Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS LANGLANG BUANA

TEKNIK ARSITEKTUR C PENDAHULUAN

pertandingan berskala nasional atau bahkan internasional??? Anda tidak jelas menyebutkan, karena akan
bebeda di penggunaan standar.Penggunanya atlet atau masyarakat? Atau campur? Apakah bisa?
Berdasarkan uraian diatas, maka di kota Bandar Lampung membutuhkan suatu wadah untuk
LATAR BELAKANG menumbuhkan budaya Olahraga dan meningkatkan prestasi sebagai bentuk kemajuan pembangunan

Untuk menjadi penduduk Indonesia yang berkualitas, ditentukan oleh derajat kesehatan dan Olahraga serta sebuah ruang publik berupa fasilitas Olahraga yaitu Sports hall dengan pendekatan

kebugaran jasmani, serta perilaku terpuji seperti kejujuran dan sportivitas. Namun, untuk menerapkan arsitektur High Tech.

hidup sehat dan kebiasaan berOlahraga secara teratur dan berkesinambungan, belum sepenuhnya
dilakukan oleh sebagian penduduk Indonesia dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dalam Hal ini
Pemerintah juga ikut mendukung untuk terwujudnya manusia Indonesia yang sehat dengan menjadikan
Olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam Tap MPR No. IV/ MPR/ RUMUSAN MASALAH

2004 (GBHN) yaitu mengenai upaya bagaimana menumbuhkan budaya Olahraga masyarakat kita agar Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dirumuskan permasalahannya, diantaranya
meningkatkan tingkat kesehatan dan kebugaran jasmani penduduk Indonesia berkualitas. Terlalu panjang sebagai berikut :
Salah satu fasilitas umum masyarakat yang dapat mewadahi aktivitas Olahraga yaitu Sports hall .
1. Bagaimana merencanakan Sports hall di kawasan PKOR dengan memperhatikan pada kenyamanan dan
dengan pengadaan fasilitas untuk ber-Olahraga bersifat indoor (gedung olahraga,/sport hall) selain itu
aksesibilitas.
dilakukan juga program pelatihan, pembinaan yang terarah dan terpadu serta berkelanjutan untuk
meningkatkan budaya dan prestasi Olahraga. 1 paragraf minimal terdiri atas minimal 3 kalimat 2. Bagaimana merencanakan Sports hall sebagai ruang publik aktif yang ikonik di kota Bandar lampung
Bedasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.3 tahun 2005 tentang sistem keOlahragaan dengan penekanan arsitektur High Tech. Rumusan masalah berisi gambaran masalah yang sesuai
nasional, disebutkan bahwa pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas konteks lokasi, bukan umum begini. Ini termasuk ke identifikasi masalah.
perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan prasarana Olahraga.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pemerintah Kota bandar lampung telah menyusun Masterplan rencana Pembangunan pengembangan Maksud
revitalisasi kawasan PKOR (Pusat Kebudayaan dan Olahraga) Way Halim Kota Bandar Lampung,
Maksud yang ingin dicapai yaitu bisa mendapatkan suatu program perencanaan dan perancangan
rencananya akan dibangun sebuah Sports hall , jogging track dan fasilitas umum lainnya yang dapat
Sports hall yang ideal, supaya pada akhirnya dapat difungsikan secara optimal. Hal ini dengan
mewadahi kebutuhan Olahraga dan hiburan masyarakat kota bandar lampung serta sebagai suatu fasilitas
pertimbangan:
umum/ruang publik. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah kota Bandar Lampung dalam
 Menyediakan sarana olahraga bagi masyarakat kota Bandar Lampung melalui fasilitas Sports hall .
mengembangkan bidang Olahraga, baik Olahraga prestasi maupun rekreasi, sebagai upaya menumbuhkan
 Menambah fasilitas olahraga serta ruang publik yang terdapat di kota Bandar Lampung.
budaya Olahraga dan meningkatkan prestasi untuk kemajuan pembangunan Olahraga. Program
Mau membuat apa, dimana, untuk siapa, skala apa, temanya apa?
pemerintah bisa jadi bukan alasan bahwa masyarakat membutuhkan. Latar belakang masih belum
konsisten atara kebitihan fasilitas olahraga yang rekreatif dengan sarana untuk meningkatkan prestasi, Tujuan
karena keduanya bisa jadi menjadi gedung yang berskala berbeda, untuk sarana olahraga rekreatif atau
Tujuan studi pada proyek Perencanaan Sport Hall di PKOR, Kota Bandar Lampung adalah :

