Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

ISSN:2655-1586

Penerapan Konsep Animated Architecture Pada Perancangan Sport Center Di


Banda Aceh
Cut Wilda Hanum1, Cut Nursaniah2, Riza Priandi3
1
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Email: cutwildahanum26@gmail.com

Abstract
A sports center is a place that has the facilities and infrastructure to accommodate many sports activities in
one place. The design of the sports center continues to progress along with the development of the application of
architectural concepts in buildings according to their function and relationship with the outer space. The design
of a sports center in Aceh applies the theme of Contemporary Architecture with the approach of an animated
architecture concept and mixed with Aceh culture, where this concept is analogous to the function of a sports
center in the form of activities in it, namely sports activities that are constantly moving. This dynamic nature is
what you want to show so that the building looks more attractive with the impression as if the building is moving
along with the activities inside.

Keywords: animated architecture, architecture contemporary, sport center

Abstrak
Sport center merupakan tempat yang memiliki sarana dan prasarana untuk menampung banyaknya
kegiatan olahraga dalam satu wadah. Dalam perancangan sport center terus mengalami kemajuan seiring
berkembangnya penerapan konsep arsitektur dalam bangunan sesuai fungsi dan hubungannya dengan ruang
luar. Perancangan sport center di Aceh ini menerapkan tema Arsitektur Kontemporer dengan pendekatan
konsep animated architecture dan di mix dengan budaya Aceh , dimana konsep ini akan menganalogikan fungsi
dari sport center berupa kegiatan yang ada di dalamnya yaitu aktivitas olahragawan yang terus bergerak. Sifat
dinamis inilah yang ingin ditunjukkan agar bangunan terlihat lebih atraktif dengan kesan seakan-akan
bangunan bergerak mengikuti kegiatan didalamnya.

Kata kunci: animated architecture, arsitektur kontemporer, sport center

1. Pendahuluan dengan prasarana olahraga yaitu tempat/wadah dan


Dunia ini manusia sebagai makhluk hidup dapat berupa lingkungan juga yang dijadikan sebagai
melakukan banyak sekali kegiatan dengan berbagai tempat berlangsungnya aktivitas olahraga.
macam kesibukannya, mulai dari rutinitas yang Sedangkan sarana olahraga adalah segala bentuk alat
ringan hingga rutinitas yang berat. Oleh karena itu ataupun perlengkapan yang dipakai pada saat
tubuh manusia harus selalu dalam kondisi yang sehat melakukan kegiatan olahraga. Sebelumnya di Aceh
untuk menunjang aktivitas-aktivitas tersebut. Untuk sudah ada sport center, namun fasilitas yang tersedia
memenuhi tubuh yang sehat maka psikologis dan masih kurang lengkap. Dalam satu sport center
fisik harus seimbang. Keseimbangan diantara biasanya hanya menyediakan fasilitas untuk
keduanya bisa didapat dari berolahraga. Pada bulutangkis, tenis meja dan futsal.
dasarnya olahraga merupakan kegiatan yang Pada perancangan sport center di Aceh ini
bertujuan untuk menyatukan antara fisik dan mental bertujuan untuk menfasilitasi banyak kegiatan
seseorang untuk meningkatkan kualitas kesehatan olahraga seperti basket, voli, tenis lapangan, renang
baik secara fisik maupun mental/ emosional. dan bulutangkis serta tema yang dipilih bertujuan
Aceh merupakan provinsi yang terus untuk merepresentasikan aktivitas-aktiitas itu sendiri.
berkembang pesat dan memiliki masyarakat yang Sport center merupakan tempat dimana tubuh
mempunyai apresiasi tinggi terhadap perkembangan manusia melakukan gerakan dan terus bergerak
dunia olahraga. Olahraga sudah menempati posisi mulai dari berjalan, lari, lompat dan memukul.
yang penting dalam kehidupan masyarakat, bahkan Semua kegiatan ini menunjukkan sifat dinamis. Dan
meningkatnya minat masyarakat ditunjukkan dengan tema yang dapat menganalogikan sifat dinamis itu
semakin bertambangnya klub-klub atau kelompok- adalah arsitektur kontemporer. Dimana salah satu
kelompok dari berbagai cabang olahraga di Aceh. prinsip dari arsitektur kontemporer yaitu dinamis dan
Sport center merupakan tempat atau bangunan tidak terikat oleh suatu era. Arsitektur kontemporer
yang dapat menampung banyak kegiatan olahraga juga bersifat kreatif dengan konsep Animated
dan menfasilitasinya. Sport center juga menjadi Architecture dimana desain bangunan yang dibuat
tempat berlangsungnya pertandingan olahraga. seakan-akan hidup seperti memiliki unsur
Dalam [1] Undang-Undang Republik Indoneisa No. animasi/bergerak.
3 Tahun 2005 menyatakan bahwa yang dimaksud

