This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Naskah diajukan pada: 23 Juni 2022 Naskah revisi akhir diterima pada: 5 Juli 2022
Abstrak
Gelanggang olahraga merupakan tempat untuk melakukan aktivitas berolahraga. Keberadaan gelanggang memiliki
peran yang penting agar tujuan berolahraga dapat tercapai. Di Kabupaten Sekadau saat ini tempat tersebut masih belum
tersedia, sehingga pelayanan bagi masyarakat di Kabupaten Sekadau belum terpenuhi secara maksimal. Memenuhi
kebutuhan pelayanan infrastruktur masyarakat dan meningkatkan kualitas manusia merupakan salah satu tujuan dari
perancangan bangunan gelanggang. Keberadaan gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau tidak hanya menunjang
masyarakat dalam berolahraga, tetapi dapat digunakan diluar aktivitas berolahraga. Gelanggang olahraga memiliki lebih
dari satu aktivitas yang diwadahi sehingga berpotensi menjadi pusat berkumpulnya aktivitas publik dan menjadi ikon kota.
Perancangan kawasan gelanggang olahraga bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan olahraga, ruang publik dan menjadi
ikon Kota Sekadau. Dalam perancangan ini metode glass box digunakan untuk mendukung tujuan perancangan tersebut.
Hasil dari perancangan kawasan gelanggang olahraga berupa kawasan dan bangunan yang mengangkat nilai lokalitas,
membentuk sebuah perancangan kawasan dan bangunan yang menampilkan ciri khas dan hanya terdapat di Kota Sekadau.
Abstract
The sports arena is a place to do sports activities. The existence of the arena has an important role so that the goals
of exercise can be achieved. In Sekadau Regency at this time the place is still not available, so that services for the
community in Sekadau Regency have not been fulfilled to the fullest. Meeting the needs of community infrastructure services
and improving human quality is one of the goals of designing the arena building. The existence of a sports arena in Sekadau
Regency not only supports the community in exercising, but can be used outside of sports activities. The sports arena has
more than one activity that is accommodated so that it has the potential to become a center for gathering public activities
and becoming an icon of the city. The design of the sports arena area aims to facilitate sports activities, public spaces and
become an icon of Sekadau City. In this design the glass box method is used to support the design objectives. The results
of the design of the sports arena area in the form of areas and buildings that elevate locality values, form an area and
building design that displays characteristics and is only found in Sekadau City.
1. Pendahuluan
Olahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk berekreasi dan
kompetisi. Aktivitas berolahraga memerlukan ruang atau gelanggang untuk menunjang aktivitas
tersebut. Saat ini Kabupaten Sekadau masih belum memiliki wadah untuk aktivitas olahraga, sehingga
pelayanan bagi masyarakat di Kabupaten Sekadau belum terpenuhi secara maksimal. Pembangunan
gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau direncanakan dan tercatat dalam Perda Nomor 7 tahun
2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan
269
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021. Berdasarkan Perda tersebut
pembangunan gelanggang olahraga memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
infrastruktur masyarakat dan meningkatkan kualitas manusia agar dapat berprestasi dan bersaing
dengan kabupaten yang berada di Kalimantan Barat.
Gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau dirancang untuk mewadahi cabang-cabang olahraga
unggulan dan digemari masyarakat. Diharapkan dengan target dari pembangunan tersebut gelanggang
olahraga dapat menjadi sarana rekreasi, peningkatan dan pengembangan prestasi olahraga masyarakat
di Kabupaten Sekadau. Pencak silat merupakan cabang olahraga unggulan berdasarkan data dari Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sekadau. Cabang olahraga ini memperoleh total
30 medali dari tahun 2017-2019. Sedangkan untuk cabang olahraga yang digemari masyarakat sekadau
adalah cabang olahraga bola voli. Sering diadakannya turnamen baik resmi maupun antar kampung
menunjukan kegemaran masyarakat di Kabupaten Sekadau akan olahraga tersebut.
