Anda di halaman 1dari 42

Arsitektur ISLAM

MASJID RAYA AT-TAQWA PALEMBANG

Dosen Pembimbing : DR.IR.ZUBER ANGKASA, M.T.


Nama Kelompok : Dhia Indah Amirah (142017041)
Alvin Radesta Daya (142017030)

M.Apis Bahtiar (142017017)


Risky Yuliansyah (142017037)
Yefriwan (142017021)
LATAR BELAKANG

Pada setiap Pekerjaan harus memiliki aturan dan tata cara yang tepat agar dapat nyaman
dihuni/dikunjungi, Begitu pula ketika seorang arsitek ingin membangun sebuah Bangunan baik sebagai
tempat Hunian, pendidikan, Komersial maupun tempat ibadah.

Dalam islam, telah tertulis bahwa :

1. Kebersihan adalah sebagian dari iman. Namun masih ada beberapa bangunan yang kurang
memperhatikan kebersihan nya.
2. Di dalam Al-qur’an juga tidak ada peraturan yang menyatakan bahwa bentuk bangunan masjid itu
harus berbentuk Kubah dan ada bulan bintang nya. Namun, di dalam Al-qur’an sudah di peringatkan
bahwa diharamkan Bagi mereka untuk membuat bangunan yang bermewah-mewah dan tidak boleh
meninggikan bangunan.

Pada survey kali ini, kami telah menganalisa bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi
bangunan tersebut nyaman sebagai tempat ibadah dan melaksanakan kegiatan islami.

Kesimpulan dari pemikiran tersebut membawa pada tiga fungsi arsitektur dari perspektif Islam :
1. sebagai arsitektur yang berkelanjutan.
2. sebagai arsitektur yang berkualitas tinggi.
3. sebagai arsitektur yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
PENGERTIAN

Setelah meninjau sejumlah perkembangan konseptual, Rabbat (2012)


menyimpulkan bahwa arsitektur Islam adalah ;

“Arsitektur dari mereka yang budayanya, wilayahnya, atau


masyarakatnya yang secara langsung atau melalui mekanisme penengah,
menerima Islam sebagai komponen yang tak terpisahkan dari susunan
epistemologi dan sosio-kulturalnya” (Rabbat, 2012).

Ajaran Islam memberikan dampak pada arsitektur Islam dengan berbagai


cara, baik legal, simbolis, politik, perilaku, spiritual, sosial, fungsional,
maupun formal.
LOKASI
Alamat lokasi : Jalan Telaga (Kambang Iwak Kecil), Palembang,
Sumatera Selatan 30139, Indonesia.

Kolam retensi digunakan sebagai


tempat pengambilan air untuk
digunakan sebagai menyiram tanaman
di kota
KONDISI EKSISTING
VEGETASI
Palem Ekor Ikan / Sarai (Caryota mitis) (15 Batang)
Dinamakan palem ekor ikan karena memang daun dari pohon palem yang satu ini berbentuk seperti
buntut ikan. Daun palem ekor ikan berbentuk menyirip, dengan jumlah ganda dan panjangnya dapat
mencapai 30-40 cm. Bagian tepi daun berbentuk tidak rata, tumpul, dan bergerigi, yang
menyebabkannya mirip dengan ekor ikan. Banyak dijumpai di Semenanjung Malaya, Sulawesi Utara,
dan pulau Jawa, terutama di hutan dataran rendah. Dapat menghasilkan sagu yang bisa dimakan.
Cocok pula sebagai tanaman hias yang menghijaukan pekarangan

Palem Raja (10 Batang)


Palem yang masuk ke dalam marga Roystonea ini berasal dari Karibia danAmerika
Selatan. Di Indonesia, palem ini biasa tumbuh di sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Jenis palem ini bisa bertumbuh dengan ketinggian mencapai 20 – 30 meter.

Palem Merah (2 Batang)


Palem Merah tumbuh berumpun dengan tinggi berkisar antara 6-14 meter. Diameter batangnya ramping dan tidak
terlalu besar. Daunnya berwarna hijau cemerlang, bersirip agak melengkung dengan anak-anak daun agak kaku. Ciri
khas jenis palem ini adalah pelepah daunnya berwarna merah. Lantaran pelepahnya inilah palem inidinamai.

