XXXVII
Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia merupakan sebuah event momentual sekaligus
wadah serta forum untuk mengembangkan potensi, berdiskusi, bertukar pikiran, ide, gagasan dan pendapat
terhadap karya-karya arsitektur yang dihasilkan Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia yang dijabarkan dalam
beberapa paket kegiatan dalam upaya menjaga rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan tanggung jawab untuk
Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menjaga keseimbangan kualitas Mahasiswa Arsitektur dari Sabang sampai
Merauke. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta yang mengikutinya dapat memunculkan ide gagasan yang
baru dan menjadi landasan bagi para Mahasiswa Arsitektur dalam mengimplementasi hasil dari eksplorasi
keilmuannya yang berkaitan dengan ruang lingkup Arsitektur.
TUJUAN KEGIATAN
1
Menerapkan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI pada kegiatan nasional Temu Karya
Ilmiah Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia (TKI MAI XXXVII) yaitu pendidikan, penelitian,
dan pengabdian masyarakat.
2
Memperkenalkan lebih jauh tentang pendidikan dan dunia
Arsitektur Indonesia pada masyarakat.
3
Mewujudkan persatuan ruang dan kerja antar individu Mahasiswa Arsitektur Indonesia, sehingga terwujudn-
ya kerja kolektif partisipatif dalam pengabdian masyarakat.
4
Mengajak Mahasiswa Arsitektur Indonesia untuk bersumbangsih dalam pemikiran dan tenaga
bersama-sama dengan masyarakat dalam hal memperkenalkan dunia ke-Arsitekturan, mulai
dari keragaman ruang budaya, sampai kepada cita rasa bangunan.
5
Sebagai wadah bertukar informasi dalam ilmu multidisiplin yang telah diajarkan pada
mahasiswa Arsitektur di wilayah regionalnya masing-masing.
SASARAN KEGIATAN
Makassar
Layar Phinisi
yaitu kapal layar buatan khas suku makassar yang
pembuatannya diwariskan secara turun temurun
sejak ribuan tahun yang lalu dan sudah menjadi
salah satu simbol suku makassar
Bugis
Anjong
Merupakan seni hias suku bugis pada bagian
atas rumah adat bugis.
Toraja
Tongkonan
Yaitu rumah adat orang toraja, yang merupakan
tempat tinggal, kekuasaan adat dan pengembangan
kehidupan sosial budaya orang toraja.
Mandar
Layar Perahu Sandeq
Logo TKI MAI XXXVII ini menggambarkan 4 Etnis yang Merupakan Perahu tradisional khas mandar yang
ada di Sulawesi Selatan, yaitu Makassar< Bugis, Toraja merupakan warisan dari leluhur sebagai sarana
dan Mandar. Bentuk dasar logo ini merupakan sebuah para nelayan untuk mencari ikan dan perahu
kapal layar yang dilihat dari depan. sandeq ini sudah menjadi kebanggaan mas-
yarakat Mandar.
TEMA KEGIATAN
SULAPA’ APPA’
TEMA KEGIATAN
SUL APA’ APPA’
Orang Bugis-Makassar (juga orang Luwu', Mandar dan Toraja), mengenal kosmologi ruang yang mencerminkan suatu pandangan
terhadap dunia. Pandangan tersebut dikenal dengan Konsep Sulappa Eppa' Wala Suji (segi empat belah ketupat). Menurut Budayawan
Mattulada, Sulapa' Eppa' diambil dari walasuji sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa Eppa dalam
wacana klasik kepercayaan Bugis-Makassar memiliki banyak makna.
Appa’ yang berartikan Angka 4 ini juga bisa diartikan sebagai Appa' Sulapa’, memiliki makna yang tidak bisa dipisahkan dengan
Makassar. Appa' Sulapa’ ini memayungi 4 etnis di Kota Makassar. Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Angka 4 juga bisa dimaknai sebagai
Appakabaji. Memiliki makna memperbaiki atau saling bergotong royong untuk setiap sendi pengabdian. "Angka 4 juga bermakna Appa-
kalebbi atau mappakalebbi, merupakan Bahasa Bugis yang memiliki makna santun, rendah hati.
