Anda di halaman 1dari 16

JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur - ISSN 2746-5896 (Online)

Vol. 10, No. 2, Tahun 2022


DOI 10.26418/jmars.v10i2.55691

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

PERANCANGAN KAWASAN GELANGGANG


OLAHRAGA DI KOTA SEKADAU
Gustiawan Hidayat1, Valentinus Pebriano2, Lestari3
1
Mahasiswa, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura.
gustiawanh@student.untan.ac.id
2
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
3
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Naskah diajukan pada: 23 Juni 2022 Naskah revisi akhir diterima pada: 5 Juli 2022

Abstrak
Gelanggang olahraga merupakan tempat untuk melakukan aktivitas berolahraga. Keberadaan gelanggang memiliki
peran yang penting agar tujuan berolahraga dapat tercapai. Di Kabupaten Sekadau saat ini tempat tersebut masih belum
tersedia, sehingga pelayanan bagi masyarakat di Kabupaten Sekadau belum terpenuhi secara maksimal. Memenuhi
kebutuhan pelayanan infrastruktur masyarakat dan meningkatkan kualitas manusia merupakan salah satu tujuan dari
perancangan bangunan gelanggang. Keberadaan gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau tidak hanya menunjang
masyarakat dalam berolahraga, tetapi dapat digunakan diluar aktivitas berolahraga. Gelanggang olahraga memiliki lebih
dari satu aktivitas yang diwadahi sehingga berpotensi menjadi pusat berkumpulnya aktivitas publik dan menjadi ikon kota.
Perancangan kawasan gelanggang olahraga bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan olahraga, ruang publik dan menjadi
ikon Kota Sekadau. Dalam perancangan ini metode glass box digunakan untuk mendukung tujuan perancangan tersebut.
Hasil dari perancangan kawasan gelanggang olahraga berupa kawasan dan bangunan yang mengangkat nilai lokalitas,
membentuk sebuah perancangan kawasan dan bangunan yang menampilkan ciri khas dan hanya terdapat di Kota Sekadau.

Kata-kata Kunci: Gelanggang, Olahraga, Ruang Publik, Ikon Kota, Sekadau

Abstract
The sports arena is a place to do sports activities. The existence of the arena has an important role so that the goals
of exercise can be achieved. In Sekadau Regency at this time the place is still not available, so that services for the
community in Sekadau Regency have not been fulfilled to the fullest. Meeting the needs of community infrastructure services
and improving human quality is one of the goals of designing the arena building. The existence of a sports arena in Sekadau
Regency not only supports the community in exercising, but can be used outside of sports activities. The sports arena has
more than one activity that is accommodated so that it has the potential to become a center for gathering public activities
and becoming an icon of the city. The design of the sports arena area aims to facilitate sports activities, public spaces and
become an icon of Sekadau City. In this design the glass box method is used to support the design objectives. The results
of the design of the sports arena area in the form of areas and buildings that elevate locality values, form an area and
building design that displays characteristics and is only found in Sekadau City.

Keywords: Arena, Sport, Public Space, Landmark, Sekadau

1. Pendahuluan
Olahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk berekreasi dan
kompetisi. Aktivitas berolahraga memerlukan ruang atau gelanggang untuk menunjang aktivitas
tersebut. Saat ini Kabupaten Sekadau masih belum memiliki wadah untuk aktivitas olahraga, sehingga
pelayanan bagi masyarakat di Kabupaten Sekadau belum terpenuhi secara maksimal. Pembangunan
gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau direncanakan dan tercatat dalam Perda Nomor 7 tahun
2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan

269
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021. Berdasarkan Perda tersebut
pembangunan gelanggang olahraga memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
infrastruktur masyarakat dan meningkatkan kualitas manusia agar dapat berprestasi dan bersaing
dengan kabupaten yang berada di Kalimantan Barat.
Gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau dirancang untuk mewadahi cabang-cabang olahraga
unggulan dan digemari masyarakat. Diharapkan dengan target dari pembangunan tersebut gelanggang
olahraga dapat menjadi sarana rekreasi, peningkatan dan pengembangan prestasi olahraga masyarakat
di Kabupaten Sekadau. Pencak silat merupakan cabang olahraga unggulan berdasarkan data dari Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sekadau. Cabang olahraga ini memperoleh total
30 medali dari tahun 2017-2019. Sedangkan untuk cabang olahraga yang digemari masyarakat sekadau
adalah cabang olahraga bola voli. Sering diadakannya turnamen baik resmi maupun antar kampung
menunjukan kegemaran masyarakat di Kabupaten Sekadau akan olahraga tersebut.
Selain berfokus pada cabang olahraga unggulan dan digemari masyarakat, rancangan
gelanggang olahraga turut menyesuaikan perkembangan teknologi yang mendukung peningkatan
kualitas manusia dalam bidang olahraga. Perkembangan teknologi yang kian pesat dan penggunaan
perangkat digital yang sering digunakan berpotensi dalam peningkatan kualitas manusia terutama
dibidang olahraga. Esports atau electronic sport adalah bidang olahraga yang menggunakan game
sebagai bidang kompetitif utama (Audi e.prasetio dalam Kurniawan, 2019). Perkembangan esport
sebagai cabang olahraga merupakan peluang pembinaan dan peningkatan prestasi di Kabupaten
Sekadau. Namun belum adanya wadah resmi dan standar membuat potensi tersebut belum tercapai.
Keberadaan gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau tidak hanya menunjang masyarakat
dalam berolahraga, tetapi juga dapat digunakan diluar aktivitas berolahraga. Ativitas tersebut
mendukung aktivitas utama pada gelanggang olahraga. Dengan terdapat lebih dari satu aktivitas yang
diwadahi menjadikan gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau berpotensi menjadi pusat
berkumpulnya aktivitas publik dan dapat berpeluang menjadi landmark atau ikon kota. Goa Lawang
Kuari merupakan ikon dari kota sekadau. Terbukti dari julukan yang diberikan kepada Kota Sekadau,
yaitu Bumi Lawang Kuari (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, n.d.).
Goa Lawang Kuari berada di Desa Seberang Kapuas, Kec. Sekadau Hilir dan memiliki jarak 5 km dari
pusat kota. Keberadaan Goa Lawang Kuari yang cukup jauh dari pusat kota membuat ciri khas dari
Goa Lawang Kuari sebagai ikon Kota Sekadau tidak dapat dilihat secara langsung oleh orang yang
hanya melintasi Kota Sekadau. Dengan lokasi kota Sekadau yang merupkan kota transit membutuhkan
ikon kota sebagai daya tarik.

2. Kajian Pustaka
Definisi gelanggang olahraga menurut Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan
Gedung Olahraga yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1994 adalah suatu
bangunan gedung yang digunakan berbagai kegiatan olahraga yang biasa dilakukan dalam ruangan
tertutup. Berdasarkan definisi tersebut gedung atau gelanggang olahraga merupakan wadah untuk
mencapai kepentingan atau tujuan berolahraga didalam ruangan. Terdapat banyak cabang olahraga
yang dimainkan didalam ruangan, yaitu: bola baseket, bola voli, sepak takraw, bulutangkis, tenis meja,
futsal, pencak silat, tinju, karate, taekwondo, dll. Berdasaarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik
Bangunan Gedung Olahraga yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1994
Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau tergolong dalam klasifikasi gelanggang
olahaga tipe B. Gelanggang olahraga tipe ini menampung cabang olahraga bola basket, bola voli dan
bulu tangkis dengan jumlah kapasitas penonton 1.000-3.000 orang. Terdapat standar lainya
berdasarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1994 yang digunakan dalam perancangan ini.
Esport merupakan cabang olahraga yang dimainkan didalam ruangan. Tempat untuk olahraga
esport disebut esport vanue. Menurut Hedlund et al (2020) esport vanue memiliki kesamaan dengan