24
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 5, No.2, Mei 2021, hal 24-29
ISSN:2655-1586

2. Konsep Animated Architecture Pada 3. Studi Banding


Arsitektur Kontemporer 3.1 Udong sport center / TJAD
Arsitektur Kontemporer adalah arsitektur yang Sport center ini berada di Rudong kota
tidak terikat dengan gaya desain masa lalu tetapi Nantong, Provinsi Jiangsu Tiongkok. Dibangun di
mengacu kepada gaya yang sedang tren di masa lahan seluas 70.000 m2 dan selesai pada tahun 2018.
sekarang dan masa depan. Arsitektur kontemporer Sport center Rudong ini menampung banyak fasilitas
menurut [2] Y. Sumalyo, Arsitektur Modern olahraga yang dibagi ke dalam tiga bangunan utama
Akhir Abad XIX dan Abad XX (1996) yaitu yaitu stadion, gymnasium dan pusat kebugaran.
suatu aliran arsitektur yang melingkupi banyak Objek studi : Rudong Sport Centre
Arsitek : TJAD
aliran arsitektur lainnya. Sedangkan menurut [3]
Fungsi : Pusat Olahraga
L. Hilberseimer, Comtemporary Architects 2 Lokasi : Tiongkok
(1964) Arsitektur Kontemporer adalah arsitektur
yang merujuk kepada keleluasaan dalam
mendesain bangunan sesuai dengan keinginan
serta beda dari yang lain atau dapat berupa
gabungan dari banyak gaya arsitektur.Maka
dapat disimpulkan bahwa arsitektur
kontemporer yaitu arsitektur yang
mengedapankan style yang baru dan terkini.
Gaya arsitektur ini muncul pada akhir abad 20
sampai saat ini dan juga menampilkan sesuatu
yang berbeda dengan kualitas tertentu dari segi
penggunaan teknologi dan juga kebebasan
dalam menampilkan gaya arsitektur.Arsitektur Gambar 1 Tucheng Sport Centre
kontemporer memiliki ciri-ciri dan karakteristik
yang khas dan menonjol. Diantaranya: Fasilitas yang terdapat dalam gymnasium yaitu
a. Biasanya untuk keseluruhan tampilan satu kolam renang untuk pertandingan, satu kolam
bangunan menggunakan gabungan garis latihan, satu kolam untuk anak-anak dan 2 lapangan
melengkung dan garis lurus. basket untuk pertandingan dan latihan. Sedangkan
b. Harus dapat mengarahkan penerangan fasilitas olahraga yang ada di pusat kebugaran yaitu
alami ke dalam bangunan. 8 lapangan bulutangkis dan 4 tenis meja. Selain
c. Menerapkan konsep open plan, lapangan indoor sport center ini juga mempunyai
harmonisasi ruang dalam dan ruang luar. lapangan outdoor yang bisa digunakan oleh
d. Bentuk bangunan bersifat dinamis dan masyarakat umum diantaranya yaitu 4 lapangan
tidak terikat dengan gaya tertentu. sepak bola, 13 lapangan basket, 4 lapangan tenis dan
e. Material bangunan menggunakan bahan 5 lapangan bulutangkis.
alami seperti kayu, batu alam dan lainnya
yang menjadi bahan utama dari konsep
kontemporer.
Arsitektur kontemporer merupakan gaya
arsitektur yang lebih ekspresif seperti salah satu
konsepnya yaitu Animated Architecture yang
merupakan konsep arsitektur dengan menekankan
pada eksterior bangunan. Bagaimana menciptakan
tampilan bangunan yang lebih atraktif dan tidak
monoton.
Konsep ini ingin memperlihatkan eksterior
bangunan dengan susunan yang tidak teratur agar
menciptakan visualisasi pergerakan dari bangunan Gambar 2 Fasad Tucheng Sport Centre
itu sendiri. Dalam hubungannya dengan ruang luar
arsitektur kontemporer juga menyesuaikan agar Desainnya sendiri sport center ini lebih
terciptanya keselarasan antara ruang dalam dan memperhatikan kepada public space, yaitu agar
ruang luar. Dimana arsitektur ini juga berfokus pada terciptanya ruang terbuka sekaligus tempat olahraga
konsep bangunan yang keberlanjutan dengan bagi masyarakat. Ini dapat dilihat dari adanya taman
menggabungkan teknologi dan material-material yang menghubungkan warga dan olahraga. Taman
yang dapat menciptakan keseimbangan antara ini membentuk lanskap yang dinamis untuk kota
bangunan dengan lingkungan sekitarnya. Nantong.