Pandangan kosmologis suku Bugis-Makassar mengenal adanya tiga macam pengklasifikasian, yakni klasifikasi tingkatan dunia
(dunia atas, dunia tengah, dan dunia bawah), klasifikasi struktur tubuh manusia (kepala, badan dan kaki), dan klasifikasi empat penjuru
mata angin (utara, selatan, barat dan timur). Segi empat bel ah ketupat ditafsirkan sebagai model dari kosmos. Model kosmos dihubung-
kan dengan adanya empat sarwa alam, yaitu: udara, air, api, dan tanah, yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Keempat unsur ini
adalah empat jenis sifat yang dimiliki oleh "manusia yang berbicara".
Orang Bugis-Makassar memandang alam raya sebagai sulapa' eppa wala suji (segi empat belah ketupat). Menurut budayawan Mat-
tulada, konsep tersebut ditempatkan secara horizontal dengan dunia tengah. Dengan pandangan ini, masyarakat Bugis-Makassar meman-
dang dunia sebagai sebuah kesempurnaan. Kesempurnaan yang dimaksud meliputi empat persegi penjuru mata angin, yaitu utara, sela-
tan, barat dan timur. Secara makro, alam semesta adalah satu kesatuan yang tertuang dalam sebuah simbol aksara Bugis-Makassar, yaitu
/sa/ yang berarti seuwwa, artinya tunggal atau esa. Begitu pula secara mikro, manusia adalah sebuah kesatuan yang diwujudkan dalam
sulapa' eppa'.
TKI MAI XXXVII
SULAWESI SELATAN
25 JULI 2021 - 03 AGUSTUS 2021
TIMELINE KEGIATAN
25 JULI 2021 27 JULI 2021 29 JULI 2021 31 JULI 2021 2 AGUSTUS 2021
Pawai Budaya Forum komunikasi Forum komunikasi Forum komunikasi Persiapan Pameran
Opening Ceremony 4 Etnis 4 Etnis 4 Etnis
Seminar
Technical Meeting
2 4 6 8 10
1 3 5 7 9
Forum komunikasi Forum komunikasi Forum komunikasi Forum komunikasi Pameran
4 Etnis 4 Etnis 4 Etnis 4 Etnis Closing Ceremony
26 JULI 2021 28 JULI 2021 30 JULI 2021 1 AGUSTUS 2021 3 AGUSTUS 2021
PAWAI BUDAYA
TUJUAN
Sebagai wadah untuk perkenalan pakaian adat dan budaya dari setiap mas-
ing-masing BPR
Gedung Manunggal
Pantai
Losari
Lego-lego
Minggu, 25 Juli 2021 08.00 WITA - 10.00 WITA Lego-lego - Gedung Manunggal
KETENTUAN PESERTA
Setiap BPR memakai ciri khas Setiap BPR menyediakan Memakai masker serta
budaya masing-masing BPR bendera BPR masing-masing mematuhi protokol kesehatan
(optional)
Upacara pembukaan merupakan acara awal dari rangkaian kegiatan TKI-MAI XXXVII SUL-SEL yang wajib
diikuti oleh seluruh peserta dan panitia kegiatan. Upacara pembukaan dilakukan untuk memperlihatkan
keberagaman budaya Sulawesi Selatan dan juga membangun semangat kekeluargaan di antara Maha-
siswa Arsitektur Indonesia. Acara pembukaan diawali dengan tarian tradisional Sulawesi Selatan.
Selain penampilan tarian tradisional Sulawesi Selatan, juga akan diadakan beberapa pertunjukan seni
khas Sulawesi Selatan. Pihak-pihak yang terlibat di dalam upacara pembukaan ini antara lain Gubernur
Sulawesi Selatan, Walikota Makassar beserta masing-masing Rektor, Dekan Fakultas dan Ketua Jurusan
Teknik Arsitektur dari setiap Universitas/Institusi yang tergabung dalam Badan Pekerja Rayon Tujuh Ma-
hasiswa Arsitektur Sulawesi Selatan (BPR VII SUL-SEL)
PEMBUKA ACARA
KETENTUAN
1 2
Kota yang beridentitas merupakan kota yang selalu menjaga dan melestarikan warisan yang dimilikinya. Keunikan dan kekhasan suatu
kota dapat muncul dari segi adat istiadat, sosial-budaya, dan juga faktor bentang alam yang dimilikinya.