270
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

gelanggang olahraga tradisional lainya dari segi bentuk atau model. Hanya saja terdapat beberapa
perbedaan tergantung acara esport yang dapat mempengaruhi fasilitas terlepas dari jaringan internet
yang digunakan. Event esport sering dijumpai menggunakan gelanggang olahraga tradisional atau
mengubah ruang studio penyiaran televisi sebagai tempat untuk event esport. Salah satu contohnya
adalah Blizzard Arena di Los Angeles. Blizzard Arena merupakan home court bagi banyak kejuaraan
game buatan Blizzard Entertainment pada tahun 2018 dan 2019 dengan kapasitas 450 orang.
Berdasarkan peryataan tersebut tempat untuk memainkan esport atau esport vanue dapat dimainkan
pada gelanggang olahraga tradisional pada umumnya dengan tambahan fasilitas pendukung.
Fasilitas pada Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau menunjang
aktivitas didalamnya. Salah satu aktivitas pada kawasan gelanggang olahraga selain aktivitas utama
adalah aktivitas publik. Ruang publik merupakan tempat atau wadah yang menampung dan menunjang
aktivitas publik (Carr. S et al, 1992). Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau
turut mempertimbangkan potensi kawasan dalam melakukan perancangan. Dengan kawasan yang
berpotensi menjadi ruang publik dan landmark Kota Sekadau.
Ikon kota atau landmark merupakan salah satu elemen penting pembentuk kota. Menurut Lynch
(1960) landmark secara sedarhana dapat diartikan sebagai penanda suatu tempat. Ini menunjukan
posisi landmark sebagai petunjuk identitas atau suatu nilai lokal yang hanya terdapat pada kota
tersebut. Sesuatu dapat menjadi landmark apabila dapat dengan mudah diingat sebagai tanda suatu
wilayah. Menurut Lynch, K (1960) kejelasan sebuah bentuk atau dapat diartikan kontras dengan
lingkungan sekitar, membuat elemen terlihat lebih mencolok.

3. Metode
Untuk mendukung tercapainya tujuan perancangan kawasan gelanggang olahraga digunakan
metode perancangan glass box. Jones (dalam muntiaha et al, 2018) menyebutkan metode perancangan
glass box adalah metode perancangan yang rasional. Metode perancangan glass box terdiri dari 4
tahapan, yaitu: tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap luminasi dan tahap evaluasi. Setiap tahapan
dalam metode glass box dikerjakan secara berurutan untuk mendapatkan hasil perancangan yang baik.
Pada Perancangan Gelanggang Olahrga di Kota Sekadau tahap pertama yang dilakukan adalam
menentukan latar belakang berdasarkan permasalahan dan potensi kawasan. Pada tahap inkubasi data
sebelumnya dilakukan pengolahan dan dikomparasikan dengan tinjauan teoritis terkait gelanggang
olahraga untuk mendapatkan sebuah ide dasar perancangan. Tinjauan teoritis tersebut berupa
pengetahuan dan standar terkait olahraga dan perancangan bangunan gelanggang olahraga. Analisis
dilakukan dengan teknik analisis perancangan dan kondisi eksisting kawasan sebagai pertimbangan
utama. Pengolahan data dengan mengalanisis ide dasar dengan teknik analisis perancangan merupakan
proses yang terjadi pada tahap luminasi. Tahap verifikasi merupakan tahapan terakhir pada metode ini.
Hasil dari tahapan sebelumnya dilakukan finishing dengan penyesuaian produk perancangan. Hal ini
dilakukan untuk melihat kecocokan hasil desain dengan permasalahan perancangan dan untuk
meminimalisir permasalahan dalam melakukan perancangan.

4. Hasil dan Pembahasan


Lokasi Perancangan
Lokasi pembangunan Perancangan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau berada di Jalan
Merdeka Selatan, Dusun Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi
Kalimantan Barat, Indonesia. Pemilihan lokasi mempertimbangkan peraturan daerah termasuk
didalanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), potensi lokasi perancangan dan besaran ruang yang
dibutuhkan dalam perancangan. Lokasi Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau
berdasarkan RTRW Kabupaten Sekadau berada di kawasan pemukiman pusat kegiatan. lingkungan
kawasan gelanggang olahraga didapatkan berada tidak jauh dari pusat kegiatan. Lokasi perancangan
kawasan memiliki akses masuk dari Jalan Merdeka Selatan Gambar 1. Dengan lokasi perancangan

271
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

yang berada tidak berhubungan langsung dari Jalan Merdeka Selatan sehingga kawasan tidak
memerlukan pertimbangan terkait kemacetan akibat kendaraan yang keluar dan masuk kawasan.