25
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 5, No.2, Mei 2021, hal 24-29
ISSN:2655-1586

3.2 BIT sport center


Proyek ini mencakup aula bola basket dengan
3.000 kursi, kolam renang 10 jalur, dan ruang untuk
seni bela diri, taekwondo, tenis meja, dll. Sport
center ini berada di lingkungan kampus BIT, China.
Atapnya didesain bergelombang dengan konstruksi
modern, sebagai tanggapan dari model pembelajaran
di kampus BIT tersebut yaitu menyatukan antara
sains dan seni liberal
Objek studi : BIT Sport Center Gambar 5 Eksterior Museum Tsunami Aceh
Arsitek : Atelier Alter Architects
Fungsi : Pusat Olahraga Bangunan ini mengambil bentuk fasad dari
Lokasi : China rumah adat Aceh dan juga menganalogikan bentuk
kapal. Bentuk rumah adat Aceh (rumah panggung)
digunakan sebagai respon bencana alam seperti
banjir. Sedangkan bentuk kepal bertujuan untuk
menjadikan museum sebagai kenangan atau momen
dalam peristiwa tsunami. Material kaca yang ditutup
dengan secondary skin mencirikan bangunan ini
menggunakan konsep kontemporer.

Gambar 3 Eksterior BIT Sport Center

Proyek tersebut mengulangi dialog


interdisipliner Leonardo da Vinci tentang sains,
arsitektur, dan seni. Gambar Da Vinci tentang
"Mesin Terbang" dibuat di lahan dengan "parabola
lintasan" yang diambil dari studi Politeknik.
“Parabola lintasan” membentuk permukaan
kelengkungan ganda, yang kemudian berubah
menjadi volume bergelombang untuk atap bangunan.
Gambar 6 Fasad Museum Tsunami Aceh

Fasadnya ini menyimbolkan hubungan antar


manusia dengan menganalogikan tarian khas Aceh
yaitu Tari Saman.

Gambar 4 Interior BIT Sport Center

Keseluruhan fasad bangunan di selubungi


material kaca. Ruang dalam dibuat lebih transparan
dengan dinding kaca. Untuk pemilihan warna pada (a)
bangunan ini mengaplikasikan warna putih.

3.2. Museum tsunami Aceh


Museum Tsunami Aceh ini dibangun untuk
mengenang peristiwa yang terjadi beberapa tahun
silam yang menimpa bumi Aceh yaitu peritiwa
tsunami dengan korban meninggal sekitar 240.000
orang.
Objek Studi : Museum Tsunami Aceh
Arsitek : Ridwan Kamil
Fungsi : Museum (b)
Lokasi : Aceh, Indonesia Gambar 7 (a,b) Interior Museum Tsunami Aceh

26
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 5, No.2, Mei 2021, hal 24-29
ISSN:2655-1586

Adapun untuk interiornya museum ini menggunakan diterapkan dinding kaca dengan bukaan lebar
bahan- bahan alami seperti pada Lorong Space Of pada sisi-sisi luar bangunan.
Fear dan lorong Space of confuse. Lantainya
menggunakan bahan batu alam. Dan untuk
keseluruhan pemilihan warna pada bangunan ini
mengaplikasikan warna abu-abu.