Indonesia memiliki keragaman arsitektur nusantara dengan kekhasan dan daya tarik tersendiri, sekaligus merupakan nilai nasional dan
kebanggaan bangsa Indonesia. Salah satu permasalahan arsitektur yang berkaitan dengan perkembangan arsitektur di Indonesia
adalah masuknya pola arsitektur modern yang diadopsi dari arsitektur gaya Barat. Hal ini dapat dibuktıkan dengan pemahaman dan
kebanggaan pada arsitektur potensi di Indonesia yang semakin menipis, adanya perbedaan pandangan masyarakat tentang arsitektur
nusantara, adanya kelatahan berarsitektur yang sedang digemari tanpa mempertimbangkan potensi lokal, dan kesadaran bahwa karya
arsitektur adalah media pembelajaran berarsitektur bagi masyarakat di sekitarnya.
Pengaruh modernitas yang sering dijumpai menjadi tantangan untuk keberlanjutan arsitektur nusantara. Mengingat perubahan mer-
upakan suatu yang pasti, maka sangatlah mustahıl jika karya arsitektur nusantara mampu bertahan seperti dalulu tanpa adanya transisi
ataupun transformasi. Upaya mengangkat kembali potensi lokal warisan sejarah dan peradaban tidak disikapi dengan inovasi berbasis
potensi arsitektur lokal, tetapi proses peniruan atau penjiplakan bangunan baru bercitra modem sebagai dampak pengadopsian.
Sampai saat ini, kebijakan nasional yang membantu keberlanjutan nusantara belum terealisasıkan, sehingga arahan arsitektur baru
bagi masyarakat tidak dıdasari oleh sikap untuk melestarikan.
TEMA
TUJUAN
Untuk mengupayakan adanya suatu keberlanjutan arsitektur nusantara, perlu adanya peran aktıf dari kalangan praktısi,
akademisi, dan komunitas yang terkait dalam arsitektur. Diharapakan keseimbangan perkembangan kota bertujuan
untuk menjaga keberlanjutan dari identitas kotanya dan wujud arsitektur lokalnya yang sudah terbentuk secara turun
temurun menjadi warisan budaya, dan membedakanya dengan daerah lainnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menam-
bah wawasan mahasiswa mengenai arsitektur dan identitas kota, sehingga kedepannya dapat lebih menjaga keunikan
dan identitas sebuah kota, khususnya dalam bidang arsitektur.
PEMATERI 1 PEMATERI 2
KETENTUAN
1 2
SASARAN
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan infrastruktur di Indonesia, timbul permasalahan-permasalahan kom-
pleks yang belum pernah dihadapi. Selain permasalahan yang baru, adapun permasalahan yang belum dapat terselesaikan. Alangkah
baiknya apabila para mahasiswa mampu menentukan penyelesaiannya bersama-sama.
Forum Komunikasi atau yang biasa di singkat FORKOM adalah wadah yang bertujuan untuk bertukar pikiran suatu topic atau
masalah secara bebas yang berkaitan dengan forum tersebut. Pada kegiatan ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyam-
paikan aspirasi sekaligus menjalankan peran mereka sebagai agent of change.
Forum komunikasi merupakan sebuah wadah bagi para mahasiwa untuk membahas serta saling memberikan masukan
maupun solusi pokok permasalahan yang berasal dari perwakilan masing-masing rayon untuk menyelesaikan permasalahan dalam
tingkat institusi sampai rayon. Para mahasiswa juga mengevaluasi kegiatan yang telah maupun yang akan dilaksanakan mengenai
Pendidikan Arsitektur.
