Anda di halaman 1dari 9

journal of architecture​, Volume 9 I Nomor 2 I Agustus I

2020
ISSN cetak 2089-8916 – ISSN online 0000-0000

GEDUNG PEMBINAAN OLAHRAGA BULU TANGKIS TUNTUNG PANDANG TANAH


LAUT

Nur Elma Dini


Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Elmadinielma@gmail.com

Prima Widia Wastuty


Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
​primawidiawastuty@ulm.ac.id

ABSTRAK
Gedung Pembinaan Olahraga Bulu Tangkis Tuntung Pandang Tanah Laut merupakan sebuah tempat
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang atlet untuk menyalurkan bakat serta kemampuan
yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Tingginya minat masyarakat dalam olahraga bulu tangkis
ini tidak sebanding dengan prestasi yang seharusnya mampu diraih. Tujuan untuk memajukan prestasi
olahraga bulu tangkis di Tanah Laut dapat dicapai dengan adanya pembinaan yang baik, fasilitas yang
tersedia mampu menunjang kebutuhan bagi atlet, begitu juga dengan desain bangunan yang menarik
akan mempengaruhi daya tarik masyarakat pada olahraga bulu tangkis sehingga membuka kesempatan
yang lebih besar untuk mendapatkan pemain-pemain muda dalam ​melahirkan atlit-atlit daerah yang
berprestasi. Pendekatan arsitektur ikonik ​pada bangunan, melalui karakter dari bulu tangkis yang
elemen-elemennya tidak hanya mendukung ​fungsi dari bangunan gedung pembinaan olahraga tetapi
juga memenuhi kriteria dari konsep arsitektur ikonik, yaitu ​memiliki skala bangunan yang besar, memiliki
bentuk yang ​mudah dikenali, fungsional dan geometris. Sehingga ​eksterior bangunan mampu
menyampaikan pesan dari bangunan sebagai gedung pembinaan olahraga bulu tangkis Tuntung
Pandang Tanah Laut melalui bentuk-bentuk dan desain fasad dengan karakter bulu tangkis itu sendiri.
Kemudian desain bangunan diharapkan mampu memberikan fasilitas yang bagus, bangunan yang
menarik, dan mampu melahirkan atlit-atlit yang berprestasi.
Kata Kunci: ​Pembinaan, Bulu tangkis, Arsitektur Ikonik

ABSTRACT
Badminton Tuntung Pandang Tanah Laut Sports Development Building is a place designed to meet the
needs of an athlete to channel the talents and abilities possessed by individuals and groups. The high
interest of the community in badminton is not comparable with the achievements that should be able to be
achieved. The aim to advance the achievements of badminton in Tanah Laut can be achieved with good
coaching, the available facilities are able to support the needs of athletes, as well as attractive building
designs that will affect the attractiveness of the community in badminton sports thereby opening up
greater opportunities for get young players in delivering regional athletes who excel. Iconic architectural
approach to buildings, through the character of badminton whose elements in addition to supporting the
function of building sports buildings as well as meeting the criteria of the iconic architectural concept,
which has a magnificent building scale, has an attractive shape that is easily recognizable, functional and
geometric, and has robustness through structural expression. So that the exterior of the building is able to
convey the message of the building as a building for Badminton Tuntung Pandang Tanah Laut through
the forms and design of the facade with badminton characteristics themselves. Then the building design

77
is expected to be able to provide good facilities, attractive buildings, and be able to give birth to athletes
who excel.
Keywords: ​Guidance, Badminton, Architecture Iconic