Gambar 1. Lokasi Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau


Sumber: Google earth, 2022

Fungsi
Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau dalam menentukan fungsi
berlandaskan pada permasalahan dan potensi kawasan. Terdapat 3 fungsi pada Perancangan
Gelanggang olahraga di Kota Sekadau, yaitu: kompetisi, latihan dan rekreasi. Fungsi kompetisi
merupakan fungsi gelanggang olahraga sebagai tempat berlangsungya acara olahraga di Kota Sekadau
dan menjadi sarana untuk meningkatkan prestasi dibidang olahraga. Fungsi latihan merupakan fungsi
bangunan gelanggang olahraga sebagai wadah untuk pengembangan dan pelatihan secara rutin. Fungsi
ini mendukung fungsi sebelumnya dengan tujuan yang sama sebagai sarana peningkatan prestasi.
Fungsi rekreasi merupakan fungsi kawasan sebagai wadah bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan infrasrtuktur kawasan terutama pada bidang olahraga. Kawasan gelanggang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan mempertimbangkan sarana & prasarana terkait kebutuhan
rekreasi masyrarakat.

Tema
Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau mengangkat nilai lokalitas
setempat sebagai tema perancangan. Lokalitas adalah gagasan atau nilai dari suatu daerah (setempat
atau lokal) dan merupakan bagian dari tradisi masyarakat yang mendiami daerah tersebut (Sudikno.
A, 2017). Berdasarkan penjelasan tersebut lokalitas dapat diartikan sebagai kearifan lokal atau
kesetempatan suatu daerah. Tema lokalitas digunakan dalam perancangan dimaksudkan untuk
memunculkan ciri khas atau nilai kesetempatan pada kawasan gelanggang olahraga. tujuan tersebut
mendukung kawasan perancangan sebagai ikon atau landmark Kota Sekadau. Terdapat 5 nilai
kesetempatan atau lokalitas dari Kota Sekadau yang diaplikasikan kedalam perancangan, yaitu: Sungai
Sekadau, Goa Lawang Kuari, Batu Tingik, Tenun Ikat Kumpang Ilong dan Tari Pinggan.

Konsep
Konsep program ruang pada Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau
terbagi atas program ruang mikro dan program ruang makro. Konsep program ruang mikro
berdasarkan analisis terdiri dari beberapa ruang yang terbagi atas 2 fungsi utama yaitu fungsi kompetisi
(pertandingan) dan fungsi latihan. Dari kedua fungsi tersebut terbagi lagi menjadi ruang-ruang sebagai
penunjang fungsi utama bangunan. Pada Gambar 2. menunjukan ruang-ruang yang terdapat pada
kedua masa bangunan yang dikelompokan berdasarkan fungsi.

272
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Gambar 2. Tata Ruang Dalam Bangunan Gelanggang Olahraga


Sumber: Penulis, 2022
Konsep eksternal terdiri dari perletakan, orientasi, zonasi, sirkulasi dan vegetasi. Konsep
perletakan didapat berdasarkan pertimbangan perletakan ruang yang dikaitkan dengan variabel
peraturan daerah, sirkulasi pelaku kegiatan, kondisi eksisting, iklim, panca indra dan tema
perancangan. Berdasarkan pertimbanagan variabel didapatkan area terbangun kawasan berada di
tengah site dengan KDB 80% dan KDH 20% sehingga luas bangunan yang dapat terbangun sebesar
115.521 m2. lihat pada gambar Gambar 3.

Gambar 3. Arena Terbangun Kawasan


Sumber: Penulis, 2022
Konsep orientasi didapat berdasarkan pertimbangan fasad bangunan yang dikaitkan dengan
variabel titik pengamat dan sirkulasi pelaku kegiatan. Gambar 4. Menjelaskan variabel orientasi
bangunan secara keseluruhan teradapat disekeliling bangunan kecuali pada area bangunan yang saling
berhadapan. Dengan orientasi utama menghadap kearah sirkulasi masuk kawasan.

Gambar 4. Analisis Orientasi


Sumber: Penulis, 2022
273
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Konsep zonasi mempertimbangkan sifat ruang pada kawasan yang dikaitkan dengan variabel
sirkulasi dan pelaku aktivtitas Gambar 5.. Berdasarkan variabel zonasi pada kawasan terdiri dari 3
zona yaitu: zona publik secara garis besar berada pada area belakang kawasan gelanggang olahraga
yang mencakup ruang-ruang yang akan dijelaskan pada tabel, zona privat merupakan zonasi bagi
pelaku atlet dan tim delegasi yang berada pada bangunan arena latihan dan pertandingan, zona servis
merupakan zonasi bagi pengelola atau staff gelanggang olahraga.

