Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA THERMAL BANGUNAN

“SISTEM PENGKONDISIAN SUHU RUANGAN

DI INDONESIA & LUAR NEGERI“

NAMA : ANDI MUCHLIS

STAMBUK : 2130205

S1-ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya yang diberikan kepada kita semua penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Adapun judul makalah ini adalah “SISTEM PENGKONDISIAN SUHU


RUANGAN DI INDONESIA & LUAR NEGERI”. Penulisan makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Thermal Bangunan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan tugas ini,


penulis pastinya menemukan tantangan maupun hambatan. Namun dengan
ketabahan hati, jiwa yang besar, dan dukungan dari berbagai pihak yang telah
memberikan arahan, saran dan bimbingannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
atas segala bantuannya semoga Allah SWT memberikan karuniaNya.

Kendari, 2 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Bagaimana Menjelaskan Pentingnya Pengkondisian Raung
Pada Bangunan.
1.2.2. Bagaimana Menjelaskan Perbedaan Sitem Pengkondisian
Ruang Di Indonesia Dan Luar Negeri.
1.3. TUJUAN
1.3.1. Untuk Mnejelaskan Pentingnya System Pengkondisian
Ruang.
1.3.2. Untuk Mengetahui Perbedaan System Pengkondisian
Ruang Di Indonesia Dan Luar Negeri.

BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
2.2.ARSITEKTUR TROPIS
2.3. ARSITEKTUR SUB-TROPIS
2.4.CIRI ARSITEKTUR TROPIS & SUB-TROPIS PADA SYSEM
PENGKONDISIAN SUHU RUANG
2.4.1. Arsitektur Tropis
2.4.2. Arsitektur Sub-Tropis

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Berbicara masalah desain , dalam hal ini tentu adanya peran penting
seorang Arsitek dimana dalam merancang atau merencanakan suatu lingkungan
binaan yang memikirkan tata guna lahan serta kenyaman bagi pemakainya.hal ini
dapat dilakukan dengan desain bangunan tyang tanggap terhadap kondisi musim
di masin-masing daerah atau Negara. Salah satu yang dapat dilakukan antaralain
dengan memikirkan tentang Sistem Pengkondisian Suhu Ruangan masing-masing
kondisi musim.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Bagaimana Menjelaskan Pentingnya Pengkondisian Raung Pada
Bangunan.
1.2.2. Bagaimana Menjelaskan Perbedaan Sitem Pengkondisian Ruang Di
Indonesia Dan Luar Negeri.

1.3.TUJUAN
1.3.1. Untuk Mnejelaskan Pentingnya System Pengkondisian Ruang.
1.3.2. Untuk Mengetahui Perbedaan System Pengkondisian Ruang Di Indonesia
Dan Luar Negeri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN

System : adalah sekelompok komponen dan elemen yang


digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan
tertentu
Pengkondisian : adalah kegiatan pengalokasian suatu kegiatan yang
mempunyai dasar.
Suhu : adalah menunjukkan derajat panas benda.
Ruangan : adalah suatu tempat tertutup dengan langit-langit yang
berada di rumah atau bentuk bangunan lainnya.

System Pengkondisian Suhu Ruangan adalah perlakuan terhadap udara


untuk mengatur suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya secara
serentak guna mencapai kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada
di dalam suatu ruangan.
Pembuatan suatu bangunan berkaitan erat dengan iklim dan musim?
Menurut penjelasan ala bidang arsitektur, antara rumah, iklim dan musim, ketiganya
merupakan hal yang saling berkaitan. Itulah mengapa gaya arsitektur di setiap
negara akan berbeda. Negara yang berbeda iklim dan musim, tentu akan berbeda
pula model bangunannya. Misalnya saja penerapan arsitektur di negara tropis dan
sub tropis. Negara tropis memiliki dua musim dan secara geografis terletak di
sekitar ekuator. Negara ini kerap digambarkan sebagai lokasi yang hangat dan
lembab sepanjang tahun, seperti Indonesia. Sedagkan negara sub tropis memiliki
empat musim dan berada di utara atau selatan wilayah tropis. Contohnya Australia,
Eropa, Amerika Serikat, dan sebagainya.

2.2. TROPIS

Iklim ini didasarkan pada posisi matahari yang berubah-ubah di atas garis
ekuator dalam periode satu tahun. Secara umum, iklim tropis berdasarkan letak
garis lintang astronomisnya terdapat di posisi 23,5º LU dan 23,5º LS. Karakteristik
yang menonjol dari iklim tropis ini adalah tingginya tingkat suhu rata-rata per hari
dibanding iklim lainnya.
Posisi garis lintang ini berada di sekitar garis ekuator yang menyebabkan
kawasan di daerah ini mengalami suhu atau temperatur udara yang panas. Rata-rata
suhu yang terjadi di iklim ini adalah sekitar lebih dari 20º C, sedangkan suhu
terdingin hanyalah sekitar 18º C. Sehingga di kawasan ini tidak pernah terjadi
musim dingin dan hanya mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
Seringkali, kawasan yang dilintasi iklim ini biasanya akan terpengaruh juga oleh
adanya iklim yang ekstrim seperti proses terjadinya El-Nino dan La-Nina.