Senin, 26 Juli 2021 - Minggu 01 Agustus 2021 08.00 WITA - Selesai Benteng Somba Opu
KETENTUAN
1 2 3
Menyertakan hasil swab/rapid anti Memakai makser dan mematuhi Menjaga jarak dan tidak menimbulkan
gen sebagai syarat mutlak protokol kesehatan kerumunan
SASARAN
SIDANG PLENO 1
SIDANG PLENO 2
Pada sidang kedua, forum telah dipisah sesuai dengan ranah permasalahannya, yaitu Pendidikan, Pengabdian Masyarakat, dan Organi-
sasi. Masalah yang diutamakan untuk dibahas pada sidang ini adalah yang paling urgensi untuk diselesaikan.
PESERTA ACARA
1 2 1 2
Mahasiswa Arsitektur Indonesia. Peserta Forum Komunikasi Tiap Pembahasan dan pengesahan Pengelompokan dan pemba-
Komisi. inventarisasi masalah hasan masalah sesuai urgen-
sinya
SIDANG PLENO 3
Pada sidang pleno 3, tiap komisi kembali bergabung seperti forum sidang pleno 1.
1 1 2 3 4
Komisi-komisi. Pembacaan dan Pembahasan agenda yang Presentasi tuan Penutupan secara resmi Sidang
pengesahan tidak dapat diselesaikan oleh rumah selanjutnya. Forum Komunikasi Temu Karya
hasil-hasil sidang sidang komisi, sehingga harus Ilmiah Mahasiswa Arsitektur
komisi. dibahas dan diselesaikan pada Indonesia XXXVII Sulawesi Sela-
tingkat sidang pleno komisi. tan.
PENGABDIAN
PENDIDIKAN ORGANISASI MASYARAKAT
Komisi Pendidikan Arsitektur membahas Komisi Organisasi membahas seputar Komisi pengabdian masyarakat membahas
seputar penyetaraan presepsi, gagasan, kegiatan keorganisasian dalam tiap-tiap isu-isu dari wilayah (rayon) di Indonesia
pemecahan masalah, seputar tema yang institusi hingga kegiatan rayon sendiri ataupun institusi di wilayah (rayon) untuk
diangkat berkaitan dengan dunia pendidikan serta membahas rumusan-rumusan kontribusi nyata Mahasiswa Arsitektur
arsitektur Indonesia. untuk kemajuan kegiatan TKI-MAI di Indonesia untuk masyarakat Indonesia.
tahun berikutnya.
Merupakan suatu kegiatan yang dimana Mahasiswa Arsitektur Indoneisa mengangkat satu permasalahan yang ada di daerah rayon
masing-masing untuk didiskusikan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dapat berbagi gagasan, pendapat dan pola pikir mengenai permas-
alahan dalam bidang arsitektur yang sesuai dengan tema. Tiap perwakilan rayon akan membawa makalah mereka untuk dipresenta-
sikan di dalam kegiatan diskusi ilmiah ini. Setelah presentasi selesai, melalui diskusi ilmiah akan didapat solusi dari setiap permasalah-
an yang diangkat rayon daerah masing-masing. Diskusi ini akan melibatkan beberapa tenaga ahli dalam bidang arsitektur, instansi
terkait serta tokoh masyarakat yang kompeten menanggapi hal tersebut sesuai dengan tema umum dan tema khusus yang diangkat.
TUJUAN
- Memberikan tanggapan dan masukan berupa ide atau gagasan melalui studi komparasi antara materi yang dibawa peserta
sesuai tema ” Fisika Bangunan Arsitektur Nusantara”
- Mengembangkan pola berpikir ilmiah mahasiswa arsitektur.
- Belajar mempertanggungjawabkan ide atau gagasan yang disampaikan.
- Memberikan bekal pengetahuan sesuai tema “Fisika Bangunan Arsitektur Nusantara”.
- Terwujudnya Mahasiswa Arsitektur Indonesia yang dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap pembangunan daerah
masing – masing.
