ISSN:2655-1586

Penerapan Konsep High Tech Architecture pada

Perancangan Pusat Pelatihan Olahraga Atletik dan Rekreasi di Aceh
Dina Galuh Suryaningtyas1, Irfandi2, Sofyan2
1
Mahasiswa Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2
Dosen Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Email : irfandi@unsyiah.ac.id

Abstract
An athletic sports training centre is a forum or place to conduct coaching, training, and sports
championships in athletics. Aceh Province is one of the provinces that has quite a lot of potential in athletic
sports, with the achievement of athletic sports that is quite good. This potential will be maximized if the facilities
and infrastructure can be adequate. Using high-tech architecture in buildings and modern technology systems in
buildings will make it easier for athletes to carry out coaching and training. In addition to coaching and
training, this design is also equipped with recreational facilities that can be used by the public so that indirectly
these recreational facilities can later be able to introduce athletic sports to the community. As a container that
accommodates sports activities, the result of the application of high-tech architecture in the design is by showing
the expression of the strength of the structure, the use of bright colours and using a high-tech system on the
sports field and in the space of the athletic sports training centre, so that the building will become an iconic
building.

Keywords: athletics training center, high technology,Aceh

Abstrak
Pusat pelatihan olahraga atletik merupakan suatu wadah atau tempat untuk melakukan pembinaan,
pelatihan, dan kejuaraan olahraga di cabang olahraga atletik. Provinsi Aceh menjadi salah satu provinsi yang
memiliki potensi dibidang olahraga atletik yang cukup banyak, dengan perolehan prestasi olahraga atletik yang
cukup baik. Potensi ini akan lebih maksimal apabila fasilitas sarana dan prasarana dapat lebih memadai.
Dengan menggunakan konsep high tech architecture pada bangunan, sistem teknologi modern pada bangunan
akan mempermudah atlet dalam melakukan pembinaan dan pelatihan. Selain untuk pembinaan dan pelatihan
perancangan ini dilengkapi juga dengan sarana rekreasi yang dapat digunakan oleh publik sehingga secara
tidak langsung sarana rekreasi ini nantinya dapat mampu memperkenalkan olahraga atletik kepada masyarakat.
Sebagai wadah yang menampung kegiatan olahraga,hasil dari penerapan high tech architecture pada
rancangan yaitu dengan memperlihatkan ekspresi kekuatan struktur, penggunaan warna yang cerah dan
menggunakan sistem teknologi tinggi pada lapangan olahraga dan pada ruang pusat pelatihan olahraga atletik,
sehingga bangunan tersebut akan menjadi bangunan yang ikonik nantinya.

Kata kunci: pusat pelatihan olahraga atletik, teknologi tinggi,Aceh

1. Pendahuluan atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang

Olahraga adalah aktivitas gerak yang dilakukan
dengan sadar, dan terencana yang dapat
meningkatkan kemampuan fungsional. Manfaat dari
olahraga sendiri yaitu dapat memberikan kesehatan
dan juga sebagai wadah untuk mencapai prestasi.
Terdapat 4 dasar tujuan manusia melakukan olahraga
yaitu sebagai rekreasi, Pendidikan, kesehatan jasmani
dan mencapai prestasi [1]. Olahraga untuk mencapai
prestasi banyak ragam cabang olahraganya salah
satunya olahraga atletik. Dimana atletik sendiri
merupakan cabang olahraga yang geraknya dilakukan
sehari-hari seperti melempar, melompat, berlari dan
berjalan. Dalam upaya mencapai prestasi dalam
olahraga terutama olahraga atletik, pembinaan atletik
harus dimulai sejak dini.
Atlet muda -atlet muda yang berbakat sangat
menentukan tercapainya prestasi. Di Aceh sendiri
memiliki banyak prestasi. Prestasi – prestasi tersebut
ialah perolehan medali emas secara berturut yang
diraih oleh Taty Ningsih di PON XI/1984,PON
XII/1989, XIII/1993 dan Syahrial yang memperoleh
medali emas pada olahraga atletik di cabang olahraga
lompat tinggi yaitu PON XIX/2006, PON
XVII/2008[2]. Dan yang paling terbaru ialah
perolehan medali emas dalam cabang olahraga lari
400m putra di PON XX PAPUA 2021 yang diraih
oleh Fuad Ramadhan[3]. Selain dalam pertandingan
olahraga PON, perolehan prestasi atletik Aceh juga
berada dalam kejuaraan POPNAS (pekan olahraga
pelajar nasional) yaitu dalam cabang olahraga lompat
tinggi putra yang diraih oleh Rahmat Rizki pada
POPNAS XIII/2015[4]. Jawa Barat, dan dalam
cabang olahraga lompat tinggi putri ialah Cut sahra
nazwa pada POPNAS XV/2019 Jakarta[5].