2.3. SUB-TROPIS
Iklim ini terletak di garis lintang 23,5º-66,5ºLU sampai dengan 23,5º-66,6º
LS. Dari arti letak astronomis dan geografisnya, kawasan ini berada di bagian utara
dan selatan dari garis ekuator. Sehingga, kawasan beriklim sub-tropis memiliki
empat musim, yaitu musim salju, semi, panas, dingin di sepanjang tahunnya.
Karena memiliki empat musim yang berbeda maka kawasan yang dilalui iklim sub-
tropis memiliki suhu dan kelembaban minimal dan maksimal.
Iklim ini memiliki karateristik utama yaitu pada musim panas terjadi
kemarau dan bersifat kering dan sering terjadi hujan di sepanjang musim dingin
yang bersifat lembab dan basah. Rata-rata suhu yang tercatat pada musim dingin
mencapai antara lebih dari -3ºC dan kurang dari 18ºC. Sedangkan, temperatur pada
musim panas mencapai lebih dari 30ºC.

2.4. CIRI ARSITEKTUR TROPIS & SUB-TROPIS PADA SYSEM


PENGKONDISIAN SUHU RUANG

2.4.1. Arsitektur Tropis


Untuk bangunan di daerah tropis, konstruksinya cenderung sederhana dan
biasanya lebih banyak menggunakan bahan alami yang ringan. Tapi kualitas tetap
terjamin, aman, kuat dan fungsional. Kondisi ini membuat arsitektur tropis dapat
memanfaatkan teknologi dan alternatif bahan yang lebih banyak. Lokasi ini
dianggap paling tepat jika ingin menerapkan konsep green building.
Arsitektur tropis atapnya ditopang oleh satu tiang atau beberapa tiang.
Atap dijadikan sarang bernaung atau berlindung dari matahari dan hujan. Tapi, tetap
mengupayakan masuknya cahaya matahari dan aliran udara segar ke dalam rumah.
Ini adalah cara mengurangi kelembaban dan bangunan jadi terasa sejuk.
Posisi atap terhadap dinding masih menyisakan celah dan lebeihan lebar
atap yang kerap disebut overstek, overhang, atau teritisan. Perannya sangat penting,
seperti melindungi sebagian dinding bangunan atau melindungi bukaan dinding
yang berupa jendela atau lubang angin. Teritisan juga bisa mengurangi terpaan
cahaya matahari dan kucuran hujan.

2.4.2. Arsitektur Sub-Tropis


Pada negara dengan 4 musim ini, arsitekturnya didominasi unsur atap dan
dinding yan tertutup. Desain ini mempertimbangkan musim dingin yang ekstrem.
Misalnya salju yang turun di atap beberapa jam saja bisa jadi tumpukan es yang
berat. Untuk itulah atap bangunan di negara tropis didesain curam. Konstruksinya
dibuat lebih kuat dan mengurangi teritisan, agar salju jatuh ke tanah.
Begitu juga dengan dinding bangunan yang dibuat tebal serta masif.
Kontruksi tepat untuk terlindungi dari cuaca dingin. Ketebalan dinding bisa
memperlambat udara dingin masuk ke dalam bangunan. Celah dinding juga dibuat
rapat dan kokoh.
Desain bangunan semacam ini memerlukan banyak sekali energi.
Misalnya untuk pemanasan ruang dari musim dingin, musim gugur, atau musim
semi, dan pendingin ruangan saat musim panas. Begitu juga dengan energi
penerangan buatan, karena cahaya matahari yang masuk relatif sedikit
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Negara tropis memiliki dua musim dan secara geografis terletak di sekitar
ekuator. Negara ini kerap digambarkan sebagai lokasi yang hangat dan lembab
sepanjang tahun, seperti Indonesia. Sedagkan negara sub tropis memiliki empat
musim dan berada di utara atau selatan wilayah tropis. Sehingga dalam desain tentu
sangat berbeda, dalam hal ini penggunaan system pengkondisian suhu ruangnya.
Misalnya Arsitektur tropis atapnya ditopang oleh satu tiang atau beberapa tiang.
Atap dijadikan sarang bernaung atau berlindung dari matahari dan hujan.
Sedangakn pada Arsitektur Sub-Tropis atap bangunan didesain curam.
Konstruksinya dibuat lebih kuat dan mengurangi teritisan, agar salju jatuh ke tanah.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/iklim-di-indonesia
https://www.google.com/search?q=system+adalah&oq=system+adalah&aqs=chrome..69i
57j0l5.3662j0j8&sourceid=chrome&ie=UTF-8>
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=4Xu-
XbXULMG1mgeEyonwBw&q=pengkondisian+adalah&oq=pengkndisianadala
h&gs_l=psyab.1.0.0i13j0i8i13i30l6.72832.75516..77615...0.1..0.326.2080.0j10j
1j1......0....1..gws-wiz.......0i71j0i7i30j0i13i30.JWt3MWGUj1U>
https://id.wikipedia.org/wiki/Suhu>
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=u3y-Xf-
wGqzZz7sP8YChMA&q=ruangan+adalah&oq=ruangan+adalah&gs_l=psy-
ab.3..0j0i7i30l9.4005.6206..7438...1.1..0.184.1185.0j8......0....1..gws-
wiz.......0i71.Y73_5krEReI&ved=0ahUKEwi_-
ovWvc3lAhWs7HMBHXFACAYQ4dUDCAo&uact=5>
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=-ny-XablHqrgz7sPrti--
AE&q=system+pengkondisian+suhu+ruangan+adalah&oq=system+pengkondis
ian+suhu+ruangan+adalah&gs_l=psy-
ab.3...202617.214470..214718...1.1..0.345.5953.0j26j6j2......0....1..gws-
wiz.......0i71j0i7i30j0j0i13j0i7i10i30j0i8i7i30j0i8i7i10i30.HYMbO--
Ch4A&ved=0ahUKEwimypX0vc3lAhUq8HMBHS6sDx8Q4dUDCAo&uact=5

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/perbedaan-iklim-tropis-dan-subtropis>
republika.co.id,

Anda mungkin juga menyukai