segitiga


atau kombinasi segitiga yang secara keseluruhan berada di
Gambar 8 : Space truss system
dalam satu bidang tunggal.
Contoh bangunan
bentang lebar yang
Guangzhou Opera House
menggunakan vector
active system sub
flat struss system
Alamat : Guangzhou, Guangdong, China

Architects: Zaha Hadid Architects

Area: 70000 m²

Year: 2010

Kapasitas : 1.800 kursi untuk auditorium

400 kursi untuk multifungsional seperti seni pertunjukan, konser.

Guangzhou Opera House adalah sebuah gedung opera Cina di Guangzhou, provinsi Guangdong,
Republik Rakyat Cina. Dirancang oleh Zaha Hadid, dibuka pada tahun 2010. Teater tersebut telah menjadi
pusat pertunjukan terbesar di China selatan dan merupakan satu dari tiga teater terbesar di negara tersebut
di samping Pusat Seni Pertunjukan Nasional Beijing dan Shanghai's Grand Theatre Shanghai. Bentuk
bangunan yang monumental dan state-of-the-art ini dicapai dengan menggukanan struktur rangka beton,
granit dan kaca berlapis dengan rangka baja. Berdiri di atas lahan berkontur di tepi sungai, arsitek
menerapkan kembali keunggulannya merancang bangunan yang menyatu dengan alam.
Ground floor Potongan dan tampak

Guangzhou Opera House


KESIMPULAN

Struktur yang akan digunakan pada perancangan gedung pada contoh


yang sudah disebutkan adalah vector active system structure yang membentuk
2 dimensi yang disebut flat truss system. Flat truss system terdiri dari batang
– batang yang disusun membentuk segitiga, terdapat bagian atas ( top chord ),
bagian bawah ( bottom chord ), dan bagian tengah ( web ). Batang – batang
akan saling menyalurkan beban hingga kolom yang berada disamping dan
pada umumnya material yang digunakan adalah rangka baja.
DAFTAR PUSTAKA

•https://adampriyadi.wordpress.com/2013/05/24/arsitektur-bentang-lebar/

•https://dokumen.tips/documents/pengertian-vector-active.html

•http://tukangbata.blogspot.com/2014/09/rangka-batang-atau-truss.html

•pdf-regitawati-putri-212017020-sk4pdf

•https://www.archdaily.com/115949/guangzhou-opera-house-zaha-hadid-architects

•https://www.slideshare.net/afifsalim12/tugas-teknologi-bahan-guangzhou-opera-house
212018170 ARMI PERTIWI NUGRAHA

VECTOR ACTIVE
STRUKTUR
SYSTEM

CURVED TRUSS SYSTEM


DEFINISI FUNGSI
Bangunan bentang lebar merupakan Fungsi utama dari pendirian struktur
bangunan dengan ruang bebas kolom bangunanbentang lebar ialah
yang berukuran sangat lebar dan menciptakan ruang bebas kolom yang
panjang. cukup luas. Dengan tidak adanya tiang
kolom, suatu ruangan akan terasa
Dalam buku Ilmu Bangunan Struktur lebih lapang dan bebas. Biasanya
Bentang Lebar (Tangoro, Dwi dkk, aplikasi struktur bangunan ini banyak
2006) Dikatakan bangunan bentang di terapkan di Gedung stadion. Gedung
lebar jika bentang yang dibutuhkan >20 teater, Gedung auditorium, Gedung
m. exhibition dan Gedung pameran.
Bentang Lebar
Sederhana
Struktur bentang lebar 1
yang tidak di modifikasi

TERBAGI 2
GOLONGAN Struktur bentang lebar
yang di modifikasi dari

2 bentuk dasar

Bentang Lebar
Kompleks
Schodek 1998

Struktur Rangka Batang 01 05 Struktur cangkang


dan Rangka Ruang
SISTEM
STRUKTUR
BENTANG
LEBAR
Struktur Furnicular, 02 04 Struktur membran
yaitu kabel meliputi Pneumatik
dan pelengkung dan Struktur tent (tenda)
03 dan net (jaring)

Struktur
Plan dan Grid
3 SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR

FORM ACTIVE VECTOR ACTIVE


STRUCTURE SYSTEM STRUCTURE SYSTEM
01 CABLE SYSTEM
TENT SYSTEM
ARCH SYSTEM
FLAT TRUSS SYSTEM
CURVED TRUSS SYSTEM
SPACE TRUSS SYSTEM
03
SURFACE ACTIVE
STRUCTURE SYSTEM
PRISMATIC FOLDED STRUCTURE SYSTEM
PYRAMIDAL FOLDED STRUCTURE SYSTEM
ROTATIONAL SHELL SYSTEM
02
ANTICLASTIC SHELL SYSTEM
CURVED TRUSS SYSTEM

SISTEM JOINT CURVED TRUSS SYSTEM

Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang


rata yang membentuk lengkungan. Sistem struktur
rangka bentang lengkung ini sering disebut juga
sistem fame work. Sistem ini dapat mendukung
beban atap sampai dengan bentang 89 meter, seperti
pada hanggar bangunan pesawat, stadion olahraga,
bangunan pabrik dll.
Curved Truss System merupakan kombinasi dari struktur
rangka Flat Truss yang terkoneksi dibagian atas dan membentuk
sebuah lengkungan akibat penggabungan tadi.
Struktur ini menyalurkan gaya eksternal terutama dari susunan
antara unsur tekan dan unsur Tarik yang menerus. Sistem
penyaluran beban terjadi pada atap (vertical dan horizontal)
disalurkan langsung ke tanah oleh rangka atap yang menerus
dari atas ke bawah adapula di beberapa bagian beban
disalurkan dari atap menuju kolom terlebih dahulu.
STUDI LAPANGAN STADION UTAMA RIAU

Struktur atap Stadion Utama Riau


merupakan sebuah struktur atap bentang
lebar yang dalam perencanaannya didesain
sebagai atap lengkung yang memiliki
nilai artistik tinggi dengan konstruksi berupa
sistem rangka baja yang dibuat
melengkung.
Struktur utama pada rangka struktur atap
stadion ini menggunakan sistem rangka
Curved Truss. Penggunaan baja pada
stuktur sistem ini pada bentang Panjang
yang berdiri bebas tanpa penumpu memang
menghasilkan penggunaan material yang
lebih sedikit namun juga menghasilkan profil
yang lebih besar dan berat hingga akan
sangat berpengaruh pada perencanaan
struktur dibawahnya dan tentunya juga
proses mobilisasi.
file:///C:/Users/ACER/Documents
/SK-4/kupdf.net_268874634-stru
cture-systems-heino-engel.pdf

Anda mungkin juga menyukai