21
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 21-26

Beberapa prestasi ini menunjukan bahwa atlet
putra dan putri daerah Aceh memiliki potensi dan
tidak menutup kemungkinan kedepannya prestasi ini
akan semakin bertambah. Dalam meningkatan mutu
sumber daya manusia dibidang olahraga ini maka
pemerintah harus memiliki perhatian seperti
menyediakan fasilitas sarana dan prasarana olahraga
atletik yang sesuai dengan standarisasi nasional.
Fasilitas ini nantinya digunakan untuk pembinaan
atlet baik atlet pelatda maupun atlet pon yang
dimanan atlet ini nantinya dapat mencetak prestasi-
prestasi baru olahraga atletik di Aceh. Fasilitas
sarana dan prasarana ini selain digunakan untuk pusat
pembinaan dan pengembangan atlet juga digunakan
untuk tempat penyelenggaraan event-event olahraga
seperti kejuaraan nasional, kejuaran Pora, pra-pora
dan masih banyak kejuaraan atletik lainnya. Dengan
menerapkan konsep high tech architecture pada
bangunan yaiut bangunan dengan menggunakan
teknologi akan membantu para atlet untuk melakukan
pelatihan dan pembinaan Selain untuk berolahraga
fasilitas lainnya ialah berupa arena rekreasi yang
dimana arena rekreasi ini nantinya dapat digunakan
oleh public. Secara tidak langsung fasilitas rekreasi
ini dapat menampilkan acara olahraga kepada
masyarakat luas dan merangsang minat masyarakat
untuk berpartisipasi dalam olahraga. Untuk dapat
menampung seluruh kegiatan yang berkaitan erat
dengan olahraga atletik dan arena rekreasi maka
dikawasan Aceh perlu direncanakan sebuah pusat
olahraga atletik dan rekreasi sebagai tempat
berolahraga dan berekreasi.
2. Tinjauan pustaka pusat pelatihan
olahraga atletik dan rekreasi
Judul dalam perancangan ini ialah pusat pelatihan
olahraga atletik dan rekreasi. Pengertian pusat
pelatihan adalah tempat atau tempat yang
memfasilitasi segala kegiatan yang berkaitan dengan
proses peningkatan untuk menjadi ahli dalam bidang
khusus dengan mempelajari sesuatu[6]. Jika bidang
atletik ditekuni, atletik itu sendiri adalah olahraga
atletik yang dilakukan oleh orang-orang yang
melakukan aktivitas sehari-hari seperti melempar,
berjalan, melempar, dan berlari[7]. Atletik mencakup
14 cabang olahraga: lari jarak menengah, estafet,
gawang atau gawang, lari jarak jauh, sprint, trot,
lompat galah, lompat kaki, lompat tinggi, lompat
jauh, cakram, lempar palu, pushback, tembakan dan
lembing ada[7].
Pengertian olahraga menurut Ketentuan Umum
Keolahragaan dalam Undang-Undang Nomor 11
Republik Indonesia Bab 1, Pasal 1 dan 2 Republik
Indonesia Tahun 2022, adalah bahwa olahraga adalah
segala kegiatan yang melibatkan jiwa, raga, dan raga.
secara terpadu. Cara sistematis untuk memajukan,
membina dan mengembangkan potensi intelektual
dan sosial budaya. Olahraga adalah segala aspek
yang berkaitan dengan olahraga yang memerlukan
pengaturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan,
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 21-26
ISSN:2655-1586
pengawasan, dan evaluasi[8]. Olahraga dapat
dilakukan secara individu maupun kelompok. Untuk
keperluan kegiatan olahraga, pelaku dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a. Olahraga kompetitif adalah olahraga yang
dilakukan secara terarah dan bertujuan
untuk mencapai prestasi. Olahraga ini dapat
dipopulerkan melalui turnamen dan
pertandingan kejuaraan.
b. Olahraga rekreasi, adalah suatu kegiatan
yang dilakukan untuk mengisi waktu luang,
tujuan utamanya ialah untuk refreshing dan
memungkinkan terjadinya kontak sosial.
Pengertian rekreasi menurut kamus besar
Bahasa Indonesia ialah bersenang-senang. Rekreasi
dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang
berhubungan dengan kasih sayang dan kesenangan
yang bertujuan untuk memperoleh relaksasi. Rekreasi
sebagai kebutuhan manusia memiliki beberapa
fungsi yang berkaitan dengan kehidupan manusia[9].
Fungsi kesehatan jasmani, merupakan aktivitas –
aktivitas yang mempergunakan otot dalam
melakukan kegiatan rekreasi dan dapat memelihara
kesegaran, kesehatan jasmani.
a. Fungsi pembentuk kepribadian, yaitu
rekreasi, mengembangkan karakteristik
manusia dan dapat memberikan dampak
yang signifikan terhadap perkembangan
kehidupan sosial.
b. Fungsi pencegahan kenakalan yaitu rekreasi
dapat mengarahkan kegiatan waktu luang
remaja ke arah yang lebih positif guna
mengurangi kenakalan remaja.
3. Studi Banding Objek Sejenis
a. Willmote Allianz Rivera Stadium
Objek studi : Willmote Allianz Rivera
Stadium
Fungsi : Stadium olahraga
Tahun : 2013
Lokasi : Perancis
Gambar 1 Willmote Allianz Rivera Stadium
(Sumber: archdaily.com)
Sebuah stadion Internasional yang memiliki
kapasitas 35000 kursi yang mampu
menyelenggarakan kompetisi besar berskala
internasional. Struktur yang terlihat dari luar
terdapat permainan cahaya dan bayangan
antara ETFE dan kisi kayu
22