Angsana Rimbun (8 Batang)


Pohon angsana adalah pohon yang berasal dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan), dengan
nama latinnya yaitu pterocarpus indicus wild.
Pohon ini memiliki kayu yang berkualitas tinggi, kayu yang dihasilkan dari pohon angsana keras, kemerah-
merahan, dan sangat rimbun. Oleh karena itu pohon angsana sering disebut denganpohon peneduh.
Pohon angsana dapat tumbuh tinggi hingga 40 meter. Daun dari pohon angsana majemuk menyirip gasal,
dengan panjangnya sekitar 12-30 cm, dengan pangkal bundar dan ujungnyameruncing.
 Sejarah

https://dipalembang.com/masjid-taqwa-palembang/

Pembangunan Masjid ini selesai pada tahun 1977 dan diresmikan oleh menteri agama
Prof.H.A Mukti Ali. MA”. Setelah itu dilanjutkan pembangunan menara dan diresmikan gubernur
Sumatera Selatan H. Asnawi Mangku Alam pada tanggal 17 Juli 1987.Kemudian pada tahun 2009,
karena dianggap diperlukan jemaah daan perbaikan pada Tahun 2009 masjid ini di Renovasi yang
didanai oleh pemerintah daerah Sumatra Selatan.

Dana Awal Pembangunan masjid ini langsung dari Presiden Republik Indonesia, yang
diserahkan kepada GUPPI (Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam) di wilayah Sumatera
Selatan. Pendaan juga ditambah dengan Pemerintah Daerah dan sumbangsih dari Masyarakat.
Tipologi masjid.
Pembagian tersebut diatur sebagai berikut:

1.Masjid Negara, yaitu masjid yang ditetapkan oleh pemerintah dan


berkedudukan di ibukota negara. Sedangkan
2. Masjid Raya adalah masjid yang ditetapkan oleh pemerintah tingkat provinsi.
3. Masjid Agung adalah Masjid yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota
4.Berturut-turut ke bawah, masjid yang ditetapkan oleh pemerintah di tingkat
kecamatan disebut sebagai masjid besar
5.Masjid yang ditetapkan oleh pemerintah di tingkat desa atau kelurahan
disebut sebagai Masjid Jami.
 Sejarah

Nama : Prof. H. Ir. Fachrurrozie Sjarkowi, M.Sc.,


Ph.D.Tempat/Tgl Lahir : Muaradua (OKU Selatan)/ 25 Juni 1951Jenis Kelamin : Laki-laki
NIP : 1950625 197602 1001 NIDN : 00250065101
https://dipalembang.com/masjid-taqwa-palembang/ Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya (IV/E)
Alamat Rumah : Jl. Putri Kembang Dadar II No. 39 RT. 52/ RW. 16 Taman Bukit Siguntang
Palembang. 30139
Telpon/ Hp : 0711-440943 / 0812-7125847

Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) SUMSEL dan Ketua Umum pengelola Masjid Raya Taqwa
S1 Unsri /IPB (1976) S2 Oxford University, Inggeris (1980) S3 University of Kentucky, USA (1986) Post-
Doc. Univ of Tennessee, USA (1994) Ketua PPLH-Unsri (1987-1997) & Ketua BK-PSL seIndonesia (1990-
1992) Kepala Bappedalda, BKPMD, & Bappeda Provinsi Sumsel (2000-2003) Mitra Peneliti
Internasional: CIMTROP-UniEropa & ACIAR-Australia (1999-2015) Ketua DRD (Dewan Riset Daerah
Sumsel) mitra Balitbangda & DRN Ketua Dewan Pakar MP-ICMI Sumsel (2016-2021) REKTOR
UNIVERSITAS MUSIRAWAS
https://fachrurroziesjarkowi.blogspot.com/2014/10/curriculum-vitae-penulis.html
Sejarah Berdirinya Yayasan Az-Zahrah
Warga Sriwijaya di Jakarta dan warga yang pernah
berdomisili di Palembang membentuk suatu
Himpunan di Jakarta dengan nama Himpunan
Warga Sriwijaya.

Bertujuan untuk membantu pendidikan anak-anak di


Palembang dengan mendirikan sekolah-sekolah yang
bernafaskan Islam.

