PENDAHULUAN
Pemerintah Kota Padang Panjang sedang membangun Sport Center yang dapat
menampung kegiatan olahraga. Sport Center sendiri merupakan sebuah
bangunan yang terdiri dari ruang-ruang yang didalamnya terdapat fasilitas
unutk melakukan aktifitas olahraga. Bukan hanya kegiatan olahraga
pemerintah Kota Padang Panjang juga ingin menjadikan Sport Center sebagai
salah satu Wisata rekreasi yang ada di Kota Padang Panjang.
3 Universitas Aldyo Rizal 2022 Sport Center yang Meningkatkan kualitas para atlit
Tunas Kusuma Rekreatif dan dengan membangun fasilitas olahraga
Pembangunan Edukatif di Kota yang representative
Surakarta Metro Lampung
TINJAUAN PUSTAKA
2. Basket.
Lapangan
4. Bulutangkis
a. Lapangan
Gambar 2.4 Standar ukuran lapangan Bulutangkis
(Sumber : Google.com/images, diakses 27 Oktober 2023)
5. Tenis Lapangan
Tenis Lapangan merupakan olahraga permainan bola kecil dengan raket yang
bertujuan memukul bola melewati net pada sebuah lapangan persegi panjang.
Permainan ini bisa dilakukan oleh dua pemain (pertandingan tunggal) atau
empat pemain (pertandingan ganda).
a. Lapangan.
b. Ukuran Lapangan.
➢ Permainan Ganda : 10,97 x 23,77m
➢ Permainan tunggal : 8,23 x 23,77m
➢ Tempat gerak di samping : ≥ 3,65m
➢ Tempat gerak di samping turnamen : 4,00m
➢ Tempat gerak di samping panggung : ≥ 6,40m
➢ Antara dua tempat : 7,30m
c. Ukuran Net Tenis Lapangan
➢ Tinggi net di tengah : 91cm
➢ Tinggi net pada tiang : 1,06m
➢ Tinggi kisi penangkapan : 4,00m
6. Tenis meja
menurut Anne Nelistya (2007:3) mengatakan bahwa tenis meja adalah
permainan bola kecil yang di mainkan di atas meja. Bola di pukul
dengan raket yangdi sebut bat. Tenis meja dapat di mainkan oleh dua
atau empat orang. Permainan ini berlangsung cepat dan membutuhkan
konsentrasi tinggi. (Yusro et al., 2022, dalam Witri Suwanto 2023)
a. Lapangan
b. Persyaratan ruangan.
➢ Hanya dalam ruangan.
➢ Bidang meja mendatar, hijau redup dengan batas garis
putih.
c. Ukuran Meja
➢ Tinggi meja : 76cm
➢ Tebal pelat meja : ≥ 2,5cm
➢ Untuk meja dengan pelat serat semen dengan tebal : 20mm
➢ Kekerasan meja disesuaikan sehingga bola normal tinggi
30cm dengan terpantul setinggi ± 23cm
d. Ukuran Net Tenis Meja
➢ Panjang net (dalam lapangan permainan) : 183cm
➢ Tinggi net (secara keseluruhan) : 15,25cm
➢ Kotak lapangan : permainan (dengan dinding-dinding
setinggi 60-65cm) ≥ 6 x 12 besarnya.
➢ Internasional 7x14 m,yang dibelakangnya adalah penonton.
Gambar 2.8 Takaran alat di ruang fitness dengan luas kira-kira 200m2
(Sumber : Data Arsitek,Jilid 2;157, diakses 27 Oktober 2023)
3.1.7. Fasilitas Pendukung Sport Centre
1. Ruang Primer.
a. Tribun.
b. Ruang pengelola.
2. Ruang Sekunder.
a. Ruang Pemain.
b. Ruang Teknis.
c. Toilet Umum.
d. Ruang pelatih dan wasit
e. Ruang medis.
f. Ruang mesin.
g. Loket.
h. Gudang.
i. Ruang pengunjung.
