Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

ISSN:2655-1586

Perancangan Pusat Olahraga Panahan Di Kota Banda Aceh


Dengan Tema Arsitektur Futuristik
Muhammad Nur Fauzi1 Mirza Fuady2 Erna Meutia2
1
Mahasiswa Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2
Dosen Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Email: mirzafuady@unsyiah.ac.id

Abstract
The popularity of archery in Indonesia is increasing every year, as well as in the Province of Aceh, especially
in the City of Banda Aceh. The increase in archery enthusiasts in Banda Aceh City was followed by the formation of
archery clubs to gather archers in Banda Aceh. Although various archery clubs have been formed, there are no
facilities for archery activities that support the overall standard and archery requirements. Therefore it is very
necessary to have an Archery Sports Center in Banda Aceh. To achieve sustainable optimization of comfort between the
user and the design object, the design of the Archery Sports Center will apply a Futuristc Architecture. With the
realization of the Archery Sports Center in the City of Banda Aceh, it is expected to be able to make the City of Banda
Aceh as an archery sports center in Aceh Province.

Keywords: Archery Sports Center, Futuristic Architecture, Banda Aceh.

Abstrak
Kepopuleran olahraga panahan di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, begitu juga di Provinsi
Aceh khususnya di Kota Banda Aceh. Peningkatan peminat olahraga panahan di Kota Banda Aceh diikuti dengan
terbentuknya klub-klub panahan untuk menghimpun para pemanah di Kota Banda Aceh. Walaupun sudah terbentuk
berbagai klub panahan, namun belum ada fasilitas untuk aktivitas memanah yang menunjang secara menyeluruh sesuai
standar dan ketentuan memanah. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya Pusat Olahraga Panahan di Kota Banda
Aceh. Untuk mencapai optimalisasi kenyamanan yang berkelanjutan antara pengguna dan objek rancangan, maka
dalam perancangan Pusat Olahraga Panahan ini akan diterapkan tema Arsitektur Futuristik. Dengan terwujudnya
Pusat Olahraga Panahan di Kota Banda Aceh ini, diharapkan mampu menjadikan Kota Banda Aceh sebagai pusat
olahraga panahan di Provinsi Aceh.

Kata kunci: Pusat Olahraga Panahan, Arsitektur Futuristik, Banda Aceh.

1. Pendahuluan sebagai ketua umum Persatuan Panahan Indonesia


Olahraga memiliki peran penting bagi manusia (Perpani) yang pertama. Tingkat kepopuleran dan
karena dapat menjaga kestabilan kesehatan dan memberi peminat olahraga panahan di Indonesia semakin
manfaat bagi kehidupan baik jasmani maupun rohani. bertambah setiap tahunnya, bermula dari
Olahraga mampu bertindak sebagai penyalur hobi untuk diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional yang
mencapai kepuasan fisik maupun psikis dalam pertama (PON) I pada tahun 1948 yang turut
meningkatkan kebugaran dan produktifitas manusia mengkompetisikan olahraga panahan.
(Ramadhita, 2018). Salah satu olahraga yang paling Peminat olahraga panahan di Indonesia paling
terkenal hingga saat ini adalah olahraga panahan. banyak berada di pesantren, sebagaimana yang
Olahraga ini sangat banyak peminatnya karena dapat dikemukakan oleh Ketua Umum Perpani tahun 2020,
dikuasai oleh berbagai kalangan tanpa mengenal suku, karena selain baik untuk fisik dan mental, disisi
umur, maupun ras peminatnya, bermula dari anak-anak spiritualitas agama islam panahan juga merupakan
hingga orang dewasa. bagian dari Sunnah Nabi Muhammad SAW [2].
Olahraga panahan merupakan salah satu olahraga Kepopuleran olahraga panahan juga berkembang di
tertua didunia. Sejarah membuktikan penggunaan busur Aceh, Ketua Persatuan Berkuda dan Panahan (Perdana)
dan anak panah dapat dilihat dari peninggalan zaman mengatakan bahwa sejak tahun 2017 olahraga panahan
prasejarah manusia, diperkirakan sekitar 50.000 tahun di Aceh berkembang dengan pesat, peminatnya bukan
lalu. Salah satu bukti peninggalannya adalah lukisan- hanya atlet saja, tetapi juga dari berbagai kalangan dan
lukisan kuno yang terdapat di goa-goa, meskipun pada usia [3]. Sedangkan di Kota Banda Aceh, menurut Ketua
masa itu perlengkapan memanah masih sangat sederhana klub panahan Baiturrahman Horseback Archery (BHA),
[1]. jumlah anggota pada klubnya terus bertambah sehingga
Olahraga panahan di Indonesia mulai diresmikan sangat diperlukan ketersediaan sarana dan fasilitas yang
sebagai olahraga nasional pada tanggal 12 Juli 1935 di mendukung olahraga panahan di Banda Aceh.
Yogyakarta (berdasarkan Anggaran Dasar Persatuan Aceh sendiri memiliki memiliki 20 atlet panahan
Panahan Indonesia, Bab I UMUM, Pasal 1.1) atas nasional dibawah naungan Pengprov Persatuan Panahan
prakarsa dari Sri Paku Alam VIII yang juga dinobatkan Indonesia (Perpani) Aceh, terhitung sebanyak 4 putra
62
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 62-66
ISSN:2655-1586

