Anda di halaman 1dari 8

Struktur Kontruksi Bangunan IV

Studi Preseden Bangunan Bentang Lebar

Oleh
IRVAN KURNIAWAN
E1B116041
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR S1
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
A. PENDAHULUAN

Definisi Struktur Bentang Lebar

Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas
kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan secara
umum menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar
sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan
berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang
lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk
dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.

B. JENIS – JENIS STRUKTUR BENTANG LEBAR

1. Struktur Portal

Struktur Portal adalah struktur yang terdiri dari rangka batang-batang dan saling berhubungan
satu sama lain, biasanya struktur tersebut membentuk segitiga yang statis 2 dimensi ( contoh seperti
kuda-kuda). Dimana untuk menghubungkan batang-batang tersebut harus menggunakan sistem joint.

2. Struktur Kabel

Adalah jenis struktur yang kuat terhadap gaya tarik karena menggunakan kabel yang elastis untuk
menopang beban, tapi lemah dengan beban tekan.

3. Struktur Membran

Adalah struktur yang menyerupai tenda, biasanya struktur ini berdiri dengan bantuan struktur
kabel. Terbuat dari bahan yang ringan seperti contoh paying dari kain, sangat cocok untuk daerah
berangin kencang dan beriklim ekstrim seperti daerah gurun yang terdapat di Timur Tengah. Seklet
dari rusuk-rusuk baja menerima tarikan dari kain dan memperkuat seluruh permukaan bidang
terhadap tekanan angin.

4. Struktur Rangka Ruang

Adalah struktur yang terbentuk dari batang-batang juga, hampir sama dengan struktur portal.
Namun, pada struktur ini batang-batang yang terbentuk, membentuk suatu ruang 3 dimensi seperti
limas. Untuk penghubungnya tetap menggunakan sistem joint.

5. Struktur Cangkang

Adalah struktur yang terinspirasi dari bentuk-bentuk cangkang yang berada di alam,
contohnya saja seperti cangkang telur, cangkang kura-kura, kepiting, dll. Struktur ini dapat terbentuk
dari berbagai macam bahan seperti beton bertulang dan bentuknya melengkung sehingga tampak
dinamis. Beban seutuhnya disalurkan melalui dinding strukturnya.

6. Struktur Lipat
Adalah struktur yang terbentuk dari lipatan-lipatan, semakin banyak lipatan maka semakin
kuat struktur yang menopang beban. Lipatan tersebut dihubungkan dengan pengaku atau yang
disebut Steffener. Contoh Struktur ini adalah Mesjid Raya di Kuala Lumpur, Malaysia.

7. Struktur Pneumatik (balon)


Adalah struktur dimana ruang yang ada terbentuk dengan memanfaatkan tekanan udara
lengkungan kubah adalah bentuk yang cocok untuk struktur ini, karena dapat menutupi ruang dan
dapat ditekan oleh udara yang besarnya atau kecepatannya sama ke semua arah.

8. Struktur Hibrid

Adalah sturktur campuran, yang menggunakan 2 buah sistem struktur atau lebih.

C. ANALISIS BANGUNAN

1. Masjid Dian Al-Mahri

Dibangun : 2001 – 2006


Alamat : Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok, Indonesia
Arsitek : Ir. Uke G. Setiawan
Fungsi : Ruang ibadah
Desain : Masjid dengan luas terbangun 60 m x 120 m atau sekitar 8 ha ini dapat
menampung sekitar 20.000 jemaah. Sumber inspirasi dari desainnya adalah
tipikal masjid – masjid di Timur Tengah dengan kubah dan menara yang besar.
Masjid ini memiliki 6 buah menara yang melambangkan rukun iman dan 5
buah kubah yang melambangkan rukun islam, dan masing – masing dilapisi
dengan emas setebal 2 – 3 mm. Material utama adalah granit untuk menara
dan marmer untuk gedung masjid, yang semuanya diimpor dari
Italia.
Struktur : Secara keseluruhan sistem struktur masjid ini adalah rangka beton yang
dipadukan dengan cangkang untuk membentuk kubah dan arc.
Utilitas : - Penghawaan alami dimaksimalkan dengan ornamen berlubang pada bagian
kubah dan tinggi ruangan yang besar, namun juga ada AC split dan unit untuk
mengantisipasi banyaknya jemaah.
- Pencahayaan alami juga digunakan dengan menaruh bukaan besar di
bagian atas dinding masjid. Ada pun untuk buatan digunakan downlight
pada interior bangunan da nada juga lampu aksen untuk menerangi bagian –
bagian tertentu seperi kubah agar terlihat indah.