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
TEKNIK ARSITEKTUR C

 Memberi wadah bagi pengembangan, pembinaan, dan pelatihan Olahraga khususnya Olahraga Sport Hall berasal dari bahasa latin (bahasa inggria) yaitu Sport artinya Olahraga dan Hall artinya
yang dikompetisikan. dengan penyediaan fasilitas Olahraga berstandar internasional ini dapat aula atau ruang tertutup. jadi yang dimaksud Sport Hall adalah wadah untuk melakukan kegiatan
digunakan oleh atlit dan masyarakat umum. Sulit ini.lalu olahraganya apa saja? olahraga tertentu dalam ruangan tertutup.
 Menjadikan fasilitas Olahraga yang berbeda, yaitu dengan dipadukannya ruang-ruang Olahraga B. Fungsi Sport Hall
dengan ruang-ruang hiburan. sehingga bisa menjadi tempat Olahraga sekaligus berekreasi. Sport Hall mempunyai beberapa fungsi diantaranya :
 Merencanakan fasilitas yang dapat menampung kegiatan Olahraga, baik aktivitas maupun  Sport hall sebagai sarana pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga serta
fasilitasnya, sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilakukan secara efisien. meningkatkan daya apresiasi olahraga terhadap masyarakat, sehingga dimungkinkan
terciptanya iklim yang baik bagi kehidupan olahraga.
Pendekatannya apa?
 Sebagai media pembinaan dan pengembangan olahraga yang berfungsi pokok sebagai
Pemilihan lokasi bagaimana?
sarana meningkatkan prestasi bagi para olahragawan dan untuk meningkatkan apresiasi
olahraga masyarakat sehingga terciptanya adanya iklim cinta olahraga.

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI DAN PEMAHAMAN PROYEK

Objek perancangan ini adalah “Sports Hall“ Dalam Kompleks Pusat Kebudayaan dan Olahraga Way
TINJAUAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGH TECH
Halim, di Kota Bandar Lampung Dengan Pendekatan Arsitektur High Tech”, berikut ini penjelasan
secara etimologi yang kemudian ditarik kesimpulan, definisi objek secara keseluruhan. Menurut Colin Davies (1998) dalam bukunya High Tech Architecture, pengertian high tech dalam

Analisis Pemilihan Lokasi arsitektur berbeda dengan high tech dalam industri. Bila dalam industri high tech diartikan sebagai

Kepanjangan dari PKOR sendiri yakni “Pusat Kebudayaan dan Olahraga” sesuai RTRW kota Bandar teknologi canggih seperti elektronik, robot, computer, mobil sport dan sejenisnya sedangkan dalam

Lampung tempat ini diperuntukan sebagai area kegiatan olahraga dan rekreasi penduduk. Terdapat arsitektur high tech diartikan sebagai suatu aliran arsitektur yang bermuara pada ide gerakan arsitektur

stadion untuk sepakbola yang bernama "Stadion Sumpah Pemuda" dan beberapa tempat Olahraga modern yang membesar-besarkan kesan struktur dan teknologi suatu bangunan. Karakteristik yang

lainnya. Namun meskipun demikian, PKOR Way Halim yang terletak di ruas Jl. Sultan Agung atau menjadi identik arsitektur high tech adalah bangunan yang terbuat dari material sintetis seperti logam,

dikenal dengan “Jalur 2” (karena ada 2 jalur) lebih dikenal sebagai tempat Berkumpul anak muda. kaca dan plastik.