dan 4 putri pada divisi Compound Bow, 4 putra dan 3 untuk kompetisi memanah sesuai standar dan ketentuan
putri pada divisi Recurve Fullset, dan 4 putra dan 1 putri resmi perlombaan. Lapangan ini harus mudah diakses
pada divisi Standard Bow. Keseluruhannya berasal dari dari fasilitas pendukung seperti, toilet, ruang
Banda Aceh dan dilatih oleh pelatih yang telah penyimpanan, kantor, dan ruang pertemuan. Di dalam
tersertifikasi [4]. Lapangan ini harus dilengkapi ruang DOS (Director Of
Kegiatan pelatihan dan sertifikasi untuk pelatih Shooting)sebagai pengawas ketika kompetisi sedang
olahraga panahan perlu diadakan secara berkelanjutan di berlangsung.
Kota Banda Aceh, melihat adanya klub panahan baru Fasilitas indoor pada Pusat Olahraga Panahan
yang bertambah namun kurangnya tenaga pelatih yang menyediakan menyediakan ruang yang lebih aman dan
bersertifikat resmi di Kota Banda Aceh. Sebagai nyaman untuk olahraga panahan. Fasilitas panahan
penyandang status daerah otonomi khusus, Aceh indoor tidak terpengaruh oleh kondisi di luar ruangan,
memiliki keistimewaan perundang-undangan yang namun fasilitas ini tetap harus dirancang dengan
berlandaskan syariat islam. Hal ini menjadi potensi bagi mempertimbangkan hubungan antara ruang dalam dan
Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menetapkan ruang luarnya untuk memperoleh tingkat kenyamanan
olahraga panahan dalam kurikulum pendidikan islam di pengguna yang optimal. Jarak target yang digunakan
Banda Aceh, karena olahraga panahan ini merupakan pada olahraga panahan indoor adalah 18 meter, 25 meter
olahraga yang dianjurkan dalam islam [5]. dan 30 meter. Struktur yang digunakan untuk fasilitas ini
harus terbebas dari penggunaan kolom sehingga harus
2. Tinjauan Pustaka menggunakan struktur bentang lebar. Fasilitas Indoor
2.1 Definisi pusat olahraga panahan Pusat Olahraga Panahan dilengkapi dengan Area yang
Pusat Olahraga (Sport Center) adalah sebuah meliputi area memanah dan pendukungnya, area edukasi,
fasilitas berupa bangunan bentang lebar yang fungsi area operasional dan administrasi, dan area publik.
utamanya sebagai tempat berolahraga [6]. Secara garis
besar, Pusat Olahraga Panahan di Kota Banda Aceh 2.2.2 Fasilitas pendukung
adalah fasilitas olahraga yang dapat mewadahi aktifitas Fasilitas pendukung adalah fasilitas yang
memanah secara menyeluruh sesuai standar dan melengkapi fungsi dari Pusat Olahraga panahan, fasilitas
ketentuan yang telah ditentukan dan berlokasi di Kota ini juga terdiri dari fasilitas outdoor dan fasilitas indoor.
Banda Aceh, Provinsi Aceh. Fasilitas outdoor meliputi teras, jalur penghubung antar
Pusat Olahraga Panahan ini hanya melayani area/bangunan, dan taman. Fasilitas indoor meliputi
aktifitas olahraga panahan yang belokasi di Kota Banda kamar mandi/toilet, toko perlengkapan, kantin/kafetaria,
Aceh. Pusat Olahraga Panahan menyediakan berbagai musholla dan ruang-ruang yang berkaitan dengan utilitas