pemanfaatan, serta pengawasan sarana


LATAR BELAKANG prasarana olahraga.
Pemerintah Indonesia ikut mendukung
Tanah Laut merupakan salah satu
terwujudnya manusia yang sehat dengan
Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan,
menempatkan olahraga sebagai salah satu
dengan Kota Pelaihari sebagai Ibukota
arah kebijakan pembangunan yang
Kabupaten Tanah Laut. Dalam bidang
dituangkan dalam Tap MPR No. IV/ MPR/
olahraga Tanah Laut memiliki fasilitas umum
2004 (GBHN). Arah kebijakan itu berisi
lapangan olahraga yang letaknya terpusat
menumbuhkan budaya olahraga guna
dengan berbagai macam cabang olahraga.
meningkatkan kualitas manusia sehingga
Cabang olahraga yang aktif di Tanah Laut
memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran
akan diseleksi dan di ikut sertakan pada
yang cukup. ​Olahraga yang sebelumnya
Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) yang
hanya sebagai aktivitas rekreasi semata,
diadakan setiap 4 tahun sekali sebagai ajang
dengan tujuan untuk menjaga kesehatan
kompetisi bergengsi bagi atlet guna meraih
tubuh sehingga bersemangat untuk
gelar dan prestasi bagi tiap-tiap daerah yang
melakukan kegiatan, seiring perkembangan
diwakilinya. Berikut KONI (Komisi Olahraga
jaman olahraga menjadi suatu wadah unjuk
Nasional Indonesia) Kabupaten Tanah Laut
bakat dan kemampuan yang dimiliki para
mencatat data prestasi untuk tiap cabang
pelakunya dalam rangka meraih prestasi
olahraga yang diikutsertakan pada PORPROV
dibidang olahraga. Olahraga prestasi adalah
Kalimantan Selatan.
olahraga yang mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh pelaku olahraga dengan membina Tabel 1 Data Jumlah Raihan Medali dalam
secara terencana, berjenjang, dan Pertandingan PORPROV
berkelanjutan. No 20 20 20 Jumlah
Cabor
. 10 13 17 Medali
Pembinaan olahraga prestasi
memberikan peranan menghasilkan atlit-atlet 1 Kempo 13 19 20 52
baru yang mampu bersaing untuk membentuk 2 Silat 4 12 8 24
kualitas sumber daya manusia dalam rangka
meningkatkan prestasi pada bidang olahraga 3 Renang 3 11 12 26
di suatu kota, kabupaten maupun provinsi.
4 Tinju 10 5 9 24
Fasilitas yang menunjang kegiatan olahraga
dapat mempermudah dan mendukung 5 Atletik 5 7 5 17
atlet-atlet yang memiliki potensi untuk Panjat
berkembang lebih baik lagi. Berdasarkan 6 6 13 8 27
Tebing
Undang-Undang Republik Indonesia No.3 7 Gulat - 6 8 14
tahun 2005 tentang sistem keolahragaan
nasional, disebutkan bahwa pemerintah, 8 Catur 5 3 5 13
pemerintah daerah, dan masyarakat Bulu
9 0 0 0 0
bertanggung jawab atas perencanaan, Tangkis

78
10
Bola voli
1 1 2 4
permasalahan yang ada dengan
(Outdoor) merencanakan gedung pembinaan olahraga
Bola
11 0 1 1 2 bulu tangkis yang benar-benar membina dan
Basket
Sumber: Data Pertandingan PORPROV, KONI mengembangkan potensi yang dimiliki pemain
Kabupaten Tanah Laut muda bulu tangkis Tanah Laut. Dalam upaya
menjalankan suatu pembinaan yang lebih
Dari data prestasi PORPROV yang telah serius maka gedung pembinaan olahraga bulu
disebutkan, sejak tahun 2010 cabang tangkis yang akan dirancang melibatkan
olahraga bulu tangkis sangat minim prestasi orang-orang yang memang mengerti dibidang
padahal olahraga bulu tangkis berkesempatan olahraga bulu tangkis, berperan aktif dalam
menyumbangkan medali dengan berbagai pembentukan pemain muda, dan fasilitas
kategori yang dipertandingkan di dalamnya, gedung pembinaan olahraga bulu tangkis
faktanya adalah cabang olahraga yang tidak yang dijalankan akan dikelola oleh pihak
dapat meraih satupun medali hingga tiga kali swasta dengan tujuan agar manajemen dan
PORPROV diadakan. Hal ini perlu pembinaan atlet akan lebih terarah dan
diperhatikan mengingat di Tanah Laut diperhatikan.
terdapat fasilitas gedung olahraga bulu
tangkis milik pemerintah daerah namun hal Rancangan gedung pembinaan olahraga
tersebut tidak menjamin kualitas dan kuantitas bulu tangkis di Tanah Laut akan menampilkan
atlet bulu tangkis di Tanah Laut meningkat. karakter bulu tangkis untuk menarik perhatian
masyarakat agar datang dan ikut serta berlatih
Faktor-faktor yang menghambat daya di dalamnya dengan bentuk bangunan yang
saing atlet bulu tangkis Tanah Laut adalah ikonik serta fasilitas yang sesuai standar
tidak adanya manajemen program pembinaan Badminton World Federation (BWF). Program
dan pengelolaan fasilitas dari pemerintah pembinaan pemain-pemain muda untuk
daerah yang tergabung dalam pengurus Kabupaten Tanah Laut, akan menyediakan
cabang olahraga bulu tangkis di Tanah Laut, fasilitas penunjang pembinaan olahraga bulu
begitu pula minat masyarakat yang hanya tangkis untuk anak-anak, remaja, serta atlet
menjadikan olahraga bulutangkis sebagai bulu tangkis junior dan senior sehingga
olahraga rekreasi karena tidak ada wadah kegiatan pembinaan olahraga bulu tangkis di
yang mengarahkan pada pembinaan yang Kabupaten Tanah Laut diharapkan dapat
jelas dari olahraga tersebut, serta fasilitas melahirkan atlit-atlit daerah yang berprestasi
gedung olahraga yang ada tidak mampu dengan proses pembinaan yang jelas dan
memenuhi kebutuhan standar pembinaan atlet sistem keolahragaan yang tepat, ​dimana
yang sudah ditetapkan, sehingga fasilitas tersebut dirancang dengan konsep
mengharuskan adanya penyelesaian untuk bangunan yang menarik serta berintegrasi
sejumlah permasalahan tersebut. dengan GOR bulu tangkis yang telah ada.

Perencanaan program pembinaan PERMASALAHAN


dengan baik untuk meningkatkan prestasi bulu
tangkis tanpa didukung fasilitas penunjang Berdasarkan penjelasan yang telah
yang baik dan sesuai menjadi salah satu disebutkan dalam latar belakang, maka
faktor penghambat para atlit meningkatkan permasalahan arsitektural yaitu bagaimana
kemampuan fisik dan tekniknya, sehingga rancangan Gedung Pembinaan Olahraga Bulu
muncul suatu gagasan untuk menanggapi Tangkis Tuntung Pandang Tanah Laut ​yang

79
dapat menarik minat masyarakat untuk Program latihan yang diterapkan untuk
berpartisipasi pada program pembinaan latihan teknik adalah :
pemain-pemain muda dalam ​melahirkan ● Latihan ​stroke
atlit-atlit daerah yang berprestasi ​dengan ● Latihan ​accuracy
tampilan bangunan yang ikonik dan ● Latihan ​drilling
berintegrasi dengan GOR bulu tangkis yang ● Latihan ​circuit game
ada? ● Game

TINJAUAN PUSTAKA Program latihan fisik yang diterapkan


adalah :
A. Pengertian Olahraga Bulu Tangkis
● Latihan dengan variasi bentuk ​circuit
Menurut Subarjah (2000) “Bulu tangkis training
merupakan bentuk permainan bola kecil yang
bersifat individual yang dapat dilakukan
● Latihan variasi ​model trapping dengan
dengan cara melakukan satu orang melawan berdurasi
satu orang ​(single) ​atau dilakukan oleh dua ● Skipping rope
orang melawan dua orang ​(double)​“.​ Kata ● Lari jarak di bawah 5 km dan diatas 5
bulu diambil dari bentuk atau wujud kok km
(​shuttlecock​) yang terbuat dari bulu angsa, ● Latihan beban
sedangkan “tangkis” diambil dari kata dasar ● Latihan ​sprint
menangkis. Inti dari permainan bulu tangkis
adalah menangkis pergerakan dari b) Waktu Latihan
shuttlecock​ (bulu) tersebut.
Waktu dan jadwal latihan dari hari senin
B. Pengertian Pembinaan hingga hari kamis, untuk hari sabtu dan
minggu fokus pada latihan fisik. Dalam
Pembinaan adalah usaha atau tindakan pelaksanaan pembinaan, terbagi 3
yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu kelompok, kelompok A (siap tanding),
yang lebih baik. Mencapai suatu prestasi kelompok B (yang sudah punya dasar
secara maksimal dan optimal perlu adanya bermain), kelompok C (yang belajar dari
pembinaan secara terprogram, terarah dan awal). Pembagian kelompok tersebut
berkelanjutan serta didukung dengan berdasarkan kemampuan atlet dan calon
faktor-faktor penunjang pembinaan. Daya atlet di dalam melakukan permainan bulu
melatih yang direncanakan pada program tangkis dan merupakan ketentuan dari
latihan tertulis secara sistematis sebagai arah pelatih di dalam pelaksanaanya. Berikut
kegiatan untuk mencapai tujuan pembinaan jadwal pelaksanaan latihan pembinaan:
olahraga agar lebih efektif. Tercapainya
prestasi adalah hasil dari persiapan atlet, Kelompok A​ : Senin - Kamis & Sabtu
berdasarkan program latihan yang telah Dimulai dari jam : 16.00-18.00 &
direncanakan secara bertahap, obyektif, dan (20.00-21.30)*
diterapkan secara berkelanjutan.
Kelompok B​ : Selasa - Kamis & minggu
C. Program Pembinaan Atlet Dimulai dari jam : 15.00-17.00

a) Program Latihan Kelompok C​ : Selasa – Kamis

80
Dimulai dari jam : 13.00-15.00 ● ​ eknik
Ruang ​Staff T

Keterangan: Ruang Penunjang


* Penambahan jadwal latihan jika atlet
akan mengikuti pertandingan Ruang penunjang yaitu ruang
pelengkap sebagai fasilitas tambahan
c) Program Ruang untuk digunakan para pelaku kegiatan
pada gedung pembinaan olahraga.
Ruang Primer Ruang-ruang tersebut meliputi:
Ruang primer yaitu ruang-ruang utama ● Tempat Parkir
yang wajib disediakan dalam Penyediaan ruang parkir untuk
perencanaan gedung pembinaan memenuhi fasilitas agar akses
olahraga. Ruang primer merupakan ruang pengguna gedung pembinaan olahraga
pengelola dan pengguna utama lebih mudah dan dekat dengan
bangunan. yaitu: bangunan.
● Ruang Pengelola ● Area Rekreasi
● Ruang Administrasi Sarana hiburan dapat berupa open
● Area Lapangan Bulu Tangkis space yang dilengkapi dengan fasilitas
● Ruang ​Fitness tambahan, seperti taman, ​jogging
● Ruang Edukasi Atlet (Serba guna) track,​ atau tempat duduk.
● Sport Station
Ruang Sekunder
Berupa fasilitas perbelanjaan yang
Ruang sekunder yaitu ruang yang
disediakan bagi pengunjung atau atlet
disediakan untuk mendukung kegiatan
berupa alat dan barang untuk kegiatan
utama yang berlangsung di dalam
olahraga.
bangunan utama. Ruangan ini meliputi:
● Kafetaria
● Ruang Ganti Atlit
Kafetaria sebagai ruang penunjang
● Toilet Umum
yang bertujuan memudahkan para
● Toilet Atlet
pengguna gedung untuk makan di satu
Toilet atlet terdiri dari , ruang mandi
bangunan yang sama atau hanya
atau bilas serta toilet.
sekedar bersantai.
● Ruang Pelatih
● Musholla
● Ruang Medis
Musholla sebagai tempat ibadah
Ruang medis berada dekat dengan
dimana pengguna gedung yang ingin
area lapangan, ruang ganti serta ruang
beribadah tepat waktu tanpa harus
bilas.
keluar dari kawasan gedung
● Ruang Pemanasan
pembinaan.
● Ruang Keamanan
● Ruang Mesin dan Panel TINJAUAN KONSEP
Ruang mesin diletakkan terpisah
dengan bangunan utama untuk A. Pengertian Arsitektur Ikonik
menghindari suara bising yang Arsitektur ikonik adalah suatu bangunan
ditimbulkan. Ruang panel berdekatan atau karya arsitektur yang dapat dijadikan
dengan ruang mesin penanda tempat di suatu lingkungan atau
● Gudang karya arsitektur yang menjadi tanda pada

81
waktu maupun era tertentu. Bangunan ikonik tarik bagi masyarakat umum saat melihatnya
memiliki kontribusi besar terhadap identifikasi dalam upaya meningkatkan partisipasi
citra dari kota atau tempat. Menurut Pawitro masyarakat dalam pembinaan olahraga bulu
(2012) bangunan ikonik memiliki tiga ciri tangkis sejak dini sebanyak-banyaknya.
utama yaitu: Konsep ini memperhatikan elemen-elemen
karakteristik bulu tangkis itu sendiri melalui
● Skala bangunan relatif besar bentuk-bentuk yang ditampilkan pada
● Bentuk yang menarik dan atraktif, mudah bangunan.
diingat oleh orang banyak
● Memiliki unsur kekokohan bangunan yang
tinggi atau berumur panjang.

B. Karakteristik Bangunan Ikonik


Desain gedung pembinaan olahraga bulu
tangkis menggunakan pendekatan
karakteristik dari bulu tangkis itu sendiri untuk
mewakili bentuk-bentuk pada visual bangunan
sehingga orang dapat mengetahui fungsi
bangunan meski hanya melihat dari luar
sehingga mudah diingat dan dikenali karena
secara visual menarik perhatian orang Gambar 1. Konsep Programatik
sehingga menghasilkan bangunan yang
Berdasarkan pendekatan ikonik building
ikonik.
terdapat elemen-elemen yang akan
Selain menampilkan bentuk dari karakter
diaplikasikan pada ​visual ​bangunan dari
bangunan, gedung pembinaan olahraga bulu
bagian ​fasad​, ​furniture hingga elemen
tangkis ini juga akan berintegrasi dengan
pendukung pada kawasan pembinaan
gedung olahraga bulu tangkis yang telah ada
olahraga.
sehingga desain mampu membangun karakter
kawasan olahraga bulu tangkis yang kuat.
Suatu bangunan ikonik dapat dikenali dari:
B. Konsep Rancangan
a) Bentuk yang mudah diingat
b) Bentukannya yang sangat rumit a) Tata Massa
c) Dari aktivitas di sekitar bangunan
d) Dari karakter yang ditampilkan bangunan Massa sebagai elemen site berupa
vegetasi dan bangunan, keduanya sebagai
PEMBAHASAN unsur pembentuk ruang outdoor.
A. Konsep Programatik Penyusunan massa ruang luar antara
bangunan dan vegetasi akan dibentuk
Perancangan gedung pembinaan secara berimbang sehingga menciptakan
olahraga bulu tangkis Tuntung Pandang ruang luar yang segar dan sehat.
Tanah Laut menggunakan konsep ​iconic Kemudian massa dibentuk berdasarkan
building untuk mencapai tujuan, yaitu sifat dan organisasi ruang yang ditata untuk
bangunan yang mampu mengekspresikan memudahkan pencapaian antar ruang oleh
fungsi bangunannya sehingga menjadi daya pengguna bangunan gedung pembinaan

82
olahraga bulu tangkis berdasarkan aktivitas
yang dilakukan serta kebutuhan ruang
yang diperlukan.

Bangunan berupa massa tunggal


dengan ketinggian 1 lantai, berbentuk
persegi panjang yang berbeda level
ketinggian atap disesuaikan dengan
kebutuhannya, terdapat jalur sirkulasi antar
ruang yang menghubungkan antar ruang
utama dan ruang pengelola.
Memaksimalkan luas ruang dengan bentuk
persegi panjang yang disesuaikan dengan
luas site dan keseimbangan antar
bangunan dan ruang luarnya. Gambar 3. Denah Bangunan Pengelola &
Publik
b) Konsep ​Zoning​ Ruang Dalam
c) Konsep ​Zoning​ Ruang Luar
Pembagian zona ruang dalam
berdasarkan alur aktivitas antar pengguna Konsep pembagian zona pada ruang
bangunan gedung pembinaan olahraga luar berdasarkan fungsi, kegiatan, dan
bulu tangkis. Zona untuk ruang tamu dan peruntukannya. Zona publik dimulai dari
ruang pendukung diakses melalui pintu area parkir dan taman, kemudian lobby,
utama gedung pembinaan olahraga. Area sirkulasi serta ruang utama dan ruang
servis berada dekat dengan ruang utama pendukung. Zona semi publik berupa area
dan ruang pengelola guna menunjang pengelola, serta ruang-ruang yang
kegiatan utama. Ruang pendukung berupa digunakan khusus untuk para atlet.
musholla, ruang ​fitness, kafetaria dan ​sport Pembagian zona untuk mempertegas
shop berada pada massa 2 untuk fungsi aktivitas dengan jelas dan
memudahkan pengunjung yang hanya mengurangi kebisingan yang dihasilkan
ingin mengakses fasilitas tersebut. pada ruang utama untuk ruang-ruang yang
memerlukan tingkat kebisingan yang
rendah.