Gambar 2 Struktur willmote allianz rivera
stadium
(Sumber : Archdaily.com)
Struktur ini dicapai dengan struktur rangka
ruang, dibalut dengan membrane transparent
(ETFE), yang dimana pada siang hari stadium
memiliki cahaya alami yang menyebar dan
pada malam hari stadion bercahaya dengan
lampu.willmote allianz rivera stadium ini
memberikan perhatian khusus terhadap “kulit”
stadion yang dimana menjiwai interior dan
eksterior bangunan, trasparansi
menghilangkan perbedaan antara didalam dan
diluar sehingga memberikan pemandangan
tranparant dari luar dan bercahaya pada
malam hari.
b. Linxia Olympic Sport Center Stadium
Objek studi : Linxia Olympic Sport Center
Stadium
Fungsi : Stadium olahraga
Tahun : 2016
Lokasi : China
Gambar 3 Linxia Olympic Sport Center
Stadium
(Sumber: archdaily.com)
Stadion pusat olahraga olimpiade linxia
mencakup area seluas 41.134 m2 . bangunan
ini terdiri dari auditorium dan stadion dengan
standar internasional. Ini adalah fasilitas
olahraga dengan skala besar dengan kompetisi
dan pelatihan olahrag sebagai fungsi utama
dengan mempertimbangkan fungsi lain yaitu
fungsi rekreasi, kebugaran dan hiburan warga
dengan total tempat duduk 20.400.
Gambar 4 Eksterior Linxia Olympic Sport
Center Stadium
(Sumber: archdaily.com)
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 21-26
ISSN:2655-1586
Desain struktur dengan menggunakan struktur
rangka baja, dengan kantilever kanopi
sepanjang 48 meter, bentuk dari rangka pipa
baja berbentuk segitiga . rangak utama
dihubungkan oleh busur melingkar untuk
mensimulasikan “kelopak” pada arsitektur
fasadnya.
Gambar 6 Potongan Linxia Olympic Sport Center
Stadium
(Sumber: archdaily.com)
Rangka utama mengadopsi penampang yang
seragam dan sepenuhnya sesuai dengan
lengkungan bangunan, sehingga penonton dapat
melihat secara langsung struktur bangunan
stadion.
4. Konsep High Tech
Pusat pelatihan olahraga atletik dan rekreasi ini
merupakan sebuah sarana yang akan digunakan
dengan tujuan untuk pelatihan, berkompetisi dan
berekreasi. Sehingga dalam penerapan fasilitas sarana
dan prasarana dituntut untuk mampu menerapkan
teknologi yang canggih sehingga akan mendukung
kegiatan pelatihan atau kompetisi atletik. Oleh sebab
itu pada perancangan pusat pelatihan olahraga atletik
dan rekreasi ini menggunakan konsep high tech
architecture.
Menurut buku High-Tech Architecture karya
Collin Davies, definisi arsitektur teknologi tinggi
menjelaskan bahwa teknologi tinggi dalam arsitektur
berbeda dengan teknologi tinggi dalam industri, yang
mengacu pada teknologi canggih seperti elektronik,
komputer, dan sebagainya. Istilah arsitektur kini
diartikan sebagai arus arsitektur yang mengarah pada
gagasan gerakan arsitektur modern yang menciptakan
kesan struktur bangunan dan teknologi. Ia juga sering
disebut sebagai Modernisme Akhir atau
Ekspresionisme Struktural [10].
Definisi lain dari arsitektur berteknologi tinggi
dapat ditemukan dalam sebuah buku berjudul Late
19th and 20th Century Modern Architecture. Ini
adalah desain yang menggunakan teknik manufaktur
yang lebih maju dan berskala besar, dan struktur
utamanya adalah logam atau bahan logam. Material
rekayasa ini terlihat jelas dari eksterior, interior,
substruktur dan struktur dengan struktur terintegrasi
yang dapat mewakili bentuk arsitektur dengan fitur
khusus yang terlihat seperti tangga, koridor mekanis
[11].
Dalam buku Charles Jenks tentang Architecture
High Tech, The Battle of High Tech, Great Building
with Great Fault. Ia menulis bahwa arsitektur
23
 ISSN:2655-1586

