Anda di halaman 1dari 5

Tugas Ke 5

Metode Perancangan Arsitektur

Disusun Oleh :

Nama : M.Dani Saputra


Nim : 142020018
Dosen Pengasuh : Reny Kartika Sary, S.T., M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021/2022
1. Apa yang dimaksud dengan Arsitektur lingkungan dan perilaku?

 Arsitektur Lingkungan di konsep dengan


sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban design,
interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam, yang
meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan.
 Arsitektur berwawasan perilaku adalah arsitektur yang manusiawi, yang mampu memahami
dan mewadahi perilaku-perilaku manusia yang ditangkap dari berbagai macam perilaku,
baik itu perilaku pencipta, pengamat, dan juga perilaku alam sekitarnya

2. bagaimana perilaku dapat mempengaruhi setting tertentu didalam lingkungan?jelaskan dengan


contoh!
Menurut Barker dalam Laurens (2004),  setting disebut juga dengan “tatar perilaku” yaitu pola
perilaku manusia yang berkaitan dengan tatanan lingkungan fisiknya.
Aktivitas manusia sebagai wujud dari perilaku yang ditujukan mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh tatanan (setting) fisik yang terdapat dalam lingkungan yang menjadi wadahnya, sehingga
untuk memenuhi hal tersebut dibutuhkan adanya:
1) Kenyamanan, menyangkut keadaan lingkungan yang memberikan rasa sesuai
dengan panca indra.
2) Aksesibilitas, menyangkut kemudahan bergerak melalui dan menggunakan
lingkungan sehingga sirkulasi menjadi lancar dan tidak menyulitkan pemakai.
3) Legibilitas, menyangkut kemudahan bagi pemakai untuk dapat mengenal dan
memahami elemen-elemen kunci dan hubungannya dalam suatu lingkungan yang
menyebabkan orang tersebut menemukan arah atau jalan.
4) Kontrol, menyangkut kondisi suatu lingkungan untuk mewujudkan personalitas,
menciptakan teritori dan membatasi suatu ruang.
5) Teritorialitas, menyangkut suatu pola tingkah laku yang ada hubungannya dengan
kepemilikan atau hak seseorang atau sekelompok orang atas suatu tempat. Pola tingkah
laku ini mencakup personalisasi dan pertahanan terhadap gangguan dari luar.

6.) Keamanan, menyangkut rasa aman terhadap berbagai gangguan yang ada baik dari dalam
maupun dari luar.

3. buatlah studi awal tentang perilaku manusia dalam suatu ruang (pilih:ruang
dalam/interior dengan fungsi tertentu).catat dan gambarkan setiap pergerakan dari
manusia yang beraktivitas didalam ruangan it,jangkauannya,waktu,serta tempar-tempat
lain yang di tujuinya dalam fungsi ruang tersebut.

3. Buatlah studi awal tentang perilaku manusia didalam suatu ruang (pilih: ruang dalam/interior
dengan fungsi tertentu). Catat dan gambarkan setiap pergerakan dari manusia yang beraktivitas
didalam ruang itu, jangkauannya, waktu serta tempat-tempat lain yang ditujunya dalam fungsi
ruang tersebut.?

Jawaban : Pergerakan manusia didalam mall Kelapa Gading, Jakarta

Perilaku manusia di ruang publik seperti


halnya pengunjung di mall secara langsung maupun tidak langsung berkait dengan unsur-unsur
‘sosiologis’,‘psikologis’ serta ‘psikologi lingkungan’. Karena itu membahas relasi timbal. Pada
dasarnya mall merupakan ’jalan’ yang menghubungkan sejumlah toko-toko, dengan lingkungan.
yang terkendali dengan representasi yang berbeda yaitu diberi atap dan dikendalikan aliran
udaranya, dengan demikian jalan tidak perlu lagi melekat pada permukaan tanah. Salah satu mall
yang ada di Jakarta adalah Kelapa Gading Mall, yang menjadi kasus dalam penelitian ini
mempunyai luas lahan 5,9 ha, luas bangunan 130.000 m2 dengan tema Fashion, Food &
Entertainment.

Pengunjung berjalan dalam sebuah ruang yang digubah secara vertikal dan horizontal, dan
aktivitas mereka dipermudah dengan adanya eskalator, elevator dan tangga. Untuk menambah
kenyamanan pengunjung dalam beraktivitas, fasilitas di mall ditambah dengan adanya atrium,
hall, dan void.

Jalur-jalur sirkulasi vertikal dan horizontal mempermudah


pengunjung untuk mencapai lantai-lantai lain, dan udara di dalam
gedung diatur agar para pengunjung merasa nyaman, melupakan
suasana luar yang terik atau basah kuyup karena hujan. Untuk itu
atrium, void atau selasar di dalam bangunan dibuat dengan besaran
yang dapat menampung pohon-pohon Palm besar, dengan
demikian para pengunjung seakan bersatu dengan lingkungan luar
dan dalam.

Selasar, jembatan dan atrium adalah sirkulasi horizontal yang juga


diterapkan dalam Kelapa Gading Mall. Fungsinya adalah menampung
dan menyebarkan para pengunjung ke berbagai bagian bangunan,
menuju berbagai toko yang terdapat di sana. Jenis selasar yang
diterapkan di pusat belanja Kelapa Gading Mall adalah selasar tunggal
(single coridor) dengan lebar mencapai tiga meter lebih. Fungsinya untuk
melegakan sirkulasi para pengunjung agar mereka dapat menikmati
etalase toko tanpa terganggu para pengunjung lainnya yang melintas. Selain itu, single corridor membuka
kemungkinan masuknya cahaya alami ke dalam bangunan melalui skylight yang terletak tepat di atasnya
atau atrium yang terbentuk diantara dua selasar tunggal.

Sarana lain yang dipakai untuk sirkulasi di Kelapa Gading Mall adalah jembatan untuk
memperpendek jarak pencapaian antar toko, sehingga para pengunjung dapat memotong jalur
menuju toko-toko di seberangnya. Jembatan ditempatkan melintang di atrium pada jarak lima
sampai sepuluh meter satu sama lainnya, jembatan
dibuat sebagai salah satu atraksi dalam interior
Kelapa Gading Mall, karena didesain dengan
berbagai variasi dan dengan bantuan teknologi
mutakhir.

Atrium Kelapa Gading Mall dirancang sebagai


sebuah rongga besar di dalam bangunan yang
digubah sebagai tempat bertemunya para
pengunjung. Posisi atrium ditengah bangunan digunakan sebagai tempat promosi produk baru
atau menyelenggarakan acara-acara khusus yang digelar pengelola Kelapa Gading Mall untuk
menarik para pengunjung datang. Pihak penyelenggara biasanya memasang panggung atau bilik-
bilik sebagai sarana promosi, dengan berbagai atribut yang mengiklankan produk baru.

Anda mungkin juga menyukai