2. Stadion Utama Gelora Bung Karno

Dibangun : 1960 – 1962


Alamat : Jalan Pintu Satu Senayan, Kota Jakarta Pusat 10270, Indonesia
Arsitek : Friedrich Silaban
Fungsi : Ruang olahraga
Desain : Salah satu stadion terbesar di Asia ini memiliki pola grid radial, dilengkapi 8
entrance dari segala sisi dengan kapasitas mencapai 88.083 penonton.
Struktur : Rangka beton untuk gedung, dan rangka baja (truss) yang disambung dengan joint
untuk atap. Berat atap disalurkan dibantu disalurkan ke bawah dengan kolom
Utilitas : - Selain dinding yang diberi lubang sebagai ventilasi, terdapat juga AC karena harus
memenuhi standar FIFA untuk stadion internasional.
- Untuk pencahayaan lapangan, digunakan lampu sorot berkekuatan
1.500 Lux. Sedangkan untuk dalam gedung ada dinding kaca besar pada siang
hari dan lampu downlight untuk malam hari.
- Untuk pasokan air harus dari PDAM, tidak boleh membuat sumur
sendiri karena bisa mengakibatkan persediaan air di sekitar GBK ikut tersedot.
3. The Sydney Opera House, Sydney, Australia

Dibangun : 1959 – 1973


Alamat : Bennelong Point, Sydney NSW 2000, Sydney, Australia
Arsitek : Jørn Utzon
Fungsi : Ruang pertunjukan musik, opera, dsb

Desain : Dibangun di tepian laut, bangunan ini berdimensi 183 m x 120 m dengan tinggi 65 m
dan luas total lahan 1,8 hektar. Struktur terdiri dari beton precast untuk atap
dan bingkai beton untuk balok kolom. Gedung ini terdiri dari 1.000 ruang
dengan kapasitas hingga 5.738 penonton. Finishing eksterior menggunakan
panel komposit, sedangkan interior menggunakan plywood. Sisi unggulan dari
gedung ini adalah view malam hari karena hologram pada atap dan pantulan
cahaya pada laut.

Struktur : Atap menggunakan struktur cangkang dengan bahan beton precast yang
diikat dengan kawat baja, lalu dilapisi keramik Swedia. Penyangga atap
berupa 32 buah kolom beton dengan luas 2,5 m2, yang diteruskan ke pondasi
baja sedalam 25 meter ke dalam laut.
Utilitas : - Lampu pada ruang pertunjukan menggunakan flood light. Sedangkan untuk estetis
digunakan indirect lighting dengan lampu aksen untuk memberikan kesan
dramatis.
- Untuk suara, dimanfaatkan desain dan material dinding agar dapat
menghasilkan pemantulan suara yang baik.
- Pada bagian timur terdapat drainase untuk menampung dan
membuang air hujan.

4. Los Angeles Convention Center

Dibangun : 1969 – 1971


Alamat : 1201 South Figueroa Street, Los Angeles, California, AS
Arsitek : Charles Luckman
Fungsi : Ruang pertemuan, konferensi, pameran, dsb
Desain : Gedung ini dibagi menjadi dua bagian utama yaitu Barat dan Selatan yang
dihubungkan dengan massa yang lebih rendah. Desainnya sangat
menonjolkan sisi modern dengan memakai banyak baja dan kaca.
Struktur : Struktur utama merupakan rangka baja masif yang disusun secara bingkai baik
bentuk melengkung maupun silang yang massif dan kompleks dengan panel kaca sebagai
finishing.
Utilitas : - Pemanfaatan kaca dan skylight pada hampir seluruh fasad bangunan untuk
memaksimalkan pencahayaan alami. Untuk cahaya buatan, digunakan downlight.
- Bangunan ini juga menerapkan prinsip eco-building karena meminimalisir emisi yang
dihasilkan dengan menggunakan material mutakhir.
D. PENUTUP

KESIMPULAN

Desain
Pencahayaan yang tepat dapat menambah nilai estetik pada bangunan terutama dengan fungsi
hiburan seperti Sydney Opera House.
Struktur
Apapun jenis strukturnya, syarat utama yang harus diperhatikan adalah sebuah struktur harus dapat
menahan beban tekan dan tarik.
Utilitas
DAFTAR PUSTAKA

http://yell-art.blogspot.com/2011/05/struktur-bentang-lebar
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Dian_Al-Mahri
http://en.wikipedia.org/wiki/Gelora_Bung_Karno_Stadium http://arsitektur-
unila.blogspot.com/search/label/bungkarno http://arsitektur-unila.blogspot.com/2013/04/24-
utilitas.html
http://d16outft0soac8.cloudfront.net/uploadedFiles/About_Us/The_Building/Content_AboutUs_Utz
onDesignPrinciples.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Sydney_Opera_House
http://eprints.undip.ac.id/1620/1/struktur_shell_pada_opera_house.pdf

Anda mungkin juga menyukai