Selain berfokus pada cabang olahraga unggulan dan digemari masyarakat, rancangan
gelanggang olahraga turut menyesuaikan perkembangan teknologi yang mendukung peningkatan
kualitas manusia dalam bidang olahraga. Perkembangan teknologi yang kian pesat dan penggunaan
perangkat digital yang sering digunakan berpotensi dalam peningkatan kualitas manusia terutama
dibidang olahraga. Esports atau electronic sport adalah bidang olahraga yang menggunakan game
sebagai bidang kompetitif utama (Audi e.prasetio dalam Kurniawan, 2019). Perkembangan esport
sebagai cabang olahraga merupakan peluang pembinaan dan peningkatan prestasi di Kabupaten
Sekadau. Namun belum adanya wadah resmi dan standar membuat potensi tersebut belum tercapai.
Keberadaan gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau tidak hanya menunjang masyarakat
dalam berolahraga, tetapi juga dapat digunakan diluar aktivitas berolahraga. Ativitas tersebut
mendukung aktivitas utama pada gelanggang olahraga. Dengan terdapat lebih dari satu aktivitas yang
diwadahi menjadikan gelanggang olahraga di Kabupaten Sekadau berpotensi menjadi pusat
berkumpulnya aktivitas publik dan dapat berpeluang menjadi landmark atau ikon kota. Goa Lawang
Kuari merupakan ikon dari kota sekadau. Terbukti dari julukan yang diberikan kepada Kota Sekadau,
yaitu Bumi Lawang Kuari (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, n.d.).
Goa Lawang Kuari berada di Desa Seberang Kapuas, Kec. Sekadau Hilir dan memiliki jarak 5 km dari
pusat kota. Keberadaan Goa Lawang Kuari yang cukup jauh dari pusat kota membuat ciri khas dari
Goa Lawang Kuari sebagai ikon Kota Sekadau tidak dapat dilihat secara langsung oleh orang yang
hanya melintasi Kota Sekadau. Dengan lokasi kota Sekadau yang merupkan kota transit membutuhkan
ikon kota sebagai daya tarik.
2. Kajian Pustaka
Definisi gelanggang olahraga menurut Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan
Gedung Olahraga yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1994 adalah suatu
bangunan gedung yang digunakan berbagai kegiatan olahraga yang biasa dilakukan dalam ruangan
tertutup. Berdasarkan definisi tersebut gedung atau gelanggang olahraga merupakan wadah untuk
mencapai kepentingan atau tujuan berolahraga didalam ruangan. Terdapat banyak cabang olahraga
yang dimainkan didalam ruangan, yaitu: bola baseket, bola voli, sepak takraw, bulutangkis, tenis meja,
futsal, pencak silat, tinju, karate, taekwondo, dll. Berdasaarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik
Bangunan Gedung Olahraga yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1994
Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau tergolong dalam klasifikasi gelanggang
olahaga tipe B. Gelanggang olahraga tipe ini menampung cabang olahraga bola basket, bola voli dan
bulu tangkis dengan jumlah kapasitas penonton 1.000-3.000 orang. Terdapat standar lainya
berdasarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1994 yang digunakan dalam perancangan ini.
Esport merupakan cabang olahraga yang dimainkan didalam ruangan. Tempat untuk olahraga
esport disebut esport vanue. Menurut Hedlund et al (2020) esport vanue memiliki kesamaan dengan
270
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
gelanggang olahraga tradisional lainya dari segi bentuk atau model. Hanya saja terdapat beberapa
perbedaan tergantung acara esport yang dapat mempengaruhi fasilitas terlepas dari jaringan internet
yang digunakan. Event esport sering dijumpai menggunakan gelanggang olahraga tradisional atau
mengubah ruang studio penyiaran televisi sebagai tempat untuk event esport. Salah satu contohnya
adalah Blizzard Arena di Los Angeles. Blizzard Arena merupakan home court bagi banyak kejuaraan
game buatan Blizzard Entertainment pada tahun 2018 dan 2019 dengan kapasitas 450 orang.
Berdasarkan peryataan tersebut tempat untuk memainkan esport atau esport vanue dapat dimainkan
pada gelanggang olahraga tradisional pada umumnya dengan tambahan fasilitas pendukung.