Gambar 9 Implementasi dinding kaca

c. Implementasi Secondary Skin


Fasad bangunan yang lebih transparan dapat
mengoptimalkan cahaya yang masuk dan
memberikan kesan ruang yan lebih terbuka.
Untuk memaksimal cahaya yang masuk namun
tidak berlebihan dan menyebabkan ruang panas
maka di tambah dengan Secondary Skin.
Gambar 8 Ruang Space of hope

Terlihat pada gambar di atas pada ruang tersebut


menggunakan skylight pada bagian tengah atapnya
guna memaksimalkan masuknya cahaya matahari
sehingga menghemat listrik pada siang hari.

4. Penerapan Arsitektur Kontemporer


Penerapan Arsitektur Kontemporer pada
perancangan Sport Center di Banda Aceh ini
merupakan implementasi dari fungsi bangunan ini
sendiri yaitu untuk mengekspresikan aktivitas-
aktivitas olahraga yang ada di dalamnya. Adapun
pendekatan konsep yang di ambil yaitu sebagai
berikut:
a. Fasad yang Ekspresif dan Dinamis
Pendekatan konsep ini bertujuan untuk
memperlihatkan eksterior sport center yang lebih Gambar 10 Secondary Skin
ekspresif dan tidak berbentuk formal ataupun
monoton agar dapat menyesuaikan dengan fungsi d. Eksplorasi Elemen Lansekap
dari sport center. Adapun konsep pendekatannya Kebutuhan ruang luar akan dibagi menjadi tiga
yaitu berupa Animated Architecture dengan fungsi yaitu pertama untu lahan parkir dengan
menampilkan eksplorasi atap sekaligus berfungsi kapasitas sesuai kebutuhan, kedua penyediaan
sebagai fasad bangunan. Atap menyelebungi taman dan yang ketiga untuk lintasan jogging
seluruh bangunan. Bentuk atap akan disusun track. Dalam eksplorasi lansekap pemilihan
dengan memainkan perbedaan ketinggian agar tanaman yang sesuai dengan kebutuhan dan
dapat memasukkan cahaya alami ke dalam kegunaannya akan berperan besar terhadap
bangunan. Atap sebagai fasad pada bagian sisi kenyamanan ruang luar. penambahan pohon
timur dan barat bangunan berfungsi sebagai peneduh dan penunjuk arah serta penataan
secondary skin untuk melindungi ruang tanaman hias menjadi poin penting untuk konsep
didalamnya dari sinar matahari yang berlebihan. ruang luar.
Fasad yang aktraktif ini ini menganalogikan atlet-
atlet yang sedang melakukan olahraga, dimana
garis lengkung dari atap yang disusun seirama ini
menyelubungi sisi utara dan selatan gedung
untuk memperlihatkan kesatuan fasad yang
seolah-olah bergerak.

b. Konsep Ruang Terkesan Terbuka


Untuk membuat ruang terkesan terbuka dan dapat
terhubung dengan ruang luar maka akan
(a)

27
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 5, No.2, Mei 2021, hal 24-29
ISSN:2655-1586

(b)
Gambar 11 Implementasi vegetasi dan taman
anak-anak

Gambar 12 Layout Sport Center

5. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa dibutuhkan perancangan sport
center terpadu yang memiliki fasilitas lengkap dan
menunjang aktivitas olahraga. Adapun manfaat dari
perancangan ini yaitu dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas atlit di Aceh serta akan lebih banyak
bibit-bibit olahragawan yang berprestasi. Maanfaat
lainnya juga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat setempat. Dengan menerapkan tema
Arsitektur Kontemporer dimana konsep bangunan
dibuat lebih menarik dan ekspresif sehingga dapat
merepresentasikan fungsi dari sport center itu
sendiri. diharapkan juga pengaplikasian tema ini
dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat,
karena salah satu bangunan dengan gaya baru di
Aceh perpaduan gaya yang lebih bersifat kekinian
namun tetap memperhatikan keselarasan dengan
lingkungan sekitarnya.

Daftar Pustaka
[1] Pemerinth Indonesia. 2005.
Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional. Lembaran
Negara RI Tahun 2005, No. 4. Sekretariat
Negara. Jakarta.
[2] Ayuningdiah, Annisha. dkk. Arsitektur
Kontemporer. Program Studi Arsitektur. Sekolah
Arsitekur, Perencanaan, Dan Pengembangan
Kebijakan. Institut Teknologi Bandung. 2015.

28
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 5, No.2, Mei 2021, hal 24-29

Anda mungkin juga menyukai