Masjid Raya Taqwa juga merupakan tempat Guru dan siswa dari
sekolah Islam Az-Zahrah untuk melaksanakan solat berjamaah.dan
juga merupakan Yayasan yang memfaslititasi sekolahan tersebut.
Untuk membaca alquran di perpustakaan nya.
 Teori Analisa

Masjid Taqwa merupakan salah satu masjid yang terletak di


tengah kota Palembang, Sumatera Selatan. Masjid ini juga
tidak jauh dari Kambang Iwak (Kolam Ikan) dan rumah dinas
Walikota Palembang. Begitu juga dari jalan protokol Kapt. A
Rivai pun letak masjid ini tidak terlalu jauh.
Yang cukup menarik dari Masjid ini adalah disebelahnya
terdapat kolam ikan yang cukup luas dengan dikelilingi jalan
aspal, kolam ini selain untuk paru-paru kota yaitu sebagai
upaya pendinginan lingkungan dan juga bisa menjadi lokasi
bermain warga Palembang di waktu libur. Sedangkan disisi
lainnya terdapat kantor instansi ABRI.
https://dipalembang.com/masjid-taqwa-palembang/
Masjid Taqwa ini cukup luas juga dimana ruangan masjid
bisa menampung sekitar 800 jamaah baik untuk sholat wajib
Didalam ruangan masjid Taqwa cukup terasa maupun untuk sholat Jum’at dan sholat Ied. Sedangkan
dingin dengan ruang yang luas tanpa ada tiang pondasi di halaman masjid Taqwa bisa menampung lebih 400 jamaah.
tengah ruangan. Posisi masjid persis dibangun
menghadap kiblat sehingga tidak terlalu banyak ruang
yang tidak bermanfaat untuk melakukan sholat.
Mimbar untuk khutbah tidak terlalu besar dan
juga tidak terlalu megah, bahan mimbarpun hanya
terbuat dari kayu seperti kebanyakan mimbar ciri
khas masjid-masjid di kota Palembang. Walaupun
begitu mimbar ini cukup jelas terlihat dari jamaah
yang paling belakang sekalipun.

https://dipalembang.com/masjid-taqwa-palembang/
 Fasilitas dan Fungsi Masjid

Sebagai salah satu masjid dipusat kota Palembang Masjid


Taqwa ini juga memiliki fasilitas pendukung yang lengkap seperti :

 Parkir (jelaskan untuk ruang luar)


 Taman
 Gudang
 Tempat Penitipan Sepatu/Sandal
 Ruang Belajar (TPA/Madrasah)
 Toko, Aula Serba Guna,
 Perlengkapan Pengurusan Jenazah
 Koperasi (jelaskan untuk ruang dalam)
 Perpustakaan
 Kantor Sekretariat
 Penyejuk Udara/AC
 Sound System dan Multimedia Masjid ini menjadi tempat sholat dan beribadah ummat muslim
 Pembangkit Listrik/Genset, Kamar Mandi/WC disekitarnya yang rutin mendirikan sholat subuh berjamaah,
 Tempat Wudhu dhuhur/zuhur, ashar, magrib dan isya. Masjid Raya At Taqwa juga
 Sarana Ibadah menjadi tujuan warga sekitar untuk menunaikan ibadah sunnah
dan wajid dibulan Ramadhan seperti buka puasa bersama, sholat
tarawih dan lainnya.
 Fakta Lapangan

Kapasitas masjid ini sudah dapat menampung hingga 1200


dibagian dalam berkisar 800 jemaah sedangkan bagian teras
dapat menampung sekitar 400 jemaah, luas tanah 1.800 meter
persegi, Masjid Taqwa juga rutin menyelenggara majelis dzikir
setiap akhir pekan, serta berbagai kegiatan lainnya yang secara
rutin dilaksanakan :

• Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar


• Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam
• Menyelenggarakan Sholat Jumat
• Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
• Pemberdayaan Zakat
• Infaq
• Shodaqoh dan Wakaf
• Menyelenggarakan kegiatan sosial ekonomi (koperasi masjid)
• Menyelenggarakan Pengajian Rutin
 Estetika

Masjid Raya Taqwa Palembang merupakan masjid yang ada disekitar kambang
Iwak dan Rumah Dinas Walikota Palembang. Masjid Raya Taqwa berukuran besar
dengan arsitektur yang elegan. nyaman untuk beribadah, suasana masjid yang
sangat sejuk, Bentuk kubah berwarna hijau berpadu warna kuning emas membuat
kesan mewah masjid ini semakin kuat.
 INTERIOR
1. BUSUR

Busur yang digunakan pada masjid ini


adalah busur cembung tunggal

Busur cembung dibentuk dengan tiga


lingkaran. Satu lingkaran besar
memiliki titik pusat jauh di bawah
kaki busur. Dua lingkaran kecil,
masing-masing di kiri dan kanan,
memiliki pusat di kaki busur.
Desain Interior berdasarkan arsitektur islami