Fasilitas pada Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau menunjang
aktivitas didalamnya. Salah satu aktivitas pada kawasan gelanggang olahraga selain aktivitas utama
adalah aktivitas publik. Ruang publik merupakan tempat atau wadah yang menampung dan menunjang
aktivitas publik (Carr. S et al, 1992). Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau
turut mempertimbangkan potensi kawasan dalam melakukan perancangan. Dengan kawasan yang
berpotensi menjadi ruang publik dan landmark Kota Sekadau.
Ikon kota atau landmark merupakan salah satu elemen penting pembentuk kota. Menurut Lynch
(1960) landmark secara sedarhana dapat diartikan sebagai penanda suatu tempat. Ini menunjukan
posisi landmark sebagai petunjuk identitas atau suatu nilai lokal yang hanya terdapat pada kota
tersebut. Sesuatu dapat menjadi landmark apabila dapat dengan mudah diingat sebagai tanda suatu
wilayah. Menurut Lynch, K (1960) kejelasan sebuah bentuk atau dapat diartikan kontras dengan
lingkungan sekitar, membuat elemen terlihat lebih mencolok.
3. Metode
Untuk mendukung tercapainya tujuan perancangan kawasan gelanggang olahraga digunakan
metode perancangan glass box. Jones (dalam muntiaha et al, 2018) menyebutkan metode perancangan
glass box adalah metode perancangan yang rasional. Metode perancangan glass box terdiri dari 4
tahapan, yaitu: tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap luminasi dan tahap evaluasi. Setiap tahapan
dalam metode glass box dikerjakan secara berurutan untuk mendapatkan hasil perancangan yang baik.
Pada Perancangan Gelanggang Olahrga di Kota Sekadau tahap pertama yang dilakukan adalam
menentukan latar belakang berdasarkan permasalahan dan potensi kawasan. Pada tahap inkubasi data
sebelumnya dilakukan pengolahan dan dikomparasikan dengan tinjauan teoritis terkait gelanggang
olahraga untuk mendapatkan sebuah ide dasar perancangan. Tinjauan teoritis tersebut berupa
pengetahuan dan standar terkait olahraga dan perancangan bangunan gelanggang olahraga. Analisis
dilakukan dengan teknik analisis perancangan dan kondisi eksisting kawasan sebagai pertimbangan
utama. Pengolahan data dengan mengalanisis ide dasar dengan teknik analisis perancangan merupakan
proses yang terjadi pada tahap luminasi. Tahap verifikasi merupakan tahapan terakhir pada metode ini.
Hasil dari tahapan sebelumnya dilakukan finishing dengan penyesuaian produk perancangan. Hal ini
dilakukan untuk melihat kecocokan hasil desain dengan permasalahan perancangan dan untuk
meminimalisir permasalahan dalam melakukan perancangan.
271
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
yang berada tidak berhubungan langsung dari Jalan Merdeka Selatan sehingga kawasan tidak
memerlukan pertimbangan terkait kemacetan akibat kendaraan yang keluar dan masuk kawasan.
Fungsi
Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau dalam menentukan fungsi
berlandaskan pada permasalahan dan potensi kawasan. Terdapat 3 fungsi pada Perancangan
Gelanggang olahraga di Kota Sekadau, yaitu: kompetisi, latihan dan rekreasi. Fungsi kompetisi
merupakan fungsi gelanggang olahraga sebagai tempat berlangsungya acara olahraga di Kota Sekadau
dan menjadi sarana untuk meningkatkan prestasi dibidang olahraga. Fungsi latihan merupakan fungsi
bangunan gelanggang olahraga sebagai wadah untuk pengembangan dan pelatihan secara rutin. Fungsi
ini mendukung fungsi sebelumnya dengan tujuan yang sama sebagai sarana peningkatan prestasi.
Fungsi rekreasi merupakan fungsi kawasan sebagai wadah bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan infrasrtuktur kawasan terutama pada bidang olahraga. Kawasan gelanggang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan mempertimbangkan sarana & prasarana terkait kebutuhan
rekreasi masyrarakat.