HARI / TANGGAL
TEMPAT
PEMATERI 1 PEMATERI 2
PEMATERI 3 PEMATERI 4
SASARAN
BENTUK KEGIATAN
1. Diskusi awal tentang materi yang diangkat dari rayon masing-masing berdasarkan tema yang ada.
2. Wajib setiap rayon menyiapkan materi yang mengangkat konsep “Fisika Bangunan Arsitektur Nusantara” di daerahnya.
3. Materi yang telah disiapkan sebelumnya kemudian dikomparasi dengan Fisika Bangunan Arsitektur Nusantara di Makassar.
4. Peserta merumuskan ide/gagasan untuk Fisika Bangunan Arsitektur Nusantara tiap BPR.
5. Rumusan, gagasan dan ide desain diserahkan kepada panitia di H-seminggu sebelum TKIMAI dimulai
6. Diskusi harus mengarah pada tujuan diskusi dan hasil yang diharapkan.
7. Jalan kegiatan akan dipandu oleh moderator dan mentor yang kapabel dibidangnya yang dapat menengahi/meluruskan arah
diskusi agar sesuai dengan tema yang ada.
8. Jalan diskusi menggunakan sistem diskusi panel sehingga terjadi proses diskusi yang aktif.
9. Output diskusi dapat berupa solusi atau konsep desain yang dapat diterapkan dalam jangka Panjang.
10. Dokumentasi akhir diskil berupa buku dan selanjutnya diserahkan pada tiap BPR.
DISKUSI ILMIAH
KETENTUAN UMUM
KETENTUAN KHUSUS
Empat etnis adalah kreasi yang melambangkan kebesaran etnik Sulawesi Selatan yang dikorelasikan
dengan beberapa kegiatan berlandaskan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan
pengabdian yang digabung menjadi satu disetiap etnik yaitu Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar.
Senin, 26 Juli 2021 - Minggu 01 Agustus 2021 08.00 WITA - Selesai Kajang, Kabupaten Bulukumba ( Makassar )
Kabupaten Soppeng ( Bugis )
Kabupaten Tana Toraja ( Toraja )
Kabupaten Mamuju ( Mandar )
KETENTUAN
1 2 3
Menyertakan hasil swab/rapid anti Memakai makser dan mematuhi Menjaga jarak dan tidak menimbulkan
gen sebagai syarat mutlak protokol kesehatan kerumunan
EMPAT ETNIS
BENTUK KEGIATAN
Workshop
EMPAT ETNIS
SASARAN
Pameran arsitektur merupakan sarana informasi dan pengenalan keilmuan arsitektur maupun budaya kepada peserta lain atau mas-
yarakat umum melalui karya masing-masing BPR. Karya yang ditampilkan adalah karya arsitektur yang dapat menjadi wajah atau
cerminan dari daerah masing-masing BPR.
Sasaran dari Pengunjung pameran dibawa untuk mengunjungi daerah-daerah wisata tiap BPR. Sisi dari arsitektur sendiri merupakan
faktor utama pariwisata daerah, dengan mengangkat Tema SULAPA’ APPA’ guna mengangkat budaya dan adat istiadat Sulawesi Sela-
tan kepada masyarakat umum, khususnya Mahasiswa Arsitektur Indonesia
TUJUAN
1 2 3 4
Sarana bertukar informasi Media promosi pariwisata Sarana menambah pengetahuan Sebagai sarana menyadarkan
arsitektur antara peserta arsitektur daerah masing-masing bagi masyarakat umum. setiap pribadi untuk menghargai
peserta kebudayaan daerah.
