Anda di halaman 1dari 9

Studi Preseden

Bangunan Bentang Lebar


IRVAN KURNIAWAN
E1B116041
JENIS – JENIS STRUKTUR BENTANG LEBAR

 Struktur Portal
Struktur Portal adalah struktur yang terdiri dari rangka batang-batang dan saling
berhubungan satu sama lain, biasanya struktur tersebut membentuk segitiga yang
statis 2 dimensi ( contoh seperti kuda-kuda). Dimana untuk menghubungkan batang-
batang tersebut harus menggunakan sistem joint.
 Struktur Kabel
Adalah jenis struktur yang kuat terhadap gaya tarik karena menggunakan kabel yang
elastis untuk menopang beban, tapi lemah dengan beban tekan.
 Struktur Membran
Adalah struktur yang menyerupai tenda, biasanya struktur ini berdiri dengan bantuan
struktur kabel. Terbuat dari bahan yang ringan seperti contoh paying dari kain, sangat
cocok untuk daerah berangin kencang dan beriklim ekstrim seperti daerah gurun yang
terdapat di Timur Tengah. Seklet dari rusuk-rusuk baja menerima tarikan dari kain dan
memperkuat seluruh permukaan bidang terhadap tekanan angin.
JENIS – JENIS STRUKTUR BENTANG LEBAR

 Struktur Rangka Ruang


Adalah struktur yang terbentuk dari batang-batang juga, hampir sama dengan
struktur portal. Namun, pada struktur ini batang-batang yang terbentuk,
membentuk suatu ruang 3 dimensi seperti limas. Untuk penghubungnya tetap
menggunakan sistem joint.
 Struktur Cangkang
Adalah struktur yang terinspirasi dari bentuk-bentuk cangkang yang berada di
alam, contohnya saja seperti cangkang telur, cangkang kura-kura, kepiting, dll.
Struktur ini dapat terbentuk dari berbagai macam bahan seperti beton bertulang
dan bentuknya melengkung sehingga tampak dinamis. Beban seutuhnya
disalurkan melalui dinding strukturnya.
JENIS – JENIS STRUKTUR BENTANG LEBAR

 Struktur Lipat
Adalah struktur yang terbentuk dari lipatan-lipatan, semakin banyak lipatan
maka semakin kuat struktur yang menopang beban. Lipatan tersebut
dihubungkan dengan pengaku atau yang disebut Steffener. Contoh Struktur ini
adalah Mesjid Raya di Kuala Lumpur, Malaysia.
 Struktur Pneumatik (balon)
Adalah struktur dimana ruang yang ada terbentuk dengan memanfaatkan tekanan
udara lengkungan kubah adalah bentuk yang cocok untuk struktur ini, karena
dapat menutupi ruang dan dapat ditekan oleh udara yang besarnya atau
kecepatannya sama ke semua arah.
 Struktur Hibrid
Adalah sturktur campuran, yang menggunakan 2 buah sistem struktur atau lebih.
Masjid Dian Al-Mahri

Dibangun : 2001 – 2006


Alamat : Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok, Indonesia
Arsitek : Ir. Uke G. Setiawan
Fungsi : Ruang ibadah
Desain : Masjid dengan luas terbangun 60 m x 120 m atau sekitar 8 ha ini
dapat menampung sekitar 20.000 jemaah. Sumber inspirasi dari
desainnya adalah tipikal masjid – masjid di Timur Tengah dengan
kubah dan menara yang besar. Masjid ini memiliki 6 buah menara
yang melambangkan rukun iman dan 5 buah kubah yang
melambangkan rukun islam, dan masing – masing dilapisi dengan
emas setebal 2 – 3 mm. Material utama adalah granit untuk menara
dan marmer untuk gedung masjid, yang semuanya diimpor dari
Italia.
Struktur : Secara keseluruhan sistem struktur masjid ini adalah rangka
beton yang dipadukan dengan cangkang untuk membentuk kubah
dan arc.
Utilitas : - Penghawaan alami dimaksimalkan dengan ornamen berlubang
pada bagian kubah dan tinggi ruangan yang besar, namun juga ada
AC split dan unit untuk mengantisipasi banyaknya jemaah.
- Pencahayaan alami juga digunakan dengan menaruh bukaan besar
di bagian atas dinding masjid. Ada pun untuk buatan digunakan
downlight, pada interior bangunan da nada juga lampu aksen untuk
menerangi bagian – bagian tertentu seperi kubah agar terlihat indah.
Stadion Utama Gelora Bung Karno