Gambar 5. Analisis Zonasi


Sumber: Penulis, 2022
Konsep sirkulasi didapat dengan mempertimbangkan pola sirkulasi kawasan yang dikaitkan
dengan variabel pelaku aktivtitas. Berdasarkan pertimbangan variabel sirkulasi kawasan gelanggang
olahraga dilakukan pemisaan dan pengarahan sirkulasi berdasarkan pelaku kegitan. Sirkulasi tim
delegasi dan sirkulasi servis dijadikan satu jalur yang mengarah langnsung ke area parkir di kedua sisi
bangunan. Pola sirkulasi ini selain mempermudah pencapaian terhadap bangunan juga
mempertimbangkan dari segi keamanan atlet. Sirkulasi penonton dipisahkan menjadi 2 yaitu penonton
A dan B. pemisahan dilakukan dengan mengarahkan penonton melalui pola sirkulasi yang menuju area
parkir utara untuk penonton A dan area parkir barat untuk penonton B.Sirkulasi pelaku kegiatan ruang
terbuka atau pengunjung umum memiliki pola sirkulasi yang mengarah langsung ke area parkir ruang
tebuka. Pola sirkulasi ini berdasarkan kemudahan aksesibilitas pengunjung umum. Lihat pada
Gambar 6.

Gambar 6. Analisis Sirkulasi


Sumber: Penulis, 2022
Konsep vegetasi pada kawasan merupakan konsep perancangan dengan tujuan mendukung dan
meningkatkan kenyamanan pelaku kegiatan. Pada konsep vegetasi terdapat 4 jenis vegatasi yang akan
digunakan pada perancangan kawasan, diantaranya vegetasi peneduh (pohon ketapang kencana),
vegetasi penunjuk arah (pohon palem dan pucuk merah), vegetasi tanaman air (teratai air) dam vegetasi
taman (tanaman hias dan berbunga). Lihat pada Gambar 7.

274
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Vegetasi Vegetasi
peneduh tanaman air

Gambar 7. Analisis Vegetasi


Sumber: Penulis, 2022
Gambar 8. Menunjukan program ruang makro adalah program ruang yang didapatkan
berdasarkan analisis fungsi, tema dan kegiatan dalam kawasan gelanggang olahraga. Berdasarkan
analisis tersebut didapatkan hasil program ruang makro berupa: entrence, area parkir (utara, barat dan
ruang terbuka), area parkir staff dan delegasi, area batu tingik, ruang terbuka (area olahraga outdoor,
taman, rental sepeda, parkir sepeda, jalur sepeda dan jogging track) dan kolam.

Gambar 8. Tata Ruang Luar


Sumber: Penulis, 2022
Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau menggunanakan analisis bentuk
bangunan. Dalam melakukan analisis bangunan pertimbangan dipengaruhi oleh tema perancangan dan
fungsi bangunan. Untuk membentuk bangunan yang dapat menjadi landmark kota menjadi alasan
penggunaan tema perancangan sebagai dasar analisis bentuk. Terdapat beberapa tahapan dalam
analisis bentuk bangunan sehingga membentuk sebuah bangunan gelanggang olahraga yang dapat
menampilan nilai kesetempatan dari Kota Sekadau. tahapan-tahapan tersebut antara lain:
1. Tahap pertama menentukan bentuk dasar dengan persegi menjadi bentuk dasar bangunan
gelanggang olahraga karena memiliki keseimbangan bentuk diantara sisi. Dengan bentuk yang
seimbang menunjukan kesetaraan fungsi antara bangunan pertandingan dan latihan.
2. Pada tahap kedua terjadi proses penaikan bentuk dasar. Proses ini menggabungkan bentuk dasar
yang menjadi bentuk solid (kubus) yang kemudian ditranformasikan secara dimensional
sehinnga membentuk sebuah balok.
3. Pada tahap ketiga masa bangunan kemudian digabungkan berdasarkan fungsi masing-masing
sehingga membentuk 2 masa bangunan dengan satu fungsi utama yaitu bangunan sebagai tempat
untuk bertanding dan latihan.

275
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

4. Transformasi subraktif atau pengurangan dilakukan pada tahap keempat. Pengurangan masa
dilakukan atas pertimbangan kapasitas pelaku kegiatan didalamya. Pengurangan masa juga
dilakukan untuk membentuk ruang untuk perletakan area parkir kendaraan delegasi dan
pengelola bangunan.
5. Untuk mempermudah pengelola dalam melakukan perawatan bangunan fungsi servis
ditambahkan diantara kedua masa bangunan. Dengan demikian fungsi servis menjadi ruang
penghubung bangunan berdasarkan fungsi pertandingan dan latihan.
6. Pada tahap keenam dilakukan transformasi subraktif untuk memaksimalkan pandangan
penonton pertandingan olahraga dan sebagai akses masuk bangunan.
7. Pada tahapan ini tema lokalitas dari Kota Sekadau diaplikasian kedalam bentuk bangunan. Tema
lokalitas yang diterapkan dalam analisis bentuk bangunan adalah masa bangunan dari Goa
Lawang Kuari dan Tari Pinggan serta pola fasad dari motif Tenun Ikat Kumpang Ilong. Nilai
lokalitas yang diaplikasikan dari Tari Pinggan dalam analisis bentuk adalah penerapan bentuk
penari pria (Pinggan Mualang Laki) dan penari Wanita (Pinggan Mualang Inok) kedalam bentuk
bangunan berdasarkan gerak tari yang dilakukan. Bangunan arena pertandingan menerapkan
gerakan tari dari penari pria yang memiliki gerakan yang sulit dan atraktif membentuk masa
bangunan dengan kebebasan bentuk. Sedangkan bangunan arena latihan menerapkan bentuk
dinamis dari gerak tari penari wanita.

Gambar 9. Konsep Bentuk


Sumber: Penulis, 2022

276
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Gambar 10. Menunjukan konsep struktur dalam Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga
di Kota Sekadau merupakan elemen struktur yang terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur
bawah terdiri dari tiga jenis pondasi, yaitu: pondasi utama, pondasi kedua dan pondasi ketiga dengan
masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Konsep struktur atas terdiri dari rangka bangunan, plat
lantai, tribun penonton dan rangka atap. Bangunan gelanggang olahraga menggunakan rangka atap
space frame.

Gambar 10. Konsep Struktur


Sumber: Penulis, 2022
Konsep utilitas dalam Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau terdiri dari:
jaringan air, jaringan kelistrikan, penghawaan, dan keamanan terhadap bangunan.

Gambar 11. Konsep Utilitas


Sumber: Penulis, 2022

Pra Rancangan
Site plan Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau membentuk ruang-ruang
kawasan yang saling berkaitan dan dihubungkan dengan sirkulasi kawasan. Ruang-ruang tersebut
dapat dilihat pada Gambar 12.

277
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Gambar 12. Site Plan


Sumber: Penulis, 2022

Gambar 14. Menunjukan potongan kawasan pada Peracangan Kawasan Gelanggang Olahraga
di Kota Sekadau menunjukan kondisi kawasan secara struktural, seperti kondisi kontur dan elevasi
yang terdapat pada kawasan.

Gambar 13. Potongan A.A Kawasan Gelanggang Olahraga


Sumber: Penulis, 2022

Gambar 14. Potongan B.B Kawasan Gelanggang Olahraga


Sumber: Penulis, 2022
Perancangan Gelanggang Olarhraga di Kota Sekadau terbagi menjadi 2 bangunan dengan fungsi
latihan dan pertandingan. Bangunan fungsi petandingan terdiri dari 3 lantai dengan terdapat ruang-
ruang yang dikelompokan berdasarkan zona, yaitu: zona privat (atlet dan delegasi), zona publik
(penonton pertandingan) dan zona servis (pengelola gelanggang olahraga).

278
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Gambar 15. Denah Lantai 1, 2 dan 3 Bangunan Arena Pertandingan


Sumber: Penulis, 2022
Bangunan arena latihan terdiri dari 2 lantai dengan masing-masing lantai terdiri dari ruang-
ruang-ruang yang dikelompokan kedalam zona privat dan servis berdasarkan pada fungsi setiap ruang.