➢ Area parkir
➢ Retail
➢ Café dan restoran
➢ Tempat ibadah
➢ Area hiburan
➢ Minimarket
Tahun 2023
Latar belakang penelitian Latar belakang penelitian ini adalah kepuasan kerja dan
kepuasan waktu luang merupakan faktor penting yang secara
signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup karyawan,
termasuk mereka yang bekerja di pusat olahraga.
Cara & alat mengukur Untuk mengukur penelitian, beberapa instrumen digunakan.
penelitian
Skala Kepuasan Kerja, dikembangkan oleh Brayfield &
Rothe (1951) dan disingkat oleh Judge et al. (1998),
digunakan untuk menilai kepuasan kerja.
Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengukuran untuk
menilai konstruksi yang berbeda.
Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan
kepuasan waktu luang berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kualitas hidup pegawai sport center
. Secara khusus, kepuasan fisik dan kepuasan estetika
ditemukan menjadi prediktor signifikan terhadap kualitas
hidup
. Selain itu, kepuasan pendidikan dan kepuasan sosial, yang
merupakan sub-dimensi kepuasan waktu luang, juga
ditemukan menjadi prediktor signifikan terhadap kualitas
hidup.
. Temuan ini menunjukkan bahwa meningkatkan kepuasan
kerja dan waktu luang dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas hidup karyawan pusat olahraga secara
keseluruhan
Tahun 2022
Cara & alat mengukur 1. Observasi: Peneliti dapat mengamati operasional dan
penelitian
aktivitas sehari-hari di dalam pusat olahraga untuk
menilai bagaimana pengelolaan dan pemanfaatannya.
Hal ini dapat mencakup pengamatan terhadap alokasi
jam pelatihan, pemeliharaan fasilitas, dan organisasi
pusat secara keseluruhan
2. Wawancara: Melakukan wawancara dengan
pemangku kepentingan utama seperti manajer pusat
olahraga, anggota staf, pelatih, dan atlet dapat
memberikan wawasan berharga mengenai praktik
pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas. Wawancara ini
dapat membantu mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, dan area yang perlu ditingkatkan
3. Survei: Menyelenggarakan survei kepada pengguna
pusat olahraga, termasuk atlet, pelatih, dan penonton,
dapat mengumpulkan umpan balik mengenai
pengalaman dan kepuasan mereka terhadap fasilitas
tersebut. Hal ini dapat memberikan data kuantitatif
mengenai berbagai aspek seperti kondisi fasilitas,
ketersediaan peralatan, dan efektivitas pengelolaan
secara keseluruhan.
4. Analisis dokumen: Meninjau dokumen yang relevan
seperti laporan keuangan, catatan pemeliharaan, serta
kebijakan dan prosedur dapat memberikan informasi
tambahan mengenai praktik manajemen dan
pemanfaatan pusat olahraga. Hal ini dapat membantu
mengidentifikasi kesenjangan atau area yang
memerlukan perbaikan
Hasil penelitian Infrastruktur olahraga, sehingga hal-hal profesional juga,
merupakan prasyarat untuk melakukan olahraga,
khususnya kegiatan olahraga dan rekreasi. Jumlah klub lebih
sedikit sebelumnya, begitu juga dengan populasi olahraga
populasi olahraga juga, tetapi sekarang ini dalam
mengembangkan dan diterima di arena internasional, dan
meningkatkan hasil olahraga telah memberlakukan perluasan
infrastruktur olahraga dalam hal ini objek.
Jadi, hal dasar utama untuk memassalkan dan meningkatkan
kualitas olahraga adalah jumlah dan fungsi dari objek-objek
olahraga ini, mulai dari kebutuhan yang harus ada di negara
kita dan ibu kota Pristina, dan saatnya untuk meningkatkan
infrastruktur yang ada. Dengan seluruh situasi yang
dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa perlu segera
intervensi dari pemerintah kota, dan pemerintah pusat untuk
secara serius berinvestasi di pusat olahraga ini.