program dan layanan kegiatan, diantaranya adalah, dan kegiatan servis.
kompetisi, kursus atau pelatihan, dan rekreasi.
3. Tinjauan Tema Arsitektur Futuristik
2.2 Kriteria utama pusat olahraga panahan Secara umum, futuristik berasal dari kata Futuristic
Keselamatan dan kenyamanan memanah yang berarti masa depan. Arsitektur Futuristik
merupakan kriteria utama dalam Pusat Olahraga merupakan gaya arsitektur yang muncul pada abad ke
Panahan. Semua pemanah harus menembakkan anak 21. Gaya tersebut indentik dengan desain bangunan yang
panah dari garis menembak dalam rentang waktu yang dinamis dan menggunakan teknologi bangunan yang
sama dan setelah selesai menembak, anak panah diambil tinggi (high-tech). Gaya yang lebih idealistis dan mampu
serentak.Perencanaan aksesibilitas, sirkulasi, dan zonasi menyesuaikan dengan masa yang akan datang membuat
yang baik akan menghasilkan sebuah fasilitas olahraga gaya bangunan ini mendapat perhatian khusus dan
panahan yang optimal. Dalam merancang sebuah mampu terus bertahan dalam perkembangan zaman.
fasilitas olahraga panahan, sekurang-kurangnya harus Konsep desain aliran Futuristik tidak bergantung
menyadiakan dua fasilitas inti, yaitu fasilitas utama dan pada aturan tertentu dan cenderung bebas mengambil
fasilitas pendukung.[7] bentuk apapun selagi masih dalam konsep masa depan.
Bentuk yang dihasilkan cenderung mengejutkan, tidak
2.2.1 Fasilitas utama biasa, dan sering dianggap aneh. Merujuk pada pendapat
Fasilitas utama pada Pusat Olahraga Panahan Eero Sarinen, Arsitektur Futuristik adalah tema yang
terdiri dari fasilitas outdoor dan fasilitas indoor. Pada berimplementasi pada masa depan, citra futuristik
Fasilitas outdoor, terdapat lapangan yang berfungsi memiliki arti bahwa rancangan tersebut selalu mengikuti
sebagai lapangan Latihan memanah yang disebut perkembangan zaman hingga masa yang akan datang.
Practice Field. Pactice Field, merupakan lapangan Ciri-ciri Arsitektur Futuristik Menurut Eero Sarinen
panahan yang digunakan secara perorangan maupun adalah sebagai berikut:[8]
berkelompok untuk latihan persiapan kompetisi, dimana Gerak dan Kecepatan, berkonsepkan masa depan
dimensi lapangannya harus sesuai standar. Lapangan ini sesuai dengan perkembangan arsitektur. Melawan Arus,
terdiri dari area menembak, area tunggu, area memiliki bentuk yang bebas, tidak terikat dengan bentuk
perlengkapan, area istirahat, dan area penonton. Jarak yang konvensional. Kejujuran Bahan, yaitu
target yang digunakan dimulai dari 5 meter hingga 90 menggunakan material yang diperlihatkan
meter. Kemudian terdapat lapangan yang digunakan karakteristiknya. Dinamis, memiliki karakter bentuk
untuk kompetisi yang disebut dengan Even Field. Event bangunan yang melengkung. Menggunakan Kemajuan
Field, adalah lapangan yang terorganisir dan digunakan Teknologi, menerapkan teknologi terbaru pada proses