Tema
Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau mengangkat nilai lokalitas
setempat sebagai tema perancangan. Lokalitas adalah gagasan atau nilai dari suatu daerah (setempat
atau lokal) dan merupakan bagian dari tradisi masyarakat yang mendiami daerah tersebut (Sudikno.
A, 2017). Berdasarkan penjelasan tersebut lokalitas dapat diartikan sebagai kearifan lokal atau
kesetempatan suatu daerah. Tema lokalitas digunakan dalam perancangan dimaksudkan untuk
memunculkan ciri khas atau nilai kesetempatan pada kawasan gelanggang olahraga. tujuan tersebut
mendukung kawasan perancangan sebagai ikon atau landmark Kota Sekadau. Terdapat 5 nilai
kesetempatan atau lokalitas dari Kota Sekadau yang diaplikasikan kedalam perancangan, yaitu: Sungai
Sekadau, Goa Lawang Kuari, Batu Tingik, Tenun Ikat Kumpang Ilong dan Tari Pinggan.
Konsep
Konsep program ruang pada Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau
terbagi atas program ruang mikro dan program ruang makro. Konsep program ruang mikro
berdasarkan analisis terdiri dari beberapa ruang yang terbagi atas 2 fungsi utama yaitu fungsi kompetisi
(pertandingan) dan fungsi latihan. Dari kedua fungsi tersebut terbagi lagi menjadi ruang-ruang sebagai
penunjang fungsi utama bangunan. Pada Gambar 2. menunjukan ruang-ruang yang terdapat pada
kedua masa bangunan yang dikelompokan berdasarkan fungsi.
272
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
Konsep zonasi mempertimbangkan sifat ruang pada kawasan yang dikaitkan dengan variabel
sirkulasi dan pelaku aktivtitas Gambar 5.. Berdasarkan variabel zonasi pada kawasan terdiri dari 3
zona yaitu: zona publik secara garis besar berada pada area belakang kawasan gelanggang olahraga
yang mencakup ruang-ruang yang akan dijelaskan pada tabel, zona privat merupakan zonasi bagi
pelaku atlet dan tim delegasi yang berada pada bangunan arena latihan dan pertandingan, zona servis
merupakan zonasi bagi pengelola atau staff gelanggang olahraga.
274
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
Vegetasi Vegetasi
peneduh tanaman air
275
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
4. Transformasi subraktif atau pengurangan dilakukan pada tahap keempat. Pengurangan masa
dilakukan atas pertimbangan kapasitas pelaku kegiatan didalamya. Pengurangan masa juga
dilakukan untuk membentuk ruang untuk perletakan area parkir kendaraan delegasi dan
pengelola bangunan.
5. Untuk mempermudah pengelola dalam melakukan perawatan bangunan fungsi servis
ditambahkan diantara kedua masa bangunan. Dengan demikian fungsi servis menjadi ruang
penghubung bangunan berdasarkan fungsi pertandingan dan latihan.
6. Pada tahap keenam dilakukan transformasi subraktif untuk memaksimalkan pandangan
penonton pertandingan olahraga dan sebagai akses masuk bangunan.
7. Pada tahapan ini tema lokalitas dari Kota Sekadau diaplikasian kedalam bentuk bangunan. Tema
lokalitas yang diterapkan dalam analisis bentuk bangunan adalah masa bangunan dari Goa
Lawang Kuari dan Tari Pinggan serta pola fasad dari motif Tenun Ikat Kumpang Ilong. Nilai
lokalitas yang diaplikasikan dari Tari Pinggan dalam analisis bentuk adalah penerapan bentuk
penari pria (Pinggan Mualang Laki) dan penari Wanita (Pinggan Mualang Inok) kedalam bentuk
bangunan berdasarkan gerak tari yang dilakukan. Bangunan arena pertandingan menerapkan
gerakan tari dari penari pria yang memiliki gerakan yang sulit dan atraktif membentuk masa
bangunan dengan kebebasan bentuk. Sedangkan bangunan arena latihan menerapkan bentuk
dinamis dari gerak tari penari wanita.