Kekuatan penelitian 1. Analisis komprehensif: Studi ini menggunakan
analisis SWOT, yang merupakan alat yang diakui
secara luas dan efektif untuk menilai kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman suatu organisasi
atau proyek.
2. Pendekatan studi kasus: Penelitian ini menggunakan
pendekatan studi kasus, yang memungkinkan
dilakukannya pemeriksaan mendalam terhadap pusat
olahraga tertentu di Prishtina. Pendekatan ini
memberikan wawasan rinci mengenai praktik
pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas.
3. Perspektif pemangku kepentingan: Studi ini
menggabungkan perspektif pemangku kepentingan
utama seperti manajer pusat olahraga, anggota staf,
pelatih, dan atlet. Hal ini memastikan pemahaman
yang komprehensif tentang berbagai aspek pusat
olahraga
4. Implikasi praktis: Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan
mengembangkan strategi untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pusat olahraga. Temuan ini
dapat digunakan oleh manajemen dan otoritas terkait
untuk membuat keputusan dan menerapkan perubahan
yang diperlukan.
Kelemahan penelitain -
Tahun 2023
Metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan pendekatan Asosiatif.
Sumber data diambil dari data primer dan data sekunder.
Latar belakang penelitian Kemajuan teknologi secara umum dan teknologi informasi
pada khususnya, ternyata menuntut kecepatan dan ketepatan
dalam bidang pelayanan. Dalam hal ini berbagai jenis
pelayanan, misalnya pelayanan jasa juga mendapatkan
tantangan atau permasalahan yang harus dipecahkan.
Sehingga, harus dipahami dan disadari bahwa pelayanan jasa
dipasarkan untuk mencapai hasil akhir berupa kepuasan.
Kekuatan penelitian Berdasarkan hasil analisis data uji korelasi diketahui bahwa
terdapat hubungan keeratan yang kuat antara variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas. Sedangkan uji koefisien
determinasi, deperoleh sebesar 60,1%, yang mana dijelaskan
oleh proporsi dari variabel bebas sedangkan sisanya sebesar
39,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam
penelitian ini.
Kelemahan penelitain -
Tahun 2023
Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara tiga variabel berikut: budaya organisasi, gaya
kepemimpinan dan kinerja karyawan di Gelanggang Olahraga
Matraman.
Cara & alat mengukur Analisis data yang digunakan analisis deskriptif korelasional.
penelitian
Dimana analisis deskriptif ini menggunakan mean, median,
modus, standard eror mean, dan pembuatan tabel frekuensi.
Lalu analisis korelasional yang digunakan ialah mencari dan
menetapkan kekuatan hubungan antara ketiga variabel yaitu
budaya organisasi (X), gaya kepemimpinan (Y) dan kinerja
karyawan (Z) serta menggunakan korelasi Rank Spearman
Kelemahan penelitain -
Tahun 2023
Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan
untuk menggambarkan dan mendeskrisikan data sebagaimana
adanya.
Latar belakang penelitian Penelitian ini membahas tenteng menurunnya semangat atlet
dalam mengikuti latihan di G Sport Center.
Cara & alat mengukur Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total
penelitian
sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet renang G
Sport Center Kota Padangyang berjumlah 10 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total
sampling, Alasan menggunakan total sampling adalah
dikarenakan jumlah atlet yang sedikit maka digunakan lah
total sampling. Data primer diperoleh melalui angket yang
disebarkan kepada responden. Untuk analisis data yang
digunakan adalah deskriptif persentase.
Hasil penelitian Faktor intrinsik terdiri dari lima indikator yaitu :
a. Kepuasan diri
b. Tekun, rajin,kerja keras, dan disiplin
c. Mandiri
d. Aktifitas permanen
e. Kepribadian positif.
METODE PENELITIAN