Dibangun : 1960 – 1962


Alamat : Jalan Pintu Satu Senayan, Kota Jakarta Pusat 10270, Indonesia
Arsitek : Friedrich Silaban
Fungsi : Ruang olahraga
Desain : Salah satu stadion terbesar di Asia ini memiliki pola grid radial,
dilengkapi 8 entrance dari segala sisi dengan kapasitas mencapai
88.083 penonton.

Struktur : Rangka beton untuk gedung, dan rangka baja (truss) yang
disambung dengan joint untuk atap. Berat atap disalurkan dibantu
disalurkan ke bawah dengan kolom
Utilitas : Selain dinding yang diberi lubang sebagai ventilasi, terdapat juga
AC karena harus memenuhi standar FIFA untuk stadion internasional.
Untuk pencahayaan lapangan, digunakan lampu sorot berkekuatan
1.500 Lux. Sedangkan untuk dalam gedung ada dinding kaca besar
pada siang hari dan lampu downlight untuk malam hari.
Untuk pasokan air harus dari PDAM, tidak boleh membuat sumur
sendiri karena bisa mengakibatkan persediaan air di sekitar GBK ikut
tersedot.
The Sydney Opera House, Sydney, Australia

Dibangun : 1959 – 1973


Alamat : Bennelong Point, Sydney NSW 2000, Sydney, Australia
Arsitek : Jørn Utzon
Fungsi : Ruang pertunjukan musik, opera, dsb
Desain : Dibangun di tepian laut, bangunan ini berdimensi 183 m x 120 m
dengan tinggi 65 m dan luas total lahan 1,8 hektar. Struktur terdiri
dari beton precast untuk atap dan bingkai beton untuk balok kolom.
Gedung ini terdiri dari 1.000 ruang dengan kapasitas hingga 5.738
penonton. Finishing eksterior menggunakan panel komposit,
sedangkan interior menggunakan plywood. Sisi unggulan dari gedung
ini adalah view malam hari karena hologram pada atap dan pantulan
cahaya pada laut.
Struktur : Atap menggunakan struktur cangkang dengan bahan beton
precast yang diikat dengan kawat baja, lalu dilapisi keramik
Swedia. Penyangga atap berupa 32 buah kolom beton dengan luas
2,5 m2, yang diteruskan ke pondasi baja sedalam 25 meter ke
dalam laut.
Utilitas : Lampu pada ruang pertunjukan menggunakan flood light.
Sedangkan untuk estetis digunakan indirect lighting dengan lampu
aksen untuk memberikan kesan dramatis. Untuk suara, dimanfaatkan
desain dan material dinding agar dapat menghasilkan pemantulan
suara yang baik. Pada bagian timur terdapat drainase untuk
menampung dan membuang air hujan.
Los Angeles Convention Center

Dibangun : 1969 – 1971


Alamat : 1201 South Figueroa Street, Los Angeles, California, AS
Arsitek : Charles Luckman
Fungsi : Ruang pertemuan, konferensi, pameran, dsb
Desain : Gedung ini dibagi menjadi dua bagian utama yaitu Barat dan
Selatan yang dihubungkan dengan massa yang lebih rendah.
Desainnya sangat menonjolkan sisi modern dengan memakai banyak
baja dan kaca.

Struktur : Struktur utama merupakan rangka baja masif yang disusun


secara bingkai baik bentuk melengkung maupun silang yang massif
dan kompleks dengan panel kaca sebagai finishing.
Utilitas : Pemanfaatan kaca dan skylight pada hampir seluruh fasad bangunan
untuk memaksimalkan pencahayaan alami. Untuk cahaya buatan,
digunakan downlight. Bangunan ini juga menerapkan prinsip eco-
building karena meminimalisir emisi yang dihasilkan dengan
menggunakan material mutakhir.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai