Oleh
(170320016)
FAKULTAS TEKNIK
SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1
Olahraga biasa menjadi solusi penyegaran kembali baik dalam hal
psikis maupun fisik. Saat ini perkembangan olahraga telah berkembang
pesat dan berperan serta dalam berbagai aspek kehidupan yang meliputi
tidak hanya sarana pencapaian prestasi, rekreasi pendidikan. Tapi sudah
menjadi bagian dari bidang- bidang kehidupan lainnya. Dalam kaitanya
dengan ini, olahraga sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan
sebagai alat untuk saling berkomunikasi dan berkompetensi.
2
1.1.2 Terminologi judul
Hall Sport atau biasa juga di sebut gedung olahraga terdiri dari dua suku
kata yaitu “gedung” dan “ olahraga”. Pengertian masing masing kata tersebut yakni:
o Hall : gedung; suatu bangunan gedung yang digunakan sebagai
kegiatan yang biasa dilakukan dalam ruangan.
o Sport : olahraga; latihan gerak badan yang menguatkan dan
menyehatkan badan
o Centre : Pusat (bahasa Indonesia), titik yang di tengah-tengah benar
(bulatan bola, lingkaran, dsb); bumi; lingkaran; tempat yang letaknya di
bagian tengah-tengah; wadah; tempat menaruh, menyimpan dan
menampung sesuatu.
Pengertian judul secara keseluruhan adalah : Sebagai suatu definisi, maka
pengertian judul tersebut adalah perancangan bangunan/wadah yang berfungsi
sebagai pusat kegiatan atau olahraga/ rekreasi yang di dalamnya terdapat berbagai
jenis olahraga yang harus di pahami oleh penggunanya di wilayah Kota Medan.
3
penyediaan fasilitas olahraga berstandar nasional yang dapat
digunakan oleh atlet dan masyarakat umum.
• Meningkatkan gemar berolahraga bagi masyarakat
• Menciptakan suasana relaksi dan santai sebagai tempat istirahat,
olahraga, rekreasi dan tempat berkumpul
1.4 MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari pengadaan perencanaan ini adalah
memberikan pilihan baru bagi masyarakat untuk menyegarkan mental dan
pikiran setelah melewati rutinitas sehari-hari.
1.5 METODOLOGI
Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain :
a.Metode deskriptif, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data.
Pengumpulan data ini ditempuh dengan cara : studi pustaka / studi literatur,
data yang diperoleh dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber,
observasi lapangan serta browsing internet.
4
c.Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding / studi
kasus terhadap fasilitas-fasilitas hiburan yang termasuk dalam Sport Center.
Selanjutnya dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi
dan analisa sehingga diperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai
karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan
Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Sport hall Center.
e. Menemukan konsep
Dengan menyimpulkan dan mengevaluasi data dan analisa
5
1.7 KERANGKA BERPIKIR
LATAR BELAKANG
TINJAUAN TUJUAN
• Fungsi : sarana olahraga dan area • Menyediakan sarana
BATASAN hiburan olahraga yang menyatu
• Bentuk : disesuaikan dengan fungsi dengan are hiburan
yang ada pada gedung • Menghidupkan gemar
berolahraga
• Merancang fasilitas
PERMASALAHAN olahraga sebagai wadah
untuk menyalurkan
• Masalah fungsional hobby atau bakat
• Masalah perkotaan
• Masalah lingkungan
• Masalah bangunan
LITERATUR
ANALISA
• Analisa fisik
DATA • Analisa non- fisik
KONSEP
DESAIN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PERKEMBANGAN OLAHRAGA
2.1.1 Sejarah Perkembangan
sejarah perkembangan olahraga tidak terlepas dari sejarah
perkembangan manusia. Pada zaman dahulu orang purba kala
menggunakan kekuatan dan sedikit kepandaian mereka untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Gerakan-gerakan fisik merupakan factor utama dalam aktivitasnya seperti
lari dan melompat untuk mengejar dan menangkap buruannya melempar
tombak atau batu- batuan untuk membunuh binatang buruannya.
Karena sifat dasar manusia yang ingin melebihi sesamanya, maka secara
tidak mereka sadari, terjadilah persaingan ketangkasan dan kekuatan itulah
yang berkembang menjadi awal perlombaan olahraga diantara mereka.
Setelah peradaban manusiamulai maju dengan adanya organisasi diantara
mereka, perlombaan olahraga mulai meningkat dengan dikaitkanya dengan
tujuan khusus, misalnya keagamaan yang dapat dilihat pada zaman yunani
kuno.
Dimulai 766 SM dimana manusia menghormati dewa olimpus-zeus
diadakan perlombaan olahraga untuk 4thn sekali. Pada tahun selanjutnya
olahraga atletik yang merupakan dasar olahraga lainnya telah mulai popular
diseluruh dunia.
Dengan perkembangan kebudayaan manusia, maka dari dasar olahraga
atletik tersebut dikembangkan bermacam-macam olahraga lainnya yang
lebih bersifat permainan.
Akhirnya pada tahun 1896 di Athena dilangsungkan perlombaan olahraga
olimpiade modern yang mana sampai saat ini kegiatan itu merupakan
perlombaan olahraga amatir terbesar didunia.
7
2.1.2 Perkembangan Olahraga Di Indonesia
Perkembangan olahraga di Indonesia dimulai sejak dahulu dengan
gerakan-gerakan dasar dalam olahraga seperti : pencak silat maupun
olahraga-olahraga tradisional lainnya yang berasal dari berbagai daerah.
Sesuai dengan adanya perkembangan olahraga dank arena pengaruh
dari luar, maka olahraga yang ada di Indonesia ini diawali pada masa
penjajahan belanda dengan berdirinya persatuan olahraga PSSI yang
didirikan pada tanggal 29 april 1930, disusul dengan persatuan lawn
tenis (pelti) pada tahun 1936 dan kemudian persatuan bola keranjang
seluruh Indonesia tahun 1940.
8
• Excistence time : waktu yang dibutuhkan manusia untuk tetap exist/
seperti makan , tidur dan perawatan badan.
• Subsistence time : waktu yang dibutuhkan manusia untuk tetap
hidup untuk mencari nafkah, belajar.
• Leisure time : waktu senggang yang biasanya dipeerlukan untuk
memilih aktivitas menurut kesukaannya
Esensi dari waktu senggang ini adalah membebaskan segalat
tekanan- tekanan psikologis dari kehidupan sehari-hari yang
disebabkan oleh subsistence time.
Leisure time sangat tergantung pada tingkatan ekonomi, umur dan
kemapuan fisik. Menurut Helena janisova, pengaruh leisure time pada
penduduk kota dapat dibagi dalam beberapa aktivitas:
• Aktivitas fisik seperti olahraga
• Aktivitas kebudayaan dan pendidikan
• Hobby dan aktivitas social
• Aktivitas yang tidak terencana
Jadi dapat disimpulkan bahwa olahraga lebih banyak dilakukan pada waktu
senggang.
9
Golf
Menembak
Panahan
c. Lapangan es ( ski)
d.Udara( para layang, gantole dll)
e. Aquatic(renang, lompat indah, polo air dll)
Olahraga berdasarkan ruang kegiatannya, olahraga dapat dibagi menjadi:
a. Out door : olahraga yang dapat dilakukan di lapangan terbuka
b.In door : olahraga yang dapat dilakukan di lapangan tertutup
10
kapada kompetisi-kompetisi besar setingkat propinsi. Sehingga aktivitas
yang di tinjau dalam perencanaan berdasarkan kebutuhan masyarakat
akan rekreasi, rekreasi yang terdapat dalam kegiatan olahraga.
11
c. Gelanggang Olahraga Tipe C
Merupakan gelanggang olahraga yang dalam penggunaan hanya melayani wilayah
Kecamatan.
• Type C menyediakan minimal: 1 lapangan bola basket, 1 lapangan bola
voli
• ukuran minimal hall : 24 x 16 dengan tinggi 9 m
• kapasitas penonton : 1000 orang.
1. Ukuran efektif matra ruang gedung olahraga harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut, seperti tabel ini :
Tabel 1. Ukuran minimal matra ruang gedung olahraga
Ukuran Minimum (Meter)
Klasifikasi Panjang (Termasuk Lebar (Termasuk Tinggi Tinggi Langitlangit
Daerah Bebas) Daerah Bebas) Langitlangit Daerah Bebas
Permainan
Tipe A 50 30 12,5 5,5
Tipe B 32 22 12,5 5,5
Tipe C 24 16 9 5,5
(Sumber : Standar tata cara perencanaan teknik bangunan gedung olahraga, 1994)
2. Jenis Cabang Olahraga dan jumlah untuk pertandingan serta latihan, seperti pada
tabel berikut ini:
Tabel 2. Klasifikasi dan penggunaan bangunan gedung olahraga
Penggunaan
Klasifikasi Jumlah Minimal Jumlah Minimal Lapangan
Gelanggang Cabang lahraga Pertandingan Keterangan
Olahraga Nasional / Latihan
Internasional
Tipe A 1. Bola Basket 1 buah 1 buah Untuk cabang olahraga lain
2. Bola Voli 1 buah 3 buah masih dimungkinkan
3. Badminton 1 buah 4 buah penggunaanya sepanjang
4. Tennis 1 buah 6-7 buah ketentuan ukuran
minimalnya masih dapat
dipenuhi oleh gelanggang
Tipe B 1. Bola Basket 1 buah -
olahraga
2. Bola Voli 1 buah 2 buah
3. Badminton - 3 buah
12
Tipe C 1. Bola Voli - 1 buah
2. Badminton 1 buah -
(Sumber: Standar tata cara perencanaan teknik bangunan gedung olahraga, 1994)
3.Koefisien refleksi dan tingkat warna langit-langit, dinding, dan lantai arena
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3. Koefisien refleksi, dan tingkat aman
No Komponen Koefisien dan Tingkat Warna
Refleksi
Sumber : (Standar tata cara perencanaan teknik bangunan gedung olahraga, 1994)
13
• Ruang ganti pakaian wanita dilengkapi tempat simpan
benda- benda dan pakaian atlit minimal10 box dan
dilengkapi bangku panjang minimal 10 tempat duduk.
b. Ruang ganti pelatih dan wasit direncanakan minimal 1 unit untuk
wasit dan 2 unit untuk pelatih, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Lokasi ruang ganti harus langsung menuju lapangan melalui
koridor yang berada di bawah tempat duduk penonton.
2) Kelengkapan fasilitas untuk pria dan wanita, tiap unit
minimal :
• 1 buah bak cuci tangan
• 1 buah kakus
• 1 buah ruang bilas tertutup
• 1 buah rsuang simpan yang dilengkapi 2 buah tempat
simpan dan bangku panjang 2 tempat duduk.
c. Ruang p3k harus berada dekat dengan ruang ganti atau ruang bilas
direncanakan minimal 10m² dan kelengkapan minimal 1 buah
tempat tidur dan 1 buah bak cuci tangan dan 1 buah kakus.
d. Ruang pemanasan direncanakan minimal 80 m²
e. Ruang latihan beban direncanakan mempunyai luas yang
disesuaikan dengan alat latihan dan tipe lapangannya.
f. Toilet penonton direncanakan dengan perbandingan penonton
wanita dan pria adalah 1: 3 yang penempatannya dipisahkan.
Kapasitas yang di butuhkan minimal dilengkapi dengan:
- Jumlah kakus jongkok untuk pria 1 buah kakus untuk 100
penonton pria dan untuk wanita 1 buah kakus jongkok
untuk 50 penonton wanita
- Jumlah bak cuci tangan yang dilengkapi dengan cermin ,
dibutuhkan minimal 1 buah untuk 100 penonton pria dan 1
buah untuk 50 penonton wanita.
g. Kantor pengelola lapangan direncanakan sebagai berikut :
• Dapat menampung minimal 10 orang,5 orang dengan luas
yang dibutuhkan minimal 5 m² untuk tiap orang.
14
• Harus dilengkapi ruang untuk petugas keamamn, petugas
kebakaran dan polisi yang masing-masing membutuhkan
luas minimal 10 m².
h. Gudang direncanakan untuk menyimpan alat kebersihan dan alat
olahraga dengan luas yang disesuaikan dengan alat kebersihan
atau alat olahraga yang digunakan yang dibutuhkan minimal 20 m²
dan untuk gudang kebersihan 5 m²
i. Ruang panel harus diletakkan dengan ruang staf teknik.
j. Ruang mesin dengan luas ruang sesuai kapasitas mesin yang
dibutuhkan dan lokasi mesin tidak menimbulkan bunyi bising
yang mengganggu ruang arena dan penonton.
k. Ruang kantin direncanakan diperbolehkan tanpa kantin.
l. Ruang pos keamanan direncanakan diperbolehkan tanpa ruang pos
m. Tiket box sesuai kapasits penonton
n. Ruang pers direncanakan sebagai berikut:
• Harus disediakan kabin untuk awak TV dan film
• Toilet khusus untuk pria dan wanita masing-masing
minimal 1 unit terdiri dari 1 kakus jongkok dan 1 bak cuci
tangan .
• Ruang VIPdirencanakan yang digunakan untuk wawancara
khusus atau menerima tamu.
o. Tempat parkir direncanakan sebagai berikut:
• Jarak maksimal dari tempat parkir , pool atau tempat
pemberhentian kendraan umum menuju pintu masuk
gedung olahraga 1500 m
• Ruang parkir mobil dibutuhkan minimal untuk 4 orang
pengunjung pada saat jam sibuk
p. Toilet penyandang cacat direncanakan cacat fasilitas yang
dibutuhkan minimal sebagai berikut:
• 1 unit yang terdiri dari 1 buah kakus , 1 perturasa, 1 buah
bak cuci tangan untuk pria dan 1 buah kakus duduk serta 1
buah bak cuci tangan untuk wanita.
15
• Toilet untuk pria harus dipisahkan dari toilet wanita
• Toilet harus dilengkapi dengan pegangan untuk melakukan
perpindahan dan kursi roda ke kakus duduk yang diletakkan
di depan di samping kakus duduk setinggi 80 cm
q. Jalur sirkulasi untuk penyandang cacat harus memenuhi ketentuan ,
sebagai berikut:
• Tanjakan harus mempunyai kemiringan 8 % panjangnya
maksimal 10 m
• Permukaan lantai selasar tidak boleh licin, harus terbuat dari
bahan-bahan yang keras dan tidak boleh ada genangan air
• Pada ujung tanjakan harus disediakan bagian datar maksimal
180 cm
• Selasar harus cukup kursi roda melakukan putaran 180°
16
Gambar. Ukuran Lapangan Bulutangkis Standar BWF
Sumber : www. Google.co.id
2) Bola Voli
Bola Voli adalah olahraga yang dilakukan oleh 2 tim
saling berhadapan yang setiap timnya terdiri dari 6 orang
pemain. Teknik - teknik yang dilakukan dalam bermain
bola voli yaitu servis, passing, smash, dan blocking. Ukuran
lapangan Bola Voli yang ada saat ini terdiri dari 2 jenis :
a. Standar Nasional yang diterapkan PBVSI (Persatuan
Bola Voli Seluruh Indoesia)
b. Standar Internasional Sesuai Ketetapan FIVB
(Federation International De Volley Ball)
17
Gambar 2.2 Ukuran Lapangan Voli Standar PBVSI
Sumber : www. Google.co.id
3) Basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang
terdiri atas dua tim beranggotakan masing - masing lima orang
yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan
bola ke dalam keranjang lawan. Ukuran Lapangan Basket
Standar National Basketball Association :
18
Gambar 2.3 Ukuran Lapangan Basket Standar NBA
Sumber : www. Google.co.id
Penonton Tribun
19
2.4 Peraturan Bangunan Setempat
20
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan
lainnya. Kerumitan yang timbul dipenaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur
tersebut. Secara umum, gaya dan macam struktur bentang lebar dapat dilihat pada
gambar di bawah ini: (Frick, 1998).
1) Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem
struktur yaitu:
a. Struktur Rangka Batang dan rangka Ruang
b. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
c. Struktur Plan dan Grid
d. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent(tenda) dan net (jaring)
e. Struktur Cangkang
21
• Struktur Rangka Ruang
• Struktur Kabel
22
• Struktur Cangkang
cangkang adalah bentuk
struktur berdimensi tiga
yang kaku dan tipis serta
mempunyai permukaan
lengkung. Permukaan
cangkang dapat mempunyai
bentuk sembarang. Bentuk
yang umum adalah
permukaan yang berasal
dari:
1. Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya permukaan bola, elips,
kerucut, dan parabola)
2. Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva
bidang di atas kurva bidang lainnya (misalnya permukaan bola eliptik dan
silindris)
3. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung segmen pada 2
kurva bidang (misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan konoid)
4. Dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang sudah
disebutkan diatas
23
• Sistem Struktur Terpilih
Dalam tugas bangunan bentang lebar ini,memilih untuk menggunakan
struktur rangka ruang atau space frame
Space frame ini sudah banyak digunakan di Indonesia terutama di kawasan Industri.
Beberapa keuntungan jika menggunakan metode struktur rangka space frame antara lain.