279
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Gambar 16. Denah Lantai 1 dan 2 Bangunan Arena Latihan


Sumber: Penulis, 2022
Gambar 17. Menunjukan tampak bangunan pada Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga
di Kota Sekadau secara keseluruhan merepresentasikan tema lokalitas. Tema yang diangkat menjadi
ide dan konsep perancangan bangunan gelanggang olahraga antara lain:
1. Bentuk masa bangunan yang mengambil bentuk bebatuan dari Goa Lawang Kuari. Ide dan
konsep desain ini mengambil pola sudut bebatuan dari Goa Lawang Kuari.
2. Fasad bangunan menampilkan secara visual Tenun Ikat Kumpang Ilong. Ide dan konsep desain
ini menunjukan secara langsung nilai lokalitas dari Kabupaten Sekadau kedalam bentukan fasad
bangunan. Terdapat fungsi lainya pada fasad bangunan dengan motif Tenun Ikat Kumpang Ilong,
yaitu sebagai jalur sirkulasi udara dan filter pencahayaan alami.
3. Bentuk bangunan berdasarkan gerakan Tari Pinggan.
Terdapat 2 bangunan dengan fungsi pertandingan dan latihan yang masing-masing memiliki
perbedaan tampak berdasarkan bentuk bangunan. Bangunan arena pertandingan merepresentasikan
tema lokalitas gerakan tari Pinggan Mualang Laki (penari pria) kedalam bentuk desain.

Gambar 17. Tampak Bangunan Arena Pertandingan


Sumber: Penulis, 2022
Bangunan arena latihan merepresentasikan bentuk masa bangunan dari gerak Pinggan Mualang
Inok (penari Wanita). Gerakan tari yang dilakukan oleh penari tersebut memiliki gerak yang lebih
dinamis dari Pinggan Mualang Laki (penari pria).

280
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Gambar 18. Tampak Bangunan Arena Latihan


Sumber: Penulis, 2022
Potongan secara keseluruhan menunjukan sistem struktur yang digunakan berdasaarkan analisis
struktur. Sistem struktur pada bangunan gelanggang olahraga terdiri dari sistem struktur atas dan
struktur bawah yang didalamya terdapat komponen-komponen struktur.

Gambar 19. Potongan A.A Bangunan Arena Pertandingan


Sumber: Penulis, 2022

Gambar 20. Potongan A.A Bangunan Arena Latihan


Sumber: Penulis, 2022
Suasana ekterior menunjukan gambaran kondisi pada Perancangan Kawasan Gelanggang
Olahraga di Kota Sekadau. Suasana eksterior terdapat fasilitas pendukung kegiatan berdasarkan fungsi
yang ditampilkan pada suasana eksterior serta didukung dengan tema perancangan. Suasana eksterior
bangunan gelanggang olahraga menampilkan bentuk dinamis dan fasad dari motif Tenun Ikat
Kumpang Ilong. Nilai lokalitas terapkan dalam perancangan dalam upaya mendukung dan membentuk
kawasan gelanggang olahraga sebagai ikon Kota Sekadau.

Gambar 21. Suasana Ruang Luar Bangunan Arena Pertandingan


Sumber: Penulis, 2022

281
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Gambar 22. Suasana Ruang Luar Bangunan Arena Latihan


Sumber: Penulis, 2022
Suasana ruang luar area olahraga outdoor menampilkan fasilitas yang terdapat pada area
tersebut. pada area olahraga outdoor terdapat fasilitas seperti lapangan bola voli outdoor, lapangan
bola basket outdoor, jogging track, dan jalur sepeda. Untuk menunjang aktivitas pada area tersebut
dirancang juga fasilitas penunjang, yaitu: ruang ganti dan bilas, gudang alat, rental dan parkir sepeda.

Gambar 23. Suasana Area Olahraga Outdoor Kawasan Gelanggang


Sumber: Penulis, 2022
Suasana interior pada Peranacangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau
menunjukan ruang-ruang yang dibutuhkan pada bangunan gelanggang olahraga. Suasana interior
arena pencak silat menampilkan susunan ruang dan fasilitas olahraga pencak silat berdasarkan standar
dari International Pencak Silat Federation. Pada luar arena pencak silat terdapat tribun penonton yang
menjadi tempat bagi penonton untuk menyaksikan pertandingan.