d) Aspek Interior

Desain pada ​interior bertujuan untuk


menciptakan ruang dalam dengan elemen
pendukungnya, ​Unsur-unsur pada aspek
interior berupa bentuk, warna, tekstur, garis
dan ruang. ​Elemen desain ​interior tersebut
membantu dalam merencanakan
Gambar 2. Denah Bangunan Utama rancangan interior yang fungsional bagi
Pembinaan Olahraga Bulu Tangkis gedung pembinaan olahraga bulu tangkis
sekaligus tampilan ruang yang menarik.

83
Gambar 4. Lapangan Badminton Indoor

Gambar 8. Kafetaria

Gambar 5. Lobby

Gambar 9. Taman Indoor

e) Aspek ​Eksterior

Aspek ​eksterior merupakan segala


elemen yang berada diluar bangunan.
Ruang luar pada gedung pembinaan
olahraga berupa parkir, taman, signage,
serta jalur sirkulasi di dalam site.
Gambar 6. Ruang Fitness
Elemen-elemen ruang luar dapat
menerapkan karakteristik bulu tangkis
sesuai dengan kebutuhan dan konsep.

Gambar 7. Kamar Atlit

Gambar 10. Perspektif Eksterior Bangunan

84
pembinaan olahraga tapi juga memenuhi
kriteria dari konsep arsitektur ikonik, yaitu
memiliki skala bangunan yang besar, memiliki
visual bangunan yang ​mudah dikenali,
fungsional dan geometris, sehingga
menghasilkan konsep ​iconic​ ​building.​
Mencapai tujuan dari “​Iconic ​Building​”
rancangan bangunan gedung pembinaan
Gambar 11. Open Space olahraga bulu tangkis Tuntung Pandang
Tanah Laut menerapkan karakteristik
bentuk-bentuk dari bulu tangkis untuk
menyampaikan pesan dari bangunan melalui
fasade, ​elemen ​landscape​, dan ​furniture
bangunan.
Desain bangunan diharapkan mampu
memberikan fasilitas yang berstandar,
bangunan yang menarik, serta berintegrasi
dengan gedung olahraga bulu tangkis yang
sudah ada dengan tujuan mampu melahirkan
Gambar 12. Taman
atlit-atlit yang berprestasi untuk olahraga bulu
tangkis di Tanah Laut.

DAFTAR PUSTAKA
Dep. P.U. (1994). ​Tata Cara Perencanaan
Teknik Bangunan Gedung Olahraga.​
Retrieved from Dokumen.tips:
https://dokumen.tips/documents/sni-03
-3647-1994
Gambar 13. Entrance White, E. T. (1975). ​Concept SourceBook.
Tucson: Architectural Media Ltd.

Tanggoro, D. (2004). ​Utilitas Bangunan.


Jakarta: Universitas Indonesia.

U.U.R.I No.3 (​ 2005). ​Sistem Keolahragaan


Gambar 14. Detail Fasade Nasional. Retrieved from
https://ngada.org/uu3-2005bt.htm
KESIMPULAN
Gedung Pembinaan Olahraga Bulu
Tangkis Tuntung Pandang Tanah Laut
menggunakan metode pendekatan arsitektur
ikonik yang elemen-elemennya tidak hanya
mendukung ​fungsi bangunan gedung

85

Anda mungkin juga menyukai