• Space frame dapat digunakan untuk bentang yang panjang
• Sistem kontruksi space frame sangat ringan
• Space frame dapat diterapkan dalam bentuk atap apa pun
• Umur sistem relatif lebih panjang 50-100 tahun
• Lebih menarik jika dilihat dari segi estetika
• Harga lebih efisien dengan bentang panjang
Struktur rangka space frame adalah sistem yang terdiri dari beberapa elemen struktur
yaitu sambungan, pipa besi, bola baja, konektor, baut, dan pelat support.
Sumber: www.strukturrangkabatang.com
Palais des Sports de Rouen atau biasa disebut Kindarena Sports Center dirancang
untuk mewadahi berbagai pertandingan nasional dan internasional di Perancis.
Proyek ini bertujuan untuk mencapai pembangunan infrastruktur daerah setempat
maupun perkotaan yang sukses sehingga fasilitas olahraga ini dirancang menjadi
tuan rumah berbagai jenis pertandingan dan acara, baik olahraga maupun budaya.
Kindarena Sports Center merupakan sport center yang dapat memfasilitasi lebih
dari 1 jenis olahraga.
(Sumber : www.archdaily.com)
24
Structure : Khephren Engeniering
Client : La Crea
Kindarena Sports Center dibagi menjadi tiga fungsi bangunan, pada bagian
tengah bangunan merupakan area olahraga, bagian selatan bangunan merupakan
area penerimaan, dan bagian utara bangunan merupakan area pelayanan dan
administratif.
25
pada pusat bangunan dengan semua fungsi teknis yang berada di sekitar tepi bidang
tersebut.
Fasad halus dan gelap pada sisi barat laut dengan menggunakan material
metal dan kaca kontras dengan fasad bangunan sisi tenggara yang berkontur tegas
dan berwarna cerah. Sisi barat laut pada bangunan ini digunakan sebagai akses
teknis dan jalur sirkulasi atlet, official, staf administrasi, dan media.
26
Gedung olahraga ini terletak di Kota Kansas City, Missouri, dirancang oleh
C. F. Murphy Associates. Bangunan ini khusus untuk bola basket saja dan hoki.
Mempunyai kapasitas penonton mencapai 18.000 orang.Struktur yang dipakai yaitu
menggunakan struktur rangka ruang dibagian atapnya digabung dan ditopang
dengan rangka-rangka utama berbentuk melengkung yang diekspos. Denah
bangunan berbentuk seperti segitiga, dengan kombinasi atap melengkung, pintu
utama terletak pada salah satu sudutnya. Bentuk ini memberikan kesan modern
Kegiatan lain di luar olahraga yaitu digunakan untuk konser musik.
Kesimpulan desain:
Ekspos struktur atap akan memberikan kesan dan tampilan bangunan yang hi- tech.
Bentuk bangunan yang memadukan unsur dasar simetris dan lengkung akan memberikan bentuk
yang modern dan atraktif. Pintu utama didesain dengan eksklusif, benar-benar diekspos dan
terlihat dengan jelas, ini bertujuan untuk memudahkan pencapaian kedalam bangunan dan
sekaligus menguatkan karakter fasade bangunan itu sendiri.
Dalam mencari bentuk arsitektur dan tata ruang dalam sebuah desain gedung olahraga yang
dirancang oleh Studio EL di Białystok, melalui investigasi tipologi ruang/fasilitas yang digunakan
gedung olahraga, mereka memutuskan untuk menggunakan jenis desain ditandai dengan
kesegaran, ters (rapi) dan koherensi antara bentuk dan fungsi. Desain terdiri dari dua-lengkung ,
dua-lapis, struktur menggunakan space frame yang melindungi lapangan yang ada di bawahnya
yang manumpu pada kolom. Luas sport hall tersebut adalah 5ha.
Gedung olah raga yang dirancang berada dalam tata guna lahan perencanaan kota yang
telah ditentukan oleh pemerinta setempat , jalan raya dan pesedtrian way dari arah jalan
Ciołkowski satu sumbu dari timur ke barat . Tata letak komposisi hall terdiri dari dua elemen :
semakin tinggi dan mendominasi massa hall , dan massa yang lebih rendah menandakan sebuah
fungsi komunal.
27
Parking lot berada di sisi timur, barat dan selatan. Akses dibagi dua menuju
hall yaitu untuk pejalan kaki yang memakai akses lorong dari timur ke barat dan
dari tempat parkir. Akses tersebut membawa mereka menuju balkon kemudian
melalui jalan , tangga dan lift yang mengarah kepada pedestrian way yang terletak
4 , 20 m di atas mereka.
Sistem pelapisan dengan daya tarik yang unik diimplementasikan dengan ringan/mudah, mudah
untuk merakit , dan memiliki konstruksi dengan estetika tinggi . Coating struktur dibagi
menjadi dua helai : sisi sayap dicoating penuh; corrugated sheet, wol mineral , insulasi air ,
coating panel dari lembaran aluminium ; dan median strip terdiri dari downlighter di bagian
atas arena dan panel sandwich termal di sisi, ditutupi secara kolektif dengan lapisan Semi
Transparan Photovoltanic Glass , aplikasi yang akan menjadi faktor utama dalam mengurangi
biaya.
Resolusi ini berfungsi sebagai perbaikan ekologi dalam merancang sebuah fasilitas
olahraga . Downlighter sendiri akan dibangun menggunakan sistem Kalwall , yang memiliki
parameter tertentu ketika ketikamemasuki termal isolasi listrik dan sun control, melalui
hamburan sinar matahari . Selain itu di atas strip dari space frame menerapkan sistem
penggelapan otomatis , roller blinds horizontal. Resolusi ini akan memberikan ruang yang
terang, menarik , dan atraktif dari sebuah design gedung olahraga.
28
Untuk sisi timur , stasiun transformator , pintu masuk ke arena , komersial
dan teknis parsial dan di utara dari sisi jalan layanan terutama untuk program
komersial dan sebagian untuk program teknis .
29
Metafora mengindentifikasikan hubungan antara benda dimana hubungan
tersebut lebih bersifat abstrak daripada nyata serta mengindentifikasikan pola
hubungan sejajar. Dengan metafora seorang perancang dapat berkreasi dan bermain
main dengan imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya arsitektur. Metafora
dapat mendorong arsitektur untuk mendorong arsitek untuk memeriksa sekumpulan
pertanyaan yang muncul dari tema rancangan.
Metafora atau kiasan pada dasarnya mirip dengan konsep analogi arsitektur,
yaitu menghubungkan diantara benda-benda. Tetapi hubungan ini bersifat abstrak
ketimbang nyata yang biasanya terdapat dalam metode analogi bentuk.
Perumpamaan adalah metafora yang mungunakan kata-kata senada dengan “
bagaikan” atau “ seperti “ untuk mengungkapkan suatu hubungan.
Prinsip-prinsip Metafora
30
2.6.3 Kegunaan Metafora dalam Arsitektur
• Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang
lain
• Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interprestasi pengamat.
• Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap
menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum.
• Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif.
Konsep arsitektur metafora adalah karya arsitektur yang berupa kiasan atau
ungkapan bentuk yang diwujudkan dalam bangunan. Metafora pada bangunan
dapat diwujudkan kedalam karya bangunan yang meliputi beberapa elemen visual
yang akan dibahas dan diaplikasikan pada karya arsitektur itu sendiri.
• Fasade bangunan yaitu merancang dan mendesain fasade pada bangunan yang
akan didesain yang memiliki makna dengan fungsi bangunan itu sendiri.
• Pola hubungan ruang luar, yaitu menata sirkulasi dan lansekap yang sesuai
dengan bangunan berkonsep metafora.
• Proporsi sekala bangunan, yaitu membuat proporsi bangunan sesuai dengan
kebutuhan serta kapasitasnya.
• Massa bangunan yaitu merancang bentuk massa bangunan yang sesuai dengan
konsep arsitektur metafora. (http://arsitekturmetafora.blogspot.co.id/)
31
BAB III
TINJAUAN LOKASI
Deskripsi tapak :
32
3.1.1 Kondisi Eksisting Tapak
Gambar diatas adalah sisi utara tapak yang merupakan jalan menuju
kedalam tapak. Tapak dibatasi oleh pagar setinggi 1 meter serta akses yang
berhubungan langsung dengan Jl. Bunga Turi.
33
Keadaan Tapak
Gambar diatas merupakan keadaan tapak dari Jl. Meranti I, tapak dibatasi
oleh tembok setinggi 3 M.
Gambar diatas adalah keadaan jalan di lokasi tapak diambil dari arah selatan
Jl. Meranti I menuju jalan Bunga Turi.
34
Kondisi jalan menanjak
Gambar diatas adalah kondisi jalan dari arah timur lahan kosong menuju
Barat Jl. Bunga Turi
Keadaan tapak
Gambar diatas adalah keadaan site tapak yang terlihat begitu rimba dan
memiliki lahan yang berkontur yang sesuai dengan permintaan penugasan.
35