Tempat ini sangat strategis, setiap tahun diadakan hajat besar tingkat provinsi disini. Sebagai tempat Menurut Charles Jenks dalam buku High Tech Maniera, elemen servis dan struktur pada suatu

perhelatan rutin pameran besar tingkat provinsi “Kota Bandar Lampung Fair”, tempat ini tidak pernah bangunan high tech hampir selalu diperlihatkan di eksteriornya sebagai ornamen dan ukiran. Bangunan

sepi. high tech juga diperlihatkan dengan menggunakan kaca buram maupun transparan, pemipaan yang saling

Tinjauan Judul tumpang tindih, tangga, escalator dan lift juga warna-warna cerah yang bertujuan membedakan fungsi

A. Pengertian Sport Hall masing–masing elemen struktur dan servis.


Karakteristik Arsitektur High tech

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
TEKNIK ARSITEKTUR C

Dalam tulisannya Charles Jenks mengenai arsitektur high tech, “The Battle of High-tech, Great pada suatu metode kerja, perlakuan pada material, warna-warna dan pendapatan, dibandingkan
Building with Great Fault”. Charles Jenks menuliskan 6 karakteristik high tech building, sebagai berikut: dengan prinsip-prinsip komposisi.
g) Fleksibilitas Ruang
a) Inside out
Merupakan kemempuan ruang untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan, baik secara preseptual
Bagian Interior yang diperlihatkan keluar dengan penggunaan material penutup yang transparan,
maupun fisikal dengan atau tanpa perubahan fisik dalam bangunan, tetap, tanpa merubah bentuk luar
seperti kaca. Fungsi-fungsi yang umumnya tertutup/ditutupi namun ditonjolkan keluar, seperti
bangunan. Penyediaan ruang-ruang service internal, tanpa ada suatu enclosure (ketertutupan) di
fungsi servis dan utilitas.
dalamnya. Ruang tidak hanya mempunyai fungsi yang tunggal tetapi juga mampu sebagai raung
b) Celebration of process
multifungsi. Ketika fungsi berganti.
Penekanan terhadap pemahaman mengenai konstruksinya sehingga muncul suatu pemahaman dari
seorang awam ataupun seorang ilmuwan. Sebagai catatan yang ditulis oleh Charles Jenks mengenai
Norman Foster, yaitu ciri khas dari pekerjaan Norman Foster yang terkesan dapat mengungkapkan
sesuatu yang lebih dari pada arsitek manapun dalam cara penyelesaian dengan ide-ide cemerlangnya
yang mengembangkan suatu rancangan sesuai dengan zamannya sehingga kegunaan dan tampak TINJAUAN FUNGSIONAL SPORT HALL

dari bangunan tersebut merupakan suatu mekanisme yang sempurna. Dasar – Dasar Perancangan Sport Hall
c) Transparan, Pelapisan dan pergerakan
Pengertian Sport Hall (Gedung Olahraga)
Ketiga kualitas keindahan ini hampir selalu ditonjolkan secara jelas tanpa terkecuali, kegunaan yang
lebih luas dari kaca yang transparan dan tembus cahaya, pelapisan dari pipa-pipa saluran, tangga dan Menurut Tata Cara Perancangan Bangunan Olahraga (1991) Yang dimaksud dengan pengertian yaitu
struktur, serta penekanan pada escalator dan lift sebagai suatu unsur yang bergerak merupakan apa saja komponen yang harus ada di Gedung Olahraga antara lain :
karateristik dari bangunan high tech. 1. Gedung olahraga, adalah suatu bangunan gedung yang digunakan berbagai kegiatan olahraga yang
d) Pewarnaan yang cerah dan merata biasa dilakukan dalam ruangan tertutup.
Hal ini ditujukan untuk memberikan perbedaan yang jelas mengenai jenis struktur dan utilitas, juga 2. Perencanaan teknik adalah suatu hasil kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan hasil rencana
untuk mempermudah para teknisi dalam membedakannya dan memahami penggunaannya secara teknis, mencakup segi arsitektur, struktur dan utilitas dari suatu bangunan .
efektif. Pada karya Richard Rogers yaitu bangunan Pampidou Center dan Inmos Factory 3. Arena adalah bagian dari bangunan yang digunakan untuk menyenggarakan kegiatan olahraga.
menggunakan warna-warnayang cerah. 4. Ukuran efektif panjang, lebar, tinggi arena adalah ukuran yang menyatakan batas-batas arena,
e) A Light weight filigree of tensile members dimana di dalam ruang dalam batas-batas ukuran ukuran efektif ini tidak boleh ada bangunan yang
Baja-baja tipis penopang merupakan kolom Doric dari bangunan high tech, sekelompok kabel-kabel tidak ada kaitannya dengan kegiatan olahraga yang direncanakan.
baja penopang dapat membuat mereka lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai penyaluran gaya- 5. Zona bebas adalah suatu daerah yang merupakan bagian dari arena, diluar garis batas permainan, di
gaya pada struktur. mana tidak boleh ada bangunan apapaun yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan olahraga
f) Optimistic confidence in a scientific cultural yang dimainkan.
Bangunan high tech dapat mewakili kebudayaan/peradaban masa depan yang serba scientific, 6. Kompartemenisasi adalah pengelompokan atau pemisahan tempat duduk penonton dengan
sehingga pada saat itu tetap bisa dipakai dan tidak ketinggalan zaman. Hasilnya lebih mendalam persyaratan jumlah tertentu dalam seksi-seksi yang dipisahkan dengan suatu pagar pemisah.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
TEKNIK ARSITEKTUR C