berteknologi tinggi memiliki karakteristik sebagai

berikut :
a. Inside Out, area servis atau bagian stuktur
yang ada pada bangunan terekspos baik
dengan menggunakan material yang tembus
pandang atau tidak.
b. Bright and flat colouring, warna terang dan
seragam harus dengan jelas membedakan
jenis konstruksi dan kegunaannya.
c. Celebration of process,penekanan terhadap
sistem konstruksi bangunan yang digunakan Gambar 7 Florida Polytechnic Science, Innovation and
d. Optimistic confidence a scientific cultural, Technology Campus
sebuah bangunan yang menggunakan konsep (Sumber: archdaily.com)
teknologi tinggi yang dapat menjelaskan
situasi dalam waktu yang sepenuhnya ilmiah. Merupakan Gedung inovasi sains dan teknologi,
e. Transparency, layering and movement, memiliki desain bangunan dengan menggabungkan
pelapisan dan gerakan dengan sifat transparan teras taman dengan luar ruangan.
digunakan atau ditekankan dengan jelas
penggunaan kaca besar dan bening.
f. A light weight filigree of tensile members,
Sekelompok kabel suspensi baja yang dapat
membuat distribusi gaya struktural lebih
ekspresif.
Terlepas dari poin utama yang memandu
penerapan teori teknologi tinggi pada desain
arsitektur, ada beberapa poin khusus dalam arsitektur
teknologi tinggi.
a. Fleksibilitas ruang, kemampuan suatu ruang
untuk beradaptasi secara fisik dan persepsi Gambar 8 pergola Florida Polytechnic Science,
dengan atau tanpa perubahan fisik bangunan Innovation and Technology Campus
(Sumber: archdaily.com)
tanpa mengubah tampilan bangunan.
Penyediaan ruang layanan internal tanpa
Ekterior bangunan kampus florida ini di
penutupan.
dominasi oleh dua elemen dramatis, dengan atap
b. Strategi yang mudah ini memiliki
yang dapat digerakan dan pergola. Pergola
keuntungan karena dapat dilepas dan
merupakan teralis baja ringan yang mengilingi
dipindahkan, memungkinkan penggantian
seluruh bangunan dari tanah ke atap koridor. Atap
yang mudah dengan komponen baru.
dapat dioperasikan terdiri dari serangkaian brise-sole
Mendukung desain dengan tingkat kebebasan
yang dapat digerakan secara hidraulik.
yang tinggi dalam ruang.
c. Ekspresi struktural menjadi kunci utama
tampilan bangunan dengan menerapkan 6. Penerapan Tema Terhadap Rancangan
Melalui penjelasan pengertian high tech
aturan berteknologi tinggi. Ekspresi ini dapat
dicapai melalui pemilihan dan eksplorasi architecture karakteristik tema dan studi banding
tema sejenis. Sehingga dapat diterapkan terhadap
teknis bentuk struktural material seperti baja,
pipa, dan kaca, yang merupakan elemen perancangan pusat pelatihan olahraga atletik dan
rekreasi. Berikut poin-poin yang akan diterapkan
utama material.
terhadap rancangan.
a. Menerapkan skylight pada rancangan untuk
5. Studi Banding Konsep High Tech mendapatkan cahaya tambahan guna
Florida Polytechnic Science, Innovation and
mendukung kegiatan dan aktivitas bangunan.
Technology Campus
Fungsi : Universitas
Tahun : 2014
Lokasi : florida