Pada bagian interior di masjid Raya


At-Taqwa, terdapat banyak sekali
ukiran dan mozaik yang berbentuk
kaligrafi berbentuk bunga. Dan
Geometri Segitiga sebagain
keindahan pada bagian dinding
2. KUBAH

Kubah pada masjid ini berbentuk kubah bulat atau setengah bola. Kubah ini
dinamakan Corbelling, metode mengonstruksi sebuah gantungan batu
dengan memproyeksikan masing-masing arah sudut berurutan sedikit
keluar.
3. DEKORASI VEGETAL Ukiran masjid ini sangat didominasi
oleh gaya Dinasti Mamluk (1250-
1517). Gabungan antara gaya Seljuk
dengan gaya Il-Khanid. Warna
monokromatik dengan warna
dominan batu alam dan pucat/tanah
liat.

Gaya Dinasti Mamluk

Desain vegetal adalah desain yang menggunakan elemen thariq, yaitu tangkai, daun, atau
bunga. Desain vegetal dapat bersifat planar, yaitu memiliki dua dimensi dan dapat pula
bersifat spasial, yaitu memiliki tiga dimensisain vegetalDekorasi Vegetal Ketegangan antara
membawa ikonisme dan mobilisme dengan kepatuhan pada larangan kedua hal ini
membawa pada desain yang menarik, yaitu desain vegetal (tanaman). Desain vegetal adalah
desain yang menggunakan elemen thariq, yaitu tangkai, daun, atau bunga. Desain vegetal
dapat bersifat planar, yaitu memiliki dua dimensi dan dapat pula bersifat spasial, yaitu
memiliki tiga dimensi (tanaman). Desain vegetal adalah desain yang menggunakan elemen
thariq, yaitu tangkai, daun, atau bunga. Desain vegetal dapat bersifat planar, yaitu memiliki
dua dimensi dan dapat pula bersifat spasial, yaitu memiliki tiga dimensi.
4. KALIGRAFI

Kaligrafi Muhaqqaq, memiliki kait


kecil di ujung atas dan ujung
membusur di bagian bawah. Gaya ini
umum ditemukan dalam Al-Qur’an,
arsitektur, dekorasi, dan keramik.
Nama Muhaqqaq diambil dari metode
menulisnya yang teliti, sulit, dan
detail (Crimsh, 2017).

Square Kufic (singkatan SK) adalah gaya penulisan


Arab yang paling sederhana, dan prekursor yang menarik
untuk seni piksel, meskipun pada awalnya ia terbuat dari
batu bata dan ubin dan digunakan dalam arsitektur
dengan skala yang besar.
Pencahayaan yang memadai

Cahaya dipandang sebagai sebuah bagian


dari kebaikan dan kebenaran sering
diibaratkan sebagai cahaya. Pencahayaan
yang memadai juga penting bagi ritual
Islam, khususnya pada kegiatan membaca
Al-Qur’an. Untuk itu, pencahayaan yang
memadai dianggap sebagai prinsip desain
yang penting dalam arsitektur Islam.