63
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 62-66
ISSN:2655-1586

perancangannya Nihilisme, menghindari penggunaan dengan sistem mero yaitu menerapkan sambungan
ornamen-ornamen dan berusaha menampilkan visualisasi berupa bola/ball joint yang berfungsi sebagai titik
yang sederhana. Gaya Universal, memiliki bentuk yang bertemunya gaya tarik dan gaya tekan.
dapat diterapkan pada segala kondisi. Khayalan Yang
Idealis, menampakkan suatu hal yang baru pada
rancangannya.

4. Penerapan Tema
Perancangan Pusat Olahraga Panahan ini
mengusung tema Arsitektur Futuristik yang mengambil
tiga ciri dari pendapat Eero Sarinen, yaitu melawan arus,
dinamis, dan nihilisme. Dalam penerapannya, Arsitektur
futuristik diimplementasikan pada sistem struktur dan
fasad yang mempresentasikan bentuk Pusat Olahraga
Panahan ini ke masa depan dan selalu mengikuti
perkembangan zaman.
Bangunan Pusat Olahraga Panahan ini
menggunakan struktur bentang lebar, hal ini dikarenakan
terdapat beberapa fasilitas utama yang membutuhkan Gambar 2 Konsep Desain Pusat Olahraga Panahan Kota
ruang yang luas dan bebas kolom. Struktur bentang lebar Banda Aceh
memungkinkan bangunan memiliki bentuk yang dinamis
dan futuristik yang dapat menjadi daya tarik dari
bangunan. Salah satu contoh struktur high-tech yang
banyak diterapkan pada bangunan beraliran futuristik
adalah rangkaian baja (truss frame).

Dowel pin

baut
Ball joint Baja hollow

Gambar 1 Salah satu contoh Truss Frame Gambar 3 Sambungan sistem Mero

4.1 Bentuk Pada baja hollow terdapat baut yang dapat


Perancangan Pusat Olahraga ini, bentuk, fungsi dan Gdikencangkan kaitannya terhadap setiap titik smbungnya,
a kemudian dikunci dengan sebuah batang kecil yang
konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul mdisebut dengan dowel pin sebagai pasak pada setiap
menjadi bentuk yang khusus dan spesifik antara b
gabungan ketiganya. Bentuk unik ini terjadi karena bautnya.
a
teknik konstruksi futuristic/high tech yang menjadikan r
semua bentuk meungkinkan untuk dibangun. Bentuk 4.2 Ruang
yang dimaksud adalah bentuk-bentuk sederhana, karena 4 Konsep ruang pada rancangan yaitu penerapan
bentuk dasar pada Arsitektur Modern adalah bentuk– ruang yang tidak terbatas dan meluas kesegala arah.
bentuk geometri yang ditampilkan apa adanya. DArsitektur Modern dipahami dalam tiga dimensi. Pola
Bentuk bangunan yang futuristik diambil dari e perletakan ruang lebih dinamis dan berurutan
t berdasarkan proses kegiatan. Pada perkembangannya,
geometri dasar yang didapat dari susunan busur panah a
yang disusun menjadi bentuk persegi. Dalam hal ini, Arsitektur Modern memiliki bentuk dan struktur yang
i
meskipun memiliki bentuk dasar persegi, masih tetap l
tetap. Bagian fisik dari Arsitektur Modern berperan
menonjolkan bentuk dinamis yang didapat dari bentuk sebagai solusi dari masalah fungsional yang tidak dapat
susunan busur. s hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan
a manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan tidak
Penggunaan struktur truss frame berperan penting mterukur.
b
dalam memperoleh bentuk bangunan yang diinginkan,
u
pada rancangan ini, metode yang digunakan dalam
n
sambungan antara penampang baja hollow adalah g
a 64
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
n
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 62-66
s
i
ISSN:2655-1586