Gambar 9 Penerapan Sky Light Pada Atap

Bangunan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

24
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 21-26

b. Menerapkan struktur sebagai nilai estetik pada
fasad bangunan.
Gambar 10 Penerapan Struktur Sebagai Nilai
Estetik Pada Bangunan Bangunan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
c. Menggunakan warna – warna cerah pada
dinding.
Gambar 11 Penerapan Warna Terang Pada
Dinding Bangunan.
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
7. Hasil Perancangan
Penerapan konsep arsitektur berteknologi tinggi
dalam perancangan pusat pelatihan olahraga sebagai
berikut:
Gambar 12 Perspektif Kawasan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 13 Tampak Stadion
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 21-26
ISSN:2655-1586
Gambar 14 Arena Bermain
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
8. Kesimpulan
Pusat pelatihan olahraga atletik dan rekreasi ini
dibutuhkan sebagai tempat untuk pembinaan atlet
dan sebagai pusat pelatihan atlet atletik di Aceh.
Dimana pusat pelatihan ini tidak hanya untuk berlatih
tapi juga untuk diadakannya event kejuaraan baik
kejuaraan nasional maupun kejuaraan daerah. Pusat
pelatihan ini dilengkapi dengan fasilitas rekreasi
yang dimana dapat digunakan oleh publik. Sehingga
dapat berolahraga dan menikmati rekreasi secara
Bersama. Untuk mendukung tercapainya tujuan
terserbut maka dalam penerapan sarana dan
prasarana harung memiliki teknologi yang terbaru
sehingga fasilitas tersebut nantinya akan dapat
digunakan dengan jangka panjang . oleh karena itu
perancangan pusat pelatihan olahraga atletik dan
rekreasi ini menggunakan konsep high tech
architecture.
Konsep high tech architecture yang diterapkan
pada rancangan akan diharapkan akan menjadi
sebuah bangunan yang ikonik di Aceh. Dengan
memperlihatkan kekuatan struktur bangunan bentang
lebar, penggunaan skylight pada atap stadion dan
penerapan material kaca pada dinding bangunan, dan
dengan teknolgi yang terbarukan. Sehingga dapat
menimbulkan rasa nyaman dalam melakukan
aktivitas pelatihan atletik dan berekreasi.
Daftar Pustaka
[1] Sajoto, M. 1998. Peningkatan dan Pembinaan
Kekuatan dan Kondisi Fisik dalam Olahraga.
Semarang: Dahara Prize
[2] Syahril ahmad (2022) Pertajam Rekor, PASI
Aceh Persiapkan 24 Atlet untuk Dikirim ke
Kejurnas. Diakses dari situs https://rri.co.id
[3] Harian Rakyat Aceh (2021). Dua Kali Meraih
Emas Pon Fuad Ramadhan Pensiun dari Atletik
400 Meter.. Diakses dari situs
https://harianrakyataceh.com
[4] Serambi News (2015). Atletik Sumbang Emas
Untuk Aceh. Diakses dari situs
https://aceh.tribunnews.com
[5] Waspada Aceh (2019). Atletik Aceh Akhiri
Puasa Medali di Popnas XV Jakarta. Diakses
dari situs https://waspadaaceh.com/atletik-
aceh-akhiri-puasa-medali-di-popnas-xv-
jakarta/
25
 ISSN:2655-1586

[6] Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online].

Tersedia di: http://bahasa.kemdiknas.go.id
Diakses pada Oktober 2020.
[7] Dapan, Eddy Purnomo 2017. Dasar-Dasar
Gerak Atletik. Jakarta. Alfamedia
[8] Indonesia. Undang-undang nomor 11 tahun
2022 tentang keolahragaan . Jakarta
[9] Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online].
Tersedia di:
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index/php.
Diakses pada Juli 2020.
[10] Davies, C. (1988). High Tech Architecture.
New York: Rizzoli International Publications
[11] Sumalyo, Y. (1997). Arsitektur Modern Akhir
Abad XIX dan Abad XX. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
[12] Jencks, Charles. (1988). The Battle Of High-
Tech, Great Buildings With Great Faults.
Architectural Design.

26
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 21-26