Pada gambar di samping merupakan


Interior Masjid Taqwa palembang yang
mana sangat Terang dan efisien yaitu pada
lantai 3 di peruntukkan Perpustakaan
untuk membaca buku dan kitab suci.
Masjid merupakan sebuah bangunan khusus yang megah nan indah, di mana seluruh ummat Islam berbondong-
bondong datang masuk ke dalamnya, mereka datang dari segala penjuru.
Tidak hanya dijadikan tempat sebagai ibadah, masjid juga merupakan sebagai sebuah bangunan iconic yang dimilik
ummat Islam.
Masjid raya Taqwa Palembang merupakan salah satu masjid yang berdiri di tengah kota Palembang, tepatnya di
jalan Ki Ranggo Eirosentiko Rt.42 RW. 14 Kelurahan 30 Ilir kecamatan Ilir barat II Palembang. Dekat dengan taman
Kambang Iwak dan perumahan warga menjadikan masjid ini sebagai salah satu pusat kajian Islam kota Palembang.
Awal mula pembangunan masjid raya Taqwa ini didanai oleh Presiden Republik Indonesia yang diberikan kepada
GUPPI (Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam) di wilayah Sumatra Selatan dan dana yang lainya dari
pemerintah daerah dan para donatur. “Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1977 dan diresmikan langsung oleh
menteri agama Prof.H.A Mukti Ali. MA”. ucap Hamidin yang baru tiga bulan dilantik.
Setelah itu dilanjutkan pembangunan menara dan diresmikan gubernur Sumatera Selatan H. Asnawi Mangku Alam
pada tanggal 17 Juli 1987. mengingat daya tampung jama’ah yang kurang, renovasi pembangunan masjid di mulai
pada tahun 2009, yang didanai oleh pemerintah daerah Sumatra Selatan.
Hal yang sangat menarik di masjid raya Taqwa Palembang ini adalah, adanya dua kolam ikan yang lebar dan
dekat dengan masjid membuat data tarik tersendiri bagi masyarakat kota Palembang.
Ketika masuk ke dalam ruangan kita di suguhkan dengan beberapa hiasan-hiasan ornamen yang sangat indah
yang menghiasi seluruh langit langit masjid. Dan tak hanya itu masjid yang memiliki dua tingkat ini, sangat
nyaman, sejuk di dalam karena banyak sekali pendingin ruangan yang sudah diletakkan di tempat yang strategis
supaya para jamaah yang hadir tidak merasa kepanasan. “Untuk kegiatanya sendiri salah satunya kami telah
menyelanggarakan bantuan untuk anak yatim-piatu dari SD SMP SMA dan sampai sekarang sudah ada 83 orang
yang telah menerima. Beasiswa yang di berikan mulai dari 150-250 perbulan dan di bekali tabungan juga
tunjangan hari raya di bulan Ramadhan. Dan juga diberi pembinaan seperti mengaji, belajar agama Islam di
setiap minggunya,” ucap Hamidin.
Kebersihan adalah sebagian dari iman.
Bukan hanya tubuh yang harus bersih, tetapi
juga bangunan dan daerah sekitarnya

Pada gambar di atas merupakan tempat wudhu. Sangat bersih dan


jauh dari kotoran yang najis. Tempat wudhu terdapat pada bagian sisi
kanan dan kiri masjid, sehingga kaum laki-laki dan perempuan terpisah.
Ada tiga fasilitas thaharoh yang ditinjau
di Masjid RayaAt Taqwa Palembang ini. Fasilitas
tersebut adalah tempat wudhu, kamar mandi/WC dan
kolam basuh kaki. Ketiganya merupakan fasilitas yang
disediakan di masjid ini. Penggunaan dari masing –
masing fasilitas thaharoh yang ada pada masjid ini,
dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya dan tidak dialih
fungsikan. Bentuk dan dimensi dari fasilitas yang
diidentifikasi adalah menurut hasil survey di lapangan
pada saat ini.
Adapun posisi fasilitas tersebut dapat dilihat pada
gambar di samping .

Terdapat dua tempat wudhu di Masjid Raya At Taqwa Palembang, yaitu tempat wudhu pria yang terletak pada kiri masjid/arah selatan, dan tempat
wudhu wanita yang terletak pada kanan masjid arah utara. Keduanya dipisah berjauhan sehingga antara jama’ah pria dan jama’ah wanita dengan
mudah menuju ke tempat wudhu tersebut. Kedua tempat wudhu ini bergandengan dengan kamar mandi/WC. Masing-masing ruang service (WC) ini
diletakkan berdekatan dengan tempat wudhu tersebut guna memudahkan akses untuk melakukan kegiatan bersuci. Selain dua tempat wudhu
tersebut,terdapat satu tempat wudhu tambahan untuk pria yang berseberangan dengan tempat wudhu wanita.
Sebenearnya kita tidak boleh Bahkan dalam
fasilitas tambahan agama Islam kita juga dilarang buang air kecil
sambil berdiri. Salah satu sebabnya karena
potensi najis yang tercecer dan mengenai
pakaian yang kita kenakan. Tidak hanya itu,
dibalik "peraturan" tersebut ternyata memiliki
nilai manfaat yang cukup besar dari sisi
kesehatan. Dan juga fasilitas ini seharusnya di
tempat tempat biasa digunakan seperti café dll
Dan sedangkangkan untuk kloset duduk
sebenarnya hukumnya makruh :
1. Kloset jenis ini biasanya lebih mudah
membuat najis mengenai badan atau
pakaian, sehingga perlu ekstra hati-hati
untuk menghindarkan diri dari percikan
najis.
2. Secara kesehatan, kloset duduk ini
menyebabkan beberapa dampak negatif,
diantaranya adanya kesulitan dalam buang
air, serta menyebabkan beberapa penyakit
sebagaimana yang disebutkan oleh banyak
pakar kesehatan.
Sumber dari: https://wahdah.or.id/hukum-
penggunaan-kloset-duduk-dan-wc-kamar/