SASARAN
ISI PAMERAN
1 2 3 4 5 6
Maket rumah adat Maket Tektonika Pameran Budaya Poster maket rumah Fotografi Pameran sayembara
adat
BENTUK KEGIATAN
Pameran maket rumah adat tiap BPR. Pameran budaya daerah tiap BPR Pameran hasil sayembara
KETENTUAN
1 2 3
Peserta merupakan mahasiswa/i Arsitektur Merupakan peserta TKIMAI 37 Sulawesi Selatan membawa atau menyertakan hasil swab/rapid
anti gen sebagai syarat mutlak
4 5 6
memakai masker serta mematuhi protokol Setiap BPR mewakilkan 3-4 peserta dengan Menjaga jarak dan tidak menimbulkan
Kesehatan yang berlaku ketentuan: kerumanan
- Mampu berbahasa inggris aktif maupun pasif
- Peserta ramah, mudah bergaul, komunikatif
- Dapat bekerjasama dalam tim
TIMELINE
- - - - -
Pendaftaran Periode Batas Pengumpulan Pengumuman Hasil Pengumuman Hasil Pengumuman Juara
Early Bird Karya Penjurian Tahap 1 Penjurian Tahap 2 I, II, III, IV & V.
(Karya 10 Besar) (Karya 5 Besar)
- - - -
Penutupan merupakan acara puncak atau malam keakraban dari rangkaian kegiatan TKI-MAI XXXVII SULAWESI SELATAN yang
wajib diikuti oleh seluruh peserta dan panitia kegiatan. Penutupan dilakukan untuk memperlihatkan keberagaman budaya SULAWE-
SI SELATAN dan juga membangun semangat kekeluargaan antara sesama Mahasiswa Arsitektur Indonesia. Acara penutupan
menampilkan berbagai macam pertunjukan seperti Musik, pertunjukan Tarian dan Seni Khas Sulawesi Selatan, Pihak-pihak yang
terlibat dalam penutupan ini antara lain Gubernur Sulawesi Selatan, Walikota Makassar beserta masing masing Rektor, Dekan Fakul-
tas dan Ketua Jurusan Teknik Arsitektur dari setiap Universitas/Institusi yang tergabung dalam Badan Pekerja Rayon 7
TUJUAN
memperkenalkan kebudayaan Khas Sulawesi Selatan kepada Mahasiswa Arsitektur Indonesia. Mengetahui daerah
serta bangunan yang memiliki nilai budaya dan arsitektural yang ada di Sulawesi Selatan.
KETENTUAN
1 2
KETUA PANITIA
SEKRETARIS AWALUDDIN K BENDAHARA
NANDHIGA MAULANA WINDYA RIZKY WULANDARI
BPR XVII
BPR IX
BPR XV
BPR XIX
BPR I BPR V
12. Universitas Mpu Tantular, Jakarta 12. Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon 2. Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya
13. Universitas Mercu Buana, Jakarta 13. UNIKOM, Bandung 3. Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya
14. Universitas Bung Karno, Jakarta 14. Universitas Kebangsaan 4. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya
15. Universitas Persada Indonesia, Jakarta 5. Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya
19. Universitas Budi Luhur, Jakarta 2. Universitas Katholik Soegiapranata, Semarang 9. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya
20. Universitas Gunadarma, Jakarta 3. Universitas Sebelas Maret, Surakarta 10. Universitas Darul Ulum, Lamongan
21. Universitas Azzahra, Jakarta 4. Universitas Diponegoro, Semarang 11. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang
22. Universitas Pembangunan Jaya, Tangerang 5. Universitas Tujuh Belas Agustus 1945, Semarang 12. Universitas Widya Kartika, Surabaya
23. Universitas Timbul Nusantara, Jakarta 6. Universitas Muhammadiyah, Surakarta 13. Universitas Muhammadiyah, Surabaya
24. Universitas Multimedia Nusantara 7. Universitas Negeri Semarang, Semarang 14. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya
8. Universitas PGRI, Semarang
9. Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo
10. Universitas Wijayakusuma, Purwokerto