276
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
Gambar 10. Menunjukan konsep struktur dalam Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga
di Kota Sekadau merupakan elemen struktur yang terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur
bawah terdiri dari tiga jenis pondasi, yaitu: pondasi utama, pondasi kedua dan pondasi ketiga dengan
masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Konsep struktur atas terdiri dari rangka bangunan, plat
lantai, tribun penonton dan rangka atap. Bangunan gelanggang olahraga menggunakan rangka atap
space frame.
Pra Rancangan
Site plan Perancangan Kawasan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau membentuk ruang-ruang
kawasan yang saling berkaitan dan dihubungkan dengan sirkulasi kawasan. Ruang-ruang tersebut
dapat dilihat pada Gambar 12.
277
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
Gambar 14. Menunjukan potongan kawasan pada Peracangan Kawasan Gelanggang Olahraga
di Kota Sekadau menunjukan kondisi kawasan secara struktural, seperti kondisi kontur dan elevasi
yang terdapat pada kawasan.
278
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
279
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
280
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
281
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
282
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
5. Kesimpulan
Gelanggang olahraga memiliki peranan yang penting untuk tercapainya tujuan berolahraga
didalam ruangan dengan menjadi tempat atau wadah dalam melakukan aktivitas tersebut. Begitu pula
bagi pemerintah yang memiliki visi dan misi meningkatkan kualitas manusia serta berprestasi di
bidang olahraga. Dan bagi masyarakat di Kota Sekadau yang membutuhkan pelayanan infrastruktur
dibidang olahraga. Perancangan Gelanggang Olahraga di Kota Sekadau diharapkan dapat mendukung
program pemerintah dan dapat menjadi pelayanan infrastruktur olahraga bagi masyarakat di Kota
Sekadau. Keberadaan kawasan gelanggang olahraga ini diharapkan pula dapat menjadi ruang publik
yang terencana serta dapat menjadi ikon Kota Sekadau. Dengan keberadaan ikon kota baru dapat
menambah list kunjungan wisatawan untuk mengunjungi Kota Sekadau serta dapat mengangkat nilai
kesetempatan dari Kota Sekadau itu sendiri.
Daftar Acuan
Carr, S., Stephen, C., Francis, M., Rivlin, L. G., dan Stone, A. M. (1992). Public space. Cambridge: Cambridge University
Press
Departemen Pekerjaan Umum. (2021, November 7). Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga.
Bandung: Yayasan Lpmb. Retrieved from Https://Dokumen.Tips/Documents/Sni-03-3647-1994.Html
Hedlund, D., Fried, G., & Smith, R. (2022, March 8) Esports Business Management. Champaign: Human Kinetics.
Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=cAjwDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=
onepage&q&f=false
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2022, Februari 14). Goa Lawang Kuari. Retrieved
from http://direktoripariwisata.id/unit/4024
Kurniawan, F. (2019). E -Sport dalam Fenomena Olahraga Kekinian. Jorpres (Jurnal Olahraga
Prestasi), 15(2), 61-66
Lynch, K. (2022, March 16). The Image of The City. Retrieved
from https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEw
iZoLbt58j2AhVKwjgGHcw4DAUQFnoECAUQAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.miguelangelmartinez.net%2FI
MG%2Fpdf%2F1960_Kevin_Lynch_The_Image_of_The_City_book.pdf&usg=AOvVaw2rCdRl9xuSUuVNgP3Z
kt04
283
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur, Vol. 10, No. 2, Tahun 2022
Muntiaha, G. I., Egam, P. P., & Waani, J. O. (2018). Penerapan Konsep Urban Tourism Pada Perancangan Permukiman
Sindulang Satu Di Manado. Fraktal: Jurnal Arsitektur, Kota Dan Sains, 3(1)
Sudikno, A. (2022, March 2). Memaknai Lokalitas Dalam Arsitektur Dlingkungan Binaan, Seminar Nasional Arsitektur
dan Tata Ruang (SAMARTA), Universitas Udayana, Denpasar 6 Oktober 2017. Retrieved
from https://www.researchgate.net/publication/320372225_MEMAKNAI_LOKALITAS_DALAM_ARSITEKT
UR_DLINGKUNGAN_BINAAN
284