Ada 3 fasilitas tambahan didalam wc masjid raya at-taqwa yaitu


1. Urinoar
2. Kloset duduk
JALUR DIFABELITAS
Di bangunan masjid raya at-taqwa ini belum ada jalur khusus
idifabelitas untuk ke kamar kecil maupun tempat wudhu .Ada
beberapa hal yang menjadi masalah dalam mewujudkan ruang
terbuka publik dan fasilitas umum yang aksesibel bagi
kelompok masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus
(termasuk penyandang cacat), diantaranya adalah kurangnya
pengetahuan dan pemahaman dari pemilik serta pemerintah
daerah mengenai acuan aksesibilitas dan kelompok masyarakat
yang membutuhkan perlakuan khusus. Keadaan ini terjadi
akibat belum tergeraknya mereka untuk memberikan perhatian
khusus kepada penyandang cacat dan lansia sehingga
kebutuhannya terabaikan.
Contoh masjid yang menggunakan difabelitas

Ramp yang tersedia di sisi


utara dan dan timur yang
merupakan akses langsung
ke lantai 2 area shalat.

Masjid raya makasar


KAMAR MANDI/WC

Seperti yang telah dijelaskan pada sub Kamar mandi / wc Pria:


bab sebelumnya, kamar mandi/WC pria dan Jumlah
wanita pada Masjid RayaAt Taqwa ini diletakkan : 2 Unit
bergandengan dengan tempat wudhu keduanya.
Panjang
Artinya kamar mandi/WC pria berada pada : 1,8 M
bangunan toilet pria dan kamar mandi/WC wanita
berada pada bangunan toilet wanita, yang Lebar
keduanya terdapat tempat wudhu dan kamar : 1,5 M
mandi/WC. Adapun ukuran dan bentuk kedua Luas
kamar mandi/WC tersebut adalah sebagai berikut : : 2,7 M2

Jumlah
: 2 Unit

Panjang Maka penjagaan Aurat menjadi hal yang


: 1,8 M penting yang harus diperhatikan oleh umat Islam,
khususnnya penyedia fasilitas ibadah seperti
Lebar masjid. Desain fasilitas thaharoh, selain dapat
: 1,5 M mewujudkan kualitas bersuci yang memenuhi
kaidah Islam pada jama’ah yang melaksanakan
Luas thaharoh, namun juga harus dapat mengakomodir
: 2,7 M2 pelaksanaan peraturan Islam lainnya yang telah
ditetapkan, seperti halnya penjagaan aurat ini
Alat Saniter
: Kloset duduk, Bak
Air dan Kran Standar
Tempat Wudhu Pria
KAMAR MANDI/WC

Seperti yang telah dijelaskan,kamar mandi/WC pria dan


wanita pada Masjid RayaAt Taqwa ini diletakkan
Panjang
bergandengan dengan tempat wudhu keduanya. Artinya : 3,0 M
kamar mandi/WC pria berada pada bangunan toilet pria
Lebar
dan kamar mandi/WC wanita berada pada bangunan : 0,5 M
toilet wanita, yang keduanya terdapat tempat wudhu
Luas
dan kamar : 1,5 M2
mandi/WC. Adapun ukuran dan bentuk kedua
Tempat Wudhu Pria
kamar mandi/WC tersebut adalah sebagai berikut :

Tempat wudhu pria lainnya yang terletak


berseberangan dengan tempat wudhu wanita,
berada di sisi kanan dinding masjid. Tempat wudhu ini
terbuka, hanya canopy tiang masjid yang menjadi atap.
Tempat wudhu ini jauh dari letak tempat wudhu pria
yang berada di sisi kiri masjid.