A. Klasifikasi Sport Hall

Menurut Tata Cara Perancangan Menurut buku Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan
Gedung olahraga, yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Sports Halldibagi menjadi 3
tipe, yaitu :
1. Sport Hall Type A
Merupakan Sports Hallyang dalam penggunaan melayani wilayah Provinsi/Daerah Tingkat 1.
C. Jenis Cabang Olahraga
2. Sport Hall Type B
Merupakan Sports Hallyang dalam penggunaan melayani wilayah Kabupaten/Kotamadya. 1) Bulutangkis / Badminton
3. Sport Hall Type C
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk
Merupakan Sports Hallyang dalam penggunaan hanya melayani wilayah Kecamatan.
tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Ada lima partai yang biasa
B. Jumlah Minimal Cabang Plahraga Untuk Sport Hall
dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu: Tunggal Putri, Tunggal Putra, Ganda Putri, Ganda Putra,
Jumlah untuk pertandingan serta latihan seperti pada tabel berikut ini: dan Ganda Campuran. Badminton World Federation (BWF), telah menetapkan ukuran lapangan
Olahraga bulutangkis yang standar Internasional sebagai berikut :
Tabel 2.1. Klasifikasi dan penggunaan bangunan gedung olahraga
 Panjang Lapangan Bulutangkis : 13,40m
Klasifikasi Penggunaan  Lebar lapangan Bulutangkis : 6,10m
Sports Jumlah Minimal Jumlah Minimal Lapangan Keterangan
Center Cabang Pertandingan Latihan  Tinggi Tiang Net : 1,55m
Olahraga Tingkat Nasional  Tinggi Net : 1,52 m
Tipe A 1.Bola Basket 1 buah 1 buah Untuk cabang
2.BolaVoli 1 buah 3 buah Olahraga lain
3.Badminton 1 buah 4 buah masih
4.Tennis 1 buah 6-7 buah dimungkinkan
Tipe B 1.Bola Basket 1 buah - penggunaanya
2. Bola Voli 1 buah 2 buah sepanjang
3. Badminton - 3 buah ketentuan
Tipe C 1. Bola Voli - 1 buah ukuran
2. Badminton 1 buah - minimalnya
masih dapat
dipenuhi oleh
Sports Center
(Sumber : Standar tata cara perencanaan teknik bangunan gedung olahraga,, 1994)
Gambar 2.1 Ukuran Lapangan Bulutangkis Standar BWF
Sumber : www. Google.co.id

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
TEKNIK ARSITEKTUR C

Menurut Standar BWF, lantai lapangan bulu tangkis harus terbuat dari material keras yang dilapisi 3) Basket
oleh vynil absorbment setebal 22 mm atau parket hardwood Finishing lantai harus kusam untuk
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing -
menghindari kesilauan lantai harus nilai reflektansi finishing lantai harus di antara 20-40%.
masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan. Ukuran Lapangan Basket Standar National Basketball Association :

 Panjang lapangan basket 29 meter atau 94 ft.


 Lebar lapangan basket 15 meter atau 50 ft.
 Tinggi ring basket 3,05 meter atau 10 ft.
2) Bola Voli
 Radius dibatasi busur memiliki ukuran yaitu 1,22 meter atau 4 ft.
Bola Voli adalah olahraga yang dilakukan oleh 2 tim saling berhadapan yang setiap timnya terdiri  Pusat lingkaran diameter lapangan basket memiliki ukuran yaitu 3,66 meter atau 12 ft.
dari 6 orang pemain. Teknik - teknik yang dilakukan dalam bermain bola voli yaitu servis,  Garis lemparan bebas jarak dari titik di lantai langsung di bawah backboard memiliki ukuran 4,57
passing, smash, dan blocking. Ukuran lapangan Bola Voli yang ada saat ini terdiri dari 2 jenis : meter atau 15 ft.
a. Standar Nasional yang diterapkan PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indoesia)  Jarak 3 point garis dari keranjang basket memiliki ukuran 7.24 meter 6.70 meter in corner atau
b. Standar Internasional Sesuai Ketetapan FIVB (Federation International De Volley Ball) 23.75 ft 22 ftin corner.

Gambar 2.2 Ukuran Lapangan Voli Standar PBVSI


Sumber : www. Google.co.id

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
TEKNIK ARSITEKTUR C

Gambar 2.3 Ukuran Lapangan Basket Standar NBA


Sumber : www. Google.co.id

4) Futsal

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima


orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan
Gambar 2.4 Ukuran Lapangan Futsal Standar Internasional
kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan, maksimal 7
Sumber : www. Google.co.id
orang. Lama permainan yaitu 2 x 20 menit. Permainan Futsal di mainkan di dalam ruangan
tertutup. Ukuran Lapangan Futsal

 Ukuran : panjang 25-43 m x lebar 15-25 m


 Garis batas : garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis
melintang tengah lapangan, 3 m lingkaran tengah, tak ada tembok penghalang atau
papan.
 Daerah penalti : busur berukuran 6 m dari masing-masing tiang gawang
 Titik penalti : 6 m dari titik tengah garis gawang
 Titik penalti kedua : 10 m dari titik tengah garis gawang
 Zona pergantian : Daerah 5 m (5 m dari garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan.
 Gawang : tinggi 2 m x lebar 3 m
 Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
TEKNIK ARSITEKTUR C

Gambar 3.1. Ilustrasi dalam melakukan analisis dan sintesis


Sumber: Problem Seeking, Pena, William M, 2001

3. METODE PERANCANGAN

TAHAPAN KEGIATAN PERANCANGAN


Metode perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Tahapan kegiatan perancangan ini memiliki tujuan untuk melakukan perancangan bangunan secara
terstuktur, hal ini berfungsi untuk mendapatkan pencapaian yang optimal pada hasil akhir rancangan .  Pencarian ide atau gagasan dengan berbagai informasi tentang gedung olahraga dan Ruang
Bangunan yang bagus tidak terjadi dengan begitu saja. Bangunan direncanakan untuk tampil bagus publik.
dan berkinerja dengan baik, hal ini terjadi saat arsitek yang baik berusaha dengan penuh perhatian dan  Pemantapan ide perancangan melalui pencarian informasi dan data-data arsitektural maupun
kooperatif. Pemrograman persyaratan bangunan yang diusulkan adalah tugas pertama arsitek (Pena, non-arsitektural dari berbagai sumber (buku literatur kuliah, buku panduan gedung olahraga,
William M. 2001). ruang public)
 Mengembangkan ide dan gagasan yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan ilmiah.
Proses desain dibagi menjadi 2 (dua) step yaitu, analisis dan sintesis. Dalam analisis kegiatannya
Menurut William M. Pena, dalam melakukan problem seeking pertanyaan yang timbul adalah
adalah mengidentifikasi masalah dalam perancangan, sedangkan dalam sintesis, bagian-bagian masalah
sebagai berikut:
yang terpencar di satukan menjadi sebuah kesatuan untuk diolah menjadi sebuah desain yang memberi
1. Goals, Apa yang ingin dicapai, dan mengapa?
solusi.
2. Fact, Apa yang kita ketahui? Apa yang diberikan?
3. Concept, Bagaimana cara yang diinginkan untuk mencapai tujuan?
4. Need, Berapa banyak uang dan ruang? Apa tingkat kualitasnya?