PESERTA PENUH
BPR 6 Bali BPR 11 Sulawesi Utara BPR 15 Sumatera Selatan
1. Universitas Udayana, Bali 1. Universitas Sam Ratulangi, Manado 1. Universitas Muhammadiyah, Palembang
2. Universitas Warmadewa, Denpasar 2. Institut Teknologi Minaesa, Manado 2. Universitas Sriwijaya, Palembang
3. Universitas Dwijendra, Denpasar 3. Universitas Kristen Tomohon, Manado 3. Sekolah Tinggi Teknik Musi (STT Musi), Palembang
4. Universitas Ngurahrai, Denpasar 4. Universitas Nusantara, Manado
5. Universitas Negeri Manado BPR 16 Nusa Tenggara Timur
Setiap Institusi yang telah menerima undangan dari panitia melalui rayonnya masing-masing agar segera mengirimkan Formulir
Pendaftaran Delegasi kepada panitia pelaksana TKIMAI XXXVII Sulawesi Selatan melalui via E-mail
sulseltkimai37@gmail.com
Konfirmasi dan pendaftaran peserta TKIMAI XXXVII Sulawesi Selatan dikirim dan harus diserahkan selambat-lambatnya Hari
Kamis 1 Juli 2021
MEKANISME PENDAFTARAN
1 2
3 4
Salinan atau fotocopy bukti pembayaran Membawa atau menyertakan hasil swab/rapid
kontribusi anti gen sebagai syarat mutlak
MEKANISME PENDAFTARAN
KONTRIBUSI UMUM
Setiap peserta TKIMAI XXXVII Sulawesi Selatan akan dikenakan kontribusi umum sebesar Rp. 350.000 (Tiga
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dengan fasilitas sebagai berikut :
1 2 3
4 5 6
1. Peserta wajib membawa atau menyertakan hasil swab/rapid anti gen sebagai syarat mutlak.
2. Peserta wajib memakai masker serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
3. Tetap menjaga jarak dan jauhi kerumunan.
4. Masing-masing BPR hanya diberikan maksimal 30 orang untuk menjadi peserta TKIMAI 37 SULSEL.
5. Untuk item kegiatan TKIMAI 37 SULSEL, masing-masing BPR hanya diberikan :
a. Forum Komunikasi = tidak ada pembatasan peserta
b. Diskusi Ilmiah = maksimal 5 orang per-BPR
c. 4 Etnis = maksimal 20 orang per-BPR, diantaranya :
- Etnis Bugis maksimal 5 orang per-BPR
- Etnis Toraja maksimal 5 orang per-BPR
- Etnis Mandar maksimal 5 orang per-BPR
- Etnis Makassar maksimal 5 orang per-BPR
d. Pameran = 3-4 orang per-BPR
MEKANISME PENDAFTARAN
Jika telah melakukan penyetoran harap agar segera dikonfirmasi ke 0887 4431 5586 (Bendahara TKI MAI 37 Sulsel
MEKANISME PENDAFTARAN
1 2 3
Menyetor berkas sebagai bukti ikut serta Pengambilan ID Card peserta dan TKIMAI Informasi acara dan kegiatan, Informasi
TKI MAI 37 SULSEL Kit tempat, penginapan, dan sarana transportasi
lokal.
Catatan :
1 2
Peserta yang tidak registrasi dan/atau Peserta yang terlambat untuk registrasi/atau,
registrasi ulang, tidak dinyatakan sebagai akan dikenakan denda sebesar 10% dari
peserta dan tidak diakui hak-haknya kontribusi umum
sebagai peserta.
MEKANISME PENDAFTARAN
TATA TERTIB
1 2 3
Peserta diwajibkan mengikuti seluruh Peserta dilarang keras membawa senjata Peserta dilarang keras melakukan perbua-
rangkaian kegiatan sesuai jadwal yang tajam, keamanan dan ketertiban kegiatan tan-perbuatan anarkis / kekerasan yang
telah ditentukan. TKIMAI XXXVII merugikan kepentingan umum.
4 5 6
Berpakaian yang rapi dan sopan selama kegia- Segala kegiatan/kejadian yang berlangsung - Tetap mematuhi protokol kesehatan
tan berlangsung dan memakai jas almamater diluar acara / jadwal kegiatan dan tidak - Memakai masker
untuk paket kegiatan resmi. berhubungan / terkait dengan pelaksanaan - Menjaga jarak
TKIMAI XXXVII bukan tanggung jawab - Tidak menimbulkan kerumunan
panitia.