Gambar 24. Suasana Ruang Dalam Arena Pencak Silat


Sumber: Penulis, 2022
Suasana interior arena esport menampilkan pola ruang arena dan fasilitas yang terdapat
didalamnya. Fasilitas seperti led display board yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi
kepada penonton. Arena esport dikelilingi tribun penonton dan terdapat ruang VIP bagi penonton
khusus. Sama seperti fungsi tribun pada arena gelanggang tradisional, tribun penonton pada arena
esport juga berfungsi sebagai tempat duduk bagi penonton untuk menyaksikan dan mendukung atlet
yang sedang bertanding.

282
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Gambar 25. Suasana Ruang Dalam Arena Esport


Sumber: Penulis, 2022

5. Kesimpulan
Gelanggang olahraga memiliki peranan yang penting untuk tercapainya tujuan berolahraga
didalam ruangan dengan menjadi tempat atau wadah dalam melakukan aktivitas tersebut. Begitu pula
bagi pemerintah yang memiliki visi dan misi meningkatkan kualitas manusia serta berprestasi di
bidang olahraga. Dan bagi masyarakat di Kota Sekadau yang membutuhkan pelayanan infrastruktur
dibidang olahraga. Perancangan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau diharapkan dapat mendukung
program pemerintah dan dapat menjadi pelayanan infrastruktur olahraga bagi masyarakat di Kota
Sekadau. Keberadaan kawasan gelanggang olahraga ini diharapkan pula dapat menjadi ruang publik
yang terencana serta dapat menjadi ikon Kota Sekadau. Dengan keberadaan ikon kota baru dapat
menambah list kunjungan wisatawan untuk mengunjungi Kota Sekadau serta dapat mengangkat nilai
kesetempatan dari Kota Sekadau itu sendiri.

Ucapan Terima Kasih


Rasa syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Allah SWT, kepada orang tua penulis atas
dukungan serta doa untuk kelancaran pengerjaan proyek Tugas Akhir ini. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen-dosen Jurusan Arsitektur Universitas Tanjungpura atas
ilmu yang telah diberikan, terutama kepada bapak Valentinus Pebriano, S. T., M. T. selaku
pembimbing utama dan ibu Lestari, S. T., M. T. selaku pembimbing pendamping yang telah banyak
memberikan ilmu dan masukan. Kepada teman-teman Arsitektur angkatan 2018 dan pihak terkait atas
dukungan dan bantuan dalam pengerjaan Proyek Tugas Akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.

Daftar Acuan
Carr, S., Stephen, C., Francis, M., Rivlin, L. G., dan Stone, A. M. (1992). Public space. Cambridge: Cambridge University
Press
Departemen Pekerjaan Umum. (2021, November 7). Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga.
Bandung: Yayasan Lpmb. Retrieved from Https://Dokumen.Tips/Documents/Sni-03-3647-1994.Html
Hedlund, D., Fried, G., & Smith, R. (2022, March 8) Esports Business Management. Champaign: Human Kinetics.
Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=cAjwDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=
onepage&q&f=false
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2022, Februari 14). Goa Lawang Kuari. Retrieved
from http://direktoripariwisata.id/unit/4024
Kurniawan, F. (2019). E -Sport dalam Fenomena Olahraga Kekinian. Jorpres (Jurnal Olahraga
Prestasi), 15(2), 61-66
Lynch, K. (2022, March 16). The Image of The City. Retrieved
from https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEw
iZoLbt58j2AhVKwjgGHcw4DAUQFnoECAUQAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.miguelangelmartinez.net%2FI
MG%2Fpdf%2F1960_Kevin_Lynch_The_Image_of_The_City_book.pdf&usg=AOvVaw2rCdRl9xuSUuVNgP3Z
kt04

283
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022

Muntiaha, G. I., Egam, P. P., & Waani, J. O. (2018). Penerapan Konsep Urban Tourism Pada Perancangan Permukiman
Sindulang Satu Di Manado. Fraktal: Jurnal Arsitektur, Kota Dan Sains, 3(1)
Sudikno, A. (2022, March 2). Memaknai Lokalitas Dalam Arsitektur Dlingkungan Binaan, Seminar Nasional Arsitektur
dan Tata Ruang (SAMARTA), Universitas Udayana, Denpasar 6 Oktober 2017. Retrieved
from https://www.researchgate.net/publication/320372225_MEMAKNAI_LOKALITAS_DALAM_ARSITEKT
UR_DLINGKUNGAN_BINAAN

284

Anda mungkin juga menyukai