Tempat wudhu pria


Tempat wudhu wanita :
Panjang
: 6,0 M
Lebar
: 3,0 M
Luas
: 18,0 M2

Telah diidentifikasi tempat wudhu di


Masjid Raya At Taqwa terdapat dua tempat
wudhu yang terpisah. Keduanya dipisahkan
dengan fungsi untuk pria dan wanita. Selain itu
terdapat tempat wudhu tambahan untuk pria.
Terdapat 12 kran untuk berwudhu, yang mana
kran tersebut langsung disalurkan dari bak air.
Artinya, tempat wudhu ini dapat melayani 12
jama’ah pria yang akan berwudhu untuk
mengerjakan sholat didalam masjid. Sedangkan tempat
wudhu wanita terdapat 11 kran dan 5 kran terdapat di
tempat wudhu tambahan untuk pria.
Kamar mandi / WC wanita :

Jumlah Kekurangan nya,


: 2 Unit
belum adanya fasilitas
Panjang untuk difabelitas sehingga
: 1,8 M sulit untuk mereka
gunakan fasilitas di masjid
Lebar
: 1,5 M tersebut

Luas
: 2,7 M2
Struktur yang kukuh
Pada struktur Masjid Raya At-Taqwa Palembang
Bangunan yang kukuh disebutkan dalam juga sudah di beri struktur dan kolom yang
Al-Qur’an sebagai perumpamaan bagi kuat dan banyak untuk menopang bangunan
orang-orang yang berbaris teratur dalam yang sudah tua dan cukup besar, dan tidak
berperang di jalan-Nya (Ash-Shaff mengurangi estetika di dalam nya. Sehingga
(61):4). Sejalan dengan ini, sangat wajar sudah di terapkan struktur yang kukuh ini demi
jika kekukuhan struktur menjadi bagian keamanan bersama.
dari arsitektur Islam.
 Kesalahan pada desain
 Tidak bergaya hidup mewah

Hidup mewah dipandang sebagai salah satu perilaku yang dapat


melalaikan seseorang (At-Takatsur (102):1). Atas alasan ini,
kemewahan sedapat mungkin dihindari dari arsitektur Islam.
Hal ini menjelaskan mengapa banyak bangunan arsitektur Islam
memiliki kesederhanaan eksterior.

 Efektivitas biaya dan ruang

Sejalan dengan larangan bergaya hidup mewah, Al-Qur’an juga


melarang seseorang untuk hidup boros. Pemboros adalah
saudara setan dan setan sangat ingkar kepada Tuhan. Lebih
baik harta yang berlebih disedekahkan kepada fakir miskin
atau orang yang dalam perjalanan atau keluarga dekat yang
memerlukan (Al-Isra (17):26-27).

 Tidak meninggikan bangunan

Basis dari prinsip desain ini ada pada hadis di mana dalam
hadis Bukhari disebutkan kalau orang akan berlomba
meninggikan bangunan pada hari menjelang kiamat. Sementara Namun ada kesalahan pada masjid raya taqwa
itu, dalam hadis riwayat Ibnu Abbas, Nabi Muhammad sangat terlihat mewah baik dari eskterior maupun
menyatakan bahwa dirinya tidak diperintahkan Tuhan untuk interior nya, dan selalu melakukan renovasi yang
mendirikan masjid yang tinggi. Hadis ini mengimplikasikan
tidak terlalu penting sehingga biaya yang di
bahwa peninggian bangunan yang dilarang adalah untuk
berlomba-lomba yang berasosiasi kuat dengan kesombongan. keluarkan tidak efektifitas.
 PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR ISLAM

Walaupun kita menggunakan definisi arsitektur Islam dari Rabbat, aspek fungsionalitas
yang ditekankan Omer memang menjadi bagian penting dalam prinsip arsitektur Islam.
Omer (2010) menggariskan tujuh prinsip arsitektur Islam.

Ketujuh prinsip ini adalah :

(1) optimalisasi fungsi,


(2) penghargaan pada lingkungan,
(3) kebersihan,
(4) tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain
(5) mendorong interaksi sosial yang adil,
(6) ekselensi komprehensif,
(7) tidak membedakan pribumi dan asing.
ETIKA BUANG AIR

Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Ayyub al-Anshari menceritakan bahwa Nabi melarang seseorang buang air dengan
menghadap atau membelakangi kiblat. Artinya, toilet harus dibangun secara melintang dari arah kiblat. Jika kiblat
berada di barat, seperti di Indonesia maka toilet harus menghadap arah utara atau selatan. Sementara itu, toilet juga
harus berada pada jarak yang jauh dari bagian utama bangunan dan tertutup dari pandangan orang lain. Aturan lain
adalah untuk tidak buang air secara berdiri dan buang air harus dilakukan secara jongkok. Hal ini berimplikasi pada
larangan menggunakan urinoir dan toilet duduk.
Sebaliknya, toilet yang baik adalah toilet jongkok yang memaksimalkan daya dorong perut sehingga memperlancar
buang air besar dan melancarkan pencernaan. Selain itu, buang air kecil juga dilarang dilakukan di dalam tempat mandi
atau di kolam mandi/renang. Tempat wudhu juga harus dipisahkan dari toilet. Alasan dari ini semua adalah kebersihan
karena urine maupun feses merupakan sesuatu yang dianggap najis.
Gagasan kencing secara jongkok meragukan karena dengan berjongkok, urine akan lebih mudah terciprat ke pakaian.
Walau demikian hal ini dapat diatasi dengan menggunakan bahan toilet atau setidaknya bahan yang terkena urine
adalah dari bahan yang dapat menyerap air dengan cepat ketimbang bahan keras yang memantulkan air atau
memasang saluran air. Solusi desain toilet lainnya dapat dibuat jika memang benar-benar sebuah arsitektur ingin
menerapkan prinsip arsitektur Islam secara sempurna.
Menghindari bahan sutra dan kulit binatang

Kedudukan sutra dan kulit binatang dalam Al-Qur’an


menunjukkan dua hal yang bertentangan. Sutra dalam
AlQur’an digambarkan sebagai salah satu barang
mewah yang diberikan pada orang yang masuk surga
(Q 22:23). Sementara itu, kulit binatang merupakan
bagian dari kehidupan duniawi yang sederhana dan
diberikan Tuhan kepada manusia untuk hidupnya yang
sementara di dunia fana (Q 16:81) (Gonzales, 2006).

Gambar disamping merupakan Interior


Masjid Raya Taqwa yang mana Karpet
yang dipakai untuk Shalat bukan
termasuk kulit binatang ataupun Sutra,
melaikan bahan Karpet biasa.
Tidak ada thiyarah

Thiyarah merupakan perilaku memercayai sesuatu hal atau benda atau makhluk yang dapat membawa
bencana, kemudaratan, atau kesialan. Thiyarah merupakan bagian dari kepercayaan animisme yang dapat
ditemukan secara luas di berbagai belahan dunia. Di Arab, orang percaya dengan jin yang dapat
menimbulkan kesialan. Di Indonesia, berbagai jenis hantu telah dikonsepsikan di berbagai masyarakat.

Thiyarah telah memiliki banyak dampak dalam arsitektur. Pada arsitektur Tiongkok, rumah dilarang membuat
lorong yang langsung terhubung dari pintu masuk dan pintu ke luar ke dunia luar. Rumah tusuk sate semacam
ini dipercaya mendatangkan kesialan karena begitu rezeki masuk akan segera keluar. Arsitektur berbasis
fengshui dipenuhi dengan keyakinan semacam ini. Begitu pula, pada arsitektur Minahasa rumah justru
diperintahkan untuk dibangun dengan model tusuk sate. Alasannya adalah agar kejahatan begitu masuk
dapat segera keluar dari rumah. Juga telah menjadi kebiasaan di banyak tempat untuk menggantung jism
atau jimat untuk penolak bala. Jimat ini kadang kala berupa kertas dengan tulisan-tulisan Arab atau bahkan
ayat suci Al-Qur’an, seolah ia mencerminkan arsitektur Islam.

Pada kebudayaan Melayu, gambar bulan, bintang, matahari, awan, gunung, dan bukit, sering dikombinasikan
dengan kaligrafi dan dijadikan sebagai jimat pengusir jin di rumah (Yusof, Zin, & Hamid, 2014). Ingat bahwa
arsitektur Islam menekankan fungsionalitas. Ayat suci seperti kaligrafi tidaklah dilarang untuk dipasang di
dalam rumah. Hal yang dilarang adalah fungsinya. Jimat dilarang karena fungsinya untuk thiyarah yang
berarti syirik. Kaligrafi diperbolehkan karena fungsinya untuk mengingat Allah.
 Dokumentasi
 Daftar Pustaka

https://dipalembang.com/masjid-taqwa-palembang/
https://idalamat.com/alamat/144014/masjid-raya-at-taqwa-
palembang-sumatera-selatan
https://scholar.google.com/
https://aboutmasjid.wordpress.com/2008/05/02/masjid-taqwa-
palembang/
https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E211US885G0&
p=masjid+raya+taqwa+palembang

https://id.foursquare.com/v/masjid-raya-at-
taqwa/4f965439e4b000e74b8eb97f/photos

Anda mungkin juga menyukai