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
TEKNIK ARSITEKTUR C

5. Problem, Apa kondisi penting yang mempengaruhi desain bangunan? Apa tujuan ingin dicapai?

Gambar 3.2. Elemen dalam identifikasi permasalahan


Goal Fungsional
Sumber: Problem Seeking, Pena, William M, 2001
Fact Spasial Sintesys
Concept Kontekstual Design PENGUMPULAN DATA PENUNJANG PERANCANGAN
Need Geometri Concept
Pengumpulan Data dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu: data primer dan data sekunder. Data
Problem Enclosure
primer yaitu data langsung yang diperoleh dari sumbernya, diamati dan dicatat. Sedangkan data sekunder
PROBLEM ANALISYS SOLVING
yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya, atau data yang diperoleh dari bahan-bahan
kepustakaan (Marzuki, 2000:56)
Diagram 3.1. Metode perancangan
Sumber: Konsep Pribadi, 2018

Tahap pengumpulan atau pengolahan data merupakan proses memperoleh data-data yang berkaitan
Untuk mencari masalah hal yang tepat adalah dengan membahas secara keseluruhan dan mencakup
dengan proses perencanaan dan perancangan pusat olahraga, ruang publik dan Superstore di Kota Bandar
berbagai aspek. Untuk mencapai tujuan ini, masalah harus di identifikasi dari segi Fungsi, Bentuk,
Lampung. Pada tahap ini, data-data tersebut diperoleh dari data primer dan data sekunder yang
Ekonomi, dan Waktu. Mengelompokkan informasi yang sesuai akan menyederhanakan masalah sambil
mendukung proses perancangan obyek.
mempertahankan pendekatan yang komprehensif.
Data Primer merupakan data yang didapat langsung dari pengamatan fakta yang ada di lapangan.
Untuk mencari masalah hal yang tepat adalah dengan membahas secara keseluruhan dan mencakup
Sedangkan data sekunder didapat melalui telaah pustaka dan studi-studi lain yang mendukung.
berbagai aspek. Untuk mencapai tujuan ini, masalah harus di identifikasi dari segi Fungsi, Bentuk,
Data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti (Marzuki,
Ekonomi, dan Waktu. Mengelompokkan informasi yang sesuai akan menyederhanakan masalah sambil
2000:56). Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari beberapa pustaka atau literatur dari buku-buku
mempertahankan pendekatan yang komprehensif. Namun, pada perancangan Sports Hallini lingkup
( yang berasal dari instansi ataupun non-instansi),internet, jurnal ataupun hasil seminar yang berkaitan
pembahasan terbatas pada form dan function saja.
dengan obyek perancangan.

ANALISIS PENDEKATAN PERANCANGAN


Sports Hall Sebagai sarana pelatihan dan pengembangan atlet dan masyarakat bandar lampung.
tentunya harus memberikan kenyamanan bagi pengunjung baik pada saat berlatih di gedung olahraga,
ataupun berekreasi di ruang publik , keduanya harus menciptakan kenyamanan pagi si pengguna . Lokasi
perancangan Sports Hall yang terletak di kawasan “PKOR Sport Hall” Kota Bandar Lampung ini
mengambil pendekatan ruang sebagai program dengan persepsi fungsional yang berasal dari luar,
terfokus dengan ‘lokasi ruang’.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
TEKNIK ARSITEKTUR C

Menurut Markus Zahd, dalam pendekatan ini terdapat 3 prinsip yang berkaitan dengan pendekatan
lokasi ruang, yaitu:
1. Ruang dibentuk dengan tujuan dan pandangan tertentu terhadap lokasi yang berada di
lingkungannya
2. Ruang dapat dibentuk untuk saling menguatkan ciri khas konteksnya
3. Semakin selaras hubungan obyek dengan lingkungan, semakin jelas citra kesatuannya.
Pendekatan yang diambil untuk mewujudkan bentuk fisik dari bangunan Sport Hall ini adalah dengan
menerapkan hal-hal yang terdapat di dalam Arsitektur high tech, karena sifat inovatif tersebut dapat
ditelaah dari kriteria-kriteria yang terdapat pada gaya arsitektur yang berkembang pada abad 20 ini. Gaya
arsitektur ini juga tidak terlepas dari unsur modern dan kaidah-kaidah penggunaan serta perkembangan
teknologi itu sendiri pada bangunan.
Di samping itu Arsitektur high tech juga dapat mendukung perwujudan citra bangunan yang
menerapkan sistem teknologi informasi karena perkembangannya yang relatif cepat dan penuh inovasi.

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


9

Anda mungkin juga menyukai