4.3 Tata letak perancangan Pusat Olahraga Panahan ini yaitu parkir
Tata letak massa bangunan diposisikan berdasarkan dengan sudut 90º dan sudut karena dapat
hasil analisis terhadap sirkulasi ,view disekitar lokasi mengoptimalkan penggunaan lahan yang tersedia.
,dan sebagainya. Sehingga menghasilkan tata letak yang
bisa digunakan pada rancangan Pusat Olahraga Panahan
ini . Selain tata letak massa bangunan ,Akses masuk
lokasi akan diletakkan berdasarkan pada hasil analisis
sirkulasi , pencapaian terhadap lokasi dan juga view pada
kondisi di sekitar lokasi. Selain itu, juga harus
memperhatikan arah orientasi matahari dan akses
terhadap lokasi. Lahan parkir juga akan diletakkan pada
sekitar bangunan tanpa menghilangkan nilai estetikanya.

Gambar 7 Analisa Sirkulasi pada rancangan

5. Kesimpulan
Arsitektur Futuristik dapat diartikan sebagai hasil
pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih
‘manusiawi’ yang didapat dari kebebasan berpikir yang
kemudian diterapkan pada bangunan.
Pengimplementasian Arsitektur futuristik dalam Tema
Arsitektur membuat perancangan bangunan Pusat
Olahraga Panahan di Kota Banda Aceh menjadi lebih
Gambar 5 Tata letak bangunan berorientasi ke arah jalan dinamis dan idealis serta mampu menyesuaikan dengan
utama masa yang akan datang membuat gaya bangunan ini
4.4 Hierarki ruang mendapat perhatian khusus dan mampu terus bertahan
Hierarki ruang yaitu upaya pembagian dan susunan dalam perkembangan zaman.
yang jelas antar ruang berdasarkan fungsi dan zona
masing-masing. Pada Pusat Olahraga Panahan, hierarki
ruang diurutkan dari pintu masuk ,kemudian dilanjutkan
ke area publik yaitu fasilitas utama bangunan berupa
fasilitas olahraga panahan, selanjutnya memasuki area
privat yaitu kantor pengelola dan yang terakhir area
servis yang terletak dekat dengan massa bangunan.

Gambar 8 Hasil rancangan Pusat Olahraga Panahan di


Kota Banda Aceh
Gambar 6 Pembagian ruang berdasarkan pengguna dan
aktivitasnya

4.5 Sirkulasi dan parkir


Sirkulasi pada lokasi perancangan ini berdasarkan
pengguna dan jenisnya, yaitu sirkulasi pengunjung,
pengelola, sirkulasi kendaraan pengunjung dan sirkulasi
kendaraan servis. Jenis parkir yang akan diterapkan pada
65
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 62-66
ISSN:2655-1586

Daftar Pustaka
[1] Nusufi, Maimun. 2015. Kontribusi Daya Tahan
Otot Lengan dan Panjang Lengan Dengan
Ketepatan Memanah Pada Atlet Panahan
PENGPROV PERPANI ACEH TAHUN 2015. Jurnal
Ilmu Keolahragaan. Vol 15. h. 12.
[2] Wiguna, Rahmad. 2019. Peminat Olah Raga
Panahan di Aceh Terus Bertambah.
https://aceh.tribunnews.com. diakses pada 18 Maret
2020, pukul 21.47.
[3] Zulfadhli. 2020. Peminat Olahraga Panahan Banyak
Muncul di Pesantren. https://riaupos.jawapos.com.
diakses pada 18 Maret 2020, pukul 21.47S
[4] PENGPROV PERPANI ACEH.
[5] Ala’uddin al-Muttaqi al-Hindi. 2005. Kanz al-
‘Ummal fi Sunan al-Aqwal wa al-Af’al, (Riyadh: Bait
al-Afkar ad-Dauliyyah, 2005), Cet. 2, h. 541.
[6] Stanley J. Toreh, Judy O. Waani, Herry Kapugu.
Sport Center Gorontalo. Jurnal Arsitektur DASENG
UNSRAT Manado, Vol 6, h. 165.
[7] Easton Foundations. 2011. Archery Facility Planning
Guide. Van Nuys: ESDF.
[8] Merkel, Jayne. 2014. Eero Sarinen (Architecture
Generale). New York: Phaido Press.

66
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 62-66

Anda mungkin juga menyukai